Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DASAR-DASAR KEHUMASAN

DOSEN PEMBIMBING:
JOSI FARMIATI

DI SUSUN OLEH:
M. LUTHFI
190202016

MANAJEMEN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK


TAHUN AJARAN 2021
Kata pengangtar
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan sebuah makalah yang
berjudul “Dasar-dasar Kehumasan”.

Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Banda Aceh, 7 Februari 2020

M. Luthfi

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Makalah .......................................................................... 1
1.3 Tujuan Makalah .............................................................................. 2
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Humas ........................................................................... 3
2.2 Sejarah Humas .................................................................................. 3
2.3 Keahlian Dasar Seorang Humas ....................................................... 5
2.4 Media Publikasi Humas ................................................................... 6
2.5 TUPOKSI Humas ............................................................................. 7
2.6 Kode Etik Humas ............................................................................ 9

BAB III : PENUTUP .....................................................................


3.1 Kesimpulan ...................................................................................... 10

3.2 Saran ................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam perkembangan dunia ke arah yanng modern, kebutuhan akan bidang
tertentu akan semakin berkembang tidak terkecuali dengan bidang kehumasan,
dalam bidang kehumasan beberapa aspek yang tidak bisa dipisahkan yaitu antara
keterbukaan informasi yang diberikan, juga dengan penerimaan informasi yang
diterima oleh masyarakat.
Dalam perkembangan zaman juga dibarengi dengan keternbukaan informasi
ditambah lagi dengan adanya perkembangan media sosial menyebabkan informasi
bisa diakses tanpa adanya batasan yang bisa menghalangi seseorang untuk
mendapatkan informasi tersebut.
Peran humas sangatlah perlu untuk menyambungkan antara dua buah objek
yang berbeda agar mendapatkan satu kesamaan dalam mendapatkan berbagai
informasi, dengan keselarasan mendapatkan informasi maka peluang untuk
terjadinya perbedaan pendapat juga akan bisa diminimalisirkan.
Kebanyakan perselisihan terjadi diakibatkan oleh perbedaan mendapatkan
informasi maupun berbeda cara pandang terhadap masalah juga bisa
menyebabkan kemungkinan sebuah konflik akan terjadi.
Disini peran humas dalam menjalankan tugas nya yaitu dengan
menyambungkan kedua objek yang berbeda tersebut menjadi satu kesamaan
dalam cara pandangnya.

1.2 Rumusan makalah


Agar dalam pembuatan makalah ini tidak terlalu kompleks maka
dirumuskan masalah yaitu sebagai berikut :
a. Apa yang dimaksud dengan kehumasan?
b. Bagaimana sejarah kehumasan?
c. Apa saja keahlian dasar seorang humas?
d. Apa saja media publikasi humas?
e. Apa saja tugas pokok dan fungsi humas?
f. Kode etik humas?

1.3 Tujuan Makalah

1
Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini,
antara lain adalah:
a. Mengetahui pengertian dari kehumasan.
b. Mengetahui sejarah tentang pembentukan humas di dunia
c. Mengetahui keahlian dasar yang harus di kuasai oleh seorang praktisi
humas.
d. Mengetahui apa saja dan bagaimana cara media publlikasi humas
bekerja.
e. Mengetahui tugas pokok dari praktisi humas.
f. Mengetahui kode etik seorang humas

BAB II

2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Humas
Hubungan Masyarakat (Humas) atau Public Relations (PR) adalah seni
berkomunikasi dengan publik untuk membangun saling pengertian, menghindari
kesalahpahaman dan mispersepsi, sekaligus membangun citra positif lembaga.
Pengertian Humas atau Definisi Public Relations (PR) beragam, namun
intinya Humas merupakan fungsi manajemen yang menjalankan tupoksi di atas:
Humas adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik,
mengidentifikasi kebijakan dan tata cara seseorang atau organisasi demi
kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan
untuk memperoleh pengertian, pemahaman, dan dukungan dari publiknya” (Scott
M. Cutlip dan Allen H. Center).
Humas adalah bagian yang bertugas membantu organisasi dan publiknya
untuk saling beradaptasi secara menguntungkan. Usaha organisasi untuk
memperoleh kerjasama dari sekelompok orang Membantu organisasi berinteraksi
secara efektif dan berkomunikasi dengan publik utama.” (The Public Relations
Society of America).
Humas adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan
berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik untuk
memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang terkait atau
mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini publik di antara mereka.”
(International Public Relations Association/IPRA)
Secara pengertian sederhana humas media penghubung atau wadah
penghubung antara suatu organisasi atau perusahaan ataupun kelompok dengan
masyarakat umum, agar terjadi keselarasan pendapat diantara kedua belah pihak
tersebut.(M. Luthfi)

2.2 Sejarah Humas


Dalam sejarahnya Humas ialah teknik menguat dengan adanya kegiatan
yang di pelopori oleh Ivy L.Lee di tahun 1906 yang berhasil menanggulangi
kelumpuhan industri batu bara di Amerika dan karena itu juga kemudian beliau di
juluki “The Father Of Public Relations”. Disamping Ivy L.Lee ternyata masih ada
beberapa tokoh Humas lainnya seperti: Erick Johson, Carl Byois, verne bernett.

3
Dasar-dasar fungsi Hubungan masyarakat di temukan saat Revolusi
Amerika. Pada dasarnya masing-masing periode perkembangan memiliki
perbedaan dalam strategi mempengaruhi public, menciptakan opini public demi
perkembangan organisasinya. Meskipun begitu sebenarnya konsep hubungan
masyarakat di Amerika sudah ada sejak tahun 1850. Hubungan masyarakat
sebenarnya adalah landasan bagi masyarakat untuk saling memberi informasi,
membujuk, serta mengintegrasikannya. Sejarah Hubungan di Dunia terbagi dalam
beberapa periode, yaitu;
2.2.1 Humas sebagai periode kegiatan yang tidak terorganisir ( Periode
tahun 1700 – 1800 )
Periode dimana Hubungan Masyarakat muncul dalam bentuk kegiatan yang
tidak terorganisasi dengan baik, dimana pada saat itu banyak diwarnai dengan
kegiatan penyatuan pendapat rakyat umum untuk kemerdekaan atau kebebasan
dari perbudakan dan sistem kolonialisme yang melanda dunia. Kegiatan diisi
dengan acara yang sederhana, yaitu penyelenggaraan pidato, pertemuan dan
korespondensi antarindividu. Banyaknya deklarasi kemerdekan membuat periode
ini disebut juga dengan periode “Public of Independence”
2.2.2 Periode tahun 1801 – 1865 ( humas periode kegiatan yang terorganisir)
Seiring dengan perkembangan bidang industri, keuangan, perdagangan dan
juga teknologi. Kegiatan hubungan masyarakat mulai terorganisasi dengan baik,
hal ini terlihat dari Pesatnya perkembangan hubungan perdagangan lokal, nasional
maupun internasional. Periode ini disebut masa “Public Relation of expansion”
karena keberhasilankegiatan hubungan masyrakat dan pers yang
mengkampanyekan anti perbudakan di kawasan Eropa, Amerika, dan negara-
negara maju lainnya.
2.2.3 Humas sebagai profesional ( Periode tahun 1866 – 1900 )
Pada masa ini, kegiatan hubungan masyarakat berubah bentuk menjadi suatu
kegiatan profesional. Hal ini dikarenakan adanya perkembangan dari kemajuan
teknologi industri berupa meluasnya penggunaan listrik dan mesin pembakaran
(internal combustion engine). Hubungan masyarakat dimanfaatkan para robber
barons (tuan tanah perampok) untuk kegiatan bisnisnya yang menganut asas
laissez faire, sistem ekonomi monopoli yang tidak memperdulikan nasib rakyat
atau para pekerjanya. Karena itu, Hubungan Masyarakat pada masa ini disebut
masa “the public to be damned” periode (1811 – 1900).

4
2.2.4 Publik diberi Informasi/ diberitahukan ( Periode tahun 1901 – 1919 )
Kegiatan hubungan masyarakat pada masa ini yaitu melakukan
investigative reporting untuk melawan para petani, populis, kristiani, sosialis dan
serikat buruh yang memprotes keras tindak kejahatan yang dilakukan oleh para
usahawan, politisi tidak bermoral serta koruptor. Mereka mengupah para
wartawan untuk membalas perlawanan tersebut dengan mempengaruhi atau
mengotak-ngatik berita yang dimuat di media massa.
Tercatat dalam sejarah Hubungan Masyarakat. Pada tahun 1906 seorang paktisi
dan sekaligus tokoh Hubungan masyarakat Amerika Serikat Ivy Ledbetter Lee,
berhasil mengatasi krisis pemogokan massal yang melumpuhkan kegiatan industri
pertambangan batu bara dan perusahaan kereta api Pennsylvania Rail Road
melalui strategi Manajemen Penanganan dan Pemulihan hubungan masyarakat
(strategi Management of Public Relations Handling and Recovery). Dia berkerja
sama dengan pihak pers yang mengacu pada Declaration of Principles.
2.2.5 Humas dan Periode Saling Pengertian ( Periode tahun 1920 –
sekarang)
Pada tahun 1923 Hubungan masyarakat dijadikan sebagai bahan studi,
pemikiran dan penelitian di perguruan tinggi sebagai sebuah profesi yang baru.
Perkembangan sekarang ini menunjukan adanya penyesuaian, perubahan sikap,
saling mengerti, saling menghargai dan toleransi di berbagai kalangan organisasi
dan publik.

2.3 Keahlian Dasar Seorang Humas


2.3.1 Writing
Praktisi humas harus terampil menulis dengan baik –dari segi substansi
dan tata bahasa. Publik saat ini tidak hanya bergantung pada wartawan atau media
massa untuk mengakses informasi. Mereka juga sudah menjadikan media sosial –
facebook, twitter—sebagai sarana komunikasi dan bertukar informasi.
2.3.2 Kreativitas
Kompleksitas saluran komunikasi saat ini, dan banyaknya informasi yang
setiap membombardir kita, menuntut para komunikator profesional untuk menjadi
kreatif dalam mengemas dan menyampaikan pesan.

5
2.3.3 Menguasai ‘Publishing Tools’
Internet dan alat-alat media sosial menjadikan praktisi humas “kebanjiran”
sarana komunikasi. Praktisi humas saat ini mesti akrab dengan berbagai saluran
komunikasi tradisional dan digital untuk mengidentifikasi kesempatan terbaik
bagi klien dan employer mereka.
2.3.4 Profesionalisme
Nilai-nilai inti advokasi, kejujuran, keahlian, kemandirian, kesetiaan, dan
keadilan adalah penting bagi para praktisi humas yang serius. Tahun 2000 Public
Relations Society of America (PRSA) menerbitkan kode etik humas yang
menguraikan enam nilai inti serta prinsip-prinsip inti etika humas. (Untuk humas
Indonesia: menaati kode etik kehumasan).
2.3.5 Personable
Menarik, Menawan. Berlaku baik kepada orang-orang (good with people). Profesi
humas membutuhkan orang-orang “pemersatu” (uniters), bukan “pemisah”
(dividers), mendorong komunikasi yang lebih baik di dunia kita yang terkadang
“konfrontatif”.

2.4 Media Publikasi Humas


2.4.1 Brosur
Selebaran, yaitu satu halaman kertas yang terlipat dua atau lebih, berisi
keterangan, informasi, atau gambaran tentang sebuah perusahaan, instansi,
produk, atau jasa, atau bisa juga berisi sebuah ide dan kegiatan. Penyebaran:
dibagi-bagikan langsung kepada publik.
2.4.2 Booklet
Mirip brosur. Buku kecil tanpa jilid/cover berisi informasi dan gambar
tentang suatu produk atau jasa. Bisa terdiri dari beberapa lembar kertas sehingga
menyerupai buku. Penyebaran: dibagi-bagikan langsung kepada publik.
2.4.3 Pamflet
ukuran satu halaman kertas print dengan tujuan untuk memberi tahu
pembaca akan pemberitaan yang akan di beritahu

6
2.4.4 Poster
surat tempelan, ukuran kertas besar, disebarkan dengan cara ditempel atau
diberikan selebaran kepada orang yang dijumpai.
2.4.5 Folder
Bentuknya mirip map, namun berisi banyak informasi dan bagian
dalamnya terdapat kantung untuk menyimpan aneka berkas seperti surat, brosur,
leaflet, kartu nama, dan sebagainya. Folder dapat berfungsi sebagai tempat
penyimpan berkas informasi atau promosi.
2.4.6 Newsletter
Secara harfiyah artinya “laporan berkala” atau “surat berita”. Media
informasi &komunikasi internal lembaga, biasanya terdiri dari dua hingga delapan
lembar kertas kwarto atau folio, tanpa cover. Isinya bervariasi mirip majalah,
misalnya agenda dan berita kegiatan, artikel, feature, gambar, dsb.
2.4.7 Inhouse Magazine
Disebut juga Company Magazines atau Media Internal. Biasanya
berbentuk majalah. Desain atau tampilan dan rubrikasi seperti majalah
umum/komersil, namun isinya tentang informasi seputar “dapur” lembaga atau
aktivitas lembaga.
2.4.8 Media Online - Website & Media Sosial.

2.5 TUPOKSI Humas


Setelah memahami pengertian humas, kini kita bahas tugas pokok dan
fungsi (tupoksi) Humas. Bagian penting dari pekerjaan petugas humas adalah
sebagai berikut:
1.Membuat kesan (image) –kesan baik, citra positif.
2.Pengetahuan dan pengertian –informasi, penerangan, penjelasan.
3.Menciptakan ketertarikan
4.Penerimaan –pengertian, pemahaman.
5.Membangun/menciptakan simpati publik.

7
Tugas pokok yang harus dilakukan oleh seorang praktisi humas yaitu ,
antara lain :
2.5.1 Hubungan Internal
Humas bertugas membangun dan mempertahankan hubungan yang baik
dan saling bermanfaat antara manajer dan karyawan tempat organisasi
mengantungkan kesuksesannya.
2.5.2 Media Relations
Menjalin hubungan baik dengan media, seperti untuk publikasi press
release, konferensi pers, dan media gathering. Disebut juga fungsi Publisitas, yaitu
menyediakan informasi yang memiliki nilai berita untuk publikasi di media.
2.5.3 Periklanan
Untuk menjangkau audiens yang lebih luas, Humas sering kali menangani
pemasangan iklan di media.
2.5.4 Press Agentry
Press Agentry adalah salah satu Model PR berupa penciptaan berita dan
peristiwa yang bernilai berita untuk menarik media massa dan mendapatkan
perhatian publik.
2.5.5 Public Affairs
Public Affairs adalah membangun dan mempertahankan hubungan
pemerintah dan komunitas lokal dalam rangka memengaruhi kebijakan publik.
2.5.6 Lobbying
Lobbying yaitu menjalin dan memelihara hubungan dengan pemerintah,
terutama dengan tujuan memengaruhi penyusunan undang-undang dan regulasi.
Disebut juga “government relations”.
2.5.7 Manajemen Isu
Manajemen Isu adalah proses proaktif dalam mengantisipasi,
mengindentifikasi, mengevaluasi, dan merespons isu-isu kebijakan publik yang
memengaruhi hubungan organisasi dengan publik mereka.
2.5.8 Hubungan Investor
Membangun dan menjaga hubungan yang bermanfaat dan saling
menguntungkan dengan shareholder dan pihak lain di dalam komunikasi
keuangan dalam rangka memaksimalkan nilai pasar

8
2.5.9 Pengembangan
Membangun dan memelihara hubungan dengan donor dan anggota dengan
tujuan mendapatkan dana dan dukungan sukarela
2.5.10 Community relations
Membangun hubungan baik dengan pihak-pihak yang selama ini telah
melakukan kerja sama dengan perusahaan yang kita wakili, menjaga hubungan
yang baik dengan masyarakat sekitar perusahaan dan komunitas-komunitas
masyarakat tertentu.

2.6 Kode Etik Humas


Kode etik praktisi humas meliputi:
a. Code of conduct –etika perilaku sehari-hari terhadap integritas pribadi,
klien dan majikan, media dan umum, serta perilaku terhadap rekan
seprofesi.
b. Code of profession – etika dalam melaksanakan tugas/profesi humas.
c. Code of publication – etika dalam kegiatan proses dan teknis publikasi.
d. Code of enterprise --menyangkut aspek peraturan pemerintah seperti
hukum perizinan dan usaha, hak cipta, merk, dll.
Ada beberapa versi kode etik humas, seperti versi Asosiasi Perusahaan
Public Relations Indonesia (APPRI), Perhimpunan Hubungan Masyarakat
Indonesia (Perhumas), Kode Etik Kehumasan Pemerintah, dan International
Public Relation Association (IPRA).
Intinya hampir sama, antara lain:
a. Menghargai kepentingan umum
b. Menjaga harga diri setiap orang
c. Adil dan jujur terhadap atasan, klien, pemerintah, dan masyarakat luas.
d. Tidak menyebarkan informasi yang palsu
e. Tidak merusak integritas media komunikasi.
f. Menjaga informasi rahasia.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Humas (hubungan masyarakat) adalah sebuah wadah untuk
menyampaikan informasi oleh perusahaan atau lembaga kepada masyarakat
sebagai ajang untuk menyatukan persepsi tentang apa yang terjadi pada suatu
persahaan atau institusi untuk menjadi bahan pertimbangan dan persamaan
persepssi.
Humas adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik,
mengidentifikasi kebijakan dan tata cara seseorang atau organisasi demi
kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan
untuk memperoleh pengertian, pemahaman, dan dukungan dari publiknya” (Scott
M. Cutlip dan Allen H. Center).

3.2 Saran
Ada baik nya humas bukan saja digunakan untuk wadah penyampaian
pendapat tapi juga sebagai wadah penampungan semua saran dari masyrakat.

10
DAFTAR PUSTAKA
https://materibelajar.co.id/sejarah-humas-di-dunia/

https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/pengertian-humas-fungsi-tujuan-prinsip-
tugas-manfaat-contoh-terlengkap-13
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-humas/
https://www.maxmanroe.com/vid/organisasi/pengertian-humas.html

Anda mungkin juga menyukai