Anda di halaman 1dari 5

TUGAS SESI 2

(PENGEMBANGANKURIKULUM DAN PEMBELAJARAN SD)

DIKERJAKAN OLEH :

ULI NUGRAHENI (856986701)

UPBJJ BANDAR LAMPUNG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2021
TUGAS SESI 2
Pengembangan Kurikulum & Pembelajaran di SD
PDGK4502.200023
SOAL :

1. Jelaskan landasan filosofis kurikulum?

2. Landasan psikologis kurikulum?

3. Apa kaitannya kurikulum dan teori belajar?

4. Apa hakikat landasan pengembangan kurikulum?

5. Jelaskan pendekatan dari sudut pandang orientasi penyusunan kurikulum?

JAWABAN :

1. Landasan filosofis mengacu pada pentingnya filsafat dalam melaksanakan, membina, dan

mengembangkan kurikulum di sekolah. Kurikulum pada hakikatnya adalah alat untuk

mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu tujuan pendidikan itu sangat diwarnai oleh

falsafah pandangan hidup yang dianut suatu bangsa, maka kurikulum yang

dikembangkan juga akan mencerminkan falsafah/pandangan hidup tersebut. Dalam hal

ini, sudah jelas terdapat keterkaitan yang sangat erat antara kurikulum pendidikan di

suatu negara tertentu dengan filsafat negara yang dianutnya. Apabila suatu negara

mengalami perubahan dalam hal pandangan hidupnya maka hal ini juga secara langsung

memengaruhi terhadap kurikulum yang ada. Pengembangan kurikulum walaupun pada

tahap awal sangat diwarnai oleh filsafat dan ideology negara, namun menuntut untuk

senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan disempurnakan sesuai dengan tuntutan dan

kebutuhan. Hal ini disebabkan bahwa pada dasarnya kurikulum itu sifatnya hipotesis,
artinya kurikulum akan menentukan manusia hari esok (masa depan) pada hari ini

berdasarkan pengalaman masa lalu.

2. Melalui pendidikan diharapkan adanya perubahan perilaku peserta didik menuju

kedewasaan, baik fisik, mental/intelektual, moral, maupun sosial. Namun, perlu juga

diingatkan bahwa tidak semua perubahan perilaku peserta didik tersebut mutlak sebagai

akibat intervensi dari program pendidikan. Ada juga yang dipengaruhi oleh kematangan

peserta didik itu sendiri atau pengaruh dari lingkungan di luar program pendidikan.

Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan/program pendidikan sudah pasti

berkenaan dengan proses perubahan perilaku peserta didik. Melalui kurikulum ini

diharapkan dapat terbentuk tingkah laku berupa kemampuan-kemampuan actual dan

potensial dari para peserta didik serta kemampuan-kemampuan baru yang berlaku dalam

waktu yang relatif lama.

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia, sedangkan kurikulum

adalah upaya menentukan program pendidikan untuk mengubah perilaku manusia. Oleh

sebab itu, pengembangan kurikulum harus dilandasi oleh psikologi sebagai acuan dalam

menentukan apa dan bagaimana perilaku itu harus dikembangkan.

Landasan psikologis terutama berkaitan dengan teori belajar dan teori perkembangan

anak. Teori belajar memberikan kontribusi dalam hal bagaimana isi kurikulum itu

disampaikan kepada siswa dan bagaimana harus mempelajarinya. Teori perkembangan

diperlukan terutama dalam menentukan isi kurikulum yang akan diberikan kepada siswa

agar tingkat keluasan dan kedalamannya sesuai dengan taraf perkembangan siswa.
3. Kurikulum dan teori belajar sangat berkaitan erat satu dengan yang lainnya. Dalam

pendidikan ada tujuan yang harus dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut ada kurikulum

yang berperan sebagai program atau suatu sistem yang digunakan untuk tercapainya

suatu pendidikan. Dan teori belajar berperan sebagai proses untuk mencapainya tujuan

tersebut.

Psikologi/teori belajar berkaitan dengan bagaimana individu/siswa belajar. Belajar dapat

diartikan sebagai perubahan perilaku yang terjadi melalui pengalaman. Segala perubahan

perilaku baik pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor yang terjadi karena proses

pengalaman, dapat dikategorikan sebagai perilaku hasil belajar.

Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari

adanya interaksi antara stimulus dan respons. Dengan kata lain, belajar merupakan

bentuk perubahan yang dialami anak didik dalam hal kemampuannya untuk bertingkah

laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respons.

Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan tingkah

laku sebagai hasil belajarnya.

4. Landasan pengembangan kurikulum pada hakikatnya merupakan aspek-aspek yang harus

diperhatikan dan dipertimbangkan pada waktu mengembangkan suatu kurikulum satuan

pendidikan, baik di lingkungan sekolah maupun luar sekolah. Secara umum, terdapat

empat aspek pokok yang melandasi pengembangan kurikulum, yaitu aspek filsafat

(landasan filosofis), teori/psikologi belajar dan perkembangan (landasan psikologis),

masyarakat dan kebudayaan (landasan sosiologis), serta ilmu pengetahuan, teknologi, dan

seni (landasan teknologis).


5. Pendekatan dari sudut pandang orientasi penyusunan kurikulum dapat dibedakan menjadi

tiga, yaitu orientasi pada tujuan, orientasi pada bahan ajar, dan orientasi pada kegiatan

belajar-mengajar. Pendekatan yang berorientasi pada tujuan didasarkan pada tujuan-

tujuan pendidikan nasional, tujuan satuan pendidikan, tujuan mata pelajaran, sampai

dengan tujuan pembelajaran. Pendekatan yang berorientasi pada bahan ajar sangat

menitikberatkan penyusunan kurikulum pada bahan ajar atau materi pelajaran yang akan

diajarkan, di mana tujuan dapat ditentukan berdasarkan bahan ajar tersebut. Pendekatan

pengembangan kurikulum yang berorientasi pada kegiatan belajar mengajar

menitikberatkan pada cara siswa belajar, serta cara dan langkah-langkah yang perlu

dilakukan agar siswa menguasai keterampilan untuk mendapatkan pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai