Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

WARGA NEGARA YANG DEMOKRATIS


Mata Kuliah Materi dan Pembelajaran PPKn SD
Dosen Pengampu : Dra. Asmayani Salimi, M.Si

Disusun Oleh : Kelompok 1

1. Ririn Sapitri (F1081221015)


2. Mahfuuzhah (F1081221021)
3. Githa Febriani (F1081221037)
4. Widia Rahma Alia (F1081221057)

4 A Reguler
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tanjungpura
2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tepat pada waktunya. Sholawat serta salam
tak lupa kami panjatkan kepada Baginda Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam,yang
telah mengantarkan umatnya dari alam kegelapan menuju alam terang benderang. Adapun
judul makalah ini “ WARGA NEGARA YANG DEMOKRATIS ”, mata kuliah Materi dan
Pembelajaran PPkn di SD,dosen pengampu ibu Dra. Asmayani Salimi, M.Si.

Kami sadar tulisan ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak, agar bisa
menjadi lebih baik lagi. Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang
berguna bagi pembacanya, terutama mahasiswa, supaya kelak menjadi pribadi yang
berdemokrasi pancasila, karena kita adalah penerus Bangsa Indonesia.

Pontianak,29 Februari 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................1
A. Latar Belakang ...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................2
A. Pengertian warga negara yang Demokratis........................................................2
B. Karakteristik warganegara yang demokratis ......................................................2
C. Upaya mewujudkan warga negara yang demokratis ..........................................4
D. Sistem tata kehidupan berbangsa .......................................................................5
BAB III PENUTUP ....................................................................................................6
A. Kesimpulan .......................................................................................................7
B. Saran...................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................8

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di indonesia telah banyak menganut sistem pemerintahan pada awalnya.
Namun, dari semua sistem pemerintahan, yang bertahan mulai dari era reformasi 1998
sampai saat ini adalah sistem pemerintahan demokrasi. Meskipun masih terdapat
beberapa kekurangan dan tantangan disana sini. Sebagian kelompok merasa merdeka
dengan diberlakukannya sistem domokrasi di Indonesia. Artinya, kebebasan pers sudah
menempati ruang yang sebebas-bebasnya sehingga setiap orang berhak menyampaikan
pendapat dan aspirasinya masing-masing.
Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan
suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau negara yang dijalankan
oleh pemerintah. Semua warga negara memiliki hak yang setara dalam pengambilan
keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara
berpartisipasi baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan,
pengembangan, dan pembuatan hukum.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian warga negara yang demokratis
2. Apa saja karakteristik warga negara yang demokratis
3. Apa saja upaya-upaya untuk mewujudkan negara yang demokratis
4. Bagaimana komponen dasar sistem tata kehidupan bernegara

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian warga negara yang demokratis
2. Untuk mengetahui karakteristiknwarga negara yang demokratis
3. Untuk mengetahui upaya upaya untuk mewujudkan negara yang demokratis
4. Untuk mejelaskan komponen dasar sistem kehidupan bernegara

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Warga Negara yang Demokratis


