Anda di halaman 1dari 15

Cyber Crime dari Hate Speech & Hoax

Dosen Pengampu : Isnayati Nur, M.E.Sy

DISUSUN OLEH :

Nadya Syavira Arani

2020103099

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

PROGRAM STUDI HUKUM PIDANA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat,bimbingan, dan penyertaan-Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Judul makalah ini ialah “Cyber
Crime dari Hate Speech, Hoax”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Fiqh


kontemporer. Kami menyadari bahwa terdapat beberapa hal yang perlu kami
diskusikan kembali dalam makalah ini, sehingga kritik dan saran sangat
dibutuhkan untuk melengkapi makalah ini baik dari segi teori, metode, dan
analisis sehingga dapat menjadi acuan referensi bagi peneliti selanjutnya.

Palembang, 3 December 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang..................................................................................3


1.2 Rumusan Masalah............................................................................4
1.3 Tujuan penulisan..............................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian cyber crime.....................................................................5
B. Pengertian Hoax...............................................................................5
C. Pengertian Hate speech......................................................................6
2.2 Dasar Hukum.....................................................................................6
D. Pandangan Fiqh mengenai Hoax dan Hate speech............................8
E. Faktor dan dampak dari Hoax............................................................9
F. Faktor dan dampak dari Hate speech.................................................10
BAB III PENUTUP
` 3. Kesimpulan............................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................14

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia merupakan makhluk Allah yang bisa berinteraksi satu sama lain.
Dari interaksi timbullah komunikasi, seiring berjalannya waktu komunikasi itu
berkembang dengan pesat hingga menuai persoalan yaitu hoax dan ujaran
kebencian (hate speech).
Hoax (berita bohong) dan hate speech (ujaran kebencian) merupakan
persoalan dan problema kekinian yang mewabah di negara Indonesia bahkan
di dunia. Berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
begitu pesat dan masif di era revolusi industri ini menjadikan informasi dan
komunikasi semakin mudah dilakukan dan terus berkembang dengan cepat.
Teknologi infromasi atau Information Technology (IT) merupakan alat
yang paling vital diantara kehidupan bermasyarakat pada zaman sekarang.
Pasalnya, segala yang diperlukan dalam keberlangsungan hidup dapat dengan
mudah terselesaikan dengan hadirnya teknologi informasi. masalah-masalah
besar tentu masih kita jumpai, tetapi hampir semua persoalan ini merupakan
akibat dari era globalisasi ini
Tentu kita sebagai generasi Islam yang intelektual dan berdedikasi harus
mampu mencari titik temu untuk kedua problema itu. Al-Qur’an sebagai kitab
suci dan pedoman hidup bagi umat Islam tentu memiliki perspektif dan solusi
untuk problema tersebut. Al-Qur’an merupakan pedoman hidup yang masih
dan akan selalu relevan baik di zaman dahulu hingga zaman sekarang dan
yang akan datang. Munculnya fenomena hoax dan hate speech dapat
menjadikan adanya ketegangan di masyarakat dan ketidak nyamanan yang
belarut.
Fenomena hoax dan hate speech di Indonesia memiliki variasi yang
bermacam-macam. Diantaranya berita hoax dan ujaran kebencian yang
mendiskreditkan umat Islam Indonesia. Banyak kejadian yang terjadi saat ini
yang merupakan hasil rekaan dari mereka yang iri dan dengki kepada umat
Islam dan ingin membuat umat Islam menjadi terpecah-belah, disintegarasi
dan intoleran

3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Hoax, Hate Speech, dan Cyber crime
2. Apa dasar hukum serta penafsiran dari Hoax, Hate Speech, dan Cyber crime
3. Bagaimana Tinjauan Fiqh dan Ushul Fiqh (tinjauan hukum islam) dengan
metode ijtihad
4. Apa Penyebab dan dampak Hoax, Hate Speech, dan Cyber crime
5. Bagaimana

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Hoax, Hate Speech, dan Cyber crime
2. Untuk mengetahui dasar hukum tentang Hoax, Hate Speech, dan Cyber crime
3. Untuk mengetahui

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian
A. Pengertian Kejahatan Dunia Maya (Cyber Crime)

