Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KULTUR DEMOKRASI DAN STRUKTUR DEMOKRASI SERTA


PENEGAKAN HAM
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Dosen Pengampu: Bambang Eko Aditia S.Pd.I.,M.Pd.

Kelompok : 5

1. Raudhotun Faizatul Ummah (232101010083)


2. Dwi Puspita Sari (232101010088)
3. Nikma Rifda Karmila (232101010110)
4. Ahmad Tubagus Muhtafi R. (232101010115)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SHIDDIQ


JEMBER
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
KATA PENGANTAR

Pertama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
mana atas rahmat serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah dengan judul “Kultur Demokrasi dan Struktur Demokrasi serta
Penegakan HAM“ ini dapat tersusun rapi hingga selesai.
Kedua kalinya Sholawat serta salam tetap tercurah limpakan kepada
junjungan nabi besar Muhammad saw, yang telah membawa kita dari zaman
kegelapan menuju zaman yang terang yakni agama islam. Tidak lupa kami
mengucapkan banyak terima kasih untuk seluruh anggota yang telah
berpastisipasi dengan baik dalam menyumbangkan materi dan pikirannya
terhadap pembuatan dan penyusunan makalah ini.
Makalah dengan judul “Kultur Demokrasi dan Struktur Demokrasi serta
Penegakan HAM” dibuat untuk tujuan utama kami, yaitu memenuhi nilai tugas
mata pelajaran PPKN dapat terwujud. Tak hanya itu, makalah ini juga
bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan lebih kepada para
pembaca. Dikarenaka keterbatasan dalam pengalaman maupun pengetahuan,
kami meyakini bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat
menyempurnakan makalah yang kami susun. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat berguna dengan sangat baik dan bermanfaat bagi kami maupun pembaca.

Jember, 21 Oktober 2023


Penyusun

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang. .................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah ...........................................................................................................2
1.3 Tujuan.................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian kultur demokrasi dan nilai - nilai kultur demokrasi.............................3
2.2 Struktur demokrasI ............................................................................ 4
2.3 Penegakan hak asasi manusia ........................................................... 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................8
3.2 Saran ..................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................9

iii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kultur demokrasi dan struktur demokrasi merupakan dua komponen yang
saling terkait dalam sistem pemerintahan demokrasi. Kedua komponen ini
sangat penting dalam memastikan penegakan hak asasi manusia (HAM) dalam
suatu negara. Kultur demokrasi merujuk pada nilai-nilai, norma, dan prinsip-
prinsip yang melekat dalam masyarakat yang mendorong partisipasi aktif,
toleransi, penghargaan terhadap kebebasan bersuara, dan kesetaraan di antara
warganegara. Kultur demokrasi adalah pondasi penting yang membentuk
perilaku politik dan hubungan antara pemerintah dan rakyat. Tanpa adanya
kultur demokrasi yang kuat, struktur demokrasi hanyalah sebuah kerangka
formal yang tidak mampu menciptakan demokrasi yang sejati.
Struktur demokrasi, di sisi lain, merujuk pada sistem pemerintahan yang
memberikan wewenang kepada rakyat dalam mengambil keputusan politik.
Ini dapat mencakup lembaga-lembaga seperti parlemen, eksekutif, dan
yudikatif, serta aturan dan prosedur yang mengatur pemilihan umum, partai
politik, dan mekanisme partisipasi publik lainnya. Struktur demokrasi
bertujuan untuk mewujudkan prinsip-prinsip demokrasi, seperti partisipasi
politik yang meluas, akuntabilitas publik, dan perlindungan hak-hak asasi
manusia.
Namun, struktur demokrasi yang baik saja tidak cukup untuk menjamin
penegakan HAM. Penting bagi negara-negara demokrasi untuk memiliki
lembaga-lembaga independen yang bertanggung jawab untuk melindungi dan
mempromosikan HAM. Lembaga-lembaga ini bisa berupa ombudsman,
lembaga hak asasi manusia, atau badan pengawas lainnya yang memiliki
kekuasaan untuk menyelidiki pelanggaran HAM, memberikan sanksi, dan
memastikan pemenuhan hak asasi manusia oleh pemerintah dan pelaku
lainnya.
Selain itu, penegakan HAM dalam suatu negara demokrasi juga
memerlukan kesadaran kolektif dan komitmen politik untuk menghormati dan
melindungi hak-hak asasi manusia. Kultur demokrasi yang inklusif dan

1
demokratis, serta penekanan pada penghormatan terhadap hak asasi manusia,
menjadi penting dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi
penegakan HAM.
Makalah ini, akan dibahas lebih lanjut tentang hubungan antara kultur
demokrasi dan struktur demokrasi dalam konteks penegakan HAM. Diskusi
juga akan meliputi tantangan dan tantangan yang dihadapi oleh sistem
demokrasi dalam melindungi dan mempromosikan HAM, serta upaya yang
dapat dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat sipil untuk meningkatkan
penegakan HAM dalam konteks kultur demokrasi dan struktur demokrasi
yang kuat.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian kultur demokrasi dan nilai-nilai utama dalam kultur
demokrasi?
1.2.2 Apa pengertian struktur demokrasi?
1.2.3 Apa yang dimaksud dengan penegakan hak asasi manusia (HAM)?
1.3 Tujuan Pembahasan
1.3.1 Dapat memahami kultur demokrasi dan mengetahui nilai nilai utama
dalam kultur demokrasi.
1.3.2 Dapat memahami sruktur demokrasi.
1.3.3 Mengetahui pentingnya penegakan HAM dalan suatu negara.

2
BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Kultur Demokrasi


Kultur demokrasi adalah nilai-nilai, norma, dan praktik yang menjadi
dasar sistem demokrasi dalam masyarakat. Didalamnya mencakup cara
pandang, sikap, dan perilaku yang mendukung dan memperkuat demokrasi
sebagai bentuk pemerintahan yang dijalankan oleh masyarakat. Dalam kultur
demokrasi, masyarakat diarahkan untuk memiliki kesadaran akan pentingnya
demokrasi sebagai sistem pemerintahan yang memberi kekuasaan terhadap
rakyat. Bagi setiap masyarakat dapat terlibat secara aktif dalam proses
demokrasi, seperti pemilihan umum, diskusi publik, dan partisipasi dalam
organisasi masyarakat sipil.
Selain itu, kultur demokrasi juga mencakup penghargaan terhadap
kebebasan berpendapat. Dapat disimpulkan masyarakat memiliki kebebasan
untuk menyampaikan pendapat mereka dengan percaya diri. Menghormati hak
asasi manusia juga merupakan bagian dari kultur demokrasi. Ini mencakup
perlindungan hak dari setiap individu, seperti hak atas kehidupan, kebebasan
beragama, dan hak untuk berpartisipasi dalam proses politik. Kultur demokrasi
dalam mengambil keputusan harus dilakukan secara adil, maksudnya proses
pengambilan keputusan harus melibatkan partisipasi publik atau persetujuan
rakyat, akses terbuka terhadap informasi, dan pertanggung jawaban terhadap
keputusan yang diambil. Secara keseluruhan, kultur demokrasi mencerminkan
nilai-nilai demokrasi yang dipegang oleh masyarakat dan menjadi dasar bagi
sistem demokrasi yang berfungsi dengan baik.1
Pengertian dari budaya demokrasi adalah sebagai pola pikir, dan sikap
warga masyarakat yang berdasarkan nilai-nilai kemerdekaan, persamaan dan
juga persaudaraan antar manusia dengan kerja sama, saling percaya, toleransi,
dan kompromi. Secara etimologi, budaya demokrasi merupakan sikap dan

1
Hasan Mohammad Tiro, 1999, Demokrasi Untuk Indonesia, Jakarta, Teplok
Press

3
kegiatan manusia yang mencerminkan nilai-nilai seperti menghargai,
kebersamaan, kebebasan, dan peraturan. Dapat disimpulkan bahwa, definisi
budaya demokrasi adalah sebagai bentuk penerapan atau aplikasi nilai-nilai
dalam prinsip demokrasi.
Nilai-nilai utama dalam kultur demokrasi meliputi:
1. Keterbukaan: Adanya akses yang luas dan merata terhadap informasi, serta
kebebasan berpendapat dan berekspresi.
2. Partisipasi aktif : bagi setiap masyarakat harus terlibat dalam proses
pengambilan keputusan publik, baik melalui pemilihan umum, debat
publik, konsultasi, maupun partisipasi dalam berbagai organisasi sosial
atau politik.
3. Penerimaan perbedaan : Menghormati dan menerima perbedaan pendapat,
identitas, agama, suku, dan latar belakang lainnya sebagai bagian dari
kebebasan individu.
4. Keadilan : perlakuan yang adil, dan perlindungan hak asasi manusia.
5. Akuntabilitas : Pemimpin politik dan institusi publik bertanggung jawab
terhadap masyarakat dan bertindak sesuai dengan kepentingan publik.
Agar menjadi kultur demokrasi yang kuat, nilai-nilai ini diterapkan secara luas
dalam kehidupan masyarakat sehari hari dan menciptakan lingkungan yang
mendukung demokrasi yang inklusif, transparan, dan bertanggung jawab.

2.2 Struktur Demokrasi


Struktur demokrasi ialah suatu organisasi dan sistem yang digunakan
dalam sebuah negara atau pemerintahan yang menerapkan prinsip-prinsip
demokrasi. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang kekuasaan politiknya
dipegang penuh oleh rakyat secara keseluruhan. Dalam struktur demokrasi,
terdapat elemen penting yang mencangkup pemilihan umum yang adil dan
bebas, kebebasan berpendapat, perlindungan hak asasi manusia, pemisahan
kekuasaan antara lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif, serta adanya
mekanisme pengawasan dan keseimbangan kekuasaan.

4
Struktur demokras sangat membutuhkan parsitipasi warga negara dalam
memutuskan proses pengambilan keputusan politik, baik melalui pemilihan
umum, partisipasi dalam organisasi politik, atau melalui mekanisme partisipasi
publik lainnya. Prinsip-prinsip demokrasi seperti transparansi, akuntabilitas,
dan keadilan juga menjadi bagian integral dari struktur demokrasi. Dalam
struktur demokrasi, keputusan politik selalu diambil berdasarkan mayoritas
suara rakyat, dan menghormati hak minoritas. Prinsip-prinsip demokrasi ini
bertujuan untuk menciptakan pemerintahan yang responsif terhadap kebutuhan
rakyat, serta melindungi hak setiap individu dan kebebasan sipil.
Namun, penting untuk diingat bahwa struktur demokrasi dapat bervariasi
di setiap negara, tergantung pada sistem politik, budaya, dan konteks historis
masing-masing negara. Membangun institusi demokrasi berarti menciptakan
dan menegakkan lembaga politik dalam negara. Sistem politik demokrasi suatu
negara berkaitan dengan dua hal, institusi (struktur) demokrasi dan perilaku
(kultur) demokrasi. Adanya struktur demokrasi menunjukkan tersedianya
lembaga-lembaga politik demokrasi yang ada di suatu negara. Lembaga itu
antara lain pemerintahan yang terbuka dan bertanggung jawab, parlemen,
lembaga pemilu, organisasi politik, lembaga-lembaga masyarakat, dan media
masa. Struktur demokrasi disisi lain merujuk pada susunan formal dan
mekanisme yang digunakan untuk menjalankan sistem demokrasi. Struktur ini
termasuk lembaga-lembaga pemerintah seperti parlemen/legislatif, eksekutif,
dan yudikatif, serta peraturan dan prosedur yang mengatur pemilihan umum,
kebebasan berpendapat, sistem hukum, dan sebagainya.
Struktur demokrasi dapat dikatakan kuat dan efektif apabila mereka
mampu menjalankan prinsip-prinsip demokrasi dengan adil dan efisien, serta
memberikan jaminan terhadap kebebasan setiap individu dan perlindungan
terhadap hak-hak mereka. Struktur ini juga harus dapat memfasilitasi

5
partisipasi masyarakat secara aktif dan mendistribusikan kekuasaan dengan
baik, agar tidak terjadi konsentrasi kekuasaan yang berlebihan.2
Perilaku atau kultur demokrasi ditunjukkan pada berlakunya nilai
demokrasi di masyarakat. Masyarakat demokratis ialah masyarakat yang
perilaku hidupnya baik keseharian dan kenegaraannya dilandasi oleh nilai nilai
demokrasi. Ternyata membangun kultur demokrasi jauh lebih sulit dari pada
membangun struktur demokrasi. Indonesia sendiri secara struktur dapat
dikatakan sebagai negara demokrasi terbukti dengan adanya lembaga-lembaga
politik demokrasi. Jadi, demokrasi tidak hanya memerlukan institusi, hukum,
aturan ataupun lembaga-lembaga negara lainnya. Demokrasi sejati
memerlukan sikap dan perilaku hidup demokratis masyarakatnya. Demokrasi
ternyata memerlukan syarat hidupnya seperti warga negara yang memilki dan
menegakkan nilai nilai demokrasi.

2.3 Penegakan Hak Asasi Manusia (HAM)


Hak asasi manusia yaitu hak yang dimiliki oleh setiap manusia sebagai
makhluk ciptaan tuhan. Hak asasi manusia telah menempuh perjalanan yang
jauh untuk berjuang demi mendapatkan keadilan bagi manusia di seluruh
dunia. Secara historis, usaha-usaha yang ditempuh untuk memecahkan
persoalan kemanusiaan telah dilaksanakan sejak lama di dunia, dan tidak ada
seorang pun yang mengetahui secara pasti sejak kapan hak asasi manusia mulai
diperjuangkan.
Penegakanan hak asasi manusia merupakan cerminan atau perwujudan
dari sila pancasila yang kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradap.
Penegakan hak asasi manusia terjadi karena adanya pelanggaran hukum yang
dilakukan. Pancasila pada hakikatnya merupakan sistem nilai yang berasal dari
nilai-nilai luhur kebudayaan bangsa Indonesia yang berkembang sepanjang
sejarah, dan berakar dari kebudayaan Indonesia. Penegakan hak asasi manusia

2
Moh. Isnaeni, 1982, MPR-DPR Wahana Mewujudkan Demokrasi Pancasila,
Jakarta, Yayasan ldayu

6
adalah tugas seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya tugas bagi lembaga
negara saja. Semua lapisan masyarakat tersebut diharapkan dapat berkerjasama
dan saling membantu dalam menegakkan hak asasi manusia demi tercpapainya
perwujudan sila Kemanusiaan yang adil dan beradab dan terciptanya
masyarakat yang sejahtera.
Menurut Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 hak asasi manusia adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai
makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan yang merupakan anugerahnya
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara,
pemerintah, hukum, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia. Seperti yang dijelaskan dalam Undang-undang
Nomor 39 Tahun 1999 hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada diri
manusia sejak mereka lahir dan harus dihormati oleh setiap orang tidak
terkecuali yang berkuasa. Berdasarkan hukum hak asasi manusia dapat
memberikan kekuatan moral untuk melindungi dan juga menjamin martabat
manusia, bukan atas dasar keadaan, kecenderungan politik tertentu, ataupun
kehendak. Seperti hak atas kebebasan berpendapat, hak atas kebebasan
beragama, hak atas perlindungan hukum, dan hak atas keadilan yang adil.
Penegakan HAM ini sangatlah penting karena hak asasi manusia adalah
hak dasar yang dimiliki oleh setiap individu sebagai manusia. Penegakan HAM
berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang adil, setara, dan demokratis.
Selain itu, penegakan HAM juga membantu melindungi individu dari
penyalahgunaan kekuasaan oleh pihak-pihak yang berwenang dan mendorong
partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembuatan keputusan yang
berdampak pada kehidupan mereka.3

3 Johan Nasution, Bahder. (2017). Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Bandung : CV. Mandar Maju.

7
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kultur demokrasi, struktur demokrasi, serta pentingnya penegakan HAM
dalam konteks demokrasi ini sangatlah penting karena demokrasi bukan hanya
tentang sistem politik, tetapi juga tentang nilai-nilai dan norma-norma yang
dianut oleh masyarakat.
Namun, kultur demokrasi saja tidak cukup. Tetapi juga diperlukan struktur
demokrasi yang kuat untuk mendukung dan melindungi demokrasi secara
nyata. Struktur demokrasi terdiri dari lembaga-lembaga politik, seperti
parlemen, sistem hukum yang bekerja secara independen, pemilihan umum
yang bebas dan adil, serta mekanisme kontrol dan keseimbangan kekuasaan.
Struktur demokrasi juga harus terbuka dan transparan, menciptakan ruang bagi
partisipasi publik yang luas.
Selain itu, penegakan HAM merupakan komponen penting dalam
demokrasi yang sehat. Demokrasi yang baik tidak hanya ditentukan oleh
adanya pemerintahan yang terpilih secara bebas dan adil, tetapi juga oleh
perlindungan dan penghormatan terhadap hak-hak setiap individu. Pemerintah
harus berkomitmen untuk melindungi dan mempromosikan HAM, termasuk
hak atas kebebasan berpendapat, hak atas kebebasan beragama, hak atas
perlindungan hukum, dan hak atas keadilan yang adil.
3.3 Saran
Dalam pembahasan diatas sangat penting diperhatikan dalam setiap
individu untuk saling membangun budaya atau kultur demokrasi, memperkuat
struktur demokrasi, dan melindungi hak asasi manusia. Dalam budaya
demokrasi, kita harus menghargai perbedaan pendapat, keadilan, dan
menghormati hak dari setiap orang. Dengan struktur demokrasi kita dapat
membuat keputusan secara terbuka dan bertanggung jawab. Dan untuk
melindungi hak asasi manusia, kita perlu melindungi dan memenuhi hak dari
setiap orang, serta menghukum tegas pelanggaran hak asasi manusia. Dengan
demikian kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil dan demokrasi.

8
DAFTAR PUSTAKA
Hasan Mohammad Tiro, 1999, Demokrasi Untuk Indonesia, Jakarta, Teplok
Press.
Johan Nasution, Bahder. (2017). Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Bandung : CV. Mandar Maju.
Moh. Isnaeni, 1982, MPR-DPR Wahana Mewujudkan Demokrasi Pancasila,
Jakarta, Yayasan ldayu
Riswandha Ismawan, 2000, Reformasi Politik dan Demokratisasi Bangsa,
Dalam Menuju Tata Indonesia Baru, Jakarta, Gramedia Pustaka
Utama.

Anda mungkin juga menyukai