Anda di halaman 1dari 22

MOD

UL 2
LANDASAN DAN
PENDEKATAN
PENGEMBANGAN
KURIKULUM
TRIYANAH (857816995) SDN BOTO 02
LAILI ROZAQ NURUL HUDA (857819034) SDN
KRANDON LOR 01
NURHAMIDAH SAB'ATUN AROYANI (857818168) SDN
BEJILOR 01
KB 1
LANDASAN DAN PENGEMBANGAN
KURIKULUM
 Kurikulum pada hakikatnya merupakan rancangan atau program
Pendidikan.
 sebagai suatu rancangan /program, kurikulum menemapati
posisi/kedudukan yang sangat strategis dalam keseluruhan kegiatan
pendidikan, dalam arti akan sangat menjadi penentu terhadap proses
pelaksanaan dan hasil-hasil yang dicapai oleh pendidikan.
Robert S.
Menurut Robert S.Zais
Zais (1976), kurikulum suatu
lembaga pendidikan didasarkan pada lima
landasan (foundations), yaitu :
Ralph W.Tyler
(1) philosophical assumptions
(2) epistemology (the nature of knowledge) Senada dengan pendapat Robert S. Zais di
(3) society/culture  atas, Ralph W.Tyler (dalam Ornstein &
(4) the individual Hunkins,1988) mengemukakan pandangan
(5) learning theory. yang erat kaitannya dengan beberapa aspek
Dengan berpedoman paada lima landasan tersebut
yang melandasi suatu kurikulum (dalam
dibuatlah model yang disebut An electric model of hal ini disebut school purposes).
curriculum and its foundations.
Landasan Pokok Kurikulum

Landasan Landasan
1 filosofis 2 sikologis

Perkembangan ilmu
Sosial-budaya pengetahuan/teknologi.
3 4
Landasan filosofis
Landasan filosofis mementingkan filsafat dalam membina dan mengembangkan kurikulum
pada suatu lembaga pendidikan. Filsafat ini yang menjadi landasan utama yang melandasi
aspek-aspek lainnya.
 Redja Mudyahardjo (1989), menyatakan bahwa terdapat tiga system pemikiran filsafat
yang sangat besar pengaruhnya terhadap pemikiran pendidikan di Indonesia. Ketiga
system filsafat tersebut, yaitu Idealisme, Realisme, dan Pragmatisme.
 Nana Syaodih Sukmadinata (1997) menyebutkan ada tiga cabang besar dari filsafat ini,
yaitu metafisika yang membahas segala yang ada dalam alam ini, epistemoologi yang
membahas mengenai kebenaran, dan aksiologi yang membahas mengenai nilai-nilai.
Landasan filosofis
 Filsafat memiliki peranan dalam kerangka mengadakan kajian-kajian sistematis mengenai
pendidikan. Berkaitan dengan peran atau nilai guna filsafat, seorang pakar kurikulum di
Indonesia yaitu S. Nasution (1982) berpendapat berikut ini.
1. Filsafat pendidikan dapat menentukan arah akan kemana anak-anak harus dibawa.
2. Dengan adanya tujuan ppendidikan (yang diwarnai oleh filsafat yang dianut), kita
mendapat gambaran yang jelas tentang  hasil yang harus dicapai.
3. Filsafat dan tujuan pendidikan menentukan cara dan proses untuk mencapai tujuan itu
4. Filsafat dan tujuan pendidikan  member kesatuan yang buulat kepada se
5. gala usaha pendidikan.
6. Tujuan pendidikan memungkinkan pendidik menilai usahanya, apakah tujuan itu tercapai.
7. Tujuan pendidikan memberi motifasi atau dorongan bagi kegiatan-kegiatan pendidikan.
Landasan filosofis

 Tujuan pendidikan Nasional di Indonesia bersumber pada pandangan dan cara hidup manusia
Indonesia, yakni pancasila. Rumusan tujuan pendidikan nasional tertuang dalam Undang-
undang Republik Indoonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu
pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar
LANDASAN PSIKOLOGIS
Ada dua cabang psikologis yang sangat penting dalam pengembangan
kurikulum, yaitu psikologis perkembangan (developmental psychology) dan
psikologi belajar (learning psychology).
 Psikologi perkembangan diperlukan terutama dalam menentukan
isi/materi kurikulum yang diiberikan kepada siswa agar tingkat keluasan
dan kedalaman isi/materi/bahan ajar sesuai dengan taraf perkembangan
siswa.
 Psikologi belajar berkenaan atau memberikan sumbangan bagi kurikulum
dalam hal bagaimana kurikulum itu di sampaikan kepada siswa dan
bagaimana pula siswa mempelajarinya.
LANDASAN
PSIKOLOGIS
Ada dua kaitan antara psikologi/teori perkembangan dan psikologi/teori belajar dengan
perkembangan kurikulum.
1. Kurikulum dan teori perkembangan siswa,
a) Implikasi terhadap perkembangan kurikulum di sekolah, yaitu sebagai berikut.
b) Setiap siswa diberi kesempatan untuk berkembang sesuai dengan bakat, minat,
dan kebutuuhannya.
c) Kurikulum memuat isi/materi pelajaran baik yang sifatnya umum atau inti maupun
yang dapat dipilih sesuai dengan minat dan bakat siswa, juga yang sifatnya
akademik maupun ketrampilan.
d) Kurikulum memuat tujuan-tujuan yang mengandung pengetahuan, nilai/sikap, dan
ketrampilan yang menggambarkan keseluruhan pribadi yang utuh.
LANDASAN
2. PSIKOLOGIS
Kurikulum dan Teori Belajar
a) Psikologi/teori belajar dapat dikelompokkan kedalam tiga rumpun, yaitu:
b) Teori Disiplin Mental atau Teori Daya (faculty theory)
c) Teori Behaviourisme
d) Teori Organismik atau Congnitive Gestalt Fiel.
Sosiologis Teknologis

Landasan ini berkaitan dengan pentingnya Landasan ini mengarahkan kajian mengenai
mempertimbangkan aspek perkembangan kurikulum yang dikaitkan dengan perkembangan
masyarakat dan kebudayaan dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS)
mengembangkan kurikulum satuan yang secara langsung akan menjadi isi/materi
pendidikan.pendidikan sselalu mengandung kurikulum dan cara penyampaiannya
norma-norma  dan nilai-nilai yang berlaku dalam
masyarakat.
KB 2
Pendekatan Pengembangan Kurikulum
Apa itu Pengembangan Kurikulum

● Wina Sanjaya (2008:77)


Pendekatan adalah suatu titik tolak/sudut pandang
seseorang terhadap suatu proses tertentu yang sifatnya
masih sangat umum.
● Proses Pengembangan Kurikulum
o Kurikulum Baru (construction)
o Pengembangan Kurikulum ( Improvement)
● Sudut Pandang
o Kebijakan Pengembangan Kurikulum
o Pengorganisasian Isi Kurikulum
o Orientasi Penyusunan Kurikulum
PENDEKATAN DARI SUDUT
CONCEPTS PANDANG KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pendekatan Pendekatan
Administratif Akar-rumput
1. Pendekatan Administratif 2. Pendekatan Akar-rumput
 Sistem Komando dari atas ke bawah (Top-  Diawali dengan inisiatif dari bawah (Guru dan
down). sekolah) dan diserahkan pada tingkat lebih
 Pengembangan kurikulum muncul atas luas.
inisiatif dan gagasan pemegang kebijakan di  Keinginan untuk memperbaharui dan
pusat dengan menggunakan prosedur menyempurnakan kurikulum dari seorang guru.
administrative.  Administrator tidak berpern sebagai pengendali
 Pembentukan tim/komisi kerja yang bertugas melainkan motivator/fasilitator.
menyusun kurikulum lebih operasional  Guru merupakan perencana, pelaksana dan
dengan mempertimbangkan kebijakan dasar penilai.
yang dikembangkan pengarah pengembangan  Profesionalitas Guru terhadap Pengembangan
kurikulum. Kurikulum.
PENDEKATAN DARI SUDUT
CONCEPTS PANDANG KEBIJAKAN
PENGORGANISASIAN ISI
KURIKULUM

SUBJECT INTERDISIPLIN TERPADU


ER
SUBJECT /

Setiap mata pelajaran merupakan disiplin ilmu yang terpisah antara satu dengan
lainnya. Mata pelajaran tersebut tidak saling berhubungan dan tidak ada kaitan satu
dengan lainnya. Pola kurikulum dari pendekatan ini merupakan kurikulum yang
terpisah-pisah, di mana implementasinya juga terpisah-pisah dengan sistem
pembagian tanggung jawab guru sebagai "guru mata pelajaran".

