BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada
waktu dan daerah tertentu. Pelaksanaan kegiatan KKN biasanya berlangsung antara
satu sampai dua bulan dan bertempat di daerah setingkat desa. Direktorat Jenderal
bagian dari pelaksanaan kurikulum pendidikan tinggi, yang wajib diikuti oleh setiap
mahasiswa program studi ilmu hukum strata satu (S1) dengan status intrakurikuler
wajib.
Kuliah Kerja Nyata sesungguhnya adalah kuliah yang dilakukan dari ruang
kelas ke ruang masyarakat. Ruang yang sangat luas dan heterogen dalam menguji
teori-teori keilmuan yang telah didapatkan di bangku kuliah. Masyarakat adalah guru
diperhadapkan pada fakta-fakta lapangan sebagai salah satu alat menguji kebenaran
pengembangan diri dan uji nyali sebelum terjun ke masyarakat yang sesungguhnya.
Tujuan besar yang didapatkan oleh mahasiswa dari program Kuliah Kerja
komprehensif.
Sedang, manfaat Kuliah Kerja Nyata yang diharapkan sebagai modal besar
bagi mahasiswa dari program wajib ini antara lain agar mahasiswa mendapatkan
memecahkan persoalan yang bersifat “cross sectoral” secara pragmatis ilmiah dengan
Bagi masyarakat dan Pemerintah, program Kuliah Kerja Nyata adalah bagian
dari kerja kreatif mahasiswa dalam memberikan bantuan pemikiran dan tenaga dalam
Kepentingan lain dari program kuliah kerja nyata ini dapat ditemukan antara
suatu rancangan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang lain atau penelitian.
terkait.
Nama Desa Tonasa diambil dari kata “Tonasa” yang berasal dari bahasa
Makassar dialeg Konjo Pegunungan atau Konjo Tombolo yang artinya “keras”
merupakan inti dari kayu yang sangat keras dan kuat yang berposisi di dalam (di
tengah batang kayu). Karena letak secara geografis berada di tengah-tengah wilayah
kerajaan Balassuka, maka diberi nama Tonasa yang pada awal pemerintahan
Kolonial Belanda Tonasa berada di bawah kewenangan Distrik Pao sebelum dilebur
yaitu Desa Manggottong dengan Kepala Pemerintah (Kepala Desa Pertama) adalah
Tingimoncong.
Pada tahun 1985 Desa Tamaona dimekarkan menjadi 3 Desa (tiga) Desa,
yaitu Desa Tonasa dan Desa Erelembang sebagai Desa Persiapan dan Desa Tamaona
sebagai Desa Induk. Pada saat itu A. ABD RAUF Kr TOMBONG diangkat sebagai
Pelaksana Tugas Kepala Desa pertama. Pada tahun 1992 dilakukan Pemilihan
Kepala Desa pertama dan kembali A. ABD RAUF Kr TOMBONG terpilih menjadi
Kepala Desa yang mejabat sampai tahun 2000 dan pada tahun 2000-2005 digantikan
dan pada Pemilihan Kepala Desa Tonasa tahun 2005-2011 digantikan oleh A.-
SOMMENG LINTA’ sampai tahun 2011. Tahun 2012 diadakan Pemilihan Kepala
Desa Tonasa periode 2012-2018 dan terpilihlah ANWAR JAMA selaku Kepala Desa
C. Permasalahan
masalah yang memungkinkan untuk diselesaikan selama masa Kuliah Kerja Nyata, di
antaranya :
1. Bidang Edukasi :
masjid
tempat baca
Fokus belajar anak terganggu karena ikut bekerja membantu orang tua
sebagai petani
2. Bidang Keagamaan
dimasjid.
yaitu :
Kompetensi keilmuan yang dimiliki bidang ilmu politik. Dan juga dia mahasiswa
yang selalu mencari pengalaman baru dan tak pernah puas akan pengalaman.
Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang ilmu hukum. Dan juga memiliki
kota angkatan 2013. Kompetensi keilmuan yang dimiliki bidang teknik perencanaan
2013. Kompetensi keilmuan yang dimiliki bidang ilmu ekonomi. Dan juga memiliki
Kompetensi keilmuan yang dimiliki bidang ilmu politik. Dan juga memiliki
Kompetensi keilmuan yang dimiliki bidang ilmu politik. Dan juga memiliki
2013. Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang teknik informatika. Dan juga
2013. Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang ilmu hukum. Dan juga memiliki
Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang ilmu politik. Dan juga memiliki
Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang ilmu hukum. Dan juga memiliki
angkatan 2013. Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang ilmu hukum pidana &
hukum pidana & ketatanegaraan. Dan juga memiliki keterampilan dibidang seni
musik.
2013. Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang jurnalistik. Dan juga memiliki
Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang ilmu politik. Dan juga memiliki
Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang ilmu ekonomi islam. Dan juga
hukum pidana & ketatanegaraan. Dan juga memiliki keterampilan dibidang kesenian.
angkatan 2013. Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang ilmu hukum pidana &
pendidikan bahasa inggris. Dan juga memiliki keterampilan dibidang mengajar dan
Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang ilmu hukum. Dan juga memiliki
olahraga.
Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang ilmu hukum. Dan juga memiliki
Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang ilmu politik. Dan juga memiliki
Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang ilmu politik. Dan juga memiliki
Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang ilmu hukum. Dan juga memiliki
inggris. Dan juga memiliki keterampilan dibidang design grafis dan organisator.
Program kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan ke-56 Tahun 2017
Keagamaan.
Bidang Pendidikan
Kegiatan Belajar Mengajar di Membantu Guru
1 Mengajar di Sekolah SD/MI Se- SD/MI di Desa Tonasa
Desa Tonasa
2 Pembinaan Anak SD/MI Siswa(i) Meningkatkan
Ekskul Olahraga SD/MI Se- pengetahuan dan
Desa Tonasa pengalaman siswa(i) di
bidang olahraga
Seminar Pendidikan Semua kalangan Meningkatkan
masyarakat Se- kesadaran masyarakat
3
Desa Tonasa mengenai pentingnya
pendidikan
Bidang Sosial dan Kemasyarakatan
Kerja Bakti di Kantor Masyarakat Meningkatkan
Desa Desa Tonasa kesadaran masyarakat
4
dalam menjaga
kebersihan kantor desa
Kerja Bakti Bersih Masyarakat Meningkatkan
Mesjid Desa Tonasa kesadaran masyarakat
5
dalam menjaga
kebersihan mesjid
Jum’at Ibadah di Kantor Masyarakat Meningkatkan
Desa Tonasa Desa Tonasa pengetahuan
6
masyarakat dalam ilmu
keagamaan
Kerja Bakti Pembuatan Masyarakat Meningkatkan
Jembatan Desa Tonasa kesadaran masyarakat
7 untuk saling gotong
royong dalam
pembangunan desa
Kerja Bakti Pembuatan Masyarakat Meningkatkan
Jalan Desa Tonasa kesadaran masyarakat
8 untuk saling gotong
royong dalam
pembangunan desa
Kerja Bakti Penanaman Masyarakat Meningkatkan
Bunga Desa Tonasa kesadaran masyarakat
9 untuk saling gotong
royong dalam menjaga
keindahan desa
Silaturahmi dengan Mahasiswa Meningkatkan
Warga Masyarakat KKN UINAM kesadaran masyarakat
10
Ang. 56 untuk menjaga
silaturahmi
Bakti Sosial Korban Seluruh Meningkatkan
Kebakaran Masyarakat kesadaran masyarakat
11 untuk saling tolong
membantu orang yang
ditimpa musibah
santri(wati) TK/TPA
dibidang kesenian
Islam
Pembinaan Pembuatan Masyarakat Meningkatkan
Kaligrafi DesaTonasa keterampilan
31
masyarakat dalam
pembuatan kaligrafi
Tempat : Desa Tonasa, Kec. Tombolo Pao, Kab. Gowa, Prov. Sulawesi
Selatan
Sasaran
No. Sumber Dana Nominalnya Jumlah
Pembiayaan
Mahasiswa Implementasi
1 KKN Dusun Program Kerja di 150.000 x 6 900.000
Parangbobbo Dusunnya
Mahasiswa Implementasi
2 KKN Dusun Program Kerja di 150.000 x 6 900.000
Balang Buki Dusunnya
Mahasiswa Implementasi
3 KKN Dusun Program Kerja di 100.000 x 6 600.000
Mangottong Dusunnya
Mahasiswa Implementasi
4 KKN Dusun Program Kerja di 200.000 x 6 1.200.000
Buki Dusunnya
Mahasiswa Implementasi
5 KKN Dusun Program Kerja di 150.000 x 6 900.000
Tonasa Dusunnya
6 Mahasiswa Implementasi 100.000 x 30 3.000.000
KKN Angkatan Program Kerja di
BAB II
gejala-gejala yang tampak pada suatu subyek penelitian. Dalam hal ini metode
permasalahan apa saja yang terjadi ditengah-tengah masyarakat. Melalui metode ini
Desa Tonasa.
Metode observasi ini dilakukan dengan dua cara yakni dengan survei
secara langsung. Survei dan interview ini dilakukan dengan cara berbaur, mengamati
terlebih dahulu dan bahkan mendengarkan segala keluh kesah mereka. Menanyakan
informasi tentang kondisi ekonomi, pendidikan, serta sosial dan masyarakat. Dari
beberapa survey dan interview ini kemudian disimpulkan hal-hal yang dibutuhkan
hipotesis atau ide, kedua observasi dapat digunakan sebagai sarana untuk
menjawab suatu pertanyaan yang khusus atau spesifik. Ketiga, observasi juga
dapat digunakan untuk memberikan gambaran yang lebih realistik tentang suatu
Selain itu dengan metode observasi, suatu masalah dapat lebih dipahami. Sebagai
suatu metode yang kami pilih untuk mengidentifikasi masalah yang ada di Desa
Tonasa, metode observasi ini berkontribusi besar sebai langkah awal dalam
dengan berurutan
diobservasi
observasi.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adala suatu upaya dari Perguruan Tinggi untuk
permasalahan nyata yang dihadapi masyarakat, mahasiswa KKN Desa Tonasa dapat
menyusun rencana dan bahkan program kerja yang tepad dan realistis.
menjalin kerjasama yang baik dengan tokoh terkait, baik aparat pemerintahan, tokoh
mampu melaksanakan program kerja secara lebih terstruktur dan terarah. Sehingga,
hasil yang didapatkanpun mampu maksimal dan sesuai dengan apa yang ditargetkan.
Selain itu, internal mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar Angkatan 56 Desa
Tonasa juga menjadi hal yang diperkuat. Misalnya dengan adanya diskusi dan
evaluasi yang rutin dilaksanakan. Sehingga meskipun terhitung sedikit dari segi
kuantitas, yaitu enam orang, namun dengan kerjasama yang optimal mampu
sangat dibtuhkan dalam membangun komunikasi dan hubungan sosial yang harmonis
peranan penting dan harus banyak dilakukan oleh para peserta KKN Desa Tonasa.
penyelenggaraan KKN itu sendiri. Sebagus apapun program yang dirancang, jika
tanpa didukung pendekatan sosial yang memadai maka hanya akan menghasilkan
kesia-sian. Oleh karena itu, betapa pentingnya penguasaan tentang pendekatan sosial
masyarakat juga sangat penting untuk dilakukan, dikarenakan tujuan utama pada
yang di dalamnya terdapat beberapa peran yang seharusnya dijalankan oleh setiap
1. Komunikator
agar masyarakat yakin dan mau dalam berpartisipasi aktif dalam seluruh kegiatan
dan program kerja KKN. Sebagai komunikator, mahasiswa KKN Desa Tonasa
2. Fasilitator
masyarakat.
3. Motivator
4. Inovator
5. Mediator
BAB III
B. Kondisi Geografis
Desa Tonasa merupakan salah satu desa dari 9 (sembilan) Desa / Kelurahan
dalam wilayah Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa. Secara geografis Desa
Tonasa terletak antara 5° 11' 30" LS - 5° 14’ 30" LS dan 119° 54' 30" BT - 119° 58'
berikut :
Dari luas wilayah 2.125,65 Ha (21,25 km²) terbagi atas kurang lebih 20%
berupa pemukiman, 30% berupa lahan kehutanan dan 48% untuk lahan pertanian,
umumnya wilayah tropis, Desa Tonasa mengalami musim kemarau dan musim
besar daripada musim kemarau, hal itu disebabkan karena wilayah yang masih hijau
Jarak pusat desa dengan ibu kota kabupaten dapat ditempuh melalui
perjalanan darat sejauh kurang lebih 94 km. Kondisi prasarana jalan poros desa yang
masih berupa jalan konstruksi hotmix dengan kondisi rusak parah mengakibatkan
waktu tempuh menggunakan kendaraan bermotor mencapai kurang lebih 3-4 jam.
Sedangkan jarak pusat desa dengan ibu kota kecamatan yang dapat ditempuh melalui
perjalanan darat kurang lebih 2 km. Kondisi ruas jalan poros desa yang dilalui juga
sayuran hortikultura yaitu jenis sayuran dataran tinggi seperti kentang, tomat, kubis,
wortel, dan berbagai jenis sayuran lainnya serta peternakan sapi dan budidaya ikan
air tawar. Hal tersebut didukung oleh kondisi geografis serta sistem pengairan yang
baik. Dukungan pemerintah daerah untuk pengembangan potensi sumber daya alam
bagian Kawasan pengembangan sayuran dataran tinggi. Berdasarkan kondisi desa ini
Berdasarkan data profil desa, jumlah penduduk Desa Tonasa adalah 4875
JUMLAH PENDUDUK
NO DUSUN JML
JML KK LAKI-LAKI PEREMPUAN
JIWA
1 TONASA 172 326 333 659
2 MAROANGING 107 199 202 401
3 BUKI 204 416 396 812
4 MANGOTTONG 226 444 482 926
5 BALANGBUKI 131 281 261 542
6 PARANGBOBBO 236 451 426 877
7 LANGKOWA 149 318 340 659
JUMLAH 1225 2435 2440 4875
Sumber : Data / Profil Desa Tonasa
Mangottong
Maroanging
Balangbuki
Klp.
Langkowa
JUMLAH
Umur
Tonasa
Parang
bobbo
(Tahun)
Buki
0–4 104 89 53 65 63 36 62 472
6-10 79 97 56 100 73 32 82 519
11-15 90 111 77 86 60 43 77 544
16-20 100 109 61 80 66 33 64 513
21-25 92 80 38 64 46 40 43 403
26-30 66 47 36 47 47 26 52 321
31-35 76 80 42 84 34 23 51 390
36-40 58 56 26 57 35 36 45 313
41-45 46 65 38 65 43 30 38 325
46-50 34 46 38 35 53 22 39 267
51-55 34 30 21 31 32 13 24 185
56-60 31 35 14 38 30 18 20 186
61-65 18 20 11 18 19 15 12 113
66-70 11 20 8 15 17 8 16 95
71-75 18 14 9 13 18 8 10 90
76-80 0 0 0 0 0 0 0 0
81-85 6 7 5 4 6 5 8 41
86-90 3 7 2 2 5 5 7 31
91-95 0 2 0 1 3 2 2 10
96-100 0 0 0 0 2 0 0 2
101 < 0 0 0 1 0 0 0 1
JUML
866 915 535 806 652 395 652 4821
AH
Sumber : Data / Profil Desa Tonasa
kebiasaan yang ada juga beragam. Secara detail, keadaan sosial penduduk Desa
N
URAIAN JUMLAH SATUAN KETERANGAN
O
A Tingkat Pendidikan
1.Belum Sekolah 591 JIWA
2.SD / Sederajat 1283 JIWA
3.SMP / Sederajat 373 JIWA
4.SMA / Sederajat 307 JIWA
5.Diploma / 109 JIWA
Sarjana
B Agama
1.Islam 4822 JIWA
2.Kristen Katolik 0 JIWA
3.Kristen Protestan 53 JIWA
4.Hindu 0 JIWA
5.Budha 0 JIWA
6.Kongfuchu 0 JIWA
Sumber : Data / Profil Desa Tonasa 2015
Wilayah Desa Tonasa memiliki kekayaan potensi sumber daya alam yang
kehidupan yang lebih maju dalam sektor formal maupun non formal. Tabel berikut
D. Kelembagaan Desa
Wilayah Desa Tonasa dibagi menjadi 7 (tujuh ) dusun dan setiap dusun
dipimpin oleh Kepala Dusun. Pembagian wilayah Desa Tonasa tersaji dalam tabel
berikut .
JUMLAH JUMLAH
NO NAMA DUSUN Ket.
RW RT
1 Dusun Tonasa 2 4
2 Dusun Maroanging 2 4
3 Dusun Buki 2 4
4 Dusun Mangottong 2 4
5 Dusun Balangbuki 2 4
6 Parangbobbo 3 6
7 Dusun Langkowa 2 4
1. Potensi
NO BIDANG POTENSI
A. Pendidikan 1.Ada Gedung Sekolah Taman Kanak-Kanak
(TK)
2.Ada Gedung Sekolah Sekolah Dasar (SD)
3.Ada Gedung Sekolah Sekolah Menengah
Pertama (SMP)
4.Ada Gedung PAUD
5.Adanya Siswa dan Calon Siswa TK, SD, SMP,
SMA.
2. Masalah
yang terjadi di desa Tonasa sebagaimana tersaji dalam tabel berikut ini ;
BAB IV
Weakness, Opportunities, and Threats). Metode analisis SWOT adalah suatu bentuk
sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang
untuk mencapai tujuan, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.
Penjelasan mengenai empat komponen analisis SWOT yaitu: 1.) Strenght (S)
yaitu anaisis kekuatan, situasi maupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu
perusahaan ataupun organisasi. 2.) Weaknesses (W) yaitu analisis kelemahan, situasi
ataupun kondisi yang menjadi kelemahan suatu organisasi ataupun perusahaan saat
ini. 3.) Opportunity (O) yaitu analisis peluang, suatu kondisi yang merupakan kondisi
berkembang dimasa depan. 4.) Threats (T) yaitu analisis ancaman, cara menganalisis
ancaman atau tantangan yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun
Analisis SWOT dianggap sebagai metode paling dasar yang bermanfaat untuk
meliahat suatu topik ataupun suatu permasalahan dari empat sisinyang berbeda.
Dalam suatu permasalahan, dapat digali kekuatan atau potensi yang sudah dimiliki,
kemudian dicari kelemahan yang ada sehingga hal tersebut menjadi suatu
atau dukungan suportif yang dimiliki serta meluruskan hambatan yang ada.
lingkungan masyarakat
sekitar untuk ikut serta
berpartisipasi
dalam kegiatan
kerja bakti
tersebut
Dari Analisis SWOT diatas, maka kelompok kami menyusun program
program sebagai berikut:
- Seminar Program Kerja
- Bakti sosial korban kebakaran
- Silaturahmi dengan Masyarakat
- Pertandingan olahraga tingkat Desa Tonasa
- Ramah Tamah Mahasiswa KKN
Analisis SWOT 03 Bidang Keagamaan
Strenghts Weakness Opportunities Threats
Semangat dan Kurangnya - Memadainya Kurangnya
minat fasilitas kafabelitas kesadaran
masyarakat pendukung Mahasiswa masyarakat
terutama anak sehingga KKN dalam tentang
anak sangatlah menghambat memberikan pentingnya Shalat
besar dalam proses pembinaan dan berjamaah di
mengikuti pembinaan. pelatihan Masjid, dimana
proses terhadap anak- itu merupakan
pembinaan anak TK-TPA salah satu contoh
keagamaan. - Semangat dan positif bagi anak-
antusias Anak- anak.
anak dalam
mempelajari
Ilmu
keAgamaan
Dari Analisis SWOT diatas, maka kelompok kami menyusun program
program sebagai berikut:
- Ceramah Jum’at
- Pembinaan TK/TPA
- Pertandingan Festival Anak Shaleh
Analisis SWOT 04 Bidang Pembangunan
Strenghts Weakness Opportunities Threats
Adanya fasiliats Kurangnya Sumbangsi Kurangnya
yang deberikan kesadaran mahasiswa bantuan dalam
masyarakat serta masyarakat dalam KKN dalam penambahan/pem
dukungan dalam memperhatikan penambahan/pe benahan atribut
penambahan/pem kelengkapan mbenahan desa terkendala
1. Bidang Pendidikan
Bidang Pendidikan
Nomor Kegiatan 01
Nama Kegiatan Kegiatan belajar mengajar di SD/MI Se-Desa
Tonasa
Tempat / Tanggal SD/MI Se-Dese Tonasa
Mulai 14 November – 31 Desember 2017
Lama pelaksanaan 07:30 – 10:00 Wita
Tim Pelaksana Penanggung Jawab : Kepala Sekolah Setiap
SD/MI Se-Desa Tonasa
Kontributor : Seluruh Mahasiswa KKN
Tujuan Membantu para guru mengajar siswa(i ) SD/MI
Se-Desa Tonasa
Bidang Pendidikan
Nomor Kegiatan 02
Nama Kegiatan Pembinaan siswa(i) SD/MI Se-Desa Tonasa
melalui ekskul olahraga
Tempat / Tanggal SD/MI Se-Dese Tonasa
Mulai 04 Desember – 10 Desember 2017
Lama pelaksanaan 16:00 – 17:00 Wita
Tim Pelaksana Penanggung Jawab : Kepala Sekolah Setiap
SD/MI Se-Desa Tonasa
Kontributor : Seluruh Mahasiswa KKN
Tujuan Untuk meningkatkan motivasi para siswa(i)
dalam menggali potensi diri mereka
Sasaran Siswa(i) SD/MI Se-Desa Tonasa
Target Agar para siswa(i) dapat meningkatkan potensi
diri mereka khususnya bidang olahraga
Deskripisi Kegiatan Kegiatan ini dilakukan karena adanya potensi
dari para siswa(i) dibidang olahraga
Hasil Kegiatan Kegiatan ini terlaksana sebanyak 7x dan kegiatan
ini bagus dilanjutkan lagi oleh mahasiswa kkn
yang akan datang.
Bidang Pendidikan
Nomor Kegiatan 03
Nama Kegiatan Seminar Pendidikan
Tempat / Tanggal MI dan MTS Guppi Al-Jihad Balangbuki
16 Desember 2017
Lama pelaksanaan 09:00 – 12:00 Wita
Tim Pelaksana Penanggung Jawab : Kepala Dusun Balangbuki
Kontributor : Seluruh Mahasiswa KKN
Tujuan Untuk meningkatkan motivasi masyarakat untuk
terus melanjutkan pendidikan
Sasaran Siswa(i) SD/MI Se-Desa Tonasa
Target Aparat Pemerintahan Desa dan Masyarakat Desa
Deskripisi Kegiatan Kegiatan ini dilakukan karena masih kurangnya
perhatian masyarakat mengnai pentingnya
pendidikan
Hasil Kegiatan Kegiatan ini terlaksana sebanyak 1x dan kegiatan
ini bagus dilanjutkan lagi oleh mahasiswa kkn
yang akan datang.
Gambar 11 & 12. Mahasiswa KKN Silaturahmi Bersama Pemuda Desa Tonasa
Gambar 13. Pembukaan Pertandingan Olahraga KKN 56 Cup Oleh Kepala Desa
Tonasa
Gambar 14 & 15. Suasana Selama Kegiatan Pertandung Olahraga KKN 56 Cup
Gambar 16. Persiapan Malam Ramah Mahasiswa KKN 56 di Kantor Desa Tonasa
Gambar 17 & 18. Pemberian Piagam Penghargaan Kepada Juara Lomba FASI dan
Kepada Aparat Pemerintah Desa Tonasa
3. Bidang Keagamaan
Bidang Keagamaan
Nomor Kegiatan 08
Nama Kegiatan Ceramah Jum’at
Tempat / Tanggal Mesji di Dusun Balangbuki
24 November 2017
Lama pelaksanaan 12:15 – 12: 45 Wita
Tim Pelaksana Penanggung Jawab : Kepala Dusun Balangbuki
Kontributor : Mahasiswa KKN
Tujuan Untuk menyalurkan pengetahuan keagamaan
Sasaran Masyarakat Desa Tonasa
Target Meningkatkan semangat masyarakat untuk terus
belajar mengenai keagamaan
Deskripisi Kegiatan Kegiatan ini dilakukan sebagai wadah untuk
menyalurkan pengetahuan dan meningkatkan
motivasi masyarakat di bidang keagamaan
Hasil Kegiatan Kegiatan ini terlaksana sebanyak 2x dan kegiatan
ini baik di lanjutkan lagi oleh mahasiswa kkn
yang akan datang
Bidang Keagamaan
Nomor Kegiatan 9
Nama Kegiatan Pembinaan TK/TPA
Tempat / Tanggal Seluruh TK/TPA di Desa Tonasa
13 November – 29 Desember 2017
Lama pelaksanaan 15:30 – 17:00 Wita
Tim Pelaksana Penanggung Jawab : Kepala Desa Tonasa
Kontributor : Mahasiswa KKN
Tujuan Untuk menyalurkan pembinaan keagamaan
Sasaran Santri(wati) TK/TPA
Target Meningkatkan semangat santri(wati) untuk terus
belajar mengenai keagamaan
Deskripisi Kegiatan Kegiatan ini dilakukan sebagai wadah untuk
menyalurkan pengetahuan dan meningkatkan
motivasi belajar santi(wati) di bidang keagamaan
Hasil Kegiatan Kegiatan ini terlaksana sebanyak 21x dan
kegiatan ini baik di lanjutkan lagi oleh
mahasiswa kkn yang akan datang
Gambar 20. Mahasiswa KKN Melakukan Pembinaan TPA di Dusun Buki Desa
Tonasa
Gambar 21 & 22. Mahasiswa KKN Melakukan Pembinaan TPA di Dusun Tonasa &
Dusun Balangbuki
Bidang Keagamaan
Nomor Kegiatan 10
Nama Kegiatan Pertandingan Festival Anak Shaleh
Tempat / Tanggal Mesjid Dusun Mangottong
03 Desember 2017
Lama pelaksanaan 08:00 – 17:00 Wita
Tim Pelaksana Penanggung Jawab : Kepala Desa Tonasa
Kontributor : Mahasiswa KKN & Pemuda Desa
Tonasa
Tujuan Untuk meningkat perhatian masyarakat dalam
kegiatan bidang keagamaan
Sasaran Aparat Pemerintah, Masyarakat & Santri(wati)
TK/TPA
Target Meningkatkan semangat santri(wati) untuk terus
belajar mengenai keagamaan
Deskripisi Kegiatan Kegiatan ini dilakukan sebagai wadah untuk
meningkatkan motivasi belajar santi(wati) di
bidang keagamaan
Hasil Kegiatan Kegiatan ini terlaksana sebanyak 1x dan kegiatan
ini baik di lanjutkan lagi oleh mahasiswa kkn
yang akan datang
Gambar 23. Mahasiswa KKN Gelar Festival Anak Shaleh dan di Hadiri Oleh Wakil
Rektor 1 UIN Alauddin Makassar
Gambar 24 & 25. Penampilan Qasidah & Lomba Tilawah Pada Kegiatan Festival
Anak Shaleh
4. Bidang Pembangunan
Bidang Pembangunan
Nomor Kegiatan 11
Nama Kegiatan Pembenahan/Penambahan Atribut di Desa
Tonasa
Tempat / Tanggal Seluruh Kawan Desa Tonasa
14 November 2017 – 06 Januari 2018
Lama pelaksanaan N/A
Tim Pelaksana Penanggung Jawab : Kepala Desa Tonasa
Kontributor : Mahasiswa KKN & Masyarakat
Desa Tonasa
Tujuan Untuk meningkat perhatian masyarakat agar
lebih memperhatikan atribut desa
Sasaran Aparat Pemerintah, Masyarakat & Pemuda Desa
Tonasa
Target Agar kelengkapan atribut desa dapat terpenuhi
dengan baik
Deskripisi Kegiatan Kegiatan ini meliputi penambahan/pembenahan
atribut Kantor Desa, Dusun, RT/RK, TK/TPA,
Mesjid, Sekolah & Posyandu
Hasil Kegiatan Kegiatan ini terlaksana sebanyak beberapa kali
selama proses kkn berlangsung dan kegiatan baik
di lanjutkan.
Gambar 27 & 28. Proses Pembuatan Tempat Sampah dan Pagar Tanaman
Gambar 29 & 30. Proses Pembenahan Batas Desa dan Batas Dusun
5. Bidang Kesenian
Bidang Kesenian
Nomor Kegiatan 12
Nama Kegiatan Pembinaan Pelatihan Qasidah
Tempat / Tanggal Sekretariat Grup Qasidah Desa Tonasa
20 Desember – 26 Desember 2017
Lama pelaksanaan 19:30 – 21:00 Wita
Tim Pelaksana Penanggung Jawab : Ketua Grup Qasidah Desa
Tonasa
Kontributor : Mahasiswa KKN & Masyarakat
Desa Tonasa
Tujuan Untuk meningkat perhatian masyarakat dalam
pembinaan grup qasidah
Sasaran Aparat Pemerintah, Masyarakat & Pemuda Desa
Tonasa
Target Meningkatkan motivasi anggota grup qasidah
agar lebih giat berlatih
Deskripisi Kegiatan Kegiatan ini dilakukan karena adanya potensi
masyarakat dan semangat masyarakat dalam
pembinaan grup qasidah
Hasil Kegiatan Kegiatan ini terlaksana sebanyak 7x dan kegiatan
ini baik dilanjutkan
Bidang Kesenian
Nomor Kegiatan 13
Nama Kegiatan Pembinaan Pembuatan Kaligrafi
Tempat / Tanggal Rumah Warga Dusun Buki
20 November – 17 Desember 2017
Lama pelaksanaan 19:30 – 21:00 Wita
Tim Pelaksana Penanggung Jawab : Ketua Grup Qasidah Desa
Tonasa
Kontributor : Mahasiswa KKN & Masyarakat
Desa Tonasa
Tujuan Untuk meningkat perhatian masyarakat dalam
pembinaan grup qasidah
Sasaran Aparat Pemerintah, Masyarakat & Pemuda Desa
Tonasa
Target Meningkatkan motivasi anggota grup qasidah
agar lebih giat berlatih
Deskripisi Kegiatan Kegiatan ini dilakukan karena adanya potensi
masyarakat dan semangat masyarakat dalam
pembinaan grup qasidah
Hasil Kegiatan Kegiatan ini terlaksana sebanyak 7x dan kegiatan
ini baik dilanjutkan
BAB V
PENUTUP
A. Berbagi Kisah
waktu sekitar 3 jam dengan menggunakan jalan darat. Berangkat bersama satu
tiba di desa Tonasa. Berjalan lunglai karena tenaga terkuras selama perjalanan.
Minggu pertama hidup bersama lebih banyak dilalui dengan penyesuaian diri. Saling
bercanda, saling bercerita antara satu teman dengan teman lain adalah pemandangan
biasa. Dalam minggu pertama ini, rutinitas yang pasti dilakukan adalah bermain
yang kalah akan dicolek mukanya dengan tepung. Seakan terjangkit Home
Sick Syndrom, pada minggu pertama ini banyak anggota yang ingin segera kembali
ke daerahnya masing-masing.
masyarakat sekitar. Namun karena isi otak kami berbeda-beda, rapat program kerja
KKN sudah tersusun dengan baik. Minggu kedua kami sudah mulai mengurus ini-itu
di sekolah, mengajarkan mengaji pada anak-anak kecil dan sebagainya. tim kami
semakin solid. Kami sudah saling memiliki, saling berbagi, bahkan saling
menguatkan. Soliditas tim inilah yang membuat berbagai pekerjaan dilalui dengan
mudah.
Ryan Nurfitrah, Selama 60 hari kami (30 orang) diharuskan tinggal di suatu
harus kami lakukan adalah memikirkan apa saja program kerja yang harus kita
lakukan, apa saja program yang benar-benar dibutuhkan oleh warga Desa Tonasa
yang tentu saja kami harapkan dapat membantu pengembangan desa mereka.
Program utama kami jatuh pada “pengajaran di sekolah. Memang banyak yang
beranggapan program tersebut program yang basi dan sudah sering dilakukan di
tempat KKN lain, tapi tidak untuk kami, melihat antusiasme anak-anak yang setiap
hari datang ke Posko KKN kami membuat kami lebih semangat mengajar mereka.
bagi kami. Sementara pelajaran yang kami dapatkan tentu adalah betapa berharganya
mereka mengikuti dan mempelajari pelajaran. Karena ya Indonesia butuh anak muda
yang selalu bersemangat dalam belajar dan mereka masuk ke dalam kategori itu,
Itulah sedikit kisah kami sebagai tim KKN Desa Tonasa, mungkin bagi
mereka yang belum merasakan mata kuliah KKN, pasti banyak yang berfikir seperti
“palingan buang-buang tenaga saja ikut KKN” atau mungkin “kayaknya seru deh..”.
kami senang pernah punya kesempatan untuk ikut membantu di Desa Tonasa, bukan
karena ini mata kuliah yang wajib kami lakukan tapi lebih seperti kami merasakan
Muh. Abrar, Kuliah kerja nyata (KKN), sebelum dijalani pasti akan terasa
sungguh berat. Hal itu karena saya tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya
masuk ke pelosok-pelosok daerah. Namun, keadaan bisa bisa berubah jika setelah
dijalani. Ada momen-momen KKN yang tidak bisa saya lupakan, seperti Lahirnya
keluarga kecil yang baru. Saya menemukan keluarga kecil yang tulus mencintai saya.
mendapat perhatian besar oleh warga setempat. Dari buka mata di pagi hari hingga
menutup mata di malam hari, saya selalu diperhatikan warga, serasa mendapat
profesi artis secara mendada. Saya sangat menikmati pengalaman kerja sebagai artis
yang hanya dimiliki sekali seumur hidup. Inilah bahagianya KKN. Selanjutnya,
Mempunyai bakat baru yaitu sebagai guru. saya secara spontan mengeluarkan bakat
saya sebagai guru. Hampir setiap hari saya harus mengajar di sekolah dan saya
sangat menikmatinya. Berawal dari teman yang saling cuek, menjadi teman akrab.
KKN yang awalnya saya tidak tahu siapa mereka, akhirnya malah menjadi teman
akrab. Bahkan KKN sudah selesai, kami tetap menjalin pertemanan yang akrab.
Dekat dengan pemuda-pemudi desa setempat. saya beradaptasi dengan warga melalui
bantuan pemuda-pemudi desa setempat. Kami saling bertukar pikiran tentang adat
kebiasaan daerah masing- masing. Banyak pelajaran yang saya dapat dari mereka.
Khaerul Risky, Pada tanggal 7 November 2017 tahun lalu, saya dan teman-
kelompok terdiri dari 6 anggota. Sebagai seorang introvert, ini pengalaman pertama
saya bertemu dengan orang baru yang super unik dan dengan waktu yang singkat
harus bisa beradaptasi dengan mereka yang akan menjadi partner dilapangan nanti
dan bahkan harus bersama-sama dari masa observasi hingga pembuatan laporan akhir
sepulang nanti. Ada beberapa moment berkesan dari perjalanan singkat kami.
Misalnya KKN bukan berarti kami hanya terus berada di desa yang sudah
ditetapkan. Ini merupakan momen dimana kami juga bisa mengunjungi desa lain dan
tempat-tempat yang tidak pernah kami kunjungi sebelumnya. Selain juga sebagai
bagian untuk melepas penat dan bosan. Selanjutnya, KKN tidak lengkap tanpa foto di
kebun. Yap begitulah istilahnya. Kami selalu menyempatkan waktu ke kebun untuk
bersama pasti beda rasanya dengan makan sendiri. Mau menunya sederhana ataupun
sempurna, rasanya tetap lebih nikmat melebihi masakan chef. Karena bumbunya
KKN bukan berarti hanya sebatas pertemanan untuk 60 hari Mungkin bagi
sebagian tim, KKN hanya sebatas hubungan untuk 60 hari sebagai tim. Tapi bagi
kami, hubungan ini akan terus berlanjut selamanya. Tidak hanya sebagai tim, tapi
bagian dari persahabatan. inilah pengalaman singkat kami, tapi berkesan untuk
seumur hidup. pengalaman yang mungkin tidak akan terulang kembali. KKN tidak
hanya berarti Kuliah Kerja Nyata sebagai bagian dari pengabdian masyarakat. Tapi
KKN mempertemukan kami dengan orang-orang baru, pengalaman unik, dan kesan
Riezky Mauldyah, Melaksanakan KKN di desa Tonasa adalah salah satu hal
yang paling mengesankan dalam hidup saya. Tidak sedikit hal-hal baru yang saya
ketahui dan saya alami bersama teman-teman KKN angkatan 56. Kami yang
yang benar-benar baru dan berbeda dengan suasana Makassar misalnya air yang
begitu dingin. Selama melaksanakan KKN di desa Tonasa saya merasa sangat
bahagia ketika bercanda dengan anak-anak kecil. Mereka selalu menghibur saya
dengan kepolosan mereka yang membuat saya tertawa tiada henti. KKN merupakan
momen bahagia karena saya belajar sesuatu yang baru dari lokasi KKN.
Pemandangan istimewa itu lenyap seketika ketika saya harus memberi salam
perpisahan dengan keluarga baru saya. Perpisahan itu memberi pembelajaran bagi
saya bahwa bahagia itu sederhana, yaitu memberi yang terbaik untuk orang lain.
Betapa sedihnya momen perpisahan KKN ini, karena saya akan meninggalkan
mereka.
Resky Yulianti, Tanggal 7 November 2017 adalah hari yang saya tunggu-
tunggu karena pada hari itulah saya dan teman-teman akan berangkat menuju lokasi
KKN kami. Lokasi KKN kami adalah sebuah desa yang bernamakan Desa Tonasa
Tonasa kami disambut oleh para aparat desa. Saya sangat mendambakan untuk dapat
tinggal di lingkungan yang masih sangat asri dan jauh dari gedung-gedung tinggi dan
asap kendaraan. Dan apa yang saya inginkan akhirnya tercapai. Suatu ketika saya dan
teman-teman kkn berjalan berkeliling desa untuk dapat lebih mengenal situasi di desa
Tonasa khususnya dusun Buki, lucunya adalah selama kita melewati perumahaan
warga, warga-warga sekitar melihat kita dengan pandangan penasaran, kagum, kaget,
dan bingung. Seakan-akan mereka seperti melihat artis-artis ibu kota. Yang membuat
saya merasa senang adalah walaupun pandangan mereka seperti itu tetapi setelah kita
menyapa mereka, mereka menyambut kita dengan sangat ramah dan mengundang
Masyarakat dusun Buki adalah masyarakat yang suka sekali bercerita bahkan
bercengkrama meskipun itu adalah orang yang baru dikenal. Bisa-bisa minimal 1 jam
waktu habis hanya untuk mendengarkan mereka bercerita tetapi itu bisa menjadi
pelajaran bagi saya bahwa kita harus saling menjalin silaturahim satu sama lain dan
terus bersikap ramah terhadap sesama. Itulah beberapa hal yang membuat saya
Asmadi, Pertama kali saya datang ke Desa Tonasa kabupaten Gowa, saya
baru sadar betapa ramahnya masyarakat Indonesia di desa ini. Saya juga baru sadar
betapa melimpahnya kekayaan alam yang ada di negeriku tercinta ini. saya sungguh
bangga menjadi Warga Negara Indonesia ini. Minggu pertama kami lalui dengan
melakukan observasi guna menyusun program kerja dusun maupun desa. Kami juga
banyak berbaur dengan warganya mulai dari anak kecil, remaja hingga dewasa. Kami
mengajar di sekolah dan juga di TPA dan program desa yang kami usung yaitu
festival anak sholeh dan kompetisi dalam bidang olahraga. Saya sangat menikmati
KKN di desa ini terlebih lagi karena pemandangan di desa ini begitu indah membuat
Muh. Fuad Umaryadi Yusrin, Sejak awal saya datang ke desa Tonasa,
setiap berpapasan dengan warga pasti diberikan senyum hangat yang sudah jarang
kita dapati diperkotaan, tak lupa pula suguhan untuk mampir sekedar minum kopi di
rumah masing-masing. Feels like home, begitu orang barat mengatakannya. Merasa
diterima sebagai keluarga menjadikan saya bahagia berada di desa ini, memudahkan
kembali akan budaya timur yang khas dengan keramah-tamahannya saat sebagian
Nasruddin, Minggu – minggu awal saya berada di desa Tonasa, saya mulai
misterius dipikiran saya. “Sebenernya buat apa sih KKN? Sepenting apakah KKN
sehingga jadi syarat kelulusan? Program demi program mulai berjalan, pikiran saya
mulai terbuka dan tercerahkan.. ya, saya mendapatkan jawaban atas kegelisahan saya
terhadap KKN! dengan mata kepala saya sendiri, saya melihat antusias warga desa
yang luar biasa. Mulai dari partisipasi mereka ketika kerja bakti, sambutan hangat
dari perangkat desa ketika baru tiba, sambutan positif para pelajar dan warga desa
ketika kita melaksanakan program kerja, bahkan tidak jarang saya diundang oleh
warga sekitar untuk berkunjung ke rumah mereka, terus mereka mulai cerita
alasan kenapa warga desa begitu antusias dengan kehadiran kami sebagai mahasiswa.
ANAK MUDA” mereka menggantungkan nasib mereka pada pemuda yang masih
netral dari kepentingan, yang nantinya pasti akan menjadi orang yang memiliki peran
penting dalam pemerintahan dan sekaligus juga menentukan nasib orang banyak,
Alif Sulfakar, Desa Tonasa dalam kacamata saya adalah desa dengan paket
lengkap yang terdiri dari pemandangan yang indah dan masyarakat yang ramah.
Selama disini saya sangat terkesan dengan keramahan dan keakraban yang
kami diperlakukan dan dilibatkan dalam kegiatan – kegiatan desa. Kami ikut dalam
pengajian yang dilaksanakan oleh majelis ta’lim, ikut dalam rapat desa dan masih
banyak lagi. Kegiatan rutin yang kami lakukan yaitu mengajar di sekolah, mengajar
Moh. Rean Harsono Putra, Desa Tonasa, desa ini merupakan desa yang
saya tempati bersama teman-teman KKN angkatan 56 selama kurang lebih 2 bulan.
Saya kagum dan merasa senang bisa merasakan menjadi bagian warga desa Tonasa.
Keasrian desa dan ketaatan masyarakat dalam beribadah, membuat saya kagum
dengan desa ini. Banyak sekali pengalaman yang saya dapat dan tidak akan bisa saya
lupakan. Masyarakat desa ini yang ramah semakin membuat saya betah disini.
Mereka selalu mengajak kami mahasiswa KKN untuk singgah di rumah mereka
walaupun hanya sekedar minum kopi. Selain itu, banyak juga anak kecil yang
Jamaluddin, Desa Tonasa merupakan tempat KKN saya yang dimana saya
jangka waktu 2 bulan. Warga desa Tonasa sangat antusias terhadap program yang
kami tawarkan. KKN itu memberi arti yang mendalam bagi saya pribadi,
memberikan saya suatu pembelajaran yang berarti dan tak akan terlupakan yang
mungkin tak bisa saya dapatkan disekolah maupun dikampus. Belajar hidup bersama,
pribadi yang lebih baik.Bahagia dan bangga rasanya bisa mengenal kalian kawan-
kawan dan masyarakat desa Tonasa.Sejuta lukisan cerita indah ini tak akan mampu
saya gambarkan dengan kata-kata, cerita dan kenangan tentang kita akan tersimpan
indah dalam hati ini dan semoga kita bisa menggenggam erat mimpi-mimpi besar
kita.
Usman Ali, Banyak hal yang saya rasakan selama menjalani program KKN
di desa Tonasa. Bahagia, sedih, takut, suka, marah, kesal, benci hingga cinta semua
pernah dirasakan selama tinggal dirumah KKN yang biasa kami menyebutnya
“Posko”.Sebelum saya mengikuti program KKN tersebut, hal yang terbesit dibenak
saya adalah “tidak enak”. Karena sebelumnya, para senior saya selalu menceritakan
hal-hal yang memang sungguh tidak enak didengar. Namun, saya mengabaikannya.
Saya selalu percaya bahwa semua hal bisa dinikmati dari segala sisi. Semua
tergantung pola pikir kita masing-masing. Pengalaman selama ber-KKN ria memberi
saya banyak pelajaran. Seperti yang saya jelaskan tadi, segala hal bisa dilihat dari
berbagai sisi. Jika pada malam hari, teman sejati disekitaran posko kami adalah
kegelapan dan kesunyian. Dari sini saya belajar keberanian, dan belajar menikmati
Kemudian kami yang berjumlah 30 orang mempunyai pola pikir yang sangat
jauh berbeda-beda. Ada yang pendiam, ada yang jarang mengeluarkan pendapat, ada
yang keras kepala, ada yang suka marah, ada yang egois tingkat dewa, bahkan ada
yang sama sekali tidak peduli dengan program KKN yang sedang diikutinya. Sangat
sulit untuk menyatukan pendapat dari 30 kepala itu. Kesabaran adalah kuncinya.
Kesabaran itu sendiri akan memudarkan kemarahan yang memuncak dihati. Dari situ
akan muncul ketenangan yang akan mendatangkan rasa memahami pada orang lain.
desa Tonasa. Salah satu program kami dalam masa pengabdian di desa tersebut
adalah mengajar di sebuah Sekolah. Menyenangkan bisa dekat dengan adik-adik itu.
Saya mendapatkan banyak jawaban mengenai kehidupan dan cita-cita mereka. Masih
banyak yang tidak punya kesadaran betapa pentingnya menjadi manusia yang
berilmu. Bahkan, ada diantara mereka yang tidak hafal perkalian hingga tidak dapat
membaca. Dalam hal ini, siapa yang harus disalahkan? Ternyata, penting untuk
menyadari bahwa sumber segala motivasi adalah diri kita sendiri. Tanpa peduli
memang tidak ingin maka usaha sang guru hanyalah sia-sia. “Keinginan yang kuat
akan membuka jalan hebat untuk kita.” Itu yang pernah saya sampaikan kepada adik-
adik disana. Dengan harapan semoga mereka bisa memotivasi diri mereka dengan
impian-impian besar nan mulia yang akan segera mereka realisasikan.Dan pada
akhirnya waktu telah menyeret diri pergi begitu cepat.Segala jenis perasaan kesal,
marah, benci, pernah hinggap dihati selama masa pengabdian. Berbedanya kondisi
lingkungan, sudut pandang, pola pikir, dan tingkat emosional menjadikan faktor-
memang menyenangkan, meski harus bergelut dengan banyak rintangan yang tak
bisa mandiri dan menerapkan ilmu nya dalam kehidupan bermasyarakat. Karena
hidup dengan buku dan pena terkadang tak memberi jaminan bahwa kita telah benar-
benar hidup. Apalagi harus terus sembunyi di balik meja dan mendengarkan ceramah
dosen hingga tugas yang menumpuk. Lebih tepatnya itu membuat kita jemu. Namun,
ketika KKN ada hal baru yang kami rasakan. Tanggal 7 November 2017 yang lalu,
kami berkumpul jadi satu di desa Tonasa kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa.
