Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENDIDIKAN PANCASILA

“Bahaya Ujaran Dan Kebencian Dan Hoax Terhadap Persatuan


Dan Kesatuan”

Oleh:

MOCH TRI SUTRISNO


22022000379
S1 MANAJEMEN

Fakultas Ekonomi
Universitas Merdeka
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT bahwa dengan Rahmat dan Ridho-Nya
saya dapat menyelesaikan Makalah Pendidikan Pancasila yang berjudul “Bahaya Ujaran Dan
Kebencian Dan Hoax Terhadap Persatuan Dan Kesatuan.” sebagai tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan.
Ada pun isi dari makalah ini adalah Bahaya Ujaran Dan Kebencian Dan Hoax Terhadap
Persatuan Dan Kesatuan.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan kita semua dan dapat memenuhi tugas
yang Bapak Petrus Megu ,MM berikan serta dapat menjadi nilai untuk saya.
Oleh sebab itu saya menerima kritik dan saran dari pembaca sebagai perbaikan bagi saya
untuk masa yang akan datang.
Akhir kata saya mengucapkan “Terimakasih”.

Penulis

RIZKY ADE

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………...……………………………………………………. 1
BAB 1 PENDAHULUAN .……………………………………………………...…………..2
1.1 Latar Belakang ………………...………………………………………………...3
BAB 2 RUMUSAN MASALAH ………………………………………………………….... 4
2.1 Apa yang dimaksud dengan ujaran kebencian dan hoax ? …………………. 4
2.2 Mengapa terjadi ujaran kebencian dan hoax ? ……..………………………... 4
2.3 Bagaimana cara mengatasi dan mencegah ujaran kebencian dan hoax? …..4
BAB 3 PEMBAHASAN ........................................................................................................ 5
3.1 Apa yang dimaksud dengan ujaran kebencian dan hoax ? …………………. 5
3.2 Mengapa terjadi ujaran kebencian dan hoax ? ………………………. ………6
3.3 Bagaimana cara mengatasi dan mencegah ujaran kebencian dan hoax? …...7
BAB 4 PENUTUP ………………………………………………………………………….. 9
4.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………... 9
4.2 Saran …………………………………………………………………………….. 9
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………...……..10

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Jumlah pengguna internet dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan,hal tersebut
juga meningkatkan peningkatan penyebaran HOAX.Tujuan dari pembuatdan penyebar HOAX
adalah menggiring opini masyarakat dan kemudian
membentuk persepsi yang salah terhadap suatu informasi yang sebenarnya.HOAX merupakan
informasi yang direkayasa untuk menutupi informasi sebenarnya,dengan kata lainHOAX
diartikan sebagai upaya pemutarbalikan fakta menggunakan informasi yang meyakinkan tetapi
tidak dapat diverifikasi kebenarannya, dapat pula diartikan sebagai tindakan mengabutkan
informasi yang sebenarnya, dengan cara membanjiri suatu media dengan pesan yang salah agar
bisa menutupi informasi yang benar. (2017)
HOAX atau berita bohong adalah salah satu bentuk Cyber Crime yang kelihatannya
sederhana, mudah dilakukan namun berdampak sangat besar bagi kehidupan sosial masyarakat.
Pilkada DKI Jakarta adalah salah satu peristiwa skala nasional yang terpengaruh oleh HOAX.
Berita bohong atau HOAX berbau SARA sangat banyak tersebar atau disebarkan ke media sosial
online pada masa pilkada ditahun 2017. Banyak orang terpengaruh oleh berita HOAX tersebut,
sehingga muncul rasa curiga, benci, sentimen terhadap orang yang berbeda agama akibat HOAX
berbau SARA tersebut, bahkan pengaruhnya terus terbawa walaupun Pilkada DKI Jakarta sudah
selesai berlangsung
Berbagai Media Sosial Online merupakan sarana atau media bagi seseorang ataupun
berbagai pihak dalam menyampaikan aspirasi pikirannya, pendapatnya ataupun sebagai tempat
untuk menyampaikan berbagai informasi. Sebenarnya jika media online tersebut digunakan
untuk hal hal yang positif maka tidak ada masalah
yang perlu dikuatirkan.Sayangnya media sosial online sering kali digunakan untuk
menyampaikan berbagai hal negatif oleh seseorang ataupun pihak-pihak tertentu untuk berbagai
kepentingan, baik kepentingan pribadi ataupun kepentingan pihak lain.
Harus diakui bahwa media sosial merupakan tempat yang subur bagi munculnya
informasi yang bersifat fitnah, hasutan, hoax, dan sebagainya.Hal ini dapat terlihat jelas sejak
pilgub 2012, pilpres 2014, pilgub 2017 dan mulai terlihat lagi tahun 2018 menjelang pilpres
2019.Menurut hasil survey Mastel dalam Marwan (2017)
dalam bahwa penyebaran berita atau informasi yang berisi konten HOAX tertinggi berasal dari
media sosial berupa: Facebook 92, 40%; Aplikasi Chatting 62, 62%; dan SitusWeb 34,40%.
Kurangnya penyaringan informasi berita di media sosial online dari pihak
yang berwenang semakin memudahkan para pembuat dan penyebar HOAX dalam melakukan
pekerjaannya. HOAX, fitnah, ujaran kebencian, hujatan bermunculan tanpahenti di media sosial.
Berdasarkan informasi dari situs Kementerian Komunikasi dan Informatika sepanjang tahun
2016 Direktorat Resrimsus Polda Metro Jaya telah berhasil memblokir 300 lebih akun media
sosial dan media online yang menyebarkan informasi HOAX, provokasi dan SARA, serta sekitar
800 ribu situs di Indonesia terindikasi sebagai penyebar berita palsu dan ujaran kebencian.

3
Selain itu HOAX bisa memicu perpecahan, baik itu antar individu maupun antar kelompok
tertentu. HOAX juga bisa menurunkan reputasi si korban dan menguntungkan pihak
tertentu.Yang paling mengerikan,HOAX mampu membuat fakta tidak lagi dipercaya.
Sejarah bisa bias dan menjadi keliru akibat berita-berita HOAX yang disampaikan secara terus
menerus. HOAX menjadi isu serius di Indonesia mengingat pengguna internet Indonesia 2019
melebihi separuh penduduk Indonesia sendiri.
Dari berita hoax biasanya menimbulkan ujaran kebencian dari masyarakat yang menikmati berita
hoax tersebut.
Pelaksanaan Pilkada serentak pada pertengahan tahun 2018 diwarnai dengan banyaknya
kampanye hitam dan berita bohong atau HOAX melalui media sosial sebagai alatuntuk
menjatuhkan lawan politik dengan cara membuat opini yang menyesatkan agar masyarakat
percaya dan terjebak dengan informasi dalam HOAX tersebut.
Bawaslu dan Kominfo pada Rabu 31 Januari 2018 menandatangani nota kesepakatan
aksi untuk pengawasan konten internet dalam penyelenggaraan seluruh Pilkada di
Indonesia.Penyedia layanan internet di Indonesia (Twitter,Telegram,Blackberrymessenger,
Google,Facebook,Line,Metube,Bigo live dan live me) menyelenggarakan deklarasi “Internet
Indonesia lawan HOAX”.
Melihat begitu besarnya dampak negatif HOAX bagi kehidupan sosial diIndonesia maka
pada tahun 2012 dibuatlah sebuah komunitas dengan nama Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah
Indonesia).
Pilgub DKI 2012 medsos online banyak digunakan sebagai sarana kampanye hitam,
kondisi ini terus berlanjut dan semakin memanas pada Pilpres 2014. Secara umum suburnya
HOAX dikarenakan kombinasi antara literasi masyarakat Indonesia yang rendah dan polarisasi
isu sosial politik dan SARA pada masa Pilgub dan Pilpres tersebut.
Empat pilar gerakan Mafindo: Narasi Anti HOAX dengan grup diskusi anti HOAX dan
situs turnbackhoax.id; Edukasi Literasi, dengan gerakan edukasi di sekolah,kampus dan
masyarakat umum; Advokasi kepada keluarga, tokoh masyarakat lintas
agama/pendidikan/profesi, pemerintah dan pengelola media sosial.Silaturahmi untuk memecah
dinding polarisasi akibat isu sosial politik dan SARA. Melalui gerakan ini Mafindo berharap
dapat mendorong masyarakat lebih positif dalam pemanfaatan mediasosial, sehingga segala
pengaruh negatif dapat terbendung dengan sendirinya.

