Anda di halaman 1dari 9

LANDASAN DAN ASAS PENGEMBANGAN KURIKULUM

Oleh : Bradley Setiyadi1, Irma Suryani2, Resty Framadita2

Abstrak
Penyusunan kurikulum membutuhkan landasan-landasan
yang kuat, yang didasarkan oleh hasil-hasil pemikiran dan
penelitian yang mendalam dan sesuai dengan tantangan
zaman karena kurikulum harus mempunyai pondasi agar
dapat berdiri tegak. Pondasi tersebut ialah landasan-landasan
untuk kurikulum sebagai rumahnya, agar bisa memberikan
kenyamanan dan kemudahan bagi peserta didik untuk
menuntut ilmu dan menjadikannya produk yang berguna bagi
dirinya sendiri, agama, masyarakat dan negaranya. Setiap
kurikulum yang dikelola harus bisa dikembangkan dan
disempurnakan agar sesuai dengan laju perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta masyarakat yang sedang
membangun. Tulisan ini menggunakan metode berupa kajian
teori mengenai asas dan landasan pengembangan kurikulum.
Teori-teori tersebut dirangkum dan dicari benang merahnya
sehingga dapat dikemukakan pembahasan mengenai asas dan
landasan pengembangan kurikulum.
Kata kunci: Pengembangan Kurikulum, Asas Kurikulum,
Landasan Kurikulum
Abstract
Curriculum development requires strong foundations, which
are based on the results of in-depth thoughts and research and
are in line with the challenges of the times because the
curriculum must have a foundation thus it can stand upright.
These foundations are the foundations for the curriculum as
its home, therefore it can provide comfort and convenience
for students to study and make it a useful product for
themselves, their religion, society and country. Each
managed curriculum must be able to be developed and
perfected to suit the rate of development of science and
technology and the developing society. This paper applied a
method in the form of theoretical studies regarding the
principles and foundations of curriculum development. These
theories were summarized and the threads were sought thus a
discussion of the principles and foundations of curriculum
development can be put forward.
Keywords: Curriculum Development, Curriculum Principles,
Curriculum Foundation

1
Bradley Setiadi adalah penulis dari FKIP Universitas Jambi
2
Irma Suryani adalah penulis dari FKIP Universitas Jambi
3
Resty Framadita adalah penulis dari FKIP Universitas Jambi

DAIWI WIDYA Jurnal Pendidikan Vol.09 No. 2 Edisi Desember 2022 55


PENDAHULUAN
Kurikulum merupakan suatu rancangan pendidikan yang memiliki kedudukan
cukup penting dalam seluruh kegiatan pendidikan, juga menentukan proses
pelaksanaan dan hasil pendidikan. Penyusunan kurikulum tidak dapat dikerjakan
secara sembarangan, mengingat pentingnya peran kurikulum di dalam pendidikan
perkembangan kehidupan manusia secara umum. Selain sebagai pedoman untuk
sekolah, kurikulum juga mempunyai peran untuk para siswanya. Bagi siswa
kurikulum mempunyai fungsi sebagai penyesuaian, pengintegrasian, diferensiasi,
persiapan, pemilihan dan diagnosis yang semuanya nanti akan dibahas dalam
makalah ini. Kurikulum dirancang dan dibentuk untuk mencapai tujuan
pendidikan, yaitu untuk membentuk karakter dan mental para siswa agar siap
hidup dalam masyarakat.
Makna dari kata dapat hidup dalam masyarakat memiliki arti dan makna yang
sangat luas, bukan hanya bersosialisasi dan menjalankan nilai dan norma dalam
masyarakat namun kurikulum juga menjadi acuan pendidikan untuk memberikan
pengalam bagi para siswanya agar dapat mengembangakn kemampuan minat dan
juga bakat mereka namun sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki
dimasing-masing diri mereka. Bukan hanya itu kurikulum juga memberikan
pengalaman belajar dimana siswa tersebut harus mampu mengorganisasikan
pengalaman itu sendiri.
Penyusunan kurikulum membutuhkan landasan-landasan yang kuat, yang
didasarkan oleh hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam dan sesuai
dengan tantangan zaman karena kurikulum ibarat sebuah rumah yang harus
mempunyai pondasi agar dapat berdiri tegak, tidak rubuh dan dapat memberikan
kenyamanan bagi yang tinggal di dalamnya, pondasi tersebut ialah landasan-
landasan untuk kuriulum sebagai rumahnya, agar bisa memberikan kenyamanan
dan kemudahan bagi peserta didik untuk menuntut ilmu dan menjadikannya
produk yang berguna bagi dirinya sendiri, agama, masyarakat dan negaranya.
Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang dinamis.
Hal ini berarti setiap kurikulum yang dikelola harus bisa dikembangkan dan
disempurnakan agar sesuai dengan laju perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta masyarakat yang sedang membangun. Kurikulum yang dikelola itu
harus sesuai dengan bakat, minat, kebutuhan subyek didik, lingkungan dan
memperlancar pelaksanaan untuk menggapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengembangan kurikulum merupakan salah satu komponen yang mempunyai
kedudukan sangat penting dalam kegiatan pendidikan.
Pengembangan kurikulum pada hakikatnya adalah proses atau kegiatan yang
disengaja dan dipikirkan untuk menghasilkan sebuah kurikulum sebagai pedoman
dalam proses dan penyelenggaraan pembelajaran oleh guru di sekolah. (Sanjaya,
2011:32). Pengembangan kurikulum bermakna mengarahkan kurikulum sekarang
ke tujuan pendidikan yang diharapkan karena adanya berbagai pengaruh yang
sifatnya positif yang datangnya dari luar atau dari dalam sendiri dengan harapan
agar peserta didik dapat menghadapi masa depannya dengan baik. (Dakir,
2010:91).

DAIWI WIDYA Jurnal Pendidikan Vol.09 No. 2 Edisi Desember 2022 56


Robert S. Zais (1976) mengemukakan empat landasan pokok pengembangan
kurikulum, yaitu: philosophi and the nature of knowledge, society and culture, the
individual, dan learning theory. Dengan berpedoman pada empat landasan
tersebut, maka perancangan dan pengembangan suatu bangunan kurikulum yaitu
pengembangan tujuan (aims, goals, objective), pengembangan isi/ materi
(content), pengembangan proses pembelajaran (learning activities), dan
pengembangan komponen evaluasi (evaluation), harus didasarkan pada landasan
filosofis, psikologis, sosiologis, serta ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

METODE PENELITIAN
Tulisan ini menggunakan metode berupa kajian teori mengenai asas dan
landasan pengembangan kurikulum. Teori merupakan penjelasan kejadian sosial
atau fenomena dalam perumusan antar variabel yang dihubungkan secara
sistematis dari serangkaian definsi, konstruk, konsep, asumsi dan proporsisi.
Dalam teori terkandung beberapa hal sebagai berikut, yaitu:
1) Konsep-konsep yang berkaitan dirangkai dalam satu proposisi.
2) Penentuan hubungan antar konsep secara sistematis untuk menjelaskan
fenomena.
3) Penentuan konsep mana yang berkaitan dengan konsep tertentu untuk
menjelaskan fenomena tertentu.
Teori-teori yang dikemukakan dalam tulisan ini adalah teori mengenai asas-
asas dan landasan-landasan yang perlu diperhatikan dalam pemyusunan dan
pengembangan kurikulum. Teori-teori tersebut dirangkum dan dicari benang
merahnya sehingga dapat dikemukakan pembahasan mengenai asas dan landasan
pengembangan kurikulum.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Landasan Pengembangan Kurikulum


Pengembangan kurikulum adalah perencanaan kesempatan kesempatan belajar
yang dimaksudkan untuk membawa siswa ke arah perubahan-perubahan yang
diinginkan dan menilai sampai di mana perubahan dimaksud telah terjadi pada
diri siswa. Fungsi dasar atau landasan pengembangan kurikulum adalah seperti
fondasi sebuah bangunan. (Setiyadi, 2020:130). Sebuah gedung yang menjulang
tinggi berdiri di atas fondasi yang rapuh tentu tidak akan bertahan lama. Oleh
sebab itu, sebelum sebuah gedung dibangun, terlebih dahulu dibangun fondasi
yang kokoh. Dengan demikian berkualitas atau tidaknya kurikulum yang
dirancang, sangat ditentukan oleh dasar pengembangan kurikulum yang kuat.
Landasan pengembangan kurikulum pada hakikatnya merupakan faktor-faktor
yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan pada waktu mengembangkan suatu
kurikulum lembaga pendidikan, baik di lingkungan sekolah maupun luar sekolah.
Landasan utama dari kurikulum tersebut adalah landasan filosofis (philosophical
assumption), sedangkan landasan yang lainnya adalah hakikat ilmu pengetahuan
(epistemology), masyarakat dan kebudayaan (society and culture), individu atau
peserta didik (the individual), dan teori-teori belajar (learning theory).

DAIWI WIDYA Jurnal Pendidikan Vol.09 No. 2 Edisi Desember 2022 57


Penyusunan kurikulum haruslah berdasarkan landasan (asas-asas) yang kuat,
yang didasarkan atas hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam.
(Sukmadinata, 2006:38). Secara umum, terdapat empat landasan yang mendasari
pengembangan kurikulum, yaitu: landasan filosofis, landasan psikologis, landasan
sosiologis dan landasan IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi).

Landasan filosofis
Landasan filosofis mengacu pada pentingnya filsafat dalam melaksanakan,
membina, dan mengembangkan kurikulum di sekolah. Filsafat berupaya mengkaji
berbagai permasalahan yang dihadapi manusia, termasuk masalah pendidikan.
Filsafat pendidikan pada dasarnya adalah penerapan dari pemikiran-pemikiran
filosofis untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan.
Filsafat akan menentukan arah ke mana siswa akan dibawa. Filsafat merupakan
perangkat nilai-nilai yang melandasi dan membimbing ke arah pencapaian tujuan
pendidikan. Oleh sebab itu, filsafat yang dianut oleh suatu bangsa atau kelompok
masyarakat tertentu atau yang dianut oleh perorangan (dalam hal ini guru) akan
sangat mempengaruhi tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Filsafat yang dianut
oleh suatu negara bagaimanapun akan mewarnai tujuan pendidikan di negara
tersebut. Dengan demikian, tujuan pendidikan di suatu negara akan berbeda
dengan negara lainnya, disesuaikan dengan filsafat yang dianut oleh negara-
negara tersebut. Tujuan pendidikan pada dasarnya merupakan rumusan yang
komprehensif mengenai apa yang seharusnya dicapai. Tujuan ini memuat
pernyataan-pernyataan (statements) mengenai berbagai kemampuan yang
diharapkan dapat dimiliki oleh siswa selaras dengan sistem nilai dan filsafat yang
dianut. Hal ini menunjukkan adanya keterkaitan yang sangat erat antara filsafat
yang dianut dengan tujuan pendidikan yang dirumuskan.

Landasan psikologis
Dalam proses pendidikan terjadi interaksi antara siswa dengan lingkungannya,
baik lingkungan yang bersifat fisik, maupun lingkungan sosial. Melalui
pendidikan diharapkan adanya perubahan perilaku siswa menuju kedewasaan,
baik fisik, mental, intelektual, moral maupun sosial. Kurikulum sebagai alat untuk
mencapai tujuan/program pendidikan sudah pasti berkenaan dengan proses
perubahan perilaku siswa tersebut. Melalui kurikulum diharapkan dapat terbentuk
tingkah laku baru berupa kemampuankemampuan aktual dan potensial dari para
siswa serta kemampuan-kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif
lama.
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia, sedangkan
kurikulum adalah upaya menentukan program pendidikan untuk mengubah
perilaku manusia. Oleh sebab itu, pengembangan kurikulum harus dilandasi oleh
psikologi sebagai acuan dalam menentukan apa dan bagaimana perilaku itu harus
dikembangkan. Siswa adalah individu yang sedang berada dalam proses

DAIWI WIDYA Jurnal Pendidikan Vol.09 No. 2 Edisi Desember 2022 58


perkembangan, seperti perkembangan fisik, jasmani, intelektual, sosial,
emosional, moral, dan sebagainya. Tugas utama para guru adalah membantu
mengoptimalkan perkembangan siswa.
Terdapat dua cabang psikologi yang sangat penting untuk diperhatikan di
dalam pengembangan kurikulum, yaitu psikologi perkembangan dan psikologi
belajar. Psikologi belajar merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana
peserta didik melakukan perbuatan belajar. (Arifin, 2011:56). Sedangkan
psikologi perkembangan merupakan cabang dari psikologi yang mempelajari
proses perkembangan individu, baik sebelum maupun sesudah kelahiran berikut
kematangan perilaku. (Yusuf, 2000:3).
Psikologi belajar berkenaan atau memberikan sumbangan bagi kurikulum
dalam hal bagaimana kurikulum itu diberikan kepada siswa dan bagaimana pula
siswa harus mempelajarinya. Hal ini berarti berkenaan dengan strategi kurikulum.
Psikologi perkembangan diperlukan terutama dalam menentukan isi kurikulum
yang diberikan kepada siswa agar tingkat keluasan dan kedalaman materi dan
bahan ajar sesuai dengan taraf perkembangan siswa.