Cyber crime merupakan bentuk-bentuk kejahatan yang timbul


karena memanfaatkan teknologi internet. Beberapa pendapat
mengidentikan cybercrime dengan computer crime.1 Sejalan dengan
kemajuan teknologi infomasi, telah muncul beberapa kejahatan yang
mempunyai karakteristik yang sama sekali baru. Kejahata tersebut
adalah kejahatan yang timbul sebagai akibat penyalahgunaan jaringan
internet, yang membentuk cyber space (ruang siber). Kejahatan ini
(cyber crime) sering dipersesikan sebagai kejahatan yang dilakukan
dalam ruag atau wilayah siber.
Menurut kepolisian Inggris, Cyber Crime adalah segala macam
penggunaan jaringan komputer untuk tujuan kriminal dan/atau kriminal
berteknologi tinggi dengan menyalahgunakan kemudahan teknologi
digital. Kejahatan dunia maya merupakan istilah yang mengacu kepada
aktivitas kejahatan dengan komputer atau jaringan komputer menjadi
alat, sasaran, atau tempat terjadinya kejahatan.
Termasuk ke dalam kejahatan dunia maya, antara lain adalah
penipuan lelang secara online, pemalsuan cek, penipuan kartu
kredit/carding,confidence fraud, penipuan identitas, pornografi anak,
dan sebagainya. Namun istilah ini juga digunakan untuk kegiatan
kejahatan tradisional di mana komputer digunakan untuk
mempermudah atau memungkinkan kejahatan itu terjadi.

B. Pengertian Hoax

Hoax adalah berita palsu yang sengaja dibuat seolah-olah sebagai


berita yang benar. Hoax biasanya berbentuk email peringatan, nasihat
palsu, berita bohong, atau berita palsu yang biasanya diakhiri dengan
imbauan agar menyebarkannya ke tengah masyarakat. Semakin luas
5
diperbincangkan, sepertinya semakin senang hati si pembuat hoax.
Hoax (menurut Wikipedia) adalah pemberitaan palsu untuk menipu
atau mengakali pembaca/pendengarnya untuk mempercayai sesuatu,
padahal sang pencipta berita palsu tersebut tahu bahwa berita tersebut
adalah palsu. Salah satu contoh pemberitaan palsu yang paling umum
adalah mengklaim sesuatu barang atau kejadian dengan suatu sebutan
yang berbeda dengan barang/kejadian sejatinya. Suatu pemberitaan
palsu berbeda dengan misalnya pertunjukan sulap; dalam pemberitaan
palsu, pendengar/penonton tidak sadar sedang dibohongi, sedangkan
pada suatu pertunjukan sulap, penonton justru mengharapkan supaya
ditipu

C. Pengertian Ujaran Kebencian ( Hate Speech )

ujaran kebencian merupakan ujaran yang bermotif jahat yang


mengekspresikan diskriminasi, intimidasi, penolakan, praduga orang
perseorangan atau sekelompok orang yang berkaitan dengan isu gender,
ras, agama, etnik, warna, negara asal, ketidakmampuan atau orientasi
seksual. Sehingga, dapat diketahui bahwa ujaran kebencian merupakan
ujaran yang secara hukum bisa dimintai pertanggungjawabannya karena
merupakan tindak kejahatan.
Dalam sebuah studi mengenai kebencian The Individual Psychology
of Group Hate orang-orang yang menjadi korban kejahatan kebencian
adalah orang-orang yang bukan menjadi tersangka utamanya namun
semua orang yang dianggap satu kelompok dengan tersangka. Ujaran
kebencian telah membawa pengaruh kepada pendengar yang bukan
merupakan target kebencian berupa anjuran untuk membenci atau
bahkan memprovokasi suatu tindakan yang melukai.

2.2. Dasar Hukum dan Penafsiran nya

a. Al-Quran
- Q.S An-nahl 105
ٰۤ ُ ‫ٰ هّٰللا‬
َ‫ك هُ ُم ْال ٰك ِذبُوْ ن‬
َ ‫ول ِٕى‬ َ ‫اِنَّ َما يَ ْفت َِرى ْال َك ِذ‬
ِ ‫ب الَّ ِذ ْينَ اَل يُْؤ ِمنُوْ نَ بِا ٰي‬
‫ت ۚ ِ َوا‬
6
Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang
tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta.
(QS. al-Nahl: 105).

Tafsir nya :

“Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan hanyalah,” maksudnya aksi


kebohongan semata-mata muncul dari “orang-orang yang tidak beriman kepada
ayat-ayat Allah,” semisal para penentang Rasulullah, setelah datang kepada mereka
bukti-bukti yang nyata “dan mereka itulah orang-orang pendusta,” maksudnya
praktik kedustaan sudah terpola pada mereka. Predikat ini lebih pantas dilontarkan
kepada mereka daripada orang lain. Sementara itu, Muhammad yang beriman
kepada ayat-ayat Allah, yang patuh kepada Rabbnya, mustahil beliau berdusta atas
nama Allah dan mengada-adakan perkataan atas NamaNya yang tidak pernah
difirmankanNya. Para musuh menuduh beliau dengan kedustaan yang sebenarnya
menjadi predikat mereka. Maka, Allah memperlihatkan kehinaan mereka dan
menerangkan keburukan-keburukan mereka. BagiNya segala pujian.

- Q.S. Al-Maidah 64

۟ ُ‫وا بما قَال‬ ۟


ۚ ‫ق َك ْيفَ يَ َشٓا ُء‬ ُ ِ‫وا ۘ بَلْ يَدَاهُ َم ْبسُوطَتَا ِن يُنف‬ َ ِ ُ‫ت َأ ْي ِدي ِه ْم َولُ ِعن‬ْ َّ‫ت ْٱليَهُو ُد يَ ُد ٱهَّلل ِ َم ْغلُولَةٌ ۚ ُغل‬
ِ َ‫َوقَال‬
َ ‫ك طُ ْغ ٰيَنًا َو ُك ْفرًا ۚ َوَأ ْلقَ ْينَا بَ ْينَهُ ُم ْٱل َع ٰ َد َوةَ َو ْٱلبَ ْغ‬ ‫ُأ‬
‫ضٓا َء ِإلَ ٰى يَوْ ِم‬ َ ِّ‫ك ِمن َّرب‬ ِ ‫َولَيَ ِزيد ََّن َكثِيرًا ِّم ْنهُم َّمٓا‬
َ ‫نز َل ِإلَ ْي‬
َ‫ض فَ َسادًا ۚ َوٱهَّلل ُ اَل يُ ِحبُّ ْٱل ُم ْف ِس ِدين‬ ْ ‫ب َأ‬ ۟ ‫ْٱلقِ ٰيَم ِة ۚ ُكلَّمٓا َأوْ قَد‬
ِ ْ‫طفََأهَا ٱهَّلل ُ ۚ َويَ ْس َعوْ نَ فِى ٱَأْلر‬ ِ ْ‫ُوا نَارًا لِّ ْل َحر‬ َ َ
Artinya: Orang-orang Yahudi berkata: "Tangan Allah terbelenggu",
sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat
disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi
kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia
kehendaki. Dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu
sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi
kebanyakan di antara mereka. Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan
kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan
api peperangan Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan
dimuka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat
kerusakan.
7
Tafsir nya :
Ayat tersebut menegaskan bahwa tindakan perusakan merupakan sesuatu
yang dilarang oleh Allah swt. baik dalam bentuk apapun dan di manapun, tetap
tidak dibenarkan. Tindakan para hacker menjadi bagian dari perbuatan dan
tindakan yang sangat dominan dilakukan oleh para pelaku kejahatan cyber crime
yang dilarang sebagaimana ayat tersebut. Landasan larangan tersebut mengarah
kepada hal-hal yang merugikan dan meresahkan orang lain.

- Q.S An-nisa 148


‫اَّل يُ ِحبُّ ٱهَّلل ُ ْٱل َج ْه َر بِٱلس ُّٓو ِء ِمنَ ْٱلقَوْ ِل ِإاَّل َمن ظُلِ َم ۚ َو َكانَ ٱهَّلل ُ َس ِميعًا َعلِي ًما‬

Artinya: Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan


terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Tafsir nya :
Allah tidak menyukai ucapan buruk yang disiarkan secara terbuka, bahkan
Dia membencinya dan mengancam pelakunya. Akan tetapi orang yang
dizalimi boleh mengucapkan kata-kata yang buruk secara terbuka untuk
mengadukan orang yang menzaliminya, atau mengutuknya, atau
membalasnya dengan ucapan yang serupa. Namun kesabaran dari orang
yang dizhalimi lebih baik daripada mengeluarkan ucapan yang buruk secara
terbuka. Dan Allah Maha Mendengar ucapan kalian lagi Maha Mengetahui
niat kalian. Maka hindarilah ucapan yang buruk atau niat yang buruk.

D. Pandangan Fiqh mengenai hoax dan hate speech

Hukuman ta‟zīr dapat dijatuhi apabila hal itu dikehendaki oleh


kemaslahatan umum, meskipun perbuatannya bukan maksiat, melainkan
pada awalnya mubah. Perbuatan yang termasuk kelompok ini tidak bisa
ditentukan, karena perbuatan tersebut tidak diharamkan karena zatnya,
melainkan karena sifatnya. Apabila sifat tersebut ada maka perbuatannya
diharamkan, dan dikenakannya hukuman atas perbuatan tersebut adalah
membahayakan atau merugikan kepentingan umum. Apabila dalam suatu
8
perbuatan terdapat unsur merugikan kepentingan umum maka perbuatan
tersebut dianggap jarīmah dan pelaku dikenakan hukuman
Akan tetapi apabila dalam perbuatan tersebut tidak terdapat unsur
merugikan kepentingan umum maka perbuatan tersebut bukan jarīmah dan
pelakunya tidak dikenakan hukuman. Khususnya menurut dalam Jarīmah
Ta‟zīr terdapat bermacam-macam hukuman yang ditentukan atau yang
telah ditetapkan dan hikmah disyariatkannya hukuman Jarīmah Ta‟zīr,
antara lain hukuman mati, hukuman cambuk, hukuman kawalan, hukuman
salib, hukuman ganti rugi, hukuman pengucilan dan hukuman peringatan.
Adapun cara untuk menyikapi terjadinya fitnah ini adalah dengan :
1. Sabar
2. introspeksi diri
3. Memohon Ampunan dan Taubat
4. Menjaga Persatuan dan Kesatuan Umat
5. Memahami Ayat-Ayat Allah
6. Itiqomah dan Mawas Diri

2.3. .Penyebab Hoax & Hate speech

E. Faktor dan dampak dari Hoax

o Beberapa faktor penyebab munculnya hoax diantaranya :


1. Kemudahan bagi masyarakat dalam alat komunikasi yang modern dan
murah. Dalam hal ini pengguna smartphone berperan sebagai media
pencarian informasi.
2. Masyarakat mudah terpengaruh oleh isu yang belum jelas tanpa
memverikasi atau memngonfirmasi kebenaran informasi tersebut, sehingga
masyarakat dengan mudah menerima isu dan dengan mudah juga dalam
bertindak menyebarkan informasi tersebut.
3. Kurangnya minat masyarakat untuk membaca. Sehingga adanya
kecenderungan membahas berita tidak berdasarkan data yang akurat dan
bersumber yang tidak jelas

o Dampak dari Hoax :


9
Dampak terjadinya hoax tidak hanya terbatas kepada pelakunya saja akan
tetapi juga berdampak kepada seseorang atau yang menjadi objek hoax
tersebut. Bahkan orang-orang sekitar pun bisa saja terkena imbasnya dari
perbuatan tercela ini. Bahkan seseorang bisa kehilangan pekerjaannya,
jabatannya, bahkan kehilangan orang-orang yang dicintainya dikarenakan
informasi yang tidak ada faktanya. Sesuai dengan penafsiran QS. Al-Nu>r
ayat 11-20 dalam tafsir al-Muni>r karya Wahbah al-Zuhaily, dalam kisah
cerita hoax yang dituduhkan kepada Aisyah r.a telah banyak pelajaran
termasuk dampak-dampak dari tindakan hoax tersebut. Dari kisah tersebut
dampak hoax sangat bisa dilihat, diantaranya adalah: Dampak terhadap
korban yakni korban akan mengalami beban mental. Merasa sedih dan malu
atas berita yang menimpanya

F. Faktor dan dampak terjadi nya Hate speech


Ujaran kebencian merupakan ujaran atau ekspresi verbal dan non verbal
yang digunakan untuk merendahkan, menindas atas dasar keanggotaan
mereka dalam kelompok sosial atau etnis. Jika ujaran yang disampaikan
dengan berkobar-kobar dan bersemangat itu ternyata dapat mendorong
orang lain untuk melakukan kekerasan atau menindas seseorang atau
kelompok lain. Maka pada saat itu juga ujaran kebencian yang disampaikan
berhasil mempengaruhi seseorang.
Terdapat beberapa penyebab terjadinya hate speech di media sosial dan
di Indonesia :
1. Adanya kesalah pahaman. Dalam ujaran kebencian bisa saja terjadi
karena kesalah pahaman individu maupun kelompok akan suatu
informasi yang didapat. Seseorang pasti akan langsung menuliskan
ujaran kebencian tanpa menginformasikan kebenaran informasi
tersebut.
2. Terbawa emosi. Salah satu faktor penyebab terjadinya hate speech
dikarenakan terlalu terbawa emosi dalam memperoleh informasi.
Hal ini sering terjadi, sehingga memancing keributan dan
kebencian kepada siapapun.
3. Tidak sependapat. Ini merupakan ekspresi seseorang apabila dia
10
tidak menyukai dan tidak sependapat pada informasi yang
diperoleh. Sehingga individu akan membuat ujaran kebencian
dengan berkata kasar dan menyinggung pihak yang di kritik.
4. Adanya kebencian pribadi. Hal ini menjadi faktor yang paling
berpengaruh dalam ujaran kebencian.

o Dampak dari Hate speech :


Dampak negatif yang ditimbulkan dari hate speech antara lain dapat
menyebabkan tekanan sosial, stress, putus asa, trauma, hingga bunuh diri.
Tidak jarang komentar dalam media sosial kerap menggiring suatu tren
untuk memberikan hujatan atau hate speech (ujaran kebencian) pada suatu
individu atau kelompok.

11
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
hayakan dirinya sendiri atau orang lain. Upaya penanggulangan terjadinya
kejahatan ujaran kebencian (hate speech) dalam media sosial yaitu terdiri dari upaya
penal dan non penal. Dimana upaya penal terdiri dari pemberian sanksi kepada pelaku
dengan memberikan hukuman penjara sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dalam
UU ITE untuk memberikan efek jera. Sedangkan upaya non penal yaitu dengan
memberikan penyuluhan ataupun sosialisasi kepada masyarakat luas mengenai informasi
dampak media elektronik jika tidak digunakan dengan bijak, etika menggunakan media
sosial dengan memberikan pengetahuan hukum mengenai UU ITE.
` Meskipun berada di dunia maya, namun media sosial atau internet memberikan
dampak nyata pula di dunia nyata. Maka dari itu, sebagai pengguna yang bijak, kita
harus mengetahui ketentuan hukum serta etika yang ada dalam menggunakan internet
serta media sosial sebagai tempat diskusi serta curahan hati agar tidak menimbulkan
efek kerusakan yang besar bagi diri sendiri serta orang lain, serta mampu
mempertanggungjawabkan setiap pendapat yang kita lontarkan di media sosial
Pemberitaan palsu (hoax) merupakan informasi palsu yang dibuat dengan sengaja
oleh sseorang atau sekelompok orang yang kemudian disebarluaskan di media online,
yang sesungguhnya informasi tersebut tidak bisa di buktikan kebenarannya atau
merupakan fakta palsu namun dibuat seolah-olah benar adanya.Hoax bertujuan untuk
membuat sebuah opini publik, menggiring opini publik, menguji kecermatan dan
kecerdasan dalam menggunaka sebuah jaringan internet dan media sosial. Sedangkan
Ujaran Kebencian (Hate speech) bertujuan untuk mengirimkan pesan atau perkataan dari
seseorang yang akan menyebarkan kebencian terhadap individu atau golongan tertentu
yang menimbulkan konflik sosial.
Berita palsu (hoax) telah menjadi suatu fenomena yang terjadi di Indonesia, ta
hayal membuat masyarakat resah dengan adanya hoax dan speech. Tidak hanya
meresahkan masyarakat bahka bisa merusak perdamaian antara masyarakat, berbangsa
dan bernegara. Semakin banyaknya penggunaan media sosial di Indonesia, tentu dapat
meningkatkan aktivitas penyebaran hoax an hate speech di Indonesia. saat ini banyak
oknum tertentu yang menyebarkan hoax dan hate speech di bidang politik.
12
Dengan adanya internet dan berbagai media sosial atau aplikasi chattingan yang
digunakan masyarakat seperti Twitter, Facebook, Instagram, WhatApp dan lain
sebagainya. Hal ini bisa membuat masyarakat beropini dalam menyebarkan sebuah
berita palsu (hoax) dan ujaran kebencian (hate speech). Tidak hanya dikalangan
masyarakat saja yang menyebarkan berita hoax dan ujaran kebencian. Banyak
dikalangan artis, pejabat daerah maupun pejabat negara yang menyebarkan berita hoax
an ujaran kebencian.

13
DAFTAR PUSTAKA

Wijayanti, Sri. 2018. “Arti kata Hoax - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Online”. www.kbbionline.com.
Allcott, Hunt & Gentzkow, Matthew. 2017. Social Media and Fake News in the
2016 Election. Journal of Economic Perspective Vol 31, No. 2, Spring 2017.
http://repository.radenintan.ac.id/8668/1/SKRIPSI.pdf
Holmes, David. 2005. Communication Theory: Media, Technology, and society.
Sage Publications: London.
Muhammad Hafiz, danM. Choirul Anam.SE KAPOLRI Tentang Penanganan
Ujaran Kebencian (Hate Speech) dalam kerangka Hak Asasi Manusia. Jurnal Keamanan
Nasional, Vol 1 No. 3, 2015.
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/5756/1/Tesis_Moh.%20Haidar%20Ali_opt.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai