PENYUSUNANAN
KURIKULUM
Azas Religius
Azas Filosofis
Azas Psikologis
Psikologi merupakan salah satu azas dalam Azas psikologi berkaitan dengan perilaku
pengembangan kurikulum, karena dalam manusia. Sehubungan dengan pengembangan
proses Pendidikan terjadi interaksi kurikulum dan pembelajaran, perilaku
antarmanusia, yaitu antara siswa dengan manusia menjadi landasan berkenaan
pendidik, dan juga antara siswa dengan dengan psikologi belajar dan psikologi
manusia lainnya. perkembangan anak.
Lanjutan…
Azas Sosial-Budaya
Ilmu pengetahuan adalah seperangkat pengetahuan yang disusun secara sistematis yang
dihasilkan melalui penelitian ilmiah, sedangkan teknologi adalah aplikasi dari ilmu
pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis dalam kehidupan.
Secara tidak langsung menuntut dunia Pendidikan untuk dapat membekali peserta didik
agar memiliki kemampuan memecahkan masalah yang dihadapi sebagai pengaruh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Lanjutan…
Azas Organisatoris
Dilihat dari organisasinya ada tiga kemungkinan tipe atau bentuk kurikulum, yaitu:
1. Terdiri dari sejumlah mata pelajaran yang terpisah satu sama lain (berdiri sendiri).
2. Tiap mata pelajaran diberikan dalam waktu tertentu.
3. Bertujuan pada penguasaan sejumlah ilmu pengetahuan dan mengabaikan aspek tingkah laku lainnya.
4. Tidak mempertimbangkan kebutuhan, masalah dan tuntutan dalam masyarakat yang senantiasa berubah
dan berkembang.
5. Pendekatan dan metodologi pembelajaran yang dipergunakan ialah sistem penuangan (imposisi).
6. Pendidik berperan aktif (teacher-centered), jenis komunikasi yang digunakan yaitu komunikasi sebagai
aksi, maksudnya komunikasi dari pendidik kepada peserta didik atau komunikasi satu arah (one way
traffic communication).
Lanjutan…
1. Kurikulum terdiri dari suatu bidang pengajaran yang di dalamnya berpadu sejumlah mata pelajaran
yang sejenis dan memiliki ciri-ciri yang sama.
2. Pelajaran bertitik tolah dari Core Subject, kemudian dijabarkan menjadi sejumlah pokok bahasan.
3. Berdasarkan pada tujuan kurikuler (standar kompetensi) dan tujuan instruksional (kompetensi
dasar) yang telah digariskan.
4. Sistem penyampaian bersifat terpisah.
5. Pendidik berperan sebagai pendidik bidang studi.
6. Minat, masalah, dan kebutuhan peserta didik serta kebutuhan masyarakat dipertimbangkan sebagai
dasar penyusunan kurikulum, walaupun masih dalam batas-batas tertentu.
Kelebihan atau Keunggulan
A. Subject Matter Curriculum
Penyajian bahan pelajaran dapat disajikan atau disusun secara Logis dan sistematis
Organisasinya sederhana, dan tidak terlalu sulit untuk direncanakan atau dilaksanakan
Dapat digunakan dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
Guru mempergunakannya lebih mudah.
Tidak sulit untuk diadakan perubahan-perubahan. Lebih tersusun dan sistematis
B. Correlated Curriculum
Korelasi memajukan integrasi pengetahuan kepada murid-murid.
Minat murid-murid bertambah apabila ia melihat hubungan antara mata pelajaran dengan
mata pelajaran.
Pengertian murid-murid tentang sesuatu lebih mendalam, bila didapat penjelasan dari
berbagai mata pelajaran.
Korelasi memberikan pengertian yang lebih luas, karena diperoleh pandangan dari berbagai
sudut dan tidak hanya dari satu mata pelajaran saja.
Korelasi memungkinkan murid-murid menggunakan pengetahuan yang lebih fungsional.
Kekurangan atau Kelemahan
A. Subject Matter Curriculum
Kurikulum ini memberikan mata pelajaran yang lepas-lepas yang tidak berhubungan satu
dengan yang lain serta tidak sesuai dengan kenyataan kehidupan yang sebenarnya.
Kurikulum ini tidak memperhatikan masalah-masalah sosial yang dihadapi anak-anak dalam
kehidupannya sehari-hari.
Kurikulum ini menyampaikan pengalaman umat manusia yang lampau dalam bentuk yang
sistematis dan logis.
Tujuan kurikulum ini terlampau terbatas.
Kurikulum ini kurang mengembangkan kemampuan berpikir
B. Integrated Curriculum
Kebanyakan guru kurang memahami tentang pelaksanaan kurikulum terpadu, dan dalam
pelaksanaan tugas guru amat berat, hal ini dikarenakan guru harus mengorganisasikan atau
memadukan berbagai standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam tiap-tiap mata pelajaran
yang mempunyai keterkaitan. Penggunaan sarana dan prasarana dalam pembelajaran sangat
beraneka ragam, sehingga dapat menyulitkan pelaksanaannya.
Organisasi pengetahuan dalam kurikulum ini tidak logis dan tidak sistematis, karena selalu
mengalami perubahan sesuai permasalahan yang direncanakan guru dan murid.
MODEL-MODEL KURIKULUM ZEIS
Model Beauchamp
Model Taba
a. Menentukan arena atau wilayah yang akan
Mengandalkan unit-unit eksperimen di cakup
Bersama dengan guru, menguji unit b. Menetapkan personalia
eksperimen, mengadakan revisi dan c. Organisasi dan prosedur pengembangan
konsolidasi, pengembangan kurikulum
keseluruhan kerangka kurikulum, d. Implementasi kurikulum
implementasi.
e. Evaluasi kurikulum