Anda di halaman 1dari 17

Rubrik Penilaian

(Perkuliahan ke-5)
4 Maret 2024
HAIRIDA
Pengertian
Rubrik adalah alat bagi guru untuk menetapkan kriteria penilaian untuk tugas.

Rubrik mendefinisikan secara tertulis apa yang diharapkan dari siswa untuk mendapatkan nilai
tertentu pada suatu tugas.
Kegunaan
Penggunaan rubrik sebagai alat penilaian dapat membantu guru dalam hal berrikut.

1) Menilai tugas secara konsisten dan obyektif antar siswa.

2) Menghemat waktu dalam penilaian, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

3) Memberikan umpan balik yang efektif, tepat waktu, dan promosi pembelajaran siswa secara
berkelanjutan.

4) Memperbaiki metode pengajaran dengan cara mengevaluasi hasil rubrik.


Kegunaan
1) Rubrik menjelaskan deskripsi tugas.
2) Rubrik memberikan informasi bobot penilaian.
3) Peserta didik memperoleh umpan balik yang cepat dan akurat.
4) Penilaian lebih objektif dan konsisten.
5) Para peserta didik jadi pembelajaran aktif.
6) Para peserta didik memperoleh “content knowledge” dan “procedural knowledge”.
7) Para peserta didik dapat menilai kinerja kelompoknya sendiri.
8) Baik pendidik maupun peserta didik memperoleh alat refleksi yang efektif tentang proses pembelajaran yang
telah berlangsung.
9) Sebagai alat atau pedoman penilaian kinerja atau hasil kerja mahasiswa.
Rubrik paling tidak harus berisi empat fitur penting (Steven & Levi, 2013), yaitu

1) Deskripsi tugas atau judul deskriptif dari tugas yang diharapkan dihasilkan atau dilakukan
siswa

2) Skala (dan skor) yang menggambarkan tingkat penguasaan (misalnya melebihi harapan,
memenuhi harapan, tidak memenuhi harapan);

3) Komponen / dimensi yang harus diperhatikan siswa dalam menyelesaikan tugas / tugas
(misalnya Jenis keterampilan, pengetahuan); dan

4) Deskripsi kualitas kinerja (deskriptor kinerja) dari komponen / dimensi pada setiap tingkat
penguasaan.
Rubrik yang merupakan kriteria dan alat penskoran, terdiri dari
deskripsi dan gradasi mutu. Deskripsi merupakan daftar kriteria
yang diwujudkan dengan dimensi-dimensi kinerja, aspek-aspek atau
konsep-konsep yang akan dinilai, sedangkan gradasi mutu
merupakan skala dari tingkat yang paling sempurna sampai dengan
tingkat yang paling buruk. Semua komponen tersebut perlu
diperhatikan dalam mengembangkan rubrik.
Untuk mengembangkan rubrik, Gronlund, Linn, dan Davis dan Wiggins dalam Barestha 2011: 17, telah
memberikan beberapa pedoman sebagai berikut:
1) Fokuskan pada hasil belajar yang membutuhkan keterampilan kognitif dan kinerja anak didik yang
kompleks.
2) Pilih atau kembangkan tugas-tugas yang merepresentasikan isi dan keterampilan sentral untuk hasil-
hasil belajar yang penting.
3) Minimalkan ketergantungan kinerja tugas pada keterampilan- keterampilan yang tidak relevan dengan
maksud tugas asesmen yang dimaksud.
4) Berikan kerangka kerja instruksi kerja scaffholding yang dibutuhkan anak didik agar mampu
memahami tugasnya dan apa yang diharapkan
5) Konstruksikan petunjuk-petunjuk tugas sedemikian rupa sehingga tugas anak didik menjadi benar-
benar jelas.
6) Komunikasikan dengan jelas ekspektasi kinerja dalam kaitannya dengan kriteria yang akan dijadikan
dasar penilaian kinerja.
Isi Rubrik
Dalam setiap komponen terdiri dari satu atau beberapa dimensi.
Setiap dimensi harus didefinisikan supaya lebih jelas harus diberi
contoh atau ilustrasi. Dimensi-dimensi kinerja inilah yang akan
ditentukan mutunya atau diberi peringkat.
Setiap kategori mutu sebaiknya diberi contoh-contoh kinerja agar
mempermudah dalam peringkat. Secara singkat scoring rubrik
terdiri dari beberapa elemen, yaitu :
Secara singkat scoring rubrik terdiri dari beberapa elemen,
yaitu :

1. Dimensi, yang akan dijadikan dasar menilai kinerja anak didik.


2. Definisi dan contoh, yang merupakan penjelasan mengenai setiap dimensi
3. Skala yang akan digunakan untuk menilai dimensi
4. Standar untuk setiap katagori kinerja.
Mengembangkan Scoring Rubric
Menurut Donna Szppyrka dan Ellyn B. Smith dalam Barestha 2011: 17-1. Mendeskripsikan kinerja mulai dari yang diharapkan sampai dengan kinerja yang tidak
18: diharapkan secara gradual. Deskripsi konsep atau keterampilan kinerja tersebut dapat
diikuti dengan memberi angka pada setiap gradasi atau memberi deskripsi gradasi.
1. Menentukan konsep, keterampilan, dan kinerja yang akan diases
asesmen, serta model rubrik yang digunakan. 2. Melakukan uji coba dengan membandingkan kinerja atau hasil kerja siswa dengan
rubrik yang telah dikembangkan.
2. Merumuskan atau mendefinisikan dan menentukan konsep dan
atau keterampilan yang akan diakses ke dalam rumusan atau 3. Berdasarkan hasil penilaian terhadap kinerja atau hasil kerja mahasiswa dari uji coba
definisi yang menggambarkan aspek yang akan dinilai. tersebut kemudian dilakukan revisi terhadap deskripsi kinerja, maupun konsep dan
keterampilan yang akan diakses.
3. Menentukan konsep atau keterampilan yang terpenting dalam
tugas task yang harus diakses. 4. Memikirkan kembali tentang skala yang digunakan. Apakah skala tersebut memang telah
membedakan secara jelas tentang kinerja yang ditunjukkan oleh siswa.
4. Menentukan skala yang akan digunakan.
5. Merevisi skala yang digunakan.

Menentukan keterampilan dan kinerja yang hendak dinilai menjadi hal yang penting
ditentukan diawal karena hal itulah yang menentukan konsep rubrik yang hendak dibuat.
Skala beserta deskripsi gradasi pun menjadi hal yang tak terpisahkan dalam rubrik.
Jenis rubric dapat dibagi dua, yaitu Analytic Rubrics dan Holistic Rubrics. Analytic Rubrics
disebut sebagai Rubrik Deskriptif, juga ditambah satu jenis rubric yaitu Rubrik Skala

Analytic Rubrics Holistic Rubrics


Digunakan untuk menilai setiap criteria secara Digunakan untuk memberikan penilaian terhadap
terpisah, selanjutnya mengkombinasikan keseluruhan atau holistic terhadap mutu kinerja
penilaian dari setiap criteria untuk memberikan
penilaian terhadap mutu kinerja secara
keseluruhan
Contoh Rubrik Analitik (Deskriptif)
Rubrik Penilaian Presentasi
Presentasi
Kriteria/ Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
Nilai
Masing2
Dimensi Kriteria
Skor 90 - 100 Skor 80 - 89 Skor 70 - 79 Skor 60 - 69 Skor < 60

Isi Isi presentasi Isi akurat dan Isi secara umum Isi kurang akurat Isi tidak akurat atau
Presentasi mampu lengkap dan akurat, namun tidak karena tdk ada terlalu umum. pendengar
menggugah pendengar lengkap. Pendengar data faktual, tidak tdk belajar apapun atau
pendengar untuk menambah wawasan bisa mempelajari menambah kadang menyesatkan
konsentrasi penuh baru ttg topik beberapa fakta yang pemahaman
mendengarkan tersebut tersirat, tetapi tdk pendegar
menambah wawasan
baru ttg topik tsb.
Gaya Berbicara dengan Pembicara tenang Secara umum Tergantung pada Pembicara cemas dan
Presentasi semangat, dan menggunakan pembicara tenang, catatan, tidak ada tidak nyaman, serta
menularkan intonasi yang tepat, tetapi dengan nada ide/ilustrasi yang membaca berbagai
semangat dan berbicara tanpa yang datar dan cukup dikembangkan di catatan. Tidak terjadi
antusiasme pada tergantung catatan, sering bergantung luar catatan. kontak mata dengan
pendengar. dan berinteraksi pada catatan. Kontak Suara monoton pendengar dan lebih
Banyak ide yang secara intensif mata dengan banyak melihat ke papan
dikembangkan. dengan pendegar. pendengar kadang- tulis/layar
Pembicara selalu kadang
kontak mata dengan
pendengar
Total Nilai
Contoh Rubrik Kognitif
1.Sebutkan faktor-faktor yang 1.Pemanasan, pelapukan,
menyebabkan perubahan perkaratan dan pembusukan
benda!
2.Menggunakan cat dan pernis
2.Bagaimana cara untuk
3.Dengan pengeringan,
mencegah proses pelapukan?
pengasinan, pemanisan,
3.Bagaimana cara untuk pengasapan, dan pengalengan.
mencegah proses
pembusukan?
Contoh Kisi-kisi Keterampilan (unjuk Kerja)
Tugas:
Ukurlah volume air sebanyak 100 ml dengan menggunakan gelas ukur!
Capaian Pembelajaran Tujuan Materi Indikator No.
Pembelajaran Item

Di akhir fase ini, Peserta didik Peserta didik Wujud Zat Peserta didik dapat meletakkan gelas 1
menggunakan alat dan bahan yang terampil dan ukur dengan posisi sesuai ketentuan
sesuai dengan mengutamakan mengukur volume Perubahan- dengan tepat
keselamatan serta menggunakan alat zat cair nya kelas IV
bantu pengukuran untuk menggunakan Peserta didik dapat menuangkan air ke 2
mendapatkan data yang akurat. gelas ukur dalam gelas ukur pada praktik IPA dengan
Peserta didik mengorganisasikan data melalui praktik teliti
dalam bentuk tabel dan grafik IPA dengan tepat 3
sederhana untuk menyajikan Peserta didik dapat menambahkan
data dan mengidentifikasi pola. volume air sesuai ukuran dengan cermat
Peserta didik juga membandingkan 4
antara hasil pengamatan dengan Peserta didik dapat membaca alat
prediksi dan memberikan alasan yang ukur/volume air dengan posisi mata yang
bersifat ilmiah serta mengevaluasi tepat
kesimpulan melalui perbandingan 5
dengan teori yang ada. Peserta didik dapat mencatat hasil
pengukuran sesuai pengamatan yang
dilakukan
Tugas:
Ukurlah volume air sebanyak 100 ml dengan menggunakan gelas ukur!
Bentu Rubrik : Skala Penilaian

N Deskripsi Kriteria
o Kriteria Penilaian :
4 3 2 1 0 Berikan skor 4 bila aspek tersebut dilakukan
1 Gelas ukur diletakkan di atas tempat datar, dengan benar dan cepat
skala menghadap pengamat Berikan skor 3 dila aspek tersebut dilakukan
dengan benar tetapi lama
2 Menuangkan air ke dalam gelas ukur
Berikan skor 2 bila aspek tersebut dilakukan
sampai hampir mencapai 100 ml,
selesai tetapi salah
penuangan dihentikan
Berikan skor 1 bila dilakukan tetapi tidak
3 Volume air ditambah setetes demi setetes diselesaikan
menggunakan pipet sampai mencapai 100 Berikan total skor 0 bila tidak ada upaya
ml untuk melakukan kegiatan
4 Permukaan air di dalam gelas ukur dibaca
dengan posisi sejajar mata
5 Hasil pengukuran dicatat dengan benar
Total skor
Aspek Motivasi Indikator Motivasi

Pilihan atau 1. Ketertarikan mengikuti pembelajaran IPA


ketertarikan terhadap 2. Memutuskan memilih mengerjakan tugas IPA daripada tugas lainnya
tugas/kegiatan 3. Kesegeraan dalam mengerjakan tugas IPA
Berdasarkan hasil 4. Usaha atau upaya yang dilakukan utk sukses
kajian pustaka dan 5. Menggunakan waktu senggang dengan melakukan kegiatan yang ada
kaitannya dgn IPA
studi pendahuluan
Usaha atau upaya yang 1. Mempunyai kecenderungan melakukan upaya untuk berhasil
yang telah dilakukan
dilakukan utk sukses 2. Melakukan upaya mental lebih besar selama pembelajaran IPA
3. Menggunakan strategi kognitif dalam belajar IPA
Ketekunan atau 1. Tidak mudah putus asa dalam belajar IPA ketika menghadapi suatu rintangan
kegigihan waktu yang (permasalahan)
digunakan utk sebuah 2. Bekerja lebih lama pada tugas atau kegiatan IPA yang menantang
tugas
Rasa percaya diri 1. Percaya bahwa dirinya memiliki kemampuan tentang fisika
selama terlibat 2. Menikmati saat mengerjakan tugas-tugas IPA
kegiatan 3. Tidak merasa khawatir menghadapi tes IPA yang akan datang

Anda mungkin juga menyukai