Anda di halaman 1dari 20

Tantangan HAM Dan Demokrasi Pancasila

Di Era Globalisasi

Disusun Oleh:
Andrew Johnathan Setia / 02051230046

Dosen Pembimbing:
Dave David Tedjokusumo, S.H., M.H.

Fakultas Hukum – Universitas Pelita Harapan


Surabaya Campus
2023/2024
Kata Pengantar

Segala Puji Syukur kami panjatkan pada Tuhan yang Maha Esa atas tersusunnya
makalah ini yang berjudul “Tantangan HAM Dan Demokrasi Pancasila Di Era Globalisasi”
sebagai salah satu topik yang mengangkat adanya rintangan-rintangan secara internal yang
mana menjadikannya sebagai suatu catatan PR untuk dapat diatasi maupun diselesaikan
secara kondusif demi tercipta suatu lingkungan yang hidup dengan memegang teguh jiwa
kebangsaan dan kenegaraan.
Makalah ini juga tidak hanya ditujukan untuk mahasiswa-mahasiswi Fakultas Hukum,
tetapi juga ditujukan untuk semua orang ataupun golongan-golongan (terutama yang hidup
dalam lingkungan Demokrasi) yang ingin berpartisipasi dan juga sadar dalam kehadirannya
tantangan-tantangan tersebut yang berdampak mengancam akan timbulnya banyak kerugian
yang ingin dan harusnya dihindari. Sebagai penulis dari makalah ini, harapan tinggi yang
dijunjung oleh sang penulis akan terciptanya atmosfer yang hidup dalam lingkungan sekitar
terutama dalam suatu negara demokrasi yang tentu dapat disalahgunakan dengan berbagai
aspek-aspek yang akan dikajikan dalam makalah ini.
Kiranya juga makalah ini dapat bermanfaat dalam menelaah lebih lanjut mengenai
tersebut dalam bidang studi Pancasila terutama mengenai HAM dan Demokrasi di era
Globalisasi yang akan dicetuskan lebih lanjut dalam makalah ini.

Surabaya, 14 Desember 2023


Penulis,

Andrew Johnathan Setia ii


Daftar Isi

Halaman Utama.....................................................................................................................i
Kata Pengantar.......................................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................................iii
BAB I: PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................................................2
1.4 Manfaat Makalah.............................................................................................................2
BAB II: Pembahasan.....................................................................................................4
2.1 HAM (Hak Asasi Manusia).............................................................................................4
2.2 Demokrasi Pancasila........................................................................................................6
BAB III: PENYELESAIAN........................................................................................10
3.1 Langkah-Langkah............................................................................................................10
3.2 Aspek-Aspek....................................................................................................................12
3.3 Strategi.............................................................................................................................12
3.4 Mengapa...........................................................................................................................13
BAB IV: PENUTUP.......................................................................................................14
4.1 Kesimpulan......................................................................................................................14
4.2 Saran................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai manusia tentu tantangan-tantangan dalam hidup itu relatif normal dengan
berbagai hal perkembangan dan pengalaman dalam hidup. Adapun juga konteks luas yang
lebih mencakupi hal tersebut, yang mana manusia merupakan salah satu tokoh dari adanya
globalisasi yang tentunya menjadi suatu garis panjang akan masalah-masalah yang
melatarbelakangi tumbuhnya akar permasalahan yang terjadi secara internal. Adapun hak
asasi manusia yang dimiliki setiap individu orang yang mana diatur dalam “Pasal 28A-28J
UUD 1945” yang mengatur mengenai jenis-jenis hak asasi manusia. Pancasila juga
mencerminkan adanya nilai-nilai HAM yang dapat dijadikan pedoman bagi setiap orang yang
terikat olehnya sebagai identitas bangsa.

HAM dan Demokrasi Pancasila merupakan dua hal yang dapat dihubungkan menjadi
suatu system yang dapat membentuk suatu kedaulatan yang erat di lingkungannya. Di
Indonesia, demokrasi merupakan suatu system yang dapat menyejahterakan rakyat serta
menjamin suatu hak kewajiban dan nilai keadilan yang tentu sangat diharapkan untuk
dipegang oleh masyarakat itu sendiri sebagai subjek hukumnya. Pancasila juga menjamin
dengan adanya nilai-nilai demokrasi dan jugaUUD 1945. Sementara hak asasi manusia
menghantarkan suatu nilai yang sudah dimiliki oleh manusia sejak masih dalam kandungan,
walaupun untuk memperoleh suatu hak, adanya suatu kewajiban agar dapat melahirkan suatu
hak yang konkrit.1

Namun, seiring dengan waktunya mulai bertumbuh akan adanya globalisasi yang berdampak
merubah maupun mencemarkan lingkungan-lingkungan sekitar yang seharusnya
menjadikannya sebagai sarana dalam perkembangan masyarakat dengan tujuan mencapai
kesejahteraan maupun kemakmuran. Adapula juga etika dan tingkah laku yang ikut berperan
aktif terkait hal tersebut. Hal ini juga jika hubungan dengan hal-hal lain, maka akan sangat
berhubungan dan juga dapat berpegang erat, sehingga terciptanya suatu cita-cita yang ingin
diraih, namun akan terhalang dengan terjadinya globalisasi entahpun itu secara
internal maupun eksternal.2
1
C.S.T. Kansil dan Christine S. T. Kansil, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, PT Pradnya Paramita
Jalan bunga 8 – 8A Jakarta, 2005
2
Amran Suadi, Filsafat Pancasila Refleksi Filsafat Pancasila, Hak Asasi Manusia, dan Etika, Prenadamedia
Group Divisi Kencana, 2019

1
1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang mempengaruhi terjadinya globalisasi sehingga lahirnya tantangan-tantangan


yang bersifat mengancam?

b. Apakah penting menghadapi era globalisasi? Terutama mengenai masalah-masalah


yang dicakup.

1.3 Tujuan

a. Agar dapat mengetahui dan mengenal lebih dalam akan dampak-dampak yang secara
tidak sadar dapat berdampak buruk bagi orang lain yang turut ikut aktif.

b. Agar para pemeran demokrasi dapat menyadari dan mengetahui betapa pentingnya
perkembangan zaman yang berdampak pada globalisasi.

1.4 Manfaat Makalah

Pembuatan makalah memiliki manfaat yang luas. Pertama, makalah ini akan
menggali pemahaman masyarakat mengenai esensi dan juga nilai-nilai Pancasila serta
bagaimana menerapkannya dalam konteks umum. Hal ini cukup penting untuk membangun
nilai-nilai persatuan, menghormati keragaman, dan mempererat jalinan sosial di masyarakat.
Kedua, makalah ini akan mendorong kepatuhan dan penghormatan terhadap Pancasila
sebagai ideologi negara, dan menggambarkan jiwa kebangsaan maupun kenegaraan. Dengan
lebih memahami prinsip-prinsip Pancasila, masyarakat akan lebih tergerak untuk
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya, melalui analisis kritis terhadap
implementasi Pancasila dalam bidang sosial dan budaya, makalah ini juga akan menginspirasi
perdebatan dan pemikiran mendalam. Hal ini akan membantu menciptakan kebijakan yang
lebih efisien dan sesuai dengan semangat Pancasila untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat secara menyeluruh. Pada akhirnya, melalui publikasi makalah ini, pengetahuan
akan terus tersebar dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan
maupun pengkajian Pendidikan mengenai tantangan HAM dan Demokrasi Pancasila di era
globalisasi di Indonesia. Dengan demikian, makalah ini memiliki peran penting dalam

2
membentuk pandangan yang matang dan bertanggung jawab terhadap implementasi
Pancasila dalam berbagai perspektif yang digabungkan dalam hak asasi manusia (yang tentu
memiliki nilai-nilai keberagaman dan juga kewenangan-kewenangan yang seharusnya
dimiliki oleh manusia). Adapun juga mengenai demokrasi Pancasila itu sendiri yang mana
dijamin oleh negara dan UUD 1945 mengenai demokrasi, sebab demokrasi merupakan salah
satu sarana pencapaian kemajuan dalam kedaulatan rakyat.3

Sebelum menelusuri lebih dalam, alangkah baiknya untuk menggali dulu penjelasan
dasar mengenai topik yang akan dibahas dalam makalah ini, sebab dengan adanya informasi
yang konkrit, hal ini dapat memudahkan orang untuk bisa mencerna maupun meneliti lebih
konklusif mengenai topik tersebut dengan faktualisasi yang nyata dan pendalaman berpikir
akan masalah yang ingin dan harus diatasi.

