Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“PERAN PUBLIK DALAM KELUARGA”

Disusun Oleh Kelompok II :

1. Deysi Maitimu
2. Prayer Legi
3. Rivaldo Alabimbang
4. Sherent Mandey
5. Wanny Tanasal (Tidak aktif)
6. Yunita Lokas
7. Yunisa Waworuntu
8. Ziendy Lestuny

Mata Kuliah: Pendidikan Pra Nikah

Dosen Pengampu: Dr. Heldy Rogahang, S.Th., M.Pd

Prodi / Semester: PAK / VI / A

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI MANADO

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN KRISTEN

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada TUHAN YESUS KRISTUS
hanya karena kasih, anugerah, serta penyertaan-Nya bagi kami hingga
makalah ini bisa selesai dengan baik dan juga tepat waktu. Kami yakin jika
tanpa campur tangan TUHAN makalah ini pasti tidak akan terselesaikan
dan malah akan terbengkalai.

Makalah ini disusun agar para pembaca dapat mengetahui


bagaimana “Peran Publik dalam Keluarga”. Makalah ini dibuat juga
dengan bantuan dari beberapa sumber yang kami dapat, dan sekali lagi
hanya karena anugerah TUHAN makalah ini dapat terselesaikan.

Kami juga tidak lupa berterima kasih kepada dosen pengampuh


mata kuliah Pendidikan Pra Nikah, yaitu Dr. Heldy Rogahang, S.Th., M.Pd
yang telah memberikan tugas ini.

Kami sangat berharap tugas ini akan membawa dampak yang baik
bagi para pembacanya, terlebih dapat menambah wawasan kita mengenai
mata kuliah Pendidikan Pra Nikah. Kami tahu bahwa makalah ini masih
tidak luput dari kesalahan dalam penulisan baik disengaja maupun tidak di
sengaja untuk itu kami memohon maaf sebesar-besarnya, dan tentu saja
kami sangat membutuhkan saran dan pesan perihal makalah ini.

Penyusun,

Kelompok II

Tateli, Juni 2020.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................1

C. Tujuan....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3

A. Pengertian.............................................................................................3

B. Peran Publik dalam Keluarga..............................................................6

BAB III KESIMPULAN...........................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................10

ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia terlahir ke dunia dengan membawa rencana
yang sudah Tuhan tetapkan dalam hidupnya. Suka dan duka akan
dihadapi, air mata perjuangan pun harus tertumpah demi untuk
bertahan hidup. Begitu pula dengan peran yang sudah ditetapkan
dalam kehidupan manusia, yang pada dasarnya sudah terbentuk
sejak dahulu kala, yaitu mengenai peran dalam keluarga.
Jika kita bicara soal peran dalam keluarga, yang terpikirkan
oleh kita pasti peran ayah adalah mencari uang, ibu mengurus
rumah dan keluarga, anak-anak sekolah dan membantu orang tua,
dan masih banyak lagi yang tidak dapat disebutkan secara satu-
persatu. Tentu saja pandangan itu sudah sangat tertanam di
tengah-tengah public atau masyarakat, dan terkadang jika ada
peran yang dilanggar atau yang tidak terlihat biasa di mata mereka,
hal itu akan menimbulkan cercaan dan perhatian.
Siapa yang tahu dengan peran domestic dan peran public
dalam keluarga? Dalam sebuah keluarga peran domestic selalu
berkaitan erat dengan seorang perempuan atau sang ibu,
sedangkan peran public berkaitan erat dengan laki-laki atau sang
ayah. Dan hal itu merupakan pandangan yang sudah mendarah-
daging di mata public atau masyarakat. Namun, seperti yang kita
ketahui di masa sekarang khusunya peran public sudah terjadi
banyak perubahan, terlebih dari pihak perempuan.
Oleh karena itu, dalam makalah ini kita akan membahas
salah satu peran yang sangat penting dalam sebuah keluarga, yaitu
peran public dalam keluarga.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan public dan keluarga?
2. Bagaimanakah peran public dalam keluarga?

