Hal.
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………….. iii
iii
BAB I
TITIK DAN VEKTOR DALAM RUANG DIMENSI TIGA
1
aplikat. Titik-titik P(2, 3, 4) dan Q(4, -2, 3) berturut-turut terletak dalam oktan I
dan II. Titik O(0, 0, 0) disebut titik asal. Setiap pada sumbu x, ordinat dan
aplikatnya nol, sedang suatu titik yang terletak pada bidang xy, aplikatnya nol.
Selanjutnya untuk menggambar sebuah titik, kita tidak perlu menggambar
balok, tetapi cukup dengan tiga ruas garis yang menyatakan panjang absis,
ordinat, dan aplikatnya. Sebagai contoh perhatikan koordinat T(3, 5, 4) sebagai
berikut.
T(3,5,4)
Gambar 1.1
Setiap titik yang aplikatnya positif terletak di atas bidang xy dan jika aplikatnya
negatif terletak di bawah bidang xy. Demikian juga untuk bidang-bidang yang lain
(xz dan yz).
Contoh 1.1. Titik A(1, -2,-4) terletak di oktan VI
Titik B(3, 4, -2) terletak di oktan V
Titik C(-2, -3, -5) terletak di oktan VII
Titik D(-4, -1, 6) terletak di oktan III
2
1.2 Jarak Dua Titik
Perhatikan gambar 1.2 dibawah ini. Akan ditentukan jarak titik asal O ke
Z
titik P( x , y , z ).OA x ,AB y , dan BP z.
1 1 1 1 1 1
P( x1 , y1 , z1 )
Gambar 1.2
OB 2 OA 2 AB 2 x12 y12
OP 2 OB 2 BP 2
OP 2 x12 y12 z1 2
OP x2 y2 z2
1 1 1 Jarak titik O ke titik P( x1 , y1 , z1 ).
Selanjutnya akan ditentukan rumus jarak dua titik sebarang, misalnya titik-
titik P( x1 , y1 , z1 ) dan Q( x2 , y2 , z2 ). Perhatkan gambar 1.3 di bawah ini.
3
D
A Y
B C
X
Gambar 1.3
AB x2 x1
BC y2 y1
DQ z2 z1
AC 2 AB 2 BC 2
AC 2 x 2
x1
2 y 2y 1
2
PD AC
PQ 2 x 2
x1
2 y 2
y1
2 z 2
z2
1
PQ x2 x1 2 y2 y1 2 z2 z1 2
Jawab: PQ x2 x1 2 y2 y1 2 z2 z1 2
PQ 16 49 16
PQ 9
4
1.3 Vektor Dalam Ruang Dimensi Tiga
Dalam ruang dimensi tiga suatu titik dinyatakan dengan tiga komponen,
yaitu absis, ordinat, dan aplikat. Misalnya titik D( x1 , y1 , z1 ); vektor posisi
posisi titik A, dan b x2 , y2 , z2 adalah vektor posisi titik B, serta titik C terletak
c na mb
mn
n x 1 , y 1 , z1 m x 2 , y 2 , z2
x c , y c , zc
m n
1
xc , yc , zc nx1 mx2 , ny1 my2 , nz1 mz2 m n
5
Jadi xc nx1 mx2 ; yc ny1 my2 ; zc nz1 mz2
m n m n m n
Contoh 1.4. Segitiga OAB dengan O titik asal, A(4, -2, 1) dan B(6, -3, -11). Titik D
xD 2.4 3.6 1
5
3 2 5
yD 2.( 2) 3.( 3) 3
2
3 2 5
zD 2.1 3.( 11) 1
6
3 2 5
1 3 1
Jadi D 5 ,2 ,6 .
5 5 5
Apabila a a1 , a2 , a3 , maka panjang vektor a yang ditulis dengan a adalah
a a12 a2 2 a3 2
Jika a a1 , a2 , a3 adalah vektor posisi titik A dan b b1 ,b2 ,b3 adalah vektor posisi
titik B, maka
AB b a
b1 , b2 ,b3 - a1 , a2 , a3
b1 a1 , b2 a2 , b3 a3
Jika u u1 , u2 ,u3 dan v v1 , v2 ,v3 maka perkalian titiknya didefinisikan sama dengan
pada vektor di bidang, yaitu:
u v u v cos dengan 0
6
Dan dengan mengingat i 1, 0, 0 , j 0, 1, 0 , dan k 0, 0, 1 , maka mudah
dimengerti bahwa:
i j j k i k 0, dan
i i j j k k 1
u v u1v1 u2v2 u3v3 dan hasil kali dua vektor ini berupa skalar. Selanjutnya
jika dua vektor saling tegak lurus, maka hasil kali titiknya sama dengan nol;
sebaliknya jika hasil kali titik dari dua vektor yang bukan vektor nol sama dengan
nol, maka dua vektor tersebut saling tegak lurus. Hal ini dapat ditulis sebagai
berikut:
u v 0 u v atau u 0 atau v 0
7
atau
v uv
u1v1 u 2 2 3 3
cos
u 2u 2 u 2 v2 v 2 v 2
1 2 3 1 2 3
a 2,4,4
9 9 9 Gambar 1.4
b u a 2, 3, -1 -
2
,4,4 9
99
b 20 , 23 , -13
9 9 9
yaitu a b 0 .
8
1.4 Hasil Kali Silang Dua Vektor
Perhatikan gambar 1.5 berikut ini.
a b
Gambar 1.5
a b = a b sin u
dengan u adalah vektor satuan yang tegak lurus dengan a dan b dan mengikuti
aturan pada sistem tangan kanan.
Memperhatikan definisi tersebut, karena u adalah vektor satuan, maka
a b = a b sin
Karena arah u ditentukan dengan aturan pada sistem aturan tangan kanan, maka
dapat disimpulkan bahwa:
b a = b a sin . ( u)
= - a b sin . u
= -( a b )
9
a b = a b sin u
a b =0
Maka dapat disimpulkan bahwa dua vektor yang tidak nol adalah sejajar jika dan
hanya jika hasil kali silangnya sama dengan nol.
Hasil kali silang vektor-vektor bersifat distributif terhadap penjumlahan
vektor, yaitu: a (b c) (a b) (a c)
i j = i j sin .k
2
i j = k
a b = (a1 i a2 j a3 k) (b1 i b2 j b3 k)
a b=i a2 a3 j a1 a3 k a1 a2
b2 b3 b1 b3 b1 b2
i j k
a b = a1
a3
b b b
1 2 3
10
Dengan mengingat kembali cara menghitung determinan dengan menggunakan
kofaktor-kofaktor baris pertama.
Selanjutnya dengan mengingat sifat determinan bahwa apabila dua baris
suatu determinan ditukarkan maka determinan yang lainnya negatif dari nilai
determinan semula.
i j k i j k
b a = b1 b2 b3 = - a1 a2 a3 = -( a b ) (bukti sifat anti komutatif)
a1 a2 a3 b1 b2 b3
Hitunglah a b; a b a ; b a b.
i j k
Jawab: a b = 1 2 1
=i 2 1 -j 1 1 +k 1 2
4 1 2 1 2 4
2 4 1
= 2i j 0k 2i j
a b a = ( 2i j) (i 2 j k) 0
b a b ( 2i 4 j k) (2i j) 0
11
BAB II
PERSAMAAN GARIS LURUS
Pada gambar dibawah ini l adalah garis yang melalui titik P o(xo, yo, zo) dan
sejajar dengan vektor v ai b j ck. Untuk menentukan persamaan garis l,
r ro tv r
ro tv
Z P
P0
r
r0
v
Y
Karena r adalah vektor posisi sebarang titik P pada garis l dan memenuhi
persamaan terakhir, maka setiap titik P pada garis l akan memenuhi persamaan
tersebut. Dengan kata lain, persamaan garis l yang melalui P o(xo, yo, zo) dan
sejajar vektor v = <a, b, c> adalah r ro tv
Selanjutnya persamaan ini disebut persamaan vektor garis l
Atau
12
x, y, z xo , yo , zo t a,b,c
x, y, z xo ta, yo tb, zo tc
x xo ta; y yo tb; z zo tc
Contoh
Tentukan persamaan simetrik dari garis potong bidang-bidang
2x – y – 5z = -14 dan 4x + 5y + 4z = 28.
Jawab
Dari dua persamaan bidang tersebut jika dihilangkan x, diperoleh y + 2z = 8. Jika
3
dihilangkan y, maka diperoleh x = z – 3. Selanjutnya dari dua persamaan ini
2
dapat disusun persamaan simetriknya, yaitu
y 8 z, x 3 z
2 3
2
x 3 y 8 z atau
3 2
2
x 3 y 8 z .
3 4 2
13
Selanjutnya dapat dicari persamaan garis melalui dua titik. Misalkan titik A(x 1, y1,
z1) dan B(x2, y2, z2). Vektor-vektor posisi titik-titik A dan B masing-masing adalah
a = <x1, y1, z1> dan b = <x2, y2, z2) dengan garis yang melalui A dan B. Dengan
mengambil sebarang titik R(x, y, z) pada garis tersebut yang vektor posisinya
adalah r = <x, y, z>. Maka persamaan vektor garis AB adalah
r = a + t(b – a) dengan t bilangan real.
<x, y, z> = <x1, y1, z1> + t<x2 – x1, y2 – y1, z2 – z1>
x = x1 + t(x2 – x1), y = y1 + t(y2 – y1), z = z1 + t(z2 – z1).
Selanjutnya persamaan ini disebut persamaan para metrik garis AB.
Dengan menghilangkan parameter t dari persamaan parametrik tersebut akan
diperoleh persamaan simetrik dari garis AB sebagai
xx yy zz
berikut 1 1 1
x2 x1 y2 y1 z2 z1
Contoh
Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik A(3, 2, 1) dan B(5, -1, -2)
Jawab
Persamaan garis lurus yang melalui A dan B adalah
x 3 y 2 z 1
5 3 1 2 2 1
x 3 y 2 z 1
2 3 3
14
Misalkan garis l dan bidang tersebut berpotongan, maka koordinat titik potongnya
dicari dengan menyelesaikan x, y, dan z dari tiga persamaan tersebut. Salah satu
cara menyelesaikannya dengan memisalkan bahwa
x x y y z z
1 1 1 =t
a b c
x = x1 + at, y = y1 + bt, z = z1 + ct disubstitusikan pada persamaan bidang, maka
diperoleh
A(x1 + at) + B(y1 + bt) + C(z1 + ct) + D = 0
(Aa + Bb + Cc)t + Ax1 + By1 + Cz1 + D = 0
Apabila Aa + Bb + Cc 0, maka akan diperoleh nilai t, sehingga koordinat titik
potong garis dan bidang diperoleh dengan mensubstitusikan nilai t kedalam
persamaan garis yang memuat t.
Jika Ax1 + By1 + Cz1 + D = 0 dan Aa + Bb + Cc 0 maka titik potong garis dan bidang
adalah (x1, y1, z1).
Jika Aa + Bb + Cc = 0 dan Ax1 + By1 + Cz1 + D 0, maka garis dan bidang akan sejajar.
Contoh
Carilah persamaan bidang yang memuat garis x = 1 + 2t, y = -1 + 3t, z = 4 + t dan
titik (1, -1, 5).
15
Jawab
Ambil dua titik pada garis dengan cara memberi harga t, misal t = 0 dan t = 1 akan
diperoleh titik-titik (1, -1, 4) dan (3, 2, 5). Selanjutnya persamaan bidang yang
dicari adalah persamaan bidang yang melalui titik-titik (1, -1, 5), (1, -1, 4), dan (3,
2, 5) yaitu
x y z 1
1 1 5 1
0
1 1 4 1
3 2 5 1
3x – 2y – 5 = 0
Penyelesaian cara lain yaitu dengan menggunakan vektor arah garis, yaitu m = <2,
3, 1> dan sebuah titik (1, -1, 4) pada garis, serta titik (1, -1, 5) yang diketahui. Dua
titik ini menentukan vektor u = <0, 0, 1>.
Vektor normal bidang yang dicari adalah
i j k
mxu=2 3 1 3i 2 j
0 0 1
Letak dua garis lurus dalam ruang dimensi tiga. Dua buah garis lurus dalam ruang mungkin akan
berpotongan, sejajar, berimpit, atau bersilangan. Misalkan diketahui dua garis berikut ini
x x1 y y1 z z1 x x2 y y2 z z2
dan
a1 b1 c1 a2 b2 c2
sudut antara dua garis tersebut sama dengan sudut yang dibentuk oleh vektor-
vektor arahnya yaitu m1 = <a1, b1, c1> dan m2 = <a2, b2, c2>.
Jika adalah sudut yang dibentuk oleh dua garis tersebut, maka
16
a1a2 b1b2 c1c2
Cos =
a 2 b2 c2 a 2 b 2 c 2
1 1 1 2 2 2
Dua garis akan sejajar apabila vektor-vektor arahnya sejajar, yaitu m 1 = tm2
dengan t suatu bilangan real. Sehingga bentuknya menjadi <a 1, b1, c1> = t<a2, b2,
c2>, atau
a b c
1 1 1 .
a2 b2 c2
Dua garis saling tegak lurus apabila vektor-vektor arahnya saling tegak lurus, yaitu
m1.m2 = 0
<a1, b1, c1> . <a2, b2, c2> = 0
a1a2 + b1b2 + c1c2 = 0
Dua garis akan berpotongan apabila ada penyelesaian untuk x, y, dan z dari empat
persamaan bidang yang menyatakan dua persamaan garis tersebut.
Contoh
Tunjukkan bahwa garis-garis
x 1 y 2 z 4 dan x 2 y 1 z2
4 3 2 1 1 6
berpotongan, dan carilah persamaan bidang yang memuat dua garis tersebut.
Jawab
Dimisalkan bahwa:
x 1 y 2 z 4 t dan x 2 y 1 z 2 k
4 3 2 1 1 6
Atau x = 1 – 4t y = 2 + 3t z = -2 + 6k
X=2–ky=1+k z = -2 + 6k
Maka diperoleh persamaan:
1 – 4t = 2 – k, 2 + 3t = 1 + k, dan 4 – 2t = -2 + 6k
Dari k = 4t + 1, k = 3t + 1 diperoleh t = 0 dan k = 1 yang memenuhi
persamaan 4 – 2t = -2 + 6k.
17
Jadi titik potongnya adalah (1, 2, 4).
Untuk mencari persamaan bidang yang memuat dua garis tersebut
ditentukan vektor normalnya dulu, yaitu dengan perkalian silang dari vektor-
m m
vektor arah garis, yaitu 14,3, 2 dan 2 1,1,6
i j k
Vektor normal bidangnya adalah n m1 xm 2 4 3 2
1 1 6
n 20i 26 j k
Jadi persamaan bidang yang dicari adalah persamaan bidang yang melalui titik (1,
2, 4) dan tegak lurus n yaitu:
20(x – 1) + 26(y – 2) – (z – 4) = 0
20x + 26y – z = 68.
B1D2 B2 D1 A1D2 A2 D1
x y
A1B2 A2 B1 A2 B1 A1B2 z
B1C2 B2C1 A2C1 A1C2 A1B2 A2 B1
Terlihat bahwa bilangan-bilangan arah (vektor arah) dari garis tersebut adalah
m = <B1C2 – B2C1, -A1C2 + A2C1, A1B2 – A2B1>
18
Atau dalam bentuk determinan menjadi
m B1 B2 , A1 A2 , A1 A2
C1 C2 C1 C2 B1 B2
dengan cara sebagai berikut. Dibuat bidang melalui garis g 2 dan sejajar g1. Pilih
suatu titik P pada garis g1. Maka jarak garis g1 dan g2 sama dengan jarak titik P ke
bidang .
Contoh
Berapakah jarak garis g1 : 7x – 4z – 38 = 0, 7y – 5z + 37 = 0 dan
garis g2 : 7x + 8z – 16 = 0, 7y – 3z = 15
Jawab
Persamaan bidang yang melalui garis g1 adalah anggota berkas bidang
(7x + 4z – 38) + t(7y – 5z + 37) = 0. Atau 7x + 7ty + (4 – 5t)z – 38 + 37t =
0. Vektor normal bidang ini adalah n = <7, 7t, 4-5t>. Sedangkan vektor
m 0 8, 7 8 , 7 0 56,21,49 .
7 3 0 3 0 7
19
d = 0 2.3 2.2 16 6
1 4 4
Jadi jarak garis-garis g1 dan g2 adalah 6.
Soal-soal
1. Carilah persamaan parameter dan persamaan simetrik garis lurus yang melalui
titik-titik (1, -2, 3) dan (4, 5, 6).
2. Carilah persamaan simetrik garis potong bidang-bidang x + y – z = 1 dan 3x –
3y + 7z = 9, serta tentukan vektor arahnya.
3. Carilah persamaan simetrik garis yang melalui titik (4, 0, 6) dan tegak lurus
pada bidang x – 5y + 2z = 10.
4. Carilah persamaan garis yang melalui titik (-5, 7, -2) dan tegak lurus pada
vektor-vektor <2, 1, -3> dan <5, 4, -1>.
5. Carilah persamaan garis yang melalui titik (5, -3, 4) dan memotong tegak lurus
sb x.
6. Carilah persamaan garis yang melalui titik (2, -4, 5) yang sejajar dengan bidang
x8y5z1
3x + y – 2z = 5 dan tegak lurus pada garis g:
2 3 1
7. Carilah persamaan bidang yang memuat garis-garis
g1 : x = -2 + 2t, y = 1 + 4t, z = 2 – t dan
g2 : x = 2 – 2t, y = 3 – 4t, z = 1 + t
8. Carilah persamaan bidang yang memuat garis g1 : x = 3t, y = 1 + t, z = 2t dan
sejajar dengan garis g2 : 2x – y + z = 0, y + z + 1 = 0.
20
BAB III
PERSAMAAN BOLA
Bola dengan pusat titik O (titik asal) dan berjari-jari r, persamaannya diperoleh
dengan cara mengambil sebarang titik P(x, y, z) pada bola. Sehingga
OP r (x, y, z).
P(x,y)
O Y
OP r x2 y2 z2 jari-jarinya r = r
2 2 2 2
r =x +y +z .
Karena P(x, y, z) sebarang titik pada bola, maka setiap titik (x, y, z) pada bola
2 2 2 2
berlaku x + y + z = r . Ini berarti persamaan bola dengan pusat O dan berjari-jari
r adalah:
2 2 2 2
x +y +z =r .
Selanjutnya akan dicari persamaan bola dengan jari-jari r dan titik pusat M(a, b, c).
21
2
2
PMr r.r (x a, y b, z c). (x a, y b, z c).
2 2 2 2
r = (x – a) + (y – b) + (z – c) .
P(x,y,z)
•M
O Y
Karena P(x, y, z) sebarang titik pada bola yamg memenuhi persamaan tersebut
diatas, maka setiap titik (x, y, z) pada bola memenuhi persamaan tersebut. Hal ini
berarti persamaan bola dengan jari-jari r dan titik pusat (a, b, c) adalah:
2 2 2 2
(x – a) + (y – b) + (z – c) = r .
Contoh
Carilah persamaan bola yang berpusat di titik (1, 3, 2) dan melalui titik (2, 5, 0).
Jawab
Persamaan bola yang dicari adalah persamaan bola dengan jari-jari 3 dan
berpusat di titik (1, 3, 2), yaitu:
2 2 2
(x – 1) + (y – 3) + (z – 2) = 9
2 2 2
Jika dijabarkan menjadi x + y + z – 2x – 6y – 4z + 5 = 0.
22
2 2 2 2
Rumus persamaan bola yaitu (x – a) + (y – b) + (z – c) = r dapat ditulis sebagai
2 2 2 2 2 2 2
berikut: x + y + z – 2ax – 2by – 2cz + a + b + c – r = 0
2 2 2 2
Jika –2a = A, -2b = B, -2c = C, dan a + b + c – r = D, maka persamaan bola
tersebut dapat ditulis sebagai berikut
2 2 2
x + y + z + Ax + By + Cz + D = 0
Nampak disini bahwa persamaan bola adalah suatu persamaan kuadrat dalam x,
y, dan z dengan ciri-ciri: (a) tidak memuat suku-suku xy, xz, atau yz, dan (b)
2 2 2
koefisien-koefisien x , y , dan z selalu sama.
Selanjutnya akan ditentukan titik pusat dan jari-jari dari bola dengan persamaan
2 2 2
x + y + z + Ax + By + Cz + D = 0.
Persamaan ini bisa diubah dengan melengkapi kuadrat dari x, y, dan z sebagai
berikut:
1
2
(x + Ax + A2 ) ( y2 By
1
B 2
) (z2 Cz
1
C2 )
1
A2
1
B2
1
C2 D.
4 4 4 4 4 4
Dari persamaan ini dapat dengan mudah ditentukan titik pusat dan jari-jari bola,
yaitu:
1 1 1
M( A, B, C) sebagai titik pusatnya, dan 2
22
r
1
A 2
1
B2
1
C2 D adalah jari jarinya
4 4 4
Contoh
Tentukan pusat dan jari-jari bola, jika diketahui persamaan bola tersebut adalah
2 2 2
sebagai berikut: x + y + z – 10x – 8y – 12z + 68 = 0.
Jawab
23
2 2 2
(x – 10x + 25) + (y – 8y + 16) + (z – 12z + 36) = 25 + 16 + 36 –
2 2 2
68 (x – 5) + (y – 4) + (z – 6) = 9
1 2 1 2 1 2
Jari-jari bola adalah r A B C D
4 4 4
r 25 16 36 68
r 9 3
dan suatu titik T(x1, y1, z1) pada bola. Akan dicari persamaan bidang singgung
pada bola di titik T(x1, y1, z1). Bidang singgung di titik T dan jari-jari bola melalui T
saling tegak lurus, ambil sebarang titik V(x, y, z) pada bidang singgung, maka
PT (x1 a, y1 b, z1 c)
24
PT.(PT PV ) 0
PT.PT PT.PV 0
2
r - <x1 – a, y1 – b, z1 – c> . <x – a, y – b, z – c> = 0
2
(x1 – a)(x – a) + (y1 – b)(y – b) + (z1 – c)(z – c) = r .
2 2
Ini adalah persamaan bidang singgung bola dengan persamaan (x – a) + (y – b) +
2 2
(z – c) = r ; di titik T(x1, y1, z1) pada bola.
Contoh
2 2 2
Tentukan persamaan bidang singgung pada bola (x – 3) + (y – 1) + (z – 2) = 9 di
titik (1, 3, 3).
Jawab
-2x + 2y + z – 7 = 0.
Soal-soal
1. Tuliskan persamaan bola yang pusatnya di titik (-6, 2, -3) dan jari-jarinya 2.
25
6. Carilah persamaan bola dalam kuadran pertama yang jari-jarinya 6 dan
menyinggung bidang-bidang koordinat.
8. Tentukan persamaan bola yang melalui titik-titik (3, 1, -3), (-2, 4, 1), dan (-5, 0,
0) yang titik pusatnya terletak pada bidang 2x + y – z + 3 = 0.
2 2 2
10. Tentukan persamaan bidang singgung pada bola (x – 3) + (y + 2) + (z – 1) =
25 yang sejajar dengan bidang 4x + 3z – 17 = 0.
26
BAB IV
LUASAN PUTARAN
Misalkan sumbu x diambil sebagai sumbu putar dan kurva yang diputar
terletak pada bidang YOZ. Persamaan kurva yang diputar adalah
x 0
f ( y, z) 0
Selanjutnya diambil T(xo, yo, zo) sebarang titik pada kurva. Maka dipenuhi :
xo = 0 dan f(yo , zo) = 0.
Ambil T(xo, yo, zo) sebarang titik pada kurva.
x0 0
Maka dipenuhi
f ( y0 , z0 0
Lingkaran yang dilalui T adalah perpotongan bidang yang melalui T dan tegak
lurus sumbu putar, yaitu sumbu dengan bola yang pusatnya pada sumbu x,
misalkan titik O dan jari-jarinya OT.
Jadi persamaan lingkaran yang dilalui T adalah
x = xo
2 2 2 2 2 2
x + y + z = xo + y o + z o
Selanjutnya dengan mengeleminasi xo, yo, dan zo sehingga diperoleh persamaan
luasan putarannya.
Berikut ini akan dicari bermacam-macam persamaan luasan putaran.
x y
1
a 2
b 2
Misalkan T(xo, yo, zo) sebarang titik pada ellips. Maka harus dipenuhi
zo = 0
27
x 2 yo 2
o
1
a2 b2
Persamaan bidang yang melalui T dan tegak lurus sumbu x adalah x = x0.
Persamaan bola yang melalui titik T dan titik pusatnya di O adalah
2 2 2 2 2 2
x + y + z = xo + y o + z o
Jadi persamaan lingkaran yang dilalui T adalah
x= xo
2 2 2 2 2 2
x + y + z = xo + y o + z o
Dengan mengeleminasi xo, yo, dan zo diperoleh persamaan
x2 y2 z2
1
a2 b2
Persamaan ini merupakan persamaan ellipsoida putaran dengan sumbu putar
sumbu x.
O Y
x y
1
a 2
b 2
28
Maka harus dipenuhi
z 0
0
x 2 y 2
0
2
0
2 1
a b
Persamaan bidang yang melalui T dan tegak lurus sumbu y adalah y = y0.
Persamaan bola yang melalui titik T dan titik pusatnya di O adalah
2 2 2 2 2 2
x + y + z = xo + y o + z o
Jadi persamaan lingkaran yang dilalui T adalah
y= yo
2 2 2 2 2 2
x + y + z = xo + y o + z o
Dengan mengeleminasi xo, yo, dan zo diperoleh persamaan
x2 z2 y2
1
a2 b2
Persamaan ini merupakan persamaan ellipsoida putaran dengan sumbu putar
sumbu y.
Titik–titik puncaknya adalah (a, 0, 0), (-a, 0, 0), (0, b, 0), (0, -b, 0), (0, 0, a), dan (0,
0, a).
y 2 px
29
2 2
y + z = 2px.
Persamaan ini merupakan persamaan paraboloida putaran dengan sumbu putar
sumbu x.
O Y
x y
1
a 2
b 2
Misalkan T(xo, yo, zo) sebarang titik pada hiperbola. Maka harus dipenuhi
zo = 0
x 2 y 2
o o
1
a2 b2
Persamaan bidang yang melalui T dan tegak lurus sumbu x adalah x = x0.
Persamaan bola yang melalui titik T dan titik pusatnya di O adalah
2 2 2 2 2 2
x + y + z = xo + y o + z o
Jadi persamaan lingkaran yang dilalui T adalah
x= xo
2 2 2 2 2 2
x + y + z = xo + y o + z o
Dengan mengeleminasi xo, yo, dan zo diperoleh persamaan
x2 y2 z2
1
a2 b2
30
Persamaan ini merupakan persamaan hiperboloida putaran berdaun dua dengan
sumbu putar sumbu x.
Titik puncaknya ada dua yaitu (-a, 0, 0) dan (a, 0, 0).
O Y
Jika hiperbola pada bidang XOY tersebut diputar mengelilingi sumbu y maka
diperoleh persamaan luasan sebagai berikut.
Persamaan hiperbola pada bidang XOY berbentuk
z 0
x2 y2 1
2 2
a b
Misalkan T(xo, yo, zo) sebarang titik pada hiperbola. Maka harus dipenuhi
zo = 0
x 2 y 2
o o
1
a2 b2
Persamaan bidang yang melalui T dan tegak lurus sumbu y adalah y = y0.
Persamaan bola yang melalui titik T dan titik pusatnya di O adalah
2 2 2 2 2 2
x + y + z = xo + y o + z o
Jadi persamaan lingkaran yang dilalui T adalah
31
y = yo
2 2 2 2 2 2
x + y + z = xo + y o + z o
Dengan mengeleminasi xo, yo, dan zo diperoleh persamaan
x2 z2 y2
1
a2 b2
Persamaan ini merupakan persamaan hiperboloida putaran berdaun satu dengan
sumbu putar sumbu y.
Beberapa titik puncaknya adalah (a, 0, 0), (-a, 0, 0), (0, 0, a), dan (0, 0, -a).
O Y
3.4 Suatu Garis Lurus Pada Bidang XOY Diputar Mengelilingi Sumbu X
a. Misalkan persamaan garis yang diputar adalah
z 0
x my p
Misalkan T(xo, yo, zo) sebarang titik pada garis yang diputar. Maka harus dipenuhi
zo = 0
xo = myo + p
Persamaan bidang yang melalui T dan tegak lurus sumbu x adalah x = x0.
Persamaan bola yang melalui titik T dan titik pusatnya di O adalah
2 2 2 2 2 2
x + y + z = xo + y o + z o
32
Z
O Y
y2 z2 (x p)2
1
k2 m2 k 2
Persamaan ini merupakan persamaan hiperboloida putaran berdaun satu.
33
Z
O Y
x (y b) r
Misalkan T(xo, yo, zo) sebarang titik pada garis yang diputar. Maka harus dipenuhi
zo 0
2
x 2 ( y b) r2
o o
Persamaan bidang yang melalui T dan tegak lurus sumbu x adalah x = x0.
Persamaan bola yang melalui titik T dan titik pusatnya di O adalah
2 2 2 2 2 2
x + y + z = xo + y o + z o
Jadi persamaan lingkaran yang dilalui T adalah
x = xo
2 2 2 2 2 2
x + y + z = xo + y o + z o
Dengan mengeleminasi xo, yo, dan zo diperoleh persamaan
2 2 2 2 2 2 2 2 2
(x + y + z – r – b ) = 4b (r – x ).
34
Persamaan ini merupakan persamaan torus.
O Y
a b c
dan persamaan kurva yang diputar adalah
1 (x, y, z) 0
f
f2 (x, y, z) 0
Misalkan T(xo, yo, zo) sebarang titik pada kurva yang diputar. Maka harus dipenuhi
(x , y , z ) 0
1 o o o
f
f2 (xo , yo , zo ) 0
Lingkaran yang dilalui T adalah perpotongan bidang melalui T dan tegak lurus
sumbu putar dengan bola yang pusatnya di titik P yang terletak pada sumbu putar
35
2 2 2 2 2
(x – x1) + (y – y1) + (z – z1) = (xo – x1) + (yo – y1) + (zo –
2
z1) Jadi persamaan lingkaran yang dilalui T adalah
a(x xo ) b( y yo ) c(z zo ) 0
(x x )2 ( y y )2 (z z )2 (x x )2 (y y )2 (z z )2
1 1 1 o1 o 1 o 1
Contoh
z 0
Tentukan persamaan luasan yang terjadi dari perputaran parabola
y2 4x
y 0
mengelilingi garis
z 2x 1
Jawab
y 0
Persamaan sumbu putar adalah
z 2x 1
Vektor arah dari sumbu putar ini adalah m = <-1, 0, -2>.
Misalkan T(xo, yo, zo) sebarang titik pada parabola.
Maka harus dipenuhi
zo = 0
2
yo = 4xo
Persamaan bidang yang melalui T dan tegak lurus sumbu putar adalah
-1(x – xo) + 0(y – yo) – 2(z – zo) = 0 atau
x + 2z = xo + 2zo
Persamaan bola yang pusatnya di titik P(0, 0, 1) dan berjari-jari PT =
2 2 2 2 2 2
x2 y2 (z 1)2 adalah x + y + (z – 1) = xo + yo + (zo – 1) .
o o o
36
2
Akibatnya yo = 4xo = 4(x + 2z) = 4x + 8z.
Dengan mensubstitusikan xo, yo, dan zo diperoleh
2 2 2 2
x + y + (z – 1) = (x + 2z) + (4x + 8z) + 1
Setelah dijabarkan dan disederhanakan, diperoleh persamaan luasan yaitu:
2 2
Y – 3z – 4xz – 4x – 10z = 0.
Contoh
z 0
Diketahui persamaan garis g =
y 2x 1
Tentukan persamaan luasan yang terbentuk dari garis g yang diputar mengelilingi
sumbu x.
Jawab
Misalkan T(xo, yo, zo) sebarang titik pada garis g.
zo 0
Maka harus dipenuhi
yo 2xo 1
Persamaan bidang yang melalui titik T dan tegak lurus sumbu x adalah x =
xo. Persamaan bola yang titik pusatnya di O dan melalui T adalah
2 2 2 2 2 2
x + y + z = xo + y o + z o .
Jadi persamaan lingkaran yang dilalui T adalah
x = xo
2 2 2 2 2 2
x + y + z = xo + y o + z o .
Kita mempunyai yo = 2x + 1. Selanjutnya dengan mensubstitusikan xo, yo, dan zo
diperoleh persamaan
2 2 2 2 2
x + y + z = x + (2x + 1) + 0.
Setelah dijabarkan dan disederhanakan diperoleh persamaan luasan yang
ditanyakan yaitu:
2 2 2
-4x + y + z – 4x – 1 = 0.
37
Soal-soal
y 0
1. Suatu ellips dengan persamaan diputar mengelilingi
x2 4z2 16 0
sumbu x. Tentukan persamaan ellipsoida putaran yang terbentuk.
y 0
1
Jika suatu hiperbola dengan persamaan x2 z2 diputar mengelilingi 16 9
x2 2z
z 0
. Tentukan persamaan luasan putaran yang terjadi.
y x 2
x 0
4. Suatu parabola dengan persamaan diputar mengelilingi sumbu z.
y2 2z
Tentukan persamaan luasan yang terjadi.
y 0
5. Suatu garis diputar mengelilingi garis dengan persamaan
x z 1
x 0
. Tentukan persamaan luasan putaran yang terjadi.
2y 3z 3
38
BAB V
LUASAN BERDERAJAD DUA
Berikut ini akan diselidiki suatu luasan yang terjadi dari suatu ellips dan
hiperbola yang letak dan besarnya berubah menurut aturan tertentu.
a b
Pada bidang YOZ terletak ellips dengan persamaan
x 0
y 2 z2
2 2 1
b c
Kedua ellips diatas mempunyai puncak-puncak yang sama pada sumbu y.
Selanjutnya ellips yang terletak pada bidang XOY digerakkan dengan aturan
sebagai berikut.
a) bidangnya selalu sejajar dengan bidang XOY,
b) titik pusatnya tetap pada sumbu z,
c) dua dari puncaknya selalu terletak pada ellips yang terletak pada bidang YOZ,
dan
d) ellips tetap sebangun dengan ellips yang digerakkan.
Berarti ellips pada bidang YOZ merupakan garis arah dari ellips yang bergerak.
Adapun persamaan luasan yang terjadi dapat dicari sebagai berikut.
z 0
Misalkan ellips x y2 digerakkan sehingga terletak pada bidang z = dan
2
2 2 1
a b
setengah sumbu-sumbunya adalah xo dan yo berturut-turut sumbu yang sejajar
sumbu x dan sumbu y.
Karena memenuhi aturan a, b, dan c, maka titik (0, y o, ) terletak pada ellips
x 0 2 2
y 2
2
y 2 z2 sehingga memenuhi o
1 atau yo b2 (1 )
2 2 1 b2 c2
b c c2
39
xo a
Karena aturan a, b, dan d maka dipenuhi
yo b
2 2
a2 2 a2 2
Atau xo 2 yo .b 2 (1 ) = a (1 ).
2 2
b2 c c b2
Jadi persamaan ellips yang terletak pada bidang z = tersebut adalah:
z
2 2
x
y
x 2 y 2 1
o o
atau
z
x 2 y 2
2 2 1
2 2
a
(1 2) b (1 2)
c c
Dengan mengeleminasi dan persamaan ellips ini, diperoleh persamaan
x2 y2 z2
1
a2 b2 c2
Persamaan ini merupakan persamaan ellipsoida dengan titik pusat O dan sumbu-
sumbunya berimpit dengan sumbu-sumbu koordinat.
Jika dua diantara a, b, dan c adalah sama, maka ellipsoida tersebut merupakan
suatu ellipsoida putaran. Jika a = b = c, maka ellipsoida tersebut merupakan bola.
y0
x0
O Y
40
2. Ellips yang digerakkan terletak pada bidang XOY dengan persamaan
z
2
0 2
x y
1
a 2
b 2
dan persamaan garis arah dari ellips yang bergerak adalah hiperbola pada bidang
YOZ dengan persamaan
x 0
y 2 z2
2 2 1
b c
Selanjutnya ellips digerakkan dengan aturan:
a) bidangnya selalu sejajar dengan bidang XOY,
b) titik pusat ellips selalu terletak pada sumbu z,
c) dua dari puncaknya selalu terletak pada garis arah, dan
d) ellips yang digerakkan selalu tetap sebangun dengan ellips semula.
Misalkan ellips digerakkan sehingga terletak pada bidang z = dan setengah
atau
41
z
x 2 y 2
2 2 1
2 2
a
(1 2 ) b (1 2)
c c
Dengan mengeleminasi dan persamaan ellips ini, diperoleh persamaan
x2 y2 z2
1
a2 b2 c2
Persamaan ini merupakan persamaan hiperboloida berdaun satu dengan titik
pusat O dan sumbu-sumbunya berimpit dengan sumbu-sumbu koordinat. Jika a =
b maka diperoleh hiperboloida putaran.
y0
x0
O Y
x y
1
a 2
b 2
dan garis arah dari ellips yang digerakkan adalah hiperbola dengan persamaan
x 0
y2 z2
b2 c2 1
42
b) titik pusat ellips selalu terletak pada sumbu z,
c) dua dari puncaknya selalu terletak pada garis arah, dan
d) ellips yang digerakkan selalu tetap sebangun dengan ellips semula.
Misalkan ellips digerakkan sehingga terletak pada bidang z = dan setengah
sumbu-sumbunya adalah xo dan yo berturut-turut sumbu yang sejajar sumbu x
dan sumbu y.
Karena memenuhi aturan a, b, dan c, maka titik (0, y o, ) terletak pada ellips
x 0 2 2 2
y
y2 z2 sehingga memenuhi -
o 1 atau yo
2
b2 ( 1)
2 2 1 b2 c2 c2
b c
xo a
Karena aturan a, b, dan d maka dipenuhi
yo b
atau xo a 2 y 2 a 2 .b 2 (2 1) = a2 ( 2 1) .
2
o
b 2
b2 c2 c2
Jadi persamaan ellips yang terletak pada bidang z = tersebut adalah:
z
2 2
x
y
x 2 y 2 1
o o
atau
z
x2 y2
2 2 1
2 2
a
( 2 1) b ( 2 1)
c c
Dengan mengeleminasi dan persamaan ellips ini, diperoleh persamaan
x2 y2 z2
1
a2 b2 c2
Persamaan ini merupakan persamaan hiperboloida putaran berdaun dua dengan
titik pusat O dan sumbunya adalah sumbu z.
Jika a = b maka persamaan ini menjadi persamaan hiperboloida putaran berdaun
dengan titik pusat O dan sumbunya adalah sumbu Z.
43
Z
y0
x0
Y
O
x y
1
a 2
b 2
dan garis arah dari ellips yang bergerak adalah parabola pada bidang YOZ dengan
persamaan
x 0
2
y 2 pz
44
2 2
a a
atau xo2 = 2 yo2 2 2 p
b b
Jadi persamaan ellips yang terletak pada bidang z = tersebut adalah:
z
x 2 y 2
2 1
a 2p
2 2p
b
Dengan mengeleminasi dan persamaan ellips ini, diperoleh persamaan
x2 y2 2p
z
a2 b2 c2
Persamaan ini merupakan persamaan paraboloida ellips dengan titik puncak di O.
Jika a = b maka persamaan ini menjadi persamaan paraboloida putaran dengan
sumbu z sebagai sumbu putarnya.
y0
x0
Y
O
5. Misalkan hiperbola yang digerakkan terletak pada bidang YOZ dengan persamaan
x 0
y 2 z2
2 2 1
b c
45
dan garis arahnya berupa ellips pada bidang XOY dengan persamaan
z
2
0 2
x y
1
a 2
b 2
Dari garis aturan diatas, titik puncak ( , yo, 0) terletak pada garis arah sehingga
harus dipenuhi
2
yo 2 2
y
1 atau o 2 b (12
)
a2 b2 a2
2 2
y b c
dan juga o
sehingga z
2
y
2
atau z
2
c2 (1 ).
o o o
zo c b2 a2
Jadi persamaan hiperbola yangbterletak pada bidang x = adalah
x
y2 z 2
2 2 1
2 2
b (1 2) c (1 2)
a a
Dengan mengeliminasi dari persamaan hiperbola diatas dapat diperoleh persamaan
x2 y2 z2
1
a2 b2 c2
Persamaan ini merupakan persamaan hiperbola berdaun satu.
46
6. Misalkan hiperbola yang digerakkan terletak pada bidang YOZ dengan persamaan
x 0
y 2 z2
2 2 1
b c
dan garis arahnya berupa ellips pada bidang XOY dengan persamaan
z
2
0 2
x y
1
a 2
b 2
Dari garis aturan diatas, titik puncak ( , yo, 0) terletak pada garis arah sehingga
harus dipenuhi
2
yo 2 2
2 2
1 atau yo b ( 1)
a2 b2 a2
y b c2 2
dan juga o
sehingga z
2
y
2
atau z
2
c2 ( 1) .
zo c
o
b2 o o
a2
47
Dengan mengeliminasi dari persamaan hiperbola diatas dapat diperoleh
persamaan
x2 y2 z2
1
a2 b2 c2
Persamaan ini merupakan persamaan hiperboloida berdaun dua dengan sumbu y
sebagai sumbunya.
7. Misalkan hiperbola yang digerakkan terletak pada bidang XOY dengan persamaan
z 0
x2 y2
2 2 1
a b
dan garis arahnya berupa parabola pada bidang YOZ dengan persamaan
x 0
2
y 2 pz
Berdasarkan aturan diatas, titik puncak ( , y o, 0) terletak pada garis arah sehingga
2
yo = 2p .
xo a
Karena aturan a, b, dan d maka dipenuhi
yo b
2 2
2 a 2 a
atau xo = 2 yo 2 2 p
b b
Jadi persamaan hiperbola yang terletak pada bidang z = tersebut adalah:
48
z
x 2 y 2
2 1
a 2p 2p
2
b
Dengan mengeleminasi dan persamaan hiperbola ini, diperoleh persamaan
x2 y2 2p
z
a2 b2 c2
Persamaan ini merupakan persamaan paraboloida hiperbolis dengan sumbu z
sebagai sumbunya.
x2 y2 z 2
8. Pandang persamaan ellipsoida 1 a 2 b 2 c2
p q r
Koordinat-koordinat titik-titik potong garis ini dengan ellipsoida diatas, diperoleh sebagai berikut.
(x p )2 ( y q )2 (z r )2
1 1 1
1
a2 b2 c2
Setelah dijabarkan, persamaan diatas menjadi
p 2
q 2
r 2
2 2 px1 2qy1 2rz1
2 2 2 2 2 2 0
a
b c a b c
Salah satu akar dari persamaan kuadrat ini adalah 1 = 0.
49
Agar garis menyinggung ellipsoida maka haruslah 1= 2 = 0.
2 px 2qy 2rz
Hal ini hanya terjadi untuk 1 1 1 0
2 2 2
a b c
Dengan mengeliminasi p, q, dan r diperoleh
x (x x ) y ( y y ) z (z z )
1 1 1 1 1 1 0
2 2
a b c 2
Misalkan T(x1, y1, z1) suatu titik diluar ellipsoida. Dari titik T dibuat bidang-
bidang yang menyinggung ellipsoida.
Misalkan P(xo, yo, zo) suatu titik singgung dari bidang singgung yang melalui titik T.
Berdasarkan uraian diatas persamaan bidang singgung di titik P adalah
xx y y z z
o o o 1
2 2
a b c2
Karena bidang singgung melalui T, maka dipenuhi
xx y y zz
1 o 1 o 1 o 1
2 2
a b c 2
Ini berarti setiap titik singgung dari bidang singgung pada ellipsoida yang melalui
T, terletak pada bidang dengan persamaan
xx y y zz
1 1 1 1
a2 b2 c2
Persamaan ini merupakan persamaan bidang kutub dari titik T terhadap ellipsoida
x2 y2 z2
1
a2 b2 c2
Tampak bahwa, jika T terletak pada ellipsoida maka persamaan bidang kutub dari
T merupakan persamaan bidang singgung di T. Persamaan batas bayangan
50
xx yy zz
1 1 1
a2
b 2
c2 1
2 2 2
x y z
2 2 2 1
a b c
Contoh
Carilah m sehingga bidang x – 2y – 2z + m = 0 menyinggung ellipsoida
x2 y2 z2 1
Jawab
Misalkan T(xo, yo, zo) suatu titik singgung ellipsoida
222 xyz
yo = - 1
2
zo = 1
8
2 2 2
Karena titik T(xo, yo, zo) pada ellipsoida, maka 1
144 4(36) 64(9)
Atau = 8.
Untuk = 8 diperoleh m = -18 dan untuk = -8 diperoleh m = 18.
Jadi nilai m yang ditanyakan adalah m = 18.
51
x2 y2 z2
1
a2 b2 c2
Sumbu-sumbu simetrinya adalah sumbu x, sumbu y, dan sumbu z. Titik-
titik puncaknya yang terletak di sumbu-sumbu koordinat ada empat yaitu: (a, 0,
0), (-a, 0, 0), (0, b, 0), dan (0, -b, 0).
Selanjutnya dengan cara seperti pada ellipsoida diperoleh persamaan bidang
singgung pada hiperboloida berdaun satu di titik singgung T(x 1, y1, z1) yaitu
xx y y zz
1 1 1 1
2 2
a b c 2
Demikian juga dengan persamaan bidang kutub dari titik T(x 1, y1, z1) terhadap
hiperboloida bardaun satu yaitu
xx y y zz
1 1 1 1
a2 b2 c2
Berikut ini akan diubah bentuk bentuk persamaan hiperboloida berdaun satu.
Misalkan persamaan hiperboloida berdaun satu adalah
x2 y2 z2
1
a2 b2 c2
Bentuk ini dapat dinyatakan sebagai
x2 z2 y2
1
a2 c2 b2
x z x z y y
atau 1 1
a c a c b b
Berarti ada dua susunan garis pada hiperboloida berdaun satu yaitu
x z y x z y
1 1
a c b a c b
(1) x z y (2) x z y
1 1
a c b a c b
dengan , , , parameter.
Akan dibuktikan bahwa garis-garis dalam satu susunan saling bersilangan.
Misalkan persamaan garis-garis dalam satu susunan tersebut adalah
52
x z y x z y
1 1 1 2 1
2
a c b a c b
x z y dan x z y
1 1
1 1 2 2
a c b a c b
Andaikan kedua garis tersebut berpotongan maka terdapat harga x, y, dan z
sehingga
1 2
x z y y
(1) 1
1 2
1 dengan
a c 1 b 2 b 1 2
21
y
Berarti 1
0 atau y = b.
1 2 b 1 2
x z y y
(2)
1
1 2
1 dengan
a c 1 b 2 b 1 2
1 2 1
y
Berarti 0 atau y = -b.
1 2 b
Sehingga diperoleh suatu kontradiksi yaitu b = y = -b (karena b 0.
Jadi pengandaian diatas adalah salah dan haruslah kedua garis dalam satu
susunan adalah bersilangan.
x2 y2 z2
1
a 2 b2 c2
Hiperboloida ini hanya mempunyai satu sumbu simetri yaitu sumbu x.
Titik-titik puncak ada dua yaitu (a, 0, 0) dan (-a, 0, 0).
Panjang sumbu-sumbunya adalah 2a, 2b, dan 2c.
Dengan cara seperti pada ellipsoida, diperoleh persamaan bidang singgung di titik
T(x1, y1, z1) yaitu
xx y y zz
1 1 1 1
a2 b2 c2
Demikian juga persamaan bidang kutub dari titik T(x1, y1, z1) terhadap
hiperboloida berdaun dua, yaitu
53
xx y y zz
1 1 1 1
a2 b2 c2
Jika titik T terletak pada hiperboloida berdaun dua maka bidang kutub dari T
menjadi bidang singgung di T.
x2 y2 2p
11. Pandang persamaan paraboloida elliptis z
a2 b2 b2
Titik puncak ada satu dan sumbu simetrinya adalah sumbu z.
Dengan cara seperti pada ellipsoida, diperoleh persamaan bidang singgung di
T(x1,y1,z1) pada paraboloida elliptis yaitu:
xx1 yy1 p
(z z 1 )
a2 b2 b2
Persamaan bidang kutub dari T(x1,y1,z1) terhadap paraboloida elliptis adalah
xx1 yy1 p
(z z 1 )
a2 b2 b2
Jika titik T pada paraboloida elliptis maka bidang kutub dari T menjadi bidang
singgung di T.
x2 y2 2 p z, ( p 0)
2 2
a b b2
Dengan cara seperti pada ellipsoida dapat diperoleh persamaan bidang singgung
di titik T(x1, y1, z1) pada paraboloida hiperbolis yaitu
xx 1 yy 1 p
2 2 2 (z z1 ) a b
b
Jika titik T pada paraboloida hiperbolis, maka bidang kutub menjadi bidang
singgung.
54
Soal-soal
2 2 2
1. Tentukan semua titik-titik puncak ellipsoida 9x + 4y + 36z = 36, yang
terletak di sumbu-sumbu koordinat.
x2 y2 2p
2. Tentukan irisan paraboloida hiperbolis z, ( p 0) dengan
a2 b2 b2
bidang XOY.
x2 y2 z2
3. Tentukan irisan bidang x – 2 = 0 dengan ellipsoida 1 16 12 4
4. Tunjukkan bahwa bidang y + 6 = 0 memotong paraboloida hiperbolis
x2 y2
6z dalam bentuk parabola, dan tentukan puncak dan parameter
5 4
parabolanya.
2 2 2
5. Tentukan persamaan bidang singgung ellipsoida 4x + 16y + 8z = 1 yang
sejajar dengan bidang x – 2y + 2z + 17 = 0.
55
DAFTAR KEPUSTAKAAN
56