Anda di halaman 1dari 12

MADZHAB- MADZHAB

DALAM PENGEMBANGAN
KURIKULUM
KELOMPOK 3

Budi Mahala Solin Halimah


Darni Tinendung Hendri Tris Munandar
Farida Ariani Koto Heri Fadli
Fatmawati Jambak Huda Agustina
Fery Samsuwito Ikhwan
PENGERTIAN MADZHAB

• Secara bahasa, mazhab memiliki dua pengertian, pertama kata mazhab berasal dari kata
zahaba-yazhabu yang memiliki arti telah berjalan, telah berlalu, telah mati. Pengertian
kedua yakni, mempunyai arti suatu yang diikuti dalam berbagai masalah disebabkan
adanya pemikiran, oleh karena itu mazhab berarti yang diikuti atau dijadikan pedoman
atau metode.
• Sedangkan secara istilah, madzhab adalah hasil ijtihad seorang imam (mujtahid) tentang
hukum suatu masalah atau tentang kaidah-kaidah istinbath. Dengan demikian pengertian
mazhab adalah: mengikuti hasil ijtihad seorang imam tentang hukum suatu masalah atau
kaidah-kaidah istinbathnya.
KONSEP KURIKULUM

• Kurikulum merupakan proses pengalaman pembelajaran yang dirancang atau


direncanakan yang telah melalui pembimbingan serta hasil pembelajaran yang diinginkan
yang telah dibentuk secara sistematik melalui pembinaan semua materi yang ada dan
pengalaman di sekolah, sehingga guru dapat dituntut tanggung jawabnya terhadap
kurikulum yang telah ada.
• Penafsiran konsep kurikulum bagi peneliti dan praktisi pendidikan dapat berbeda satu
sama lain. Secara umum, konsep kurikulum dapat didefinisikan sebagai suatu spesifik
rangkaian pengetahuan, keterampilan dan kegiatan untuk disampaikan kepada siswa.
Penafsiran lain, konsep kurikulum dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan
yang direncanakan sebagai panduan guru untuk mengajar dan siswa untuk belajar.
MAZHAB KURIKULUM

• Model konsep atau madzhab kurikulum sangat mewarnai pendekatan yang diambil dalam pengembangan
kurikulum. Sebagai kajian teoritis, model konsep kurikulum merupakan dasar pengembangan kurikulum.
Atau dengan kata lain, pendekatan pengembangan kurikulum didasarkan atas konsep-konsep kurikulum
yang ada.
• Perkembangan konsep kurikulum selalu mengikuti perkembangan zaman dan pada setiap negara sangat
terkait dengan kebijakan yang diambil oleh penguasa. Khususnya di Indonesia, kurikulum selalu
mengalami perubahan. Pada saat ini telah muncul Kurikulum 2006 atau kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP). Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari Kurikulum 2004 yang terakhir yaitu
Kurikulum 2013. Sesuai dengan tuntunan zaman sekarang ini yang mengharuskan setiap manusia siap,
otomatis pendidikan mmempunyai peranan yang amat penting.Pastinya baik, bermutu tidaknya sebuah
institusi pendidikan sangat bergantung pada system kurikulumnya.
PENGERTIAN MADZHAB HUMANISTIK

Dalam kamus popular, kata asal humanistik, yaitu sebagai berikut:


• Human, berarti manusia
• Humane, berarti berprikemanusiaan
• Humaniora, berarti pengetahuan yang mencakup filsafat, kajian moral, seni, sejarah dan
Bahasa.
• Humanis, penganut ajaran dan humanisme, berarti suatu doktrin yang menekankan
kepentingan-kepentingan kemanusiaan.
Mazhab humanistik, dalam proses pembelajaran cenderung lebih abstrak. Bidang kajian yang
mendekati teori ini adalah Filsafat, Teori Kepribadian, dan Psikoterapi. Mazhab ini lebih condong
untuk mementingkan konten pembelajaran dibandingkan bagaimana proses belajar berjalan serta
lebih banyak berbicara tentang konsep-konsep pendidikan untuk membentuk manusia yang dicita-
citakan, serta tentang proses belajar dalam bentuk yang paling ideal. Keberhasilan suatu
pembelajaran menurut mazhab ini adalah ketika ada keinginan dari dalam diri seseorang untuk
belajar, mengetahui informasi baru, sehingga terjadi asimilasi dalam struktur kognitifnya. Mazhab
ini juga mengungkapkan bahwa sejatinya semua teori belajar bisa dimanfaatkan hanya jika tujuan
dari pembelajaran tersebut adalah memanusiakan individu yang belajar. Bagaimana
memanusiakannya? yaitu ketika mereka bisa mencapai aktualisasi diri, bisa memahami dirinya
sendiri, serta mampu merealisasikan diri sebagai orang yang sedang belajar.

Dengan demikian, mazhab humanistik dalam pengembangan kurikulum bahwa kurikulum harus
menekankan rasa kemanusiaan atau yang berhubungan dengan kemanusiaan.
MADZHAB REKONSTRUKSI SOSIAL

• Madzhab rekonstruksi sosial sangat mengutamakan atau mementingkan keterikatan kurikulum dengan masa depan
masyarakat, bukan dengan apa yang terjadi saat ini. Masyarakat setiap negara atau daerah mempunyai tingkat sosial dan
ekonomi yang berbeda. Kemudian ada masyarakat yang tergolong ketinggalan atau kurang maju serta tingkat
ekonominya juga belum memadai, maka mazhab rekonstruksional sosial sangat tepat digunakan karena tujuan utamanya
adalah mengembalikan yang telah ada dan mengembangkan peserta didik untuk menghadapi masalah-masalah yang ada
dalam masyarakat.

• Dengan demikian, mazhab rekontruksi sosial adalah mengembalikan yang sudah ada. Artinya, dalam pengembangan
kurikulum bahwa mazhab ini mengembalikan yang sudah hilang dan sebelumnya sudah ada kian. Misalnya, kearifan
lokal dari suatu daerah yang sudah terkikis, maka untuk pengembangannya di dalam kurikulum dimasukkan mata
pelajaran mengenai kearifan lokal seperti, IAIN Padangsidimpuan ada mata kuliah yang namanya ISBUT (Islam dan
Budaya Tapanuli Selatan).
MADZHAB SUBYEK AKADEMIK

• Madzhab subyek akademik bersumber dari pendidikan klasik yang berorientasi pada masa lalu.
Dalam hal ini, fungsi pendidikan adalah memelihara dan mewariskan budaya masa lalu. Kurikulum
ini lebih mengutamakan isi pendidikan. Artinya, pendidik harus menguasai materi pendidikan dan
menjadi model bagi peserta didik.
• Didalam proses pendidikan peserta didik berperan sebagai subjek atau individu yang mengenal
lingkungan dan mampu berkembang dan membentuk kepribadian. Maka, mazhab subjek akademis
menekankan kepada kebutuhan-kebutuhan peserta didik.
• Dengan demikian, madzhab subjek akademis dalam pengembangan kurikulum adalah peserta didik.
Artinya, dalam pengembangankurikulum harus mencakup pada kebutuhan-kebutuhan peserta didik.
MADZHAB TEKNOLOGIK
• Mazhab teknologi menekankan pada penyusunan program pengajaran dengan menggunakan pendekatan sistem. Program
pengajaran ini dapat menggunakan sistem saja, atau juga dengan alat atau media serta dapat juga dipadukan. Dalam
pengembangan teknologi, teknologi pendidikan mempunyai dua aspek yakni hardware berupa alat benda keras seperti
proyektor, TV, LCD, radio, dan sebagainya. Kemudian aspek software berupa teknik penyusunan kurikulum, baik secara
mikro maupun makro. Teknologi yang telah diterapkan adakalanya berupa PPSI atau Prosedur Pengembangan Sitem
Intruksional, pelajaran berprogram dan modul.
• Pendekatan teknologis tidak selamanya dapat digunakan dalam pembelajaran tertentu. Sebagai contoh pelajaran PAI, kalau
kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam hanya sampai kepada penguasaan materi dan keterampilan menjalankan
ajaran agama, mungkin bias mengunakan pendekatan teknologik, sebab proses dan produknya bisa dirancang sebelumnya.
• Pesan-pesan pendidikan agama Islam tidak semua dapat didekati secara teknologik. Sebagai contoh, bagaimana
membentuk kesadaran keimanan peserta didik terhadap lima Rukun Iman, Masalah kesadaran keimanan banyak
mengandung masalah yang abstrak, yang tidak hanya dilihat dari perilaku riil atau konkritnya. Kadang kala juga sulit untuk
dicapai dan dipantau oleh pendidik, karena pembentukan keimanan, kesadaran pengamalan ajaran Islam dan berakhlak
Islam. Sebagaimana tercantum dalam tujuan pendidikan agama Islam, memerlukan proses yang relatif lama, yang sulit
dipantau hasil belajarnya jika hanya mengandalkan pada kegiatan belajar-mengajar di kelas dengan pendekatan teknologis.
Kerena itu perlu menggunakan pendekatan lain yang bersifat non-teknologik
• Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara langsung berimplikasi terhadap
pengembangan kurikulum yang di dalamnya mencakup pengembangan isi/materi pendidikan,
penggunaan strategi dan media pembelajaran, serta penggunaan sistem evaluasi. Secara tidak
langsung menuntut dunia pendidikan untuk dapat membekali peserta didik agar memiliki
kemampuan memecahkan masalah yang dihadapi sebagai pengaruh perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Selain itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga
dimanfaatkan untuk memecahkan masalah pendidikan.
• Dengan demikian, mazhab teknologi dalam pengembangan kurikulum bahwa dalam kurikulum
harus mengikuti perkembangan teknologi, yang dimana semakin hari teknologi semakin
berkembang pesat.
KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan di atas, maka madzhab-madzhab pengembangan kurikulum
dapat disimpulkan sebagai berikut:
• Mazhab Humanistik

Yaitu, dalam pengembangan kurikulum harus menekankan pada rasa kemanusiaan.


• Mazhab Rekonduksi Sosial

Yaitu, adanya kesenjangan antara teori dan realita.


Ada yang lari kemudian cara mengembalikannya yaitu dengan metode, yaitu kurikulumnya.
Contohnya: Kearifan lokan yaitu memasukkan pelajaran atau matakuliah budaya lokal, seperti di IAIN
Padangsidimpuan adanya mata kuliah yang namanya ISBUT (Islam dan Budaya Tapanuli).
• Mazhab Subjek Akademik
Yaitu Peserta didik.
Kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik agar menghasilkan ilmuan-ilmuan yang
bermutu tinggi.

• Mazhab Teknologi
Yaitu, kurikulum disesuaikan dengan teknologi.
Contoh, waktu dulu menulis dengan menggunakan mesin ketik, nah semakin berkembang zaman
semakin berkembang teknologi.

Anda mungkin juga menyukai