Landasan sosiologis
Landasan sosiologis mengarahkan kajian mengenai kurikulum yang dikaitkan
dengan masyarakat, kebudayaan, dan perkembangan ilmu pengetahuan. Ketiga hal
tersebut pada hakikatnya merupakan landasan yang sangat mempengaruhi
penetapan isi kurikulum.

Kurikulum dan Masyarakat


Masyarakat adalah suatu kelompok individu yang terorganisasi yang berpikir
tentang dirinya sebagai suatu yang berbeda dengan kelompok atau masyarakat
lainnya. Sebagai akibat dari perkembangan yang terjadi saat ini, terutama sebagai
pengaruh dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan hidup
masyarakat semakin luas dan semakin meningkat sehingga tuntutan hidup pun
semakin tinggi. Perkembangan masyarakat tersebut menuntut tersedianya proses
pendidikan yang relevan. Pendidikan harus mengantisipasi tuntutan kehidupan
dalam suatu masyarakat sehingga dapat mempersiapkan anak didik untuk hidup
wajar sesuai dengan kondisi masyarakat di mana mereka hidup. Untuk terciptanya
proses pendidikan yang sesuai dengan perkembangan masyarakat maka
diperlukan rancangan pendidikan berupa kurikulum yang landasan
pengembangannya memperhatikan perkembangan masyarakat. Kurikulum sebagai
program atau rancangan pendidikan harus dapat menjawab tantangan dan tuntutan
masyarakat, bukan hanya dari segi isi programnya tetapi juga dari segi pendekatan
dan strategi pelaksanaannya. Oleh karena itu, guru sebagai pelaksana kurikulum
dituntut lebih peka mengantisipasi perkembangan masyarakat agar apa yang
diberikan kepada siswa relevan dan berguna bagi kehidupannya di masyarakat.
Penerapan teori, prinsip, dan hukum yang terdapat dalam semua ilmu pengetahuan

DAIWI WIDYA Jurnal Pendidikan Vol.09 No. 2 Edisi Desember 2022 59


yang ada dalam kurikulum, harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat
setempat sehingga hasil belajar yang dicapai oleh siswa akan lebih bermakna
dalam hidupnya. Pengembangan kurikulum yang hanya didasarkan pada
kemampuan dasar saja tidak akan dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan
masyarakat. Pengembangan kurikulum harus ditekankan pada pengembangan
individu yang mencakup keterkaitannya dengan lingkungan masyarakat setempat.
Uraian tersebut, menunjukkan betapa pentingnya faktor kebutuhan dan tuntutan
masyarakat dalam pengembangan kurikulum.

Kurikulum dan Kebudayaan


Kebudayaan pada dasarnya merupakan pola kelakuan yang secara umum
terdapat dalam satu masyarakat. Seluruh nilai yang telah disepakati masyarakat
dapat pula disebut kebudayaan. Kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa, dan
karsa manusia yang diwujudkan dalam tiga hal yaitu ide, kegiatan dan benda.
Pendidikan pada hakikatnya merupakan proses budaya untuk meningkatkan
harkat dan martabat manusia. Dalam konteks inilah siswa diperkenalkan dengan
kebudayaan manusia, dibina dan dikembangkan sesuai dengan nilai budayanya,
serta dipupuk kemampuan dirinya menjadi manusia yang berbudaya. Faktor
kebudayaan merupakan bagian yang penting dalam pengembangan kurikulum
dengan pertimbangan bahwa individu itu lahir belum berbudaya, baik dalam hal
kebiasaan, cita-cita, sikap, pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya.
Kesemuanya itu dapat diperoleh individu melalui interaksi dengan lingkungan
budaya, keluarga, masyarakat sekitar, dan tentu saja dengan sekolah. Sekolah
mempunyai tugas khusus untuk memberikan pengalaman kepada para siswa
dengan salah satu alat yang disebut kurikulum. Kurikulum pada dasarnya
merupakan refleksi dari cara orang berpikir, berasa, bercita-cita, atau kebiasaan-
kebiasaan. Oleh karena itu, dalam mengembangkan suatu kurikulum guru perlu
memahami kebudayaan.

Landasan perkembangan IPTEK (ilmu pengetahun dan teknologi)


Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang teramat pesat seiring dengan
lajunya perkembangan masyarakat. Pengaruh dari perkembangan iptek ini cukup
luas, meliputi segala bidang kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial, budaya,
keagamaan, keamanan, dan pendidikan. Perkembangan teknologi industri
mempunyai hubungan timbal balik dengan pendidikan. Industri dengan teknologi
maju memproduksi berbagai macam alat dan bahan yang secara langsung atau
tidak langsung dibutuhkan dalam pendidikan. Kegiatan pendidikan membutuhkan
dukungan dari penggunaan alat-alat hasil industri, seperti televisi, radio, video,
dan alat-alat lainnya. Penggunaan alat-alat hasil industri maju dalam pendidikan
tentu saja menuntut pengetahuan dan kecakapan tertentu dari guru-guru.
Mengingat pendidikan merupakan upaya menyiapkan siswa menghadapi masa
depan dan perubahan masyarakat yang semakin pesat terutama perubahan dalam

DAIWI WIDYA Jurnal Pendidikan Vol.09 No. 2 Edisi Desember 2022 60


ilmu pengetahuan dan teknologi maka pengembangan kurikulum haruslah
berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, secara langsung akan menjadi isi/materi pendidikan. Sedangkan
secara tidak langsung, perkembangan iptek memberikan tugas kepada pendidikan
untuk membekali masyarakat dengan kemampuan pemecahan masalah yang
ditemui dalam kehidupannya sebagai perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Selain itu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga
dimanfaatkan untuk memecahkan masalah pendidikan dan pembelajaran.

Asas Pengembangan Kurikulum


Dalam pengembangan kurikulum, banyak hal yang harus diperhatikan dan
dipertimbangkan sebelum mengambil suatu keputusan. Apapun jenis
kurikulumnya pasti memerlukan asas-asas yang harus dipegang, dilihat dari
perbedaan masyarakat, organisasi bahan yang digunakan, dan pilihan psikologi
belajar dalam mengembangkan kurikulum tersebut. Terdapat enam asas dalam
pengembangan kurikulum, yaitu:
1) Asas religius
2) Asas filosofis
3) Asas psikologis
4) Asas sosial budaya
5) Asas organisatoris
6) Asas ilmu pengetahuan dan teknologi

Asas religius
Tujuan pendidikan nasional berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional Nomor 20 Tahun 2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta tanggung jawab. Oleh karena itu salah satu
asas pengembangan kurikulum adalah asas religius atau agama. Kurikulum yang
akan dikembangkan dan diterapkan berdasarkan nilai-nilai ilahiyah sehingga
sdengan adanya dasar kurikulum diharapkan dapat membimbing peserta didik
untuk membina iman yang kuat, teguh terhadap ajaran agama, berakhlak mulia
dan melengkapinya dengan ilmu pengetahuan yang dimanfaatkan di dunia dan di
akhirat.

Asas filosofis
Kurikulum senantiasa bertalian erat dengan filsafat pendidikan, karena filsafat
pendidikan mengandung nilai-nilai atau cita-cita masyarakat. Berdasarkan cita-
cita tersebut terdapat landasan, mau dimana kemana pendidikan peserta didik.
Filsafat pendidikan menggambarkan manusia yang ideal yang diharapkan oleh
masyarakat. Filsafat pendidikan menjadi landasan dan sumber untuk menentukan
arah dan tujuan yang hendak dicapai dengan alat yang disebut kurikulum.

DAIWI WIDYA Jurnal Pendidikan Vol.09 No. 2 Edisi Desember 2022 61


Pancasila merupakan filsafat bangsa Indonesia merupakan system nilai yang
menjadi pedoman hidup bangsa, karena itu tujuan dana rah dari segala usaha sadar
sebagai jemjang dan jenis kesatuan pendidikan adalah pengembangan dan
membina manusia yang pancasilais. Dengan demikian, isi kurikulum yang
disusun harus memuat dan mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Kecerdasan yang
harus dikumbangkan, sikap dan kehendak yang harus ditanamkan serta
keterampilan yang harus dikuasai oleh setiap peserta didik harus selalu diwarnai
dan di jiwai nilai-nilai Pancasila.

Asas psikologis
Asas psikologis berkaitan dengan perilaku manusia. Sehubungan dengan
pengembangan kurikulum dan pembelajaran, perilaku manusia menjadi landasaan
berkenaan dengan psikologis belajar dan psikologis perkembangan anak. Dalam
psikologi belajar dikenal beberapa aliran yang masing-masing mempunyai konsep
tentang belajar. Setiap teori mempunyai implikasinya sendiri terhadap
penyusunan kurikulum.

Asas sosial budaya


Asas sosial budaya berkenaan dengan menyampaikan kebudayaan proses
sosialisasi individu, dan rekontruksi masyarakat. Bentuk-bentuk kebudayaan
mana yang patut disampaikan dan ke arah mana proses sosialisasi tersebut ingin
direkontruksi sesuai dengan tuntutan masyarakat. Masyarakat mempunyai norma-
norma , adat kebiasaan yang mau tidak mau harus dikenal dan diwujudkan peserta
didik dalam bentuk perilakunya. Karena peserta didik pada gilirannya harus hidup
dalam masyarakat itu, maka masyarakat harus dijadikan suatu faktor yang harus
dipertimbangkan dalam pembinaan dan pengembangan kurikulum. Oleh karena
itu harus dijaga keseimbangan antara kepentingan siswa sebagai individu dengan
kepentingan siswa sebagai anggota masyarakat. Keseimbangan ini dapat dicapai
apabila dicegah kurikulum semata-mata bersifat terpusat pada masyarakat.

Asas organisatoris
Asas ini berkenaan dengan organisasi dan pendekatan kurikulum. Studi tentang
kurukulum sering mempertanyakan tentang jenis organisasi atau pendekatan apa
yang dipergunakan dalam pembahasan atau penyusunan kurikulum tersebut.
Penggunaan suatu jenis pendekatan pada umunya menentukan bentuk dan pola
yang dipergunakan oleh kurikulum tersebut.

Asas ilmu pengetahuna dan teknologi


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara langsung berimplikasi
terhadap perkembangan kurukulum yang didalamnya mencakup pengembangan
isi kurikulum atau materi pelajaran, pengguanaan strategi, metode dan media
pembelajaran, serta pengguanaan system evaluasi. Secara tidak langsung

DAIWI WIDYA Jurnal Pendidikan Vol.09 No. 2 Edisi Desember 2022 62


menuntut dunia pendidikan untuk dapat membekali peserta didik agar memiliki
kemampuan memecahnkan masalah yang diahadapi sebagai pengaruh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi juga dimanfaatkan untuk memecahkan masalah.

SIMPULAN
Kurikulum adalah suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses
tercapainya tujuan pembelajaran untuk peserta didik guna mencerdaskan generasi
bangsa. Pengembangan kurikulum ialah kegiatan penyusunan, pelaksanaan,
penilaian, daan penyempurnnaan kurikulum yang di dalamnya terdapat landasan-
landasan dan asas-asas yang harus menjadi pedoman dalam membuat kurikulum.
Landasan pengembangan kurikulum antara lain adalah landasan filosofis,
landasan psikologis, landasan sosiologis serta landasan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Sementara asas pengembangan kurikulum antara lain
adalah asas religius, asas filosofis, asas psikologis, asas sosial budaya, asas
organisatoris serta asas ilmu pengetahuan dan teknologi.

DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. 2011. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Dakir. 2010. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta.
Sanjaya, W. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Kencana Prenada
Media.
Setiyadi, B. 2020. Kurikulum: Konsep, Penerapan dan Pengembangan.
Purwokerto: Pena Persada.
Sukmadinata, N.S. 2006. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301.
Yusuf, S. 2000. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Zais, R.S. 1976. Curriculum: Principles and Foundations. New York: Crowell.

DAIWI WIDYA Jurnal Pendidikan Vol.09 No. 2 Edisi Desember 2022 63

Anda mungkin juga menyukai