KEBERAGAMAN DALAM
BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL
IKA
KEBERAGAMAN DALAM BINGKAI BHINNEKA
TUNGGAL IKA
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi bab ini, peserta didik
diharapkan mampu:
• menunjukkan keberagaman budaya sebagai suatu
kenyataan;
• mengevaluasi perubahan budaya dalam kehidupan
bermasyarakat;
• menjelaskan pentingnya kearifan lokal dalam
kehidupan bermasyarakat;
• menanggapi secara proporsional kondisi yang ada di
lingkungan sesuai dengan peran dan kebutuhan yang
ada di masyarakat.
Indonesia Landmark
BAB 4
Suku bangsa adalah kelompok etnis atau budaya masyarakat yang terbentuk secara turun
temurun. Identitas suku bangsa melekat pada diri seseorang sesuai suku bangsa orang tuanya.
Menurut Koentjraningrat, suku bangsa adalah kesatuan hidup atau sekelompok
manusia yang memiliki sistem interaksi, norma dan identitas yang sama dan mempersatukan
setiap anggotanya. Suku bangsa-suku bangsa di Indonesia
Wilayah Contoh Suku yang Tersebar
Maluku dan Papua/1 Ternate, Tidore, Dani, Waigeo, Biak, Yapen, dan Asmat
Bali dan Nusa Tenggara/2 Bali, Bima, Sasak, Lombok, Ende, Timor, dan Rote
Tiap suku bangsa umumnya memiliki budaya yang berbeda. Hal ini
menyebabkan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia juga sangat beragam.
2. Keberagaman Budaya
Masyarakat tiap daerah umumnya memiliki corak kehidupan yang cenderung berbeda dalam berbagai
bidang. Corak kehidupan didasarkan pada nilai-nilai sosial setempat berupa budaya yang khas
masyarakat bersangkutan. Keberagaman budaya bangsa Indonesia dapat dilihat dari bermacam
busana, senjata, rumah adat, lagu, alat musik, dan tarian daerah.
3. Keberagaman Agama
Agama merupakan sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan
kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan antarmanusia
dan lingkungannya.
Di Indonesia terdapat enam agama yang resmi, yaitu Islam, Kristen Protestan, Kristen
Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Selain keenam agama resmi tersebut, terdapat pula
penghayat kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
4. Keberagaman Ras
Ras diartikan sebagai sekumpulan manusia yang memiliki ciri fisik bawaan
tertentu. Ciri fisik bawaan yang menjadi perbedaan menonjol tiap ras, diantara lain bentuk
wajah, bentuk hidung, warna mata, warna kulit, dan rambut.
Menurut Bruce J. Cohen, ras adalah kategori individu yang secara turun-temurun
memiliki ciri biologis tertentu yang sama. Bangsa Indonesia sendiri terdiri atas berbagai ras.
Bangsa Indonesia sendiri terdiri atas ras.
Ras yang ada di Indonesia, antara lain sebagai berikut (Kemdikbud, 2017).
a) Ras Malayan Mongoloid
b) Ras Melanesoid
c) Ras Asiatik Mongoloid
d) Ras Kaukasoid
5. Keberagaman Antargolongan
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika jelas terkait erat dengan keeadaan Indonesia.
Keberagaman indonesia dapat dilihat pada berbagai bidang kehidupan, antara lain
wilayah, suku, adat, dan agama. Keberagaman menyebabkan Indonesia disebut
masyarakat multi etnik (aneka suku), multi religi, dan multikultural.
2. Alasan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara Indonesia
Selain itu, tidak boleh juga ada orang atau kelompok yang merasa lebih rendah
dari yang lain. Semua orang dan kelompok memiliki kedudukan yang setara tidak boleh
merendahkan dalam kehidupan bersama.
Tiap orang atau kelompok harus bekerja sama agar dapat membentuk
masyarakat yang kuat. Dengan kerja sama, akan tercipta persatuan sehingga kelebihan
masing-masing akan digabungkan dan menjadi kekuatan bersama. Kerja sama untuk
saling melengkapi tersebut dapat di ibaratkan seperti lidi dan sapu. Sebatang
lidi sangat mudah dipatahkan dan tidak banyak manfaat. Akan tetapi, jika
diikatsatukan, lidi-lidi akan menjadi sangat kuat dan memiliki banyak manfaat. Inilah
Tujuan Pembelajaran
- Bahasa
- Sistem pengetahuan
- Sistem organisasi kemasyarakatan
- Sistem peralatan hidup dan teknologi
- Sistem mata pencarian dan sistem ekonomi
- Sistem religi
- Kesenian.
J. J. Hoeningman menjabarkan ketujuh unsur kebudayaan tersebut dalam tiga wujud,
sebagai berikut.
a. Gagasan (wujud ideal). Wujud ideal kebudayaan berbentuk kumpulan ide, gagasan,
dan nilai yang bersifat abstrack, tidak dapat diraba atau disembuh. wujud
kebudayaan sebagai gagasan berupa nilai-nilai, norma-norma, peraturan,
kepercayaan, ide-ide, ideologi, falsafah, maupun gagasan yang tertanam di dalam
akal manusia
c. Artefak (karya). Artefak merupakan wujud kebudayaan fisik sebagai hasil aktivitas
manusia dalam bentuk benda-benda atau hal-hal yag dapat diraba, dilihat, dan
didokumentasikan. Contohnya : prasasti, candi, alat musik daerah, senjata
tradisional.
Tiap suku bangsa memiliki Tiga wujud budaya yang berkembang di wilayah
masing-masing, merupakan warisan turun temurun oleh generasi terdahulu. Masing-
masing budaya memiliki keunikan sendiri sendiri, karena ada berbagai faktor yang
mempengaruhinya seperti, wilayah kepulauan, geografis, dan kondisi alam.
Bangsa Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa. Interaksi
antarbudaya daerah yang diterima sebagai nilai bersama
seluruh bangsa pada akhirnya membentuk kebudayaan
nasional.
Menurut Ki Hadjar Dewantara, Kebudayaan Nasional adalah puncak
kebudayaan daerah. Puncak kebudayaan tersebut adalah unsur-unsur yang
dianggap penting dan tinggi mutunya sebagai modal sosial utama.
Berdasarkan waktunya
Berdasarkan pengaruhnya
Penyebab perubahan sosial budaya dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
- Faktor internal
- Faktor eksternal
B. Perubahan Kebudayaan dalam Masyarakat
Kearifan lokal adalah pandangan hidup suatu masyarakat di wilayah tertentu mengenai
lingkungan alam tempat mereka tinggal. Pandangan hidup ini biasanya adalah
pandangan hidup yang sudah berurat akar menjadi kepercayaan orang-orang di wilayah
tersebut selama puluhan bahkan ratusan tahun.
Kearifan lokal disebut juga sebagai kebijakan setempat (local wisdom), pengetahuan
setempat (local knowledge), atau kecerdasan setempat (local genius) (Rajab, 2006).
Ciri-ciri, Karakteristik, dan Fungsi Kearifan Lokal
Dalam menghadapi perubahan budaya, sikap dan perilaku yang perlu kita kembangkan adalah
memperkokoh nilai nilai karakter budaya bangsa. Globalisasi dan Digitalisasi menyebabkan perubahan
budaya. Dalam hal ini Pendidikan Nasional adalah dasar dalam pengembangan nilai nilai budaya
karakter bangsa.
Salah satu dampak perubahan budaya adalah terancamnya kelestarian lingkungan hidup. Menghadapi
ancaman tersebut, kearifan lokal perlu dikedepankan sebagai asas untuk perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
Proses pemberdayaan masyarakat hendaknya berbasis kearifan lokal, karena kearifan lokal mengandung nilai-nilai
keutamaan seperti kebijaksanaan, kemanusiaan, keterbukaan, integritas dan kedinamisan, dan memiliki
kepribadian yang berkontribusi bagi kehidupan masyarakatnya terutama dalam menghadapi lingkungan yang
dinamis (Bertha Sri dkk, 2020).
Thanks!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourwebsite.com