DISUSUN OLEH :
2020103099
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat,bimbingan, dan penyertaan-Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Judul makalah ini ialah “Cyber
Crime dari Hate Speech, Hoax”.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................14
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Hoax, Hate Speech, dan Cyber crime
2. Apa dasar hukum serta penafsiran dari Hoax, Hate Speech, dan Cyber crime
3. Bagaimana Tinjauan Fiqh dan Ushul Fiqh (tinjauan hukum islam) dengan
metode ijtihad
4. Apa Penyebab dan dampak Hoax, Hate Speech, dan Cyber crime
5. Bagaimana
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
A. Pengertian Kejahatan Dunia Maya (Cyber Crime)
B. Pengertian Hoax
a. Al-Quran
- Q.S An-nahl 105
ٰۤ ُ ٰ هّٰللا
َك هُ ُم ْال ٰك ِذبُوْ ن
َ ول ِٕى َ اِنَّ َما يَ ْفت َِرى ْال َك ِذ
ِ ب الَّ ِذ ْينَ اَل يُْؤ ِمنُوْ نَ بِا ٰي
ت ۚ ِ َوا
6
Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang
tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta.
(QS. al-Nahl: 105).
Tafsir nya :
- Q.S. Al-Maidah 64
Tafsir nya :
Allah tidak menyukai ucapan buruk yang disiarkan secara terbuka, bahkan
Dia membencinya dan mengancam pelakunya. Akan tetapi orang yang
dizalimi boleh mengucapkan kata-kata yang buruk secara terbuka untuk
mengadukan orang yang menzaliminya, atau mengutuknya, atau
membalasnya dengan ucapan yang serupa. Namun kesabaran dari orang
yang dizhalimi lebih baik daripada mengeluarkan ucapan yang buruk secara
terbuka. Dan Allah Maha Mendengar ucapan kalian lagi Maha Mengetahui
niat kalian. Maka hindarilah ucapan yang buruk atau niat yang buruk.
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
hayakan dirinya sendiri atau orang lain. Upaya penanggulangan terjadinya
kejahatan ujaran kebencian (hate speech) dalam media sosial yaitu terdiri dari upaya
penal dan non penal. Dimana upaya penal terdiri dari pemberian sanksi kepada pelaku
dengan memberikan hukuman penjara sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dalam
UU ITE untuk memberikan efek jera. Sedangkan upaya non penal yaitu dengan
memberikan penyuluhan ataupun sosialisasi kepada masyarakat luas mengenai informasi
dampak media elektronik jika tidak digunakan dengan bijak, etika menggunakan media
sosial dengan memberikan pengetahuan hukum mengenai UU ITE.
` Meskipun berada di dunia maya, namun media sosial atau internet memberikan
dampak nyata pula di dunia nyata. Maka dari itu, sebagai pengguna yang bijak, kita
harus mengetahui ketentuan hukum serta etika yang ada dalam menggunakan internet
serta media sosial sebagai tempat diskusi serta curahan hati agar tidak menimbulkan
efek kerusakan yang besar bagi diri sendiri serta orang lain, serta mampu
mempertanggungjawabkan setiap pendapat yang kita lontarkan di media sosial
Pemberitaan palsu (hoax) merupakan informasi palsu yang dibuat dengan sengaja
oleh sseorang atau sekelompok orang yang kemudian disebarluaskan di media online,
yang sesungguhnya informasi tersebut tidak bisa di buktikan kebenarannya atau
merupakan fakta palsu namun dibuat seolah-olah benar adanya.Hoax bertujuan untuk
membuat sebuah opini publik, menggiring opini publik, menguji kecermatan dan
kecerdasan dalam menggunaka sebuah jaringan internet dan media sosial. Sedangkan
Ujaran Kebencian (Hate speech) bertujuan untuk mengirimkan pesan atau perkataan dari
seseorang yang akan menyebarkan kebencian terhadap individu atau golongan tertentu
yang menimbulkan konflik sosial.
Berita palsu (hoax) telah menjadi suatu fenomena yang terjadi di Indonesia, ta
hayal membuat masyarakat resah dengan adanya hoax dan speech. Tidak hanya
meresahkan masyarakat bahka bisa merusak perdamaian antara masyarakat, berbangsa
dan bernegara. Semakin banyaknya penggunaan media sosial di Indonesia, tentu dapat
meningkatkan aktivitas penyebaran hoax an hate speech di Indonesia. saat ini banyak
oknum tertentu yang menyebarkan hoax dan hate speech di bidang politik.
12
Dengan adanya internet dan berbagai media sosial atau aplikasi chattingan yang
digunakan masyarakat seperti Twitter, Facebook, Instagram, WhatApp dan lain
sebagainya. Hal ini bisa membuat masyarakat beropini dalam menyebarkan sebuah
berita palsu (hoax) dan ujaran kebencian (hate speech). Tidak hanya dikalangan
masyarakat saja yang menyebarkan berita hoax dan ujaran kebencian. Banyak
dikalangan artis, pejabat daerah maupun pejabat negara yang menyebarkan berita hoax
an ujaran kebencian.
13
DAFTAR PUSTAKA
Wijayanti, Sri. 2018. “Arti kata Hoax - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Online”. www.kbbionline.com.
Allcott, Hunt & Gentzkow, Matthew. 2017. Social Media and Fake News in the
2016 Election. Journal of Economic Perspective Vol 31, No. 2, Spring 2017.
http://repository.radenintan.ac.id/8668/1/SKRIPSI.pdf
Holmes, David. 2005. Communication Theory: Media, Technology, and society.
Sage Publications: London.
Muhammad Hafiz, danM. Choirul Anam.SE KAPOLRI Tentang Penanganan
Ujaran Kebencian (Hate Speech) dalam kerangka Hak Asasi Manusia. Jurnal Keamanan
Nasional, Vol 1 No. 3, 2015.
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/5756/1/Tesis_Moh.%20Haidar%20Ali_opt.pdf
14