Anda di halaman 1dari 10

UTS Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

I. Hakekat dan Latar Belakang Ilmu Sosial dan Budaya dasar (ISBD):

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) !

Jawab : Ilmu Sosial dan Budaya Dasar adalah cabang ilmu pengetahuan yang merupakan integrasi dari
dua ilmu lainnya, yaitu ilmu sosial yang juga merupakan sosiologi (sosio:sosial, logos: ilmu) dan ilmu
budaya yang merupakan salah satu cabang dari ilmu sosial. Pengertian lebih lanjut tentang ilmu sosial
adalah cabang ilmu pengetahuan yang menggunakan berbagai disiplin ilmu untuk menanggapi masalah-
masalah sosial, sedangkan ilmu budaya adalah ilmu yang termasuk dalam pengetahuan budaya,
mengkaji masalah kemanusiaan dan budaya.

Secara umum dapat dikatakan ilmu sosial dan budaya dasar merupakan pengetahuan yang diharapkan
dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah sosial manusia dan kebudayaan. Istilah ISBD
dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari
istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin
humnus yang artinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan
seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari the
humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai
homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari
ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia
itu sendiri.

2. Jelaskan bagaimana latar belakang munculnya ISBD sebagai Mata Kuliah Berkehidupan
Berkebangsaan (MBB)!

Jawab: Menurut Keputusan Pendidikan Nasional RI No.232/U/2000 tentang Pedoman Penyusun


Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, kelompok bahan kajian dan
pelajaran yang dicakup dalam suatu program studi yang dirumuskan dalam kurikulum terdiri atas:

a. Kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) adalah kelompok bahan kajian dan
pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap dan mandiri, serta memiliki rasa tanggung
jawab dan kebangsaan.

b. Kelompok Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) adalah kelompok bahan kajian dan
pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan
tertentu.
c. Kelompok Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang
bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang
dikuasai.

d. Kelompok Matakuliah Perilaku Berkarya (MPB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang
bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut
tingkat keahlian berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasai.

e. Kelompok Matakuliah Berkehidupan bermasyarakat (MBB) adalah kelompok bahan kajian dan
pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai
dengan pilian keahlian dalam berkarya.

Menurut Surat Keputusan Menteri No. 232/U/2000 tersebut ISD dan IBD termasuk dalam kelompok MPK
kurikulum institusional. Kurikul institusional merupakan sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang
merupakan bagian dari kurikulum pendidikan tinggi, ang terdiri atas tambahan dari kelompok ilmu dalam
kurikulum inti yang disusun dengan memerhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri
khaspergururan tinggi yang bersangkutan. Sedangkan, kelompok MPK kurukulum institusional yang lain,
misalnya bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, ilmu alamiah dasar, filsafat ilmu, dan olahraga (Pasal 10 ayat
(2)).

Selanjutnya terjadi perubahan, berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Dikti No. 30 /Dikti/Kep/2006 tentang
Rambu-Rampu Pelaksanaan Kelompok Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat di Perguruan Tinggi
maka ISBD termasuk dalam kelompok MBB (Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat).

Selengkapnya, Matakuliah yang termasuk dalam MBB terdiri atas:

a. Ilmu sosial dan budaya dasar (ISBD)

b. Ilmu kealaman dasar (IAD).

3. Apa manfaat yang anda dapatkan sebagai mahasiswa non-ilmu sosial dengan diberikannya mata
kuliah ISBD?

Jawab:

- Mengenal perilaku lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal
luarnya saja.

Dengan memahami karakter seseorang lebih dalam akan membuat seseorang menjadi tahu sifat yang
ada di dalamnya itu, dan bukan luarnya saja. Karena memahami karakter seseorang itu jangan hanya dari
luar saja, akan tetapi dari dalam juga. Sehingga dalam bergaulpun akan luwes.

- Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup.


Manusia merupakan makhluk individu, yang berarti manusia tidak bisa hidup sendiri dan selalu
membutuhkan bantuan orang lain.

- Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau
tahu perilaku manusia.

Dalam bergaul haruslah menjaga sikap dan sifat kita agar terjalinnya hubungan yang harmonis.

- Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap
masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya.

- Mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta
melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya.

Indonesia, sebagai bangsa yang akan kaya budaya kita sebagai masyarakatnya patut bangga akan budaya
yang kita miliki. Kita dapat memperkenalkan budaya kita pada masyarakat luar, sehingga mereka
mengetahui akan budaya kita, dan hubungan kita dengan masyarakat luar semkain erat.

- Sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu tidak jatuh kedalam sifat-sifat
kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku.

Sebagai pempimpin bangsa, harusnya tercipta sifat jujur, disiplin, dan bertanggung jawab. Dia harus
bertanggung jawab atas janji-janjinya sebagai pemimpin. Dan selalu melihat keadaan rakyatnya, baik
kalangan atas maupun bawah.

- Dapat menciptakan sifat kebudayaan yang universal dan dinamis.

Sifat kebudayaan yang universal diantaranya ilmu pengetahuan, nilai, pandangan hidup, persepsi,
kepercayaan, etos. Ilmu pengetahuan merupakan disini manusia berpikir betapa pentingnya
pengetahuan bagi mereka. Sehingga mereka belajar dari lingkungan sekitar, yaitu melalui proses
sosialisasi yaitu proses belajar. Yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, bodoh menjadi pintar. Kemudian,
nilai merupakan sesuatu yang dianggap penting, beharga, berguna. Dari sistem pengetahuan di atas,
jadilah sebuah nilai, dimana pengetahuan sangatlah penting bagi manusia agar ia dapat melangsungkan
hidupnya. Kemudian, pandangan hidup merupakan nilai-nilai yang dianut seorang manusia yang diyakini
kebenarannya, dan menimbulkan tekad pada seseorang untuk mewujudkannya. Dari nilai diatas, lahirlah
pandangan hidup. Kemudian, dari pandangan hidup diatas lahirlah persepsi, setiap manusia pasti
memiliki persepsi yang berbeda. Persepsi disini merupakan tanggan seseorang atas yang telah ia amati.
Kemudian, dari persepsi munculah kepercayaan. Kepercayaan merupakan sesuatu yang menjadi
pedoman hidup manusia. Manusia percaya akan hal-hal gaib yang ada di sekitarnya. Namun, kepercayan
disini berarti bahwa manusia percaya akan ia dapat melangsukan hidupnya dan menjadi individu yang
behasil. Kemudian, dari 5 isi utama budaya itu mngehasilkan etos, etos merupakan sikap, kepribadian,
dan watak seseorang.
- Dapat mengenal lebih dalam tentang budaya yang terdapat di Negara yang kita cintai dengan
melihat dari kesenian, bermacam-macam suku, adat istiadat, bahasa, budaya daerah dan budaya
nasional.

Semakin berkembangnya zaman, era globalisasi semakin berkembang, terutama di Negara kita
Indonesia. Dengan berkembangnya era globalisasi, masuknya budaya asing d Indonesia membuat
masyarakat melupakan kebudayaannya sendiri. Mereka terpanah akan budaya asing yang modern, yang
membuat mereka akan menirunya, seperti model pakaian mini, teknologi, makanan, dan sebagainya.
Seharusnya, dengan berkembangnya globalisasi, kita sebagai masyarakat Indonesia harus
mempertahankan budaya kita. Dengan cara, kita dapat mengenalkan budaya kita ke dunia luar.
Memperkenalkan akan budaya kita yang bermacam-macam dan unik, seperti mengenalkan budaya batik,
makanan-makanan khas Indonesia, tarian-tarian, dan sebagainya. Dengan itu, budaya kita akan dikenal
banyak orang baik di dalam negeri mapupun di luar.

- Mampu menciptakan hubungan yang harmonis antar manusia dan kelompok.

Manusia merupakan mkhluk sosial dimana mereka tidak dapat hidup sendiri dan pasti akan
membutuhkan bantuan orang lain. Didalam hidup bermasyarakat/berkelompok harus adanya saling
mengenal memahami satu sama lain, bekerjasama, bergeotong royong, sehingga menciptakan hubungan
yang harmonis.

- Dapat mengenal lebih jauh tentang unsure-unsur budaya, seperti kepercayaan, kekerabatan, mata
pencaharian, ilmu pengetahuan, bahasa, seni dan teknologi.

Unsur-unsur kebudayaan, diantaranya kepercayaan merupakan percaya akan sesuatu yang gaib. Mereka
percaya akan adanya Tuhan. Dan mereka percaya bahwa mereka di dunia ini tidak sementara, aka ada
kehidupan lagi setelah mereka mati. Zaman dulu msyarakat percaya pada nenek moyang mereka dan
benda-benda seperti batu untuk di jadikan kepercayaan bagi mereka. Kemudian, kekerabatan
merupakan hubungan seseorang dalam bermasyarakat. Di masyarakat terdapatnya organisasi
masyarakat yang terbentuk oleh kumoulan manusia, dan mereka membentuk sebuah kelompok dengan
tujuan yang sama. Dalam organisasi perlunya hubungan yang harmonis, saling memahami dan mengerti
akan tujuan mereka bersama dapat tercapai. Kemudian, mata pencaharian merupakan sumber
penghasilan manusia. Tanpa mata pencaharian manusia tidak dapat hidup, mereka tidak punya uang
untuk membeli makanan, pakian, baju, dan keperluan hidup mereka. Kemudian, ilmu pengetahuan
meruapakan sesuatu yang penting bagi manusia. Tanpa ilmu pengetahuan manusia tidak akan dapat
melangsungkan hidup. Dengan manusia memperoleh pengetahuan, yang tadinya bodoh menjadi pintar,
tidak tahu menjadi tahu. Kemudian, bahasa merupakan sarana yang penting bagi manusia untuk
berinteraksi, tanpa bahasa manusia tidak dapat membaca dan bicara. Kemudian, seni merupakan
kreativitas manusia yang di torehkan dalam sebuah tarian, kanvas, ukiran, dan sebagainya yang hasilnya
menjadi karya seni yang artistic. Dan yang terakhir, teknologi. Seiring berkembangnya zaman teknologi
semakin berkembang, semakin praktis penggunaannya.
II. Manusia sebagai makhluk budaya:

1. Mengapa manusia dikatakan sebagai makhluk berbudaya?

Jawab: Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti
berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah
manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah
kelompok (genus) atau seorang individu.

Budaya atau kebudayaan dalam Bahasa Belanda di istilahkan dengan kata culturur. Dalam bahasa Inggris
culture. Sedangkan dalam bahasa Latin dari kata colera. Budaya adalah suatu cara hidup yang
berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.

Berikut ini adalah beberapa pengertian budaya berdasarkan para ahli:

E.B. Taylor: 1871 berpendapat bahwa budaya adalah: Suatu keseluruhan kompleks yang meliputi
pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan
lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat.

Koentjaraningrat: 1979 yang mengartikan budaya dengan: Keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan
belajar.

Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu
bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-
pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya
ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Manusia sebagai Makhluk Berbudaya berarti manusia adalah makhluk yang memiliki kelebihan dari
makhluk – makhluk lain yang diciptakan di muka bumi ini yaitu manusia memiliki akal yang dapat
dipergunakan untuk menghasilkan ide dan gagasan yang selalu berkembang seiring dengan berjalannya
waktu. Oleh karena itu manusia harus menguasai segala sesuatu yang berhubungan dengan
kepemimpinannya di muka bumi disamping tanggung jawab dan etika moral harus dimiliki, menciptakan
nilai kebaikan, kebenaran, keadilan dan tanggung jawab agar bermakna bagi kemanusiaan. Selain itu
manusia juga harus mendayagunakan akal budi untuk menciptakan kebahagiaan bagi semua makhluk
Tuhan di muka bumi ini. Ada hakekatnya kebudayaan mempunyai dua segi, bagian yang tidak dapat
dilepaskan hubungannya satu sama lain yaitu segi kebendaan dan segi kerohanian. Segi kebendaan yaitu
meliputi segala benda buatan manusia sebagai perwujudan dari akalnya, serta bisa diraba. Segi
kerohanian terdiri atas alam pikiran dan kumpulan perasaan yang tersusun teratur. Keduanya tidak bisa
diraba.

2. Mana yang benar “kebudayaan adalah produk manusia” ataukah “manusia adalah produk dari
kebudayaan”

Jawab: Menurut saya jawaban dari pernyataan / pertanyaan diatas yaitu kebudayaan adalah produk dari
manusia, dikarenakan manusia sebagai pencipta dan juga pengguna dari kebudayaan yang ada pada saat
ini. Jika manusia adalah produk dari kebudaayaan bagaimana mungkin kebudayaan dapat muncul
dengan sendirinya tanpa ada manusia yang menemukan atau mengadakan suatu budaya yang ada pada
saat ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna diantara mahluk ciptaan – Nya yang lain
menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya pun dapat
tercipta / terbentuk dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh
Yang Maha Kuasa.

Sedikit penjelasan :

Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada
di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk
berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini. Disamping itu
manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku. Dengan
semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada
hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun
manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang
menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan
terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya.

Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia. Hasil karya manusia menimbulkan
teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya.
Sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai

o Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya

o Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain.

o Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia

o Pembeda manusia dan binatang

o Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku didalam pergaulan.

o Pengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan menentukan
sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.

o Sebagai modal dasar pembangunan


3. Berikan contoh, bagaimana kebudayaan global mempengaruhi kebudayaan nasionala dan
kebudayaan lokal!

Jawab: Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang tidak mengenal batas wilayah dan
menghubungkan antara masyarakat di suatu negara dengan masyarakat di negara lain di seluruh dunia.
Globalisasi berangkat dari suatu gagasan untuk menyatukan tatanan antar bangsa yang diharapkan
menjadi sebuah kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di dunia
internasional. Sebagai proses yang berkesinambungan, globalisasi mampu mengurangi kendala dimensi
ruang dan waktu sehingga interaksi antar bangsa bisa dilakukan dengan cepat dan tepat. Dengan
dukungan teknologi informasi dan komunikasi, globalisasi merambah semua sektor kehidupan dan
memberi pengaruh yang signifikan pada tatanan masyarakat dunia.

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di dunia juga mengalami dampak dari pesatnya
pengaruhglobalisasi. Sebagaimana yang terjadi di negara lain, globalisasi memberi pengaruh yang positif
dan negatif terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Pengaruh globalisasi terhadap budaya nasional
meliputi berbagaisektor kehidupan seperti budaya dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial - yang
secara cepat maupun lambatmempengaruhi identitas kebudayaan nasional Indonesia.

Pengaruh positif globalisasi terhadap budaya berpolitik adalah tumbuhnya kesadaran untuk menjalankan
pemerintahan secara terbuka dan demokratis sebagaimana yang telah dijalankan oleh negara-negara
demokratis di seluruh dunia. Pada sektor ekonomi, dengan terbukanya pasar internasional, budaya
bersaing secara positif sudah mulai mempengaruhi pola pikir mayoritas pengusaha di Indonesia. Budaya
tersebut memotivasi para pelaku usaha untuk menciptakan produk barang dan jasa yang mampu
bersaing di masyarakat international. Pada bidangsosial, globalisasi menularkan budaya berpikir global,
etos kerja dan disiplin yang tinggi serta semangat untuk majuyang pada akhirnya mencipatkan identitas
bangsa yang lebih positif di tingkat dunia.

Di sisi lain, globalisasi juga memberi pengaruh negatif pada budaya nasional Indonesia. Pada percaturan
politik, globalisasi yang didukung faham demokasi dan liberalisme lambat laun mengikis nilai-nilai
budaya luhur dalamPancasila. Budaya voting yang mengabaikan semangat musyawarah untuk mufakat
adalah contoh nyata dari pengaruh negatif globalisasi berfaham demokrasi. Pada bidang ekonomi,
budaya cinta produk dalam negeri yang digalakkan sejak Orde Baru sudah terkikis dengan maraknya
produk luar negeri (misalnya Coca Cola, Pizza Hut,Apple, dan Dolce and Gabbana). Pada bidang sosial,
sebagian besar mayarakat Indonesia, terutama generasimuda, mulai lupa dengan identitas diri bangsa
Indonesia. Hal ini disebabkan begitu mudahnya mereka meniru budaya dan gaya hidup negara lain,
misalnya K-Pop, Rap, Hip-Hop, Punk, Harajuku, Capoeira, dan lain-lain.
Ditengah krisis budaya dan identitas nasional ini, muncullah organisasi-organisasi militan yang membawa
semangat keagamaan dan nasionalisme. Organisasi-organisasi tersebut (FPI, FBR, Hisbut Tahrir, dan lain-
lain) secara umum bertujuan ‘menjaga kemurnian ajaran agama’ dan mengedepankan kearifan lokal dari
budayanasional yang mulai luntur di kalangan masyarakat Indonesia.

III. Manusia dan Peradaban:

1. Apa yang dimaksud dengan peradaban?

Jawab: peradaban berasal dari kata adab yang dapat diartikan sopan, berbudi pekerti, luhur, mulia,
berakhlak, yang semuanya menunjukkan pada sifat yang tinggi dan mulia. Peradaban tidak lain adalah
perkembangan kebudayaan yang telah mendapat tingkat tertentu yang diperoleh manusia
pendukungnya. Taraf kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu tercermin pada pendukungnya
yang dikatakan sebagai beradab atau mencapai perdaban yang tinggi. Dari pengertian tersebut, maka
istilah peradaban sering dipakai untuk hasil kebudayaan seperti kesenian, ilmu pengetahuan dan
teknologi, adat, sopan santun, serta pergaulan. Selain itu, kepandaian manulis, organisasi bernegara,
serta masyarakat kota yang maju dan kompleks. Peradaban menunjukan pada hasil kebudayaan yang
bernilai tinggi dan maju. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa setiap masyarakat atau bangsa di
manapun selalu berkebudayaan, tetapi tidak semuanya telah memiliki peradaban. Peradaban
merupakan tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu pula, yang telah mencapai kemajuan
tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang telah manju.

2. Sebutkan dan jelaskan, contoh perbuatan manusia yang beradab dan perbuatan manusia yang tidak
beradab!

Jawab: Keberadaban adalah suatu sikap tertentu; sikap yang baik terhadap orang-orang yang berada di
sekitar (baik besar, kecil, orang yang dikenal ataupun orang asing), yang tumbuh dari pendidikan yang
benar. Tanda-tanda orang yang beradab di antaranya seperti: hidup secara rasional, berbicara santun,
bersikap tenang, dan lain sebagainya. Sedangkan tanda-tanda orang tak beradab seperti: berkata buruk,
suka mencela, sikap kasar, suka menuduh, keras kepala, dan lain sebagainya.

Adab merupakan suatu hal yang dapat dipelajari dan diajarkan. Sebaik-baik cara untuk mempelajari adab
yang benar adalah belajar dari sirah manusia-manusia suci dan menjadikan mereka sebagai suri teladan.

Demikian pula perilaku baik dan buruk dapat berpengaruh kepada adab orang yang kita ajak
berinteraksi. Karena perilaku siapapun, baik benar atau salah, dapat ditiru oleh orang lain.
Untuk menciptakan motivasi mempelajari adab yang baik adalah memahami betapa orang tak beradab
itu tak berguna sedangkan orang beradab sangat dijunjung di tengah-tengah masyarakat.

Banyak sekali buku-buku yang dapat dikaji untuk mempelajari adab-adab mulia sebagaimana yang bakal
kami sebutkan nanti.

IV. Manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial:

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan manusia sebagai “Homo Conplexus Antagonistic”?

Jawab: manusia sebagai Homo Conplexus Antagonistic ini merupakan istilah dari filsafat yunani dan
banyak sekali ragam atau bentuk yang terkandung pada manusia tersebut, atau bisa dibilang banyak
sekali sifat-sifat manusia yang sudah menjadi bawaannya sejak ia lahir. Seperti halnya sebagai berikut:

- Homo Individum dan Homo Socius yang artinya adalah manusia sebagai individu dan makhluk
social. Pada hakikatnya manusia bisa dilihat sebagai makhluk pribadi, sedangkan di sisi lain dipandang
sebagai makhluk sosial. Paham individualisme memandang bahwa manusia semata-mata sebagai
makhluk pribadi dengan mengesampingkan kodratnya sebagai makhlu sosial, begitu jg sebaliknya.
Manusia sebagai makhluk sosial akan berinteraksi dengan manusia lain dalam wujud interaksi sosial.
Intinya, manusia sebagai makhluk pribadi dan sosial akan menghadapi dilema dalam kerangka
pemenuhan kebutuhan antara kepentingan diri dan kepentingan masyarakat.

- Homo Sapiens dan Homo Demens yang artinya manusia sebagai makhluk rasional dan makhluk
irasional. Rasional yang dimaksud adalah manusia memiliki akal-budi yang menuntun manusia
berdasarkan rangsangan dari lingkungan hidupnya. Sedangkan irasional merupakan manusia sebagai
makhluk spiritual yang memiliki keyakinan tersendiri seperti memiliki agama yang meyakini tentang
adanya tuhan.

- Homo Faber dan Homo Ludens yang artinya manusia sebagai makhluk pekerja dan makhluk
pemain/suka bermain. Ini sudah sangat jelas manusia sebagai makhluk pekerja dan suka bermain.
Contohnya sudah jelas sekali, anak TK_pun sudah mampu melihat hal ini dalam kehidupan sehari-hari.
Manusia sebagai makhluk pekerja, tentu saja manusia sebagai makhluk pekerja, ini untuk memenui
kebutuan sehari-harinya. Kemudian sebagai makhluk yang suka bermain. Orang suka bermain tidak
memandang usia, ini sudah kodratnya manusia sejak lahir suka bermain.

- Makhluk Empiris dan Makhluk Imajinatif yang artinya manusia sebagai makhluk empiris dan
makhluk imajinasi.

- Homo Economicus dan Homo Consumens = makhluk ekonomis dan makhluk konsumen

- Homo Prosaicus dan Homo Poeticus = makhluk prosais dan makhluk puitis.
2. Berikan contoh, bagaimana peranan manusia sebagai makhluk individu dan peranan manusia
sebagai makhluk sosial! Dan mana yang lebih penting kedudukan manusia sebagai makhluk individu atau
kedudukan manusia sebagai makhluk sosial?. Jelaskan!

Jawab: Sebagai mahluk hidup yang berada di muka bumi ini keberadaan manusia adalah sebagai mahluk
individu dan mahluk sosial, dalam arti manusia senantiasa tergantung dan atau berinteraksi dengan
sesamanya. Dengan demikian, maka dalam kehidupan lingkungan sosial manusia senantiasa terkait
dengan interaksi antara individu manusia, interaksi antar kelompok, kehidupan sosial manusia dengan
lingkungan hidup dan alam sekitarnya, berbagai proses sosial dan interaksi sosial, dan berbagai hal yang
timbul akibat aktivitas manusia seperti perubahan sosial. Secara sosial sebenarnya manusia merupakan
mahluk individu dan sosial yang mempunyai kesempatan yang sama dalam berbagai hidup dan
kehidupan dalam masyarakat. Artinya setiap individu manusia memiliki hak, kewajiban dan kesempatan
yang sama dalam menguasai sesuatu, misalnya bersekolah, melakukan pekerjaan, bertanggung jawab
dalam keluarga serta berbagai aktivitas ekonomi, politik dan bahkan beragama. Namun demikian,
kenyataannya setiap individu tidak dapat menguasai atau mempunyai kesempatan yang sama.
Akibatnya, masing-masing individu mempunyai peran dan kedudukan yang tidak sama atau berbeda.
Banyak faktor yang menyebabkan itu bisa terjadi, misalnya kondisi ekonomi (ada si miskin dan si kaya),
sosial (warga biasa dengan pak RT, dll), politik (aktivis partai dengan rakyat biasa), budaya (jago tari
daerah dengan tidak) bahkan individu atau sekelompok manusia itu sendiri. Dengan kata lain, stratifikasi
sosial mulai muncul dan tampak dalam kehidupan masyarakat tersebut

Anda mungkin juga menyukai