Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL

Project KOLMAP (Kolaborasi Antar Mata Pelajaran)


PPKN dan BAHASA INDONESIA
Bidang Sosial Budaya

Kelompok 4

Disusun Oleh :
1. Ahmad Riki Riadi
2. Mia Pragita Ningtias
3. Muhammad Rafif
4. Rana Aqilah Putri
5. Siti Zahra Aqilah
6. Syafiqa Shafa Annadiya
7. Tisya Kusdiati
8. Varrel Boy Hendri

Kelas : XI IPA 5
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang Maha
Pengasih dan Maha Penyanyang, karena atas rahmat dan hidayahnya, kami bisa
menyelesaikan proposal ini yang berjudul “Potensi Ancaman Terhadap
NKRI Dibidang Sosial Budaya Dan Cara Mengatasinya”

Dalam penulisan proposal ini, kami menyadari bahwa terdapat kekurangan


dalam pengumpulan data yang disebabkan kurangnya pengetahuan. Dan
akhirnya proposal ini selesai kami buat, walaupun jauh dari kata kesempurnaan,
sehingga tidak luput dari kesalahan.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih yang sedalam-


dalamnya dan semoga proposal ini bisa diterima dan bermanfaat bagi kita
semua.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................
1.2 Pengertian Ancaman Sosial Budaya ................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Macam-Macam Ancaman Sosial Budaya ........................................................
Ancaman Dalam Negeri ...................................................................................
Ancaman Luar Negeri ......................................................................................
2.2 Faktor- Faktor Terkena Ancaman Sosial Budaya
Faktor Ancaman Dalam Negeri .......................................................................
Faktor Ancaman Luar Negeri ..........................................................................
2.3 Dampak Ancaman Sosial Budaya ....................................................................
Dampak Ancaman Dalam Negeri ....................................................................
Dampak Ancaman Luar Negeri .......................................................................
2.4 Cara Mengatasi Ancaman Sosial Budaya ........................................................
Mengatasi Ancaman Dalam Negeri .................................................................
Mengatasi Ancaman Luar Negeri ....................................................................

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................
BAB 1
Pendahuluan

Latar Belakang Ancaman di Indonesia


Integrasi Nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-
perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan
keselarasan secara nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan
bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun kebudayaan ataupun
wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa, karena
kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola
budaya-budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat. Namun selain
menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah
yang baru. Kita ketahui dengan Keragaman Sosial dan Budaya di Indonesia
yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia-manusia yang
berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.9
Ancaman di bidang sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam dan
dari luar. Ancaman dari dalam ditimbulkan oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan,
keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut menjadi titik pangkal
timbulnya permasalahan, seperti premanisme, separtisme, terorisme, kekerasan,
dan kerusakan lingkungan akibat ulah manusia. Isu tersebut akan mengancam
persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotisme.

Pengertian Ancaman Sosial Budaya


Ancaman sosial budaya merupakan salah satu contoh ancaman dalam bidang
non militer. Ancaman dalam dimensi sosial merupakan yang berasal dari
masyarakat dimana sekelompok orang membentuk sistem semi secara tertutup
maupun terbuka dimana sebagian besar berinteraksi antara individu-individu
yang berbeda dalam kelompok tersebut.
BAB 2
Pembahasan

Macam Macam Ancaman :


