Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

“IDEOLOGI YANG ADA DI DUNIA“

Mata Kuliah: Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu : Alpari Nopindra, S. Kom., M. Pd.

OLEH :

LUSIA AMANDA PRATIWI

D4 TEKNOLOGI LABOLATORIUM MEDIS

FAKULTAS ANALISIS KESEHATAN


PRODI D4 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
POLTEKKES KEMENKES JAMBI
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya , sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Ideologi Yang Ada Di Dunia“ tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas di mata pelajaran Pendidikan Pancasila.
Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah
ini. Selanjutnya terimakasih saya sampaikan kepada yang terhormat Dosen Pendidikan
Pancasila kami Bapak Alpari Nopindra yang telah membimbing sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Jambi, Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER....................................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................................

DAFTAR ISI..................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.......................................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................................
C. TUJUAN...........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. KONSERVATISME.........................................................................................................
B. KOMUNISME..................................................................................................................
C. LIBERALISME................................................................................................................
D. KAPITALISME................................................................................................................
E. FASISME..........................................................................................................................
F. SOSIALISME...................................................................................................................
G. ANARKISME...................................................................................................................
H. DEMOKRASI...................................................................................................................
I. FEMINISME.....................................................................................................................
J. GAULLISME....................................................................................................................
K. LUXEMBURGISME........................................................................................................
L. NAZIZME.........................................................................................................................
M. ISLAMISME.....................................................................................................................
N. KOMUNITARISME.........................................................................................................
O. MAOISME........................................................................................................................
P. NASIONALISME.............................................................................................................
Q. PANCASILA....................................................................................................................
R. STANILISME...................................................................................................................

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN.................................................................................................................
B. SARAN.............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ideologi merupakan suatu ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan


oleh Antoine Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan
“sains tentang ide”. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai
cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat
Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis),
atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota
masyarakat. Tujuan utama di balik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui
proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya
sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat
konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah
ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.

Kata Ideologi pertama kali diperkenalkan oleh filsuf Prancis Destutt de Tracy pada


tahun 1796. Kata ini berasal dari bahasa Prancis idéologie, merupakan gabungan 2 kata
yaitu, idéo yang mengacu kepada gagasan dan logie yang mengacu kepada logos, kata
dalam bahasa Yunani untuk menjelaskan logika dan rasio. Destutt de Tracy
menggunakan kata ini dalam pengertian etimologinya, sebagai “ilmu yang meliputi
kajian tentang asal usul dan hakikat ide atau gagasan”.

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah makalah ini yaitu:


1. Macam – Macam Ideologi Yang Ada Di Negara Dan Di Dunia

C. TUJUAN

Tujuan dari makalah ini ialah untuk:


1. Mengetahui Macam – Macam Ideologi Yang Ada Di Negara Dan Di Dunia
BAB II
PEMBAHASAN

Secara sederhana ideology merupakan sebuah kumpulan ide dan gagasan. Dalam ranah yang
lebih luas ideologi merupakan sebuah visi dan misi yang telah ditata sangat rapih dan
komprehensif dimana alat untuk melaksanakan ide tersebut juga sudah lengkap sehingga idea
tau gagasan tersebut dapat diterapkan secara langsung.

Biasanya ide ini merupakan gagasan dari kelompok mayoritas yang ada di dalam sebuah
wilayah atau kawasan saja. Tujuan dari adanya ideology ini adalah menawarkan sesuatu yang
baru pada negara supaya dapat membuat perubahan dari sistem tatanan negara menjadi lebih
baik dan lebih sejahtera. Jika banyak orang yang setuju dengan ide ini maka ide ini akan
menjadi panutan dan patokan dalam cara melaksanakan kehidupan bernegara baik dalam cara
politik, ekonomi, budaya dan lainnnya.

Berikut ini ada beberapa macam ideologi di dunia yang perlu anda ketahui, adalah sebagai
berikut:

A. KONSERVATISME

Edmund Burke (1729-1797), Pendiri Ideologi Konservatisme. Merupakan suatu


paham yang mendukung nilai-nilai tradisional. Istilah ini berasal dari kata dalam bahasa
Latin conservare. Artinya melestarikan, menjaga, memelihara, dan mengamalkan.
Konservatif adalah suatu usaha untuk melestarikan apa yang ada, agar terpelihara
keadaan pada suatu saat tertentu (status quo), dengan sedikit sekali perubahan di masa
yang akan datang.

Awal mula kemunculan  ideologi konservatisme sebenarnya timbul sebagai reaksi atas


keberadaan paham liberalisme. Bagaimanapun juga, liberalisme telah berusaha
meruntuhkan keberadaan masyarakat feodal (kaum bangsawan, pemilik tanah) yang
mapan. Untuk mempertahankan diri, kaum feodal membuat  ideologi   tandingan.

Konservatisme memandang liberalisme sebagai paham yang terlalu


individualistis. Liberalisme memandang masyarakat terdiri atas individu atau golongan
individu. Hal ini bertolak belakang dengan cara pandang konservatisme, yang
menganggap masyarakat dan kelompok yang lain tidak sekedar penjumlahan unsur-unsur
kebahagiaan yang lebih besar daripada yang dapat diciptakan anggota masyarakat secara
individual. Konservatisme sangat menjunjung tinggi demokrasi.

B. KOMUNISME

Palu Arit Merupakan Simbol Ideologi Komunisme. Ideologi komunis atau


komunisme merupakan perlawanan besar pertama dalam abad ke-20 terhadap sistem
ekomomi yang kapitalalis dan liberal. Komunisme adalah sebuah paham yang
menekankan kepemilikan bersama atas alat-alat priduksi (tanah, tenaga kerja, modal)
yang bertujuan untuk tercapainya masyarakat yang makmur, masyarakat komunis tanpa
kelas dan semua orang sama. Komunisme ditandai dengan prinsip sama rata sama rasa
dlam bidang ekomomi dan sekularisme yang radikal tatkala agama digantikan dengan
ideologi komunias yang berseifat doktriner. Jadi, menurut ideologi komunis,
kepentingan-kepentingan individu tunduk kepada kehendak partai, negara dan bangsa
(kolektivisme). Keburukan dari ideologi komunisme bersifat atheis (tidak mengimani
Tuhan dan tidak mengangap Tuhan itu ada), kurang menghargai manusia sebagai
individu, tidak menghormati HAM, dan lain-lain

Karl Marx (1818-1883), Marx sering dijuluki sebagai bapak dari komunisme yang
berasal dari kaum terpelajar dan politikus. Ia memperdebatkan bahwa analisis tentang
kapitalisme miliknya membuktikan bahwa kontradiksi dari kapitalisme akan berakhir
dan memberikan jalan untuk komunisme. Di sisi lain, Marx menulis bahwa kapitalisme
akan berakhir karena aksi yang terorganisir dari kelas kerja internasional. 

Negara –negara komunis yang masih ada hingga kini adalah  Republik Rakyat Tiongkok,
Transnistia, Kuba, Korea Utara, Laos, dan Vietnam.
C. LIBERALISME

Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik


yang didasarkan pada pemahaman bahwa  kebebasan   dan persamaan hak adalah nilai
politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang
bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak
adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Dalam masyarakat modern,
liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem  demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya
sama-sama didasarkan pada kebebasan mayoritas. Banyak suatu negara yang tidak
mematuhi peraturan tersebut.

Di Benua Amerika adalah Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba,
Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru,
Uruguay dan Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga danut oleh
negara aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto
Rico dan Suriname.

Di Eropa diantaranya adalah Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia,


Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani,
Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Moldova,
Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia, Serbia Montenegro,
Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan United Kingdom. Negara
penganut paham liberal lainnya adalah Andorra, Belarusia, Bosnia-Herzegovina,
Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia dan San Marino.

Di Asia antara lain adalah India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan,
Thailand dan Turki. Saat ini banyak negara-negara di Asia yang mulai berpaham liberal,
antara lain adalah Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan Singapura.

Di kepulauan Oceania adalah Australia dan Selandia Baru.

Di Afrika. Pada dasarnya, liberalisme hanya dianut oleh mereka yang tinggal di Mesir,
Senegal dan Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme sudah dipahami oleh
negara Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Côte D’Ivoire, Equatorial
Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania,
Tunisia, Zambia dan Zimbabwe.
D. KAPITALISME

Kapitalisme asalnya dari kata kapital, yang berarti modal. Kapitalisme adalah suatu
sistem ekonomi dimana sektor industri perdagangan, dan alat-alat produksi dikontrol
oleh pihak privat atau sektor swasta dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan
sebesar-besarnya. Walaupun demikian, kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi
universal yang bisa diterima secara luas. Beberapa ahli mendefinisikan kapitalisme
sebagai sebuah sistem yang mulai berlaku di Eropa pada abad ke-16 hingga abad ke-19,
yaitu pada masa perkembangan  perbankan  komersial Eropa di mana sekelompok
individu maupun kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat
memiliki maupun melakukan perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal,
seperti tanah dan manusia guna proses perubahan dari barang modal ke barang jadi.
Untuk mendapatkan modal-modal tersebut, para kapitalis harus mendapatkan bahan baku
dan mesin dahulu, baru buruh sebagai operator mesin dan juga untuk mendapatkan nilai
lebih dari bahan baku tersebut. 

Paham kapitalisme lebih cenderung mengarah ke  perekonomian daripada politik.


Negara yang berhasil membangun dengan kapitalismenya dapat terlihat dari negara-
negara besar seperti Inggris, Amerika, Perancis, Belanda, dan Italia. Sementara di Asia
ada Jepang dan Cina.

E. FASISME

Fasisme merupakan sebuah paham politik yang mengangungkan kekuasaan absolut tanpa
demokrasi. Dalam paham ini, nasionalisme yang sangat fanatik dan juga otoriter sangat
kentara. Kata fasisme diambil dari bahasa Italia, fascio, sendirinya dari bahasa Latin,
fascis, yang berarti seikat tangkai-tangkai kayu. Ikatan kayu ini lalu tengahnya ada
kapaknya dan pada zaman Kekaisaran Romawi dibawa di depan pejabat tinggi. Fascis ini
merupakan simbol daripada kekuasaan pejabat pemerintah. Negara yang pernah
menganut paham fasisme adalah Jerman, Italia, dan Jepang.

F. SOSIALISME

Sosialisme atau sosialis adalah paham yang bertujuan membentuk negara kemakmuran
dengan usaha kolektif yang produktif dan membatasi milik perseorangan. Sosialisme
dapat mengacu ke beberapa hal yang berhubungan denganideologi atau kelompok
ideologi, sistem ekonomi, dan negara. Secara ringkas, Sosialisme adalah rasa perhatian,
simpati dan empati antar individu kepada individu lainnya tanpa memandang
status. Sistem ekonomi sosialisme sebenarnya cukup sederhana. Semua aspek ekonomi
dianggap sebagai milik bersama, tapi bukan berarti harus dimiliki secara sepanuhnya
secara bersama, semua aspek ekonomi boleh dimiliki secara pribadi masing-masing,
dengan syarat boleh digunakan secara Sosialis, mirip dengan gotong-royong sebenarnya.

Sejak abad ke-19, sosialisme telah berkembang ke banyak aliran yang berbeda, yaitu
Anarkisme, Komunisme, Marhaenisme, Marxisme, dan Sindikalisme. Negara yang
menganut paham sosialisme adalah Kuba dan Venezuela.

G. ANARKISME

Anarkisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala bentuk


negara,pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah lembaga-lembaga yang
menumbuhsuburkan penindasan terhadap kehidupan, oleh karena itu negara,
pemerintahan, beserta perangkatnya harus dihilangkan/dihancurkan. Secara spesifik pada
sektor ekonomi, politik, dan administratif, Anarki berarti koordinasi dan pengelolaan,
tanpa aturan birokrasi yang didefinisikan secara luas sebagai pihak yang superior dalam
wilayah ekonomi, politik dan administratif (baik pada ranah publik maupun privat).
Sesuai dengan namanya terkadang para orang yang menganut anarkisme ini
menggunakan kekerasan menjadi penyebab terjadinya penyalahgunaan
kewenangan dalam mencapai tujuannya atau dalam berusaha menyampaikan ide yang
dimilikinya. Namun, ideology ini menjadikan berbagai pertentangan di kalangan
masyarakat karena tidak adanya aturan yang jelas dan menjadikan negara kacau karena
tidak ada patokan antara baik dan benar. Negara penganut anarkisme berada di sebagian
negara spanyol namun usianya tidak lama.

H. DEMOKRASI

Demokrasi berasal dari bahasa yunani yaitu demos yang berarti rakyat dan kratos yang
berarti kekuasaan. Jadi, demokrasi merupakan kekuasaan yang berada di tangan rakyat.
Dalam pelaksanaannya demokrasi memiliki slogan kuat yaitu oleh rakyat, dari rakyat dan
untuk rakyat. Landasan pemikiran dari paham demokrasi ini adalah kekuasaan tertinggi
berada di tangan rakyat dengan memiliki dewan perwakilan rakyat yang pada
kenyataannya menjadi lembaga pemerintahan eksekutif, yudikatif dan legislative.

