Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ZAMAN RENAISANS
Disusun Guna Memenuhi Tugas Fisika Sejarah

Dosen Pengampu :
Dra. Ida Wahyuni, M.Pd
Teguh Febri Sudarma, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :
KELOMPOK VII
LIZA YOLANDA (4153121037)
NETTI NAINGGOLAN (4151121044)
NUR SETIANA (4152121033)

FISIKA DIK C 2015

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Zaman Renaisans ini tepat pada waktunya. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini. Terutama kepada dosen pambimbing mata kuliah ini
yakni Ibu Dra. Ida Wahyuni, M.Pd dan Bapak Teguh Febri Sudarma, S.Pd., M.Pd
yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak serta dapat
menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembacanya. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 08 April 2017


Penulis

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI
............................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
................................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah
................................................................................................
2
1.3 Tujuan
................................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Zaman Renaisans
................................................................................................
3
2.2 Latar Belakang timbulnya Renaisans
................................................................................................
7
2.2 Karakteristik Zaman Renaisans
................................................................................................
9
2.3 Tokoh-tokoh Zaman Renaissance...................................................10
2.4 Jasa-jasa Renaissance dalam Perkembangan Peradaban................13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
................................................................................................
15
3.2 Saran
................................................................................................
16

ii
DAFTAR PUSTAKA
............................................................................................................
17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dunia barat pada zaman sekarang dibanding dengan dunia barat pada zaman
dahulu sangat berbeda jauh. Karena pada zaman sebalum terjadinya sebuah
kejadian luar biasa yang kita kenal dengan renaissance, dunia barat dalam
keadaaan gelap gulita (Dark Age) tanpa ada cahaya pengetahuan sedikitpun.
Perkembangan ilmu pengetahuan sangat dibatasi oleh gereja, sehingga pada masa
itu, manusia berfikir secara sempit dan terbatas oleh aturan-aturan gereja. Dapat
kita bayangkan bahwa pada zaman itu pemikiran manusia tidak dapat berkembang
bebas dan maju dengan pesat.
Gerakan renaissance merupakan sebuah gerakan yang sangat berpengaruh
dalam perkembangan dan kemajuan manusia pada zaman itu hingga zaman
sekarang. Dengan adanya gerakan ini manusia mempunyai kebebasan dalam
mengembangkan diri dalam segala aspek dan segi tidak hanya dalam segi
keagamaan saja, tetapi juga dalam segi ilmu pengetahuan, seni, budaya,
penjelajahan, filsafat, dan berbagai macam disiplin ilmu lainnya. Pada zaman ini
pula berkembang faham-faham pemikiran yang akan mempengaruhi bentuk
pemikiran manusia pada zaman mendatang. Faham-faham itu meliputi
rasionalisme, empirisme, idealisme, materealisme, dan posotivisme.
Begitu besarnya pengaruh renaissance dalam kemajuan peradaban manusia
sehingga kita diruntut untuk dapat memahami semangat dan spirit yang ada pada
gerakan ini, sehingga kita tidak hanya mengapresiasi gerakan tersebut, tetapi
mampu mengaplikasikan semanagat dan spirit itu dalam kehidupan kita sehari-
hari menuju zaman yang lebih baik. Karena pentingnya pembahasan mengenai
zaman renaissance bagi perkembangan peradaban manusia, maka kami akan
membahas mengenai latar belakang zaman renaissance, tokoh-tokoh jaman
renaissance dan jasa-jasa renaissance bagi perkembangan peradaban manusia.

1.2. Rumusan Masalah

1
1. Apa itu Zaman Renaisans?
2. Bagaiamana latar belakang timbulnya Renaisans ?
3. Bagaimana karakteristik Zaman Renaisans?
4. Siapa sajakah tokoh-tokoh yang berperan pada Zaman Renaisans?
5. Apa saja jasa-jasa Renaisans bagi peradaban manusia?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui defenisi Renaisans
2. Mengetahui latar belakang timbulnya Renaisans
3. Mengetahui karakteristik Zaman Renaisans
4. Mengetahui tokoh-tokoh pada Zaman Renaissance.
5. Mengetahui jasa-jasa Renaissance bagi perkembangan peradaban
manusia

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Zaman Renaisans


Zaman Renaisans (bahasa Iggris: Renaissance) adalah sebuah gerakan
budaya yang berkembang pada periode kira-kira dari abad ke 14 sampai abad ke
17, dimulai di Italia pada Abad Pertengahan Akhir dan kemudian menyebar ke
seluruh Eropa. Istilah Renaissance berasal dari bahasa Perancis yang berarti
kebangkitan kembali. Oleh sejarawan, istilah tersebut digunakan untuk
menunjukkan berbagai periode kebangkitan intelektual, khususnya yang terjadi di
Eropa. Orang yang pertama menggunakan istilah tersebut adalah Jules Michelet,
sejarawan Perancis terkenal. Menurutnya, Renaissance adalah periode penemuan

2
manusia dan dunia bukan sekedar sebagai kebangkitan kembali yang merupakan
permulaan kebangkitan modern. Bila dikaitkan dengan keadaan, Renaissance
adalah masa antara zaman pertengahan dan zaman modern yang dapat di pandang
sebagai peralihan, yang ditandai terjadinya sejumlah kekacauan dalam bidang
pemikiran. Di satu pihak terdapat astrologi, kepercayaan yang bersangkutan
dengan dunia hitam, perang-perang agama dan sebagainya dan di lain phak
muncullah ilmu pengetahuan alam modern serta mulai berpengaruhnya suatu
perasaan hidup baru. Pada saat itu muncullah usaha-usaha penelitian empiris yang
lebih giat yang pada akhirnya memunculkan sains bentuk baru.
Awal mula dari suatu masa baru ditandai oleh suatu usaha besar dari
Descartes (1596-1650 M) untuk memberikan kepada filsafat suatu bangunan yang
baru. Dalam bidang filsafat, zaman Renaissance kurang menghasilkan karya
penting bila dibandingkan dengan bidang seni dan sains. Namun, diantara
perkembangan itu, terjadi pula perkembangan dalam bidang filsafat. Descartes
sering disebut sebagai tokoh pertama filsafat modern. Pada abad pertengahan,
manusia dianggap kurang dihargai sebagai manusia. Kebenaran diukur
berdasarkan ukuran dari gereja (Kristen), bukan menurut ukuran yang dibuat oleh
manusia.Humanisme menghendaki ukuran haruslah dibuat oleh manusia. Karena
manusia mempunyai kemampuan berpikir, Humanismemenganggap manusia
mampu mengatur dirinya dan mengatur dunia.
Ciri utama Renaissance adalah Humanisme, individualisme, lepas dari
agama (tidak mau diatur oleh agama), empirisme dan rasionalisme. Hasil yang
diperoleh dari watak itu ialah berkembangnya pengetahuan rasional. Filsafat
berkembang bukan pada zamanRenaissance, melainkan kelak pada zaman
sesudahnya (zaman modern). Sains berkembang karena semangat dan hasil
empirisme itu. Agama (Kristen) semakin ditinggalkan, karena
semangat Humanismeitu. Ini kelihatan dengan jelas kelak pada zaman modern.
Rupanya, setiap gerakan pemikiran mempunyai kecenderungan
menghasilkanyang positif, tetapi sekaligus yang negatif.
Pemikiran mengenai alam pada jaman Renaissancemenghasilkan tokoh-
tokohnya yang terpenting di Italia dan Jerman. Leonardo Da Vinci telah
sepenuhnya mengerti, bahwa alam hanya dapat diketahui melalui pengalaman dan

3
bahwa bagi perusahaan ilmu alam, pengalaman harus ditimbulkan melalui
eksperimen dan dikembangkan dengan menggunakan matematika. Da Vinci yang
dengan tenang menerapkan metodenya yang menjauhi segenap filsafat alam
spekulatif, mendahului Galilei dan baru dapat diimbangi oleh Galilei. Karena hasil
karya Da Vinci tetap tidak dikenal, maka gagasan-gagasan yang terkandung di
dalamnya tidak membawa pengaruh terhadap rekan-rekan sesamanya dan
terhadap para pemikir di kemudia hari. Nicolaus Coper Nicus (Thorn, Polandia,
1473- Frauenburg, Prusia Timur, 1543), yang selama beberapa waktu menuntut
pelajaran di Italia, mengemukakan pendapat bahwa bukannya matahari yang
mengelilingi bumi, melainkan bumilah yang mengitari matahari. Secara demikian
bukan hanya fisika Aristoteles yang digulingkan, melainkan sekaligus
dipersiapkan suatu perubahan pemikiran mengenai hubungan antara manusia
dengan alam semesta.
Tokoh pertama filsafat adalah Descartes. Dalam filsafat, kita menemukan
ciri-ciri Renaissance tersebut, yaitu menghidupkan kembali rasionalisme Yunani
(Renaissance), individualisme,Humanisme, lepas dari pengaruh agama. Sekalipun
demikian, para ahli lebih senang meyebut Descartes sebagai tokoh rasionalisme.
Ciri utama filsafat pada masa Renaissance adalah rasionalisme, yang menetapkan
bahwa kebenaran berpusat dari akal, tetapi setiap akal bergantung pada subjek
yang menggunakannya. Oleh karena itu, seorang filosof rasionalis menekankan
bahwa berpikir sebagai wujud keberadaan diri, jika seseorang berpikir berarti ia
ada. Ajaran ini diperkenalkan oleh Rene Dercartes dengan paradiga cagito ergo
sum atau cagito descartes.
Middle Age merupakan zaman dimana Eropa sedang mengalami masa
suram. Berbagai kreativitas sangat diatur dan dibatasi oleh gereja. Dominasai
gereja sangat kuat dalam berbagai aspek kehidupan. Agama Kristen sangat
mempengaruhi berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Seolah raja tidak
mempunyai kekuasaan, justru malah gerejalah yang mengatur pemerintahan.
Berbagai hal diberlakukan demi kepentingan gereja, tetapi hal-hal yang
merugikan gereka akan mendapat balasan yang sangat kejam. Contohnya,
pembunuhan Copernicus mengenai teori tata surya yang menyebutkan bahwa

4
matahari pusat dari tata surya, tetapi hal ini bertolak belakang dengan gereja
sehingga Copernicus dibunuhnya.
Pemikiran manusia pada Abad Pertengahan ini mendapat doktrinasi dari
gereja. Hidup seseorang selalu dikaitkan dengan tujuan akhir (ekstologi).
Kehidupan manusia pada hakekatnya sudah ditentukan oleh Tuhan. Maka tujuan
hidup manusia adalah mencari keselamatan. Pemikiran tentang ilmu pengetahuan
banyak diarahkan kepada theologi. Pemikiran filsafat yang berkembang pada
masa itu sanagat di pengaruhi oleh gereja sehingga lahir filsafat scholastik yaitu
suatu pemikiran filsafat yang dilandasi pada agama dan untuk alat pembenaran
agama. Oleh karena itu disebut Dark Age atau Zaman Kegelapan.
Dengan adanya berbagai pembatasan yang dilakukan pihak pemerintah
atas saran dari gereja maka timbulah sebuah gerakan kultural, pada awalnya
merupakan pembaharuan di bidang kejiwaan, kemasyarakatan, dan kegerejaan di
Italia pada pertengahan abad XIV. Sebelum gereja mempunyai peran penting
dalam pemerintahan, golongan ksatria hidup dalam kemewahan, kemegahan,
keperkasaan dan kemasyuran. Namun, ketika dominasi gereja mulai berpengaruh
maka hal seperti itu tidak mereka peroleh sehingga timbullah semangat
renaissance. Gerakan ini juga merupakan keinginan ksatria untuk mengembalikan
kejayaan mereka seperti masa lalu, sehingga mereka dapat hidup dengan penuh
kehormatan dan kejayaaan.
Zaman Renaissance adalah zaman kelahiran-kembali (Renaissance,
bahasaPerancis) kebudayaan Yunani-Romawi di Eropa pada abad ke-15 dan ke-16
M. Sesudah mengalami masa kebudayaan tradisional yang sepenuhnya diwarnai
oleh ajaran kristiani. Zaman renaissance ini sering juga di sebut sebagai zaman
humanisme. Maksud ungkapan ini adalah manusia diangkat dari abad
pertengahan. Pada abad pertengahan itu manusia dianggap kurang dihargai
sebagai manusia. Kebenaran diukur berdasarkan ukuran dari gereja (kristen),
bukan menurut ukuran yang dibuat oleh manusia. Humanisme menghendaki
ukuran haruslah dari manusia. Karena manusia mempunyai kemampuan berfikir,
maka humanisme menganggap manusia mampu mengatur dirinya dan dunia. Jadi
ciri utama renaissance adalah humanisme, individualisme lepas dari Agama (tidak

5
mau di atur oleh agama), empirisme (zaman kebebasan dalam pengembangan ilmu
pengetahuan) dan rasionalisme (kebebasan dalam mengembangkan fikiran.
Menurut Ernst Gombrich munculnya renaissance sebagai suatu gerakan
kembali di dalam seni, artinya bahwa renaissance tidak dipengaruhi oleh ide-ide
baru. Misalnya, gerakan Pra-Raphaelite atau Fauvist merupakan gerakan
kesederhanaan primitif setelah kekayaan gaya Gotik Internasional yang penuh
hiasan. Menurut Prancis Michel De Certeau renaissance muncul karena bubarnya
jaringan-jaringan sosial lama dan pertumbuhan elite baru yang terspesialisasi
sehingga gereja berusaha untuk kembali mendesak kendali dan manyatukan
kembali masyarakat lewat pemakaian berbagai teknik visual dengan cara-cara
mengadakan pameran untuk mengilhami kepercayaan, khotbah-khotbah bertarget
dengan menggunakan citra-citra dan teladan-teladan dan sebagainya yang diambil
dari pemikiran budaya klasik sehingga dapat mempersatukan kembali gereja yang
terpecah-belah akibat skisma (perang agama).
Renaissance muncul dari timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat
perdagangan mengubah perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan)
menjadi optimistis. Hal ini juga menyebabkan dihapuskannya sistem stratifikasi
sosial masyarakat agraris yang feodalistik. Maka kebebasan untuk melepaskan diri
dari ikatan feodal menjadi masyarakat yang bebas. Termasuk kebebasan untuk
melepaskan diri dari ikatan agama sehingga menemukan dirinya sendiri dan
menjadi fokus pada kemajuan diri sendiri.Antroposentrisme menjadi pandangan
hidup dengan humanisme menjadi pegangan sehari-hari. Selain itu adanya
dukungan dari keluarga saudagar kaya semakin menggelorakan
semangat Renaissance sehingga menyebar ke seluruh Italia dan Eropa.

2.2 Latar Belakang timbulnya Renaisans


Latar belakang timbulnya Renaissance jika dilihat dari beberapa aspek
adalah kondisi sosial, budaya, politik, dan ekonomi Abad Pertengahan.
Kondisi sosial
Saat itu kehidupan masyarakat Eropa sangat terikat pada doktrin gereja.
Segala kegiatan kehidupan ditujukan untuk akhirat. Masyarakat kehilangan
kebebasan untuk menentukan pribadinya, dan kehilangan harga dirinya.

6
Kehidupan manusia tidak tenteram karena senantiasa diintip oleh intelijen gereja,
sehingga menimbulkan sikap saling mencurigai dalam masyarakat.

Kondisi budaya
Terjadi pembatasan kebebasan seni dalam arti bahwa seni hanya tentang
tokoh-tokoh Injil dan kehebatan gereja. Semua kreasi seni ditujukan kepada
kehidupan akhirat sehingga budaya tidak berkembang. Demikian pula dalam
bidang ilmu pengetahuan karena segala kebenaran hanya kebenaran gereja.

Kondisi politik
Raja yang secara teoritis merupakan pusat kekuasaan politik dalam negara,
kenyataannya hanya menjadi juru damai. Kekuasaan politik ada pada kelompok
bangsawan dan kelompok gereja. Keduanya memiliki pasukan militer yang
sewaktu-waktu dapat digunakan untuk melancarkan ambisinya. Adakalanya
kekuatan militer kaum bangsawan dan kaum gereja lebih kuat dari kekuatan
militer milik raja.

Kondisi ekonomi
Berlaku sistem ekonomi tertutup, yang menguasai perekonomian hanya
golongan penguasa.Kondisi-kondisi di atas menyebabkan masyarakat Eropa
terkungkung dan tidak memiliki harga diri yang layak sebagai manusia. Oleh
karena itu timbullah upaya-upaya untuk keluar dari keadaan tersebut.Perubahan-
perubahan yang terjadi akibat upaya untuk keluar dari kondisi Abad Pertengahan
menjadi latar belakang langsung munculnya Renaissance, sebagai berikut :
Kehidupan sosial masyarakat Eropa yang tidak lagi mau terbelenggu oleh
ikatan gereja. Mereka memalingkan diri dari kehidupan akhirat kepada
keduniaan sehingga pengaruh gereja merosot. Kehidupan materialistis
semakin berkembang mendesak kehidupan keagamaan.

Masyarakat berlomba-lomba memasuki kawasan kota dagang dan kota


industri, menjadi buruh dengan tujuan berusaha merubah kehidupan
ekonomi ke arah yang lebih baik. Petani-petani yang pada Abad

7
Pertengahan setia mengerjakan tanah para bangswan feodal, kini hilang
berganti dengan golongan masyarakat baru yang disebut buruh pabrik.

Seiring dengan laju urbanisasi, berubah pula fungsi kota dari fungsi politis
menjadi juga pusat perdagangan dan industri.

Munculnya kaum borjuis sebagai kelompok baru yang kaya dan mampu
menyaingi kaum bangsawan. Kelompok borjuis yang menguasai
perdagangan tidak suka pada kelompok bangsawan dan gereja, sehingga
hanya mau membayar pajak kepada raja. Akhirnya raja kembali
memegang kekuasaan politik tertinggi yang ditaati perintahnya oleh
seluruh lapisan masyarakat.

Naskah-naskah ilmu pengetahuan Yunani dan Romawi Kuno dijumpai


kembali oleh masyarakat Barat, dibawa oleh ilmuwan yang lari dari
Konstantinopel ke Italia setelah Konstantinopel jatuh ke tangan Turki.

Timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah


perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis. Hal ini
juga menyebabkan dihapuskannya sistem stratifikasi sosial masyarakat
agraris yang feodalistik. Maka kebebasan untuk melepaskan diri dari
ikatan feodal menjadi masyarakat yang bebas. Termasuk kebebasan untuk
melepaskan diri dari ikatan agama sehingga menemukan dirinya sendiri
dan menjadi fokus pada kemajuan diri sendiri. Antroposentrisme menjadi
pandangan hidup dengan humanisme menjadi pegangan sehari-hari. Selain
itu adanya dukungan dari keluarga saudagar kaya semakin menggelorakan
semangat Renaissance sehingga menyebar ke seluruh Italia dan Eropa.

2.3 Karakteristik Zaman Renaisans


Renaissance merupakan titik awal dari sebuah peradaban modern di Eropa.
Essensi dari semangat Renaissance salah satunya adalah pandangan manusia
bukan hanya memikirkan nasib di akhirat seperti semangat Abad Tengah, tetapi

8
mereka harus memikirkan hidupnya di dunia ini. Renaissance menjadikan
manusia lahir ke dunia untuk mengolah, menyempurnakan dan menikmati dunia
ini baru setelah itu menengadah ke surga. Nasib manusia di tangan manusia,
penderitaan, kesengsaraan dan kenistaan di dunia bukanlah takdir Allah melainkan
suatu keadaan yang dapat diperbaiki dan diatasi oleh kekuatan manusia dengan
akal budi, otonomi dan bakat-baktnya. Manusia bukan budak melainkan majikan
atas dirinya. Inilah semangat humanis, semangat manusia baru yang oleh Cicero
dikatakan dapat dipelajari melalui bidang sastra, filsafat, retorika, sejarah dan
hukum.
Dengan semakin kuatnya Renaissance sekularisasi berjalan makin kuat. Hal
ini menyebabkan agama semakin diremehkan bahkan kadang digunakan untuk
kepentingan sekulerisasi itu sendiri. Semboyan mereka religion was not highest
expression of human values. Bahkan salah seorang yang dilukiskan sebagai
manusia ideal renaissance Leon Batista Alberti (1404-1472), secara tegas berani
mengatakan Man can do all things if they will. Renaissance mengajarkan
kepada manusia untuk memanfaatkan kemampuan dan pengetahuannya bagi
pelayanan kepada sesama. Manusia hendaknya menjalani kehidupan secara aktif
memikirkan kepentingan umum bukan hidup bersenang-senang dalam belenggu
moral dan ilmu pengetahuan di menara gading. Manusia harus berperan aktif
dalam kehidupan, bukan sifat pasif seraya pasrah pada takdir. Namun, manusia
menjadi pusat segala hal dalam kehidupan atau Antoposentrisme.
Manusia renaissance harus berani memuji dirinya sendiri, mengutamakan
kemampuannya dalam berfikir dan bertindak secara bertanggung jawab,
menghasilkan karya seni dan mengarahkan nasibnya kepada sesama. Keinginan
manusia untuk menonjolkan diri baik dari keindahan jasmani maupun
kemampuan intelektual-intelektualnya. Keinginannya itu dituangkan dalam
berbagai karya seni sastra, seni lukis, seni pahat, seni music dan lain-lain.
Ekspresi daya kemampuan manusia terus berkembang sampai saat ini sehingga di
zaman modern ini pun tidak ada lagi segi kehidupan manusia yang tidak
ditonjolkan.

2.4 Tokoh-tokoh zaman Renaissance

9
Setiap gerakan baik besar atau kecil akan menghasilkan tokoh-tokoh yang
tidak akan lepas dari sejarah pergerakan tersebut. Begitu pula renaissance,
gerakan yang mampu mengubah cara berfikir eropa menjadi lebih maju dan
modern juga mempunyai tokoh yang harus kita ketahui bersama. Pada zaman
renaissance terdapat tokoh di berbagai bidang, baik itu di bidang seni dan budaya,
ilmu pengetahuan, penjelajahan, ataupun di bidang filsafat.
1. Bidang Astronomi
a. Nicolaus Copernicus (19 Feb 1473-24 Mei 1543)
Seorang astronom, matematikawan, dan ekonom yg berkebangsaan
Polandia
Mengembangkan teori heliosentrisme (berpusat di Matahari) serta tata
surya dalam bentuk yangg terperinci sehingga teori tersebut bermanfaat bagi
sains

b. Roger Bacon (1214-1294)


Berpendapat bahwa pengalaman (empirik) menjadi landasan utama bagi awal dan
ujian akhir bagi semua ilmu pengetahuan

c. Tycho Brahe (1546-1601)


Berpendapat bahwa benda-benda angkasa terapung bebas dalam ruang angkasa

d. Johannes Keppler (1571-1630)


Seorang ahli matematika yang melanjutkan penelitian Brahe tentang gerak benda-
benda angkasa. Menemukan tiga buah hukum, yaitu: Bahwa gerak benda angkasa
ternyata bukan bergerak mengikuti lintasan circle seperti yg dikemukakan oleh
Brahe namun gerak itu mengikuti lintasan elip (Orbit semua planet berbentuk
elips). Dalam waktu yang sama, maka garis penghubung antara planet dan
matahari selalu melintasi bidang yang luasnya sama. Dalam perhitungan
matematik terbukti bahwa bila jarak rata-rata dua planet A & B dengan matahari
adalah X & Y, sedangkan waktu untuk melintasi orbit masing-masing adalah P &
Q maka P2: Q2 = X2 : Y2

e. Galileo Galilei (1546-1642)


Membuat sebuah teropong bintang yg terbesar pada masa itu dan mengamati
beberapa peristiwa angkasa secara langsung. Melihat bahwa planet Venus &

10
Mercurius menunjukkan perubahan seperti halnya Bulan. Menyimpulkan bahwa
planet-planet tidaklah memancarkan cahaya sendiri, hanya memantulkan cahaya
dari matahari. Mengamati lintasan batu yang dilempar & menentukan bahwa
lintasan itu berbentuk parabola. Penemuan ini berguna untuk menentukan lintasan
peluru & menjadi bagian dari teknik peperangan

2. Bidang Anatomi
a. Andreas Vesalius
Memperbaiki pendapat dari pendahulunya (Mondino de Liuzzi & Aristoteles)
bahwa mereka salah berpendapat tentang fungsi jantung & struktur jantung,
Vesalius menyatakan jantung memiliki 4 ruangan, 2 lobus hati, dan pembuluh
darah berawal dari jantung bukan hati

3. Penjelajahan
a. Christopher Columbus (1451-1506)
b. Ferdinand Magellan (1480?-1521)

4. Bidang seni dan budaya


a. Albrecht Dhrer (1471-1528)
b. Desiserius Eramus (1466-1536)
c. Donatello
d. Ghirlandaio
e. Hans Holbein (1465-1506)
f. Hans Memling (1430-1495)
g. Hieronymus Bosch (1450-1516)
h. Josquin de Pres (1445-1521)
i. Leonardo da Vinci (1452-1519)
j. Lucas Cranach (1472-1553)
k. Michaelangelo (1475-1564)
l. Perugino (1446-1526)
m. Raphael (1483-1520)
n. Sandro Botticelli (1444-1510)
o. Tiziano Vecelli (1477-1526)

2. Dalam Bidang Ilmu Negara

11
a. Nicola Machiavelli (1469-1527)
Cita-cita Machiavelli adalah memulihkan kebudayaan Romawi Kuno
dahulu. Dalam buku yang berjudul Il Principe cara-cara untuk mempertahankan
negara. Menurutnya kekuasaan dan kewibawaan penting untuk dipertahankan oleh
seseorang demi menjaga ketertiban masyarakat atau negara. Dia menngatakan
bahwa pemimpin yang di takuti lebih baik dari pemimpin yang dicintai belaka
karena ketakutan bisa mencegah timbulnya kecenderungan untuk melawan
kekuasaan. Dalam penegasan ini kita boleh menemukan asas yang disampaikan
Tujuan menghalalkan cara. Dalam kondisi bagaimanapun pemimpin
dibenarakan menempuh berbagai cara asal ditujukan demi ketertiban umum dan
keselamatan negara. Pemimpin negraa tidak boleh menghiraukan masalah agama
dan moral. Ia harus memanfaatkan situasi untuk kepentingan negara. Aspek
negatif dari teorinya ini adalah rakyat yang dianggap bodoh dipergunkan untuk
kemajuan negara.
b. Thomas Hobbes (1588-1679)
Pada tahun1651 ia menerbitkan bukunya Leviatan. Ungkapannya yang
terkenal adalah Homo homini lupus. Arti dari ungkapan ini berarti manusia
senantiasa terancam keselamatannya oleh sesamanya. Oleh karena itu manusia
memerlukan adanya lindungan bagi keselamatan warganya. Pusat lindungan itu
adalah negara, maka negara harus mempunyai kekuasaan mutlak. Demikian
beberapa hal yang telah saya paparkan sesuai dengan ciri individual dari zaman
Renaissance ini. Memang masih banyak teori dan orang-orang yang berjsa pada
zaman ini. Namun penulis hanya memaparkan beberapa bidang ilmu yang
pengaruhnya cukup bermanfaat bagi pemikiran moderen dalam perjalanan sejarah
manusia.

2.5 Jasa-jasa Renaissance dalam Perkembangan Peradaban Manusia


Renaissance memicu kemunculan aliran pemikiran yang mementingkan
kebebasan akal seperti aliran baru Eropa hingga abad ke 18 seperti humanisme,
rasionalisme, nasionalisme dan absolutisme berani mempersoalkan kepercayaan
dan cara pemikiran lama yang diamalkan selama ini secara langsung melemahkan
kekuasaan golongan gereja. Itali telah menjadi pusat ilmu yang terkenal di Eropa
pada abad ke 15. Hal ini terjadi ketika Kota Konstantinopel yang dikuasai oleh
orang Islam jatuh ke tangan orang barat pada tahun 1453. Keadaan ini telah

12
menyebabkan ramainya para ilmuan Islam berhijrah ke pusat-pusat perdagangan
di Itali. Dan hal ini menyebabkan Itali menjadi pusat intelektual terkenal di Eropa
pada masa itu.
Renaissance telah membentuk masyarakat perdagangan yang berdaya maju.
Keadaan ini telah melemahkan kedudukan dan kekuasaan golongan gereja yang
senantiasa berusaha menyekat perkembangan ilmu dan masyarakat di Eropa.
Renaissance juga telah melahirkan tokoh-tokoh pemikir seperti Leonardo da
Vinci yang terkenal sebagi pelukis, pemusik dan ahli falsafah serta jurutera.
Michelangelo merupakan tokoh seni, arkitek, jurutera, penyair dan ahli anotomi.
Melahirkan ahli-ahli sains terkenal seperti Copernicus dan Galileo. Melahirkan
ahli matematika seperti Tartaglia dan Cardan yang berusaha menghuraikan
persamaan ganda tiga. Tartaglia orang pertama yang menggunakan konsep
matematika dalam ketenteraan yaitu mengukur tembakan peluru mariam. Cardan
terlibat dalam penghasilan ilmu algebra.
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa jasa-jasa renaissance bagi
perkembangan peradaban manusia adalah sebagai berikut:

1. Tumbuhnya kebebasan, kemerdekaan, dan kemandirian individu.


2. Berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.

3. Munculnya faham pemikiran baru seperti humanisme, rasionalisme,


empirisme, dan materealisme.

4. Runtuhnya dominasi gereja.

5. Menguatnya kedudukan kaum bourgeois sehingga mereka tumbuh menjadi


kelas penguasa.

6. Mendorong pencarian daerah baru sehingga berkobarlah era penjajahan


samudera

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Zaman Renaissance adalah zaman kelahiran-kembali (Renaissance,
bahasaPerancis) kebudayaan Yunani-Romawi di Eropa pada abad ke-15
dan ke-16 M dan Zaman renaissance ini sering juga di sebut sebagai
zaman humanisme.
2. Latar belakang timbulnya Renaissance jika dilihat dari beberapa aspek
adalah kondisi sosial, budaya, politik, dan ekonomi Abad Pertengahan.
3. Karakteristik Renaissance adalah pemikiran yang muncul bersifat
konkret, realistis dan nyata, memuja manusia sendiri sebagai pencipta,
fokus pada dunia, kebendaan, dan nilai-nilai filosofis yang dianut
dipengaruhi oleh kebendaan.
4. Tokoh-Tokoh Renaissance adalah :
1. Bidang seni dan budaya: Albrecht Dhrer (1471-1528), Desiserius
Eramus (1466-1536), Donatello, Ghirlandaio, Hans Holbein (1465-
1506), Hans Memling (1430-1495), Hieronymus Bosch (1450-1516),
Josquin de Pres (1445-1521), Leonardo da Vinci (1452-1519), Lucas

14
Cranach (1472-1553), Michaelangelo (1475-1564), Perugino (1446-
1526), Raphael (1483-1520), Sandro Botticelli (1444-1510), Tiziano
Vecelli (1477-1526).
2. Bidang Penjelajahan: Christopher Columbus (1451-1506), Ferdinand
Magellan (1480?-1521).
3. Bidang Ilmu pengetahuan: Johann Gutenberg (1400-1468), Nicolaus
Copernicus (1478-1543), Andreas Vesalius (1514-1564), William
Gilbert (1540-1603), Galileo Galilei (1546-1642), Johannes Kepler
(1571-1642).
5. Jasa-jasa renaissance dalam perkembangan peradaban manusia yaitu:

1. Tumbuhnya kebebasan, kemerdekaan, dan kemandirian individu.


2. Berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.

3. Munculnya faham pemikiran baru seperti humanisme, rasionalisme,


empirisme, dan materealisme.

4. Runtuhnya dominasi gereja.

5. Menguatnya kedudukan kaum bourgeois sehingga mereka tumbuh


menjadi kelas penguasa.

6. Mendorong pencarian daerah baru sehingga berkobarlah era


penjajahan samudera.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa hasil makalah ini yang membahas tentang
Zaman Renaisans, hal ini disebabkan karena keterbatasan ilmu dan literatur
yang penulis miliki pada saat ini. Penulis sangat mengharapkan kritikan terutama
dari pembaca dan teman-teman. Adanya kritikan yang membangun yang bias
melengkapi makalah ini di masa mendatang.

15
DAFTAR PUSTAKA

Waluyo, Herman J. 2007. Pengantar Filsafat Ilmu. Salatiga: Widyasari Press


Hardiman, Budi. 2011. Pemikiran-pemikiran yang Membentuk Dunia Modern
(Dari Machiavelli sampai Nietzsche). Jakarta: Erlangga
Abdul Hakim, Atang dan Ahmad Saebani, Beni. 2008. Filsafat
Umum. Bandung: Pustaka Setia.

Achmadi, Asmoro. Filsafat Umum. Cet. V; Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada, 2003.

16

Anda mungkin juga menyukai