EVALUASI PEMBELAJARAN
RUBRIK PENILAIAN RANAH AFEKTIF
NAMA KELOMPOK 4
HERWIDATIN
ROSITA PADMASARI
DEWI APRILIANI
NIMAS AYU KUSUMA DEWI PURININGSIH
ARI ANWAR DANUSI
i
Daftar Isi
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penilaian sikap adalah penilaian terhadap perilaku dan keyakinan siswa
terhadap suatu obyek, fenomena, atau masalah. Sikap dapat dibentuk dan
merupakan ekspresi perasaan, nilai, atau pandangan hidup yang terkait dengan
kecenderungan bertindak seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Secara umum,
semua mata pelajaran memiliki tiga domain tujuan. Tiga domain tujuan itu adalah:
penigkatan kemampuan kognitif; peningkatan kemampuan afektif; dan peningkatan
keterampilan berhubungan dengan berbagai pokok bahasan yang ada dalam suatu
mata pelajaran. Namun demikian, selama ini penekanan yang sangat menonjol, baik
dalam proses pembelajaran maupun dalam pelaksanaan penilaiannya adalah dalam
domain kognitif. Domain afektif dan psikomor agak terabaikan. Dampak yang terjadi,
seperti yang menjadi sorotan masyarakat akhir-akhir ini, lembaga-lembaga
pendidikan menghasilkan lulusan yang kurang memiliki sikap positif yang sesuai
dengan nilai-nilai yang berlaku dan kurang terampil untuk menjalani kehidupan dalam
masyarakat lingkungannya.Oleh karena itu, kondisi ini perlu diperbaiki. Domain
kognitif, afektif dan konatif atau psikomotor perlu mendapat penekanan yang
seimbang dalam proses pembelajaran dan penilaian. Dengan demikian, penilaian
sikap perlu dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, dan hasil penilaiannya perlu ditindak
lanjuti.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu rubrik?
2. Apa fungsi dan tujuan dari rubrik?
3. Apa yang dimkasud dengan penilaian ranah afektif?
4. Bagaimana langkah pengembangan ranah afektif?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian rubrik.
2. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan dari rubrik.
3. Untuk mengetahui penilaian ranah afektif.
4. Untuk mengetahui langkah pengembangan ranah afektif.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN RUBRIK
Berikut ini terdapat beberapa pengertian rubrik menurut para ahli, antara lain:
1. Menurut Arens
Rubrik adalah Deskripsi terperinci tentang tipe kinerja tertentu dan kriteria yang akan
digunakan untuk menilainya.
2. Menurut Bernie Dodge dan Nancy Pickett
Rubrik adalah dalah alat skoring untuk asesmen yang bersifat subjektif, yang
didalamnya terdapat satu set kriteria dan standar yang berhubungan dengan tujuan
pembelajaran yang akan diases ke anak didik.
3. Menurut Nitko
Rubrik adalah suatu alat yang berisi seperangkat aturan yang digunakan untuk
mengases kualitas dari performansi/kinerja mahasiswa/ peserta didik .
4. Menurut Heidi Goodrich Andrade
Rubrik adalah suatu alat penskoran yang terdiri dari daftar seperangkat kriteria atau
apa yang harus dihitung.
B. TUJUAN RUBRIK
Tujuan dari penilaian rubrik yaitu siswa diharapkan secara jelas memahami dasar
penilaian yang akan digunakan untuk mengukur suatu kinerja siswa. Kedua pihak (guru
dan siswa) akan mempunyai pedoman bersama yang jelas tentang tuntutan kinerja yang
diharapkan. Rubrik diharapkan pula dapat menjadi pendorong atau motivator bagi siswa
dalam proses pembelajaran.
C. ISI RUBRIK
Dalam setiap komponen terdiri dari satu atau beberapa dimensi. Setiap dimensi harus
didevinisikan supaya lebih jelas harus diberi contoh atau ilustrasi. Dimensi-dimensi
kinerja inilah yang akan ditentukan mutunya atau diberi peringkat. Setiap kategori mutu
sebaiknya diberi contoh-contoh kinerja agar mempermudah guru atau pemberi peringkat.
Secara singkat scoring rubrik terdiri dari beberapa elemen, yaitu :
1. Dimensi, yang akan dijadikan dasar menilai kinerja anak didik.
2. Definisi dan contoh, yang merupakan penjelasan mengenai setiap dimensi
2
3. Skala yang akan digunakan untuk menilai dimensi
4. Standar untuk setiap katagori kinerja.
3
7. Berdasarkan hasil penilaian terhadap kinerja atau hasil kerja dari uji coba tersebut
kemudian dilakukan revisi terhadap deskripsi kinerja maupun konsep dan
keterampilan yang akan diasesmen.
8. Memmikirkan kembali tentang skala yang digunakan.
9. Merevisi skala yang digunakan.
F. MACAM RUBRIK
Berdasarkan kegunaannya rubric dapat dibedakan menjadi dua yaitu rubric holistic
dan rubric analytic .
