Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL

PROJEKK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA


BEREKAYASA DAN BERTEKNOLOGI UNTUK MEMBANGUN NKRI
DEMOKRASI DAN PEMILU DI INDONESIA
(DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS P5)

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7:


NAMA KELOMPOK :
1.VEBYCIA [KETUA]
2.FAHRU AMIRUDIN
3.RIO CRISTANTO
4.ANDIKA FERIANSYAH . P

SMAN 95 JAKARTA
Jalan Bintaro Satu Maret, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat
DKI JAKARTA,2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah membantu hamba-nya dalam menyelesaikan proposal
ini dengan penuh kemudahan. tanpa pertolongan-nya, mungkin kami tidak akan sanggup
menyelesaikan proposal ini dengan baik dan sebagaimana mestinya.

praposal ini disusun agar pembaca dapat memahami mengenai demokrasi di Indonesia
khususnya itu tengan DPR atau (Dewan perwakilan rakyat). negara ini disusun oleh penyusun
dengan berbagai rintangan. baik itu dating dan penyusun itu sendiri maupun yang dating dari
luar. dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya proposal ini dapat terselesaikan sebagai
mana mestinya.

Makalah ini memuat rancangan usaha project penguatan profil pelajaran Pancasila yang
bertema suara demokrasi.

Kami juga mengucapkan terima kasih yang besar-besarnya kepada para pihak terkait
masalah banyak membantu dalam penyusunan makanan hal ini

Semoga proposaal ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada para pembaca.
walaupun kami menyadari bahwa masalah ini masih jauh dari kesempurnaan. untuk itu kritik dan
saran sangat diharapkan untuk kesempurnaan hal ini terima kasih.

DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN HALAMAN
1.1 LatarBelakang Masalah...........................................................................
1.2 Dimensi Profil Pancasila..........................................................................
1.3 Rumusan Masalah...................................................................................
1.4 Tujuan.....................................................................................................

BAB 2 LANDASAN TEORI...........................................................................


BAB 3 RENCANA PELAKSANAAN PROJEK
3.1 Rancangan Desain Projek..............................................................
3.2 Saran Prasarana............................................................................
3.3 JadwalKegiatan Projek..................................................................
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Faham yang dianut oleh suatu Negara sangat memengaruhi kesinambungan


pembangunan Negara tersebut. Menurut pendapat penyusun secara tersirat, faham
merupakan kartu mati Negara selain Ideologi, dimana ia akan membawa kemakmuranbila
dilaksanakan secara baik dan benar, dan membawa malapetaka bila dalam
pelaksanaannya ternoda tindakan tak bermoral. Walaupun faham suatu Negara dapat
dirubah seiring gejolak di lingkungan elit politik, namun hal itu akan menjadi masalah
besar karena sebuah faham dianut atas asas, tujuan, serta maknanya yang sesuai dengan
pemikiran/ideologi bangsa.

Lalu apa faham yang dianut oleh Negara yang besar ini? Ya, Indonesia menganut
Faham Demokrasi, dimana faham ini telah digunakan sejak ratusan tahun sebelum
masehi. Sistem demokrasi dalam setiap Negara tentu berbeda mengingat setiap Negara
memiliki kebudayaan dan kepribadian serta ideologi yang tidak sama. Dalam
pengimplementasian demokrasi di Indonesia, diadakan Pemilihan Umum (Pemilu)untuk
memilih wakil rakyat, Kepala Daerah, dan Presiden. Keberhasilan Pemilu dapat diartikan
keberhasilan pelaksanaan sistem demokrasi yang dianut. Akan tetapi keberhasilan
tersebut bergantung pada rakyat. Apabila rakyat faham akan akan pentingnya akan
demokrasi , maka rakyat akan menggunakan hak pilihnya dengan sebaik-baiknya tanpa
terpengaruh dengan noda-noda politik didalamnya. Oleh karena itu, makalah ini akan
menjelaskan apa yang dimaksud Demokrasi dan Pemilu di Indonesia.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang berikut beberapa rumusan masalah yang akan kita bahas
pada makalah ini:

