Anda di halaman 1dari 10

1

Nama : ERIAWATY

Tugas : KesimpulanSeluruh Makalah

Semester : Dua,kelas Merauke

Dosen Pengampu : Bpk Dr Zulihi

Kesimpulan Pengertian kurikulum dalam pandangan modern merupakan


program pendidikan yang disediakan oleh sekolah, yang tidak hanya sebatas bidang
studi dan kegiatan belajarnya saja, akan tetapi meliputi segala sesuatu yang dapat
mempengaruhi perkembangan dan pembentukan pribadi peserta didik sesuai
dengan tujuan pendidikan yang diharapkan sehingga dapat meningkatkan mutu
kehidupannya, yang pelaksanaannya bukan saja di sekolah tetapi juga di luar
sekolah. Ada 4 komponen utama kurikulum, yaitu tujuan-tujuan yang ingin dicapai,
pengetahuan (knowledge), metode dan cara-cara mengajar serta metode dan cara
penilaian (evaluasi). Asas kurikulum meliputi kerangka dasar prndidikan Islam yaitu
menjadikan al Quran dan Hadis, sebagai sumber utama dalam penyusunannya.
Sedangkan yang menjadi dasar penyusunan kurikulum adalah Dasar religis,
psikologis,sosiologis, filosofis dan organisatoris Prinsip-prinsip kurikulum dalam
Islam antara lain : prinsip berasaskan Islam, prinsip mengarah kepada tujuan, prinsip
(integritas) antar mata pelajaran, prinsip relevansi, prinsip fleksibilitas, prinsip
integritas, prinsip efisiensi, prinsip kontinuitas, prinsip individualitas, prinsip
kesamaan, prinsip kedinamisan, prinsip keseimbangan dan prinsip efektifitas.
Kurikulum pendidikan Islam berorientasi kepada pelestarian nilai, peserta didik,
masa depan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK),

Kurikulum merupakan komponen penting dalam dunia pendidikan.


Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pengembangan
kurikulum merupakan proses penyusunan rencana tentang isi atau muatan
kurikulum yang harus berangkat dari visi, misi, dan tujuan yang ingin dicapai. Hal
yang mendasar dalam proses pengembangan kurikulum atau landasan
2

pengembangan kurikulum mencakup landasan filosofis, landasan psikologis,


landasan sosiologis, landasan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta landasan
organisasi.Dari setiap azas pengembangan kurikulum yang telah dibahas dalam
makalah ini, maka dapat disimpulkan bahwa begitu pentingnya suatu azas dalam
sebuah kurikulum, karena kurikulum adalah sebuah rencana pendidikan, diperlukan
azas yang sangat akurat. Agar nantinya bisa membantu dalam pengembangan dan
kemajuan proses pendidikan serta tujuan pendidikan yang sebenarnya.

Oleh karena itu azas yang digunakan untuk mengembangkankan


kurikulum harus dicari dengan seleksi yang ketat agar menghasilkan azas yang kuat
dan tepat. Pemahaman dan cara implementasi yang tepat adalah awal yang baik
untuk menajalankan kurikulum. Karena kerugian pendidikan sangat besar jika
kurikulum tersebut tidak dilakukan dengan baik. Peran kurikulum ini sangat
berpengaruh, jadi dibutuhkan azas yang kokoh dan kuat serta implementasinya yang
tepat kerangka keilmuwan yang dibangun dalam Islam terdiri dari ontologi,
efistemologi, dan aksiologi sangat mendukung bagi terciptanya peradaban dan
kemajuan. Jika ketiga hal tersebut dikembangkan dan tidak dipisah-pisahkan, maka
ilmu pengetahuan dalam Islam akan menjadi barometer umat lain dalam kajian-
kajian keilmuwan. B. Saran Pendidikan Islam merupakan tolok ukur dari keberhasilan
tujulisan makalah ini masih banyak kesalahan dan jauasan organisatoris.

