Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

HAK ASASI MANUSIA DAN DEMOKRASI DI INDONESIA

DISUSUN OLEH:
NAMA : RIMA MELATI SITOPU
NIM : P00933221046
TINGKAT/SEMESTER : I/2
PRODI : D-IV
DOSEN : Karmila Br Karo,M.Si
MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA

JURUSAN SANITASI LINGKUNGAN


POLTEKKES KEMENKES MEDAN
KABANJAHE 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmat-Nya yang masih dilimpahkan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas pembuatan makalah yang berjudul HAK ASASI MANUSIA DAN DEMOKRASI DI
INDONESIA dengan baik dan lancar.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Pendidikan
Pancasila pada jurusan Sanitasi Lingkungan Poltekkes Kemenkes Medan.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dari berbagai
pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka, atas selesainya
penyusunan makalah ini kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu, diantaranya:
1. Karmila Br Karo,M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila.
2. Teman-teman yang telah bersedia memberi masukan serta saran-saran yang
membangun.
Dengan segala kemampuan yang ada, kami berusaha semaksimal mungkin untuk dapat
menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Namun bila ada kekurangan, semata-mata
hanyalah karena keterbatasan pengetahuan kami, untuk itulah segala saran dan masukan dari
berbagai pihak sangat kami harapkan.
Akhirnya penyusun mengharap agar laporan ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca khusunya dari masyarakat pada umumnya, terima kasih.

Kabanjahe, Mei 2022

Rima melati sitopu


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2

DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB I ....................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ...................................................................................................4

Latar belakang ................................................................................................ 4

1.2 Rumusan masalah ..................................................................................... 6

BAB II...................................................................................................................... 7

PEMBAHASAN ......................................................................................................7

2.1 pengertian HAM ....................................................................................... 7

2.2 Ciri Khusus Hak Asasi Manusia (HAM).................................................. 7

2.3 Macam-macam Hak Asasi Manusia ......................................................... 8

2.4 Pengertian Demokrasi ..............................................................................9

2.5 Prinsip Demokrasi .................................................................................. 10

2.6 Fungsi demokrasi.................................................................................... 11

2.7 Jenis – jenis demokrasi ...........................................................................12

KASUS TENTANG HAM DI INDONESIA ...............................................13

KASUS TENTANG DEMOKRASI DI INDONESIA ................................ 15

BAB III .................................................................................................................. 18

KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................18

3.2 Kesimpulan ............................................................................................. 18

3.2 Saran .......................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 19


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Manusia dan HAM adalah dua kata yang sulit untuk dipisahkan. Sejak kelahirannya di
bumii manusia lahir dengan membawa hak-hak kodrat yang melekat integral dalam hidupnya.
Pada dasarnya manusia adalah makhluk bebas. Sebagaimana pendapat Jean Jaquas Rousseau
bahwa manusia akan semakin berkembang potensinya dan merasakan nilainilai kemanusiaan
dalam suasana kebebasan alamiah. Kebebasan merupakan tuntutan manusia sebagai makhluk
individu. Di sisi lain manusia adalah makhluk soaial.
Manusia tidak dapat hidup sendiri, dia selalu hidup di tengah-tengah sosialitasnya, baik
itu kelompok kecil masyarakat, suku, bangsa atau negara. Dalam kedudukan manusia sebagai
makhluk sosial inilah masalah HAM menjadi sangat kompleks. Banyak benturan manusia
yang satu dengan manusia yang lain, kelompok yang satu dengan kelompok yang lain. Hak
dan kebebasan secara alamiah dimiliki setiap manusia. Dalam hidup berkelompok hak ini
diambil atau didelegasikan kepada kelompoknya untuk pengaturan hidup bersama. Dalam
perkembangannya kelompok masyarakat menjadi semakin kuat, sehingga manusia hanya
sebagai sub ordinasi dari tata kehidupan yang berlaku.
Hidup dan kebebasan manusia diabaikan untuk kelompok. Saat itulah hak yang melekat
pada manusia sudah terampas. Menurut pemikir besar Rusia Nicolai Alexandrenovict
Berdyaev, manusia memang makhluk soaial, namun hidupnya tidak boleh semata-mata
diabadikan untuk kelompok. Hidup dalam kelompok akan bermakna apabila kelompok
mampu menambah kualitas kehidupan pribadi manusia, (Fuad Hasan, 1989, 87-88).
Konsep HAM mempunyai spektrum yang luas. Di satu sisi ada pemikiran liberalis yang
mendasarkan diri pada individualisme, di sisi lain berkembang penolakan HAM dan
kebebasan pada pemikiran sosialisme yang menekankan kepentingan bersama dan negara.
Hak asasi manusia yang dianut Indonesia bersumber dari Pancasila sebagai filsafat bangsa
dan negara. Secara konseptual HAM yang terkandung dalam Pancasila mengakomodasi
aspek manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
Pengakuan tentang HAM secara prinsipial tercermin dalam sila kedua (Pancasila).
Konsep dasar HAM yang masih bersifat abstrak perlu dijabarkan dalam konsep yang lebih
kongkrit, sehingga mempunyai kekuatan hukum dalam pelaksanaannya. Pelaksanaan HAM
sangat tergantung dari good will penguasa. Penguasa meletakkan lembaga yang legal
mempunyai kekuatan untuk memaksa kehendaknya pada masyarakat. Ia menguasai alat-alat
represif. Dalam kondisi semacam ini kadang-kadang pelaksanaan HAM tidak lebih daripada
mencari legitimasi kekuasaan untuk mengukuhkan pemerintahannya. Selain itu factor penting
pelaksanaan HAM adalah pengakuan resmi Negara tentang HAM dalam wujud nyata, yaitu
deklarasi yang dikuatkan dengan Undang-undang. Adanya landasan yuridis rormal HAM ini
setidak-tidaknya pelanggaran terhadap HAM bisa dieleminir.
Di indonesia telah banyak menganut sistem pemerintahan pada awalnya. Namun, dari
semua sistem pemerintahan, yang bertahan mulai dari era reformasi 1998 sampai saat ini
adalah sistem pemerintahan demokrasi. Meskipun masih terdapat beberapa kekurangan dan
tantangan disana sini. Sebagian kelompok merasa merdeka dengan diberlakukannya sistem
domokrasi di Indonesia. Artinya, kebebasan pers sudah menempati ruang yang sebebas-
bebasnya sehingga setiap orang berhak menyampaikan pendapat dan aspirasinya masing-
masing.
Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu
negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau negara yang dijalankan oleh
pemerintah. Semua warga negara memiliki hak yang setara dalam pengambilan keputusan
yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi
baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan
pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi social, ekonomi, dan budaya yang
memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara.
Demokrasi Indonesia dipandang perlu dan sesuai dengan pribadi bangsa Indonesia.
Selain itu yang melatar belakangi pemakaian sistem demokrasi di Indonesia. Hal itu bisa kita
temukan dari banyaknya agama yang masuk dan berkembang di Indonesia, selain itu
banyaknya suku, budaya dan bahasa, kesemuanya merupakan karunia Tuhan yang patut kita
syukuri.
1.2 Rumusan masalah

1.Apakah yang dimaksud dengan Hak asasi manusia ?


2. Ciri – Ciri Hak asasi manusia ?
3. Apakah yang dimaksud dengan demokrasi?
4. Apa sajakah jenis-jenis demokrasi?
5. Bagaimana ciri-ciri demokrasi?
6. Apa sajakah contoh-contoh demokrasi?
7. Bagaimanakah prinsip demokrasi?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 pengertian HAM


Hak Asasi Manusia (HAM) adalah bahwa sebagai anugerah dari Tuhan terhadap
makhluknya, hak asasi tidak boleh dijauhkan atau dipisahkan dari dipisahkan dari eksistensi
pribadi individu atau manusia tersebut. Hak asasi tidak bisa dilepas dengan kekuasaan atau
dengan hal-hal lainnya, Bila itu sampai terjadi akan memberikan dampak kepada manusia
yakni manusia akan kehilangan martabat yang sebenarnya menjadi inti nilai kemanusiaan.
Walapun demikian, bukan berarti bahwa perwujudan hak asasi manusia dapat dilaksanakan
secara mutlak karena dapat melanggar hak asasi orang lain.

Memperjuangkan hak sendiri sembari mengabaikan hak orang lain merupakan


tindakan yang tidak manusiawi. Kita wajib menyadari bahwa hak-hak asasi kita selalu
berbatasan dengan hak-hak asasi orang lain, karena itulah ketaan terhadap aturan menjadi
penting20 Berdasarkan ketentuan dalam pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 39 tahun
1999 tersebut sudah dijelaskan bahwa Hak Asasi Manusia merupakan hak yang paling hakiki
yang dimiliki oleh manusia dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun, oleh karena itu
terhadap hak asasi manusia negara sebagai pelindung warganya diharapkan dapat
mengakomodir kepentingan dan hak dari warga negaranya tersebut.

2.2 Ciri Khusus Hak Asasi Manusia (HAM)


Hak asasi manusia memiliki ciri-ciri khusus jika dibandingkan dengan hak-hak yang
lain. Ciri khusus hak asasi manusia sebagai berikut :

a) Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat dihilangkan atau diserahkan.

b) Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak, apakah hak sipil
atau hak ekonomi, sosial dan budaya.

c) Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah hak asasi semua umat manusia yang sudah ada
sejak lahir.

d) Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang status,
suku bangsa, gender, atau perbedaan lainnya. Persamaan adalah salah satu ide-ide hak asasi
manusia yang mendasar.
2.3 Macam-macam Hak Asasi Manusia

Hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal
dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun.ada
bermacam-macam hak asasi manusia yaitu :
a)Hak-hak asasi pribadi atau personal rights, yang meliputi kebebasan menyatakan
pendapat, kebebasan memeluk agama, kebebasan bergerak, dan sebagainya. hak-hak asasi
pribadi ini sebagai berikut : Hak kebebasan untuk bergerak, berpergian, dan berpindah-
pindah tempat, hak kebebasan untuk memilih dan aktif dalam organisasi atau perkumpulan,
dan kebebasan untuk memilih, memeluk, menjalankan agama dan kepercayaan yang diyakini
masing-masing.
b) Hak-hak asasi ekonomi atau property rights yaitu hak untuk memiliki sesuatu,
membeli, dan menjual serta memanfaatkannya. Hak-hak asasi ekonomi ini sebagai berikut :
hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli, hak kebebasan mengadakan perjanjian
kontrak,hak kebebasan memiliki sesuatu dan hak memiliki atau mendapatkan pekerjaan yang
layak.
C) Hak-hak asasi politik atau political rights yaitu hak untuk ikut serta dalam
pemerintahan, hak pilih ( dipilih dan memilih dalam suatu pemilihan umum), hak untuk
mendirikan partai politik dan sebagainya. Hak-hak asasi politik ini sebagai berikut : hak
untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan, hak ikut serta dalam kegiatan
pemerintahan, hak membuat dan mendirikan partai politik serta organisasi politik lainnya,
dan hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi.
d) Hak-hak asasi untuk mandapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan , yaitu hak yang berkaitan dengan kehidupan hukum dan pemerintahan atau
rights of legal equality. Hak-hak asasi hukum sebagai berikut : hak mendapatkan perlakuan
yang sama dalam hukum dan pemerintahan, hak untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS),
dan hak untuk mendapatkan layanan dan perlindungan hukum.
e) Hak-hak asasi sosial dan kebudayaan atau social and culture rights yaitu hak untuk
memilih pendidikan, hak untuk mengembangkan kebudayaan dan sebagainya. Hak-hak asasi
sosial budaya ini sebagai berikut : hak menentukan, memilih, dan mendapatkan pendidikan,
hak mendapatkan pengajaran, dan hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan
bakat dan minat.
f) Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan atau
procedural rights yaitu peraturan dalam penahanan, penangkapan, penggeledahan, peradilan
dan sebagainya. Hak-hak asasi peradilan ini sebagai berikut : hak mendapatkan pembelaan
hukum dipengadilan. Dan hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan,
penahanan, dan penyelidikan di muka hukum. Pemenuhan hak asasi manusia dalam suatu
negara, tidak lepas dari adanya suatu kewajiban yang timbul baik oleh suatu negara atau
masyarakat dalam negara tersebut sehingga muncul suatu keharmonisan yang berjalan secara
selaras dan seimbang antara hak dan kewajiban manusia
2.4 Pengertian Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani “Demokratia” yang berarti kekuasaan rakyat.
Demokrasi berasal dari kata “Demos” dan “Kratos”. Demos yang memiliki arti rakyat dan
Kratos yang memiliki arti kekuasaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Demokrasi adalah gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan
kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara. Berikut ini adalah pengertian
demokrasi menurut beberapa ahli :
1. Demokrasi menurut Montesque, kekuasaan negara harus dibagi dan dilaksanakan oleh
tiga lembaga atau institusi yang berbeda dan terpisah satu sama lainnya, yaitu pertama,
legislatif yang merupakan pemegang kekuasaaan untuk membuat undang-undang, kedua,
eksekutif yang memiliki kekuasaan dalam melaksanakan undang-undang, dan ketiga adalah
yudikatif, yang memegang kekuasaan untuk mengadili pelaksanaan undang-undang. Dan
masing-masing institusi tersebut berdiri secara independen tanpa dipengaruhi oleh institusi
lainnya.
2. Demokrasi menurut Abraham Lincoln yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat.
3. Demokrasi menurut Aristoteles mengemukakan ialah suatu kebebasan atau prinsip
demokrasi ialah kebebasan, karena hanya melalui kebebasanlah setiap warga negara bisa
saling berbagi kekuasaan didalam negaranya. Aristoteles pun mengatakan apabila seseorang
hidup tanpa kebebasan dalam memilih cara hidupnya, maka sama saja seperti budak.
4. Demokrasi menurut H. Harris Soche ialah suatu bentuk pemerintahan rakyat,
karenanya kekuasaan pemerintahan melekat pada rakyat juga merupakan HAM bagi rakyat
untuk mempertahankan, mengatur dan melindungi diri dari setiap paksaan dalam suatu badan
yang diserahkan untuk memerintah.
2.5 Prinsip Demokrasi
Prinsip demokrasi dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Prinsip Demokrasi Sebagai Sistem Politik

a. Pembagian kekuasaan (kekuasaan legislatif, yudikatif, dan eksekutif)

b. Pemerintahan konstitusional

c. Partai politik lebih dari satu dan mampu melaksanakan fungsinya

d. Pers yang bebas

e. Perlindungan terhadap hak asasi manusia

f. Pengawasan terhadap administrasi negara

g. Peradilan yang bebas dan tidak memihak

h. Pemerintahan yang diskusi i. Pemilihan umum yang bebas

j. Pemerintahan berdasarkan hukum

2. Prinsip Non-demokrasi (Kediktatoran)

a. Pemusatan kekuasaan Kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif menjadi satu dan
dipegang serta dijalankan oleh satu lembaga.

b. Pemerintahan tidak berdasarkan konstitusional Pemerintahan dijalankan berdasarakan


kekuasaan. Konstitusinya memberi kekuasaan yang besar pada negara atau pemerintah.
c. Rule of Power Prinsip negara kekuasaan yang ditandai dengan supremasi kekuasaan yang
besar pada negara atau pemerintah..

d. Pembentukan pemerintah tidak berdasarkan musyawarah tetapi melalui dekrit

e. Pemilihan umum yang tidak demokratis. Pemilihan umum dijalankan hanya untuk
memperkuat keabsahan penguasa atau pemerintah negara.

f. Manajemen dan kepemimpinan yang tertutup dan tidak bertanggung jawab


2.6 Fungsi demokrasi
Menurut Nurcholis Madjid, demokrasi bukanlah kata benda, tetapi lebih merupakan kata kerja yang
mengandung makna sebagai proses dinamis. Demokasi adalah proses menuju dan menjaga civil
society yang menghormati dan berupaya merealisasikan nilai- nilai demokrasi (Sukron Kamil, 2002).
Tujuh norma-norma dan pandangan hidup demokratis yang dikemukakan oleh Nurcholis Madjid (Cak
Nun), sebagai berikut:

a. Pentingnya kesadaran akan pluralisme. Hal ini tidak sekedar pengakuan (pasif) akan kenyataan
masyarakat yang majemuk. Lebih dari itu, kesadaran akan kemajemukan menghendaki tanggapan
yang positif terhadap kemajemukan itu sendiri secara aktif. Kesadaran akan pluralitas sangat penting
dimiliki bagi rakyat Indonesia sebagai bangsa yang sangat beragam dari sisi etnis, bahasa, budaya,
agama dan potensi alamnya.

