Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PERBANDINGAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN SOSIALIS DAN


LIBERAL
Dosen Pengampu: Moad, M .Pd
Mata Kuliah: Pendidikan Pancasila
Prodi: Pendidikan Geografi

Oleh:
kelompok 1
Anggi Puspita Sari M. (142210038)
Chistina Wanitya (142210021)
Gumantar (142210012)
Helsa Anike Sagia (142210032)
Hendrikus Heriyanto (142210035)
Indri Oktaviani (142210029)
Keysha Alea Savinkha (142210016)
Ramanda Tri Rejqi (142210030)
Yelly Marsanda (142210024)
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL
INSTITUT KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
PONTIANAK
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang atas
rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang “
Perbandingan ideologi pancasila dengan sosialis dan liberal”. Penulisan makalah
adalah salah satu tugas mata kuliah pendidikan pancasiladi IKIP PGRI
PONTIANAK. Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat
akan kemampuan yang di miliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhinga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan laporan ini,
khususnya kepada bapak dosen yang telah memberikan materi, sehingga
memberikan modal awal buat penulisan laporan ini. Semoga materi ini dapat
bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan,
khususnya bagi penulis sehinga tujuan yang di harapkan dapat tercapai.

Pontianak, 8 Desember 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB I....................................................................................................................
PENDAHULUAN................................................................................................
A. Latar Belakang...........................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................
C. Tujuan Masalah.........................................................................................
BAB II...................................................................................................................
PEMBAHASAAN................................................................................................
A. Pengertian Ideologi Pancasila....................................................................
B. Pengertian Ideologi Sosialis .....................................................................
C. Pengertian Ideologi Liberal ......................................................................
D. Perbandingan Ideologi Pancasila Dengan Ideologi...................................
Sosialis Dan Liberal..................................................................................
1. Ideologi Pancasila..................................................................................
2. Ideologi sosialisme........................................................................
3. Ideologi liberalisme.......................................................................
BAB III.................................................................................................................
PENUTUP............................................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perbandingan ideologi pancasila dengan sosialis dan liberal sanggat lah jauh
berbeda ideologi merupakan gabungan dari bahasa yunani yaitu ideos dan logos yang
berarti tujuan, cita-cita, pemikiran, dan pengetahuan. Ideologi merupakan seperangkat
ide atau keyakinan yang menentukan cara pandang seseorang atau sebuah negara
dalam mencapai tujuannya berdasarkan pengetahuan. Terdapat banyak ideologi di
dunia, di dunia ada banyak ideologi negara, antara lain ideologi pancasila (indonesia),
ideologi liberalisme (sebagian negara eropa barat, amerika utara dan asia) yang
mengusung kapitalisme dan ideologi sosialisme (sebagian negara eropa timur
termasuk rusia dan pecahannya serta sebagian asia timur) yang menganut komunisme.

Ideologi pancasila adalah kumpulan nilai dan norma yang menjadi landasan
keyakinan dan cara berpikir bangsa indonesia untuk mencapai tujuan negara dengan
berdasar kepada lima sila pancasila. Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi
bangsa dan Negara Indonesia, bukan terbentuk secara mendadak dan bukan hanya
diciptakan oleh seorang sebagai mana yang terjadi pada ideologi lain di dunia, Namun
terbentuknya pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa
Indonesia.

Ideologi merupakan sebuah istilah yang sangat kental dengan kehidupan


bernegara, berbangsa sehingga warna dari suatu bangsa sangat ditentukan oleh
ideologi yang dianutnya. Ideologi dalam arti sempit dapat dipahami sebagai
seperangkat gagasan yang memuat penjelasan terhadap realistis, cita-cita, nilai yang
ingin dicapai, dan cara mencapai cita-cita tersebut yang menjadi pedoman bagi suatu
komunitas untuk bertindak, yang diakui dan dinyatakan secara tersurat oleh komunitas
tersebut.deologi dalam arti luas mengandung pengertian sama, hanya tidak dinyatakan
secara tersurat sebagai “ideologi” (sastrapradetdja 2001:45).

1
Ideologi sosialis adalah suatu ideologi yang berasal dari reaksi pada
Revolusi Industri di abad ke-18. Perkembangan industrialisasi di Eropa
mendorong kemunculan paham sosialisme, Sebagian besar lembaga usaha atau
perusahaan merupakan milik swasta atau perorangan. Untuk menjalankan usaha
dan pabriknya itu, setiap pemilik usaha (kapitalis) membutuhkan orang sebagai
pekerja (buruh).
Ideologi Liberal pada awal kelahirannya adalah sebuah ideologi yang
membawa gagasan tentang “kebebasan individu” menyebabkan individu
mempunyai kebebasan untuk melakukan segala sesuatu tanpa adanya batasan baik
tindakan maupun perbuatan. Pada tahap ini liberalisme menekankan individu
lebih penting daripa negara, hal ini yang kemudian disebut sebagai liberalisme
klasik atau Liberalisme Lama. Saat memasuki Abad 20, pasca-Revolusi Industri
di Inggris, terjadi kemerosotan ekonomi yang luar biasa, kemiskinan dan
pengangguran merajalela lalu muncul keputusasaan terhadap Kapitalisme laissez-
faire, yang uniknya berasal dari kalangan konservatif, tetapi konservativisme yang
mereka anut, bercampur dengan nilai-nilai sosialisme dan kemudian lahir
pengembangan atas ide liberalisme ini, atau adanya pembaharuan yang kemudian
lahir varian daripada liberalisme, yaitu neoliberalisme. Neoliberalisme yang juga
dikenal sebagai paham ekomomi liberal mengacu pada filosofi ekonomi-politik
akhir-abad keduapuluhan, sebenarnya merupakan redefinisi dan kelanjutan dari
liberalisme klasik yang dipengaruhi oleh teori perekonomian neoklasik yang
mengurangi atau menolak penghambatan oleh pemerintah dalam ekonomi
domestik karena akan mengarah pada penciptaan Distorsi dan High Cost
Economy yang kemudian akan berujung pada tindakan korupsi. Tindakan korupsi
dapat menyebabkan kekacauan ekonomi dan politik di suatu negara. Konsep
ekonomi liberalisme adalah ideologi yang menolak hukum liberalisme klasik,
seperti penolakan terhadap monopoli dan penimbunan terhadap surplus kapital.
Oleh karena itu, sosial-liberalisme menggunakan perpajakan, peraturan (regulasi),
dan instrumen progresif lainnya untuk memastikan ekonomi yang adil bagi semua
orang dan untuk mencegah ketidakadilan ekonomi dan konsep politik lahir
sebagai sebuah ideologi yang menekanakan pada aspek, kebebasan, hak, dan

2
egalitarianisme-kesetaraannya bukan seperti kesetaraan sosialisme yang "sama
rata, sama rasa" tetapi kesetaraan dalam hak-hak setiap individu yang dilihat
secara kolektif. Pada tahap ini dapat dilihat bahwa terjadi evolusi dalam
liberalisme, yaitu bukan lagi penekanan pada individualisme tetapi pada
kolektivisme.
Perbandingan ideologi pancasila dengan sosialis dan liberal sanggat lah jauh
berbeda ideologi merupakan gabungan dari bahasa yunani yaitu ideos dan logos
yang berarti tujuan, cita-cita, pemikiran, dan pengetahuan. Ideologi merupakan
seperangkat ide atau keyakinan yang menentukan cara pandang seseorang atau
sebuah negara dalam mencapai tujuannya berdasarkan pengetahuan. Terdapat
banyak ideologi di dunia, di dunia ada banyak ideologi negara, antara lain
ideologi pancasila (indonesia), ideologi liberalisme (sebagian negara eropa barat,
amerika utara dan asia) yang mengusung kapitalisme dan ideologi sosialisme
(sebagian negara eropa timur termasuk rusia dan pecahannya serta sebagian asia
timur) yang menganut komunisme.
Ideologi pancasila adalah kumpulan nilai dan norma yang menjadi landasan
keyakinan dan cara berpikir bangsa indonesia untuk mencapai tujuan negara
dengan berdasar kepada lima sila pancasila. Pancasila sebagai dasar filsafat serta
ideologi bangsa dan Negara Indonesia, bukan terbentuk secara mendadak dan
bukan hanya diciptakan oleh seorang sebagai mana yang terjadi pada ideologi lain
di dunia, Namun terbentuknya pancasila melalui proses yang cukup panjang
dalam sejarah bangsa Indonesia.
Ideologi merupakan sebuah istilah yang sangat kental dengan kehidupan
bernegara, berbangsa sehingga warna dari suatu bangsa sangat ditentukan oleh
ideologi yang dianutnya. Ideologi dalam arti sempit dapat dipahami sebagai
seperangkat gagasan yang memuat penjelasan terhadap realistis, cita-cita, nilai
yang ingin dicapai, dan cara mencapai cita-cita tersebut yang menjadi pedoman
bagi suatu komunitas untuk bertindak, yang diakui dan dinyatakan secara tersurat
oleh komunitas tersebut.deologi dalam arti luas mengandung pengertian sama,
hanya tidak dinyatakan secara tersurat sebagai “ideologi” (sastrapradetdja
2001:45).

3
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari ideologi pancasila?
2. Apa pengertian dari ideologi sosialis?
3. Apa pengertian dari ideologi liberal?
4. Bagaimana perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi sosialis dan
liberal?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari ideologi pancasila
2. Untuk mengetahui pengertian dari ideologi sosialis
3. Untuk mengetahui pengertian dari ideologi liberal
4. Untuk mengetahui perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi sosialis
dan liberal

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ideologi Pancasila

4
Ideologi pancasila adalah sebuah ideologi negara dan bangsa
indonesia yang bersifat terbuka. Dalam arti, isi dari pancasila tidak bisa
berubah sesuai kondisi perkembangan tertentu. Pancasila sebagai ideologi
negara berarti pancasila dijadikan pedoman hidup masyarakat indonesia
dalam menjalankan kehidupannya, nilai nilai yang terkandung didalam
pancasila yaitu kelima asas pancasila menjadi landasan masyarakat dalam
bersosialisasi, kehidupan beragama, hak asasi manusia, bekerja sama, dan
dalam melaksanakan aktifitas kehidupan. Pancasila sebagai dasar filsafat
serta ideologi bangsa dan Negara Indonesia, bukan terbentuk secara
mendadak dan bukan hanya diciptakan oleh seorang sebagai mana yang
terjadi pada ideologi lain di dunia. Namun terbentuknya pancasila melalui
proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia. Ideologi
merupakan sebuah istilah yang sangat kental dengan kehidupan berbangsa
dan bernegara sehingga warna dari suatu bangsa sangat ditentukan oleh
ideologi yang dianutnya. Ideologi dalam arti sempit dapat dipahami
sebagai seperangkat gagasan yang memuat penjelasan terhadap realistis,
cita-cita, nilai yang ingin dicapai, dan cara mencapai cita-cita tersebut
yang menjadi pedoman bagi suatu komunitas untuk bertindak, yang diakui
dan dinyatakan secara tersurat oleh komunitas tersebut. Ideologi dalam arti
luas mengandung pengertian sama, hanya tidak dinyatakan secara tersurat
sebagai “ideologi” (sastrapradetdja, 2001:45).

Secara bahasa pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yaitu panca


yang artinya lima sedangkan sila artinya dasar, jadi pancasila adalah lima
dasar. Pancasila sebagai ideologi negara sekaligus sebagai sumber hukum
di atas sumber hukum negara. Pancasila sebagai ideologi negara sangat
luas penerapannya bagi individu. Para aparat pemerintah dan negara mesti
bersikap sesuai dengan nilai dan asas pancasila. Sila-sila yang terdapat
dalam pancasila merupakan pandangan dan keseharian hidup serta nilai-
nilai luhur bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Semua itu
dirangkum dalam konsep pancasila. Sila-sila pancasila mencakup lima

5
dasar pancasila yaitu sebagai berikut Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusawaratan/perwakilan.

Peran Pancasila sebagai ideologi negara memberi bimbingan kepada


masyarakat Indonesia dalam menentukan sikap dan tingkah laku. Nilai-
nilai yang terkandung dalam kelima asas Pancasila dijadikan patokan
aturan oleh bangsa ini dalam berbuat di kehidupan bermasyarakat serta
bernegara Kedudukan nilai-nilai yang terkandung dalam kelima asas
Pancasila adalah sebagai aturan tentang moral. Oleh karena itu,
pelaksanaannya juga harus berdasarkan pada keyakinan dan kesadaran
penggunanya. Pancasila sebagai ideologi negara mengalami beberapa
masa perkembangan. Seperti halnya Pancasila di masa orde lama,
Pancasila di masa orde baru, dan Pancasila di era reformasi. Berbagai
pihak dan para ahli sepakat apabila ideologi Pancasila merupakan
kumpulan gagasan yang disepakati bersama dan merupakan ciri khas
bangsa Indonesia. Hasil kesepakatan yang menyatakan Pancasila sebagai
ideologi negara ini yang harus dipertahankan dan dipraktikkan dalam
kehidupan bernegara yang berbeda-beda suku bangsa ini.

Dengan Pancasila sebagai ideologi negara indonesia pancasila juga


berperan dalam pembentukan Undang-Undang Dasar Negara 1945. Selain
itu, Pancasila juga berperan sebagai pedoman dalam pembuatan Undang-
Undang, baik itu pada tingkat daerah atau tingkat nasional. Oleh sebab itu,
dengan adanya Pancasila, maka setiap peraturan perundang-undangan
yang telah dibuat harus berdasarkan suara dari rakyat serta cerminan dari
bangsa Indonesia. Selain itu pancasila juga memiliki peran dan fungsi
sebagai ideologi negara, berikut peran dan fungsi pancasila sebagai
ideologi negara

1) Peran Pancasila sebagai Ideologi Negara

6
Peran Pancasila sebagai ideologi negara memberi bimbingan kepada
masyarakat Indonesia dalam menentukan sikap dan tingkah laku. Nilai-nilai yang
terkandung dalam kelima asas Pancasila dijadikan patokan aturan oleh bangsa ini
dalam berbuat di kehidupan bermasyarakat serta bernegara. Kedudukan nilai-nilai
yang terkandung dalam kelima asas Pancasila adalah sebagai aturan tentang
moral. Oleh karena itu, pelaksanaannya juga harus berdasarkan pada keyakinan
dan kesadaran penggunanya.
2) Fungsi Pancasila sebagai Negara
Berfungsi untuk memberikan kepada masyarakat Indonesia agar bisa
mengembangkan sekaligus memelihara identitas bangsa Indoensia. Memberikan
pengawasan terhadap setiap perilaku masyarakat serta bersikap kritis terhadap
berbagai macam usaha agar cita-cita bangsa yang ada di dalam Pancasila dapat
terwujud. Memberikan arahan dan tujuan bangsa indonesia dalam bertindak dan
berbuat didalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
B. Pengertian Ideologi Sosialis
Sosialisme adalah suatu ideologi yang berasal dari reaksi pada Revolusi
Industri di abad ke-18. Di masa ini, paham sosialisme amat kental dengan kondisi
di sektor industrialisasi yang juga menghadirkan praktik kapitalisme di tangan
individu sebagai pemilik modal serta menyampingkan keberadaan buruh. Ideologi
ini sendiri lahir serta berkembang di akhir abad ke-18 di Eropa, terutama eropa
timur termaksud rusia dan pecahannya serta sebagian asia timur berideologi
sosialis. Ideologi sosialis berkembang di eropa sebagai kritik kepada
kapitalisme. Para pendukung paham sosialisme sendiri menilai bahwa sistem
ekonomi ini hanya menguntungkan kaum borjuis yang mengeksploitasi kaum
proletar. pemberontakan dari kaum buruh industri serta para buruh tani.
Pemberontakan ini sendiri bertujuan untuk memperjuangkan masyarakat yang
egaliter ataupun setara antara yang satu dengan yang lainnya. Selain itu,
pemberontakan ini juga bertujuan untuk mengubah sistem ekonomi agar dapat
lebih menguntungkan masyarakat banyak jika dibandingkan dengan hanya
menguntungkan suatu golongan tertentu saja.

7
Ideologi sosialis sendiri bertujuan untuk mewujudkan masyarakat dengan hak
milik bersama pada setiap faktor produksi agar produksi tidak lagi dikuasai oleh
orang-orang atau suatu lembaga swasta tertentu. Tujuan sosialisme bagi suatu
negara sendiri memanglah untuk kemakmuran negara. Tidak hanya itu, ideologi
sosialisme juga merupakan induk bagi banyak ideologi lainnya, seperti
diantaranya Anarkisme atau ajaran maupun paham yang menentang bahwa
kekuatan negara atau teori politik yang tidak menyukai pemerintahan serta
undang-undang Komunisme. Komunisme yaitu paham yang menghapuskan hak
milik perseorangan serta menggantikannya dengan hak milik bersama yang
dikontrol oleh suatu negara, Marhaenisme atau paham yang memiliki tujuan
memperjuangkan nasib kaum kecil untuk mendapatkan kebahagiaan hidup
Marxisme.
Ciri-ciri ideologi sosialis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang
pertama ialah mengutamakan kepentingan serta kekuasaan negara di atas apapun.
Dengan demikian, maka setiap kepentingan rakyat akan menjadi yang utama bagi
suatu negara. Setiap kepentingan yang berkaitan dengan kepentingan rakyat juga
akan sangat diutamakan. Ideologi sosialisme lahir dari pemberontakan rakyat
yang jenuh dengan adanya suatu golongan yang menguasai kegiatan ekonomi,
sehingga akan menimbulkan dua kelas yang berbeda di tengah-tengah masyarakat.
Oleh karenanya, ciri-ciri ideologi sosialisme yang selanjutnya adalah tidak adanya
pembagian kelas sosial. Dalam suatu negara dengan ideologi sosialisme, rakyat
harus mempercayakan setiap kegiatan produksi kepada negaranya.
Maka dari itu, ciri selanjutnya dari ideologi sosialisme adalah setiap alat
produksi kemudian dimiliki serta dikuasai oleh suatu negara. Ideologi sosialisme
sendiri percaya bahwa ketika produksi dilakukan oleh suatu negara, maka
keuntungannya akan menjadi lebih mudah untuk diraih karena tidak adanya
persaingan dari pihak-pihak swasta. Sosialisme adalah sistem ekonomi-sosial
yang ditandai dengan kepemilikan sosial atas alat-alat produksi dan manajemen
mandiri pekerja. Ideologi sosialisme mencakup teori-teori dan gerakan politik
yang terkait dengannya, Pemikiran sosialisme bertumpu pada perbedaan kelas
antara borjuis dan proletar dua istilah yang merujuk pada pemilik kapital beserta

8
institusi yang melindunginya seperti korporasi dan pemerintah (borjuis), serta
kaum buruh (proletar).
Sosialisme termasuk ideologi terkenal di dunia,contoh negara penganut
sosialisme adalah Unisoviet, China, Vietnam, dan Korea Utara. Salah satu ciri
sosialisme adalah mementinkan kekuasaan dan kepentingan negara. Paham
sosialisme lahir ketika Revolusi industri yang berkembang karena liberalisme.
Ketika itu era industri memunculkan praktik kapitalisme, sehingga mementingkan
pemilik modal dan mengesampingkan kaum buruh. Munculnya sosialisme
bertujuan membuat suatu wilayah menuju kemakmuran melalui usaha kolektif
dan produktif.
Sosialisme ini berada di bawah kendali dan campur tangan pemerintah.
Sosialisme berkembang di era revolusi industri, kemunculan sosialisme awalnya
adalah gerakan protes. Karena sistem kapitalis ekonomi yang merenggut hak
kebebasan. Sosialisme muncul karena perbedaan golongan pemilik modal yang
hidup mewah, Sedangkan pekerja buruh mendapatkan upah yang rendah dan
tingkat kemiskinan yang tinggi. Para pekerja ini dieksploitasi besar-besaran
dengan upah yang rendah, mereka bahkan tidak mendapat jaminan dan
perlindungan kesejahteraan. Kondisi tersebut memicu meningkatnya kemiskinan
dan kriminalitas. Di sisi lain, kaum kapitalis semakin kaya raya dan menguasai
perekonomian.
Adapun ciri utama dari paham sosialisme adalah tidak adanya pembagian kelas
sosial, mengutamakan kepentingan dan kekuasaan negara, hak milik pribadi atas
produksi tidak diakui, menjunjung tinggi prinsip kesetaraan dan sederajat,
kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi diatur negara. Kelebihan paham
sosialisme adalah tidak ada pembatas antara orang kaya dan miskin, pemerintah
merupakan pihak yang bertanggung jawab dalam perekonomian, dan mudah
melakukan pengendalian harga. Sementara kekurangannya yaitu hak perorangan
dibatasi, potensi dan daya kreasi tidak berkembang, dan tidak ada kebebasan
individu.
C. Pengertian Ideologi Liberal

9
Ideologi liberal adalah suatu paham yang menghendaki adanya
kebebasan baik tindakan dan perbuatan maupun perkataan. Istilah
liberalisme berasal dari bahasa latin, libertas atau dalam bahasa inggris
disebut liberty yang artinya kebebasan. Kebebasan yang dimaksud adalah
kebebasan untuk bertempat tinggal, kemerdekaan pribadi, hak untuk
menentang penindasan, serta hak untuk mendapatkan perlindungan pribadi
dan hak milik. Selain itu, liberalisme juga didefinisikan sebagai suatu
paham yang menghendaki adanya kebebasan individu, baik dalam bidang
ekonomi, politik, ilmu pengetahuan, kebudayaan, agama, maupun
kebebasan sebagai warga Negara dinamakan liberalisme. Pengertian
paham Liberalisme adalah ideologi atau paham yang mengutamakan dan
menjunjung kebebasan individu serta hak-hak yang dimiliki setiap
individu dalam berbagai aspek kehidupan baik agama, politik, ekonomi,
sosial dan berbagai aspek lainnya. Secara tidak langsung, ini menunjukan
bahwa Negara dan pemerintahnya harus melindungi dan menghormati hak
serta kebebasan setiap warga Negara.

Paham liberalisme memiliki konsep kebebasan sebagai dasarnya,


sehingga paham ini dapat berkembang dengan baik dalam sistem
demokrasi. Namun kebebasan individu yang dituliskan disini adalah
kebebasan yang dipertanggung jawabkan bukan semata-mata kebebasan
yang tidak terbatas. Sebuah ideologi atau paham dapat dikenali dari
karakteristiknya, begitupun dengan paham liberalisme yang memiliki
beberapa karakteristik atau ciri-ciri, diantaranya sebagai berikut:

1) Setiap individu punya kesempatan yang sama


Salah satu nilai utama yang ada dalam liberalisme adalah setiap individu
memiliki kesempatan yang sama dalam semua bidang. Persamaan hak dan
kesempatan merupakan hal yang sudah pasti ada di dalam paham liberalisme,
sedangkan hasil yang diperoleh sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang
dimiliki setiap individu itu sendiri. Faktor-faktor tersebut seperti keuletan,
keterampilan, dan sumber daya.

10
2) Berhak mendapatkan perilakuan yang sama
Berdasarkan pada poin pertama yaitu persamaan hak dan kesempatan pada
setiap individu maka setiap individu akan memperoleh perlakuan yang sama
dalam penyelesaian.
3) Hukum diterapkan
Karena Negara liberal adalah Negara yang menjujung tinggi kebebasan, maka
hukum tertinggi dalam Negara liberal adalah tentang persamaan kedudukan dari
setiap individu di mata hukum.
4) Pemerintahannya ditentukan dengan persetujuan
Negara liberal menerapkan sistem demokrasi, di mana kekuasaan tertinggi
suatu Negara berada pada rakyat. Disini jelas bahwa pemerintah harus berjalan
sesuai dengan keputusan dan kehendak dari rakyatnya. Rakyat disini menentukan
siapa saja yang akan mewakili mereka untuk menjalankan pemerintahan.
5) Negara hanyalah alat
Liberalisme dalam suatu Negara berpikir bahwa Negara adalah suatu sistem
yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan besar yang ingin dicapai Negara
tersebut.
6) Tidak menerima ajaran dogmatism
Paham dogmatism tidak bisa diterapkan di Negara liberal. Dalam paham ini,
kepercayaan adalah hal yang sangat dijunjung tinggi.
Negara-negara yang menganut paham liberal di benua Amerika adalah
Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brasil, Chili, Kuba, Kolombia, Ekuador,
Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay, dan
Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga dianut oleh negara Aruba,
Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Riko, dan
Suriname.
Dalam bidang moral ideologi liberalis menjunjung tinggi kebebasan individu,
hal tersebut yang membuat seseorang mempunyai kebebasan untuk berpendapat
kebebasan dalam tindakan maupun perbuatan. Perbuatan yang menantang
otoriterisme. Dalam bidang agama ideologi liberal juga menginginkan kebebasan
beragama memilih agama dengan keyakinannya, bebas beribadah menurut

11
agamanya, dan juga bebas untuk tidak menganut agama apapun. Yang mana,
urusan agama tidak boleh dicampur dengan urusan pemerintahan. Hal tersebut
dapat dilihat dari gaya hidup mewah dan kebebasan dalam hal memilih kebutuhan
merupakan ciri-ciri liberalisme dalam sektor ekonomi. Selain itu, pengaruh
liberalisme juga dapat dilihat di beberapa negara besar seperti Amerika Serikat,
Perancis, dan Jerman. Di negara-negara tersebut, liberalisme sangat dijunjung
tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari penerapan demokrasi yang membuat rakyat
bebas berpendapat dan berekspresi. Kemudian, dapat dilihat dari sektor ekonomi
yang menerapkan prinsip sistem ekonomi pasar demokratis. Selain itu ideologi
liberal juga memiliki dampak bagi kehidupan, dampak dari liberalisme yaitu
dibagi menjadi dua dampak positif dan dampak negatif. Sisi positif dari sistem
liberal yaitu memungkinkan tercapainya kemajuan ekonomi yang pesat karena
majunya industri dan sektor swasta serta bersifat demokratis kepada warganya
sedangkan sisi negatif dari sistem liberal ini sendiri yaitu terjadi kesenjangan
sosial antara orang kaya dan orang miskin serta masyarakat yang bebas membuat
negara agak berbelit dalam membuat kebijakan yang kurang populer.
D. Perbandingan Ideologi Pancasila Dengan Ideologi Sosialis Dan Liberal
Ideologi Sosialis Dan Liberal Ideologi secara harfiah merupakan kata yang berasal
dari bahasa Yunani yakni idea yang beerarti gagasan, ide, konsep serta cita-cita dan logos
yang berarti ilmu, maka dapat dikatakan ideologi merupakan pengetahuan tentang ide dan
ilmu. Namun ada yang mengatakan bahwa ideologi merupakan sistem kepercayaan,
secara umum atau terminologi ideologi merupakan sekumpulan gagasan, ide yang berisi
keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh serta sistematis yang menyangkut dan
mengatur segala sesuatu yang terdapat dalam sebuah kelompok manusia tertentu dalam
bidang politik termasuk bidang pertahanan, hukum, keamanan, bidang sosial, bidang
keagamaan dan bidang kebudayaan serta bidang ekonomi. ideologi yang diterapkan
dalam sebuah negara tentu saja mempunyai fungsi di antaranya, sebagian cita-cita untuk
mencapai suatu tujuan secara bersama-sama dalam sebuah negara. Nilai-nilai yang
terkandung dalam sebuah ideologi akan menjadi cita-cita untuk mencapai tujuan yang
hendak diwujudkan oleh masyarakat dalam sebuah negara. Di dunia ini terdapat berbagai
ideologi yang digunakan oleh berbagai negara di dunia ini, perbedaan penggunaan
ideologi tersebut dikarenakan adanya perbedaan tentang cita-cita dan cara pandang dalam

12
mencapai sebuah tujuan dalam setiap negara, selain itu, setiap negara mempunyai
perspektif yang berbeda dalam menyikapi suatu permasalahan dan cara penyelesaiannya
karena setiap negara memiliki masyarakat yang memiliki perbedaan dalam hal budaya
dan kehidupan dalam masyarakat. Sehingga di dunia ini lahir dan berkembang berbagai
ideologi dalam sebuah negara seperti Pancasila yang dipakai oleh Indonesia, Kapitalisme
yang digunakan oleh Amerika, Komunisme yang digunakan oleh Rusia serta Ideologi
sosialisme yang dianut oleh Vietnam dan fasisme yang dulu semasa perang dunia
pertama dan kedua di anut oleh Italia dan Jerman. Ideologi-ideologi tersebut akan
dijelaskan sebagai berikut:

1. Ideologi pancasila
Pancasila merupakan ideologi yang digunakan bangsa Indonesia untuk
mewujudkan cita-cita dan mencapai tujuan bangsa Indonesia, Pancasila
diresmikan sah sebagai dasar negara pada sidang PPKI yang kedua pada tanggal
18 Agustus 1945. Pancasila merupakan kata yang berasal dari bahasa sansekerta
yang mempunyai arti panca artinya lima dan syila artinya batu, sendi, alas, dan
dasar. Secara etimologis Pancasila dapat diartikan yaitu dasar yang memiliki lima
unsur. Pancasila merupakan Ideologi yang digunakan oleh bangsa Indonesia
dalam mewujudkan cita-cita serta mencapai tujuan bangsa Indonesia. Pancasila
digunakan sebagai ideologi di Indonesia karena nilai-nilai yang terkandung dalam
sila Pancasila sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia, nilai-nilai
dalam Pancasila juga cocok dengan bangsa Indonesia karena nilai-nilai dalam
Pancasila sudah ada dan digunakan sejak dahulu dalam kehidupan sehari-
hari. Oleh karena itu, Pancasila digunakan sebagai ideologi karena nilai luhur
yang diyakini kebenarannya serta kebaikannya yang digunakan sebagai acuan atau
pedoman kehidupan bangsa Indonesia sehingga menimbulkan tekad yang kuat
dalam mewujudkannya dalam kehidupan nyata. Dijadikannya pancasila sebagai
ideologi bagi bangsa Indonesia maka setiap permasalahannya keagamaan,
kenegaraan, ekonomi, kebudayaan, dan politik dapat dijelaskan oleh ideologi
pancasila. Pancasila merupakan Ideologi yang digunakan oleh bangsa Indonesia
dalam mewujudkan cita-cita serta mencapai tujuan bangsa Indonesia. Pancasila
digunakan sebagai ideologi di Indonesia karena nilai-nilai yang terkandung dalam

13
sila Pancasila sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia, nilai-nilai
dalam Pancasila juga cocok dengan bangsa Indonesia karena nilai-nilai dalam
Pancasila sudah ada dan digunakan sejak dahulu dalam kehidupan sehari-
hari. Dalam agama pancasila jelas mengakui adanya agama dan percaya terhadap
keberadaan tuhan, hal tersebut mengacu pada sila yang terdapat dalam pancasila
yakni sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan yang Maha Esa” artinya Pancasila
mewajibkan warga negara Indonesia supaya menganut agama atau kepercayaan
seperti agama islam, kristen, protestan, hindu, dan budha, dll, dengan demikian,
pandangan pancasila dalam konteks agama dan kepercayaan sangat menentang
adanya orang yang tidak memiliki agama atau atheisme. Pancasila dengan sifatnya
yang luwes memberikan kebebasan setiap individu untuk memilih agama yang
dijadikan sebagai kepercayaan. Hubungan antara agama dan negara juga cukup
erat sehingga dalam Pancasila tidak mengenal yang namanya sekuler atau
menghilangkan unsur-unsur agama dalam suatu kehidupan bermasyarakat. Dalam
bidang ekonomi Pancasila memandang bahwa peran negara sangat penting dalam
kegiatan perekonomian karena apabila negara tidak ikut campur tangan terhadap
segala sesuatu yang berkaitan dengan ekonomi maka akan dapat menimbulkan
eksploitasi terhadap individu ataupun alam serta dengan terlibatnya negara dalam
ekonomi dapat meminimalisir adanya tindak penipuan serta menghindari segala
bentuk monopoli yang dilakukan oleh pihak swasta. Oleh karena itu, di Indonesia
yang menganut ideologi pancasila kegiatan ekonomi dibagi dalam kepemilikan
negara dan swasta karena dalam pancasila menjunjung tinggi adanya keadilan
sosial yang tertera pada sila kelima dalam pancasila. Dalam sila kedua yang
berbunyi “kemanusiaan yang adil dan beradab” dalam konteks ekonomi hal
tersebut bermaksud bahwa Indonesia sangat menjunjung prinsip humanis dan
menolak segala bentuk eksploitasi sumber daya manusia yang dapat merugikan
rakyat. Dalam bidang kebudayaan khususnya pendidikan Pancasila memandang
bahwa semua rakyat berhak merasakan pendidikan dari sekolah dasar sampai
dengan perguruan tinggi serta pancasila memberikan kebebasan mengembangkan
suatu ide dan mendapatkan ilmu serta pengetahuan. Tujuan dari Pancasila dalam
pendidikan adalah membentuk suatu masyarakat yang bertanggung jawab kepada

14
Tuhan yang Maha Esa dan Negara serta membentuk akhlak yang mulia yang
sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Dalam bidang Politik dan juga
Hukum, pancasila menganut sistem politik yakni demokrasi pancasila demokrasi
yang didasarkan pada asas kekeluargaan serta musyawarah untuk mufakat dalam
mewujudkan kesejahteraan rakyat. Sistem politik yang digunakan dalam ideologi
pancasila juga mengakui setiap kebebasan individu tetapi harus dengan rasa
tanggung jawab serta dalam demokrasi pancasila tidak terdapat dominasi
mayoritas atas minoritas ataupun sebaliknya, dalam sistem politik pancasila
menjunjung tinggi hak asasi manusia dan juga melindungi hak masyarakat yang
menjadi minoritas. Sebagai Ideologi pancasila mempunyai ciri khas yakni hanya
Indonesia yang menggunakan ideologi pancasila untuk memandang suatu
permasalahan bangsa, hal tersebut membedakan dengan bangsa lain yang
menggunakan ideologi yang sama antar negara. Selain itu, pancasila memiliki
kekhasan mampu menyatukan perbedaan baik etnis, ras, dan agama yang
dituangkan dalam sila ketiga yang berbunyi “persatuan indonesia”. Pancasila
dapat dikatakan sebagai ideologi yang sifatnya terbuka karena pancasila memiliki
sifat yang fleksibel dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Selain itu,
pancasila merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat Indonesia serta
keberadaan Pancasila sebagai Ideologi bangsa Indonesia tidak dipaksakan kepada
rakyat Indonesia.
2. Ideologi sosialisme
Sosialisme merupakan ideologi yang muncul sebagai respons atas
kemunculan ideologi liberal dan kapitalis pada akhir abad-18 sampai dengan awal
abad-19 Masehi di wilayah benua Eropa seperti halnya komunisme, sosialisme
pun muncul saat terjadinya revolusi industri di Inggris yang mana pada waktu itu
terjadi perbedaan kelas antara burjois dengan proletar karena para burjois atau
majikan melakukan eksploitasi kepada kaum proletar atau buruh untuk
kepentingannya sehingga para proletar mendapatkan gaji yang kecil dan tinggal di
kawasan kumuh dan jauh dari kata sejahtera sehingga hal tersebut menimbulkan
revolusi sosial yang di gerakan oleh Karl Marx serta Fredierch Engels dan lahirlah
ideologi baru yakni Sosialisme. Dalam konteks agama sosialis menganggap

15
bahwa setiap individu berhak memeluk agama yang diyakini setiap individu tetapi
dalam sosialisme juga menganggap hal yang sah dan lumrah apabila individu
tidak menganut agama serta tidak percaya dengan keberadaan tuhan atau ateisme.
Dalam pemerintahan untuk menjalankan sebuah negara, Sosialisme memiliki sifat
yang sekuler yakni tidak melibatkan agama dalam urusan yang menyangkut
dengan negara seperti pembuatan keputusan maupun kebijakan pengaruh agama
dihilangkan. Sosialisme memandang ekonomi seharusnya setiap individu tidak
menciptakan kesenjangan dalam kehidupan bermasyarakat artinya antar individu
harus rela untuk berbagi antar sesama sehingga terjadi pemerataan. Hubungan
sosialisme dengan pemerintahan dalam sektor ekonomi adalah pemerintah
menjadi pengendali dalam sektor ekonomi yang terjadi dalam masyarakat dan
mengharuskan setiap individu untuk saling membantu sehingga dapat
menciptakan kesejahteraan yang dapat dirasakan secara bersama-sama,
pemerintah juga ikut intervensi dalam membentuk harga yang terjadi dalam
mekanisme pasar. Segala bentuk alat produksi dikuasai oleh negara sehingga
peran individu atau swasta sangat dibatasi atau kecil. Dalam bidang politik dan
hukum, sosialisme menganut pada demokrasi dengan kolektivitas atau
kebersamaan karena persamaan antar individu dalam masyarakat sosialis sangat
dijunjung tinggi dengan persamaan maka demokrasi akan dapat terlihat secara
nyata dengan menggunakan prinsip yang terdapat dalam sosialisme dalam negara
yang menganut sistem sosialis pada umumnya akan mempunyai partai tunggal
dalam sebuah negara artinya warga negara hanya mempunyai satu pilihan partai
saja. Dalam bidang hukum negara sosialis menggunakan penguasa negara sebagai
sumber hukum dalam sebuah negara, hukum di negara sosialis diutamakan untuk
kepentingan umum bukan kepentingan individu. Hukum dalam negara sosialis
digunakan untuk melanggengkan prinsip-prinsip yang ada pada sosialisme.
Sehingga dalam negara yang menganut ideologi sosialisme hak setiap individu
cenderung dibatasi dan individu tidak mempunyai kesempatan untuk
memperjuangkan kepentingan pribadinya karena bertentangan dengan hukum
yang ada pada ideologi sosialis.
3. Ideologi liberalisme

16
Liberalisme merupakan paham/ideologi mainstream yang
memprioritaskan kebebasan individu sebebas-bebasnya dalam segala aspek.
Sehingga kita patut bersyukur kepada Allah SWT bahwa Indonesia itu tidak
liberalisme, tidak komunisme, tidak negara berdasarkan agama (teokratis) tapi
juga bukan negara sekuler. Dalam kapitalisme dan liberalisme sangat menjunjung
tinggi sekularitas sehingga dalam sebuah negara yang menganut ideologi ini
cenderung memisahkan antara urusan agama dengan pemerintahan atau
negara.Dalam kehidupan bermasyarakat setiap individu dapat beragama ataupun
tidak beragama, negara tidak ikut mengurusi individu dalam bidang keagamaan
artinya terdapat sebuah kebebasan dalam menentukan agama apakah seseorang
menganut Islam ataupun menjadi seorang ateis hal tersebut di negara yang
menganut ideologi kapitalisme-liberalisme merupakan hal yang sah dan legal.
Sementara itu, dalam bidang ekonomi kapitalisme sering dikatakan merupakan
wujud dari ideologi liberalisme dalam sektor ekonomi, perekonomian dalam
liberalisme dan kapitalisme sebenarnya hampir sama yakni menekan setiap
individu dalam kebebasan, dalam liberalisme dan kapitalisme menentang adanya
campur tangan pemerintah dalam suatu perdagangan atau sektor perekonomian,
menurut individu yang menganut ideologi ini perekonomian akan terbentuk
dengan sendirinya melalui mekanisme pasar tanpa intervensi oleh pemerintah.
Dalam negara yang menganut ideologi ini kepemilikan didasarkan atas
kepemilikan individu swasta. Dalam bidang politik dan hukum, ideologi
kapitalisme dan juga liberalisme yang berkembang di negara di dunia ini,
umumnya dalam sebuah negara yang menganut ideologi tersebut akan terdapat
banyak sekali partai yang bersaing dalam pemilu karena setiap individu
mempunyai kebebasan untuk mendirikan partai politik untuk ikut berpartisipasi
dalam kontestasi pemilihan umum, banyaknya partai politik dalam negara yang
menganut ideologi liberalisme-kapitalisme karena sistem demokrasi berkembang
pesat di negara yang menganut ideologi tersebut. Dalam bidang hukum negara
yang menggunakan ideologi liberalisme-kapitalisme pada umumnya mempunyai
negara bagian dalam suatu wilayah negara federal sehingga setiap negara bagian
mempunyai peraturan berbeda-beda, dalam bidang hukum liberalisme dan

17
kapitalisme memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada individu akan
tetapi tetap patuh dan bertanggung jawab kepada hukum, negara juga memberi
kepastian hukum kepada setiap individu. Sebagai ideologi liberalisme-kapitalisme
memiliki ciri yang khas yaitu kepemilikan segala sesuatu khususnya dalam bidang
ekonomi adalah kepemilikan berdasarkan individu atau swasta serta menolak
adanya campur tangan pemerintah dalam mekanisme pasar sehingga alat-alat
produksi dimiliki oleh para swasta. Ideologi liberalisme juga memiliki kekhasan
dalam hal kebebasan, ideologi ini menentang segala bentuk intervensi pemerintah
kepada warga negara karena hal tersebut merupakan bentuk pengekangan dan
tidak mencirikan kebebasan, ideologi liberalisme dan kapitalisme dapat dikatakan
sebagai ideologi

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ideologi pancasila adalah kumpulan nilai dan norma yang menjadi landasan
keyakinan dan cara berpikir bangsa indonesia untuk mencapai tujuan negara
dengan berdasar kepada lima sila pancasila. Pancasila sebagai dasar filsafat serta
ideologi bangsa dan Negara Indonesia, bukan terbentuk secara mendadak dan
bukan hanya diciptakan oleh seorang sebagai mana yang terjadi pada ideologi lain
di dunia, Namun terbentuknya pancasila melalui proses yang cukup panjang
dalam sejarah bangsa Indonesia.
Ideologi sosialis adalah suatu ideologi yang berasal dari reaksi pada Revolusi
Industri di abad ke-18. Perkembangan industrialisasi di Eropa mendorong
kemunculan paham sosialisme, Sebagian besar lembaga usaha atau perusahaan
merupakan milik swasta atau perorangan. Untuk menjalankan usaha dan

18
pabriknya itu, setiap pemilik usaha (kapitalis) membutuhkan orang sebagai
pekerja (buruh).
Ideologi Liberal pada awal kelahirannya adalah sebuah ideologi yang
membawa gagasan tentang “kebebasan individu” menyebabkan individu
mempunyai kebebasan untuk melakukan segala sesuatu tanpa adanya batasan baik
tindakan maupun perbuatan.
B. SARAN
Penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Kesalahan
ejaan, metodologi penulisan dan pemilihan kata serta cakupan masalah yang
masih kurang adalah diantara kekurangan dalam makalah ini. Maka dari itu, saran
dan kritik yang membangun sangatlah penulis butuhkan dalam penyempurnaan
makalah di kemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA

University Universitas Sriwijaya Course Pendidikan Kewarganegaraan (UNI-


10212) Academic year 2019/2020 Perbandingan Ideologi Pancasila Dengan
Ideologi Lain - PERBANDINGAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN -
Studocu
https://www.suara.com/news/2021/11/16/170835/pengertian-ideologi-pancasila-
dan-contohnya-dalam-kehidupan

19
20

Anda mungkin juga menyukai