BAB II RUMUSAN MASALAH


2.1 Apa yang dimaksud dengan ujaran kebencian dan hoax ?

2.2 Mengapa terjadi ujaran kebencian dan hoax ?

2.3 Bagaimana cara mengatasi dan mencegah ujaran kebencian dan hoax?

BAB III Pembahasan


3.1. Apa yang dimaksud dengan ujaran kebencian?

ujaran kebencian adalah tindakan komunikasi yang dilakukan oleh suatu individu atau
kelompok dalam bentuk provokasi, hasutan, ataupun hinaan kepada individu ataukelompok yang
lain dalam hal berbagai aspek seperti ras, warna kulit, etnis, gender, cacat,orientasi seksual,
kewarganegaraan, agama, dan lain-lain.
Dalam arti hukum,hate speech adalah perkataan, perilaku, tulisan, ataupun pertunjukan
yangdilarang karena dapat memicu terjadinya tindakan kekerasan dan sikap prasangka entah
dari pihak pelaku, pernyataan tersebut, atau korban
dari tindakan tersebut.Situs yang menggunakan atau menerapkan hate speech ini disebut hate
site.
Kebanyakan dari situs inimenggunakan forum internetdan beritauntuk mempertegas
sudut pandang tertentu.Para kritikus berpendapat bahwa istilah hate speech
merupakan contoh modern darinovel Newspeak, ketika hate speech dipakai untuk
memberikan kritik secara diam-diam.
  kepada kebijakan sosial yang diimplementasikan dengan buruk dan terburu-buru seakan-
akankebijakan tersebut terlihat benar secara politik.Sampai saat ini, belum ada pengertian atau
definisi secara hukum mengenai apa yang disebutHate speech dan pencemaran nama baik dalam
bahasa Indonesia. Dalam bahasa Inggris, pencemaran nama baik diartikan sebagai sebagai
defamation,libel,dan slander.yang jikaditerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah fitnah
(defamation), fitnah lisan (slander ),fitnah tertulis (libel ). Dalam bahasa Indonesia, belum ada
istilah yang sah untuk membedakan ketiga kata tersebut.
Apa yang dimaksud dengan Hoax?

HOAX adalah menggiring opini masyarakat dan kemudian membentuk persepsi yang
salahterhadap suatu informasi yang sebenarnya. HOAX merupakan informasi yang
direkayasauntuk menutupi informasi sebenarnya, dengan kata lain HOAX diartikan sebagai
upaya pemutarbalikan fakta menggunakan informasi yang meyakinkan tetapi tidak dapat
diverifikasikebenarannya, dapat pula diartikan sebagai tindakan mengabutkan informasi yang
sebenarnya,dengan cara membanjiri suatu media dengan pesan yang salah agar bisa menutupi
informasiyang benar.

 Menurut pendapat para ahli


Susan Benesch dan David O Brink , dapat disimpulkan bahwa batasan pengertian ujaran
kebencian adalah ujaran yang mengandung kebencian, menyerang dan berkobarkobar yang
dimaksudkan untuk menimbulkan dampak tertentu, baik secara langsung (aktual) maupun tidak
langsung (berhenti pada niat) yaitu menginspirasi orang lain untuk melakukan kekerasan atau
menyakiti orang atau kelompok lain.
Menurut Hukum, Ujaran Kebencian (Hate Speech) dalam arti hukum yaitu tindakan
komunikasi yang dilakukan oleh suatu individu maupun kelompok dalam bentuk provokasi,
hasutan, ataupun hinaan kepada individu atau kelompok yang lain dalam hal berbagai aspek
seperti ras, warna kulit, etnis, gender, kewarganegaraan, agama dan lain-lain.
Menurut Surat Edaran Kapolri Nomor SE/06/X/2015, Ujaran kebencian (Hate Speech)
adalah tindakan berupa lisan maupun tulisan yang dilakukan oleh individu atau kelompok dalam
bentuk provokasi atau hasutan kepada individu atau kelompok yang lain dalam berbagai aspek
seperti ras, agama, warna kulit, gender, cacat, orientasi seksual, kewarganegaraan dan lain
sebagainya.
Menurut Kementerian Komunakasi dan Informatika, Hoax" merupakan informasi yang
direkayasa untuk menutupi informasi sebenarnya atau juga bisa diartikan sebagai upaya
pemutarbalikan fakta menggunakan informasi yang meyakinkan tetapi tidak dapat diverifikasi
kebenarannya.
Menurut Lynda Walsh dalam buku sins Against Science,merupakan istilah dalam bahasa
Inggris yang masuk sejak era industri, diperkirakan pertama kali muncul pada 1808. Asal kata
hoax diyakini ada sejak ratusan tahun sebelumnya, yakni hocus dari mantra hocus pocus, frasa
yang kerap disebut para pesulap, serupa dengan sim salabim.
Alexeander Boese dalam Museum Of Hoaxes mencacat hoax pertama yang dipublikasikan
adalah alamanak (penanggalan) palsu yang di buat oleh Isaac Bickerstaff alias Jonathan Swift
Menurut Mursalin Basyah, Menurutnya informasi hoax biasanya selalu masuk akal dan
menyentuh sisi emosional, sehingga orang yang menerima berita tersebut tidak sadar sedang
dibohongi. Bahkan menganggap dengan mudah bahwa berita tersebut adalah fakta, dan harus di
sampaikan pada orang lain yang dianggap membutuhkan.
Menurut Werme (2016), hoax adalah berita palsu yang mengandung informasi yang sengaja
menyesatkan orang dan memiliki agenda politik tertentu. Hoaks bukan sekedar misleading alias
menyesatkan, informasi dalam fake news juga tidak memiliki landasan faktual, namun disajikan
seolah-olah sebagai serangkaian fakta.
Menurut Raden Patah Repository, Hoax adalah usaha untuk menipu atau mengakali
pembaca/pendengarnya untuk mempercayai sesuatu, padahal sang pencipta berita palsu tersebut
tahu bahwa berita tersebut adalah palsu

3.2 Mengapa terjadi ujaran kebencian dan hoax?


A. memprioritaskan isi artikel daripada sumber berita nya.

Sebuah studi dari Universitas Stanford menunjukkan anak muda terutama remaja
ataumahasiswa menilai kebenaran berita dari detail konten seperti jumlah dan besarnya
foto, panjang artikel, dan lain lain. Penelitian ini dilakukan kepada 7.840 siswa dari
berbagai latar belakang.Responden diminta untuk memberikan evaluasi terhadap konten berit
a yang ditujukan. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa anak muda lebih
memprioritaskanisi artikel daripada sumber berita. Hal ini menjadi alasan kenapa anak muda

sangat rentangsekali dengan berita hoax.

Jika Anda percaya dengan 7egative7 diatas, berarti Anda prioritaskan isi artikel. Namun
jika anda masih belum percaya, maka akan mencari tahu sumber beritanya. Kata kunci yang
digunakan untuk cari sumber berita adalah Universitas Stanford, 7.840 siswa.

B. Senang berbagi, malas membaca

Membaca judul yang provaktif,bukannya meneruskan membaca namun buru-buru


membagikannya karena rasa sosial nya tinggi. Tak lupa diimbuhi kalimat,“Indahnya
berbagi.”Berdasarkan studi “Most Littered Nation In the World” yang dilakukan oleh
Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu,Indonesia dinyatakan
menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca.

C. Mengikuti Tren.
 Tengok tren yang berkembang di Indonesia, mulai politik hingga sosial. Beragam
hashtag politik malang melintang, contoh: #2019GantiPresiden #2019TetapJokowi. Maka
setiap detiknetizen NKRI disuguhkan beragam berita. Yang tadinya diam akhirnya ikutan
terpancingkarena alasan lagi trending.

D. Paling update, ingin pengakuan.


Bagaimanakah jika berita yang Anda sebarkan ternyata mendapatkan respon
dengandisebarkan lagi oleh follower Anda? Banyak yang share dan jadi viral gara-gara
Anda kan?Ada yang punya perasaan bangga dan bahagia. Itulah ingin mendapatkan
pengakuan. Bisa jadiingin diakui kehebatannya. Dipuji, cari sensasi dan ingin dikenal
juga.

E. Tidak ada kegiatan & menggunakan gadget seharian.


Inilah penyebab penyebar hoax sejati. Sudah malas verifikasi sumber berita, malas
membaca,selalu berfikiran 8egative dan suka cemas, terprovokasi judul yang boombastis
dan salahkaprah mengikuti tren, ingin diakui dan punya jiwa psikopat. Kemudian dia
pengangguran danseharian pegang gadget. Apa yang terjadi? Ya, sebar berita sana sini.
Forward informasi WA sana sini.
8
 Menurut pendapat para ahli:
Menurut Haidar Buldan Tantowi, S.Psi., M.A., Ph.D, Haidar mengatakan ujaran
kebencian dapat didorong oleh berbagai faktor. Pertama, ujaran kebencian bisa terjadi karena
dalam pribadi netizen ada prasangka negatif kepada kelompok tertentu, misalnya ada penilaian
bahwa sebuah kelompok, agama, atau etnis tertentu tidak beradab, pelit, sangat ekslusif dan lain
sebagainya. Oleh karena adanya prasangka tersebut, para netizen mendapati perasaan jijik
terhadap kelompok lainnya, kondisi ini senantiasa mendorong mereka melontarkan ujaran
kebencian.Kedua, ujaran kebencian bisa jadi terjadi dari perilaku trolling.Orang yang
berprilaku trolling ini berbeda dengan orang dengan prasangka buruk.Kemudian dapat didorong
dunia internet itu sendiri.

Menurut Pakar Psikologi Internet UGM menjelaskan beberapa fator penyebab ujaran
kebencian adalah berprasangka negative, senang membuat orang lain susah dan minimnya
identitas.

Menurut Buku Gramedia Blog, kesalahan informasi yang didapat dan tidak mencari
sumber informasi yang lebih kredibel. Perpecahan ini bisa ditimbulkan karena seseorang
membenarkan informasi yang salah namun orang lain tidak percaya akan kebenaran tersebut
karena ia memiliki bias informasi.

3.3 Bagaimana cara mengatasi dan mencegah ujaran kebencian dan hoax?

A. Mengidentifikasi berita yang masuk

Lima langkah sederhana yang bisa membantu dalam mengidentifikasi mana berita hoax dan mana
berita asli. Berikut penjelasannya: 

1. Hati-hati dengan judul provokatif


Berita hoax seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif,
misalnyadengan langsung menudingkan jari ke pihak tertentu. Isinya pun bisa diambil
dari berita mediaresmi, hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan persepsi sesuai yang
dikehendaki sang pembuat hoax.

2.   Cermati alamat situs


Untuk informasi yang diperoleh dari website atau mencantumkan link, cermatilah
alamat URL situs dimaksud. Apabila berasal dari situs yang belum terverifikasi
sebagaiinstitusi pers resmi misalnya menggunakan domain blog, maka informasinya bisa
dibilang meragukan.

3. Periksa fakta
Perhatikan dari mana berita berasal dan siapa sumbernya? Apakah dari institusi resmi
seperti KPK atau Polri? Sebaiknya jangan cepat percaya apabila informasi berasal dari
pegiatormas, tokoh politik, atau pengamat.
Perhatikan keberimbangan sumber berita. Jika hanya ada satu sumber, pembaca
tidak bisa mendapatkan gambaran yang utuh.
9
Hal lain yang perlu diamati adalah perbedaan antara berita yang dibuat berdasarkanfakta
dan opini.
Fakta adalah peristiwa yang terjadi dengan kesaksian dan bukti, sementaraopini adalah
pendapat dan kesan dari penulis berita sehingga memiliki kecenderungan untuk bersifat
subyektif.

4. Cek keaslian foto

Di era teknologi digital saat ini , bukan hanya konten berupa teks yang bisadimanipulasi,
melainkan juga konten lain berupa foto atau video. Ada kalanya pembuat berita palsu
juga mengedit foto untuk memprovokasi pembaca.

5. Ikut serta grup diskusi anti-hoax


Di Facebook terdapat sejumlah fanpage dan grup diskusi anti hoax, misalnya ForumAnti
Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH), Fanpage & Group Indonesian Hoax Buster,
FanpageIndonesian Hoaxes, dan Grup Sekoci
Di grup-grup diskusi ini, netizen bisa ikut bertanya apakah suatu informasi
merupakanhoax atau bukan, sekaligus melihat klarifikasi yang sudah diberikan oleh
orang lain. Semuaanggota bisa ikut berkontribusi sehingga grup berfungsi layaknya
crowdsourcing yangmemanfaatkan tenaga banyak orang.
Apabila menjumpai informasi hoax, lalu bagaimana cara untuk mencegah agar
tidaktersebar. Pengguna internet bisa melaporkan hoax tersebut melalui sarana yang
tersedia dimasing-masing media

B. Membedakan antara berita hoax dan fakta?

Berita hoax sebetulnya bisa dikenali lewat konten yang ditampilkan. Agar tidak menjadi
korban pembuat berita hoax, berikut ini ciri-ciri hoax yang bisa dikenali :

1. Menciptakan kecemasan, kebencian, permusuhan.


2. Sumber tidak jelas dan tidak ada yang bisa dimintai tanggung jawab atau
klarifikasi.
3. Pesan sepihak, menyerang, dan tidak netral atau berat sebelah.
4. Mencatut nama tokoh berpengaruh atau pakai nama mirip media terkenal.
5. Memanfaatkan fanatisme atas nama 9egative, agama, suara rakyat.
6. Judul dan pengantarnya provokatif dan tidak cocok dengan isinya.
7. Memberi penjulukan
8. Minta supaya di- share atau diviralkan.
9. Menggunakan 9egative dan data yang sangat teknis supaya terlihat ilmiah dan
dipercaya.
10. Artikel yang ditulis biasanya menyembunyikan fakta dan data serta memelintir
pernyataan narasumbernya.
10

 Menurut pendapat para ahli

Menurut jurnalptik,Upaya pencegahan terjadinya kejahtan ujaran kebencian (hate


speech) dengan memberikan penyuluhan ataupun sosialisasi kepada masyarakat luas mengenai
informasi dampak media elektronik jika tidak digunakan dengan bijak, etika menggunakan
media sosial dengan memberikan pengetahuan hukum mengenai UU ITE.
Menurut Yunadi, pencegahan ujaran kebencian bisa dimulai dari masing-masing
individu. Secara internal individu bisa memulainya dengan cara selalu memperbaiki diri.
Sedangkan secara eksternal, individu harus memperhatikan lingkungan sembari tak bosan selalu
mengingatkan teman untuk tidak melakukan ujaran kebencian.
Menurut Tim PBB, cara mencegah ujaran kebencian adalah berhenti sejenak untuk
meluangkan waktu sebelum membagikan konten secara daring (online) dengan bertanggung
jawab,  cek fakta, mendidik, mengkritisi,memperluas solidaritas kepada orang-orang yang
menjadi sasaran ujaran kebencian dan menunjukkan bahwa menolak kebencian adalah tanggung
jawab masing-masing dan melapor, yakni dengan membaca pedoman dan tips platform media
sosial yang bertujuan untuk melindungi pengguna dari pelecehan dan ujaran kebencian termasuk
pemanfaatan fitur lapor di masing-masing platform media sosial.
Menurut Kominfo, cara mencegah berita hoax adalah Hati-hati dengan judul provokatif
Berita hoax seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif, misalnya dengan
langsung menudingkan jari ke pihak tertentu, Cermati alamat situs, Periksa fakta, Cek keaslian
foto dan Ikut serta grup diskusi anti-hoax.
Menurut Inisiator Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (MAFINDO) dan Ketua
Masyarakat Indonesia Anti hoax Septiaji Eko Nugroho , menyampaikan beberapa tips untuk
menghentikan penyebaran berita hoax dengan, Hati-hati dengan judul provokatif, Cermati alamat
situs,  Periksa Fakta, Selain itu perlunya masyarakat mengimplementasikan etika bicara baik di
media sosial agar lebih hati-hati dan bijak dalam menggunakan media sosia.
11

BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

1. Semakin besarnya jumlah penguna internet dan dengan mudahnya mendapatkaninformasi


saat ini menjadikan berita hoax semakin dengan mudah tersebar.
2. Aturan dan pasal untuk menjerat hukuman untuk penyebar hoax belum
mampumengendalikan jumlah jumlah berita hoax yang terus terproduksi setiap waktu.
3. Biasnya budaya-budaya pada negara yang sudah melek internet/media sosial
membuat berita hoax semakin mudah tersebar.

4.2 SARAN

Masyarakat perlu dibekali dengan pengetahuan akan internet Sehat dengan Literasimedia
sehingga dapat mengenali ciri-ciri berita hoax, dan penerima berita dapatmengakses,
menganalisis, mengevaluasi, dalam mengambil makna dari suatu berita.
12

DAFTAR PUSTAKA

 Gramedia Blog
 Eprints.umm jiptummpp-gdl-shellylaud-47786-3-babii.pdf
 Kominfoo.id Melawan Hoax
 Kominfo.id Cara Mengatasi berita hoax
 Surat Edaran Kapolri Nomor SE/06/X/2015
 https://diskominfo.badungkab.go.id/artikel/42985-pengertian-hoax-dan-cara-menangkalnya
- :~:text=Hoax%20yaitu%20informasi%20yang%20dibuat,tetapi%20tidak%20dapat%20diverifikasi
%20kebenarannya.
 https://opac.fhukum.unpatti.ac.id/index.php?p=fstream-pdf&fid=4577&bid=7769 - :~:text=hukum
%20Ujaran%20Kebencian%20(Hate%20Speech,ataupun%20korban%20dari%20tindakan
%20tersebut.
 https://id.wikipedia.org/wiki/Ujaran_kebencian
 https://scb.telkomuniversity.ac.id/menangkal-hoaks-dengan-literasi-digital-di-new-normal/
- :~:text=Menurut%20Silverman%20(2015)%2C%20hoax,dan%20memiliki%20agenda%20politik
%20tertentu.
 https://id.wikipedia.org/wiki/Berita_bohong
 https://mti.binus.ac.id/2017/07/03/penyalahgunaan-informasiberita-hoax-di-media-sosial/
 https://www.beritasatu.com/digital/547545/ini-12-ciri-berita-hoax 
 https://www.google.com/search?safe=strict&client=firefox-b-
d&ei=ifudXYbcGpLfrQH6gJiwCg&q=ciri+ciri+berita+hoax&oq=ciri+ciri+berita&gs_l=
psy-ab.1.1.0l9.4152.16047..18826...0.3..0.255.3487.0j6j11......0....1..gws-
wiz.....0..0i71j0i13i5i30j0i273j0i67j0i131.mlfrQExbcBg 
13

Anda mungkin juga menyukai