BAB 4
GEOMETRI DALAM RUANG
Indikator
Setelah mengikuti materi ini, mahasiswa dapat:
1. Membedakan antara koordinat Kartesius, kutub, silinder dan bola.
2. Merubah koordinat Kartesius ke koordinat kutub, silinder atau bola.
3. Merubah koordinat kutub, silinder atau bola ke koordinat Kartesius.
4. Menggambar grafik tiga dimensi pada koordinat Kartesius, kutub, silinder
dan bola.
Sub-Materi
4.1 Pendahuluan
4.2 Koordinat kartesius
4.3 Koordinat kutub
4.3.1 Pendahuluan
4.3.2 Menggambar Grafik Koordinat Kutub
4.3.3 Persamaan Kutub untuk Garis, Lingkaran, Konis dan Limacon
4.4 Koordinat silinder
4.5 Koordinat bola
4.1 PENDAHULUAN
Ada beberapa cara untuk menyatakan posisi sebuah titik dalam ruang dimensi
tiga. Sistem koordinat Kartesius: titik P dinyatakan dalam posisi x, y dan z dan
dinotasikan P(x,y,z). Sistem koordinat tabung P(r,θ,z) dan bola P(ρ,θ,Φ).
Penggunaan dari ketiga koordinat tersebut diilustrasikan dengan menyatakan
sebuah titik P pada gambar di bawah.
z z z
z Φ ρ
O z O y
y O y
r θ
y x θ
x x
x
Koordinat Kartesisus Koordinat Tabung Koordinat Bola
Gambar 4.1 Cara menggambarkan sebuah titik P pada tiga sistem koordinat
yang berbeda
KOORDINAT KARTESIUS
Ketiga sumbu ini membagi sistem menjadi tiga bidang yaitu xz, yz dan xy. Dan
dari ketiga bidang ini membagi sistem menjadi 8 ruang (oktan).
Oktan pertama terletak di atas bidang xy dimana semua koordinatnya positif.
Tepat dibawahnya adalah oktan kelima.
z
-x
Bidang yz
Bidang yz Oktan III
Bidang xz Oktan II Bidang xy
-y y
Bidang xy Oktan IV Oktan I Bidang xy
Bidang yz
Oktan V
Oktan VIII
Bidang xz -z
x
Gambar 4.3 Pembagian ruang (oktan) pada sistem Kartesius tiga dimensi
Oktan kedua terletak di atas bidang xy dimana koordinat y dan z positif tetapi x
negatif. Tepat dibawahnya adalah oktan keenam.
Oktan ketiga terletak di atas bidang xy dimana koordinat x dan y negatif tetapi z
positif. Tepat dibawahnya adalah oktan ketuju.
Oktan keempat terletak di atas bidang xy dimana koordinat x dan z positf tetapi y
negatif. Tepat dibawahnya adalah oktan kedelepan.
Contoh 4.2.1
Gambarkan daerah yang dibatasi oleh z = 4 − x − y; x = 2 dan y = 1 pada
daerah oktan pertama
Penyelesaian
Untuk menggambarkan fungsi z = 4 − x − y, mula-mula jadikan salah
satu variabel bernilai nol, sementara yang lain tetap.
Ambil x = 0 sehingga persamaan menjadi z = 4 − y. Ini berarti kita
bekerja pada bidang yz. Kurvanya ditunjukkan pada gambar a.
z A(0, 0, 4)
z
A(0, 0, 4)
Bidang
Bidang
z=4−x y
z=4−y
C(0, 4, 0) x
y
x B(4, 0, 0)
a. Gambar bidang z = 4 − y b. Gambar bidang z = 4 − x
Gambar 4.4 Cara menggambar sebuah bidang pada sistem koordinat tiga dimensi
Ambil y = 0 sehingga persamaan menjadi z = 4 − x. Ini berarti kita
bekerja pada bidang xz. Kurvanya ditunjukkan pada gambar b.
Ambil z = 0 sehingga persamaan menjadi x + y = 4. Ini berarti kita
bekerja pada bidang xy. Kurvanya ditunjukkan pada gambar c.
Ketiga gambar tersebut kita satukan sehingga terbentuklah benda solid
seperti yang ditunjukkan pada gambar e.
z
z
C(0, 4, 0)
y
Bidang y
x x+y=4
B(4, 0, 0)
x
c. Gambar bidang x + y = 4 d. Menyatukan ketiga bidang
Gambar 4.5 Masing-masing bidang (a, b dan c) digabung menjadi satu (d)
C(0, 4, 0)
C(0, 4, 0)
y
y
garis
x y =1
x B(4, 0, 0)
B(4, 0, 0)
e. Gambar bidang z = 4 − x − y f. Hasil pemotongan oleh y = 1
z
A(0, 0, 4) z
A(0, 0, 4)
Bidang
x =2
C(0, 4, 0)
C(0, 4, 0)
y y
x Garis x =2 x
B(4, 0, 0) B(4, 0, 0)
Contoh 4.2.2
Gambarkan daerah yang dibatasi oleh z = 4 − x2 dan x + y = 4 pada
daerah oktan pertama
Penyelesaian
Proses penggambarannya ditampilkan pada deretan gambar di bawah.
z A(0, 0, 4)
z A(0, 0, 4)
A(−2, 0, 0)
y y
x
B(2, 0, 0) x B(2, 0, 0)
y
y
x B(2, 0, 0)
x B(2, 0, 0)
Gambar 4.9 Benda z = 4 − x2 yang berada di oktan pertama dipotong oleh bidang
x + y =4
Contoh 4.2.3
Gambarkan daerah yang dibatasi oleh x2 + y2 = 4 ; z + y = 3 dan z > 0
Penyelesaian
Hasilnya seperti gambar berikut
z
z+y=3
x2 + y2 = 4
y
x
Gambar 4.10 Benda solid yang terbentuk oleh perpotongan x2 + y2 = 4 ; z + y = 3
dan z > 0
Contoh 4.2.4
Gambarkan daerah yang dibatasi oleh z a 2 x 2 y 2 ; z > 0 dan a 0
Penyelesaian
Hasilnya seperti gambar berikut
z
a2
−a a y
a
x
Contoh 4.2.5
Gambarkan daerah yang dibatasi oleh z x 2 y 2 dan z 4
Penyelesaian
Hasilnya seperti gambar berikut
z
2
4a
−2 2 y
2
x
P(r,θ)
r
θ
0
Sumbu kutub
Titik asal
Titik 0 disebut titik asal atau kutub. Garis horisontal dalam arah x positif
yang berawal dari titik asal disebut sumbu kutub. Sebuah titik P selain dari kutub
merupakan perpotongan antara sebuah lingkaran yang berpusat di 0 dan sebuah
sinar yang memancar dari 0. Jika r adalah jari-jari lingkaran dan θ adalah salah
satu sudut antara sinar dan sumbu kutub, maka (r,θ) adalah sepasang koordinat
kutub dari titik P (lihat gambar 4.13).
Pada koordinat Kartesius, sebuah titik hanya diwakili oleh satu koordinat.
Ini berbeda pada koordinat kutub dimana sebuah titik dapat diwakili oleh banyak
koordinat kutub. Ini disebabkan sifat θ + 2πn dimana n = 0, +1, +2,
+3….Misalkan sebuah titik dengan koordinat kutub (a, π/2) juga memiliki
koordinat (a, 5π/2), (a, 9π/2), (a, −3π/2), dan seterusnya.
(a,π/4)
a
5π/4)
0 π/4
Q(a,5π/4)
Pada sistem koordinat kutub, jari-jari dapat bernilai negatif. Dalam hal ini (r,θ)
terletak pada sinar yang berlawanan arah dengan sinar yang dibentuk oleh sudut θ
dan terletak |r| satuan dari titik asal. Dengan demikian titik Q dengan koordinat
kutub (−a, π/4) sama saja dengan (a, 5π/4), seperti yang ditunjukkan pada gambar
4.14.
Koordinat kutub dapat diubah ke koordinat Kartesius, demikian pula sebaliknya.
