Anda di halaman 1dari 10

Bahaya ujaran kebencian dan berita bohong terhadap persatuan dan kesatuan bangsa

Disusun untuk memenuhi


Tugas Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pembimbing : Drs. Petrus Megu , MM

NAMA :
SABDA AJI RAMDANI 23021000039
KELAS B

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya curah limpahkan dan panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
Pendidikan pancasila tentang “Bahaya ujaran kebencian dan berita bohong terhadap persatuan dan
kesatuan bangsa ”

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada semua pihak, bagi saya
pribadi dan bagi teman-teman mahasiswa Universitas Merdeka Malang pada umumnya.Saya
sadar bahwa makalah ini belum sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan.Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua

ii
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
BAB I ................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................. 1
BAB II .................................................................................................................................. 2
RUMUSAN MASALAH ...................................................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2
1.3 Tujuan Permasalahan ................................................................................................... 2
BAB III ................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................... 3
2.1 Apa yang dimaksud ujaran kebencian dan berita bohong............................................. 3
2.2 Mengapa terjadi ujaran kebencian dan berita bohong?.................................................. 4
2.3 Bagaimana cara mencegah dan mengatasi ujaran kebencian dan berita bohong? .......... 5
BAB IV................................................................................................................................. 6
PENUTUP ............................................................................................................................ 6
3.1 Kesimpulan dan Saran ................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Peredaran hoaks atau berita bohong masih menjadi tantangan di tengah


kenaikan pengguna Internet dan media sosial. Dalam tiga tahun terakhir, jumlah
hoaks yang tersebar di berbagai platform di Indonesia meningkat. Dari data terbaru
yang dihimpun dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO), jumlah hoaks
yang tersebar di Indonesia mencapai 2.298 pada 2020. Angka tersebut makin naik dari
tahun 2019 yang hingga mencapai 1.221 hoaks. Hal tersebut tentunya membawa
keresahan bagi masyarakat karena hoaks dapat merugikan banyak orang, bahkan
dapat menimbulkan konflik dan perpecahan bangsa. Muatan hoaks dan ujaran
kebencian dapat turut memicu aksi terorisme terutama karena tingkat literasi
masyarakat yang belum merata di Indonesia.
Sepanjang Juli hingga September 2020, Facebook mengambil tindakan
terhadap 22,1 juta konten ujaran kebencian. Sekitar 95 persen di antaranya
diidentifikasi secara proaktif lewat sistem kecerdasan buatan (artificial
intelligence/AI). Hoaks agama, politik dan kesehatan masih menduduki peringkat
tinggi dari hasil periksa fakta dan riset MAFINDO.
Ahmad Syamsuddin sebagai Editor in Chief Direktoral Jenderal Bimas
Kementerian Agama RI juga menyampaikan bahwa betapa berbahayanya apabila
hoaks agama, kesehatan, dan politik saling berkeliaran karena potensi daya rusaknya
luar biasa.
“Hoaks yang bertema agama, tidak hanya menyerang akal, tetapi juga
menancap di hati. Sangat sulit membujuk orang yang sudah termakan hoaks agama.
Karenanya upaya kolaborasi melawan hoaks sangat penting dilakukan,” jelas Ahmad.
Pada acara itu Septiaji Eko Nugroho selaku Ketua Presidium MAFINDO juga
menyatakan pentingnya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memerangi
hoaks. “Akar masalah hoaks di Indonesia kompleks, tidak hanya karena literasi digital
masyarakat yang belum merata. Tetapi juga karena dipicu polarisasi yang belum reda,
ditambah menurunnya kepercayaan publik kepada institusi resmi dan media pers, di
tengah naiknya peran jurnalisme warga yang belum semuanya memahami kode etik
jurnalistik. Upaya komprehensif menangani hoaks ini harus melihat dari akar
masalahnya.”
dengan Adanya diskusi ini diharapkan segala elemen dan unsur masyarakat
baik pemerintah, organisasi masyarakat, penegak hukum dan individu saling bahu
membahu bekerja sama untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa dengan
dapat melakukan periksa fakta sederhana dan bijak bermedia sosial.

1
BAB II

RUMUSAN MASALAH

1.2Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud ujaran kebencian dan berita bohong?


2. Mengapa terjadi ujaran kebencian dan berita bohong?
3. Bagaiman cara mencegah dan mengatasi ujaran kebencian dan berita bohong?

1.3 Tujuan Permasalahan


1. Untuk memenuhi tugas Pendidikan kewarganegaraan
2. Agar dapat memahami apa Pentingnya Bahaya ujaran kebencian dan berita bohong
terhadap persatuan dan kesatuan bangsa
3. Supaya kita sadar bahwa ujaran kebencian dan berita bohong itu berbahay
4. Mengetahui upaya upaya untuk mencegah terjadi ujaran kebencian dan berita bohong

2
BAB III

PEMBAHASAN

2.1 Apa yang dimaksud ujaran kebencian dan berita bohong

Ujaran kebencian (Hate Speech) yaitu ucapan atau tulisan yang dibuat
seseorang di muka umum untuk menyebarkan dan menyulut kebencian suatu
kelompok terhadap kelompok lain yang berbeda ras, agama, keyakinan, gender,
etnisitas, kecacatan, dan orientasi seksual.
Sedangkan menurut Margareth Brown Sica dan Jeffrey Beall menyatakan
bentuk hate speech atau ujaran kebencian seperti menghina, merendahkan kelompok
minoritas tertentu, dengan berbagai latar belakang dan sebab baik berdasarkan ras,
gender, etnis, kecacatan, kebangsaan, agama, orientasi seksual atau karakteristik lain.
Dalam dunia hukum ujaran kebencian (hate speech) merupakan perkataan,
perilaku, tulisan, dan pertunjukan yang dilarang karena dapat menimbulkan terjadinya
aksi tindakan kekerasan dan sikap prasangka buruk dari pelaku pernyataan tersebut
ataupun korban dari tindakan tersebut. Sedangkan penggunaan dan penerapan ujaran
kebencian dalam dunia internet disebut Hate site, kebanyakan dari situs ini
menggunakan Forum Internet dan berita untuk mempertegas suatu sudut pandang
tertentu.
Berita bohong atau hoax adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar,
tetapi dibuat seolah-olah benar adanya Berita bohong dapat berupa berita palsu, berita
tidak bersumber, atau informasi yang memang sengaja disesatkan dan dijual sebagai
kebenaranBerita bohong dapat menyebabkan ketidakpastian, kekhawatiran, dan
ketegangan antara pembaca atau audiens.
Hoax merupakan informasi, kabar, berita yang palsu atau bohong. Pada
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hoax diartikan sebagai berita yang bohong.
Hoax yaitu informasi yang dibuat-buat atau direkayasa untuk menutupi informasi
yang sebenarnya. Dengan kata lain, hoax diartikan sebagai upaya pemutar balikan
fakta menggunakan informasi yang seolah-olah meyakinkan akan tetapi tidak dapat
diverifikasi kebenarannya.
Tujuan dari berita bohong adalah membuat masyarakat merasa tidak aman,
tidak nyaman, dan kebingungan. Dalam kebingungan, masyarakat akan mengambil
keputusan yang lemah, tidak meyakinkan, dan bahkan salah.Berita bohong juga dapat
memecah belah banyak pihakBerita bohong seringkali muncul dan lebih berkembang
pesat di era internet.

3
2.2 Mengapa terjadi ujaran kebencian dan berita bohong?

Terjadi ujaran kebencian dan berita bohong menurut beberapa faktor:


Kebebasan berpendapat: Ujaran kebencian dan berita bohong muncul dengan
menjadi tantangan di negara demokrasi, di mana kebebasan dalam berpendapat
merupakan hak konstitusional yang diatur dalam pasal 28 E ayat 3 UUD 1945.
Teknologi: Kemajuan teknologi dan perkembangan yang mengiringinya,
seperti era informasi yang dimaksud Fukuyama, menjadi alasan bagi pembunan
ujaran kebencian dan informasi palsu
Ujaran kebencian dan informasi palsu semakin mudah menyebar akibat
perkembangan teknologi, hingga ke kanal-kanal platform online, media sosial, bahkan
aplikasi layanan pesan.
Sikap pribadi: Ujaran kebencian dan berita bohong dapat menjadi cara untuk
menghasutkan sikap pribadi atau mengakui sikap pribadi orang lain
Kebijakan: Ujaran kebencian dan berita bohong dapat menjadi cara untuk
menghasutkan sikap pribadi atau mengakui sikap pribadi orang lain
Kesadaran: Ujaran kebencian dan berita bohong dapat menjadi cara untuk
menghasutkan sikap pribadi atau mengakui sikap pribadi orang lainUntuk mengatasi
bahaya ujaran kebencian dan berita bohong, pemerintah dan pihak resmi dapat
mengeluarkan peraturan atau kebijakan yang menjelaskan apa yang benar dan hilang,
serta menjelaskan konteks dan latar belakang dari isu yang menjadi perdebatan

4
2.3 Bagaimana cara mencegah dan mengatasi ujaran kebencian dan berita bohong?

Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah dan mengatasi ujaran kebencian
dan berita bohong:
Pendidikan: Pendidikan dan literasi media dapat membantu masyarakat
memahami bahaya dari ujaran kebencian dan berita bohong.
Pendidikan dan literasi media dapat membantu masyarakat membedakan
antara berita yang benar dan berita yang palsu.
Verifikasi: Verifikasi fakta atau fact-checking dapat membantu masyarakat
memastikan kebenaran dari suatu berita atau informasi.
Verifikasi fakta dapat dilakukan dengan mencari sumber informasi yang
terpercaya dan membandingkan informasi dari beberapa sumber.
Regulasi: Pemerintah dan pihak resmi dapat mengeluarkan peraturan atau
kebijakan yang menjelaskan apa yang benar dan hilang, serta menjelaskan konteks
dan latar belakang dari isu yang menjadi perdebatan,
Regulasi dapat membantu masyarakat memahami batasan dalam menyebarkan
informasi.
Kolaborasi: Kolaborasi antara pemerintah, media, dan masyarakat dapat
membantu memerangi ujaran kebencian dan berita bohong.
Kolaborasi dapat membantu memperkuat literasi media dan memperkuat
verifikasi fakta.
Sosialisasi: Sosialisasi mengenai bahaya dari ujaran kebencian dan berita
bohong dapat membantu masyarakat memahami dampak dari kedua hal tersebut.

5
BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan beberapa sumber, ujaran kebencian dan berita bohong dapat


menyebabkan kerusakan pada tatanan sosial dan mengancam persatuan dan kesatuan
bangsa. Ujaran kebencian dan berita bohong muncul dari beberapa faktor, seperti
kebebasan berpendapat, kemajuan teknologi, sikap pribadi, kebijakan, dan kesadaran.
Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mencegah dan mengatasi ujaran kebencian dan
berita bohong, seperti pendidikan, verifikasi, regulasi, kolaborasi, dan sosialisasi. Dengan
menerapkan cara-cara tersebut, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan kritis
dalam menyikapi informasi yang diterima dan dapat memerangi ujaran kebencian dan
berita bohong. Sebagai saran, pemerintah dan masyarakat perlu meningkatkan literasi
media dan memperkuat verifikasi fakta, serta mengedukasi masyarakat mengenai bahaya
dari ujaran kebencian dan berita bohong. sehingga perlu adanya upaya untuk memerangi
kedua hal tersebut agar masyarakat dapat lebih waspada dan kritis dalam menyikapi
informasi yang diterima.
Tentu saya menyadari masih banyak akan kekurangan,kesalahan,dan ketidak
sempurnaan dalam tugas makalah ini. Jadi saya akan memperbaiki makalah tersebut untuk
dijadikan landasan awal,banyak kritik dan sumber bagi para pembaca makalah ini.saran
dan krtitik dari anda sekalian sangat membantu bagi saya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Aribowo Sasmito. 2021. „HOAKS DAN UJARAN KEBENCIAN SALAH SATU


ANCAMAN KESATUAN BANGSA, MAFINDO GELAR SEMINAR EDUKASI –
MAFINDO‟, Mafindo.or.id <https://www.mafindo.or.id/2021/06/04/hoaks-dan-ujaran-
kebencian-salah-satu-ancaman-kesatuan-bangsa-mafindo-gelar-seminar-edukasi/>
[accessed 3 November 2023]

„Apa Yang Dimaksud Ujaran Kebencian Dan Berita Bohong Menurut Para Ahli -
Penelusuran Google‟.
2020. Google.com <https://www.google.com/search?q=Apa+yang+dimaksud+ujaran+
kebencian+dan+berita+bohong+menurut+para+ahli&oq=Apa+yang+dimaksud+ujaran
+kebencian+dan+berita+bohong+menurut+para+ahli&gs_lcrp=EgZjaHJvbWUyBggA
EEUYOdIBCjE1NTgyajBqMTWoAgCwAgA&sourceid=chrome&ie=UTF-8>
[accessed 3 November 2023]

dari, Kontributor. 2006. „Informasi Tidak Benar Yang Sengaja Dibuat Seolah-Olah
Benar‟, Wikipedia.org (Wikimedia Foundation, Inc.)
<https://id.wikipedia.org/wiki/Berita_bohong> [accessed 3 November 2023]

„Pengertian Hoax Dan Cara Menangkalnya‟.


2022. Badungkab.go.id <https://diskominfo.badungkab.go.id/artikel/42985-pengertian-
hoax-dan-cara-
menangkalnya#:~:text=65651%20kali%20dibaca.,untuk%20menutupi%20informasi%
20yang%20sebenarnya.> [accessed 3 November 2023]

„Ujaran Kebencian, Tantangan Terbesar Negara Demokrasi | Indonesia Baik‟.


2017. Indonesiabaik.id <https://indonesiabaik.id/infografis/ujaran-kebencian-
tantangan-terbesar-negara-demokrasi-1> [accessed 3 November 2023]

SuperAdmin. 2023. „Hoax Dan Ujaran Kebencian Jadi Pokok Bahasan Penyuluhan
Hukum Kepada Anggota Bhayangkari‟, Kantor Wilayah Jawa Timur | Kementerian
Hukum Dan HAM Republik Indonesia <https://jatim.kemenkumham.go.id/pusat-
informasi/artikel/5113-hoax-dan-ujaran-kebencian-jadi-pokok-bahasan-penyuluhan-
hukum-kepada-anggota-bhayangkari> [accessed 3 November 2023]

Anda mungkin juga menyukai