BAB II
3
Referensi: Demokrasi sebagai Bentuk Kedaulatan Rakyat (kompas.com)

3
PEMBAHASAN

2.1 HAM (Hak Asasi Manusia)

Hak asasi manusia merupakan hak-hak umum yang dimiliki oleh setiap manusia dan
diakui secara leluasan. Hak asasi manusia melindungi manusia dari berbagai macam
Tindakan yang bersifat merugikan. Hak asasi manusia juga memberikan perlindungan secara
moral dan hukum terhadap manusia yang berperan sebagai subjeknya, sehingga manusia bisa
terlindungi dari banyak hal yang bisa merugikannya. Terkait HAM juga telah dideklarasikan
secara internasional yaitu dari Deklarasi Umum Hak-Hak Asasi Manusia (The Universal
Declaration of Human Rights), yang mana dideklarasikan secara universal oleh Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) pada tanggal 10 Desember tahun 1948. Hal ini bertujuan untuk
menyadarkan setiap orang di dunia akan kebebasan yang seharusnya sudah dicantumkan
dalam hak-hak setiap manusia yang berhak dan bertujuan juga guna untuk melahirkan sifat
menghormati akan penegakan HAM yang seharusnya ditegakkan secara adil untuk orang-
orang yang berhak mendapatkannya. Sebab tidak semua hak berhak untuk diklaim, namun
adapula hak-hak yang harus diperoleh dengan cara melakukan/menjalankan kewajiban. Dari
situlah akan tercipta suatu hak baru yang berhak dimiliki olehnya. Contohnya yaitu:
“Sebelum Andrew membeli sebuah mobil, ia belum berhak untuk memperjual belikan mobil
tersebut. Namun, setelah mobil tersebut sudah dibeli oleh Andrew, maka hak kepemilikan
pun jatuh kepadanya. Dari sinilah ia memperoleh sebuah hak kepemilian yang mana
melahirkan suatu hak baru ataas kepemilikan mobil yang baru saja ia beli.”

Adanya pula HAM yang mendahului hukum, yang asasnya adalah HAM merupakan
hak dasar yang ada diri manusia adalah pemberian dari Tuhan sepanjang hidupnya. Mereka
bersifat universal dan wajib dilindungi oleh hukum, atau hak asasi manusia yang diformalkan
di sejumlah norma hukum. Ini merupakan kebutuhan yang sangat diperlukan, bukan
menetapkan hak asasi manusia, tetapi instrument HAM yang komprehensif merupakan salah
satu sumber hak asasi manusia dan pemenuhannya tidak menunggu Langkah politik dari para
pemimpin dunia dan kepala negara.4

4
Sari Mandiana, Jurnal Ilmiah Gema Aktualita Volume 8 No. 2 Desember 2021 Perspektif HAM Dalam Aspek
Kehidupan Manusia Untuk Memperoleh Perlindungan Hukum, Universitas Pelita Harapan Surabaya Campus.

4
Sayangnyaa, penegakan hak asasi manusia di dunia relatif masih kurang diatas
harapan yang seharusnya dijunjung tinggi oleh aparat penegak hukum selaku badan yudikatif
yang bertugas untuk menegakkan hukum, termasuk juga hak-hak tiap individu yang hilang
dalam ketidakadilan yang ditimpa olehnya. Dibalik tuntutan masyarakat akan ketidakadilan
penegakan hukum di lingkungan sendiri (sebut saja negara kita, Indonesia), adapula dampak
yang berlandaskan oleh para peran hak asasi itu sendiri.5
Hal ini dapat terjadi karena satu dan lain hal. Salah satunya yaitu terhadap paparan
globalisasi yang terjadi dan telah masuk ke dalam lingkungan itu sendiri. Berikut adalah
dampak globalisasi terhadap HAM (hak asasi manusia):
Dampak positif:

a. Kebebasan

Kebebasan lahir dari adanya globalisasi akan HAM, sebab dengan keterlibatan dari
sisi eksternal, maka kekuatan yang diberikan oleh hal tersebut akan berdampak pada
perubahan dalam perspektif penegakan keadilan yang bersifat baik. Konteks kebebasan
dalam tiap negara juga memiliki perbedaan yang cukup mencolok, namun hal ini dapat
melandaskan 3 hal utama, yaitu teori hukum, negara, dan hukum internasional.6

b. Kesetaraan

Masalah kesetaraa sampai sekarang masih belum memberikan lampu hijau, sebab
masih banyak sekali orang-orang yang menuntut keadilan bagi mereka yang merasa hak
mereka belum ditegaskan. Salah satu contoh seperti penuntutat hak Perempuan (Women’s
Rights) dalam menyetarakan hak mereka dengan laki-laki yang cenderung lebih memilki
banyak hak seperti pekerjaan-pekerjaan tertentu dibandingkan Perempuan yang mana terbatas
dalam melakukannya. Namun, berkat dengan adanya globalisasi, hak tersebut dapat
disuarakan secara massive dan berkesempatan untuk dapat didengar secara eksternal maupun
internal.

c. Keadilan

5
Zainal Asikin, Pengantar Ilmu Hukum Edisi Kedua, Rajawali Pers
6
Jimly Asshiddiqie dan M. Aku Safa’at, Teori Hans Kelsen Tentang Hukum, Konstitusi Press (Konpress), 2012

5
Keadilan masih menjadi suatu hal yang tidak pasti dalam penegakan hukum dan
lainnya. Namun, globalisasi memberikan kunci dalam penyelesaian masalah tersebut yaitu
luasnya ruang lingkup yang dapat digunakan sebagai sarana dalam memberitakan sesuatu
yang diperlukan.

Dampak Negatif:

a. Pergeseran Norma

Pergeseran norma dapat terjadi, sebab terjadi paparan dari luar, yang mana dapat
menarik budaya ataupun kebiasaan-kebiasaan dari luar sehingga wilayah yang terjadi
globalisasi akan meniru hal tersebut.

b. Diskriminasi

Diskriminasi merupakan suatu hal yang umum terjadi apabila terjadi pertemuan antar
individu maupun sekelompok orang memiliki perbedaan maupun karakteristik yang berbeda,
sehingga dapat memungkinkan terjadi suatu perbedaan ideologi atau ketidaksukaan terhadap
satu sama lainnya. Hal tersebut dapat berujung pada unsur-unsur intoleransi dan lainnya.

c. Lahirnya Ideologi Baru

Ideologi baru dapat hadir jikalau terdapat paparan secara langsung dan dirasakan oleh
ruang lingkup tersebut, sehingga dapat berujung juga pada lahirnya separatis-separatis yang
tidak diinginkan.7

2.2 Demokrasi Pancasila

Demokrasi Pancasila merupakan suatu sistem demokrasi di Indonesia yang dipimpin


oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan, yaitu bertujuan guna untuk mencapai
keadilan sosial yang ingin dijunjung tinggi untuk bangsa dan negara Indonesia tersebut.

7
Referensi: Pengaruh Globalisasi terhadap Hak Asasi Manusia - Kompasiana.com

6
Sistem ini melatarbelakangi pada partisipasi aktif masyarakat untuk pengambilan keputusan
yang dilakukan dengan cara musyawarah mufakat.

Hal ini sudah diakuisisi oleh sila ke-4 Pancasila, yang mana juga demokrasi menjadi
salah satu pedoman dalam kewarganegaraan, identitas politik, maupun menjadi suatu
pegangan pokok untuk warganegara yang secara khusus memberikan suatu hak yang bersifat
terbuka. Ini mengaitkan dengan pemeran utamanya yaitu masyarakat itu sendiri akan
demokrasi. Namun bukan saja mengenai demokrasi, tetapi hukum juga ikut berpartisipasi di
dalamnya. Sebab dengan adanya demokrasi, maka dibutuhkan masyarakat sebagai
pemerannya. Sama pula dengan hukum itu sendiri yang membutuhkan masyarakat sebagai
penggunanya. Begitu juga sebaliknya dengan kedua hal tersebut. Adapun ungkapan klasik
“ubi societas ibi ius” yang berarti “hukum ada sejak masyarakat ada”.8

Hal ini juga dapat menyebabkan hal positif dan juga negative oleh paparan dari
globalisasi. Berikut adalah dampak globalisasi terhadap demokrasi:

Dampak Positif:

a. Kemajuan Demokrasi

Hal ini dapat memajukan partisipasi politik dan kebebasan ekonomi dengan adanya
paparan globalisasi yang tentu membawa atmosfer yang baik dan mendorong kemajuan pada
ruang lingkup tersebut.

b. Mendorong Hak Asasi Manusia

Demokrasi telah mendorong dan memajukan hak asasi manusia ke dalam suatu
prioritas yang harus ditegakkan dan dipatokkan sebagai suatu hal yang umum dalam
kebebasan berpikir, berpendapat, dan juga berkreasi dalamnya. Dengan hadirnya globalisasi
yang membuka peluang besar dengan panggung yang luas.9

Dampak Negatif:
8
Peter Mahfud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum, Prenadamedia Group Divisi Kencana, 2011
9
Referensi: Dampak Globalisasi terhadap Demokrasi Halaman 1 - Kompasiana.com

7
a. Ketimpangan Sosial

Demokrasi juga bisa disalahgunakan dengan adanya kebebasan-kebebasan yang


dijamin oleh negara itu tersebut. Salah satu contoh konkrit yaitu pemboikotan McDonalds
yang dilatarbelakangi oleh masalah Israel dan Palestina, yang mana para pro Palestina
memboikot Perusahaan-perusahaan Amerika Serikat dan juga Israel dengan tujuan
menggulingkan peekonomian mereka. Namun, sayangnya hal itu dipersalahgunakan dengan
Tindakan-tindakan yang malah merugikan bangsa dan negara sendiri, seperti pengujaran
kebencian, product/object-waste, pengurangan lapangan kerja, serta sifat intoleran yang lahir
dari kebencian-kebencian tersebut (walaupun kita sendiri tidak memiliki keterlibatan
langsung dengan masalah tersebut, namun disayangkan akan Tindakan-tindakan dari para
pengunjuk rasa akan ketidakadilan yang dirasakan melanda pihak tersebut.10

b. Pelemahan Partisipasi Maupun Keterwakilan Rakyat

Hal tersebut dapat terjadi sebab globalisasi berdampak akan mengurangi ruang
lingkup musyawarah dan dialog dalam kegiatan berdemokrasi. Pelemahan partisipasi tersebut
dapat dipengaruhi oleh beberapa hal. Misalnya korupsi dapat merugikan perekonomian dan
melemahkan struktur politik suatu negara. Apabila kekayaan dan kekuasaan terkonsentrasi
pada sekelompok kecil, ini dapat mengurangi partisipasi dan keterwakilan rakyat dalam
pengambilan keputusan. Adanya kesenjangan sosial dan ekonomi dapat mengakibatkan
sebagian masyarakat merasa terpinggirkan dan sulit untuk berpartisipasi aktif dalam proses
demokrasi. Hal ini bisa disebabkan oleh ketidaksetaraan dalam akses terhadap pendidikan,
pekerjaan, dan layanan kesehatan. Beberapa negara mungkin menerapkan praktik-praktik
manipulatif dalam proses politik, seperti gerrymandering atau pembatasan terhadap
kebebasan berserikat. Hal ini dapat merugikan partisipasi dan keterwakilan rakyat.
Polaritas yang tinggi dalam politik dapat memicu konflik dan mempersempit ruang bagi
dialog dan partisipasi yang konstruktif. Ini dapat menyulitkan terwujudnya perwakilan yang
inklusif dan menghambat pengambilan keputusan yang berpihak pada kepentingan umum.
Globalisasi membawa dampak positif, tetapi juga dapat membawa pengaruh negatif, terutama
jika ada dominasi kekuatan asing yang merugikan kedaulatan dan kepentingan lokal. Ini bisa

10
Referensi: Israel-Palestina: Ancaman PHK di Indonesia imbas aksi boikot Israel - 'Karyawan kontrak benar-
benar kena dampaknya’ - BBC News Indonesia

8
menciptakan rasa ketidakpuasan dan kurangnya keterwakilan dalam pengambilan keputusan.
Ketidakpercayaan terhadap institusi-institusi pemerintah dan politik dapat menyebabkan
masyarakat enggan berpartisipasi atau merasa bahwa keterlibatan mereka tidak akan
berdampak signifikan. Krisis ekonomi dan sosial dapat menyebabkan ketidakstabilan politik
dan sosial, yang pada gilirannya dapat melemahkan partisipasi dan keterwakilan
rakyat..Untuk mengatasi pelemahan ini, diperlukan upaya serius dalam membangun sistem
politik dan sosial yang inklusif, transparan, dan adil. Penguatan pendidikan politik,
pemberdayaan masyarakat, penegakan hukum, dan reformasi institusi-institusi politik dapat
menjadi langkah-langkah yang diperlukan. Selain itu, penting untuk menjaga keseimbangan
antara globalisasi dan kepentingan lokal agar demokrasi Pancasila dapat tetap relevan dan
kuat di era globalisasi.11

BAB III
PENYELESAIAN

11
Referensi: keterwakilan perempuan di ranah politik dapat dima... (ruangguru.com)

9
3.1 Langkah-Langkah

Di era Globalisasi pada saat ini terdapat beberapa tantangan dalam penerapan Hak
Asasi Manusia dan Demokrasi Pancasila. Tantangan tersebut berasal dari perkembangan era
modern dan globalisasi. Lemahnya hukum ada karena dipegang oleh pihak-pihak yang
mengontrol perkembangan globalisasi. Salah satu tantangan besarnya adalah penguasaan
sumber daya alam oleh segelintir pihak untuk pembangunan global, sehingga menyebabkan
tidak meratanya penegakan hak asasi manusia dan demokrasi Pancasila. Tantangan lainnya
adalah masuknya ideologi-ideologi yang bersifat alternatif ke seluruh sendi kehidupan bangsa
melalui media informasi yang dapat diakses oleh seluruh anak bangsa akibat perkembangan
teknologi di era globalisasi.12