1. Apakah demokrasi itu?


2. Bagaimanakah demokrasi di Indonesia?
3. Apakah pemilu itu?
4. Bagaimanakah pemilu di Indonesia?

1.3. Tujuan

1. Mengetahui apa itu demokrasi


2. Mengetahui demokrasi di Indonesia
3. Mengetahui apa itu pemilu
4. Mengetahui bagaimana pemilu di Indonesia

1.2 Dimensi Profil Pelajar Pancasila


1.Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia.
Profil pelajar Pancasila yang pertama ialah Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan
berakhlak mulia.
Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia merupakan
pelajar yang memiliki akhlak dalam hubungannya dengan Tuhan.
Pelajar sangat memahami ajaran agama atau kepercayaan serta menerapakan hal tersebut dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Berkebinekaan global
Profil pelajar Pancasila yang yaitu mempertahankan budaya bangsa dan identitasnya, serta
berpikir terbuka ketika berinteraksi dengan orang yang berbeda budaya.
Hal tersebut akan menciptakan rasa saling menghargai dan kemungkinan terciptanya dengan
budaya luhur yang positif.
3. Bergotong royong
Profil pelajar Pancasila yang ketiga ialah bergotong royong yang merupakan melakukan kegiatan
secara bersama-sama atau suka rela agar meringankan pekerjaan
Secara umum elemen gotong royong sendiri seperti kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
4. Mandiri
Pelajar Indonesia harus mandiri atau bertanggung jawab atas segala proses serta hasil belajar.
Pada profil pelajar Pancasila yang satu ini memiliki elemen kunci yaitu kesadaran akan diri dan
situasi yang dihadapi.
5. Bernalar kritis
Profil pelajar Pancasila yang kelima yaitu pelajar harus memiliki nalar kritis serta dan mampu
memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif.
Elemen yang terdapat pada nalar kriris ialah memperoleh dan memproses informasi serta
gagasan lalu menganalisis.
6. Kreatif
Pelajar Indonesia yang kreatif mampu merubah dan menghasilkan karya yang orisinal.
Elemen yang terdapat di dalamnya ialah gagasan yang orisinal untuk memperoleh karya yang
terbaik.

BAB II
LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN DEMOKRASI

secara etimologis istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, "demos"


berarti rakyat dan "kratos/kratein" berarti kekuasaan. Konsep dasar demokrasi
berarti "rakyatberkuasa'(goverment of rule by the people). Demokrasi memiliki arti
penting bagimasyarakat yang menggunakannya, sebab dengan demokrasi hak
masyarakat untukmenentukan sendiri jalannya organisasi Negara dijamin. Jadi
Negara demokrasi adalah Negara yang diselenggarakan berdasarkan kehendak dan
kemauan rakyat, atau jika di tinjau dari sudut organisasi, ia berarti suatu
pengorganisasian Negara yang dilakukanoleh rakyat sendiri atas asas persetujuan
rakyat karena kedaulatan berada di tangan rakyat.
Menurut Henry B. Mayo bahwa sistem politik demokratis adalah sistem yang
menunjukkan bahwa kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh
wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan
berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam
suasana terjaminnya kebebasan politik. Penerapan demokrasi diberbagai Negara di
dunia, memiliki ciri khas dan spesifikasi masing-masing, yang lazimnya sangat
dipengaruhi oleh ciri khas masyarakat sebagai rakyat dalam suatu Negara.
Sehingga dapat disimpulkan Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua
warga Negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat
mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga Negara berpartisipasi-
baik secara langsung atau melalui perwakilan--dalam perumusan, pengembangan,
dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya
yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara.

B. SEJARAH DEMOKRASI

Di zaman kuno, Kata "demokrasi'" pertama muncul pada mazhab politik


dan filsafat Yunani kuno di Negara-kota Athena. Dipimpin oleh Cleisthenes,
warga Athena mendirikan Negara yang umum dianggap sebagai Negara
demokrasi pertama pada
tahun 508-507 SM. Cleisthenes disebut sebagai "bapak demokrasi Athena."
Dimana Demokrasi Athena berbentuk demokrasi langsung .Demokrasi
Athena tidak hanya bersifat langsung dalam artian keputusan dibuat oleh
majelis, tetapi juga sangat
langsung dalam artian rakyat, melalui majelis, boule, dan pengadilan,
mengendalikan

