Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN

PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI SD


MODUL 2
(LANDASAN DAN PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM)

Disusun Oleh :

KELOMPOK 2

Ajat Sudrajat (857342954)


Nining (857347351)
Sri Herliani (857354554)
Onih (8573542882)
Murniawati (857343171)
Siti Aminah (857343157)
Selly Gustian Maulidanti (857343007)
Yuspa Jaenul Furqon (857343053)

UPBJJ (23/UT BOGOR)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
MODUL 2

LANDASAN DAN PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

KEGIATAN BELAJAR 1 – Landasan Pengembangan Kurikulum

A. LANDASAN FILOSOFIS
Landasan filosofis mengacu pada pentingnya filsafat dalam melaksanakan, membina, dan
mengembangkan kurikulum di sekolah. Menurut S. Nasution (1982) sebagai berikut :
1. Filsafat Pendidikan dapat menentukan arah akan kemana anak-anak harus dibawa.
2. Dengan adanya tujuan Pendidikan (yang diwarnai oleh filsafat yang dianut).
3. Filsafat dan tujuan Pendidikan menentukan cara dan proses untuk mencapai tujuan itu.
4. Filsafat dan tujuan Pendidikan memberi kesatuan yang bulat kepada segala usaha Pendidikan.
5. Tujuan Pendidikan memungkinkan pendidik menilai usahanya , apakah tujuan itu tercapai.
6. Tujuan Pendidikan memberikan motivasi atau dorongan bagi kegiatan-kegiatan Pendidikan.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa filsafat Pendidikan memiliki peranan yang besar dalam
menentukan tujuan atau arah Pendidikan.
Herbert Spencer (dalam Nasution, 1982) mengungkapkan bahwa tujuan Pendidikan itu harus
memuat hal-hal sebagai berikut.
1. Self-Preservation, yaitu individu harus dapat menjaga kelangsungan hidupnya dengan sehat,
mencegah penyakit, dan hidup teratur.
2. Securing the necessities of life, yaitu individu harus sanggup mencari nafkah dan memenuhi
kebutuhan hidup dengan melakukan suatu pekerjaan .
3. Rearing of Family, yaitu individu harus mampu menjadi ibu atau bapak yang sanggup
bertanggung jawab atas Pendidikan anaknya dan kesejahteraan keluarganya.
4. Maintaning properly social and political relationship, yaitu setiap individu adalah makhluk
sosial yang hidup dalam lingkungan masyarakat dan negara.
5. Enjoying leisure time, yaitu individu harus sanggup memanfaatkan waktu senggangnya
dengan memilih kegiatan-kegiatan yang menyenangkan untuk menambah kenikmatan dan
Kegairahan hidup.
B. LANDASAN PSIKOLOGIS

Pendidikan berkaitan dengan perilaku manusia. Perkembangan-perkembangan yang dialami


oleh anak pada umumnya diperoleh melalui proses belajar.

1. Kurikulum dan Teori Perkembangan Siswa

Pandangan tentang anak sebagai makhluk yang unik sangat berpengaruh terhadap
pengembangan kurikulum persekolahan.

Implikasi dari hal tersebut terhadap pengembangan kurikulum di sekolah, yaitu sebagai berikut :

a. Setiap siswa diberi kesempatan untuk berkembang sesuai dengan bakat, minat, dan
kebutuhannya.
b. Kurikulum memuat isi/materi pelajaran yang baik yang sifatnya umum atau inti maupun yang
dapat dipilih sesuai dengan minat dan bakat siswa, juga yang sifatnya akademik maupun
keterampilan.
c. Kurikukum memuat tujuan-tujuan yang mengandung pengetahuan, nilai/sikap, dan
keterampilan yang menggambarkan keseluruhan pribadi yang utuh.
2. Kurikukum dan Teori Belajar
Teori belajar yang berkembang pada dasarnya dapat dikelompokan kedalam tiga rumpun.
yaitu Teori disiplin mental, teori behaviorisme, dan teori organismik. Teori ini banyak
mempengaruhi praktek pelaksanaan kurikulum di sekolah karena teori ini memiliki prinsip-prinsip
sebagai berikut :
a. Belajar itu berdasarkan keseluruhan
b. Belajar adalah pembentukan kepribadian
c. Belajar berkat pemahaman
d. Belajar berdasarkan pengalaman
e. Belajar itu adalah suatu proses perkembangan
f. Belajar adalah proses kontinu
g. Belajar dihubungkan dengan minat, perhatian, dan kebutuhan siswa
3. Landasan Sosiologis
Landasan ini mengkaji tentang kurikulum yang dikaitkan dengan aspek masyarakat dan
kebudayaan.
a. Kurikulum dan masyarakat
b. Kebudayaan dan kurikulum
4. Landasan Teknologis
Landasan ini mengarahkan kajian mengenai kurikulum yang dikaitkan dengan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Ilmu pengetahuan dan teknologi
merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Perkembangan teknologi di bidang industri
mempunyai hubungan timbal balik dengan Pendidikan. Perkembangan Ilmu Pengetahuan,
teknologi, dan seni juga menimbulkan kebutuhan, aspirasi dan sikap hidup yang baru yang
berpengaruh terhadap sistem dan isi Pendidikan.