/ MATA PELAJARAN
INTERDISIPLINER
/ Interdisipliner
Pendekatan yang mendasarkan pada kenyataan bahwa kurikulum tidak disusun berdasarkan
mata pelajaran yang terpisah-pisah, melainkan sejumlah mata pelajaran yang memiliki ciri-ciri
yang sama dipadukan menjadi suatu bidang studi (broadfield).

INTERDISIPLINER
/
Pendekatan Struktural
Pendekatan Fungsional
Pendekatan Daerah
INTERDISIPLI
NER
STRUKTUR
AL
Bertitik tolak dari struktur suatu disiplin ilmu tertentu, misalnya Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
di dalamnya terdiri atas sejarah, ekonomi, geografi, dan sosiologi; Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) di dalamnya terdiri atas biologi, kimia, dan fisika.

FUNGSION
Bertitik
AL tolak dari suatu masalah tertentu yang terjadi dalam masyarakat atau lingkungan
sekolah. Masalah yang dipilih dan akan dipelajari adalah masalah-masalah yang bermakna
bagi kehidupan siswa dan dipelajarilah aspek-aspek dari berbagai disiplin ilmu yang berada
dalam satu bidang studi yang sanıa yang relevan dengan masalah yang sedang dipelajari

DAERAH
Bertitik tolak dari pemilihan suatu daerah terlentu sebagai subjeck pelajaran. Berdasarkan
daerah itu, kemudian dipelajari hal-hal yang berkaitan dengan letak gcografi, keadaan ekonomi
antropologi, adat İstiadat, dan bahasa. Aspek-aspek yang dipelajari tentu saja adalah hal-hal
yang relevan dengan daerah tcrscbut dan berada dalam bidang studi yang sama.
TERPADU /
Pendekatan terpadu bertitik tolak dari suatu keseluruhan atau suatu kesatuan yang
bermakna dan berstruktur. Bermakna artinya bahwa setiap keseluruhan itu memiliki
makna, arti, dan faedah tertentu. Keseluruhan bukanlah penjumlahan dari bagian-
bagian, melainkan suatu totalitas yang memiliki maknanya sendiri. Pendekatan ini
berasumsi bahwa setiap bagian yang ada dalam keseluruhan itu berada dan berfungsi
dalam suatu struktur tertentu

/ TERPADU
PENDEKATAN DARI SUDUT
CONCEPTS PANDANG KEBIJAKAN ORIENTASI
PENYUSUNAN KURIKULUM

TUJUAN BAHAN AJAR KBM


ORINTASI
TUJUAN PENYUSUNAN
Pendekatan yang berorientasi pada tujuan mengandung maksud bahwa penyusunan kurikulum
didasarkan pada tujuan-tujuan pendidikan yang telah dirumuskan secara jelas, mulai dari tujuan
pendidikan nasional, tujuan satuan pendidikan (tujuan institusional), tujuan mata pelajaran (tujuan
kurikuler), sampai dengan tujuan pembelajaran (tujuan instruksional).

BAHAN
AJAR
Pendekatan yang berorientasi pada bahan ajar mengandung maksud bahwa penyusunan
kurikulum didasarkan atau sangat menitikberatkan pada bahan ajar atau materi pelajaran yang
akan diajarkan.

KBM
Pendekatan yang berorientasi pada KBM menitik beratkan pada bagaimana siswa belajar,
serta cara dan langkah apa yang perlu dilakukan agar siswa menguasai keterampilan untuk
mendapatkan pengetahuan.
THANK
YOU
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai