Anda di halaman 1dari 15

Kalkulus II \\Semester Genap 2017-2018 Bab 4 : Geometri Dalam Ruang

BAB 4
GEOMETRI DALAM RUANG

Indikator
Setelah mengikuti materi ini, mahasiswa dapat:
1. Membedakan antara koordinat Kartesius, kutub, silinder dan bola.
2. Merubah koordinat Kartesius ke koordinat kutub, silinder atau bola.
3. Merubah koordinat kutub, silinder atau bola ke koordinat Kartesius.
4. Menggambar grafik tiga dimensi pada koordinat Kartesius, kutub, silinder
dan bola.

Sub-Materi
4.1 Pendahuluan
4.2 Koordinat kartesius
4.3 Koordinat kutub
4.3.1 Pendahuluan
4.3.2 Menggambar Grafik Koordinat Kutub
4.3.3 Persamaan Kutub untuk Garis, Lingkaran, Konis dan Limacon
4.4 Koordinat silinder
4.5 Koordinat bola

Yesung Allo Padang \\Teknik Mesin UNRAM Halaman 4-1


Kalkulus II \\Semester Genap 2017-2018 Bab 4 : Geometri Dalam Ruang

4.1 PENDAHULUAN
Ada beberapa cara untuk menyatakan posisi sebuah titik dalam ruang dimensi
tiga. Sistem koordinat Kartesius: titik P dinyatakan dalam posisi x, y dan z dan
dinotasikan P(x,y,z). Sistem koordinat tabung P(r,θ,z) dan bola P(ρ,θ,Φ).
Penggunaan dari ketiga koordinat tersebut diilustrasikan dengan menyatakan
sebuah titik P pada gambar di bawah.
z z z

P(x,y,z) P(r,θ,z) P(ρ,θ,Φ)

z Φ ρ
O z O y
y O y
r θ
y x θ
x x
x
Koordinat Kartesisus Koordinat Tabung Koordinat Bola

Gambar 4.1 Cara menggambarkan sebuah titik P pada tiga sistem koordinat
yang berbeda

KOORDINAT KARTESIUS
Ketiga sumbu ini membagi sistem menjadi tiga bidang yaitu xz, yz dan xy. Dan
dari ketiga bidang ini membagi sistem menjadi 8 ruang (oktan).
Oktan pertama terletak di atas bidang xy dimana semua koordinatnya positif.
Tepat dibawahnya adalah oktan kelima.

z
-x
Bidang yz
Bidang yz Oktan III
Bidang xz Oktan II Bidang xy
-y y
Bidang xy Oktan IV Oktan I Bidang xy

Bidang yz
Oktan V
Oktan VIII
Bidang xz -z
x

Gambar 4.3 Pembagian ruang (oktan) pada sistem Kartesius tiga dimensi

Yesung Allo Padang \\Teknik Mesin UNRAM Halaman 4-2


Kalkulus II \\Semester Genap 2017-2018 Bab 4 : Geometri Dalam Ruang

Oktan kedua terletak di atas bidang xy dimana koordinat y dan z positif tetapi x
negatif. Tepat dibawahnya adalah oktan keenam.
Oktan ketiga terletak di atas bidang xy dimana koordinat x dan y negatif tetapi z
positif. Tepat dibawahnya adalah oktan ketuju.
Oktan keempat terletak di atas bidang xy dimana koordinat x dan z positf tetapi y
negatif. Tepat dibawahnya adalah oktan kedelepan.
Contoh 4.2.1
Gambarkan daerah yang dibatasi oleh z = 4 − x − y; x = 2 dan y = 1 pada
daerah oktan pertama
Penyelesaian
Untuk menggambarkan fungsi z = 4 − x − y, mula-mula jadikan salah
satu variabel bernilai nol, sementara yang lain tetap.
Ambil x = 0 sehingga persamaan menjadi z = 4 − y. Ini berarti kita
bekerja pada bidang yz. Kurvanya ditunjukkan pada gambar a.
z A(0, 0, 4)
z
A(0, 0, 4)
Bidang
Bidang
z=4−x y
z=4−y

C(0, 4, 0) x
y
x B(4, 0, 0)
a. Gambar bidang z = 4 − y b. Gambar bidang z = 4 − x
Gambar 4.4 Cara menggambar sebuah bidang pada sistem koordinat tiga dimensi
Ambil y = 0 sehingga persamaan menjadi z = 4 − x. Ini berarti kita
bekerja pada bidang xz. Kurvanya ditunjukkan pada gambar b.
Ambil z = 0 sehingga persamaan menjadi x + y = 4. Ini berarti kita
bekerja pada bidang xy. Kurvanya ditunjukkan pada gambar c.
Ketiga gambar tersebut kita satukan sehingga terbentuklah benda solid
seperti yang ditunjukkan pada gambar e.
z

z
C(0, 4, 0)
y
Bidang y
x x+y=4
B(4, 0, 0)
x
c. Gambar bidang x + y = 4 d. Menyatukan ketiga bidang
Gambar 4.5 Masing-masing bidang (a, b dan c) digabung menjadi satu (d)

Yesung Allo Padang \\Teknik Mesin UNRAM Halaman 4-3


Kalkulus II \\Semester Genap 2017-2018 Bab 4 : Geometri Dalam Ruang

Gambar garis y = 1 lalu bentuk bidangnya. Bidang ini semacam pisau


tajam yang memotong benda solid z = 4 − x − y. Hasil pemotongan ini
terlihat pada gambar f.
Gambar garis x = 2 lalu bentuk bidangnya. Bidang ini memotong benda
solid z = 4 − x − y yang hasilnya terlihat pada gambar g.
Jika benda solid yang telah dipotong oleh ”pisau” y = 1 (gambar f)
dipotong lagi oleh ”pisau” x = 2 maka hasilnya seperti gambar h.
z
z A(0, 0, 4)
A(0, 0, 4)
Bidang
y =1

C(0, 4, 0)
C(0, 4, 0)
y
y
garis
x y =1
x B(4, 0, 0)
B(4, 0, 0)
e. Gambar bidang z = 4 − x − y f. Hasil pemotongan oleh y = 1

Gambar 4.6 Cara memotong benda z = 4 − x − y pada oktan pertama dengan


bidang y = 1

z
A(0, 0, 4) z
A(0, 0, 4)

Bidang
x =2
C(0, 4, 0)
C(0, 4, 0)
y y

x Garis x =2 x
B(4, 0, 0) B(4, 0, 0)

g. Hasil pemotongan oleh x = 2 h. Hasil akhir

Gambar 4.7 Cara memotong benda z = 4 − x − y pada oktan pertama dengan


bidang x = 2. h adalah benda z = 4 − x − y pada oktan pertama yang
telah dipotong oleh y = 1 dan x = 2.

Yesung Allo Padang \\Teknik Mesin UNRAM Halaman 4-4


Kalkulus II \\Semester Genap 2017-2018 Bab 4 : Geometri Dalam Ruang

Contoh 4.2.2
Gambarkan daerah yang dibatasi oleh z = 4 − x2 dan x + y = 4 pada
daerah oktan pertama
Penyelesaian
Proses penggambarannya ditampilkan pada deretan gambar di bawah.
z A(0, 0, 4)
z A(0, 0, 4)

A(−2, 0, 0)
y y
x
B(2, 0, 0) x B(2, 0, 0)

Gambar 4.8 Tahapan menggambar z = 4 − x2 yang berada di oktan pertama


z z
A(0, 0, 4) A(0, 0, 4)

y
y

x B(2, 0, 0)
x B(2, 0, 0)
Gambar 4.9 Benda z = 4 − x2 yang berada di oktan pertama dipotong oleh bidang
x + y =4
Contoh 4.2.3
Gambarkan daerah yang dibatasi oleh x2 + y2 = 4 ; z + y = 3 dan z > 0
Penyelesaian
Hasilnya seperti gambar berikut

z
z+y=3

x2 + y2 = 4
y

x
Gambar 4.10 Benda solid yang terbentuk oleh perpotongan x2 + y2 = 4 ; z + y = 3
dan z > 0

Yesung Allo Padang \\Teknik Mesin UNRAM Halaman 4-5


Kalkulus II \\Semester Genap 2017-2018 Bab 4 : Geometri Dalam Ruang

Contoh 4.2.4
Gambarkan daerah yang dibatasi oleh z  a 2  x 2  y 2 ; z > 0 dan a  0
Penyelesaian
Hasilnya seperti gambar berikut
z
a2

−a a y

a
x

Gambar 4.11 Benda solid yang terbentuk oleh perpotongan z  a 2  x 2  y 2


dengan a > 0 dan z > 0

Contoh 4.2.5
Gambarkan daerah yang dibatasi oleh z  x 2  y 2 dan z  4
Penyelesaian
Hasilnya seperti gambar berikut

z
2
4a

−2 2 y

2
x

Gambar 4.12 Benda solid yang terbentuk oleh perpotongan z  x 2  y 2 dan z = 4

Yesung Allo Padang \\Teknik Mesin UNRAM Halaman 4-6


Kalkulus II \\Semester Genap 2017-2018 Bab 4 : Geometri Dalam Ruang

4.2 KOORDINAT KUTUB


4.2.1 Pendahuluan
Jika pada koordinat Cartesius (koordinat siku-siku), sebuah titik P dapat
ditulis dalam bentuk pasangan berurutan P(x,y) maka pada koordinat kutub
(koordinat polar) sebuah titik P dapat ditulis dalam bentuk pasangan berurutan
P(r,θ). Koordinat kutub hanya bisa dipakai pada sistem dua dimensi.

P(r,θ)
r
θ
0
Sumbu kutub

Titik asal

Gambar 4.13 Menggambarkan sebuah titik pada koordinat kutub

Titik 0 disebut titik asal atau kutub. Garis horisontal dalam arah x positif
yang berawal dari titik asal disebut sumbu kutub. Sebuah titik P selain dari kutub
merupakan perpotongan antara sebuah lingkaran yang berpusat di 0 dan sebuah
sinar yang memancar dari 0. Jika r adalah jari-jari lingkaran dan θ adalah salah
satu sudut antara sinar dan sumbu kutub, maka (r,θ) adalah sepasang koordinat
kutub dari titik P (lihat gambar 4.13).
Pada koordinat Kartesius, sebuah titik hanya diwakili oleh satu koordinat.
Ini berbeda pada koordinat kutub dimana sebuah titik dapat diwakili oleh banyak
koordinat kutub. Ini disebabkan sifat θ + 2πn dimana n = 0, +1, +2,
+3….Misalkan sebuah titik dengan koordinat kutub (a, π/2) juga memiliki
koordinat (a, 5π/2), (a, 9π/2), (a, −3π/2), dan seterusnya.

(a,π/4)
a
5π/4)
0 π/4

Q(a,5π/4)

Gambar 4.14 Jari-jari bernilai negatif artinya berada pada posisi


yang berlawanan dengan titik asalnya.

Pada sistem koordinat kutub, jari-jari dapat bernilai negatif. Dalam hal ini (r,θ)
terletak pada sinar yang berlawanan arah dengan sinar yang dibentuk oleh sudut θ
dan terletak |r| satuan dari titik asal. Dengan demikian titik Q dengan koordinat
kutub (−a, π/4) sama saja dengan (a, 5π/4), seperti yang ditunjukkan pada gambar
4.14.
Koordinat kutub dapat diubah ke koordinat Kartesius, demikian pula sebaliknya.
Hubungan antara keduanya ditunjukkan pada gambar 4.15.

Yesung Allo Padang \\Teknik Mesin UNRAM Halaman 4-7


Kalkulus II \\Semester Genap 2017-2018 Bab 4 : Geometri Dalam Ruang

f(x,y) = f(r,θ)
r y

θ
x
0 x

Gambar 4.15 Hubungan antara koordinat kutub dengan koordinat


Kartesius.

r 2  x 2  y2 (4.3.a)
x  r cos  (4.3.b)
y  r sin  (4.3.c)
y
  tan 1   (4.3.d)
x
Contoh 4.3.1.1
Carilah koordinat Kartesius dari r2 = 4 sin2θ
Penyelesaian
Karena sin2θ = 2 sinθ cosθ maka
r2 = 8 sinθ cosθ
 y  x 
x 2  y 2  8  
 r  r 
8xy
x 2  y2  2
r
8xy
x 2  y2  2
x  y2
x 2  y2 2  8xy
Contoh 4.3.1.2
Carilah koordinat kutub bila koordinat Kartesiusnya  3 ,1 . (r > 0  
dan 0 < θ < 2π)
Penyelesaian
 
Titik  3 ,1 berarti x   3 dan y = −1. Titik tersebut diperlihatkan
pada gambar di bawah. Titik ini berada di kuadrant ketiga. Dari
persamaan (4.3.a) dan (4.3.d) diperoleh:
r  ( 3 ) 2  (1) 2  2

Yesung Allo Padang \\Teknik Mesin UNRAM Halaman 4-8


Kalkulus II \\Semester Genap 2017-2018 Bab 4 : Geometri Dalam Ruang

1
tan  
 3
7

6 y

θ
 3 x
0
r
−1

Gambar 4.16 Konversi koordinat Kartesius ke koordinat kutub.

 
Dengan demikian titik  3 ,1 pada koordinat Katesius menjadi
 7 
 2,  pada koordinat kutub.
 6 

Yesung Allo Padang \\Teknik Mesin UNRAM Halaman 4-9


Kalkulus II \\Semester Genap 2017-2018 Bab 4 : Geometri Dalam Ruang

4.3 KOORDINAT SILINDER


Sebenarnya koordinat silinder adalah bentuk tiga dimensi dari koordinat
kutub yaitu pada bidang xy merupakan koordinat kutub ditambahkan sumbu z
pada arah vertikal. Koordinat silinder menjadi sangat berguna bila benda solid
simetris terhadap salah satu sumbu simetri.

P(r,θ,z)

z
O y
r
θ
x

Gambar 4.32 Koordinat Tabung/Silinder


Dari gambar di atas terlihat bahwa yang berubah hanya pada bidang xy
sementara sumbu z tetap. Hubungan antara koordinat Kartesius dengan koordinat
silinder adalah:
r 2  x 2  y2 (4.4.a)
x  r cos  (4.4.b)
y  r sin  (4.4.c)
zz (4.4.d)
y
  tan 1   (4.4.e)
x
Contoh 4.4.1
Sebuah titik P dinyatakan dalam bentuk koordinat silinder sebagai
 2 
P 2, ,1 . Nyatakan titik tersebut dalam koordinat Kartesius
 3 

Penyelesaian
Titik Pr, , z   titik Px , y, z  . Ini berarti r  2 ; θ = 2π/3 dan z = 1.
Dari persamaan (4.4.b) dan (4.4.c) diperoleh:
 2 
x  2 cos   1
 3 
 2 
y  2 sin    3
 3 

Yesung Allo Padang \\Teknik Mesin UNRAM Halaman 4-10


Kalkulus II \\Semester Genap 2017-2018 Bab 4 : Geometri Dalam Ruang

Dengan demikian titik P dalam koordinat Kartesius menjadi P  1, 3 ,1 .  


Contoh 4.4.2
Sebuah titik Q dinyatakan dalam bentuk koordinat Kartesius sebagai
Q3,3,7  . Nyatakan titik tersebut dalam koordinat silinder.
Penyelesaian
Titik Q titik Qr, , z  . Ini berarti x  3 ; y = −3 dan z = −7. Dari
persamaan (4.4.a):
r 2  (3) 2  (3) 2  r3 2
Dari persamaan (4.4.e):
  3  7
  tan 1   315   
o
 3  4 4
Dengan demikian titik Q dalam koordinat silinder menjadi
    7 
Q 3 2 , ,7  .atau Q 3 2 , ,7 
 4   4 
Contoh 4.4.3
Ubah ke persamaan berikut ke sistem persamaan silinder
a. 9 x 2  9 y 2  z 2  4
b. x 2  4 y 2  z 2  1
Penyelesaian

a.  
9 x 2  y 2  z 2  4  9r 2  z 2  4
b. r cos 2  4r sin 2  z 2  1
r 2 cos 2   4r 2 sin 2   z 2  1
 
r 2 cos 2   4 sin 2   z 2  1
r 2 1  sin 2   4 sin 2  z 2  1
r 2  3r 2 sin 2   z 2  1  4r 2  3r 2 cos 2   z 2  1

Yesung Allo Padang \\Teknik Mesin UNRAM Halaman 4-11


Kalkulus II \\Semester Genap 2017-2018 Bab 4 : Geometri Dalam Ruang

4.4 KOORDINAT BOLA


Bentuk tiga dimensi dari koordinat bola ditunjukkan pada gambar berikut. Jika
sebuah titik P pada koordinat Kartesius dinyatakan dengan P(x,y,z) maka
koordinat bola dinyatakan dengan P(ρ, θ, Φ) (rho, theta dan fi).

Φ1
ρ
Φ2 konstan

θ1
y ρ2 Φ
θ2 konstan
ρ1 θ
x konstan

Gambar 4.33 Sistem koordinat bola

Pada koordinat bola, ρ adalah jarak dari sumbu simetri ke titik P sementara
Φ adalah sudut yang terbentuk oleh sumbu z positif terhadap ρ. Dalam aplikasi
disyaratkan bahwa ρ > 0; 0 < Φ < π dan 0 < θ < 2π.

z
Z
r = ρsin Φ
z = ρcosΦ P(ρ,θ,Φ)
ρ
Φ
ρcosΦ y
O
x = rcosθ θ r
rcosθ
X
x y = rsinθ Y

Gambar 4.34 Hubungan koordinat bola dengan koordinat Kartesius

Dari gambar diperoleh hubungan antara koordinat Kartesius dengan


koordinat bola sebagai berikut.

Yesung Allo Padang \\Teknik Mesin UNRAM Halaman 4-12


Kalkulus II \\Semester Genap 2017-2018 Bab 4 : Geometri Dalam Ruang

Pada segitaga OPZ menghasilkan


r   sin  (4.5.a)
Panjang OZ  z   cos  (4.5.b)
Dalil Pytagoras   2  r 2  z 2  2  x 2  y2  z 2 (4.5.c)
Pada bidang xy atau pada segitiga OXY:
Panjang OX  x = r cosθ  x   sin  cos  (4.5.d)
Panjang XY  y = r sinθ  y   sin  sin  (4.5.e)
Dalil Pytagoras  r 2  x 2  y 2 (4.5.f)
y
  tan 1   (4.5.g)
x
 
1  z  1  z
  cos    cos  (4.5.h)
  x 2  y 2  z 2 
 

Contoh 4.5.1
Sebuah titik P dinyatakan dalam bentuk koordinat Kartesius sebagai
P0,1,1 . Nyatakan titik tersebut dalam koordinat bola P, ,   .

Penyelesaian

Titik P titik Px , y, z  . Ini berarti x  0 ; y = 1 dan z = −1. Dari


persamaan (4.5.c):
 2  (0) 2  (1) 2  (1) 2   2
Dari persamaan (4.5.g):
1
  tan 1   = 90o =  / 2
0
Dari persamaan (4.5.h)
 1  3
  cos 1   = 135o =
 2 4
Dengan demikian
  3 
P0,1,1 pada koordinat Kartesius menjadi P 2 , , 
 2 4 

Contoh 4.5.2

 4  
Ubah koordinat bola  4, ,  menjadi koordinat Kartesius.
 3 3

Penyelesaian

4 
Dari soal diperoleh   4 ;   dan   .
3 3

Yesung Allo Padang \\Teknik Mesin UNRAM Halaman 4-13


Kalkulus II \\Semester Genap 2017-2018 Bab 4 : Geometri Dalam Ruang


Dari persamaan (4.5.b) z  4 cos   2
3
    4   3  1 
Dari persamaan (4.5.d) x  4 sin   cos   4      3

3  3   2  2 
    4   3  3
Dari persamaan (4.5.e) y  4 sin   sin    4  

  3

3  3   2  2 
 4  
Dengan demikian  4, ,  pada koordinat bola menjadi  3 ,3,2  
 3 3
pada koordinat Kartesius.

Contoh 4.5.3
Gambarkan daerah yang dinyatakan oleh:

a. 2    3 dan    
2
 
b.   2 ; 0    dan 0   
2 3
Penyelesaian
a. 2    3 adalah dua buah bola dengan jari-jari 2 dan 3 satuan

panjang; sementara     menyatakan separuh bagian bawah
2
bola.

2 3 y


Gambar 4.35 Grafik daerah 2    3 dan     merupakan separuh
2
bawah dari bola berlapis

Yesung Allo Padang \\Teknik Mesin UNRAM Halaman 4-14


Kalkulus II \\Semester Genap 2017-2018 Bab 4 : Geometri Dalam Ruang

 
b.   2; 0    dan 0    adalah bola dengan jari-jari 2
2 3

satuan panjang; 0    menyatakan separuh bagian atas bola
2

dan 0    menyatakan bola diiris vertikal 60º dari sumbu x
3
positif.

2 y
π/3


Gambar 4.36 Grafik daerah   2 ; 0    dan
2

0
3

Yesung Allo Padang \\Teknik Mesin UNRAM Halaman 4-15

Anda mungkin juga menyukai