Hubungan antara keduanya ditunjukkan pada gambar 4.15.
f(x,y) = f(r,θ)
r y
θ
x
0 x
r 2 x 2 y2 (4.3.a)
x r cos (4.3.b)
y r sin (4.3.c)
y
tan 1 (4.3.d)
x
Contoh 4.3.1.1
Carilah koordinat Kartesius dari r2 = 4 sin2θ
Penyelesaian
Karena sin2θ = 2 sinθ cosθ maka
r2 = 8 sinθ cosθ
y x
x 2 y 2 8
r r
8xy
x 2 y2 2
r
8xy
x 2 y2 2
x y2
x 2 y2 2 8xy
Contoh 4.3.1.2
Carilah koordinat kutub bila koordinat Kartesiusnya 3 ,1 . (r > 0
dan 0 < θ < 2π)
Penyelesaian
Titik 3 ,1 berarti x 3 dan y = −1. Titik tersebut diperlihatkan
pada gambar di bawah. Titik ini berada di kuadrant ketiga. Dari
persamaan (4.3.a) dan (4.3.d) diperoleh:
r ( 3 ) 2 (1) 2 2
1
tan
3
7
6 y
θ
3 x
0
r
−1
Dengan demikian titik 3 ,1 pada koordinat Katesius menjadi
7
2, pada koordinat kutub.
6
P(r,θ,z)
z
O y
r
θ
x
Penyelesaian
Titik Pr, , z titik Px , y, z . Ini berarti r 2 ; θ = 2π/3 dan z = 1.
Dari persamaan (4.4.b) dan (4.4.c) diperoleh:
2
x 2 cos 1
3
2
y 2 sin 3
3
a.
9 x 2 y 2 z 2 4 9r 2 z 2 4
b. r cos 2 4r sin 2 z 2 1
r 2 cos 2 4r 2 sin 2 z 2 1
r 2 cos 2 4 sin 2 z 2 1
r 2 1 sin 2 4 sin 2 z 2 1
r 2 3r 2 sin 2 z 2 1 4r 2 3r 2 cos 2 z 2 1
Φ1
ρ
Φ2 konstan
θ1
y ρ2 Φ
θ2 konstan
ρ1 θ
x konstan
Pada koordinat bola, ρ adalah jarak dari sumbu simetri ke titik P sementara
Φ adalah sudut yang terbentuk oleh sumbu z positif terhadap ρ. Dalam aplikasi
disyaratkan bahwa ρ > 0; 0 < Φ < π dan 0 < θ < 2π.
z
Z
r = ρsin Φ
z = ρcosΦ P(ρ,θ,Φ)
ρ
Φ
ρcosΦ y
O
x = rcosθ θ r
rcosθ
X
x y = rsinθ Y
Contoh 4.5.1
Sebuah titik P dinyatakan dalam bentuk koordinat Kartesius sebagai
P0,1,1 . Nyatakan titik tersebut dalam koordinat bola P, , .
Penyelesaian
Contoh 4.5.2
4
Ubah koordinat bola 4, , menjadi koordinat Kartesius.
3 3
Penyelesaian
4
Dari soal diperoleh 4 ; dan .
3 3
Dari persamaan (4.5.b) z 4 cos 2
3
4 3 1
Dari persamaan (4.5.d) x 4 sin cos 4 3
3 3 2 2
4 3 3
Dari persamaan (4.5.e) y 4 sin sin 4
3
3 3 2 2
4
Dengan demikian 4, , pada koordinat bola menjadi 3 ,3,2
3 3
pada koordinat Kartesius.
Contoh 4.5.3
Gambarkan daerah yang dinyatakan oleh:
a. 2 3 dan
2
b. 2 ; 0 dan 0
2 3
Penyelesaian
a. 2 3 adalah dua buah bola dengan jari-jari 2 dan 3 satuan
panjang; sementara menyatakan separuh bagian bawah
2
bola.
2 3 y
Gambar 4.35 Grafik daerah 2 3 dan merupakan separuh
2
bawah dari bola berlapis
b. 2; 0 dan 0 adalah bola dengan jari-jari 2
2 3
satuan panjang; 0 menyatakan separuh bagian atas bola
2
dan 0 menyatakan bola diiris vertikal 60º dari sumbu x
3
positif.
2 y
π/3
Gambar 4.36 Grafik daerah 2 ; 0 dan
2
0
3