Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
A. LANDASAN FILOSOFIS
Landasan filosofis mengacu pada pentingnya filsafat dalam melaksanakan, membina, dan
mengembangkan kurikulum di sekolah. Menurut S. Nasution (1982) sebagai berikut :
1. Filsafat Pendidikan dapat menentukan arah akan kemana anak-anak harus dibawa.
2. Dengan adanya tujuan Pendidikan (yang diwarnai oleh filsafat yang dianut).
3. Filsafat dan tujuan Pendidikan menentukan cara dan proses untuk mencapai tujuan itu.
4. Filsafat dan tujuan Pendidikan memberi kesatuan yang bulat kepada segala usaha Pendidikan.
5. Tujuan Pendidikan memungkinkan pendidik menilai usahanya , apakah tujuan itu tercapai.
6. Tujuan Pendidikan memberikan motivasi atau dorongan bagi kegiatan-kegiatan Pendidikan.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa filsafat Pendidikan memiliki peranan yang besar dalam
menentukan tujuan atau arah Pendidikan.
Herbert Spencer (dalam Nasution, 1982) mengungkapkan bahwa tujuan Pendidikan itu harus
memuat hal-hal sebagai berikut.
1. Self-Preservation, yaitu individu harus dapat menjaga kelangsungan hidupnya dengan sehat,
mencegah penyakit, dan hidup teratur.
2. Securing the necessities of life, yaitu individu harus sanggup mencari nafkah dan memenuhi
kebutuhan hidup dengan melakukan suatu pekerjaan .
3. Rearing of Family, yaitu individu harus mampu menjadi ibu atau bapak yang sanggup
bertanggung jawab atas Pendidikan anaknya dan kesejahteraan keluarganya.
4. Maintaning properly social and political relationship, yaitu setiap individu adalah makhluk
sosial yang hidup dalam lingkungan masyarakat dan negara.
5. Enjoying leisure time, yaitu individu harus sanggup memanfaatkan waktu senggangnya
dengan memilih kegiatan-kegiatan yang menyenangkan untuk menambah kenikmatan dan
Kegairahan hidup.
B. LANDASAN PSIKOLOGIS
Pandangan tentang anak sebagai makhluk yang unik sangat berpengaruh terhadap
pengembangan kurikulum persekolahan.
Implikasi dari hal tersebut terhadap pengembangan kurikulum di sekolah, yaitu sebagai berikut :
a. Setiap siswa diberi kesempatan untuk berkembang sesuai dengan bakat, minat, dan
kebutuhannya.
b. Kurikulum memuat isi/materi pelajaran yang baik yang sifatnya umum atau inti maupun yang
dapat dipilih sesuai dengan minat dan bakat siswa, juga yang sifatnya akademik maupun
keterampilan.
c. Kurikukum memuat tujuan-tujuan yang mengandung pengetahuan, nilai/sikap, dan
keterampilan yang menggambarkan keseluruhan pribadi yang utuh.
2. Kurikukum dan Teori Belajar
Teori belajar yang berkembang pada dasarnya dapat dikelompokan kedalam tiga rumpun.
yaitu Teori disiplin mental, teori behaviorisme, dan teori organismik. Teori ini banyak
mempengaruhi praktek pelaksanaan kurikulum di sekolah karena teori ini memiliki prinsip-prinsip
sebagai berikut :
a. Belajar itu berdasarkan keseluruhan
b. Belajar adalah pembentukan kepribadian
c. Belajar berkat pemahaman
d. Belajar berdasarkan pengalaman
e. Belajar itu adalah suatu proses perkembangan
f. Belajar adalah proses kontinu
g. Belajar dihubungkan dengan minat, perhatian, dan kebutuhan siswa
3. Landasan Sosiologis
Landasan ini mengkaji tentang kurikulum yang dikaitkan dengan aspek masyarakat dan
kebudayaan.
a. Kurikulum dan masyarakat
b. Kebudayaan dan kurikulum
4. Landasan Teknologis
Landasan ini mengarahkan kajian mengenai kurikulum yang dikaitkan dengan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Ilmu pengetahuan dan teknologi
merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Perkembangan teknologi di bidang industri
mempunyai hubungan timbal balik dengan Pendidikan. Perkembangan Ilmu Pengetahuan,
teknologi, dan seni juga menimbulkan kebutuhan, aspirasi dan sikap hidup yang baru yang
berpengaruh terhadap sistem dan isi Pendidikan.