Dosen Pembimbing :
Disusun oleh :
Dicky ramdani(20220510420)
Nurmalasari (20220510449)
UNIVERSITAS KUNINGAN
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT hingga saat ini masih memberikan
nafas kehidupan dan anugerah akal, sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah
ini dengan judul “Pentingnya Pancasila sebagai penangkal faham Radikalisme di era
Globalisasi” tepat pada waktunya. Terimakasih pula kepada semua pihak yang telah ikut
membantu hingga dapat disusunnya makalah ini.
Makalah sederhana ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Pancasila. Dalam makalah ini membahas tentang Sejarah Radikalisme, Implementasi
Pancasila dalam menanggulangi Radikalisme, & Upaya membentengi diri dari faham radikal
di era globalisasi ini.
Akhirnya saya sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan penulis
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri saya sendiri, kelompok penyusun makalah
ini, dan khususnya pembaca pada umumnya.
Tidak ada manusia yang luput dari kesalahan dan kekurangan. Dengan segala kerendahan
hati, saran-saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat saya harapkan dari para pembaca
guna peningkatan kualitas makalah ini dan makalah-makalah lainnya pada waktu mendatang.
Penyusun
Daftar isi
KATA PENGANTAR............................................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
1. LATAR BELAKANG.......................................................................................................................4
I. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................4
II. TUJUAN.......................................................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................................5
1. Pengertian dan Sejarah Radikalisme...........................................................................................5
2. Ciri-Ciri Radikalisme....................................................................................................................6
3. Faktor Penyebab Radikalisme.....................................................................................................6
1. Faktor Pemikiran / Emosi Keagaaman....................................................................................6
2. Faktor Ekonomi.......................................................................................................................6
3. Faktor Sosial...........................................................................................................................7
4. Faktor Politik...........................................................................................................................7
5. Faktor Pendidikan...................................................................................................................7
4. Implementasi Nilai Pancasila dalam menghadapi Radikalisme...................................................8
5. Pembentengan Pemuda dari Radikalisme..................................................................................9
BAB III...................................................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................................................11
1. Kesimpulan...............................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Indonesia saat ini dihadapkan dengan persoalan dan ancaman radikalisme, terorisme
dan separatisme yang kesemuanya bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD
NRI 1945. Radikalisme merupakan ancaman terhadap ketahanan ideologi. Apabila
ideologi negara sudah tidak kokoh maka akan berdampak terhadap ketahanan nasional.
Radikalisme dapat diartikan sebagai sikap atau paham yang secara ekstrim, revolusioner
dan militan untuk memperjuangkan perubahan dari arus utama yang dianutmasyarakat.
Radikalisme tidak harus muncul dalam wujud yang berbau kekerasan fisik. Ideologi
pemikiran, kampanye yang masif dan demonstrasi sikap yang berlawanan dan ingin
mengubah mainstream dapat digolongkan sebagai sikap radikal.
I. RUMUSAN MASALAH
II. TUJUAN
Berdasarkan Rumusan Masalah diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
PEMBAHASAN
Radikalisme (dari bahasa Latin radix yang berarti "akar") adalah istilah yang
digunakan pada akhir abad ke-18 untuk pendukung Gerakan Radikal. Pada dasarnya
radikalisme sudah ada sejak jaman dahulu karena sudah ada di dalam diri manusia. Namun,
istilah “Radikal” dikenal pertamakali setelah Charles James Fox memaparkan tentang paham
tersebut pada tahun 1797.
Saat itu, Charles James Fox menyerukan “Reformasi Radikal” dalam sistem
pemerintahan di Britania Raya (Inggris). Reformasi tersebut dipakai untuk menjelaskan
pergerakan yang mendukung revolusi parlemen di negara tersebut. Pada akhirnya ideologi
radikalisme tersebut mulai berkembang dan kemudian berbaur dengan ideologi liberalisme.
Radikalisme sangat mudah kita kenali. Hal tersebut karena memang pada umumnya
penganut ideologi ini ingin dikenal/ terkenal dan ingin mendapat dukungan lebih banyak
orang. Itulah sebabnya radikalisme selalu menggunakan cara-cara yang ekstrim.
1. Radikalisme adalah tanggapan pada kondisi yang sedang terjadi, tanggapan tersebut
kemudian diwujudkan dalam bentuk evaluasi, penolakan, bahkan perlawanan dengan
keras.
Mengacu pada pengertian radikalisme di atas, paham ini dapat terjadi karena adanya
beberapa faktor penyebab, diantaranya:
Harus diakui bahwa salah satu penyebab gerakan radikalisme adalah faktor sentimen
keagamaan, termasuk di dalamnya adalah solidaritas keagamaan untuk kawan yang
tertindas oleh kekuatan tertentu. tetapi hal ini lebih tepat dikatakan sebagai faktor
emosi keagamaannya, dan bukan agama (Wahyu suci yang absolute) walalupun
gerakan radikalisme selalu mengibarkan bendera dan simbol agama seperti dalih
membela agama, jihad dan mati syahid.
Dalam konteks ini yang dimaksud dengan emosi keagamaan adalah agama sebagai
pemahaman realitas yang sifatnya interpretatif. Jadi sifatnya nisbi dan subjektif.
2. Faktor Ekonomi
Masih erat hubungannya dengan faktor ekonomi. Sebagian masyarakat kelas ekonomi
lemah umumnya berpikiran sempit sehingga mudah percaya kepada tokoh-tokoh yang
radikal karena dianggap dapat membawa perubahan drastis pada hidup mereka. Hal ini
juga memiliki andil yang cukup besar yang melatar belakangi munculnya radikalisme.
hal ini wajar karena memang secara cultural. di dalam masyarakat selalu diketemukan
usaha untuk melepaskan diri dari jeratan jaring-jaring kebudayaan tertentu yang
dianggap tidak sesuai.
4. Faktor Politik
5. Faktor Pendidikan
Di samping itu, faktor media massa (pers) Barat yang selalu memojokkan umat Islam
juga menjadi faktor munculnya reaksi dengan kekerasan yang dilakukan oleh umat
Islam. Propaganda-propaganda lewat pers memang memiliki kekuatan dahsyat dan
sangat sulit untuk ditangkis sehingga sebagian “ekstrim” yaitu perilaku radikal sebagai
reaksi atas apa yang ditimpakan kepada komunitas Muslim.
Saat ini Pancasila adalah ideologi yang terbuka. dan sedang diuji daya tahannya terhadap
gempuran, pengaruh dan ancaman ideologi-ideologi besar lainnya, seperti liberalisme
(yang menjunjung kebebasan dan persaingan), sosialisme (yang menekankan harmoni),
humanise (yang menekankan kemanusiaan), nihilisme (yang menaikan nilai-nilai luhur
yang mapan), maupun ideologi yang berdimensi keagamaan.
Pancasila, sebagai ideologi terbuka pada dasarnya memiliki nilai-nilai universal yang
sama dengan ideologi lainnya, seperti keberadaban, penghormatan akan HAM,
kesejahteraan, perdamaian dan keadilan. Dalam era globalisasi, romantisme kesamaan
historis jaman lalu tidak lagi merupakan pengikat rasa kebersamaan yang kokoh.
Kepentingan akan tujuan yang akan digapai lebih kuat pengaruhnya daripada kesamaan
latar kesejarahan. Karena itu, implementasi nilai-nilai Pancasila, agar tetap aktual
menghadapi ancaman radikalisme harus lebih ditekankan pada penyampaian tiga message
berikut:
1. Negara ini dibentuk berdasarkan kesepakatan dan kesetaraan, di mana di dalamnya tidak
boleh ada yang merasa sebagai pemegang saham utama, atau warga kelas satu.
2. Aturan main dalam bernegara telah disepakati, dan Negara memiliki kedaulatan penuh
untuk menertibkan anggota negaranya yang berusaha secara sistematis untuk merubah
tatanan, dengan cara-cara yang melawan hukum.
Nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI yang harus tetap diimplementasikan itu adalah:
Ketahanan Nasional merupakan suatu kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan
dan dibina secara terus menerus, secara sinergis dan dinamis mulai dari pribadi, keluarga,
lingkungan dan nasional yang bermodalkan keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan pengembangan kekuatan nasional. Salah satu unsur ketahanan nasional
adalah Ketahanan Ideologi. Ketahanan Ideologi perlu ditingkatkan dalam bentuk:
A. Pengamalan Pan"asila secara objektif dan subjektif.
C. Pengembangan dan penanaman nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika dalam seluruh kehidupan
berbangsa, bermasyarakat.
Pemuda adalah aset bangsa yang sangat berharga. Masa depan negeri ini bertumpu
pada kualitas mereka. Namun ironisnya, kini tak sedikit kaum muda yang justru menjadi
pelaku terorisme. Serangkaian aksi terorisme mulai dari Bom Bali, Bom Gereja Kepunton,
Bom di JW Marriot dan Hotel Ritz-Carlton, hingga aksi penembakan Pos Polisi
Singosaren di Solo dan Bom di Beji dan Tambora, melibatkan pemuda. Sebut saja, Dani
Dwi Permana, salah satu pelaku Bom di JW Marriot dan Hotel Ritz-Carlton, yang saat itu
berusia 18 tahun dan baru lulus SMA.
Fakta di atas diperkuat oleh riset yang dilakukan Lembaga Kajian Islam dan
Perdamaian (LaKIP). Dalam risetnya tentang radikalisme di kalangan siswa dan guru
Pendidikan Agama Islam (PAI) di Jabodetabek, pada Oktober 2010 - Januari 2011, LaKIP
menemukan sedikitnya 48,9 persen siswa menyatakan bersedia terlibat dalam aksi
kekerasan terkait dengan agama dan moral.
Rentannya pemuda terhadap aksi kekerasan dan terorisme patut menjadi
keprihatinan kita bersama. Banyak faktor yang menyebabkan para pemuda terseret ke
dalam tindakan terorisme, mulai dari kemiskinan, kurangnya pendidikan agama yang
damai, gencarnya infiltrasi kelompok radikal, lemahnya semangat kebangsaan, kurangnya
pendidikan kewarganegaraan, kurangnya keteladanan, dan tergerusnya nilai kearifan lokal
oleh arus modernitas negative
Untuk membentengi para pemuda dan masyarakat umum dari radikalisme dan
terorisme, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), menggunakan upaya
pencegahan melalui kontra-radikalisasi (penangkalan ideologi). Hal ini dilakukan dengan
membentuk Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di daerah, Pelatihan anti
radikal-terorisme bagi ormas, Training of Trainer (ToT) bagi sivitas akademika perguruan
tinggi, serta sosialiasi kontra radikal terorisme siswa SMA di empat provinsi.
6. Ada beberapa hal yang patut dikedepankan dalam pencegahan terorisme di kalangan
pemuda:
PENUTUP
1. Kesimpulan
Radikalisme itu adalah suatu perubahan sosial dengan jalan kekerasan, meyakinkan
dengan satu tujuan yang dianggap benar tapi dengan menggunakan cara yang salah.
Fenomena meningkatnya tindakan radikalisme dikarenakan dangkalnya pemahaman
terhadap Agama dan Pancasila. Oleh karena itu, dibutuhkan pengimplementasian
terhadap nilai-nilai Pancasila dan pembentengan para pemuda dari radikalisme..
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.Karena kami
hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Menyadari bahwa penulis
masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam
menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang
tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati
dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
2. Raka Nur. Academia. 2017. Radikalisme Ditinjau dari Pancasila. [Internet]. Link:
https://www.academia.edu/33008417/MAKALAH_RADIKALISME_DI_TINJAU_
DARI_IDEOLOGI_PANCASILA.docx
3. Admin. Maxmanroe. 2016. Pengertian, Jenis & Ciri Radikalisme [Internet]. Link:
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-radikalisme.html
5. Chibenk. Kumpulanteks. 2016. Contoh Penutup Makalah Yang Baik Dan Benar.
[Internet]. Link: https://www.kumpulanteks.com/3-contoh-penutup-makalah-yang-
baik-dan-benar/