KEGIATAN BELAJAR 2 – Pendekatan Pengembangan Kurikulum

A. Pendekatan Dari Sudut Pandang kebijakan Pengembangan Kurikulum


Pendekatan ini terbagi kedalam 2 bagian :
1. Pendekatan Administratif (administrative approach)
2. Pendekatan Akar Rumput (grassroots approach)
Pendekatan pertama yaitu pendekatan perkembangan kurikulum dengan menggunakan
system komando dari atas kebawah.
Pendekatan yang kedua yaitu pendekatan pengembangan kurikulum yang diawali dengan
inisiatif dari bawah (guru dan sekolah) selanjutnya disebarluaskan pada tingkat yang lebih luas.
Pendekatan pengembangan kurikulum pada dasarnya merupakan sudut pandang secara
umum tentang proses pengembangan kurikulum, baik yang berkenaan dengan kurikulum baru
maupun penyempurnaan atau perbaikan kurikulum. Dalam pengembangan kurikulum terdapat
tiga sudut pandang pendekatan, yaitu dari sudut pandang kebijakan pengembangan kurikulum
pengorganisasian isi kurikulum, dan orientasi penyusunan kurikulum.

B. Pendekatan Dari Sudut Pandang Pengorganisasian isi Kurikulum


Ada tiga pendekatan yang dapat di terapkan dalam pengembangan kurikulum dari sudut
pandang pengorganisasian isi kurikukum, yaitu pendekatan yang berpusat pada mata pelajaran
(subject), pendekatan interdisipliner, dan pendekatan terpadu (integrated).
Pendekatan pertama sebagai suatu disiplin ilmu. yang dimana pola kurikulumnya terpisah-
pisah, dimana implementasinya juga terpisah-pisah, dengan system pembagian tanggung jawab
guru sebagai “guru mata pelajaran”. Pendekatan kedua berangkat dari masalah-masalah sosial
yang ada dalam kehidupan nyata yang tidak mungkin ditinjau hanya dari satu segi/aspek saja.
Pendekatan ketiga yaitu bermula dari suatu keseluruhan atau suatu kesatuan yang bermakna dan
berstruktur.
Oleh karena itu, dalam penyusunan suatu kurikulum sangatlah penting ditentukan terlebih
dahulu jenis pendekatan yang mana yang akan dipergunakan. Akan tetapi, tidaklah berarti bahwa
dalam penyusunan kurikulum tersebut hanya dipergunakan satu pendekatan saja. Kita dapat
menerapkan beberapa pendekatan sekaigus.

C. Pendekatan Dari Sudut Pandang Orientasi Penyusunan Kurikulum


Pendekatan ini pada umumnya dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu orientasi pada tujuan,
orientasi pada bahan ajar, dan orientasi pada kegiatan belajar-mengajar.
Pendekatan yang berorientasi pada tujuan mengandung maksud bahwa penyusunan
kurikulum didasarkan pada tujuan -tujuan Pendidikan yang telah dirumuskan secara jelas, muali
dari tujuan Pendidikan nasional, tujuan satuan Pendidikan (Tujuan Instutisional), tujuan mata
pelajaran (tujuan kurikuler), sampai dengan tujuan pembelajaran (Tujuan Instruksional).
Pendekatan yang berorientasi pada bahan ajar mengandung maksud bahawa penyusunan
kurikulum didasarkan atau sangat menitikberatkan pada bahan ajar atau materi pelajaran yang
akan diajarkan.
Pendekatan Pengembangan kurikulum yang berorientasi pada kegiatan belajar-mengajar
menitik beratkan pada bagaimana siswa belajar, serta cara dan langkah-langkah apa yang perlu
dilakukan agar siswa menguasai keterampilan untuk mendapatkan pengetahuan.
Pendekatan dari sudut pandang orientasi penyusunan kurikulum yang berorientasi pada
kegiatan belajar mengajar menitikberatkan pada cara siswa belajar, serta cara dan langkah-
langkah yang perlu dilakukan agar siswa belajar, serta cara dan langkah-langkah yang perlu
dilakukan agar siswa menguasai keterampilan untuk mendapat pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai