Anda di halaman 1dari 9

“RUANG DIMENSI TIGA”

Oleh:
1. Satria Dharma Bhakti
2. Della Savira
3. Khusni Sinta Rodiyah
4. Munadiya Alfania Jannati
5. Nur Rahma Azzahra

Program Studi S-1 Matematika, FMIPA Universitas Lampung

A. Pendahuluan
Pada sesi ini kami akan membahas mengenai Sistem koordinat
dalam ruang dimensi tiga. Pembahasan disini dimulai dari sistim
koordinat dalam ruang berdimensi tiga yang dalam hal ini sistem
koordinat tegak lurus. Sistem ini terbagi atas 8 himpunan yang
disebut Oktan. Kami akan membahas mengenai letak titik pada R3,
himpunan titik-titik dimana absis tetap, ordinat tetap dan aplikat
tetap, jarak antara dua titik, menentukan koordinat titik tengah, dan
yang terakhir menentukan koordinat titik jika titik tersebut berada pada
suatu segmen sehingga segmen tersebut terbagi atas dua bagian dengan
perbandingan tertentu (m:n). Untuk menelaah topik ini kami perlu
memiliki pengetahuan tetang jarak dua titik pada bidang, sistem
koordinat pada R2 dan sifat-sifat bangun geometri bidang. Belajar
topik ini sangat bermanfaat untuk membahas persamaan garis lurus,
jarak titik terhadap garis, jarak titik terhadap bidang dan persamaan
bidang pada R3. Disisi lain, topik ini dapat digunakan untuk membantu
belajar tentang geometri analitik ruang lebih luas, Kalkulus maupun
analisa kompleks serta dapat pula digunakan memecahkan persoalan
kehidupan sehari-hari.

B. Uraian Materi
 Sistem Koordinat Tegak Lurus
Suatu sistem koordinat tegak lurus (disebut juga sistem
koordinat Cartesian) di dalam ruang dimensi tiga ditentukan
dengan memilih suatu satuan panjang serta tiga buah garis lurus
yang masing-masing saling tegak lurus dan berpotongan
disuatu titik (ketiga garis itu disebut sumbu-sumbu), dan
ditentukan pula oleh himpunan semua tripel-tripel terurut dari
bilangan-bilangan nyata. Perhatikan gambar berikut:
Gambar 1.1 Sistem Koordinat Tegak Lurus

Misalkan X’OX, Z’OZ adalah dua buah garis yang


saling tegak lurus dan menentukan sebuah bidang rata XOZ.
Melalui titik potong O, yang disebut titik asal, digambar garis
Y’OY yang tegak lurus bidang XOZ . Ini berati berarti ketiga garis
lurus tersebut masing-masing saling tegak lurus. Ketiga garis
X’OX, Y’OY, dan Z’OZ disebut sumbu-sumbu koordinat tegak
lurus, di singkat sumbu X, Y, dan Z. Ketiga sumbu diambil
sepasang-sepasang, menentukan tiga buah bidang XOY, XOZ, dan
YOZ atau secara singkat kita tulis bidang XY, XZ dan YZ masing
disebut bidang – bidang korordinat tegak lurus.
Dari gambar 1.1. Misalkan M suatu titik sembarang di
dalam ruang. Melalui M, gambar tiga buah bidang rata yang
masing-masing sejajar bidang-bidangng koordinat (berarti juga
memotong tegak lurus sumbu-sumbu koordinat) misalkan
memotong di titik A, B, dan C, dimana OA = x . OB = y , dan OC =
z satuan. Ketiga bilangan x , y , dan z ini disebut koordinat dari titik
M.
Di dalam ruang, setiap titik dapat diwakili oleh satu
dan hanya satu tripel terurut bilangan-bilangan riil ( x , y , z) dan
sebaliknya setiap tripel terurut bilangan-bilangan nyata ( x , y , z )
mewakili satu dan hanya satu titik di dalam ruang.
Bilangan-bilangan riil, masing-masing x , y , dan z boleh positif
atau negatif, tergantung arah mengu-kurnya, apakah kearah
positif atau kearah negatif dari sumbu-sumbu koordinat.
Sebaliknya, jika diketahui tripel terurut bilangan-bilangan
( x , y , z), kita dapat menentukan titik M yang koordinatnya
adalah x , y , dan z . Untuk menentukan koordinat titik M kita
lakukan Langkah-langkah sebagai berikut :
(i) Berturut-turut ukur OA = x ; OB = y , dan OC = z
sepanjang sumbu-sumbu X, Y, dan Z ( dengan
memperhatikan arah positif atau negatifnya).
(ii) Beruturut-turut gambarkan bidang-bidang melalui A, B
dan C yang sejajar bidang-bidang koordinat YZ, ZX,
XY. Titik potong ketiga bidang tersebut adalah M
yang dimaksud.
(iii) Bila titik M berkoordinat x , y , dan z , kita dapat
menuliskannya M masing ¿ z ¿. Dalam hal ini x , disebut
absis, y disebut ordinat dan z disebut aplikat dari titik M.
Dengan diterapkannya suatu sistem koordinat tegak lurus
maka ruang akan terbagi menjadi delapan bagian, masing-masing
bagian disebut oktan dan diberi nomor menurut aturan berikut:
 Oktan I = { ¿ z ¿/ x > 0, y > 0, dan z > 0, x , y , dan z
bilangan riil }
 Oktan II = { ¿ z ¿/ x < 0, y > 0, dan z > 0, x , y , dan z
bilangan riil }
 Oktan III = { ¿ z ¿/ x < 0, y < 0, dan z > 0, x , y , dan z
bilangan riil }
 Oktan IV = { ¿ z ¿/ x > 0, y < 0, dan z > 0 , x , y , dan z
bilangan riil }
 Oktan V = { ¿ z ¿/ x > 0, y > 0, dan z < 0, x , y , dan z
bilangan riil }
 Oktan VI = { ¿ z ¿/ x < 0, y > 0, dan z < 0 , x , y , dan z
bilangan riil }
 Oktan VII = { ¿ z ¿/ x < 0, y < 0, dan z < 0 , x , y , dan z
bilangan riil }
 Oktan VIII = { ¿ z ¿/ x > 0, y < 0, dan z < 0 , x , y , dan z
bilangan riil }

Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:

Gambar 1.2 ruang sistem koordinat tegak lurus

Contoh:
Berikut diberikan gambar dimana titik B terletak di sedemikian
rupa sehingga koordinat titik B adalah sebagai berikut.

Gambar 1.3 Letak Titik dalam Ruang Dimensi Tiga

Terletak pada oktan berapakah titik B tersebut?


Penyelesaian:
x=3 , y=−2 , z=4
Sehingga titik B terletak pada Oktan IV.

 Jarak Dua Titik dalam Ruang Dimensi Tiga


Misalkan diberikan gambar seperti berikut:

Gambar 1.4 Jarak Antara Dua Titik dalam Ruang Dimensi Tiga
Tentukan jarak antara titik P (x 1 , y 1, z 1) dan Q(x 2, y 2, z 2)
Penyelesaian:
Perhatikan bangun ruang ANBP.LQMC
Maka:
PA =( x 2−x 1) AN =( y 2− y 1)NQ=(z 2−z 1)
Dari Teorema Phytagoras diperoleh hubungan:
2 2 2
P Q =P N + N Q dimana,
2 2 2
P N =P A + A N
Sehingga diperoleh:
2 2 2 2 2 2 2 2
P Q =P A + A N + N Q P Q =( x 2−x 1 ) + ( y 2− y 1 ) + ( z 2−z 1 )
PQ=√ ( x 2−x 1 ) + ( y 2− y 1 ) + ( z 2−z 1 )
2 2 2

Jika P adalah titik asal O(0,0,0) maka jarak titik asal O ke titik Q
adalah
2 2 2
O Q =O N + N Q dimana,
2 2 2
O N =O A + A N

2 2 2 2
O Q2=O A 2+ A N 2+ N Q2O Q =( x 2−0 ) + ( y 2−0 ) + ( z 2−0 )
OQ=√ ( x 2−0 ) + ( y 2−0 ) + ( z 2−0 )
2 2 2

OQ=√ ( x 2 ) + ( y 2 ) + ( z 2 )
2 2 2

Contoh:
i. Jarak titik P(3,1,4) dan Q(5,0,2) adalah
PQ=√ ( x 2−x 1 ) + ( y 2− y 1 ) + ( z 2−z 1 )
2 2 2

PQ=√ ( 5−3 ) + ( 0−1 ) + ( 2−4 )


2 2 2

PQ=√ ( 2 ) + (−1 ) + (−2 ) =√ 9=3


2 2 2

ii. Jarak titik asal O(0,0,0) ke titik Q(−6,2 ,−3) adalah


PQ=√ ( x 2 ) + ( y 2 ) + ( z 2 )
2 2 2

PQ=√ (−6 ) + ( 2 ) + (−3 )


2 2 2

PQ=√ 36+ 4+9=√ 49=7

 Koordinat Titik yang Membagi Ruas Garis PQ atas Perbandingan


m:n
Misalkan P (x 1 , y 1, z 1) dan Q( x 2, y 2, z 2) dan R
( x , y , z) membagi segmen PQ atas perbandingan m : n.
Gambarkan segmen PL, QM, RN, tegak lurus bidang XOY.
LNM adalah perpotongan bidang XOY dengan bidang PRQMNL.
Tarik HRK//LNM. ∆HPR sebangun dengan ∆KQR.
Gambar 1.5 koordinat titik membagi segmen
Akibatnya berlaku:
m PQ HP NR−LP z−z 1
= = = =
n QR KQ MQ−NR z 2−z
Sehingga diperoleh :
m z−z 1
= m ( z 2−z )=n ( z −z 1 )mz 2−mz=nz−nz 1
n z 2−z
mz 2+nz 1
nz +mz=mz 2+nz 1 z ( m+n )=mz 2+nz 1 z=
m+n
Kemudian dengan cara yang sama, menarik garis-garis
tegak lurus pada bidang YOZ dan XOZ, maka diperoleh:
mx 2+nx 1
x=
m+n
dan
my 2+ny 1
y=
m+n
jadi, koordinat titik R:
mx 2+nx 1 my 2+ ny 1 mz 2+nz 1
R( , , )
m+n m+ n m+n
Secara umum, perbandingannya dapat ditulis dengan
m: n=k dimana k boleh positive atau negative, tergantung apakah R
terletak di perpanjangan di antara P dan Q ataukah pada
perpanjangannya.
Untuk :
 𝑘>0 , maka 𝑅 terletak di antara 𝑃 dan 𝑄.
 −1<𝑘<0, maka 𝑅 terletak di perpanjangan segmen 𝑄𝑃
(pada pihak 𝑃).
 𝑘=−1, menunjukkan bahwa R suatu titik di tak berhingga.
 𝑘<−1, maka 𝑅 terletak di perpanjangan segmen P𝑄 ( pada
pihak 𝑄 )
Dalam hal ini koordinat R menjadi :
R ( kx1+2+kx 1 , ky1+k ,
1+ k )
2+ y 1 kz 2+ z 1
, k ≠−1

Contoh soal:
Misalkan P (−4,5 ,−6) dan Q(2 ,−4,3) tentukan koordinat titik R
jika R membagi PQ atas perbandingan -4:1.
Penyelesaian:
m
Jika =k , maka k =−4, jadi koordinat titik R adalah
n
R
1+ k(
kx 2+ x 1 ky 2+ y 1 kz 2+ z 1
,
1+k
,
1+ k )
¿R ( (−4 ) ( 2 )+ (−4 ) (−4 )(−4 ) +5 (−4 ) ( 3 ) + (−6 )
1+ (−4 )
,
1+ (−4 )
,
1+ (−4 ) )
¿R ( (−4)1−4
( 2 )+ (−4 ) (−4 )(−4 ) +5 (−4 ) ( 3 ) + (−6 )
,
1−4
,
1−4 )
¿R ( −12
−3 −3 −3 )
,
21 −18
, =R (4 ,−7,6)