1. Holistik Rubrik
Holistik Rubrik adalah rubrik yang deskripsi dimensi kinerjanya dibuat secara umum,
Karena itu biasanya Holistik Rubrik digunakan untuk menilai berbagai macam
kinerja. Aspek – aspek yang perlu diperhatikan dalam menilai kinerja siswa antara
lain: Kwalitas pengerjaan tugas, Kretifitas dalam pengerjaan tugas, Produk tugas.
Setiap aspek yang akan dilihat kinerjanya kemudian ditentukan gradasi
mutunya mulai dari yang paling sempurna sampai yang paling jelek.
Holistik rubric yang khusus dibuat untuk menilai kinerja siswa yang berhubungan
dengan keterampilan mengerjakan sesuatu , Dimensi kerjanya yang harus diperhatikan
antara lain : Kemampuan menggunakan prosedur kerja, Kemampuan menunjukan fungsi
dari setiap langkah sesuai dengan prosedur, dan Kemampuan memodifikasi prosedur yang
ada tanpa menyalahi fungsi.
2. Analitic Rubric
Analitic rubric adalah rubric yang dimensi atau aspek kinerjanya dibuat lebih
rincidemikian pula deskripsi setiap aspek kinerjanya. Contoh rubric tugas
karangan dengan topic pengalaman saat liburan semester, panjang karangan dan
komponen – komponen serta tanggal pengumpulan tugas sudah di tentukan :
4
pelajaran akan merasa senang mempelajari mata pelajaran tersebut sehingga mereka akan
dapat mencapai hasil pembelajaran yang optimal. Walaupun para guru sadar akan hal ini
tetapi belum banyak tindakan yang dilakukan guru untuk meningkatakan minat dan
mengembangkan sikap positif terhadap mata pelajaran. Fakta yang ada sampai saat ini
pembelajaran masih di dominasi pada pengembangan ranah kognitif. Menurut Krathwohl
(dalam Groundlund and Linn, 1990), ranah fektif terdiri atas 5 level yaitu:
1. Receiving merupakan keinginan siswa untuk memperhatikan suatu gejala atau
stimulus misalnya aktifvitas dalam kelas, buku atau musik.
2. Responding merupakan partisipasi aktif siswa untuk merespon gejala yang
dipelajari. Hasil pembelajaran pada level ini menekankan pada perolahan respon,
leinginan memberi respon, atau kepuasan dalam memberi respon.
3. Valuing merupakan kemampuan siswauntuk memberikan nilai, keyakinan atau sikap
dan menunjukkan suatu derajat internalisasi dan komitmen.
4. Organization merupakankemampuan anaka untuk mengorganisasi nilai yang satu
dengan yang lain dan konflik antar nilai internal dan konsisten.
5. Characterization merupakan level tertinggi dalam ranah afektif. Pada level ini siswa
sudah memiliki sistem sudah memiliki sistem nilai yang mampu mengendalikan
perilaku sampai pada waktu tertentu hingga menjadi pola hidupnya.
5
Merupakan pengamatan tentag sikap dan tingkah laku sesorang dimana yang diamati
tidak tahu bahwa ia sedang diamati.
6
Tujuan uji coba adalah untuk mengetahui apakah perangkat alat ukur tersebut sudah
dapat memberikan hasil pengukuran seperti yang kita inginkan.
8. Menyempurnakan Instrumen
Pada saat ini sudah banyak program analisis data yang beredar di pasaran yang dapat
kita manfaatkan untuk mengolah data. Berdasarkan data hasil uji coba kita akan dapat
memperbaiki butir 0 butur pertanyaan yang dianggap lemah.
9. Mengadministrasikan Instrumen
Artinya adalah pengambilan data di lapangan. Untuk mengambil data di lapangan
perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu:
a. Kesiapan perangkat instrumen
b. Tenaga lapangan
c. Kesiapan responden
BAB III
PENUTUP
1. Rubrik adalah alat penilaian untuk penilaian subjektif. Ini adalah satu set kriteria dan
standard yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran yang digunakan untuk menilai
prestasi pelajar di atas kertas, projek, esei, dan tugas lain.
2. Tujuan dari penilaian rubrik yaitu siswa diharapkan secara jelas memahami dasar
penilaian yang akan digunakan untuk mengukur suatu kinerja siswa.
3. Kemampuan efektif meruapakan bagian dari hasil belajar siswa yang sangat penting.
Keberhasilan pembelajaran pada ranah kognitif dan psikomotor sangat ditentukan oleh
kondisi afektif siswa.
4. Langkah pengembangan instrumen afektif: merumuskan tujuan pengukuran afektif,
mencari definisi konseptual dari afektif yang akan diukur, menentukan definisi
operasioanl dari setiap afektif yang akan diukur, menjabarkan definisi operasioanl
menjadi sejumlah indikator, menggunakan indikator sebagai acuab menulis pertanyaan-
pertanyaan dalam instrumen, meneliti kembali setiap butir pertanyaan, melakukan uji
coba, menyempurnakan instrumen, mengadministrasikan instrumen.
7
Daftar Pustaka
Suryanto Adi, dkk. Evaluasi Pembelajaran di SD. 2015. Banten: Universitas Terbuka Press.