Anda di halaman 1dari 17

PERBANDINGAN IDEOLOGI PANCASILA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu : Fisa Nuzulul Faizar, S.H

Disusun oleh :

Aji Abdul Aziz (2103003940)

Yuni Lestari (2103003905)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM

CIAMIS – JAWA BARAT

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur tak lupa kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah ini dengan tepat waktu. Ungkapan terima kasih ini tak lupa juga kami
sampaikan kepada rekan-rekan kami yang sedikit banyaknya membantu dalam
penyelesaian Makalah ini. Indonesia merupakan negara yang menggunakan
Pancasila sebagai Ideologi Negara.

Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul


"Ideologi Pancasila Diantara Ideologi Dunia", yang menurut kami dapat
memberikan manfaat yang besar bagi kita guna lebih mengetahui perbandingan
Ideologi Pancasila diantara Ideologi Dunia.

Sesungguhnya Makalah ini jauh dari kesempurnaan, masih banyak


kekurangan yang tak dapat kami sebutkan satu per satu. Oleh karena itu, kami
menerima berbagai kritik dan saran yang kiranya akan membantu kesempurnaan
Makalah ini. Semoga yang sederhana ini memberikan makna yang luar biasa bagi
kami dan bagi perkembangan dunia pendididikan

Ciamis, 18 November

Penulis,

i
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR .................. ................................................................. i

DAFTAR ISI .................... ................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............. ................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............ ................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ....... ................................................................. 1
1.3 Tujuan………………... ................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN .............. ................................................................. 2

2.1 Ideologi Besar Lainnya di Dunia .................................................. 2


2.2 Ideologi Pancasila…….. ............................................................... 5
2.3 Ideologi Liberal……… ................................................................. 7
2.4 Ideologi Sosialisme Komunisme................................................... 10

BAB III PENUTUP .................... ................................................................. 13

3.1 Kesimpulan .................. ................................................................. 13


3.2 Saran .................... ................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata ‘idea’ dan ‘eidos’, yang
berarti ‘gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita’dan ‘logos’ yang berarti ilmu.
Secara harafiah, ideologi dapat diartikan ilmu pengetahuan tentang ide-ide (the
science of ideas) atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar (Ma’mur, 2005:
1-2). Secara umum ideologi adalah seperangkat gagasan atau pemikiran yang
berorientasi pada tindakan yang diorganisir menjadi suatu sistem yang teratur.
Dalam ideologi terkandung tiga unsur, yaitu : 1. Adanya suatu penafsiran atau
pemahaman terhadap kenyataan; 2. Memuat seperangkat nilai-nilai atau preskripsi
moral; dan 3. Memuat suatu orientasi suatu tindakan, ideologi merupakan sustu
pedoman kegiatan untuk mewujudkan nilai-nilai yang termuat di dalamnya
(Sastrapratedja, 1991:142)

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa sajakah macam ideologi yang ada di dunia?
2. Bagaimana perbandingan ideologi pancasila ditengah ideologi dunia?

1.3 Tujuan

1. Untuk megetahui macam ideologi yang ada di dunia


2. Untuk megetahui dan memahami perbandingan ideologi pancasila ditengah
ideologi dunia

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ideologi Besar lainnya di Dunia

1. Perbandingan ideology pancasila dengan marxisme

Negara Yang Menganut Ideologi Marxisme : Inggris, Belanda, Portugal,


Perancis, dan Spanyol.

a. Sistem Keagamaannya
 Pancasila; Takut akan Tuhan yang Maha Esa
 Marxisme; Aliran materialisme dialektis dan ateisme.
b. Sistem Sosialnya-Budaya
 Pancasila; Demokrasi , musyawarah untuk mencapai mufakat
 Marxisme; Norma - norma rigid (kaku dan displin) bagaimana masyarakat
harus di tata, bahkan tentang bagaimana individu harus hidup.
c. Sistem Ekonominya
 Pancasila :
1) Pengembangan koperasi penggunaan insentif sosial dan moral
2) Komitmen pada upaya pemerataan.
3) Kebijakan ekonomi nasionalis
4) Keseimbangan antara perencanaan terpusat
5) Pelaksanaan secara terdesentralisasi
 Marxisme; Legitimasi monopoli kekuasaan oleh sekelompok orang, atas
nama kaum proletar.

2
d. Sistem Politiknya
 Pancasila; Negara berdasarkan atas hukum ,Menjunjung tinggi tujuan dan
citacita nasional, Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah.
Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan
badan yang merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah
dan kekuasaan lain, contoh Presiden, BPK, DPR atau lainnya. Adanya
partai politik dan organisasi sosial politik karena berfungsi untuk
menyalurkan aspirasi rakyat (Pelaksanaan Pemilihan Umum)
 Marxisme; Menitik beratkan pada pemimpin partai pelopor dalam
perjuangan kelas tertindas
e. Pandangan Hidupnya (Way Of Life)
 Pancasila; Percaya pada Tuhan yang Maha Esa, saling menghormati antar
pemeluk agama, mengakui dan memperlakukan manusia dengan
semestinya karena adanya ham,setiap masyarakat punya Hak dan
kewajiban, sikap adil yang di tegakan dan di junjung tinggi.
 Marxisme; Berpikir bahwa kesengsaraanrakyat indonesia adalah akibat
struktur kemasyarakatan yaitu masyarakat taah jajahan yang di peras oleh
kaum kapitalis,selalu memperjuangkan kelar buruh untuk menumbangkan
kapitalisme dan sosialisme di bumi

2. Perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi leninisme

Komunisme adalah ideologi yang digunakan partai komunis di seluruh


dunia. Racikan ideologi ini berasal dari pemikiran Lenin sehingga dapat pula
disebut "Marxisme Leninisme". Dalam komunisme perubahan sosial harus
dimulai dari peran Partai Komunis. Logika secara ringkasnya, perubahan sosial
dimulai dari buruh, namun pengorganisasian Buruh hanya dapat berhasil jika
bernaung di bawah dominasi partai. Partai membutuhkan peran Politbiro sebagai
think-tank. Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan
oleh Politbiro.

3
Ideologi Marxisme-Leninisme meliputi ajaran dan paham tentang :

a. Hakikat realitas alam berupa ajaran materialisme dialektis dan ateisme


b. Ajaran makna sejarah sebagai materialisme historis
c. Norma-norma rigid bagaimana masyarakat harus ditata, bahkan tentang
bagaimana individu harus hidup
d. Legitimasi monopoli kekuasaan oleh sekelompok orang atas nama kaum
proletar.

Istilah Leninisme sendiri pertama kali dipopulerkan oleh salah satu


pemimpin utama Bolshevik Grigory Yevseevich Zinoviev, dalam kongres
komintren V (1928). Pada saat itu juga dapat dijadikan azas resmi komintren dan
otomatis seluruh partai komunis di negeri lainnya. Keputusan Lenin untuk
mengubah nama partai yang berafilisasi ke internasional ketiga (komintren)
menjadi partai komunis (dari yang dulu Demokrat Sosial) berpangkal dari
penghianatan partai-partai Demokrat Sosial di Eropa Barat yang mendukung
upaya perang negerinya masing-masing dan penolakan mereka terhadap revolusi
sosialis Rusia.

Pengertian ideologi Leninisme yaitu pemikir dan praktek Lenin dalam


memperjuangankan pemerintahan rakyat pekerja dirusia dan di dunia pada
umumnya.

Tujuan Ideologi Leninisme yaitu untuk mengatur kehidupan bermasyarakat


secara menyeluruh atas wawasan-wawasan Rasional belaka.

Marxisme-Leninisme adalah ideologi masyarakat komunis. Klaim pokok


atas kedua superioritas ini terletak pada hubungan yang diduga terdapat antara
keadaan manusia yang lebih tinggi dengan bentuk proses produktif yang lebih
jauh berkembang.

Keadaan dan Perkembangan saat ini : Ideologi Leninisme mulai banyak


digunakan bersamaan dengan perkembangan Karl marx yang dijadikan sebagai
ideologi Negara.

4
3. Perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi Nazisme

Nazi merupakan singkatan dari nasional sosialisme adalah salah satu paham
yang berasal dari negara jerman dimana tokohnya yang sangat fenomenal adalah
adolf hitler. Paham ini disinyalir bukanlah menjadi paham baru melainkan adalah
paham yang dikombinasikan dari berbagai jenis paham lainnya seperti anti
yahudi. Oleh karena itu pada masa kejayannya banyak para yahudi yang
mendapatkan hukuman mati.

Paham ideology nazisme sangat ketat dan sangat keras sehingga banyak
ditentang oleh banyak orang. ujung dari adanya nazisme ini adalah adolf hitler
dibunuh. Namun hal tersebut masih menjadi perdebatan apakah adolf hitler
memang sudah mati atau belum pada saat tersebut. Banyak orang yang
mengatakan bahwa adolf hitler berhasil meloloskan diri dan kabur ke negara
lainnya yang jauh dari eropa.

Meskipun aliran ini sudah dianggap hilang, namun tidak menutup


kemungkinan masih ada sisa-sisa orang yang masih mempercayai ideology ini,
mereka tidak menunjukkan diri dan merupakan organisasi bawah tanah.

2.2 Ideologi Pancasila

Dalam suatu ideologi harus terkandung tiga komponen dasar, yaitu:

1. Keyakinan hidup, yaitu konsepsi yang menyeluruh tentang alam semesta


(kosmos). Dalam konsepsi ini akan dihadapkan antara keyakinan hidup
dengan alam semesta, yang di dalamnya tercermin tiga keyakinan dasar,
yaitu hal yang menyangkut hakikat diri pribadi, hakikat yang menyangkut
hubungannya dengan sesama, serta hubungan antara pribadi dengan
Tuhan.
2. Tujuan hidup, yaitu konsepsi tentang cita-cita hidup yang diinginkan.
3. Cara-cara yang dipilih untuk mencapai tujuan hidup, termasuk juga di
dalamnya berbagai macam institusi (lembaga), program aksi, dan lain
sebagainya.

5
Pancasila telah memenuhi unsur-unsur tersebut, sehingga Pancasila dapat
dikatakan sebagai suatu ideologi. Unsur keyakinan hidup dalam Pancasila
tercermin pada sila Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab dan persatuan Indonesia. Bangsa Indonesia merumuskan tujuan hidupnya
dalam sila kelima, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Tujuan
hidup yang sangat mulia itu tentunya harus diperjuangkan dengan segala
pengorbanan dengan cara-cara yang efektif . Cara-cara yang digunakan untuk
mewujudkan sila kelima adalah melalui sila kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Dalam sila inilah
tercermin makna demokrasi. Dengan prinsip demokrasi, tujuan hidup bangsa dan
negara akan diupayakan untuk diwujudkan dengan sebaik-baiknya.

Analisa :

Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia memiliki berbagai perbedaan


dengan sistem ideologi liberal dan komunis. Pancasila mengakui dan melindungi
baik hak individu maupun masyarakat baik dibidang ekonomi maupun dibidang
politik. Dengan demikian ideologi kita mengakui secara selaras baik kolektif
maupun individualisme. Demokrasi yang dikembangkan bukan semata politik
seperti ideologi komunis tapi juga ekonomi dalam sistem liberal dasar
perekonomian bukan usaha bersama dan kekeluargaan namun kebebasan individu
untuk berusaha sedangkan dalam sistem komunis negara yang mendominasi
bukan warga negara.

6
2.3 Ideologi Liberal

1. Pengertian dan Sejarah Ideologi Liberalisme

Istilah liberalisme berasal dari bahasa Latin, libertas atau dalam bahasa
Inggris disebut liberty yang artinya kebebasan.

Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan untuk bertempat tinggal,


kemerdekaan pribadi, hak untuk menentang penindasan, serta hak untuk
mendapatkan perlindungan pribadi dan hak milik.

Selain itu, liberalisme juga didefinisikan sebagai suatu paham yang


menghendaki adanya kebebasan individu, baik dalam bidang ekonomi, politik,
ilmu pengetahuan, kebudayaan, agama, maupun kebebasan sebagai warga Negara
dinamakan liberalisme.

Paham liberal maupun sebagai reaksi atas penindasan yang dilakukan oleh
kaum bangsawan dan agamawan pada masa perkembangan feodalisme dengan
pemerintahan monarki absolute. Pendukung utama paham liberal adalah kaum
borjuis dan kaum-kaum terpelajar kota.

Sejarah Ideologi Liberalisme

Mengutip Heru Nugroho dalam penelitiannya pada Jurnal Ilmiah


Bestari dengan judul Tinjauan Kritis Liberalisme dan Sosialisme (Vol. 13, 2000:
2), paham liberalisme mulai berkembang di pada abad ke-18 dan 19 di Prancis
dan Inggris.

Sebagai suatu gerakan, liberalisme dimulai pada masa renaissance yang


memperjuangkan kebebasan manusia dari kungkungan gereja atau agama. Saat
itu, kekuasaan raja, bangsawan, dan gereja mendominasi seluruh kehidupan
masyarakat.

Rakyat tidak memiliki kebebasan dalam berpendapat dan bertindak.


Keadaan tertekan ini menimbulkan kritik dari berbagai kalangan yang
menginginkan kebebasan di semua bidang kehidupan.

7
Mengutip modul Sejarah Kelas XI (2020), konsep kebebasan dalam bidang
politik melahirkan pemikiran tentang negara yang demokrasi. Konsep bebas
dalam bidang ekonomi membuat masyarakat menentang monopoli dan campur
tangan pemerintah, rakyat menginginkan ekonomi bebas.

Dalam bidang moral, liberalisme menjunjung tinggi kebebasan individu dan


menentang otoriterisme.

Dalam bidang agama, kaum liberal menginginkan kebebasan memilih


agama sesuai dengan keyakinannya, bebas beribadah menurut agamanya, dan juga
bebas untuk tidak menganut agama apapun. Yang mana, urusan agama tidak boleh
dicampur dengan urusan pemerintahan.

Dwi Siswanto dalam penelitiannya berjudul Konvergensi antara


Liberalisme dan Kolektivisme sebagai Dasar Etika Politik di
Indonesia dalam Jurnal Filsafat (Vol. 38, 2004: 270), menyebutkan bahwa ada
empat unsur yang mendorong lahirnya liberalisme, yaitu perkembangan ilmu
pengetahuan, pemanfaatan alat-alat teknologi, perubahan sosial, dan timbulnya
kesadaran memperbaharui cara hidup.

Beberapa tokoh yang mengusung terjadinya liberalisme dalam kehidupan


saat itu, antara lain Voltaire, Montesquieu, dan Rousseau.

Salah satu peristiwa yang menjadi tanda lahirnya liberalisme di Eropa ialah
Revolusi Industri di Inggris (1760-1840) dan Revolusi Perancis (1789-1815).

2. Ciri-Ciri Ideologi Liberal

Mengutip kembali dari Dwi Siswanto (Jurnal Filsafat, Vol. 38, 2004: 271),
disebutkannya ada lima ciri liberalisme, yaitu:

1. Bentuk pemerintahan demokrasi adalah yang terbaik.


2. Masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh.
3. Pengaturan yang dilakukan pemerintah hanya terbatas.
4. Kekuasaan seseorang diartikan sebagai hal buruk dalam kehidupan.

8
5. Kebahagiaan individu adalah tujuan utama.

Sementara itu, Heru Susanto membagi ciri-ciri liberalisme dalam beberapa


bidang, antara lain sebagai berikut:

1. Bidang Politik: Munculnya demokratisasi.


2. Bidang Sosial: Kebebasan berpendapat, kesamaan kesempatan dalam usaha,
reformasi sosial, dan perasaan egaliter.
3. Bidang Seni dan Budaya: Kebebasan dalam berekspresi, seperti lukisan,
drama, seni, musik, dan lain-lain.
4. Bidang Ekonomi: Ekonomi pasar yang demokratis.
3. Contoh dan Penerapan Liberal

Masih dari Heru Susanto, ia menuturkan dalam penelitiannya bahwa


pengaruh atau praktik liberalisme yang berjalan dan berdampak bagi kehidupan
saat ini adalah munculnya globalisasi.

Secara garis besar, dapat dipahami bahwa globalisasi mengintroduksikan


pasar bebas, hiperliberalisasi individu, dan berupaya mengurangi peran
pemerintah dalam sektor ekonomi.

Di Indonesia, sistem liberalisme tidak diterapkan dalam kehidupan politik,


tetapi diterapkan dalam kehidupan ekonomi.

Berdasarkan pandangan Heru Susanto, pengaruh itu tampak pada


berkembangnya gaya hidup penduduk yang mengikuti zaman.

Hal tersebut dapat dilihat dari gaya hidup mewah dan kebebasan dalam hal
memilih kebutuhan merupakan ciri-ciri liberalisme dalam sektor ekonomi.

Selain itu, pengaruh liberalisme juga dapat dilihat di beberapa negara besar
seperti Amerika Serikat, Perancis, dan Jerman. Di negara-negara tersebut,
liberalisme sangat dijunjung tinggi.

9
2.4 Ideologi Sosialisme Komunisme

Komunisme merupakan salah satu ideologi yang ada dalam ilmu politik dan
ekonomi. Ideologi ini mulai muncul dan berkembang sekitar tahun 1840-an.

Komunisme merujuk pada gerakan sosial politik yang dulu pernah terjadi di
Perancis. Konsep ideologi komunis merupakan ide negara tanpa kelas.

Definisi ideologi komunisme

Menurut Fadhilah Rachmawati dalam jurnal Kritik terhadap Konsep


Ideologi Komunisme Karl Marx (2020), ideologi komunisme adalah paham atau
ideologi yang mengacu pada sistem sosial ekonomi, didasarkan pada kepemilikan
komunal serta produksi barang, baik di lingkup pemerintahan atau kehidupan.

Dalam Bahasa Inggris, komunisme disebut communism. Dilansir dari


Encyclopaedia Britannica, komunisme merupakan doktrin politik serta ekonomi
yang bertujuan untuk menggantikan kepemilikan pribadi menjadi kepemilikan
publik dengan kontrol komunal, yang setidaknya mencakup alat produksi utama
dan penggunaan sumber daya alam.

Ciri-ciri ideologi komunisme

1. Komunisme mengajarkan tentang teori perjuangan kelas

Artinya penganut komunisme akan memperjuangkan kelas atau


kelompoknya. Contoh kaum proletariat yang melawan kaum kapitalis atau tuan
tanah.

2. Biasanya penganut komunis adalah ateis

Penganut komunis biasanya ateis karena menganggap Tuhan tidak ada.


Sehingga mereka tidak beriman kepada Tuhan.

10
3. Kepemilikan barang menjadi milik bersama

Salah satu ciri yang paling dikenal dari komunisme adalah kepemilikan
barangnya secara komunal atau umum. Penganut komunisme tidak membiarkan
seseorang memiliki hak milik pribadi atau menguasai barangnya.

4. Kepentingan kelompok lebih penting

Dalam paham komunisme, kepentingan individu tidaklah penting karena


mereka lebih mengutamakan kepentingan bersama, yakni negara atau
kelompoknya.

5. Revolusinya menjalar ke seluruh dunia

Salah satu doktrin komunis ialah the pemanent atau continuous revolution
(revolusi secara terus menerus). Revolusi dari paham ini menjalar ke seluruh
dunia, sehingga sering disebut go international.

6. Sistem ekonomi komunis

Dalam jurnal Paradigma Idiologi Sistem Ekonomi Dunia (2018) karya


Nurhadi, dituliskan jika sistem ekonomi komunis adalah sistem perekonomian
yang menjadikan pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber aktivitas
perekonomian.

Paham komunisme tidak memperbolehkan individu atau suatu kelompok


memiliki kekayaan pribadi, sehingga kehidupan ekonominya bergantung kepada
pemerintah. Seluruh industri perekonomian kecil hingga yang besar, dimiliki
sepenuhnya oleh pemerintah.

Seluruh perintah perekonomian di negara penganut komunisme dibuat oleh


pemerintah pusat. Sistem ekonomi ini bersifat totaliter dan pemerintah yang
menentukan segalanya, mulai dari lokasi penempatan kerja hingga apa yang harus
dikonsumsi.

11
Selain itu, dalam sistem ekonomi komunis, tidak ada hak milik pribadi,
orang tidak diperbolehkan memilih pekerjaannya, seluruh perusahaan merupakan
milik negara atau tidak ada perusahaan swasta, dan harganya juga dikendalikan
langsung oleh pemerintah atau negara.

Contoh penerapan

Ideologi komunisme diterapkan di beberapa negara seperti Republik Rakyat


Tiongkok, Korea Utara, Kuba, Laos dan Vietnam. Contoh penerapan ideologi ini
di antaranya segala sumber daya alam, produksi dan manusia, dikuasai oleh
negara.

Contoh lainnya ialah hanya ada sistem satu partai. Contohnya di Tiongkok
yang memiliki Partai Komunis China. Walaupun ada partai lainnya, namun partai
ini memegang peranan yang sangat penting, baik dalam bidang politik,
kenegaraan ataupun ekonomi.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Secara umum ideologi adalah seperangkat gagasan atau pemikiran yang


berorientasi pada tindakan yang diorganisir menjadi suatu sistem yang teratur.

2. Fungsi ideologi bagi suatu negara meliputi funsi sebagai struktur kognitif,
orientasi dasar, bekal dalam menentukan identitas, motivator dan juga pendidikan.
3. Ada 4 macam ideologi besar di dunia yaitu : Ideologi Besar di dunia, Ideologi
Pancasila, Ideologi Liberal, Ideologi Sosialisme Komunisme

4. Ideologi Pancasila sebagai Ideologi negara memberi kedudukan yang seimbang


kepada manusia sebagai makhluk individu dan makhluk social tidak seperti
ideologi lain yang memberikan kedudukan yang tidak seimbang antara manusia
sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.

3.2 Saran
Semoga dengan tersusunnya makalah ini akan dapat memberikan gambaran
dan menambah wawasan kita mengenai Perbandingan Ideologi Pancasila. Dari
pembahasan materi ini kami mengalami beberapa kendala dalam penyusunan
makalah ini. Maka dari itu pasti ada beberapa kesalahan oleh kami atau
kekurangan. Oleh karena itu kami menerima kritik dan saran yang membangun
dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/342113406/Perbandingam-Ideologi-Pancasila-
Dengan-Ideologi-Lain-Copy

Andi Joko Pramono. 2013. WordPress

Al-Hidayat Parinduri. Liberalisme: Sejarah, Ciri-Ciri dan Contoh Penerapanya

Gischa prameswari. Ideologi Komunisme: Definisi, Ciri, Sistem Ekonomi, dan Contoh
Penerapan. KOMPAS. com

Anda mungkin juga menyukai