Penyelesaian tantangan-tantangan ini memerlukan penguatan undang-undang untuk


menjamin keadilan dan kesetaraan dalam globalisasi dan mengatasi persoalan pemblokiran
suara dan jeritan masyarakat, yang merupakan tantangan terkait penegakan hak asasi manusia
dan Demokrasi Pancasila. Penguasaan oligarki terhadap sumber daya alam, partai politik,
lembaga pemerintah, dan media massa juga menjadi tantangan dalam penerapan nilai-nilai
Pancasila di era globalisasi. Untuk mengatasi tantangan tersebut, kemajuan teknologi perlu
dimanfaatkan untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Menanamkan nilai-nilai
Pancasila pada generasi muda, mendorong peserta didik untuk menjaga jati diri bangsa, dan
meningkatkan ketahanan mental serta kesadaran terhadap potensi gangguan dari luar juga
dapat membantu menyelesaikan tantangan globalisasi terhadap penyelenggaraan Hak Asasi
Manusia dan Demokrasi Pancasila. Tantangan-tantangan tersebut harus diselesaikan untuk
memastikan implementasi hak asasi manusia dan demokrasi Pancasila secara komprehensif,
menguji ketahanan ideologi Pancasila di era globalisasi.13

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi tantangan
tersebut:

a. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila di semua lini


kehidupan, mulai dari keluarga, sekolah, kampus, hingga tempat kerja. Hal ini dapat

12
Referensi: Tantangan HAM dan Demokrasi Pancasila di Era Globalisasi (republika.co.id)
13
Referensi: Pancasila di Tengah Era Globalisasi (lemhannas.go.id)

10
dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila di setiap aspek pendidikan,
sosialisasi, dan budaya.

b. Mempertahankan dan memperkuat identitas nasional sebagai bangsa Indonesia yang


beragam, toleran, dan gotong royong. Hal ini dapat dilakukan dengan
mempromosikan kekayaan budaya, sumber daya alam, dan prestasi bangsa Indonesia,
serta menghargai perbedaan dan keragaman yang ada di dalamnya.

c. Menjaga dan memperbaiki kualitas demokrasi Pancasila yang berlandaskan


musyawarah untuk mencapai mufakat. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan
partisipasi politik masyarakat, mengawasi kinerja pemerintah dan wakil rakyat, serta
menegakkan supremasi hukum dan hak asasi manusia.

d. Menghadapi dan menangkal ancaman ideologi-ideologi lain yang bertentangan


dengan Pancasila, seperti komunisme, liberalisme, kapitalisme, fundamentalisme, dan
radikalisme. Hal ini dapat dilakukan dengan mengedukasi masyarakat tentang bahaya
dan dampak negatif dari ideologi-ideologi tersebut, serta memberantas segala bentuk
penyebaran dan praktiknya.

e. Mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung


pembangunan nasional, tanpa mengorbankan nilai-nilai Pancasila. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengembangkan konten positif dan edukatif, mengidentifikasi dan
menangkal berita bohong dan ujaran kebencian, serta mengawasi dan mengatur
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sesuai dengan norma dan etika.14

3.2 Aspek-Aspek

14
Referensi: 10 Tantangan Pancasila di Era Globalisasi dan Cara Menghadapinya (tirto.id)

11
Tantangan globalisasi terhadap penerapan Hak Asasi Manusia dan Demokrasi
Pancasila mempunyai banyak segi. Salah satu isu yang paling signifikan adalah ideologi
alternatif yang mudah diakses melalui media informasi, seperti radikalisme.

Lebih lanjut, terdapat pula beberapa tantangan penerapan Hak Asasi Manusia dan
Demokrasi Pancasila secara global di era globalisasi saat ini. Kuatnya oligarki dalam sistem
politik Indonesia juga menjadi kendala keberhasilan penerapan hak asasi manusia dan
demokrasi Pancasila. Selain itu, perlu mengkaji retrospektif konsepsi batin demokrasi
Pancasila, khususnya mengingat tantangan globalisasi yang mengancam implementasinya.
Tantangan lainnya adalah permasalahan hak asasi manusia di era globalisasi yang berdampak
signifikan terhadap pilar demokrasi Pancasila.

Penting juga untuk menyeimbangkan prinsip-prinsip demokrasi dengan literasi dan


pengetahuan politik yang baik, karena kebebasan berpendapat dapat disalahgunakan jika
tidak diseimbangkan dengan baik. Masyarakat harus kritis dalam menerima informasi di era
digital, agar tidak termakan isu-isu hoax atau berita bohong yang menjadi tantangan besar
bagi implementasi Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Pancasila. Oleh karena itu, perlu
dilakukan uji nilai Pancasila dalam praktik dan menilai ketangguhannya dalam menghadapi
tantangan globalisasi, termasuk demokrasi liberal atas nama hak asasi manusia.

3.3 Strategi

Di era modern, kemajuan teknologi semakin memudahkan dalam mengakses


informasi dari seluruh dunia. Namun kemudahan akses ini juga membawa tantangan yang
harus diatasi untuk menjamin efektivitas penerapan Hak Asasi Manusia dan Demokrasi
Pancasila. Salah satu strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi tantangan tersebut
adalah dengan memastikan kemajuan teknologi digunakan untuk mempersatukan bangsa,
bukan memecah belah. Untuk mencapai hal ini, semua pihak harus bersatu dan bekerja
menuju tujuan bersama.

Selain itu, diperlukan kecerdasan dan sikap kritis untuk mencerna informasi di era
digital. Masyarakat harus mampu membedakan antara fakta dan fiksi serta memahami cara
menggunakan teknologi secara bertanggung jawab. Untuk mendorong penerapan Hak Asasi
Manusia dan Demokrasi Pancasila yang efektif, kampanye pendidikan dan kesadaran dapat

12
dilakukan untuk membantu masyarakat mengembangkan keterampilan ini. Dengan
menyediakan alat yang dibutuhkan masyarakat untuk menavigasi lanskap digital, kita dapat
mengatasi tantangan globalisasi dan memastikan Hak Asasi Manusia dan Demokrasi
Pancasila terlindungi untuk generasi mendatang.

3.4 Mengapa

Tantangan terhadap hak asasi manusia dan demokrasi Pancasila di era globalisasi
sangatlah penting karena berkaitan dengan hak-hak dasar individu dan prinsip-prinsip yang
mengatur masyarakat tempat kita tinggal. Globalisasi telah membawa perubahan besar yang
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan kita. Interaksi antara budaya, ekonomi, dan sistem
politik telah menghasilkan dunia yang kompleks dan saling berhubungan. Meskipun
globalisasi membawa banyak manfaat, globalisasi juga menciptakan banyak manfaat

BAB IV

13
PENUTUPAN

4.1 Kesimpulan

Pancasila adalah fondasi yang membimbing pembentukan hukum, kebijakan, dan


kehidupan sosial di Indonesia, mendorong masyarakat menuju persatuan, keadilan, dan
kemajuan bersama. Memahami makalah tentang "Tantangan HAM dan Demokrasi Di Era
Globalisasi" memberikan gambaran penting tentang bagaimana nilai-nilai Pancasila dan juga
HAM diaplikasikan dalam konteks Sosial Budaya negara Indonesia. Implementasi ini bukan
sekadar pemahaman konseptual, melainkan mencakup tindakan nyata untuk mewujudkan
prinsip-prinsip Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bidang sosial budaya,
implementasi Pancasila mengilhami keharmonisan, kesetaraan, dan inklusivitas di tengah
keberagaman masyarakat Indonesia. Hal ini memberi arah bagi pembentukan kebijakan,
kurikulum pendidikan, serta pembangunan masyarakat yang mempromosikan toleransi,
kesejahteraan bersama, dan keadilan, sesuai dengan semangat dan cita-cita luhur Pancasila
sebagai landasan utama negara Indonesia.

Kesimpulan mengenai tantangan Hak Asasi Manusia (HAM) dan demokrasi Pancasila
di era globalisasi dapat diambil dari pemahaman bahwa permasalahan tersebut memiliki
dampak signifikan terhadap stabilitas masyarakat dan negara. Beberapa poin penting yang
dapat diambil sebagai kesimpulan melibatkan pertimbangan tentang integrasi antara prinsip
HAM dan demokrasi Pancasila dalam konteks globalisasi. Berikut beberapa kesimpulan yang
telah dirangkum:

1. Perlunya Keselarasan HAM dan Demokrasi dengan Nilai Pancasila

Penting untuk memastikan bahwa perkembangan demokrasi dan perlindungan HAM


diadaptasi dengan nilai-nilai Pancasila. Dalam konteks globalisasi, integrasi ini dapat menjadi
landasan yang kuat untuk menjaga identitas dan keutuhan bangsa.

2. Tantangan Penyesuaian Terhadap Standar Internasional

14
Dalam era globalisasi, negara-negara dihadapkan pada tantangan untuk menyesuaikan
praktik demokrasi dan perlindungan HAM mereka dengan standar internasional.
Keseimbangan antara kedaulatan negara dan kewajiban internasional perlu dicapai untuk
memastikan keberlanjutan dan efektivitas sistem.

3. Pentingnya Pendidikan HAM dan Demokrasi

Pendidikan masyarakat mengenai HAM dan demokrasi Pancasila perlu diperkuat. Ini
termasuk pemahaman mengenai hak dan kewajiban warga negara serta peran mereka dalam
menjaga dan memperkuat sistem demokrasi.

4. Kolaborasi Global dalam Meningkatkan HAM dan Demokrasi

Kerjasama internasional menjadi kunci dalam mengatasi tantangan global terkait HAM
dan demokrasi. Negara-negara perlu bersatu untuk mengembangkan standar bersama,
bertukar pengalaman, dan memberikan dukungan dalam upaya meningkatkan HAM dan
demokrasi.

5. Tantangan Terkait Teknologi dan Komunikasi

Perkembangan teknologi dan komunikasi juga membawa tantangan baru terkait HAM
dan demokrasi. Perlindungan terhadap kebebasan berekspresi dan privasi perlu diperhatikan
secara cermat, sementara regulasi yang efektif juga harus dikembangkan untuk mengatasi
potensi penyalahgunaan teknologi.

Dengan memahami dan mengatasi tantangan-tantangan ini, diharapkan bahwa negara


dapat mempertahankan prinsip-prinsip demokrasi Pancasila dan HAM dalam menghadapi
dinamika globalisasi, sehingga masyarakat dapat menikmati kehidupan yang lebih adil,
demokratis, dan bermartabat.

15
4.2 Saran

Implementasi Dasar Negara berdasarkan HAM dan juga Pancasila dalam mengatasi
globalitasi perlu didasari oleh kolaborasi antara pihak eksternal dan internal. Peran penting
pendidikan dalam menyebarkan pemahaman mendalam tentang Pancasila kepada generasi
muda tidak boleh diabaikan. Diperlukan upaya yang kuat untuk membangun semangat
kebersamaan dan kesetaraan, menghargai keanekaragaman budaya, dan memastikan
keterlibatan aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi mereka.
Selain itu, penerapan kebijakan yang adil, peningkatan partisipasi publik melalui media
sosial, dan pengenalan insentif untuk organisasi dan individu yang mendukung nilai-nilai
Pancasila juga merupakan langkah esensial dalam mewujudkan penerapan yang kokoh dan
berkelanjutan. Evaluasi berkala perlu dilakukan untuk mengukur efektivitas implementasi ini
dan melakukan penyesuaian yang diperlukan agar Pancasila terus menjadi landasan yang kuat
dalam membentuk identitas dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

16
DAFTAR PUSTAKA

C.S.T. Kansil dan Christine S. T. Kansil, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, PT Pradnya
Paramita Jalan bunga 8 – 8A Jakarta, 2005

Amran Suadi, Filsafat Pancasila Refleksi Filsafat Pancasila, Hak Asasi Manusia, dan Etika,
Prenadamedia Group Divisi Kencana, 2019

Referensi: Demokrasi sebagai Bentuk Kedaulatan Rakyat (kompas.com)

Sari Mandiana, Jurnal Ilmiah Gema Aktualita Volume 8 No. 2 Desember 2021 Perspektif HAM
Dalam Aspek Kehidupan Manusia Untuk Memperoleh Perlindungan Hukum, Universitas Pelita
Harapan Surabaya Campus.

Zainal Asikin, Pengantar Ilmu Hukum Edisi Kedua, Rajawali Pers

Jimly Asshiddiqie dan M. Aku Safa’at, Teori Hans Kelsen Tentang Hukum, Konstitusi Press
(Konpress), 2012

Referensi: Pengaruh Globalisasi terhadap Hak Asasi Manusia - Kompasiana.com

Peter Mahfud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum, Prenadamedia Group Divisi Kencana, 2011

Referensi: Dampak Globalisasi terhadap Demokrasi Halaman 1 - Kompasiana.com

Referensi: Israel-Palestina: Ancaman PHK di Indonesia imbas aksi boikot Israel - 'Karyawan kontrak
benar-benar kena dampaknya’ - BBC News Indonesia

Referensi: keterwakilan perempuan di ranah politik dapat dima... (ruangguru.com)

Referensi: Tantangan HAM dan Demokrasi Pancasila di Era Globalisasi (republika.co.id)

Referensi: Pancasila di Tengah Era Globalisasi (lemhannas.go.id)

Referensi: 10 Tantangan Pancasila di Era Globalisasi dan Cara Menghadapinya (tirto.id)

17

Anda mungkin juga menyukai