4 A Reguler
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tanjungpura
2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tepat pada waktunya. Sholawat serta salam
tak lupa kami panjatkan kepada Baginda Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam,yang
telah mengantarkan umatnya dari alam kegelapan menuju alam terang benderang. Adapun
judul makalah ini “ WARGA NEGARA YANG DEMOKRATIS ”, mata kuliah Materi dan
Pembelajaran PPkn di SD,dosen pengampu ibu Dra. Asmayani Salimi, M.Si.
Kami sadar tulisan ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak, agar bisa
menjadi lebih baik lagi. Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang
berguna bagi pembacanya, terutama mahasiswa, supaya kelak menjadi pribadi yang
berdemokrasi pancasila, karena kita adalah penerus Bangsa Indonesia.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di indonesia telah banyak menganut sistem pemerintahan pada awalnya.
Namun, dari semua sistem pemerintahan, yang bertahan mulai dari era reformasi 1998
sampai saat ini adalah sistem pemerintahan demokrasi. Meskipun masih terdapat
beberapa kekurangan dan tantangan disana sini. Sebagian kelompok merasa merdeka
dengan diberlakukannya sistem domokrasi di Indonesia. Artinya, kebebasan pers sudah
menempati ruang yang sebebas-bebasnya sehingga setiap orang berhak menyampaikan
pendapat dan aspirasinya masing-masing.
Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan
suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau negara yang dijalankan
oleh pemerintah. Semua warga negara memiliki hak yang setara dalam pengambilan
keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara
berpartisipasi baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan,
pengembangan, dan pembuatan hukum.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian warga negara yang demokratis
2. Apa saja karakteristik warga negara yang demokratis
3. Apa saja upaya-upaya untuk mewujudkan negara yang demokratis
4. Bagaimana komponen dasar sistem tata kehidupan bernegara
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian warga negara yang demokratis
2. Untuk mengetahui karakteristiknwarga negara yang demokratis
3. Untuk mengetahui upaya upaya untuk mewujudkan negara yang demokratis
4. Untuk mejelaskan komponen dasar sistem kehidupan bernegara
1
BAB II PEMBAHASAN
2
beberapa karakteristik bagi warga negara yang disebut sebagai warga yang demokrat.
Yakni antara lain:
a. Rasa hormat dan bertanggung jawab
Sebagai warga negara yang demokratis, hendaknya memiliki rasa hormat terhadap
sesama warga negara terutama dalam konteks adanya pluralitas masyarakat
Indonesia yang terdiri dari berbagai etnis, suku, ras, keyakinan, agama, dan
ideologi politik. Selain itu, sebagai warga negara yang demokrat, seorang
warganegara juga dituntut untuk turut bertanggung jawab menjaga keharmonisan
hubungan antar etnis serta keteraturan dan ketertiban negara yang berdiri diatas
pluralitas tersebut.
b. Bersikap kritis
Warga negara yang demokrat hendaknya selalu bersikap kritis, baik terhadap
kenyataan empiris (realitas soaial, budaya, dan politik) maupun terhadap kenyataan
supra empiris (agama, mitologi, kepercayaan). Sikap kritis juga harus ditunjukkan
pada diri sendiri, Sikap kritis pada diri sendiri itu tentu disertai sikap kritis terhadap
pendapat yang berbeda. Tentu. saja sikap kritis ini harus didukung oleh sikap yang
bertanggung jawab terhadap apa yang harus dikritisi.
c. Membuka diskusi dan dialong
Perbedaan pendapat dan pandangan serta perilaku merupakan realitas empirik yang
pasti terjadi ditengah komunitas warga negara, apalagi ditengah komunitas
masyarakat yang plural dan multi etnik. Untuk meminimalisasikan konflik yang
ditimbulkan dari perbedaan tersebut, maka membuka ruang untuk berdikusi dan
berdialog merupakan salah satu solusi yang bisa digunakan. Oleh karenanya, sikap
membuka diri untuk berdialog dan diskusi merupakan salah satu ciri sikap warga
negara yang demokrat.
d. Bersifat terbuka
Sikap terbuka merupakan bentuk penghargaan terhadap kebebasan sesama
manusia, termasuk rasa menghargai terhadap hal-hal yang tidak biasa atau baru
serta pada hal-hal yang mungkin asing. Sikap terbuka yang didasarkan atas
kesadaran akan pluralisme dan keterbatasan diri akan melahirkan kemampuan
untuk menahan diri dan tidak secepatnya menjatuhkan penilaian dan pilihan.
e. Rasional
Bagi warga negara yang demokrat, memiliki kemampuan untuk mengambil
keputusan secara bebas dan rasional adalah sesuatu hal yang harus dilakukan.
Keputusan-keputusan yang diambil secara rasional akan mengantarkan sikap yang
logis yang ditampilkan oleh warga negara. Sementara, sikap dan keputusan yang
diambil secara tidak rasional akan membawa implikasi emosional dan cenderung
egois. Masalah-masalah yang terjadi di lingkungan warga negara, baik persoalan
plitik, budaya, sosial, dan sebagainya, sebaiknya dilakukan dengan
keputusankeputusan yang rasional.
f. Jujur
Memiliki sifat dan sikap yang jujur bagi warga negara merupakan sesuatu yang
mutlak. Kejujuran merupakan kunci bagi terciptanya keselarasan dan
keharmonisan hubungan antar warga negara. Sikap jujur bisa diterapkan disegala
sektor, baik politik, sosial, dan sebagainya. Kejujuran politik adalah bahwa,
kesejahteraan warga negara merupakan tujuan yang ingin dicapai, yaitu
kesejahteraan dari masyarakat yang memilih para politisi. Ketidak jujuran politik
3
adalah seorang politisi mencari keuntungan bagi dirinya sendiri atau mencari
keuntungan demi partainya, karena partai itu penting bagi kedudukannya.
Karakteristik hasil penelitian Coqan yang perlu dimiliki waega negara sehubungan
dengan semakin beratnya tantangan yang harus di hadapi dimasa mendatang. 1.
Kemampuan mengenal dan mendekati masalah sebagai warga masyarakat global;
2. Kemampuan bekerjasama dengan orang lain dan memikul tanggung jawab atas
peran atau kewajibannya dalam masyarakat;
3. Kemampuan untuk memahami, menerima, dan menghormati perbedaan-perbedaan
budaya;
4. Kemampuan berpikir kritis dan sistematis;
5. Kemauan menyelesaikan konflik dengan cara damai tanpa kekerasan;
6. Kemauan mengubah gaya hidup dan pola makanan pokok yang sudah biasa guna
melindungi lingkungan;
7. Memiliki kepekaan terhadap dan mempertahankan hak azasi manusia (seperti hak
kaum wanita, minoritas etnik, dan sebagainya.);
8. Kemauan dan kemampuan berpartisipasi dalam kehidupan politik pada tingkatan
pemerintahan lokal, nasional, dan internasional.
4
3. Pendidikan dan Masyarakat
a. Memperkenalkan sejak dini melalui pembelajaran di sekolah
tentang pentingnya pemerintah yang transparan dan adil melalui mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan.
b. Menjadikan Pancasila sebagai dasar negara yang mampu membuka wacana dan
dialog interaktif di dalam masyarakat sehingga dapat menjawab tantangan yang
dihadapi sesuai dengan visi Indonesia di masa depan.
c. Meningkatkan kekurangan sosial antara pemeluk agama, suku, dan kelompok-
kelompok masyarakat lainnya melalui dialog dan kerja sama dengan prinsip
kebersamaan, kesetaraan. toleransi, dan saling menghormati
d. Memberdayakan masyarakat melalui perbaikan sistem politik yang demokratis
sehingga dapat melahirkan pemimpin yang berkualitas, bertanggunge jawab,
menjadi panutan masyarakat, dan mampu mempersatukan bangsa dan negara.
e. Meningkatkan integritas, profesionalisme, dan tanggung jawab dalam
penyelenggaraan negara, serta memberdayakan masyarakat untuk melakukan
kontrol sosial secara konstruktif dan efektif.
5
5. sistem ideologis merujuk kepada ide-ide dasar penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat dan bernegara. Karena sifatnya sebagai faktor integratif, maka
sistem ideologi ini hendaknya memayungi seluruh komponen sistem lainnya.
6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
7
DAFTAR PUSTAKA
Yanti, Noor, Rabiatul Adawiah, and Harpani Matnuh. "Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
dalam rangka pengembangan nilai-nilai karakter siswa untuk menjadi warga negara yang baik
di SMA KORPRI Banjarmasin." Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan 6.11 (2016).
Muslih, M., & Ulfah, R. A. (2020). Urgensi Karakteristik Warganegara Demokratis Pada
Abad Ke Dua Puluh Satu. Citizenship Jurnal Pancasila Dan Kewarganegaraan, 7(2), 125-138.