Warga negara adalah individu yang diakui dan diakui oleh suatu negara sebagai
anggota dari entitas politik dan hukumnya. Status warga negara memberikan hak,
kewajiban, dan tanggung jawab tertentu kepada individu tersebut sesuai dengan
konstitusi dan hukum negara tersebut. Menurut Kaelan dan Achmad Zubaidi (2010:
117) yang dimaksud dengan warga Negara adalah rakyat yang menetap di suatu
wilayah dan rakyat tertentu dalam hubungannya dengan Negara. Dalam hubungannya
antara warga Negara dan Negara, warga Negara mempunyai kewajiban-kewajiban
terhadap Negara dan sebaliknya warga Negara juga mempunyai hak-hak yang harus
diberikan dan dilindungi oleh Negara.
Demokratis adalah cara berpikir bersikap dan bertindak yang menilai sama hak
dan kewajiban dirinya dan orang lain. Menurut KBBI, demokratis merupakan kata
sifat demokrasi. Warga yang demokratis adalah warga yang memiliki perilaku hidup
yang baik dalam kehidupan pribadi maupun kenegaraan dengan memegang nilai-nilai
demokrasi.
Menurut Westehimer dan Kahne (dalam Muslih dan Risti, 2019) mengungkapkan
ada tiga bentuk warga negara yang baik atau demokratis yaitu:
1. Warga yang bertanggung jawab. Warga negara yang bertanggung jawab secar
pribadi bertindak seara bertanggung jawab di dalam masyarakat, misalnya
memungut sampah, memberikan darah, melakukan daur ulang, dan mematuhi
hukum. Program yang berusaha untuk mengembangkan warga yang bertanggung
jawab secara pribadi berusaha untuk membangun karakter dengan menekankan
kejujuran, integritas, disiplin, dan kerja keras.
2. Warga partisipatif. Warga negara yang partisipatif adalah warga yang secara
aktif berpartisipasi dalam urusan sipil dan kehidupan sosial masyarakat di tingkat
lokal, negara bagian, atau nasional.
3. Warga peradilan yang berorientasi. Warga negara yang demokratis yang efektif
membutuhkan kesempatan untuk menganalisis dan memahami interaksi
kekuatan-kekuatan sosial, ekonomi, dan politik.

Kehidupan masyarakat yang demokratis, dimana kekuasaan negara berada


ditangan rakyat dan dilakukan dengan sistem perwakilan, dan adanya peran aktif
masyarakat dapat memberikan manfaat bagi perkembangan masyarakat, bangsa dan
negara. Beberapa karakteristik yang harus ditampilkan dari warga negara yang
berkarakter dan berjiwa demokratis, yaitu: memiliki sikap rasa hormat dan tanggung
jawab, bersikap kritis, membuka diskusi dan dialog, bersikap terbuka, bersikap
rasional, adil, dan selalu bersikap jujur.

B. Karakteristik Warga Negara yang Demokratis


Untuk membangun suatu tatanan masyarakat yang demokratis dan berkeadaban, maka
setiap warga negara haruslah memiliki karakter atau jiwa yang demokratis juga. Ada