Ilmu agama Islam yang bersumber dari al-Qur’an dan hadits, jika digali dan
dikembangkan dengan sungguh-sungguh, maka dalam Islam perkembangan ilmu
pengetahuan akan maju. Al-Qur’an dan hadits sangat mendukung kemajuan ilmu
pengetahuan. Al-Qur’an dan hadits menjadi pedoman inspirasi ketika Islam
mengalami puncak kejayaannya. Hal ini menjadi bukti bahwa umat Islam pernah
menjadi umat yang lebih maju daripada umat-umat lainnya.Dan Fenomena
kemajuan yang pernah diraih adalah tidak mustahil akan bisa diraih kembali oleh
umat Islam, jika umat Islam benar-benar mempedomani dan menggali ilmu
pengetahuan dari sumber aslinya. Sudah sangat jelas, kerangka keilmuwan yang
dibangun dalam Islam terdiri dari ontologi, efistemologi, dan aksiologi sangat
mendukung bagi terciptanya peradaban dan kemajuan. Jika ketiga hal tersebut
dikembangkan dan tidak dipisah-pisahkan, maka ilmu pengetahuan dalam Islam
3

akan menjadi barometer umat lain dalam kajian-kajian keilmuwan. B. Saran


Pendidikan Islam merupakan tolok ukur dari keberhasilan tujuan

Model pengembangan kurikulum adalah model yang digunakan untuk


mengembangkan suatu kurikulum dimana pengembangan kurikulum dibutuhkan
untuk memperbaiki atau menyempurnakan kurikulum yang dibuat untuk
dikembangkan sendiri baik dari perintah pusat, pemerintah daerah/sekolah. Dengan
perkataan lain, model pengembangan kurikulum merupakan teori-teori tentang
langkah-langkah pengembangan kurikulum. Model adalah konstruksi yang bersifat
teoritis diri konsep. Model pengembangan kurikulum merupakan suatu alternatif
prosedur dalam rangka mendesain (designing), menerapkan (implementation), dan
mengevaluasi (evaluation) suatu kurikulum. Oleh karena itu, model pengembangan
kurikulum harus dapat menggambarkan suatu proses sistem perencanaan
pembelajaran yang memenuhi berbagai kebutuhan dan standar keberhasilan dalam
Pendidikan. Dalam praktik pengembangan kurikulum sering terjadi cenderung hanya
menekankan pada pemenuhan mata pelajaran. Artinya, isi atau materi yang harus
dipelajari peserta didik hanya berpusat pada disiplin ilmu yang terstruktur,
sistematis, dan logis, sehingga mengabaikan pengetahuan dan kemampuan aktual
yang dibutuhkan sejalan perkembangan masyarakat.

Dari uraian makalah dapat diambil kesimpulan bahwa pengembangan


kurikulum adalahsuatu proses yang menyeluruh sebagai bentuk kebijakan nasional
dalam pendidikan yang disesuaikan dengan visi, misi dan strategi yang dimiliki dari
pendidikan nasional. Proses pengembangan kurikulum mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Sejarah perkembangan kurikulum di
Indonesia mengalami perubahan dari tahun ketahun yang terkini adalah merdeka
belajar.Dalam periodesasi Islam perkembangan kurikulum dari masa Rasulullah,
masa Khulafa al-Rasyidin, masa Bani Umayyah, dan masa Bani Abbasiyyah. Prosedur
pengembangan kurikulum disesuaikan dengan model- model pengembangan
kurikulum yang meliputi: model pengembangan kurikulum, Model Kurikulum Ralph
Tyler, model hilda taba, model tekhnologi pendidikan, model Olivia, model
pendekatan administrative, model pendekatan Grass Roots.

Kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh dan


dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlah pengetahuan, mata ajaran(subject
matter) yang dipandang sebagai pengalaman orang tua atau orang-orang yang
4

pandai pada masa lampau, yang telah disusun secara sistematis dan logis.
Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan kurikulum agar menghasilkan
rencana kurikulum yang luas dan spesifik. Proses ini berhubungan dengan seleksi
dan pengorganisasian berbagai komponen situasi belajar mengajar.

Sebagaimana yang termuat dalam kerangka kerja pembelajaran inovatif


abad 21 yang dicetuskan oleh Partnership for 21st Century Learning (2011), konsep
pengembangan pembelajaran abad 21 tidak cukup pada aspek pengetahuan saja,
sehingga perlu dilengkapi dengan keterampilan-keterampilan sebagai berikut :
pertama, pembelajaran dan keterampilan inovatif seperti berpikir kritis dan
pemecahan masalah, kreativitas dan inovasi, komunikasi, dan kolaborasi. 24 .
Daryanto and Syaiful Karim, Pembelajaran Abad 21 (Yogyakarta: Gava Media,
2017),Kedua, keterampilan hidup dan karir meliputi kemampuan dalam hal
fleksibilitas dan adaptif, berinisiatif dan mandiri, keterampilan sosial dan budaya,
produktif dan akuntabel, kepemimpinan dan tanggung jawab. Ketiga, keterampilan
informasi, media dan teknologi artinya peserta didik harus peka terhadap informasi,
media, dan TIK. Adapun prinsip prinsip pokok pembelajaran abad 21 diantaranya
yaitu: education should be collaborative (pendidikan harus berkolaborasi),
learningshould have context (belajar harus memiliki konteks), instruction should
bestudent-centered (pembelajaran berpusat pada siswa), schools should
beintegrated with society (sekolah harus diintegrasikan dengan masyarakat).
Setidaknya terdapat dua pendekatan pokok dalam pembelajaran K-13 yang erat
kaitannya dengan kebutuhan abad 21, yaitu pendekatan inkuiri dan saintifik yang
dijadikan rujukan dalam pengembangan berbagai model pembelajaran inovatif abad
21. Kegiatan-kegiatan yang menantang peserta didik untuk berpikir kritis dalam
memecahkan masalah, mendorong untuk bekerja sama dan berkomunikasi menjadi
hal penting yang harus termuat dalam rencana pembelajaran yang dibuat. Selain itu,
penilaian seharusnya tidak lagi sekedar untuk mengetahui pencapaian hasil belajar
peserta didik tetapi juga dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
proses belajar sehingga penilaian dan proses pembelajaran tidak lagi diposisikan
sebagai kegiatan yang terpisah. Penilaian seharusnya berorientasi pada
mempersiapkan peserta didik untuk memiliki kesiapan menghadapi tantangan
kehidupan nyata di lingkungan global yang kompleks di masa depan. Oleh karena
itu, pendidik harus menguasai keahliannya, baik dalam disiplin ilmu pengetahuan
maupun metodologi mengajarnya
5

KTSP merupakan paradigma baru pengembangan kurikulum, yang


memberikan otonomi luas pada setiap satuan pendidikan, dan pelibatan masyarakat
dalam rangka mengefektifkan proses belajar mengajar di sekolah. b. Tujuan KTSP
adalah dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan mengikutsertakan masyarakat
dalam proses implementasi KTSP. Akan tetapi ditemui beberapa hambatan dalam
proses implementasinya, yaitu berasal dari guru, sekolah, kurikulum, dan mayarakat.
Walaupun demikian ada beberapa langkah yang dapat ditempuh agar implementasi
KTSP dapat berjalan dengan optimal, yaitu dengan peran serta seluruh elemen yang
ada, yaitu sekolah penyelenggara, Dinas pendidikan, pemerintah, serta peran serta
masyarakat dalam mengawal tercapainya tujuan pendidikan nasional.

Kurikulum 2013 adalah bentuk pengembangan dari kurikulum


sebelumnya yaitu kurikulum KTSP, yang implementasinya dimulai pada Tahun 2013.
Kurikulum 2013 ini lebih menekankan kepada kompetensi dan karakter pada peserta
didik. Dimana tujuannya untuk menjadikan manusia yang mampu menghadapi
tantangan zaman, manusia terdidik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Dengan demikian untuk
mewujudkan itu semua maka guru dituntut untuk secara profesional merancang
Strategi pembelajaran afektif dan bermakna, mengorganisasikan pembelajaran,
memilih pendekatan pembelajaran yang tepat, menentukan prosedur pembelajaran
dan pembentukan kompetensi secara efektif, serta menetapkan kriteria
keberhasilan.

Konsep Kurikulum 21 Pembelajaran abad 21 adalah pembelajaran yang


dirancang untuk generasi abad 21 agar mampu mengikuti arus perkembangan
teknologi terbaru. Terutama pada ranah komunikasi yang telah masuk ke sendi
kehidupan, maka dari itu siswa diharuskan untuk bisa menguasai empat
keterampilan belajar (4C), yakni: creativity and innovation, critical thinking and
problem solving, communication dan collaboration. Pembelajaran abad 21 bisa
ditandai dengan perubahan paradigma teaching (root learning) menjadi learning
(deep learning).Bila ditarik dari manusianya pembelajaran abad 21 bertujuan agar
6

manusia bisa relevan dengan zamannya, terutama manusia Indonesia maka


terbentuklah inisiasi dari pembelajaran abad 21. Inilah salah satu instrumen untuk
‘membeli’ masa depan.Karena pengaruhnya yang signifikan itulah siswa diharap
mampu beradaptasi dengan zaman sehingga nantinya mereka bisa berkompetisi
dengan baik di masa yang akan datang. Perkembangan zaman yang diiringi dengan
perkembangan teknologi telah membawa dampak perubahan yang sangat besar
dalam kehidupan bermasyarakat termasuk dalam pola pikir generasi saat ini atau
sering disebut dengan generasi milenial. Perkembangan ini berdampak juga
terhadap dunia pendidikan dimana guru tidak dapat lagi mengajar seperti mengajar
generasi sebelumnya (baby boomers, X, Y) karena generasi yang diajar sudah
berbeda. Indonesia kini sedang bersiap karena sedang berada di pintu revolusi
industry.

Evaluasi kurikulum memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan.


Tanpa adanya evaluasi kita tidak akan tahu kelemahan dan kekuatan di
dalamperencanaan maupun proses implementasi kurikulum yang telah digunakan.
Danmenjadikan hal tersebut sebagai umpan balik oleh pihak-pihak
yangberkepentingan, seperti halnya; orang tua, guru, pengembang
kurikulummasyarakat, dll. Sehingga hal tersebut bisa dijadikan acuan untuk
perbaikan danpengembangan kurikulum yang akan datang sehingga peserta didik
mampumencapi tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dengan seefektif mungkin.
Pendekatan evaluasi kurikulum dengan menggunakan scintistic ideal
ataupendekatan humanistic ideal. Prinsipnya: Evaluasi mengacu kepada
tujuan,bersifat, menyeluruh, dan obyektif. Adapun bentuk Evaluasi formatif dan
evaluasi sumatif. Model evaluasi kurikulum: Measurement, Congruence,
congruence,Illumination, dan Educational System Evaluation Evaluasi. Sedang
pelakasanaanevaluasi kurikulum dapat menggunakan dua macam teknik, yaitu:
teknik tes daa teknik bukan tes. inovasi kurikulum merupakan upaya perbaikan
dalam tatanan konsep pendidikan, perundang-undangan, peraturan dan
pelaksanaan pendidikan serta menghilangkan praktik-praktik pendidikan masa lalu
yang tidak sesuai, sehingga aspek pendidikan di masa mendatang menjadi jauh lebih
baik dari sebelumnya.

Fokus pembelajarannya pada ‘mempelajari cara belajar’ (learning how to


learn) dan bukan semata mempelajari substansi mata pelajaran. Sedangkan
pendekatan, strategi dan metoda pembelajarannya adalah mengacu pada konsep
7

konstruktivisme yang mendorong dan menghargai usaha belajar siswa dengan


proses inkuiri & discovery learning. 2. Model pembelajaran adalah sebagai suatu
desain yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi yang
memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan
pada diri siswa. 3. pembelajaran kooperatif, inquiry, dan pembelajaran kontekstual
(CTL) sehingga dapat memungkinkan terjadinya pola interaksi guru dan peserta didik
secara timbal balik.

