BAB 5
INTEGRAL RANGKAP DUA
Indikator
Setelah mengikuti materi ini, mahasiswa dapat:
1. Menyelesaikan soal-soal integral rangkap dua.
2. Menggambar region R sebuah fungsi.
3. Menghitung luas selimut dan volume benda dengan integral rangkap dua.
4. Menentukan batas integral baik untuk koordinat Kartesius maupun
koordinat polar.
5. Merubah urutan integral.
6. Mengkonversi integral kutub ke Kartesius atau sebaliknya.
7. Menghitung momen dan pusat massa dari suatu lamina/plat tipis.
Sub-Materi
5.1 Pendahuluan
5.1.1 Sifat-sifat integral rangkap dua
5.1.2 Soal-soal latihan integral rangkap dua
5.2 Luas dan volume
5.3 Menentukan batas integral
5.3.1 Langkah-langkah dalam menentukan batas integral
5.3.2 Soal-soal latihan menentukan batas integral, luas dan volume
5.4 Integral ganda dalam bentuk kutub (polar)
5.4.1 Langkah-langkah dalam menyelesaikan integral kutub
5.4.2 Soal-soal latihan integral kutub
5.5 Momen dan pusat massa
5.1 PENDAHULUAN
Sebenarnya cara menyelesaikan integral rangkap dua atau integral ganda sama
saja dengan integral tunggal yang telah biasa kita kerjakan. Integral ganda
diselesaikan dengan mengintegralkannya dua kali secara bertahap. Demikian pula
jika integralnya lipat tiga maka proses integral dilakukan secara berulang
sebanyak tiga kali. Karena proses pengintegralan yang berulang ini maka integral
rangkap, baik dua maupun tiga, sering disebut iterated integral atau integral
berulang.
Seperti pada integral tunggal, kesulitan yang ditemui pada integral rangkap adalah
mengintegralkan sebuah fungsi. Tidak semua fungsi dapat diintegralkan dengan
mudah dan bahkan ada fungsi yang tak bisa diintegralkan. Hal ini berbeda dengan
differensial dimana semua fungsi dapat didifferensialkan. Karena itu kemampuan
menerapkan teknik-teknik integral sangat dibutuhkan. Tabel integral yang memuat
rumus-rumus integral berbagai bentuk fungsi juga akan sangat membantu. Namun
tetap dibutuhkan kejelian untuk mengubah sebuah fungsi menjadi bentuk dasar
seperti yang ada di dalam tabel integral. Tabel tersebut terlampir pada bagian
akhir diktat ini (bagian lampiran).
Contoh 5.1.1
31
Hitung integral ganda 1 4xy dxdy
10
Penyelesaian
3 1
Pertama soal kita pecah menjadi dua bagian
1 4 xy dx dy .
1
0
C
1
C= 1 4xy dx
0
= x 2x 2 y 10
= (1 0) 2 y(12 0 2 )
= 2y 1
Substitusikan nilai C ke soal:
31 3
1 4xy dxdy = (2 y 1)dy
10 1
3
= y2 y
1
2 2
= (3 1 ) (3 1)
= 10
A dA
R
Luas permukaan sebuah benda tiga dimensi yang terbentuk oleh permukaan z =
f(x,y) yang terletak di atas bidang xy (di atas region R) didefenisikan sebagai
2 2
z z
A(s) 1 dA (5.2.b)
x y
R
Luas tersebut merupakan luas selimut di bawah permukaan f(x,y) dan berada di
atas bidang R.
z p
z = f(x,y)
m o
k n
x y
h R j
i
Gambar 5.1 Benda yang terbentuk oleh daerah yang dibatasi
oleh kurva z = f(x,y) dan region R
Contoh 5.2.1
y x−y=2
x = y2
Penyelesaian
y 2 y dy = ( 2 y 2y 3 y )
2 2
2 1 2 1 3
=
1 1
=
1 2
2
2 (1) 2 22 (1) 23 (1)3
1
3
9
= 4,5 satuan luas
2
Bila dA = dy dx maka
x 1 y x x 4 y x
A= dydx dydx
x 0 y x x 1 y x 2
1 4
x x
= y x dx y x 2 dx
0
1
2 x dx
1 4
= x x 2 dx
0 1
1 4
4 2 1
= x 3 / 2 x 3 / 2 x 2 2x
3 0 3 2 1
=
4 3/ 2
3
1 2
3
1
03 / 2 43 / 2 13 / 2 42 12 2(4 1)
2
2 9
= 1 0 8 1 16 1 2(3) satuan luas
4 1
3 3 2 2
Contoh 5.2.2
Hitunglah volume benda yang terbentuk oleh z = 4 − x − y; x = 2 dan y =
1 pada daerah oktan pertama (di atas bidang xy) dan hitung pula luas
selimutnya.
Penyelesaian
Volume:
Dalam diagram Kartesian, benda tersebut adalah
z
A(0, 0, 4)
Permukaan z = 4 − x − y Bidang y = 1
Bidang x = 2
C(0, 4, 0)
y
x
B(4, 0, 0)
Gambar 5.3 Benda solid pada oktan pertama yang terbentuk oleh
kurva z 4 x y ; x = 2 dan y = 1
1 2
1
(4 x x 2 xy) dy
2 0
0
1 1
42 0 22 02 (2 0) y dy 6 2 y dy
1
0
2 0
6y y 2
1
0
5 satuan volume
dx
2
41 0 (1 0) x 12 02
1
0
2
2 2
7 7 1
x dx x x 2
0
2 2 2 0
5 satuan volume
12
A(s) (1) 2 (1) 2 1)dxdy
00
12 1
2
3dxdy 3x dy
0
00 0
1
2 3dy 2 3 satuan luas
0
Contoh 5.2.3
Penyelesaian
Volume :
2 4 x 2
( 4 y x 2 y) dx 44 x 0 4 x 0 x 2 dx
0
0 0
2 2
4 1
16 4 x 4 x x 2 3
dx 16 x 2 x 2 x 3 x 4
0
3 4 0
52
satuan volume
3
A(0, 0, 4)
Permukaan z = 4 − x2
Bidang x + y = 4
y
C(0, 4, 0)
B(2, 0, 0) Garis x + y = 4
x garis x = 2
Luas Selimut :
f
fx
2 x
x
f
fy 0
y
Dengan mengambil dA = dydx
02 (2 x ) 2 12 4 x dx
2 du 1 u u 2 12 12 2
2 2
u 1 ln u u 1
2 2 2 2
2
1 2x (2x ) 1 1
2 2 2
( 2 x ) 1 dx ln 2 x ( 2 x ) 1
2 2 2
x 4x 2 1 1
(2 x ) 2 12 dx ln 2 x (2 x ) 2 1
2 4
Dengan demikian
2
x 4x 2 1 1
ln 2 x (2 x ) 2 1
2
4 (2 x ) 2 12 dx 4
0
2 4
0
4
2
0
(2 x ) 2 12 dx 12 ln 4 17 (b)
Sementara itu suku kedua persamaan (a) yang ada di sebelah kanan
tanda sama dengan juga perlu dilakukan improvisasi agar sesuai dengan
rumus yang tersedia:
1
x (2x ) 1 dx 2 2x (2x ) 1 dx
2 2 2 2
1
Perhatikan bagian x (2 x ) adalah bagian vital dari improvisasi
2
tersebut. Selanjutnya lakukan pemisalan seperti yang telah dilakukan
sebelumnya:
u 2x
du
du 2dx dx
2
Hasilnya:
1 1 du
2 2 x (2 x ) 2 12 dx u (u ) 2 12
2 2
1
u (u ) 2 12 du
4
1 1 (u 12 ) 3 / 2
2
4
2 2
u u 1 du Kembalikan u = 2x
4 3
1 ((2 x ) 2 12 ) 3 / 2
2 2
x ( 2 x ) 1 dx
4 3
(4 x 2 1) 3 / 2
12
Dengan demikian
2
2 (4 x 2 1) 3 / 2
0
2 2
x ( 2 x ) 1 dx
12
0
2 17 17 1
0 x (2 x ) 2 12 dx
12
(c)
Substitusikan kembali nilai (b) dan (c) ke (a) diperoleh:
17 17 1
A(s) 12 ln(4 17)
12
145 17 17
A(s) ln(4 17)
12 12
Soal-soal latihan mengenai luas dan volume akan diberikan setelah penjelasan
bagaimana menentukan batas integral.
Apabila disodorkan soal seperti contoh 5.1.1 tentu dengan mudah dapat
diselesaikan. Dalam aplikasinya, kemungkinan kita akan menggunakan integral
lipat dua untuk menghitung volume atau luas sebuah benda langsung dari
grafiknya. Untuk hal ini pengetahuan menentukan batas integral sangat
dibutuhkan.
1 1 x 2
Tentukan region integrasi dari dydx dan buat integral yang
0 1 x
ekivalen tetapi dengan urutan integrasi yang telah dibalik (dxdy)
Penyelesaian
x 2 y2 1
R
y+x=1
x
Kedua : buat garis vertikal yang memotong region ( garis biru seperti yang
ditunjukkan pada gambar 5.6).
Persamaan kurva pada titik masuk adalah y + x = 1. Karena kita harus
menentukan batas dalam y maka persamaannya menjadi y = 1 − x.
Persamaan kurva pada titik keluar adalah x 2 y 2 1 . Karena kita harus
menentukan batas dalam y maka persamaannya menjadi y 1 x 2
Dengan demikian diperoleh batas dalam integral yaitu batas bawah y = 1
− x dan batas atas y 1 x 2 . Dari sini diperoleh integral bagian dalam
1 x 2
dy
1 x
y Keluar
R x 2 y2 1
y+x=1
x
Masuk
Ketiga : buat garis horisontal yang memotong region ( garis biru seperti
yang ditunjukkan pada gambar 5.7).
y
x 2 y2 1
Keluar
R
y+x=1
x
Masuk
dx
1 y
Batas terluar (dalam hal ini batas pada sumbu y) adalah titik-titik terluar
region. Diperoleh batas paling bawah (batas bawah) y = 0 dan batas
paling atas (batas atas) y = 1. Dengan menggabungkan integral bagian
dalam dengan integral bagian luar kita dapatkan
1 1 y
2
dxdy
0 1 y
Contoh 5.3.2
Hitung luas daerah arsiran pada kurva di bawah dengan menggunakan
integral lipat dua
y = (x−1)2
4
y = 4 − (x −3)2
x
3
x 3 y 4 x 3
2
3
4 ( x 3) 2
A= dydx = y ( x 1) 2 dx
x 1 y x 12 1
4 (x 3) dx = 2 (x 2 4x 3) dx
3 3
2 2
= ( x 1)
1 1
3
1
= 2 x 3 2 x 2 3x
3 1
1 8 2
= 2 (33 13 ) 2(3 2 12 ) 3(3 1) = = 2 satuan luas
3 3 3
y
y = (x−1)2
4 Keluar
y = 4 − (x −3)2
Masuk
x
3
y x−y=2
x = y2
Penyelesaian
Kita harus sangat berhati-hati menentukan urutan integral. Di sini, titik
potong kurva x = y2 dan x − y = 2 belum diketahui.
Garis x − y = 2 atau x = y +2 disubstitusikan ke parabola x = y2 ;
y 2 y2 y2 y 2 0
y 2y 1 0 y1 = 2 dan y2 = −1
Pada y1 = 2 diperoleh x1 = 2 = 4Pada y2 = −1 diperoleh x2 = (−1)2 = 1
2
y x−y=2
(4,2)
x
(1,−1)
x = y2
y 2 y dy = ( 2 y 2y 3 y )
2 2
2 1 2 1 3
=
1 1
1 2
2
= 1
3
2 (1) 2 22 (1) 23 (1)3
9
= 4,5 satuan luas
2
Dengan garis vertikal diperoleh luas arsiran adalah gabungan dari luas
arsiran berwarna biru dan hijau. Luas arsiran biru (arsiran miring) adalah
x 1 y x
dydx
x 0 y x
dan luas arsiran hijau (arsiran horisontal) adalah
x 4 y x
dydx
x 1 y x 2
y x−y=2
(4,2)
x
(1,−1)
x = y2
2 x dx x x 2 dx
1 4
=
0 1
1 4
4 2 1
= x 3 / 2 x 3 / 2 x 2 2x
3 0 3 2 1
=
4 3/ 2
3
1 2
3
1
03 / 2 43 / 2 13 / 2 42 12 2(4 1)
2
2
= 1 0 8 1 16 1 2(3)
4 1
3 3 2
9
satuan luas
2