 Menentukan Koordinat Titik Tengah


Perhatikan Gambar 1.5. Koordinat titik tengah diperoleh
jika R adalah titik tengah ruas garis PQ dan R mem-bagi segmen
PQ atas perbandingan m : n = 1 : 1.
Jadi dengan cara yang sama, yaitu cara menentukan
koordinat titik yang membagi ruas garis PQ atas perbandingan m:n
maka diperoleh koordinat titik tengahnya adalah :
R
2 (
x 2+ x 1 y 2+ y 1 z 2+ z 1
,
2
,
2 )

C. Ringkasan
 Dengan diterapkannya suatu sistem koordinat tegak lurus maka
ruang akan terbagi menjadi delapan bagian, masing-masing bagian
disebut oktan dan diberi nomor menurut aturan berikut:
 Oktan I = { ¿ z ¿/ x > 0, y > 0, dan z > 0, x , y , dan z
bilangan riil }
 Oktan II = { ¿ z ¿/ x < 0, y > 0, dan z > 0, x , y , dan z
bilangan riil }
 Oktan III = { ¿ z ¿/ x < 0, y < 0, dan z > 0, x , y , dan z
bilangan riil }
 Oktan IV = { ¿ z ¿/ x > 0, y < 0, dan z > 0 , x , y , dan z
bilangan riil }
 Oktan V = { ¿ z ¿/ x > 0, y > 0, dan z < 0, x , y , dan z
bilangan riil }
 Oktan VI = { ¿ z ¿/ x < 0, y > 0, dan z < 0 , x , y , dan z
bilangan riil }
 Oktan VII = { ¿ z ¿/ x < 0, y < 0, dan z < 0 , x , y , dan z
bilangan riil }
 Oktan VIII = { ¿ z ¿/ x > 0, y < 0, dan z < 0 , x , y , dan z
bilangan riil }

 Jarak antara titik P (x 1 , y 1, z 1) dan Q(x 2, y 2, z 2) adalah


PQ=√ ( x 2−x 1 ) + ( y 2− y 1 ) + ( z 2−z 1 )
2 2 2

 Jarak titik asal O(0,0,0) ke titik Q adalah


OQ=√ ( x 2 ) + ( y 2 ) + ( z 2 )
2 2 2

 Koordinat titik R yang membagi ruas garis PQ atas perbandingan


m:n adalah
R (
mx 2+nx 1 my 2+ ny 1 mz 2+nz 1
m+n
,
m+ n
,
m+n )
Dan secara umum ditulis
R (
kx 2+ x 1 ky 2+ y 1 kz 2+ z 1
1+ k
,
1+k
,
1+ k ) , k ≠−1

 jika R adalah titik tengah ruas garis PQ dan R mem-bagi segmen


PQ atas perbandingan m : n = 1 : 1, maka koordinat titik
tengahnya adalah
R (
x 2+ x 1 y 2+ y 1 z 2+ z 1
2
,
2
,
2 )
D. DAFTAR PUSTAKA

D. Suryadi. 1984. Teori dan Soal Ilmu Ukur Analitik Ruang. Ghalia
Indonesia, Jakarta. Diakses pada 19 Maret 2023.

Sukirman, M.Pd. 1996. Geometri Analitik Bidang dan Ruang. Departemen


Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dinas dan Menengah, Jakarta.
Diakses pada 19 Maret 2023.

roboguru.ruangguru.com. Sistem Koordinat Dalam Ruang.


https://roboguru.ruangguru.com/question/gambarkan-setiap-titik-
berikut-pada-sistem-koordinat-dalam-ruang. Diakses pada 19
Maret 2023.

Anda mungkin juga menyukai