- Ancaman Dalam Negeri
1. Ancaman Diskriminasi suku, agama, ras, atau golongan
Diskriminasi adalah sikap membedakan secara sengaja terhadap
golongan-golongan yang berhubungan dengan kepentingan tertentu.
Pembedaan tersebut biasana didasarkan pada agama, etnis, suku, dan ras.
Diskriminasi cenderung dilakukan oleh kelompok mayoritas terhadap
kelompok minoritas.
Contoh :
• Rasisme
Rasisme atau rasialisme merupakan paham bahwa ras diri sendiri
adalah ras yang paling unggul. Ras lain diluar rasnya sendiri dipandang
sebagai ras yang rendah.
• Seksisme
Seksisme merupakan tindakan diskriminasi yang dilakukan oleh laki-
laki terhadap perempuan. Dalam hal ini, kecerdasan dan kekuatan fisik
laki-laki dianggap lebih tinggi daripada perempuan.
Contoh tindakan seksisme adalah anggapan bahwa perempuan tidak
memerlukan pendidikan yang tinggi. Karena peran perempuan dibatasi
hanya pada ranah domestik, seperti memasak, mencuci, membersihkan
rumah, mengurus anak, dan lain-lain.
2. Ancaman Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan saat ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh
kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses
terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah
global.
Contoh :
• Kemiskinan Absolut
Kemiskinan absolut adalah kemiskinan yang mendeskripsikan
individu-individu yang tingkat pendapatannya di bawah garis kemiskinan
yang ditetapkan oleh negara.
• Kemiskinan Relatif
Kemiskinan relatif adalah kemiskinan yang diakibatkan oleh kebijakan
pembangunan yang belum merata sehingga belum dapat menjangkau
seluruh masyarakat. Oleh sebab itu, di sebagian daerah ada penduduknya
yang memiliki ketimpangan pendapatan.
• Kemiskinan Kultural
Kemiskinan kultural adalah kemiskinan yang terbentuk karena
kebiasaan masyarakat yang sudah menjadi budaya, baik itu dari nilai-nilai
yang diusung, pemikiran, maupun cara kerja.
3. Ancaman Kebodohan
Kebodohan adalah keadaan dan situasi di saat kurangnya pengetahuan
terhadap sesuatu informasi yang bersifat subjektif. Hal ini tidak sama
dengan tingkat kecerdasan yang rendah (kedunguan), seperti kualitas
intelektual dan tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang.

Contoh :
• Perundungan untuk mencari ketenaran
• Pergaulan bebas
• Bolos sekolah

4. Ancaman ketidakadilan
Ketidakadilan merupakan tindakan yang sewenang-wenang.
Ketidakadilan umumnya menyangkut masalah pembagian sesuatu
terhadap hak seseorang atau kelompok yang dilakukan secara tidak
proporsional.
Contoh :
• Pembangunan antara di wilayah perkotaan dan pedesaan
• Ketersediaan lapangan pekerjaan di perkotaan dan pedesaan
• Ketidakadilan upah antara pekerja kelas bawah dan atas

- Ancaman Luar Negeri


1. Mulai munculnya gaya hidup konsumtif dan hedonisme
Globalisasi membawa pengaruh terhadap gaya hidup konsumtif
sehingga akan mendorong konsumsi untuk membeli atau mengonsumsi
barang-barang yang berasal dari luar negeri.
Selain itu, hedonisme atau gaya hidup yang bersenang-senang dan
berfoya-foya yang disebabkan segala macam informasi dan tren sudah
bisa diakses dengan sangat mudah melalui berbagai media dan teknologi.
Contoh :
• Keinginan untuk membeli pakaian yang terus dilakukan dan tidak
pernah cukup
• Membeli barang trending yang bagus dan mahal tanpa melihat budget
2. Sikap Individualisme
Individualisme adalah sikap yang mementingkan diri sendiri dan tidak
terhubung dengan orang lain. Jika individualisme dibudidayakan maka
akan menimbulkan kecenderungan untuk tidak peduli dengan orang lain
dan akan mendorong terjadinya perpecahan dalam masyarakat.
Contoh :
• Kurangnya berinteraksi dengan orang disekitarnya
• Tidak peduli terhadap lingkungan disekitarnya

3. Semakin maraknya westernisasi


Westernisasi adalah gaya hidup yang berorientasi pada kehidupan dan
tren budaya Barat. Jika tidak memiliki pendirian atau nilai-nilai yang bisa
digunakan untuk menyaring budaya-budaya yang berkembang di tengah
masyarakat, ditakutkan generasi akan lupa dan tidak mengenal budayanya
sendiri.
Contoh :
• Memakai gaya pakaian budaya barat.
• Meniru pergaulan bebas seperti orang Barat.
• Lebih menyukai makanan cepat saji.
Faktor Faktor Indonesia Terkena Ancaman Sosial Budaya :
1. Isu Kemiskinan
Kemiskinan adalah suatu kondisi ketika seseorang atau kelompok tidak
mampu untuk memenuhi kebutuhan dasarnya seperti kebutuhan pangan,
sandang, tempat tinggal, pendidikan dan kesehatan yang layak.
Kemiskinan juga dapat diartikan sebagai kekurangan dalam kesejahteraan
dan perampasan terhadap kebebasan untuk mencapai sesuatu dalam hidup
seorang manusia.
Faktor Penyebab Kemiskinan :
• Tingkat Pendidikan yang Masih Rendah
Faktor penyebab kemiskinan yang pertama adalah tingkat pendidikan
yang tergolong masih rendah. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya,
pendidikan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi setiap
orang. Bila seseorang tidak memenuhi kebutuhan pokoknya, tersebut
tidak dapat dipenuhi oleh orang tersebut, dapat disimpulkan bahwa itulah
penyebab kemiskinan.
Dalam konteks ini penyebab kemiskinan adalah kebutuhan pokok
yang merupakan pendidikan. Tingkat pendidikan yang rendah
mengakibatkan seseorang cenderung kurang memiliki keterampilan,
wawasan, dan pengetahuan yang memadai untuk kehidupannya.
Sedangkan untuk dunia kerja maupun dunia usaha, pendidikan adalah
modal untuk bersaing dalam mendapatkan kesejahteraan nantinya. Oleh
karena itulah, terjadi banyak pengangguran dan penyebab kemiskinan
disebabkan oleh tingkat pendidikan yang rendah ini.
• Masih Terbatasnya Lapangan Pekerjaan
Faktor penyebab kemiskinan yang kedua adalah keterbatasan lapangan
pekerjaan. Dengan terbatasnya lapangan kerja, masyarakat tidak dapat
memenuhi kebutuhannya, karena dengan bekerjalah seseorang
mendapatkan upah yang nantinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan
pokoknya tersebut.
Keterbatasan lapangan pekerjaan akan membawa konsekuensi
penyebab kemiskinan pada masyarakat. Bisa saja seseorang menciptakan
lapangan kerja baru, tetapi kemungkinannya akan sangat kecil untuk
masyarakat miskin karena keterbatasan keterampilan maupun modal.
Banyaknya pengangguran di suatu negara bisa juga menjadi patokan
kemiskinan di suatu negara. Semakin besar jumlah pengangguran maka
semakin bertambah pula penyebab kemiskinan di negara tersebut. Hal ini
juga bisa disebabkan oleh ketidakstabilan ekonomi dan ketidakpastian
arah politik dan kebijakan negara tersebut.

• Malas Bekerja
Faktor penyebab kemiskinan yang berikutnya adalah malas bekerja.
Hal ini yang paling sering menjangkiti seseorang yang tak ingin maju dan
beranggapan bahwa kemiskinan itu adalah takdir. Hal-hal tersebut
membuat seseorang tidak bergairah dan bersikap acuh tak acuh untuk
bekerja, dan mengantarkan mereka kepada kemiskinan dan membuat
kesejahteraannya menghilang.

2. Isu Kebodohan
Kebodohan ialah sifat seseorang suatu tindakan atau kepercayaan yang
terjadi akibat atau menandakan kecerdasan rendah atau lemah
kemampuan belajar. Hal ini sering kali digunakan sebagai perkataan yang
memaki dan menghina kerana ia mempunyai konotasi negatif.
Lalu, apa masalahnya? Selama Indonesia, sumber daya manusia atau
seseorang belajar dan diajarkan di sekolah atau di universitas alat bantu
(sistem) ilmu dan teknologi yang kadaluarsa dari yang lain, akan tetap
terkebelakang atau dinilai bodoh dibanding yang lain. Akhirnya, meski
memiliki sumber daya alam kaya tetapi tak bisa mengolah karena tanpa
teknologi memadai, maka (bahan) kekayaan dijual murah atau habis
dikeruk (bangsa) yang lain. Atau, bekerja di luar negeri tetapi dihargai
rendah karena tanpa keahlian berarti, dan menjadi TKI bermasalah.
Menyedihkan.