Desain bahan ajar yang berorientasi pada model pembelajaran STAD untuk
capaian pembelajaran ranah pemahaman siswa pada mata pelajaran. Didapatkan
kesimpulan yaitu, penyusunan bahan ajar dan LKS untuk capaian ranah pemahaman
berisi tentang penjelasan yang kontekstual. Serta, ditambah dengan gambar yang
dapat merepresentasikan suatu konsep yang abstrak menjadi lebih realistik. Selain
itu, pertanyaan yang terdapat dalam LKS dapat menggiring siswa untuk mencapai
indikator-indikator pemahaman. Kemudian untuk mengoptimalkan penggunaan
model pembelajaran STAD. Hendaknya bahan ajar dan LKS disusun secara sistematis
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Serta, setiap studi kasus dan
pertanyaannya merepresentasikan setiap tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
Sehingga capaian siswa pada setiap indikatornya dapat terukur dengan baik. 2.
Berdasarkan hasil implementasi dari desain bahan ajar yang berorientasi pada
model pembelajaran STAD untuk capaian pembelajaran ranah pemahaman siswa
pada mata pelajaran. Didapatkan hasil yaitu, dalam pelaksanaan pembelajaran
untuk memudahkan siswa dalam memahami materi, serta meningkatkan
antusiasme dan motivasi belajar siswa. Guru memberikan arahan dan motivasi
secara langsung kepada siswa. Serta, guru menggunakan pendekatan pembelajaran
Student Centered Learning. Karena, pendekatan tersebut jika dipadukan dengan
bahan ajar dengan redaksi yang kontekstual, dapat menciptakan pembelajaran.

. Berdasarkan hasil pembahasan dari desain bahan ajar yang berorientasi pada
model pembelajaran STAD untuk capaian pembelajaran ranah pemahaman siswa
pada mata pelajaran. Didapatkan kesimpulan yaitu, penyusunan bahan ajar dan LKS
untuk capaian ranah pemahaman berisi tentang penjelasan yang kontekstual. Serta,
ditambah dengan gambar yang dapat merepresentasikan suatu konsep yang abstrak
menjadi lebih realistik. Selain itu, pertanyaan yang terdapat dalam LKS dapat
menggiring siswa untuk mencapai indikator-indikator pemahaman. Kemudian untuk
mengoptimalkan penggunaan model pembelajaran STAD. Hendaknya bahan ajar
8

dan LKS disusun secara sistematis sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai. Serta, setiap studi kasus dan pertanyaannya merepresentasikan setiap
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Sehingga capaian siswa pada setiap
indikatornya dapat terukur dengan baik. 2. Berdasarkan hasil implementasi dari
desain bahan ajar yang berorientasi pada model pembelajaran STAD untuk capaian
pembelajaran ranah pemahaman siswa pada mata pelajaran. Didapatkan hasil yaitu,
dalam pelaksanaan pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam memahami
materi, serta meningkatkan antusiasme dan motivasi belajar siswa. Guru
memberikan arahan dan motivasi secara langsung kepada siswa. Serta, guru
menggunakan pendekatan pembelajaran Student Centered Learning. Karena,
pendekatan tersebut jika dipadukan dengan bahan ajar yang aktif dan
menyenangkan. Selain itu untuk meningkatkan kembali motivasi belajar siswa. siswa
yang berani mempresentasikan hasil kerjanya, serta mengemukakan pendapatnya,
Patut diberikan apresiasi berupa penghargaan. B. Saran Berdasarkan pembahasan
dan kesimpulan, Penulis memberikan saraar dengan redaksi yang kontekstual, dapat
menciptakan pembelajaran.

Dari pembahasan makalah tersebut diatas penulis dapat menyimpulkan


beberapa kesimpulan berikut ini: Bahan ajar berbasis TIK adalah bahan ajar yang
disusun dan dikembangkan dengan menggunakan alat bantu TIK untuk mengolah
data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi
data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informaasi yang berkualitas.
Penggunaan bahan ajar berbasis TIK dalam kegiatan pembelajaran memungkinkan
peserta didik dapat mempelajari suatu kompetensi dasar (KD) secara runtut,
sistematis, interaktif dan inovatif sehingga diharapkan semua kompetensi tercapai
secara utuh dan terpadu. Penyusunan bahan ajar mandiri berbasis TIK harus
memenuhi kaidah-kaidah yang telah ditetapkan, baik pada tahap perencanaan,
persiapan, penyusunan, penilaian atau validasi dan pengiriman bahan ajar berbasis
TIK. Penyusunan bahan ajar mandiri berbasis TIK dikembangkan melalui tahapan
sebagai berikut : 1. Analisis Standar Isi (SK – KD) 2. Analisis kebutuhan materi dan
konten digital 3. Desain pembelajaran yang dikembangkan dalam bahan ajar 4.
Desain bahan ajar yang dikembangkan melalui story board Sedangkan langkah-
langkah pokok dalam penyusunan dan pembuatan bahan ajar terdiri dari analisis
kebutuhan belajar, menyusun peta bahan ajar, dan membuat bahan ajar
berdasarkan struktur masing-masing bentuk bahan ajar. - Langkah 1 : Melakukan
9

Analisis Kebutuhan Bahan Ajar - Langkah 2 : Menyusun Peta Bahan Ajar - Langkah 3 :
Membuat Struktur Bahan Ajar.

Pendidikan agama dimaksudkan untuk meningkatkan potensi spiritual


dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Peningkatan potensi spritual
mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta
pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif
kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan
pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya
mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Analisis dari
pembelajaran PAI akan memudahkan bagaimana kita mengetahui pendidikan Islam
secara utuh yang ada di madrasah maupun sekolah umum. Ada beberapa aspek
yang perlu kita analisis, antara lain: a. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam b.
Aspek-Aspek Pembelajaran PAI c. Prinsip Pembelajaran PAI 15 d. 16 Kriteria
Pembelajaran yang Digunakan e. Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama diajarkan kepada manusia
dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah dan berakhlak
mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti,
etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun
sosial. Merupakan tujuan daripada aspek-aspek pembelajaran PAI yang diharapkan
dari berbagai mata pelajaran yang ada di PAI. Seringkali sebuah prinsip hanya
dijadikan sebagai sebuah formalitas saja. Prinsip tidak dijadikan sebagai dasar atau
pondasi bagai pencapaian sebuah tujuan. Padahal dalam pencapaian tujuan yang
diharapkan dalam pendidikan Islam, keberadaan prinsip-prinsip sangatlah penting
dan urgen. Di dalam pendekatan ada yang namanya metode yang perananannya
sangatlah penting dalam pembelajaran. Karena dalam melakukan kegiatan belajar
mengajar seorang guru yang menjalankan metode pembelajaran yang beraneka
ragam akan membuat sarana kelas menjadi baik dan kelangsungan pembelajaran
menjadi nyaman. Khususnya dalam pendidikan Islam. Bahan pelajaran agama tidak
diragukan lagi mengandung nilai-nilai bagi pembentukan pribadi muslim tetapi kalau
diberikan dengan cara yang kurang wajar misalnya anak disuruh menghafal secara
mekanis apa yang disampaikan oleh guru atau yang terdapat di dalam buku-buku
pelajaran, tidak mustahil akan timbul pada diri anak, murid merasa tidak senang
dengan guru agamanya. Oleh karena itu, diperlukan metode yang tepat untuk setiap
10

jenis bahan memerlukan jenis belajar sendiri. Pada umumnya dikenal jenis bahan
dan jenis belajar yang sesuai dengannya. Metode dalam pendidikan Islam (Umum
dan Agama Islam) mempunyai peranan penting dalam mewujudkan tujuan-tujuan
yang diciptakan bersama. Karena itu metode menjadi sebuah sarana yang bermakna
dalam menyajikan pelajaran, sehingga dapat membantu siswa memahami bahan-
bahan pelajaran untuk mereka.

Anda mungkin juga menyukai