Anda di halaman 1dari 15

ASAS-ASAS

PENYUSUNANAN
KURIKULUM

Ika Rizqi Meilya, M.Pd


NIP. 1991052020122019
Azas-azas Pengembangan

Azas Religius

Azas religius merupakan asumsi- Azas religius merupakan prinsip


asumsi yang bersumber dari yang ditetapkan berdasarkan
ajaran agama, yang dijadikan nilai-nilai Ilahi yang tertuang
titik tolak dalam berpikir dalam kitab suci yang berisi
tentang dan melakukan nilai-nilai kebeneran yang
pengembangan serta universal, abadi dan bersifat
implementasi kurikulum. futuristik.

Sehingga dengan adanya dasar ini


kurikulum diharapkan dapat
membimbing peserta didik untuk Kurikulum yang akan
membina iman yang kuat, teguh dikembangkan dan diterapkan
terhadap ajaran agama, berakhlak berdasarkan atas nilai-nilai
mulia dan melengkapinya dengan ilahiyah.
ilmu pengetahuan yang
bermanfaat di dunia dan akhirat.
Lanjutan…

Azas Filosofis

Azas ini berhubungan dengan Sistem nilai merupakan pandangan


Pandangan ini lahir dari kajian
filsafat dan tujuan Pendidikan. seseorang tentang sesuatu
sesuatu masalah, norma-norma
Filsafat dan tujuan Pendidikan terutama berkenaan dengan arti
agama dan sosial yang dianutnya
berkenaan dengan sistem nilai. kehidupan.

Dengan kedudukannya yang begitu


mendasar, filsafat memiliki empat
Dalam pengembangan kurikulum,
filsafat menjawab hal-hal mendasar fungsi: 3. Dapat menentukan strategi atau
antara lain kemana peserta didik akan 1. Dapat menentukan arah dan cara pencapaian tujuan,
dibawa? Masyarakat seperti apa yang tujuan pendidikan, 4. Dapat menentukan tolak ukur
akan dikembangkan melalui keberhasilan proses pendidikan.
2. Dapat menentukan isi atau
Pendidikan tersebut?
materi pelajaran yang harus
dipelajari,
Lanjutan…

Azas Psikologis

Adanya kurikulum diharapkan dapat


mengembangkan perilaku baru berupa
Kurikulum sebagai alat untuk mencapai
kemampuan atau kompetensi aktual dan
tujuan Pendidikan berkaitan dengan proses
potensial dari setiap siswa, serta
perubahan perilaku siswa.
kemampuan-kemampuan baru yang dimiliki
untuk waktu yang relatif lama.

Psikologi merupakan salah satu azas dalam Azas psikologi berkaitan dengan perilaku
pengembangan kurikulum, karena dalam manusia. Sehubungan dengan pengembangan
proses Pendidikan terjadi interaksi kurikulum dan pembelajaran, perilaku
antarmanusia, yaitu antara siswa dengan manusia menjadi landasan berkenaan
pendidik, dan juga antara siswa dengan dengan psikologi belajar dan psikologi
manusia lainnya. perkembangan anak.
Lanjutan…

Azas Sosial-Budaya

Azas sosial budaya berkenaan dengan penyampaian kebudayaan,


proses sosialisasi individu, dan rekonstruksi masyarakat.

Bentuk-bentuk kebudayaan mana yang patut disampaikan dan ke


arah mana proses sosialisasi tersebut ingin direkonstruksi sesuai
dengan tuntutan masyarakat.

Masyarakat mempunyai norma-norma, adat kebiasaan yang mau tidak


mau harus dikenal dan diwujudkan peserta didik dalam bentuk
perilakunya. Karena peserta didik pada gilirannya harus hidup dalam
masyarakat itu, maka masyarakat harus dijadikan suatu faktor yang
harus dipertimbangkan dalam pembinaan dan pengembangan
kurikulum.
Lanjutan…

Azas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Ilmu pengetahuan adalah seperangkat pengetahuan yang disusun secara sistematis yang
dihasilkan melalui penelitian ilmiah, sedangkan teknologi adalah aplikasi dari ilmu
pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis dalam kehidupan.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara langsung berimplikasi


terhadap pengembangan kurikulum yang di dalamnya mencakup pengembangan isi
kurikulum atau materi pelajaran, penggunaan strategi, metode dan media
pembelajaran, serta penggunaan sistem evaluasi.

Secara tidak langsung menuntut dunia Pendidikan untuk dapat membekali peserta didik
agar memiliki kemampuan memecahkan masalah yang dihadapi sebagai pengaruh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Lanjutan…

Azas Organisatoris

Azas ini berkenaan dengan organisasi dan pendekatan kurikulum.

Studi tentang kurikulum sering mempertanyakan tentang jenis


organisasi atau pendekatan apa yang dipergunakan dalam pembahasan
atau penyusunan kurikulum tersebut.

Penggunaan suatu jenis pendekatan pada umumnya menentukan


bentuk dan pola yang dipergunakan oleh kurikulum tersebut.
ORGANISASI KURIKULUM
Ialah pola atau desain bahan /isi kurikulum yang tujuan untuk mempermudah siswa dalam
melakukan kegiatan belajar, sehingga tujuan pembelajaran dapat di capai secara efektif.
TINGKATAN KURIKULUM

KURIKULUM TINGKAT PUSAT

KURIKULUM TINGKAT LEMBAGA

KURIKULUM TINGKAT BIDANG STUDI


Model Kurikulum

Menentukan tujuan pendidikan

Menentukan proses belajar

Menentukan organisasi pengalaman belajar

Menentukan evaluasi belajar


Lanjutan…

Dilihat dari organisasinya ada tiga kemungkinan tipe atau bentuk kurikulum, yaitu:

a. Kurikulum Subject Matter atau Separated Subject

1. Terdiri dari sejumlah mata pelajaran yang terpisah satu sama lain (berdiri sendiri).
2. Tiap mata pelajaran diberikan dalam waktu tertentu.
3. Bertujuan pada penguasaan sejumlah ilmu pengetahuan dan mengabaikan aspek tingkah laku lainnya.
4. Tidak mempertimbangkan kebutuhan, masalah dan tuntutan dalam masyarakat yang senantiasa berubah
dan berkembang.
5. Pendekatan dan metodologi pembelajaran yang dipergunakan ialah sistem penuangan (imposisi).
6. Pendidik berperan aktif (teacher-centered), jenis komunikasi yang digunakan yaitu komunikasi sebagai
aksi, maksudnya komunikasi dari pendidik kepada peserta didik atau komunikasi satu arah (one way
traffic communication).
Lanjutan…

b. Kurikulum Korelasi atau Integrated

1. Kurikulum terdiri dari suatu bidang pengajaran yang di dalamnya berpadu sejumlah mata pelajaran
yang sejenis dan memiliki ciri-ciri yang sama.
2. Pelajaran bertitik tolah dari Core Subject, kemudian dijabarkan menjadi sejumlah pokok bahasan.
3. Berdasarkan pada tujuan kurikuler (standar kompetensi) dan tujuan instruksional (kompetensi
dasar) yang telah digariskan.
4. Sistem penyampaian bersifat terpisah.
5. Pendidik berperan sebagai pendidik bidang studi.
6. Minat, masalah, dan kebutuhan peserta didik serta kebutuhan masyarakat dipertimbangkan sebagai
dasar penyusunan kurikulum, walaupun masih dalam batas-batas tertentu.
Kelebihan atau Keunggulan
A. Subject Matter Curriculum
 Penyajian bahan pelajaran dapat disajikan atau disusun secara Logis dan sistematis
 Organisasinya sederhana, dan tidak terlalu sulit untuk direncanakan atau dilaksanakan
 Dapat digunakan dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
 Guru mempergunakannya lebih mudah.
 Tidak sulit untuk diadakan perubahan-perubahan. Lebih tersusun dan sistematis
B. Correlated Curriculum
 Korelasi memajukan integrasi pengetahuan kepada murid-murid.
 Minat murid-murid bertambah apabila ia melihat hubungan antara mata pelajaran dengan
mata pelajaran.
 Pengertian murid-murid tentang sesuatu lebih mendalam, bila didapat penjelasan dari
berbagai mata pelajaran.
 Korelasi memberikan pengertian yang lebih luas, karena diperoleh pandangan dari berbagai
sudut dan tidak hanya dari satu mata pelajaran saja.
 Korelasi memungkinkan murid-murid menggunakan pengetahuan yang lebih fungsional.
Kekurangan atau Kelemahan
A. Subject Matter Curriculum
 Kurikulum ini memberikan mata pelajaran yang lepas-lepas yang tidak berhubungan satu
dengan yang lain serta tidak sesuai dengan kenyataan kehidupan yang sebenarnya.
 Kurikulum ini tidak memperhatikan masalah-masalah sosial yang dihadapi anak-anak dalam
kehidupannya sehari-hari.
 Kurikulum ini menyampaikan pengalaman umat manusia yang lampau dalam bentuk yang
sistematis dan logis.
 Tujuan kurikulum ini terlampau terbatas.
 Kurikulum ini kurang mengembangkan kemampuan berpikir
B. Integrated Curriculum
 Kebanyakan guru kurang memahami tentang pelaksanaan kurikulum terpadu, dan dalam
pelaksanaan tugas guru amat berat, hal ini dikarenakan guru harus mengorganisasikan atau
memadukan berbagai standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam tiap-tiap mata pelajaran
yang mempunyai keterkaitan. Penggunaan sarana dan prasarana dalam pembelajaran sangat
beraneka ragam, sehingga dapat menyulitkan pelaksanaannya.
 Organisasi pengetahuan dalam kurikulum ini tidak logis dan tidak sistematis, karena selalu
mengalami perubahan sesuai permasalahan yang direncanakan guru dan murid.
MODEL-MODEL KURIKULUM ZEIS

Model Grass Roots/ Akar rumput


Model Miller Seller
Model Administratif Model ini lebih demokratis karena
pengembangan dilakukan oleh para Model transaksi:
Pengembangan kurikulum model ini disebut
juga dengan istilah dari atas kebawah. pelaksanan di lapangan sehingga Klasifikasi orentasi kurikulum,
Artinya pengembangan kurikulum ini ideal perbaikan dan peningkatan dapat pengembangan tujuan, identifikasi
awal dalam pelaksanaanya dimulai dari para dimulai dari unit-unit terkecil dan model belajar, implementasi.
pejabat tingkat atas pembuat keputusan dan spesifik menuju pd bagian yg lebih
kebijakan berkaitan dengan pengembangan
kurikulum besar (dari bawah ke atas)

Model Beauchamp
Model Taba
a. Menentukan arena atau wilayah yang akan
Mengandalkan unit-unit eksperimen di cakup
Bersama dengan guru, menguji unit b. Menetapkan personalia
eksperimen, mengadakan revisi dan c. Organisasi dan prosedur pengembangan
konsolidasi, pengembangan kurikulum
keseluruhan kerangka kurikulum, d. Implementasi kurikulum
implementasi.
e. Evaluasi kurikulum

Anda mungkin juga menyukai