2
beberapa karakteristik bagi warga negara yang disebut sebagai warga yang demokrat.
Yakni antara lain:
a. Rasa hormat dan bertanggung jawab
Sebagai warga negara yang demokratis, hendaknya memiliki rasa hormat terhadap
sesama warga negara terutama dalam konteks adanya pluralitas masyarakat
Indonesia yang terdiri dari berbagai etnis, suku, ras, keyakinan, agama, dan
ideologi politik. Selain itu, sebagai warga negara yang demokrat, seorang
warganegara juga dituntut untuk turut bertanggung jawab menjaga keharmonisan
hubungan antar etnis serta keteraturan dan ketertiban negara yang berdiri diatas
pluralitas tersebut.
b. Bersikap kritis
Warga negara yang demokrat hendaknya selalu bersikap kritis, baik terhadap
kenyataan empiris (realitas soaial, budaya, dan politik) maupun terhadap kenyataan
supra empiris (agama, mitologi, kepercayaan). Sikap kritis juga harus ditunjukkan
pada diri sendiri, Sikap kritis pada diri sendiri itu tentu disertai sikap kritis terhadap
pendapat yang berbeda. Tentu. saja sikap kritis ini harus didukung oleh sikap yang
bertanggung jawab terhadap apa yang harus dikritisi.
c. Membuka diskusi dan dialong
Perbedaan pendapat dan pandangan serta perilaku merupakan realitas empirik yang
pasti terjadi ditengah komunitas warga negara, apalagi ditengah komunitas
masyarakat yang plural dan multi etnik. Untuk meminimalisasikan konflik yang
ditimbulkan dari perbedaan tersebut, maka membuka ruang untuk berdikusi dan
berdialog merupakan salah satu solusi yang bisa digunakan. Oleh karenanya, sikap
membuka diri untuk berdialog dan diskusi merupakan salah satu ciri sikap warga
negara yang demokrat.
d. Bersifat terbuka
Sikap terbuka merupakan bentuk penghargaan terhadap kebebasan sesama
manusia, termasuk rasa menghargai terhadap hal-hal yang tidak biasa atau baru
serta pada hal-hal yang mungkin asing. Sikap terbuka yang didasarkan atas
kesadaran akan pluralisme dan keterbatasan diri akan melahirkan kemampuan
untuk menahan diri dan tidak secepatnya menjatuhkan penilaian dan pilihan.
e. Rasional
Bagi warga negara yang demokrat, memiliki kemampuan untuk mengambil
keputusan secara bebas dan rasional adalah sesuatu hal yang harus dilakukan.
Keputusan-keputusan yang diambil secara rasional akan mengantarkan sikap yang
logis yang ditampilkan oleh warga negara. Sementara, sikap dan keputusan yang
diambil secara tidak rasional akan membawa implikasi emosional dan cenderung
egois. Masalah-masalah yang terjadi di lingkungan warga negara, baik persoalan
plitik, budaya, sosial, dan sebagainya, sebaiknya dilakukan dengan
keputusankeputusan yang rasional.
f. Jujur
Memiliki sifat dan sikap yang jujur bagi warga negara merupakan sesuatu yang
mutlak. Kejujuran merupakan kunci bagi terciptanya keselarasan dan
keharmonisan hubungan antar warga negara. Sikap jujur bisa diterapkan disegala
sektor, baik politik, sosial, dan sebagainya. Kejujuran politik adalah bahwa,
kesejahteraan warga negara merupakan tujuan yang ingin dicapai, yaitu
kesejahteraan dari masyarakat yang memilih para politisi. Ketidak jujuran politik

3
adalah seorang politisi mencari keuntungan bagi dirinya sendiri atau mencari
keuntungan demi partainya, karena partai itu penting bagi kedudukannya.

Karakteristik hasil penelitian Coqan yang perlu dimiliki waega negara sehubungan
dengan semakin beratnya tantangan yang harus di hadapi dimasa mendatang. 1.
Kemampuan mengenal dan mendekati masalah sebagai warga masyarakat global;
2. Kemampuan bekerjasama dengan orang lain dan memikul tanggung jawab atas
peran atau kewajibannya dalam masyarakat;
3. Kemampuan untuk memahami, menerima, dan menghormati perbedaan-perbedaan
budaya;
4. Kemampuan berpikir kritis dan sistematis;
5. Kemauan menyelesaikan konflik dengan cara damai tanpa kekerasan;
6. Kemauan mengubah gaya hidup dan pola makanan pokok yang sudah biasa guna
melindungi lingkungan;
7. Memiliki kepekaan terhadap dan mempertahankan hak azasi manusia (seperti hak
kaum wanita, minoritas etnik, dan sebagainya.);
8. Kemauan dan kemampuan berpartisipasi dalam kehidupan politik pada tingkatan
pemerintahan lokal, nasional, dan internasional.

C. Upaya Mewujudkan Warga Negara yang Demokratis


Menurut Rahayu (2017) ada tiga upaya yang dilakukan dalam mewujudkan warga negara
yang demokratis, yaitu:
1. Formal Pemerintah/Kekuasaan
a. Pemerintah dan pejabat publik perlu pengawasan melekat (waskat) dari aparat
berwenang, DPR, dan masyarakat luas sehingga yang terbukti bersalah diberikan
sanksi yang tegas tanpa diskriminasi.
b. Mengefektifkan peran dan fungsi aparat penegak hukum, seperti kepolisian,
kejaksaan, para hakim, serta komisi pemberantas korupsi.
c. Pembekalan secara intensif dan sistematis terhadap aparatur pemerintah dan
pejabat publik dalam hal nilai-nilai agama dan sosial budaya.
d. Menegakkan supremasi hukum dan perundang-undangan secara konsisten dan
bertanggung jawab serta menjamin dan menghormati hak asasi manusia.
e. Mengatur peralihan kekuasaan secara tertib, damai, dan demokratis sesuai dengan
hukum dan perunang-undangan.
f. Menata kehidupan politik agar distribusi kekua saan dalam berbagai tingkat
struktur politik dan hubungan kekuasaan dapat berlangsung seimbang.

2. Organisasi Non Pemerintah dan Media Massa


a. Keterlibatan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau NGO (Non Government
Organization) dalam mengawasi setiap kebijakan publik yang dibuat pelaksana
pemerintahan, seperti ICW, MTI, GOWA, dan sebagainya.
b. Adanya kontrol sosial untuk perbaikan komunikasi yang berimbang antara
pemerintah dan rakyat melalui berbagai media massa elektronik maupun cetak.

4
3. Pendidikan dan Masyarakat
a. Memperkenalkan sejak dini melalui pembelajaran di sekolah
tentang pentingnya pemerintah yang transparan dan adil melalui mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan.
b. Menjadikan Pancasila sebagai dasar negara yang mampu membuka wacana dan
dialog interaktif di dalam masyarakat sehingga dapat menjawab tantangan yang
dihadapi sesuai dengan visi Indonesia di masa depan.
c. Meningkatkan kekurangan sosial antara pemeluk agama, suku, dan kelompok-
kelompok masyarakat lainnya melalui dialog dan kerja sama dengan prinsip
kebersamaan, kesetaraan. toleransi, dan saling menghormati
d. Memberdayakan masyarakat melalui perbaikan sistem politik yang demokratis
sehingga dapat melahirkan pemimpin yang berkualitas, bertanggunge jawab,
menjadi panutan masyarakat, dan mampu mempersatukan bangsa dan negara.
e. Meningkatkan integritas, profesionalisme, dan tanggung jawab dalam
penyelenggaraan negara, serta memberdayakan masyarakat untuk melakukan
kontrol sosial secara konstruktif dan efektif.

D. Sistem Tata Kehidupan Berbangsa


Ada lima sistem tata kehidupan berbangsa adalah sebagai berikut ini.
1. Sistem personal merujuk pada hubungan antara pemerintah dan warga negara
dalam konteks demokrasi. Pemerintah sebagai pemegang mandat mengelola
kepentingan bersama, sementara warga negara sebagai pemberi mandat adalah
pemegang kedaulatan. Hubungan ini berasal dari kepercayaan dan melibatkan
transfer kekuasaan melalui proses politik. Pemahaman terhadap proses ini penting
untuk mengetahui peran dan tanggung jawab warga negara. Dalam pendidikan
kewarganegaraan, pengetahuan, keterampilan, dan kebajikan warga negara serta
pemilihan pemimpin publik menjadi kunci untuk memelihara dan memperbaiki
demokrasi konstitusional Indonesia. Oleh karena itu, sistem personal ini harus
menjadi fokus utama.
2. Sistem kelembagaan menunjuk kepada lembaga-lembaga negara dan
lembagalembaga pemerintahan menurut Konstitusi dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Pemahaman terhadap lembaga-lembaga negara dan
pemerintahan ini merupakan prasyarat dasar bagi warga negara untuk dapat
berperan serta dalam kehidupan bernegara dan pemerintahan. Susunan organisasi,
fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing lembaga, proses
dan mekanisme perekrutan para pejabat dari masing-masing lembaga, serta
aspekaspek lainnya, perlu dipahami oleh setiap warga negara agar partisipasinya
dalam kehidupan bernegara dapat ditingkatkan.
3. sistem normatif adalah sistem hukum dan perundang-undangan yang mengatur
tata hubungan negara dan warganegara. Pemahaman terhadap sistem hukum dan
perundang-undangan yang berlaku, merupakan prasyarat bagi partisipasi warga
negara secara nalar dan penuh tanggung jawab.
4. sistem kewilayahan menunjuk kepada seluruh wilayah teritorial yang termasuk ke
dalam yurisdiksi negara Indonesia.

5
5. sistem ideologis merujuk kepada ide-ide dasar penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat dan bernegara. Karena sifatnya sebagai faktor integratif, maka
sistem ideologi ini hendaknya memayungi seluruh komponen sistem lainnya.

6
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Warga negara yang demokratis merupakan aspek penting dalam kehidupan


berbangsa dan bernegara. Di Indonesia, sistem demokrasi telah menjadi landasan utama
pemerintahan sejak era reformasi 1998. Namun, untuk mewujudkan warga negara yang
demokratis, diperlukan pemahaman yang mendalam tentang karakteristik dan upaya-
upaya yang diperlukan.
Pengertian warga negara yang demokratis meliputi individu yang memiliki hak,
kewajiban, dan tanggung jawab sesuai dengan konstitusi dan hukum negara.
Karakteristik warga negara yang demokratis antara lain memiliki rasa hormat dan
bertanggung jawab, bersikap kritis, bermusyawarah, bersifat terbuka, rasional, dan jujur.
Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa warga negara yang demokratis juga perlu
memiliki kemampuan menghadapi tantangan masa depan dengan bijaksana.
Upaya untuk mewujudkan warga negara yang demokratis mencakup berbagai
aspek, mulai dari formal pemerintah/kekuasaan, organisasi non-pemerintah dan media
massa, hingga pendidikan dan masyarakat. Melalui upaya-upaya tersebut, diharapkan
tercipta lingkungan yang kondusif bagi perkembangan demokrasi dan partisipasi aktif
warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

B. Saran

Penting untuk terus meningkatkan pendidikan kewarganegaraan di semua


tingkatan pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, agar generasi
muda dapat memahami dan menginternalisasi nilai-nilai demokrasi serta menjadi warga
negara yang bertanggung jawab. Pemerintah dan lembaga terkait perlu menggalakkan
kampanye untuk mendorong partisipasi aktif warga negara dalam berbagai aspek
kehidupan berbangsa dan bernegara, baik melalui pemilihan umum, kegiatan sosial,
maupun advokasi untuk kepentingan masyarakat. Penguatan Institusi: Penting untuk
terus memperkuat lembaga-lembaga negara dan pemerintahan, serta memastikan bahwa
sistem hukum dan perundang-undangan dijalankan secara adil dan transparan, sehingga
tercipta kepercayaan publik yang tinggi terhadap institusiinstitusi tersebut.
Kolaborasi antara Pemerintah dan Masyarakat: Diperlukan kerjasama yang erat
antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya membangun warga negara yang
demokratis, melalui program-program pengembangan masyarakat, pelatihan
keterampilan, dan dialog lintas sektoral.

7
DAFTAR PUSTAKA

Yanti, Noor, Rabiatul Adawiah, and Harpani Matnuh. "Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
dalam rangka pengembangan nilai-nilai karakter siswa untuk menjadi warga negara yang baik
di SMA KORPRI Banjarmasin." Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan 6.11 (2016).

Winataputra, H. U. S., & Sapriya, M. Paradigma Baru PKn di SD/MI.

Muslih, M., & Ulfah, R. A. (2020). Urgensi Karakteristik Warganegara Demokratis Pada
Abad Ke Dua Puluh Satu. Citizenship Jurnal Pancasila Dan Kewarganegaraan, 7(2), 125-138.

Suryadi, K. (2019, October). PERANAN ORGANISASI MAHASISWA DALAM MEMBINA KARAKTER


WARGA NEGARA (STUDI DESKRIPTIF TERHADAP KEPENGURUSAN HMJ PKN IPI GARUT). In
PROSIDING SEMINAR NASIONAL “REAKTUALISASI KONSEP KEWARGANEGARAAN INDONESIA” (Vol.
1, pp. 113-123). FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

Anda mungkin juga menyukai