3. Isu Keterbelakangan
Faktor isu keterbelakangan :
• Tingkat pendidikan masyarakat yang rata-rata rendah
• Cara berpikir yang masih tradisional dan konservatif, apatis dan anti
hal-hal baru
• Mentalitas dan etos kerja yang kurang baik
• Keadaan alam yang kurang mendukung
• Keterisoliran secara geografis dari pusat
• Tiadanya potensi atau produk andalan
• Rendahnya kinerja dan budaya korup aparatur pemerintah daerah
4. Isu Ketidakadilan
Faktor isu ketidakadilan :
Masalah keadilan merupakan masalah yang rumit, hal mana dapat di
jumpai pada setiap masyarakat, termasuk masyarakat Indonesia. Hal ini
terutama disebabkan oleh karena pada umumnya orang beranggapan
bahwa hukum mempunyai dua tujuan utama, yakni mencapai suatu
kepastian hukum serta mencapai keadilan bagi semua warga masyarakat.
Masalah kepastian hukum maupun keadilan, hingga kini masih
merupakan masalah yang sulit terpecahkan di Indonesia yang mengalami
transformasi dibidang hukum sejak tahun 1942. Sejak tahun tersebut tidak
saja banyak perundang-undangan baru yang diintrodusir, akan tetapi
banyak pula keputusan pengadilan yang telah menyimpang dari
jurisprudensi zaman kolonial.
Isu-isu tersebut dapat menjadi titik pangkal timbulnya permasalahan
dalam bangsa Indonesia, antara lain :
• Separatisme
Separatisme adalah paham berupa suatu gerakan untuk membuat
negara sendiri. Adapun orang, golongan, atau kelompok yang melakukan
separatisme tersebut dinamakan sebagai separatis.
Para separatis akan mulai dengan memisahkan diri dari suatu
wilayah bahkan negara, tujuannya demi mendapatkan kedaulatan secara
mandiri. Bentuk nyata dari kedaulatan yang dimaksud adalah negara
baru! Hal ini pernah terjadi di Indonesia, disebabkan oleh beberapa faktor
yang tentunya tidak baik. Misalnya adalah konflik yang terjadi pada
negara tersebut, baik konflik vertikal maupun horizontal.
Konflik vertikal didefinisikan sebagai konflik yang terjadi antara
rakyat dengan pemerintah korup. Sedangkan horizontal adalah konflik
antara rakyat dengan rakyat, kelompok dengan kelompok, yang sederajat.
Krisis ekonomi dan kemanusiaan adalah alasan pertama. Kedua hal
tersebut memang saling bertaut. Ekonomi yang lemah bisa
mengakibatkan kejahatan-kejahatan antar manusia (rakyat suatu negara)
seperti merampok, mencuri, membunuh, dan sebagainya.
Pemulihan ekonomi yang lamban bahkan stagnan. Kelanjutan dari
krisis ekonomi berkepanjangan adalah pemulihannya yang sangat lama,
tidak berjalan, atau stagnan. Bagi kelompok yang memiliki paham dan
berpotensi melakukan gerakan separatisme, alasan ini bisa memicunya
dengan kuat.
Politik licik dan masalah sosial menjadi pemicu lainnya. Politik yang
disebabkan para pejabat yang korup, memperjuangkan kepentingan
pribadi, yang dilakukan terus menerus tanpa malu. Sedangkan masalah
sosial di antaranya adalah pembedaan berdasarkan SARA, intimidasi
kepada kaum tertentu, dan sebagainya.

Contoh Gerakan Separatisme di  Seluruh Dunia :


• Gerakan Papua Merdeka adalah salah satu contoh gerakan separtisme.
• Penyebab gerakan ini sangat banyak sekali. Separatisme berupa sebuah
usaha yang dapat memecah belah suatu kesatuan. Selain yang sudah
dijelaskan barusan, penyebab lainnya bisa berupa ajakan atau intervensi
negara kepada kelompok atau ras tertentu.
• Pemberontakan PKI di Madiun, Gerakan Aceh Merdeka (GAM),
Republik Maluku Selatan, G30S PKI, dan sebagainya.
Itu masih contoh gerakan di Indonesia, masih banyak contoh lain
gerakan di luar negeri. Bagaimana pun juga, separatisme adalah
merugikan.

5. Terorisme
Terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau
ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut
secara meluas, yang dapat menimbulkan korban yang bersifat massal,
dan/atau menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap objek vital
yang strategis, lingkungan hidup, fasilitas publik, atau fasilitas
internasional dengan motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan.
Berikut penyebab terorisme menurut Analis Kebijakan Divisi Humas
Polri Kombes Sulistyo Pudjo Hartono, yaitu :
1. enyebab pertama terorisme adalah karena seseorang tersentuh. Bisa
saja mereka pernah ditinggal oleh adiknya yang meninggal atau mendapat
ajaran teror.
2. Penyebab terorisme berikutnya adalah adanya komunitas garis keras
pendukung gerakan radikal tersebut yang memberi doktrin kepada
pengikutnya baik secara langsung maupun lewat dunia maya.
3. Penyebab terorisme lainnya yaitu adanya ideologi yang terlegitimasi
dan mengakar. Misalnya mereka memperbolehkan untuk membunuh,
melakukan kekerasan. Maka dengan adanya ideologi seperti itu, mereka
tidak ragu lagi untuk meneror.
Kejadian terorisme yang telah terjadi di Indonesia dan instansi Indonesia
di luar negeri:
2009
• Bom Jakarta, 17 Juli 2009. Dua ledakan dahsyat terjadi di Hotel JW
Marriott dan Ritz-Carlton, Jakarta. Ledakan terjadi hampir bersamaan,
sekitar pukul 07.50 WIB
2010
• Penembakan warga sipil di Aceh Januari 2010
• Perampokan bank CIMB Niaga September 2010

6. Kekerasan
Kekerasan adalah bentuk lanjutan dari konflik sosial. Dalam kehidupan
sehari-hari, kekerasan identik dengan tindakan melukai orang lain dengan
sengaja. Kekerasan seperti ini disebut juga dengan kekerasan langsung.
Kekerasan juga meliputi tindakan-tindakan seperti mengekang,
mengurangi atau meniadakan hak seseorang, mengintimidasi, memfitnah,
dan meneror orang lain. Jenis kekerasan ini disebut juga dengan
kekerasan tidak langsung. Supaya lebih paham dengan kekerasan yang
ada di masyarakat.
Secara umum, kekerasan dapat didefinisikan sebagai perbuatan
seseorang atau sekelompok orang yang menyebabkan cedera atau
hilangnya nyawa seseorang atau dapat menyebabkan kerusakan fisik atau
barang orang lain. Secara sosiologis, kekerasan di lingkup sosial mungkin
saja terjadi karena adanya pengabaiaan norma dan nilai sosial yang
berlaku di masyarakat tersebut oleh individu atau suatu kelompok.
Melihat perlunya penjelasan ilmiah mengenai kekerasan di masyarakat,
beberapa ahli mencetuskan teori mengenai proses terbentuknya kekerasan
sosial di masyarakat.
Teori penyebab kekerasan :
• Teori Faktor Individual
Perilaku agresif seseorang dapat menyebabkan timbulnya kekerasan.
Faktor penyebab perilaku kekerasan menurut teori ini adalah faktor
pribadi dan faktor sosial. Faktor pribadi yaitu meliputi kelainan jiwa,
seperti psikopat, stres, depresi, serta pengaruh obat bius. Sedangkan
faktor yang bersifat sosial antara lain seperti konflik rumah tangga, faktor
budaya, dan media massa.
• Teori Faktor Kelompok
Menurut teori ini, individu cenderung membentuk kelompok dengan
memprioritaskan identitas berdasarkan persamaan ras, agama, atau etnis.
Identitas kelompok yang cenderung dibawa ketika seseorang berinteraksi
dengan orang lain ini rawan menyebabkan benturan antara identitas
kelompok yang berbeda dan kemudian menjadi penyebab kekerasan.
Contohnya ada pada perkelahian antar pendukung klub bola saat
pertandingan di stadion. Selain itu, ada juga kekerasan berbau rasial yang
terjadi di Afrika Selatan dan Amerika Serikat pada orang kulit hitam,
serta di Indonesia pada kerusuhan Mei ‘98, yaitu kekerasan terhadap
kelompok etnis Tionghoa.

• Teori Dinamika Kelompok


Kekerasan dapat timbul karena hilangnya rasa saling memiliki yang
terjadi dalam kelompok. Hal ini dapat diartikan bahwa perubahan-
perubahan sosial terjadi sedemikian cepat dalam sebuah masyarakat dan
tidak mampu direspon sama cepatnya oleh sistem sosial dan nilai
masyarakatnya. Contohnya bisa dilihat dari masuknya perusahaan
internasional ke wilayah pedalaman Papua yang membawa berbagai
teknologi, perilaku, hingga tata nilai yang berbeda. Hal ini menyebabkan
masyarakat setempat merasa terasing dan muncullah kehilangan rasa
memiliki yang berakhir dengan perlawanan kekuasaan.
Contoh Kekerasan :
• KEKERASAN FISIK
- Dipukul / Ditempeleng.
- Ditendang.
- Dijewer/Dicubit
• KEKERASAN SEKSUAL
- Perlakuan tidak senonoh dari orang lain.
- Kegiatan yang menjurus pada pornografi.
- Perkataan-perkataan porno dan tindakan pelecehan organ seksual anak.

Dampak Ancaman di Bidang Sosial Budaya :


- Dampak Positif
1. Perubahan tata nilai dan sikap.
Globalisasi menyebabkan perubahan tata nilai sosial budaya, cara
hidup, pola pikir, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsa
lain yang telah maju. Misalnya, meningkatkan etos kerja yang tinggi,
suka bekerja keras, disiplin, mempunyai jiwa kemandirian, rasional,
sportif, dan lain sebagainya.

2. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.


Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menyebabkan kehidupan
sosial ekonomi menjadi lebih produktif, efektif, dan efisien. Globalisasi
memberi peluang setiap negara bisa belajar dari negara lain, sehingga
proses transfer ilmu pengetahuan dan teknologi secara global terjadi
dengan cepat.
Kemajuan bidang teknologi, komunikasi, informasi dan transportasi,
juga memudahkan kehidupan manusia. Contoh, adanya mobilitas tinggi,
karena jarak tempuh dalam bepergian dari satu tempat ke tempat lain
menjadi lebih singkat. Hal ini memudahkan masyarakat memperoleh
informasi dan ilmu pengetahuan, serta melakukan berbagai aktivitas
perekonomian.
3. Kualitas atau Tingkat Kehidupan Menjadi Lebih baik
Globalisasi membantu lebih mudahnya proses memperkenalkan
kehidupan sosial dan budaya dari setiap negara, termasuk Indonesia, ke
negara lain. Dampaknya adalah ekonomi pariwisata dapat berkembang
dan menghasilkan kesejahteraan bagi masyarakat di wilayan tujuan
turisme.

- Dampak Negatif
1. Lunturnya nilai Budaya
Asli Arus globalisasi yang sangat pesat dapat menggerus nilai-nilai
budaya asli. Contohnya, semakin lunturnya semangat gotong-royong,
solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan sosial. Selain itu, lunturnya
nilai budaya asli dapat dilihat dari cara berpakaian, yakni saat model
fashion dari barat semakin berpengaruh di dalam negeri, sementara model
budaya asli Indonesia semakin tidak diminati.

2. Perubahan Gaya Hidup


Contoh dari perubahan gaya hidup sebagai dampak negatif globalisasi
adalah sifat banyak anggota masyarakat yang semakin individualistis.
Sejumlah dampak negatif globalisasi berupa perubahan gaya hidup adalah
sebagai berikut :
• Individualistis (sikap mementingkan diri sendiri)
• Pragmatis (sikap melakukan sesuatu demi keuntungan saja)
• Materialistis (sikap mengukur segala sesuatu dengan materi)
• Hedonism (sikap bergaya hidup mewah, boros, dan bersenang-senang)

3. Terjadi eksploitasi sumber sumber daya alam yang mengakibatkan


kerusakan lingkungan dan polusi limbah industri.
Globalisasi menyebabkan pergerakan modal lintas-negara menjadi
semakin mudah. Fenomena di bidang ekonomi ini membuat penanaman
modal asing di dalam negeri semakin marak, sehingga industri pun
tumbuh. Negara berkembang seperti Indonesia menarik minat banyak
investor asing karena memiliki sumber daya alam yang melimpah dan
murah.
Cara Mengatasinya :
- Dalam Negeri
1. Meningkatkan kesejahteraan sosial seluruh rakyat indonesia agar tidak
terjadinya isu kemiskinan
Contoh :
• Tunjangan pra kerja
• Menggratiskan tagihan listrik
• Bantuan tunai bersyarat

2. Peningkatan kesejahteraan masyarakat di setiap daerah agar tidak terjadi


konflik atau saparatisme
Contoh :
• Melalui perbaikan akses masyarakat lokal terhadap sumber daya
ekonomi dan pemerataan pembangunan antar daerah
• Pelaksanaan pendidikan politik secara formal, informal, dialogis, serta
melalui media massa dalam rangka menciptakan rasa saling percaya,
penerapan konsep konflik secara damai, menyeluruh, dan bermartabat.
3. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diimbangi dengan
penguatan iman dan takwa untuk mencegah terjadinya terorisme
Contoh :
• Memperkenalkan Ilmu Pengetahuan Dengan Baik Dan Benar
Apabila pemahaman akan ilmu pengetahuan, baik ilmu umum dan
ilmu agama sudah tercapai, maka kekokohan pemikiran yang dimiliki
akan semakin kuat. Dengan demikian, maka tidak akan mudah goyah dan
terpengaruh terhadap pemahaman radikalisme sekaligus tindakan
terorisme dan tidak menjadi penyebab lunturnya bhinneka tunggal ika
sebagai semboyan Indonesia.
• Meminimalisir Kesenjangan Sosial
Caranya ialah pemerintah harus mampu merangkul pihak media yang
menjadi perantaranya dengan rakyat sekaligus melakukan aksi nyata
secara langsung kepada rakyat. Begitu pula dengan rakyat, mereka
harusnya juga selalu memberikan dukungan dan kepercayaan kepada
pihak pemerintah bahwa pemerintah akan mampu menjalankan tugasnya
dengan baik sebagai pengayom rakyat dan pemegang kendali
pemerintahan Negara.

• Meningkatkan Pemahaman Akan Hidup Kebersamaan


Meningkatkan pemahaman ini ialah terus mempelajari dan memahami
tentang artinya hidup bersama-sama dalam bermasyarakat bahkan
bernegara yang penuh akan keberagaman, termasuk Indonesia sendiri.

- Luar Negeri
1. Melakukan penyaringan budaya dengan menggunakan nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila
Contoh :
• Menyesuaikan Dengan Norma Indonesia
Budaya asing yang masuk terkadang juga tidak sesuai dengan norma
yang berlaku di Indonesia. Apabila kita melihat beberapa film dari luar
yang memakai gaya hidup bebas dan menerapkan disini, maka bisa
melanggar beberapa norma yang berlaku di Indonesia sebab melanggar
norma kesopanan. Negara Indonesia masih menganut adat ketimuran
yang kental sehingga masyarakat juga hidup dengan aturan yang berlaku
sehingga terlihat lebih pantas sesuai dengan adat kesopanan.
• Memperluas Ilmu Pengetahuan
Sebelum budaya asing masuk, sebaiknya sebagai orang Indonesia bisa
mengetahui tentang beberapa inovasi yang masuk dengan lebih jelas dan
rinci

• Bersikap Teliti dan Kritis


Sebagai penerus bangsa, seharusnya kita bisa bersikap lebih kritis dan
juga teliti pada beberapa hal baru yang berasal dari luar sekaligus
menemukan cara untuk menyaring apakah hal tersebut bisa membawa
dampak positif atau negatif dalam kehidupan dan diri sendiri.
2. Meningkatkan rasa nasionalisme dan menguatkan konsep Bhinneka
Tunggal Ika
Contoh :
• Upacara Bendera
• Belajar Lagu-Lagu Nasional
• Mempelajari Bahasa dan Kebudayaan Daerah
• Melaksanakan Peringatan Hari Besar Nasional

3. Penguatan tentang budaya dan wawasan nusantara melalui pendidikan


formal
Contoh :
• Peningkatan semangat kekeluargaan, gotong-royong, dan musyawarah
• Peningkatan kualitas hidup bangsa Indonesia dalam berbagai aspek
kehidupan
• Meratakan pembangunan serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
• Pelaksanaan otonomi daerah guna meningkatkan kesejahteraan
masyarakat
BAB 3
Kesimpulan

Dari data yang kami kumpulkan, kami menyimpulkan bahwa manusia di


manapun tempatnya pasti mendambakan kemajuan dan peningkatan
kesejahteraan yang optimal. Kondisi masyarakat secara obyektif merupakan
hasil tali temali antara lingkungan alam, lingkungan sosial serta karakteristik
individu. Perjalanan panjang dalam rentangan periode kesejarahan telah
mengajak masyarakat manusia menelusuri hakikat kehidupan dan tata cara
kehidupan yang berkembang pesat hidup. Ruang gerak perubahan itupun juga
berlapis-lapis, dimulai dari kelompok terkecil seperti keluarga sampai pada
kejadian yang paling lengkap mencakup tarikan kekuatan kelembagaan dalam
masyarakat. mendapatkan bahwa negara Indonesia masih kurang keamaan saat
menerima ancaman.

Anda mungkin juga menyukai