1
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut,
maka tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan
memahami:
1. Pengertian public dan keluarga.
2. Bagaimana peran public dalam keluarga.

2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Publik
Istilah publik diserap dari bahasa Inggris public yang secara
etimologis berasal dari bahasa Latin, publicus yang berarti untuk
orang  (for populicus). Populicus berasal dari kata populus yang
berarti orang (people). Sebagaimana dinyatakan secara semantik
tentang pengertian kata publik bahwa kata publik meliputi
pengertian orang banyak atau masyarakat beserta hubungannya.
Sedangkan di dalam masyarakat itu sendiri terdapat berbagai
bentuk masyarakat atau kesatuan sosial yang lebih kecil seperti
suatu keluarga, suku bangsa atau suatu masyarakat daerah. 1 Jadi
publik terdiri dari sekumpulan banyak orang yang ada di suatu
Negara, bangsa, daerah, kota, dan desa, jadi hal-hal apapun itu
mungkin akan diketahui oleh banyak orang, dan publik ini adalah
orang-orang yang bersosialisasi antara satu dengan yang lainnya.
Kata public diartikan sebagai bukan perseorangan, meliputi
orang banyak berkaitan dengan mengenai suatu negara, bangsa,
dan masyarakat, seperti digunakan dalam frase: public
finance (keuangan negara), public administration (tata usaha
negara), public service (pelayanan publik), public
transport (pengangkutan umum), public relation (hubungan
masyarakat), public interest (kepentingan umum), dan lain-lain. 2
Dengan melihat pengertian ini maka, public tidak berdiri sendiri
tetapi berdiri dengan banyak bantuan atau banyak orang yang
didalamnya begerak untuk kemajuan public atau public itu sendiri.

1
Diakses dari https://www.literasipublik.com/pengertian-publik pada tanggal 04 Juni 2020 pukul
07.05.
2
Diakses dari https://www.kanal.web.id/pengertian-publik pada tanggal 04 Juni 2020 pukul
07.35.

3
Bagi Karl Mannheim, publik adalah kesatuan banyak orang
yang bukan berdasarkan interaksi perseorangan, tetapi atas dasar
reaksi terhadap stimuli yang sama. Reaksi itu muncul tanpa
keharusan berdekatannya anggota publik itu secara fisik antara
3
yang satu dengan yang lain.
Masih menurut Mannheim, dalam publik mereka terinteraksi
oleh tujuan yang dipengaruhi oleh stimulus tertentu. Oleh karena
itu, dalam publik ada beberapa keistimewaan; 1) punya tujuan
tertentu atau maksud tertentu, 2) integrasi mereka menyerupai
sejenis organisasi primer dimana terdapat keteraturan waktu dan
tingkah laku. Mereka menduduki dan meninggalkan tempat duduk
pada waktu tertentu, dan 3) (anggota publik) memainkan peran
tertentu seperti sebagai penonton/pendengar atau pembaca.
Sedangkan menurut Herbert Blumer publik adalah
sekelompok orang yang tertarik pada suatu isu dan terbagi-bagi
pikirannya dalam menghadapi isu tersebut dan berusaha untuk
mengatasinya. Kingsley Davis menggaris bawahi bahwa publik itu
kelompok yang tidak merupakan kesatuan, interaksi terjadi tidak
langsung melalui alat-alat komunikasi, tingkah laku publik
4
didasarkan pada tingkah laku individu.
Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa public adalah
sekumpulan orang (individu), yang pada dasarnya memiliki
kepentingan masing-masing dalam hubungan antar manusia
(sosiologis).
2. Keluarga
Friedman (1998) mendefinisikan bahwa keluarga adalah
kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran
masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga. Pakar

3
Nurudin. Komunikasi Propaganda, cet. II. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002)., h. 53.
4
Ibid., h. 53.

4
konseling keluarga dari Yogyakarta, Sayekti (1994) menulis bahwa
keluarga adalah suatu ikatan/persekutuan hidup atas dasar
perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup
bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang
sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya anaknya
sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah tangga. 5
Friedman (1986) membagi tipe keluarga berikut ini: 6
a. Nuclear Family (keluarga inti). Terdiri dari orang tua dan anak yang
masih menjadi tanggungannya dan tinggal dalam satu rumah,
terpisah dari sanak keluarga lainnya.
b. Extended family (keluarga besar). Satu keluarga yang terdiri dari
satu atau dua keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah dan
saling menunjang satu sama lain.
c. Single parent family. Satu keluarga yang dikepalai oleh satu kepala
keluarga dan hidup bersama dengan anak-anak yang masih
bergantung kepadanya.
d. Nuclear dyed. Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa
anak, tinggal dalam satu rumah yang sama.
e. Blended family. Suatu keluarga yang terbentuk dari perkawinan
pasangan, yang masing-masing pernah menikah dan membawa
anak hasil perkawinan terdahulu.
f. Three generation family. Keluarga yang terdiri dari tiga generasi,
yaitu kakek, nenek, bapak, ibu dan anak dalam satu rumah.
g. Single adult living alone. Bentuk keluarga yang hanya terdiri dari
satu orang dewasa yang hidup dalam rumahnya.
h. Middle age atau elderly couple. Keluarga yang terdiri dari sepasang
suami istri paruh baya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sekumpulan
orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, hubungan

5
Supratjino. Asuhan Keperawatan Keluarga: Aplikasi dalam Praktik. (Jakarta: EGC, 2004)., h. 1.
6
H. Zaidin Ali. Pengantar Keperawatan Keluarga. (Jakarta: EGC, 2006)., h. 6-7.

5
darah yang hidup dalam satu rumah atau rumah tangga, dan
memiliki keterikatan emosional dan saling berketergantungan untuk
mencapai tujuan bersama.
B. Peran Publik dalam Keluarga
Peran public adalah suatu aktivitas yang dilakukan di luar
rumah dengan tujuan untuk mendatangkan penghasilan. 7 Dari
pengertian publik dan keluarga yang sudah dipaparkan
sebelumnya, terlihat dengan jelas bahwa public itu bukan hanya
bicara soal suatu sekumpulan masyarakat saja, tapi public
membicarakan sesuatu yang sangat luas, yang terjadi di tengah-
tengah kehidupan manusia.
Namun, apa sebenarnya arti dari peran public dalam
keluarga itu sendiri? Dalam sebuah keluarga peran public selalu
dipegang oleh sang pria, sedangkan sang wanita lebih berperan
dalam hal peran domestic. Posisi perempuan di tengah masyarakat
sangatlah berbeda dengan posisi lelaki. Laki-laki selalu dilekatkan
atau dianggap sebagai sosok yang sesuai di ranah public.
Perbedaan mengenai peran public dan domestic dari perempuan
dan laki-laki ini juga disampaikan dengan jelas oleh Nugroho:
Haruslah diakui bahwa posisi perempuan dalam
kebudayaan tidaklah seberuntung dan sebaik posisi laki-laki.
Dalam sejarah peradaban manusia, perempuan seakan di-
fetakompli untuk selalu menempati posisi belakang. Realitas
tersebut diperparah dengan adanya dikotomi tentunya menjadi
pemicu bagi munculnya konstruksi sosial, khususnya dalam
pembagian kerja, dimana perempuan ditempatkan di wilayah
domestic dan laki-laki di wilayah public, yang secara empiric
semakin menempatkan perempuan dalam wilayah ‘inferior’ di
bawah kekuasaan laki-laki. (Nugroho, 2008, h. 171)

7
Widyatmike G. Mulawarman, dkk. Kajian Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2019.
(Yogyakarta: CV Istana Agency, 2020)., h. 15.

6
Dapat kita lihat dari pernyataan dari Nugroho bahwa peran
public dalam keluarga adalah seorang kepala keluarga atau laki-
laki. Segala aktivitas yang berkaitan dengan pencarian nafkah
untuk menghidupi keluarga dipegang oleh sang kepala keluarga,
tapi perlu kita ingat di zaman yang sudah banyak berubah saat ini
peran public yang biasanya hanya dilakukan oleh seorang laki-laki,
juga bisa dilakukan oleh seorang perempuan walaupun sebenarnya
pandangan masyarakat atau public atas hal ini masihlah sangat
tertutup dan sempit, karena sudah terpatri dalam pikiran mereka
bahwa perempuanlah yang mengurus segala sesuatu yang
berkaitan dengan peran domestic dan bukan peran public.

Dalam kehidupan berkeluarga setiap perempuan yang


melakukan peran public juga dituntut agar dapat melaksanakan
peran domestiknya juga dengan baik dan aktif. Tentu saja, hal itu
sangat memprihatinkan, karena stigma itu sudah benar-benar
tertanam dalam diri masyarakat sekarang ini. Memang pada
dasarnya itu tidak salah, tugas seorang perempuan atau ibu dalam
keluarga adalah memenuhi peran domestiknya, tapi jika ia juga
ingin ikut andil dalam peran public, hal itu tidak akan menjadi suatu
masalah jika kedua suami-istri atau sekeluarga ikut bekerja sama
agar semua berjalan dengan lancar, yang artinya di zaman
sekarang harusnya stigma bahwa perempuan tugasnya hanyalah
melakukan peran domestic dan laki-laki hanya melakukan peran
public haruslah dihapuskan. Namun, gantilah dengan pemikiran
bahwa seorang istri bukanlah seseorang yang hanya berdiri di
belakang seorang suami, tapi berdiri saling berdampingan dengan
sang suami, yang berarti keduanya saling bekerja sama demi
mencapai tujuan yang sama, yaitu untuk kesejahteraan keluarga.

Jadi bisa kita simpulkan bahwa peran public dalam keluarga


adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan untuk

7
mendatangkan penghasilan bagi keluarga, dengan adanya
kerjasama yang baik antara suami dan istri agar tujuan bersama
dapat dicapai.

8
BAB III KESIMPULAN
Public adalah sekumpulan orang, yang pada dasarnya
memiliki kepentingan masing-masing dalam hubungan antar
manusia.
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh
ikatan perkawinan, adopsi, hubungan darah yang hidup dalam satu
rumah atau rumah tangga, dan memiliki keterikatan emosional dan
saling berketergantungan untuk mencapai tujuan bersama.

Public bukan hanya bicara soal suatu sekumpulan


masyarakat saja, tetapi public membicarakan sesuatu yang sangat
luas, yang terjadi di tengah-tengah kehidupan manusia termasuk
yang terjadi dalam keluarga. Peran public dalam keluarga adalah
segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan yang
mendatangkan penghasilan bagi keluarga. Dengan adanya
kerjasama yang baik antara suami dan istri bahkan keluarga, maka
tujuan bersama dapat dicapai, yaitu untuk kesejahteraan keluarga

9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.literasipublik.com/pengertian-publik

https://www.kanal.web.id/pengertian-publik

Nurudin. Komunikasi Propaganda, cet. II. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya, 2002.

Supratjino. Asuhan Keperawatan Keluarga: Aplikasi dalam Praktik.


Jakarta: EGC, 2004.

Zaidin Ali, H.. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC, 2006.

Mulawarman, Widyatmike G., dkk. Kajian Pembangunan Manusia


Berbasis Gender 2019. Yogyakarta: CV Istana Agency, 2020.

10

Anda mungkin juga menyukai