Dalam pemerintahan demokrasi pemimpin dipilih oleh rakyat secara langsung melalui
proses pemilihan umum. Kemudian rakyat juga memilih wakil-wakilnya sebagai sarana
penyalur lidah rakyat kepada pemerintahan yang berkuasa. Ada beberapa negara yang
menganut ideology ini yaitu inggris, Denmark, norwegia, swedia, amerika, Israel,
Venezuela, belgia, Australia, selandia baru dan lainnya.

Berikut adalah macam-macam dari ideologi demokrasi ;

1. Demokrasi pancasila – Ideology demokrasi pancasila merupakan ideology yang


dianut oleh satu negara saja di dunia yaitu Indonesia. Fokus utama dalam paham
demokrasi pancasila adalah membentuk negara yang demokratis namun tetap tidak
meninggalkan ideology pancasila sebagai dasar negara. Jadi, demokrasi tetap
dilakukan asalkan masih pada di dalam pancasila dan tidak mencederai pancasila.
Apabila sudah keluar dari pancasila maka demokrasi tersebut tidak bisa
dilaksanakan dan harus menggantinya dengan yang baru.

2. Demokrasi Kristen – Demokrasi Kristen merupakan suatu tatanan negara dimana


menerapkan demokrasi berdasarkan asas agama Kristen dalam pelaksanannya.
Ideology ini muncul karena adanya aliran religious pada abad ke 19 dan berkembang
di wilayah eropa dan amerika latin.

3. Demokrasi Islam – Demokrasi islam merupakan tatanan negara yang menerapkan


paham demokrasi namun tetap berlandaskan pada asas islam sebagai patokan
utamanya. Namun hal ini tidak berlangsung lama karena pada dasarnya demokrasi
tidak cocok dengan agama islam.
I. FEMINISME

Feminism Symbol. Feminisme (tokohnya disebut Feminis) adalah sebuah gerakan


perempuan yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria.
Kelahirannya pada era Pencerahan di Eropa yang dipelopori oleh Lady Mary Wortley
Montagu dan Marquis de Condorcet. Kata feminisme dikreasikan pertama kali oleh
aktivis sosialis utopis, Charles Fourier pada tahun 1837. Pergerakan center Eropa ini
berpindah ke Amerika dan berkembang pesat sejak publikasi John Stuart Mill, the
Subjection of Women (1869).

J. GAULLISME 

Gaullisme adalah ideologi politik Perancis yang didasari pada pemikiran dan tindakan
Charles de Gaulle. Tema utama dari kebijakan luar negeri de Gaulle adalah mengenai
kemerdekaan nasional dengan beberapa konsekuensi praktisnya yaitu dalam beberapa hal
oposisi terhadap organisasi internasional seperti NATO atau Komunitas Ekonomi Eropa.

K. LUXEMBURGISME 

Rosa Luxemburg (1871-1919). Luxemburgisme (juga ditulis Luxembourgisme) adalah


paham teori Marxis dan komunisme secara spesifik revolusioner berdasarkan tulisan-
tulisan dari Rosa Luxemburg, Menurut MK Dziewanowski terjadi penyimpangan dari
tradisional Leninisme, keterpengaruhan dari Trotskyisme Bolshevik yang kemudian
diadopsi oleh pengikutnya sendiri. Luxemburgisme merupakan upaya melakukan tafsir
atas ajaran Marxisme yang berpengaruh terhadap revolusi Rusia, Rosa Luxemburg
temasuk pihak yang mengkritik ajaran politik dari Lenin dan Trotsky, dengan konsep
“sentralisme demokratis” sebagai demokrasi.

L. NAZISME

Nazi atau secara resmi Nasional Sosialisme (Jerman: Nationalsozialismus), merujuk pada


sebuah ideologi totalitarian Partai Nazi (Partai Pekerja Nasional-Sosialis Jerman,
Jerman: Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei atau NSDAP) di bawah
kepemimpinan  Adolf Hitler. Kata ini juga merujuk pada kebijakan yang dianut oleh
pemerintahan Jerman pada tahun 1933-1945, sebuah periode yang kemudian dikenal
sebagai Jerman Nazi atau Reich Ketiga. Kata Nazi jadi merupakan singkatan Nasional
Sosialisme atau Nationalsozialismus di bahasa Jerman. Sampai hari ini orang-orang yang
berhaluan ekstrem kanan dan  rasisme  sering disebut sebagai  Neonazi   (neo = “baru”
dalam  bahasa Yunani).

Nazisme bukanlah sebuah ideologi baru, melainkan sebuah kombinasi dari berbagai
ideologi dan kelompok yang memiliki kesamaan pendapat tentang penentangan
Perjanjian Versailes dan kebencian terhadap  Yahudi  dan  Komunis  yang dipercaya
berada di balik perjanjian tersebut.

M. ISLAMISME 

Islamisme adalah sebuah paham yang pertama kali dicetuskan oleh Jamal-al-Din Afghani
atau Sayyid Muhammad bin Safdar al-Husayn (1838 – 1897), umumnya dikenal sebagai
Sayyid Jamal – Al – Din Al-Afghani, atau Al-Jamal Asadābādī-Din sebagai paham
politik alternatif dalam menyatukan negara-negara termasuk di daerah Mandat Britania
atas Palestina yang mempunyai akar budaya dan tradisi yang berbeda dengan budaya dan
tradisi Arab dalam tulisan di majalah al-‘Urwat al-Wuthqa, kemudian dikembangkan dan
dikenal pula sebagai Pan Islamisme.

N. KOMUNITARIANISME

Komunitarianisme sebagai sebuah kelompok yang terkait, namun berbeda filsafatnya,


mulai muncul pada akhir abad ke-20, menentang aspek-aspek dari  liberalisme,
kapitalisme  dan sosialisme sementara menganjurkan fenomena seperti masyarakat sipil.
Komunitarianisme tidak dengan sendirinya memushi liberalisme in dalam pengertian
katanya di Amerika saat ini, namun penekanannya berbeda. Paham ini mengalihkan
pusat perhatian kepada komunitas dan masyarakat serta menjauhi individu. Masalah
prioritas, entah pada individu atau komunitas seringkali dampaknya paling terasa dalam
masalah-masalah etis yang paling mendesak, seperti misalnya  pemeliharaan kesehatan,
aborsi,  multikulturalisme, dan  hasutan.

Komunitarianisme tidak dapat digolongkan kiri atau kanan, dan memang banyak yang
mengklaim bahwa paham ini mewakili golongan  tengah radikal. Kaum liberal di
Amerika atau kaum  demokrat sosial   di Eropa pada umumnya menganut posisi
komunitarian dalam masalah-masalah yang berkaitan dengan ekonomi, seperti misalnya
kebutuhan akan perlindungan lingkungan hidup dan pendidikan publik, tetapi tidak untuk
masalah-masalah budaya. Kaum komunitarian dan konservatif pada umumnya sepakat
dalam masalah-masalah budaya, seperti misalnya dukungan untuk pendidikan watak dan
program-program yang berbasis keagamaan, namun kaum komunitarian tidak menganut
paham kapitalisme laissez-faire yang umumnya dianut oleh kaum konservatif.

O. MAOISME

Maoisme atau Pemikiran Mao Zedong adalah varian dari Marxisme-Leninisme berasal


dari ajaran-ajaran pemimpin komunis Cina Mao Zedong (Wade-Giles Romanization:
“Mao Tse-tung”). Pemikiran Mao Zedong lebih disukai oleh Partai Komunis Cina (PKT)
dan istilah Maoisme tidak pernah dipergunakan dalam terbitan-terbitan bahasa
Inggrisnya kecuali dalam penggunaan peyoratif. Demikian pula, kelompok-kelompok
Maois di luar Cina biasanya menyebut diri mereka Marxis-Leninis dan bukan Maois. Ini
mencerminkan pandangan Mao bahwa ia tidak mengubah, melainkan hanya
mengembangkan Marxisme-Leninisme. Namun demikian, beberapa kelompok Maois,
percaya bahwa teori-teori Mao telah memberikan tambahan berarti kepada dasar-dasar
kanon Marxis, dan karena itu menyebut diri mereka “Marxis-Leninis-Maois” (MLM)
atau “Maois” saja.

P. NASIONALISME
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan
sebuah negara (dalam bahasa Inggris “nation”) dengan mewujudkan satu konsep
identitas bersama untuk sekelompok manusia. Para nasionalis menganggap negara adalah
berdasarkan beberapa “kebenaran politik” (political legitimacy). Bersumber dari teori
romantisme yaitu “identitas budaya”, debat liberalisme yang menganggap kebenaran
politik adalah bersumber dari kehendak rakyat, atau gabungan kedua teori itu.

Macam – Macam Nasionalis ;

1. Nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) – sejenis nasionalisme


dimana negara memperoleh kebenaran politik dari penyertaan aktif rakyatnya,
“kehendak rakyat”; “perwakilan politik”. Teori ini mula-mula dibangun oleh Jean-
Jacques Rousseau.

2. Nasionalisme etnis adalah sejenis nasionalisme – dimana negara memperoleh


kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat. Dibangun oleh
Johann Gottfried von Herder, yang memperkenalkan konsep Volk (bahasa Jerman
untuk “rakyat”).

3. Nasionalisme romantik (juga disebut nasionalisme organik, nasionalisme


identitas) – lanjutan dari nasionalisme etnis dimana negara memperoleh kebenaran
politik secara semulajadi (“organik”) hasil dari bangsa atau ras; menurut semangat
romantisme.

4. Nasionalisme Budaya – sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh


kebenaran politik dari budaya bersama dan bukannya “sifat keturunan” seperti warna
kulit, ras dan sebagainya.

5. Nasionalisme kenegaraan – variasi nasionalisme kewarganegaraan, selalu


digabungkan dengan nasionalisme etnis. 

6. Nasionalisme agama – sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi


politik dari persamaan agama.

Q. PANCASILA
Pancasila terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima dan sila berarti prinsip
atau asas. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia berisi:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa 
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab 
3. Persatuan Indonesia 
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan 
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Karena Pancasila adalah  Ideologi Negara kita, nanti saya akan membahas lebih dalam
mengenai Pancasila.

R. STANILISME

Stalinisme adalah sistem ideologi politik dari Uni Soviet di bawah kepemimpinan Joseph
Stalin yang memimpin Uni Soviet pada tahun 1929 sampai dengan 1953 berkaitan erat
dengan pemerintahan pengguna sistem ekstensif spionase, tanpa pengadilan, dan politik
penghapusan lawan-lawan politik melalui pembunuhan langsung atau melalui
pembuangan dan penggunaan propaganda untuk membangun kultus kepribadian berupa
diktator mutlak dengan menggunakan negara kepada masyarakat untuk mempertahankan
supermasi individual dengan kontrol politik melalui partainya yaitu Partai Komunis.

Demikian beberapa ideologi yang ada di dunia, beberapa ideology mungkin masih bertahan
sampai saat ini namun ada juga yang sudah punah karena tidak cocok dengan perubahan
zaman dan tidak mudah diterapkan di dalam sistem kemasyarakatan bersama di dalam sebuah
negara. Beberapa paham yang beraliran keras sebagain besar sudah runtuh. Pada prinsipnya
tidak ada negara yang  menerapkan ideologi secara utuh, saat ini negara akan menggunakan
berbagai kombinasi dari beberapa ideologi karena memang sangat sulit menerapkan satu
macam ideologi saja.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kata Ideologi pertama kali diperkenalkan oleh filsuf Prancis Destutt de Tracy pada tahun
1796. Kata ini berasal dari bahasa Prancis idéologie, merupakan gabungan 2 kata yaitu,
idéo yang mengacu kepada gagasan dan logie yang mengacu kepada logos, kata dalam
bahasa Yunani untuk menjelaskan logika dan rasio. Destutt de Tracy menggunakan kata
ini dalam pengertian etimologinya, sebagai “ilmu yang meliputi kajian tentang asal usul
dan hakikat ide atau gagasan”. Di dunia ini terdapat banyak sekali berbagai macam
Ideologi yang berbeda – beda, setiap negara menganut Ideologi masing – masing.

B. SARAN

Sebagai sesama manusia kita harus saling menghargai walaupun ideologi kita berbeda –
beda. Kita tidak boleh merendahkan atau menghina ideologi yang di pakai oleh orang
lain.
DAFTAR PUSTAKA

http://ldgn-gilam.blogspot.co.id/2013/06/20-macam-ideologi-di-dunia.html

http://guruppkn.com/macam-macam-ideologi-di-dunia

http://beligede.weebly.com/beligede-blog/20-macam-ideologi-di-dunia

https://guruppkn.com/macam-macam-ideologi-di-dunia

https://id.wikipedia.org/wiki/Ideologi

Anda mungkin juga menyukai