b. Musyawarah Internaliasasi makna dan semangat musyawarah mengehendaki atau meharuskan


keinsyafan dan kedewasaan untuk dengan tulus menerima kemungkinan terjadinya “partial
finctioning of ideals”, yaitu pandangan dasar belum tentu, dan tidak harus, seluruh keinginan
sepenuhnya.

c. Pertimbangan moral Pandangan hidup demokratis mewajibkan adanya keyakinan bahwa cara
haruslah sejalan dengan tujuan. Bahkan sesungguhnya klaim atas suatu tujuan yang baik harus
diabsahkan oleh kebaikan cara yang ditempuh untuk meraihnya. Demokrasi tidak terbayang terwujud
tanpa ahklak yang tinggi.Dengan demikian pertimbangan moral (keseluruhan akhlak) menjadi
acuan dalam berbuta dan mencapai tujuan.

d. Permufakatan yang jujur dan sehat Suasana masyarakat demokratis dituntut untuk
menguasai dan menjalankan seni permusyawaratan yang jujur dan sehat itu guna mencapai
permufaakatan yang juga jujur dan sehat. Permufakatan yang dicapi melalui ”engineering”,
manipulasi atau merupakan permufakatan yang curang, cacat atau sakit, malah dapat disebut
sebagai penghianatan pada nilai dan semangat musyawarah. Musyawarah yang benar dan
baik hanya akan berlangsung jika masing- masing pribadi atau kelompok yang bersangkutan
memiliki kesediaan psikologis untuk melihat kemungkinan orang lain benar dan diri sendiri
salah, dan bahwa setiap orang pada dasarnya baik, berkecenderungan baik, dan beriktikad
baik.

e. Pemenuhan segi- segi ekonomi Masalah pemenuhan segi-segi ekonomi yang dalam
pemenuhannya tidak lepas dari perencanaan sosial-budaya. Warga dengan pemenuhan
kebutuhan secara berencana, dan harus memiliki kepastian bahwa rencana-rencana itu benar-
benar sejalan dengan tujuan dan praktik demokrasi. Dengan demikian rencana pemenuhan
kebutuhan ekonomi harus mempertimbangkan aspek keharmosian dan keteraturan sosial.

f. Kerjasama antar warga untuk mempercayai iktikad baik masing- masing. Kerjasama antar
warga untuk mempercayai iktikad baik masing- masing, kemudian jalinan dukung-
mendukung secara fungsional antara berbagai unsur kelembagaan kemasyarakatan yang ada,
merupakan segi penunjang efisiensi untuk demokrasi. Pengakuan akan kebebasan nurani
(freedom of conscience), persamaan percaya pada iktikad baik orang dan kelompok lain (trust
attitude)
2.7 Jenis – jenis demokrasi
Demokrasi memiliki banyak jenisnya. Berikut beberapa jenis dari demokrasi :

1. Demokrasi menurut cara aspirasi rakyat

a. Demokrasi Langsung Merupakan sistem demokrasi yang memberikan kesempatan kepada


seluruh warga negaranya dalam permusyawaratan saat menentukan arah kebijakan umum
dari negara atau undang-undang.

b. Demokrasi Tidak Langsung Merupakan sistem demokrasi yang dijalankan menggunakan


sistem perwakilan.

2. Demokrasi Berdasarkan Prinsip Ideologi

a. Demokrasi Liberal Merupakan Kebebasan individu yang lebih ditekankan dan


mengabaikan kepentingan umum

b. Demokrasi Rakyat Merupakan demokrasi yang didasarkan pada paham sosialisme dan
komunisme dan lebih mengutamakan kepentingan umum atau negara.

c. Demokrasi Pancasila Merupakan demokrasi yang ada di Indonesia bersumberkan pada


nilainilai sosial budaya bangsa serta berazaskan musyawarah mufakat dengan
memprioritaskan kepentingan seluruh msyarakat atau warga negara. Demokrasi pancasila
fokus pada kepentingan dan aspirasi serta hati nurani rakyat. Sampai saat ini Indonesia
menganut demokrasi pancasila yang bersumber pada falsafah pancasila.
KASUS TENTANG HAM DI INDONESIA

Di Indonesia sendiri dalam proses penegakan HAM dilakukan dengan berlandaskan


kepada ideology Negara yaitu Pancasila . Pancasila merupakan ideology yang
mengedepankan nilai nilai kemanusiaan. Pancasila dapat dikategorikan menjadi tiga , yaitu
nilai ideal , nili instrumental dan nilai praksis . nilai yang terkandung dalam pancasila
diharapkan dapat menjadi aspek yang penting bagi setiap warga Negara dalam bertingkah
laku selaku WNI.

Masih banyak lagi kasus pelanggaran HAM di Indonesia , secara yuridis , pasal 1
Angka 66 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak asasi
Manusia menyatakan pelanggaran bahwa pelanggaran hak asasi manusi adalah setiap
perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat Negara , baik disengaja maupun
tidak disengaja atau kelalaian yang seacara hukum mengurangi , menghalangi , membatasi
dan atau mencabut hak asasi seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang
undang dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaiannya
hukuman yang adil dan benar berdasrakan mekanisme hukum yang berlaku . jadi dalam
konteks Negara Indonesia , pelanggaran HAM merupakan tindak pelangran kemanusian ,
baik dihukum oleh individu maupun instutusi lainnya terhadap hak asasi manusia .
Sedangkan pelanggaran HAM berat menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26
tahun 2000 tentang pengadilan HAM dapat diklasifikasikan menjadi dua , yaitu kejahatan
genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan . Contoh kasus pelanggaran HAM yang pernah
terjadi di Indonesia , Yaitu :

1.Peristiwa Trisakti merupakan satu kasus pelanggaran HAM yang paling terkenal di
Indonesia yaitu penembakan mahasiswa Universitas Trisakti yang terjadi pada tanggal
12 mei 1998. Penembakan Mahasiswa Trisakti sendiri memiliki erat kaitannya dengan
aksi demontrasi mahasisawa diberbagai wilayah Indonesia yang berpusat di Jakarta
untuk menuntut Presiden Soeharto untuk menuntut Presiden Soeharto untuk turun dari
jabatannya sebagai Presiden . Aksi demontrasi mahasiswa ini sebenarnya cukup mirip
dengan gerakan people power de Negara Filifina dimana masyarakatnya bersatu
membentuk sebuah konsolidasi yang besar guna menggalang kekuatan untuk
menghentikan presiden. Dan penyelesaian hukum pada kasus penembakan mahasiswa
trisakti justru membuat citra Indonesia tercoreng . bagaimana mungkin sebuah
peristiwa pelanggaran HAM yang telah sisahkan melalui deklarasi Hak Asasi
Manusia oleh PBB sebagai kejahatan internasional memiliki sifat ketetapan hukum
yang tidak jelas dan tidak diketahui pula pihak yang bertanggung jawab .

2. Kasus pembunuhan Munir . Munir merupakan aktifitas HAM yang pernah


menanggani kasus kasus pelanggaran HAM , ia meninggal dunia pada tanggal 7
september 2004 di dalam pesawat garuda indonedia .
3. Kasus pembunuhan marsinah aktifis wanita nganjuk pada tanggal 4 Mei 1993.
Marsinah adalah seorang aktivis dan buruh pabrik jaman pemerintahan orde baru ,
bekerja pada PT . tuntutan dari marsinah itu adalah :

- Kenaikan upah sesuai kebutuhan buruh

- Tunjangan cuti haid - Asurasansi kesehatan bagi buruh ditanggung perusahaan

-THR minta satu bulan gaji sesuai dengan himbauan pemerintah

-uang makan ditambah

- Kenaikan uang transport

-Bubarkan SPSI

- Tunjangan cuti hamil tepat waktu

- Upah karyawan baru disamakan dengan buruh dengan buruh yang sudah 1 tahun
kerja

- Pengusaha dilarang melakukan mutasi , intimidasi , PHK karyawan yang menuntut


haknya.

Dan pada 6 Mei 1993 , sehari setelah para buruh dipanggil ke kodim , adalah libur
nasional untuk memperingati hari raya waisak , dan pada tanggal 8 Mei 1993 , Marsinah
sudah ditemukan tak bernyawa di sebuah gubuk pemantang sawah di Desa jagong , Nhanjuk ,
dimana hasil visum et repertum menunjukan adanya luka robek tak teratur sepanjang 3 cm
dalam tubuh marsinah . Luka itu menjalar mulai dari dinding kiri lubang kemaluan ( labium
minira ) sampai ke dalam rongga Perut, di dalam perutnya ditemukian serpihan tulang dan
tulang panggul bagian depan hancur.
KASUS TENTANG DEMOKRASI DI INDONESIA
indonesia sebagai negara yang menganut sistem demokrasi juga tidak lepas dari
berbagai jenis kasus pelanggaran demokrasi. Sebagaimana dalam 4 Contoh
Pelanggaran Pelaksanaan Demokrasi Di Indonesia dari masa ke masa seperti berikut
ini.

 Money Politic
Sepertinya money politik ini selalu menyertai dalam setiap pelaksanaan pemilu. Dengan
memanfaatkan masalah ekonomi masyarakat yang cenderung masih rendah, maka dengan
mudah mereka dapat diperalat. Politik uang atau politik perut adalah suatu bentuk pemberian
atau janji menyuap seseorang baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya untuk memilih
maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu pada saat pemilihan umum.
Pembelian bisa dilakukan menggunakan uang atau barang. Politik uang adalah sebuah bentuk
pelanggaran kampanye. Politik uang umumnya dilakukan simpatisan, kader atau bahkan
pengurus partai politik menjelang hari H pemilihan umum.

Praktik politik uang dilakukan dengan cara pemberian berbentuk uang, sembako antara lain
beras, minyak dan gula kepada masyarakat dengan tujuan untuk menarik simpati masyarakat
agar mereka memberikan suaranya untuk partai yang bersangkutan. Money politik sendiri
merupakan hal kerpa kita temui disetiap penyelenggaran pemilu. Maraknya kasus money
politik sendiri menunjukkan bahwa negeri ini sedang dilanda krisis kepercayaan diri terutama
yang dialami oleh para kandidat.

Politik uang juga tergolong kedalam kasus pelanggaran. hal ini tertuang jelas dalam Pasal 73
ayat 3 Undang Undang No. 3 tahun 1999 berbunyi:

“Barang siapa pada waktu diselenggarakannya pemilihan umum menurut undang-undang ini
dengan pemberian atau janji menyuap seseorang, baik supaya orang itu tidak menjalankan
haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu,
dipidana dengan pidana hukuman penjara paling lama tiga tahun. Pidana itu dikenakan juga
kepada pemilih yang menerima suap berupa pemberian atau janji berbuat sesuatu.”

maksudnya adalah meski ada pengertian timbal balik antara konsep demokrasi dan
kebebasan,tetapi tidak sama. Demokrasi adalah seperangkat gagasan dan prinsip tentang
kebebasan yang dibatasi oleh aturan hukum (konstitusi).

 Intimidasi
Intimidasi ini juga sangat berbahaya. Sebagai contoh, seringkali ada oknum yang melakukan
intimidasi terhadap warga agar mencoblos salah satu calon. ntimidasi (juga disebut cowing)
dimaksudkan adalah perilaku “yang akan menyebabkan seseorang yang pada umumnya akan
merasakan “takut cedera” atau berbahaya. Ini tidak diperlukan untuk membuktikan bahwa
perilaku tersebut sehingga menimbulkan kekerasan sebagai teror atau korban yang
sebenarnya takut. Berikut merupakan Contoh Kasus intimidasi dalam pelaksanaan Demokrasi

Kasus kekerasan dan intimidasi selama berlangsungnyamasa kampanye pemilihan kepala


daerah (pilkada) Aceh sejak 22 Maret. Ketua Panwas Aceh, Nyak AriefFadhillah Syah
kepada wartawan dalam jumpa pers di Kantor Panwas Aceh, Senin (2/4), mengatakan, kasus
itu umumnya terjadi karena pergesekan antar pendukung kandidat seusai menggelar
kampanye.“Ada yang dilempari batu, diketapel, juga ada yang menghalang-halangi
masyarakat untuk datang ke lokasi kampanye kandidat tertentu.

 Penggelembuangan Suara Salah Satu Kandidat


Kehilangan satu suara atau penggelembungan satu suara pun merupakan noda, bahkan cacat
dalam proses rekapitulasi penghitungan Pemilu . “Hukum yang paling dasar dari seluruh
proses rekapitulasi penghitungan suara adalah bagaimana melindungi hak rakyat yang
berdaulat yang telah menyatakan pilihannya,” dikutip dari salah satu politisi ternaman partai
PDIP.

Proses rekapitulasi tetap menempatkan asas jujur dan adil (jurdil) sebagai landasan moral dan
etika, khususnya bagi penyelenggara pemilu. Hal ini sendiri merupakan cerminan dari
perwujudan demokrasi dalam pelaksanaan pemili yang LUBER dan Jurdil.
Penggemlembungan suaran bukan hanya merugikan salah satu psangan kandidat tetapi juga
mencoreng nilai demokrasi yang merupakan amanat UUD 1945.

 Tragedi Trisakti
Demokrasi sendiri memiliki dua sisi yang berbeda, Sebagaimana pada Tragedi Trisakti yang
merupakan sebuah peristiwa kelam dalam ejarah demokrasi Indonesia. Dimana hal ini
merupakan sebuah peristiwa penembakan, yang terjadi pada tanggal 12 Mei 1998, terhadap
mahasiswa pada saat demonstrasi menuntut Soeharto turun dari jabatannya. Kejadian ini
menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti di Jakarta,Indonesia serta puluhan
lainnya luka. Mereka yang tewas adalah Elang Mulia Lesmana (1978-1998), Heri
Hertanto (1977 – 1998), Hafidin Royan (1976 – 1998 ), dan Hendriawan Sie (1975 – 1998).
Mereka tewas tertembak di dalam kampus, terkena peluru tajam di tempat-tempat vital
seperti kepala, tenggorokan, dan dada.

Sudah bukan rahasia lagi jika ketika maa orde baru demokrasi adalah sesuatu yang mahal
harganya, bahkan untuk menebusnya harus dibayar dengan nyawa. Sebagaimana yang terjadi
pada tregedi trisakti. Dilatarbe;akangi oleh kondisi Ekonomi Indonesia mulai goyah pada
awal 1998, yang terpengaruh oleh krisis finansial Asia sepanjang 1997-1999. Mahasiswa pun
melakukan aksi demonstrasi besar-besaran ke Gedung Nusantara, termasuk
mahasiswa Universitas Trisakti.
Mereka melakukan aksi damai dari kampus Trisakti menuju Gedung Nusantara pada pukul
12.30 aksi ini sendiri adalah perwujudan dari impelementasi demokrasi yang harusnya
berlaku di Indonesia. Namun aksi mereka dihambat oleh blokade dari Polri dan militer datang
kemudian. Beberapa mahasiswa mencoba bernegosiasi dengan pihak Polri. Akhirnya, pada
pukul 17.15, para mahasiswa bergerak mundur, diikuti bergerak majunya aparat keamanan.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.2 Kesimpulan
1. Demokrasi adalah gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan
kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara

2. Prinsip demokrasi dibedakan menjadi dua yaitu Prinsip Demokrasi Sebagai Sistem Politik
dan Prinsip Non-demokrasi (Kediktatoran)

3. Demokrasi memiliki banyak jenisnya. Yaitu Demokrasi menurut cara aspirasi rakyat
(Demokrasi Langsung, Demokrasi Tidak Langsung) dan Demokrasi (Berdasarkan Prinsip
Ideologi, Demokrasi Liberal, Demokrasi Rakyat, Demokrasi Pancasila)

3.2 Saran
Demokrasi di indonesia harus di pahamin karna agar semua masyarakat Indonesia bisa
menggunakan demokrasi masing-masing dengan sebaik-baiknya.
DAFTAR PUSTAKA

http://sistempemerintahannegaraindonesia.blogspot.co.id/2015/10/pe ngertian-
demokrasi-dan-jenis-jenis.html

https://tribratanews.kepri.polri.go.id/2021/06/20/ini-contoh-pelanggaran-
pelaksanaan-demokrasi-di-indonesia-2/

file:///C:/Users/Acer/Downloads/KASUS%20PELANGGARAN%20HAM%20
di%20INDONESIA%20YANG%20MERAJALELA%20(1).pdf

http://uppkn.com/contoh-perwujudan-demokrasi-di-lingkungan-bangsa%02dan-
negara%20(Diakses%20pada%20tanggal%204/11/2017)

Anda mungkin juga menyukai