Oleh:
AMIN SUPRIATMA, S.P.
NURUL HUDA, S.E.
RYAN ANDRYAN PUTRA, S.T.
EKA LISMARNI, S.Pd.SD
OKI OKTAVIANDI, S.E.
ISRA PARMAN, S.T.
dr. LENY MUTIA MARTA
RICO JANDERSON, S.Pd.SD
SUBHI SAWAB, S.H.
KHAIRUNISSA SIREGAR, S.MIK.
KELOMPOK 3
ANGKATAN 39
PELATIHAN DASAR CPNS 2021
PPSDM KEMENDAGRI
REGIONAL BUKIT TINGGI
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan
Sosial Budaya ini. Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada
junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta semua umatnya
hingga kini. Dan Semoga kita termasuk dari golongan yang kelak mendapatkan
syafaatnya.
penyelesaian makalah ini, kami dapat memahami ancaman nasional yang terjadi
di bidang sosial budaya dan juga kami mengharapkan agar makalah ini dapat
Kami mengharapkan jika nantinya ada kritik dan saran yang diberikan agar
makalah ini menjadi lebih baik lagi dan juga menjadi pelajaran bagi kami di
kemudian hari.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................…….1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kondisi Sosial Budaya di Indonesia Saat Ini.............................................2
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ancaman terhadap suatu negara tidak selalu berupa ancaman militer.
Ancaman terhadapat suatu negara juga bisa berupa ancaman non militer
seperti contohnya ancaman dalam bidang sosial budaya. Di era globalisasi ini,
tidak bisa kita pungkiri bahwa kita harus siap menghadapi namanya ancaman
sosial budaya ini. Terlebih lagi dengan perkembangan teknologi yang sangat,
tidak menutup kemungkinan bahwa budaya yang berasal dari luar akan masuk
ke budaya bangsa kita yaitu Indonesia. Seperti yang kita ketahui, Indonesia
merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun
wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena
kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola
budaya-budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain
menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah
yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan
menghasilkan karakter atau manusia-manusia yang berbeda pula sehingga
dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
Ancaman di bidang sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari
dalam dan dari luar. Ancaman dari dalam ditimbulkan oleh isu-isu
kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut
menjadi titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti premanisme,
separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia. Isu
tersebut akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan
patriotisme.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan masalah
yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi sosial budaya Indonesia saat ini?
2. Ancaman apa yang timbul akibat kondisi sosial budaya Indonesia saat ini?
1
2
3
4
mengetahui mana yang benar dan mana yang salah akan terpengaruh mengikuti
perilaku maupun moral yang kurang baik dari masyarakat saat ini.
Apa yang disebutkan kebudayaan bangsa dalam penjelasan UUD 1945
dirumuskan sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah si seluruh
Indonesia. Perkataan puncak-puncak kebudayaan itu artinya adalah kebudayaan
yang diterima dan dijunjung tinggi oleh sebagian besar suku-suku bangsa di
Indonesia dan memiliki persebaran di sebagian besar wilayah Indonesia.
beberapa komponen yang satu sama lain saling bertautan, jika satu
dari mereka tidak ada maka proses pendidikan tidak akan mungkin
terjadi. Komponen tersebut adalah :
Pendidik dan peserta didik, komponen tersebut merupakan bagian
yang paling fundamen dari sebuah proses pendidikan. Seorang
pendidik bertugas mengarahkan dan mentransformasi pengetahuan
yang dimilikinya kepada peserta didiknya, guna mengarahkannya
mencapai sesuatu yang bermakna. Dalam kaitan itu seorang pendidik
dituntut untuk memiliki kualifikasi dan kompetensi akademis yang
memadai, dalam Permendiknas Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan dalam pasal 28 disebutkan bahwa, Pendidik
harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki tujuan
pendidikan. Lebih lanjut dalam pasal 30 dijelaskan, seorang pendidik
harus memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran, kompetensi
tersebut meliputi, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi propfesional dan kompetensi sosial (UU NO 20 tahun
2003).
Selaras dengan itu seorang Pendidik juga memiliki
tanggungjawab yang cukup besar untuk mengetahui sejauh mana anak
didiknya bersikap dan ber-afiliasi dengan teman – teman nya yang
lain, dalam hal ini aspek Afektif menjadi harga mati dari sebuah
proses pendidikan. walapun tetap harus memperhatikan ranah
Kognitif dan Psikomotoriknya. Walaupun dalam prakteknya sering
terjaid antithesis dalam wilayah Afektif dan Kognitif, yang terjadi
adalah Pendidik seolah – olah menjadi orang yang paling berkuasa
dikelasnya, komunikasi timbal balik tidak berjalan sebagaimana
mestinya, penekanan aspek verbal menjadi tuntutan pendidik.
Sehingga pencapaian Asessment hanya dilihat dari aspek skor dan
nilai dari peserta didik.
Hal tersebut secara tidak langsung akan mematikan kreatifitas
Peserta didik untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Perlu
untuk di garis bawahi bahwa setiap peserta didik memiliki potensi
alamiah yang berbeda-beda yang jika dipaksakan -terhadap sesuatu
hal akan menganggu kejiwaannya. Artinya adalah memberikan
mereka kebebasan untuk berkreatifitas dan menunjukan kemampuan
terbaiknya merupakan uregensi seorang Pendidik.
Sejatinya, seorang pendidik mengarahkan peserta didik untuk
lebih mengeksplorasi aspek afektifnya. Pembinaan mental dan sikap
merupakan peran utama seoang pendidik yang harus benar-benar
berfungsi dengan baik. Sehingga peserta didik akan tumbuh menjadi
manusia yang sadar nilai dan mampu menempatkan dirinya sebagai
makhluk Tuhan yang Agung yang tidak berbuat sesuka hati dan
menempatkan nilai dan moral diatas segalanya.
7
4. Ketidakadilan
Ketidakadilan adalah suatu kondisi saat suatu kelompok atau
individu diperlakukan berbeda dan dipinggirkan di masyarakat.
Kesimpulan
Ketahanan nasional dalam bidang sosial budaya merupakan suatu
keharusan. Hal ini dikarenakan bidang sosial budaya merupakan jati diri
bangsa. Apabila jati diri bangsa sudah hilang, maka akan mudah tersusupi
oleh budaya luar yang tidak sesuai dengan nilai-nilai sosial dan budaya yang
berkembang di Indonesia. Hal ini tentu saja sangat memprihatikan mengingat
Indonesia merupakan bangsa yang besar yang terdiri dari berbagai macam
suku dan budaya. Oleh karena itu, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk
mempertahankan nilai-nilai sosial budaya ini adalah dengan mengembangkan
bela negara. Bela negara tentu merupakan solusi yang sangat tepat untuk
bangsa ini karena dalam bela negara terdapat nilai-nilai dasar yang
mencerminkan Pancasila sebagai ideologi negara. Dengan terwujudnya bela
negara ini, maka bangsa Indonesia akan tetap menjadi bangsa yang kuat
sekalipun digempur dengan budaya asing yang masuk dengan sangat cepatnya
melalui teknologi dan juga dapat mengatasi masalah internal kebangsaan yang
menjadi PR setiap warga negara Indonesia.
11
DAFTAR PUSTAKA
Ferrijana, Sammy. Bambang Suhartono, dan Sandra Erawanto. 2019. Kesiapsiagaan Bela
Negara Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III.
Jakarta: LAN.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/24/172143169/kemiskinan-definisi-
jenis-dan-faktor-penyebabnya?page=all
https://utira-ibek.ac.id/kelemahan-kualitas-sdm-indonesia/
https://clemensbudip.wordpress.com/2011/11/23/kelaparan-kemiskinan-dan-
keterbelakangan/
https://pahamify.com/blog/sosiologi-masalah-sosial-di-masyarakatf/
https://kumparan.com/berita-update/ancaman-di-bidang-sosial-budaya-dan-
tipsmengatasinya-1veLcWNZLYM/1
https://doc.lalacomputer.com/makalah-ancaman-integrasi-nasional-di-bidang-sosial-
budaya/