seluruh proses politik dan sebagian besar warga Negara terus terlibat
dalam urusan publik. Meski hak-hak individu tidak dijamin oleh konstitusi
Athena dalam arti modern (bangsa Yunani kuno tidak punya kata untuk
menyebut “hak”), penduduk Athena Menikmati kebebasan tidak dengan
menentang pemerintah, tetapi dengan tinggal di
Sebuah kota yang tidak dikuasai kekuatan lain dan menahan diri untuk tidak
tunduk Pada perintah orang lain. Pemungutan suara kisaran pertama
dilakukan di Sparta pada700 SM. Apella merupakan majelis rakyat yang
diadakan sekali sebulan. Di Apella, Penduduk Sparta memilih pemimpin dan
melakukan pemungutan suara dengan cara Pemungutan suara kisaran dan
berteriak. Setiap warga Negara pria berusia 30 tahun Boleh ikut serta.
Aristoteles menyebut hal ini “kekanak-kanakan”, berbeda dengan
Pemakaian kotak suara batu layaknya warga Athena. Tetapi Sparta memakai
cara ini Karena kesederhanaannya dan nencegah pemungutan bias,
pembelian suara, atau Kecurangan yang mendominasi pemilihan-pemilihan
demokratis pertama. Kemudian Selama Abad Pertengahan, muncul berbagai
sistem yang memiliki pemilihan umum atau Pertemuan meski hanya
melibatkan sebagian kecil penduduk. Sistem-sistem tersebut Misalnya
pemilihan Gopala oleh kasta atas di Bengal, Anak Benua India,, dan Althing
di Islandia, serta Løgting di Kepulauan Faeroe, dan lain-lain. Hingga di Era
modern pada
Abad ke-18 dan 19, muncul bangsa pertama dalam sejarah modern yang
mengadopsi Konstitusi demokrasi yaitu Republik Korsika pada tahun1755.
Konstitusi Korsika Didasarkan pada prinsip-prinsip Pencerahan dan sudah
mengizinkan hak suara wanita, Hak yang baru diberikan di Negara
demokrasi lain pada abad ke-20. Kemudian pada
Masa Transisi abad ke-20 ke demokrasi liberal muncul dalam serangkaian
“gelombang
Demokrasi” yang diakibatkan oleh perang, revolusi, dekolonisasi. Religious
and
Economic circumstances. Perang Dunial dan pembubaran Kesultanan
Utsmaniyah dan
Austria-Hongaria berakhir dengan terbentuknya beberapa Negara-bangsa
baru di
Eropa, kebanyakan di antaranya tidak terlalu demokratis. Dan Pada tahun
2010 pun,
Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan 15 September sebagai Hari
Demokrasi
Internasional.

Negara-Negara berikut dikategorikan sebagai demokrasi penuh oleh


Democracy
Index pada tahun 2011: Norwegia, Islandia, Denmark, Swedia, Selandia
Baru
Australia, Swiss, Kanada, Finlandia, Belanda, Luksemburg, Irlandia,
Austria, Jerman,
Malta, Republik Ceko, Uruguay, Britania Raya, Amerika Serikat, Kosta
Rika, Jepang,
Korea Selatan, Belgia, Mauritius, Spanyol. Democracy Index memasukkan
53 Negara di
Kategori berikutnya, demokrasi tidak sempurna: Argentina, Benin,
Botswana, Brasil,
Bulgaria, Tanjung Verde, Chili, Kolombia, Kroasia, Siprus, Republik
Dominika, EI
Salvador, Estonia, Perancis, Ghana, Yunani, Guyana, Hongaria, Indonesia,
India, Israel,
Italia, Jamaika, Latvia, Lesotho, Lituania, Makedonia, Malaysia, Mali,
Meksiko, Moldova,
Mongolia, Montenegro, Namibia, Panama, Papua Nugini, Paraguay, Peru,
Filipina,
Polandia, Portugal, Indonesia, Rumania, Serbia, Slowakia, Slovenia, Afrika
Selatan, Sri
Lanka, Suriname, Taiwan, Thailand, Timor-Leste, Trinidad dan Tobago,
Zambia.

C. BENTUK-BENTUK DEMOKRASI
DEMOKRASI LANGSUNG
Demokrasi langsung merupakan suatu bentuk demokrasi dimana setiap
rakyat memberikan suara atau pendapat dalam menentukan suatu keputusan.
Dalam sistem ini, setiap rakyat mewakili dirinya sendiri dalam memilih suatu
kebijakan sehingga mereka memiliki pengaruh langsung terhadap keadaan politik
yang terjadi.
Demokrasi perwakilan
Demokrasi perwakilan, seluruh rakyat memilih perwakilan melalui pemilihan
umum untuk menyampaikan pendapat dan mengambil keputusan bagi mereka.
D. PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI
Prinsip-prinsip demokrasi dan prasyarat dari berdirinya Negara demokrasi,
dapat ditinjau dari pendapat Almadudi yang kemudian dikenal dengan "soko
guru demokrasi" Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi adalah: Kedaulatan
rakyat; Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah;
Kekuasaan mayoritas; Hak-hak minoritaş; laminan hak asasi manusia;
Pemilihan yang bebas, adil dan jujur; Persamaan di depan hukum; Proses
hukum yang wajar; Pembatasan pemerintah secara konstitusional;
Pluralisme sosial, ekonomj, dan politik: Nilai-nilai toleransj, pragmatisme,
kerja sama, dan mufakat.
E. ASAS POKOK DEMOKRASI
Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah
pengakuan hakikat manusia, yaitu pada dasarnya manusia mempunyai
kemampuan yang sama dalam hubungan sosial. Berdasarkan gagasan dasar
tersebut terdapat duaasas pokok demokrasi, yaitu:
1. Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan
wakil-wakil rakvat:lembaga perwakilan rakyat secara langsung,
umum, bebas,dan rahasia serta jujur dan adil; dan
2. Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan
untuk melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan Bersama.

Ciri-ciri pemerintahan demokratis Dalam perkembangannya,


demokrasi menjadi Suatu tatanan yang diterima dan dipakai oleh hampir
seluruh Negara di dunia. Ciri-ciri Suatu pemerintahan demokrasi adalah
sebagai berikut:

1. Adanya keterlibatan warga Negara (rakyat) dalam pengambilan


keputusan Politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
2. Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak
asasi Rakyat (warga Negara).
3. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga Negara dalam segala
bidang.
4. Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang
independen sebagai Alat penegakan hukum
5. Adanya pers (media massa) yang bebas untuk Adanya kebebasan
dan kemerdekaan bagi seluruh warga Negara.
6. Adanya pers (media masa) yang bebas untuk menyampaikan
informasi dan mengontrol perilaku dan kebijakan pemirntah
7. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di
lembaga Perwakilan rakyat.
8. Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan
(memilih)Pemimpin Negara dan pemerintahan serta anggota lembaga
perwakilan rakyat.
9. Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku, agama,
golongan,Dan sebagainya)

2.2DEMOKRASI DI INDONESIA
A. PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA.
Dalam sejarah Negara republik inddonesia yang telah lebih dari setengah
abad, Perkembangan demokrasi telah mengalami pasang surut.
Perkembangan demokrasi di Indonesia dapat dibagi dalam empat
periode, yaitu:

Periode 1945 – 1959 masa demokrasi parlementer.


Pada masa demokrasi parlementer lebih menonjolkan peranan parlemen
serta
Partai – partai. Kelemahan demokrasi parlementer memberi peluang
untuk dominasi
Partai -partai politik dan DPR.
b.
Periode 1959- 1965 masa demokrasi terpimpin.
Periode 1966- 1998 masa demokrasi pancasila era orde baru.
Pada masa demokrasi pancasila era orde baru merupakan demokrasi
Konstitusional yang menonjolkan system presidensial. Namun dalam
perkembangannya
Peran presiden semakin dominan terhadap lembaga – lembaga Negara
yang lain.
Kelemahan demokrasi ini adalah pancasila hanya digunakan sebagai
legitimasi politis
Penguasa saat itu, sebab kenyataannya yang dilaksanakan tidak sesuai
dengan nilai –
Nilai pancasila.
Periode 1999- sekarang masa demokrasi pancasila era reformasi.
Pada masa demokrasi pancasila era reformasi berakar pada kekuatan
multi partai yang
Berusaha mengembalikan perimbangan kekuatan antar lembaga Negara,
antara lain

BAB III

Anda mungkin juga menyukai