Di sana, kami menemukan teman dari berbagai jurusan di satu kampus yang
telah kita huni selama kurang lebih 4 tahun. Ada 30 orang. 24 laki-laki dan 6 orang
memberikan kerjasama yang baik dan mencapai hasil akhir yaitu lulus KKN dengan
nilai terbaik. Kami mampu untuk mengenal satu sama lain dalam waktu yang cukup
singkat. Sejak saat itu, sudah terukir canda tawa kita bersama.
kenangan bagi saya pribadi. Mulai dari observasi hingga proposal dadakan yang
memaksa mata untuk melihat lebih lama dari biasanya hingga perkara dana yang
harus disiapkan untuk bekal hidup selama di sana. Agak terasa gatal di telinga ketika
mendengar harus iuran. Tapi begitulah kewajiban kita untuk menuntaskan tugas yang
kita bawa dari kampus dan untuk memberikan yang terbaik bagi diri kita
sendiri. Perselisihan juga muncul karena kami berbeda pendapat dan berbeda paham.
Bagi kami semuanya biasa. Hal itu tak memberikan perbedaan apapun pada
kekompakan kami. Bahkan kita saling mengenal karakter satu sama lain.
Kebersamaan kami harus berakhir karena masa pengabdian kami telah habis
di Desa Tonasa. Kami harus berpindah pada aktivitas baru, namun dengan rasa
kekeluargaan yang sama. Jabat tangan yang begitu erat seolah tak ingin lepas,
memberikan saya jaminan bahwa keluarga ini tak akan sampai di sini saja.
memiliki tanggapan yang berbeda ketika harus menjalani program KKN. Banyak
yang khawatir akan merepotkan dan tidak betah dengan keadaaan di tempat KKN
nanti. Seperti saya sendiri yang awalnya sempat berpikir bahwa KKN sangat
merepotkan, “Pasti akan ribet karena harus jauh dari rumah selama dua bulan. Semua
yang terpikirkan tentang ribetnya KKN berubah ketika saya menjalani program
menyenangkan. Ternyata begitu menjalani KKN tidak sesulit dan semenderita yang
dibayangkan sebelumnya.
Hari-hari pertama menjalani KKN sempat berpikir apa gunanya program ini,
tapi begitu dijalani semakin lama ternyata mengasyikkan dan jadi pengalaman bagi
saya. Saya pribadi, sangat bersyukur bisa ditempatkan di dusun Buki. Sebuah dusun
di desa Tonasa yang dipenuhi dengan penduduk yang ramah dan taat beragama
begitupula dengan bapak dan ibu posko saya. Mereka menganggap kami sebagai
anak sendiri. Kami memanggil mereka dengan sebutan mama aji dan bapak aji.
Lewat buku laporan KKN ini, saya ingin mengucapkan “terima kasih” lagi kepada
mereka. Sebenarnya, saya sudah mengucapkan terima kasih kepada mereka secara
langsung. Namun, ada sesuatu yang berbeda saya rasa ketika ucapan “terima kasih”
saya, saya kekalkan di dalam buku laporan ini. Yang terucap akan hilang, yang
tertulis akan kekal. Dan terkhusus untuk keluarga saya, terima kasih karena selalu
Fitriyani M., Kuliah Kerja Nyata adalah salah satu jawaban dari doa-doaku
selama ini. Hingga pada akhirnya, aku memiliki satu kesempatan emas yang tak
boleh terlewatkan. Hari yang dinanti pun tiba dan pada akhirnya aku menginjakkan
kaki di desa Tonasa. saya mengikuti KKN selama dua bulan dengan 29 orang lainnya
dengan latar belakang jurusan yang berbeda. Kami ditempatkan di Desa Tonasa,
Setelah itu, kami berkeliling desa untuk mengenal lebih dekat warga satu dan yang
lainnya. Mereka menyambut kami dengan hangat, mengajak kami untuk singgah ke
rumahnya untuk makan bersama. Ini pertama kalinya saya mengunjungi desa yang
Muhammad Adnan, Saya mulai KKN pada tanggal 7 November 2017 tahun
kemarin. Tempat KKN saya berada di desa Tonasa kecamatan Tombolo Pao
kabupaten Gowa. Saya berada disana selama kurang lebih 2 bulan.yaa, waktu yang
cukup membuat saya kangen rumah. Awal kedatangan kami kelompok KKN
angkatan 56 di sambut baik oleh bapak kepala desa setempat. Hari pertama dimulai
dengan observasi hingga tiba saatnya kami melaksanakan seminar desa. Setelah
kami KKN. Setiap warga di desa Tonasa menyambut kami dengan hangat. Mereka
Dedi Miswar, Dalam menjalani program KKN, kami dibagi ke dalam lima
kelompok untuk satu desa yang terdiri dari 6 mahasiswa setiap dusunnya. Proker
yang kami cetuskan yaitu mengajar di sekolah serta di TPA. Untuk proker fisiknya
kami juga membuat papan nama jalan dan papan informasi dusun. Sedangkan untuk
proker desa ada dua yaitu festival anak sholeh dan kompetisi dalam bidang olahraga.
Kegiatan-kegiatan yang kami rancang memiliki dampak positif tidak hanya untuk
masyarakat setempat, tetapi juga untuk kami sendiri. Pada awalnya saya bukan orang
yang suka anak kecil, tetapi karena KKN saya jadi terbiasa dan sayang sama mereka.
mempunyai banyak sekali tujuan, namun saya tidak akan menjelaskan tentang
tujuannya. Tapi saya menceritakan sepenggal kisah keluarga baru dari Kelompok
Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan 56 di desa Tonasa. Kelompok saya banyak
sekali mengalami kejadian-kejadian yang membuat saya cukup sedih tapi dalam
pengalaman hidup dengan 6 orang yang baru dikenal selama 2 bulan penuh membuat
sedih, senang, bangga yang mengharukan hati saya. Pertama kali bertemu dengan
anggota kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN), saya melihat banyak sekali perbedaan
pengalaman. Bertemu dengan banyak orang baru dengan karakter yang berbeda.
sekali tak pernah terduga. Ada hari dimana kami merasa terlalu sulit untuk
melewatinya, lelah. Bahkan ingin kabur sejenak. Atau ada hari dimana kami bahkan
tak tau harus melakukan apa. Fokus mengurus kuliah selama ini, menjadikan KKN
sebagai liburan panjang dengan pengalaman hebat yang tak bisa dibayar atau pun
diulang kembali.
Meratapi nasib sama sekali bukan solusi terbaik, jika kita bergerak maka
semuanya bisa berubah. Memberanikan diri keluar dari zona nyaman, sesekali
merasakan hidup bebas. Bebas dalam artian tanpa pantauan langsung orang tua, tapi
tetap bisa “Menjaga Diri”. Bebas karena kita harus belajar mengatur diri dari
sekarang. Mungkin KKN’lah jawaban yang tepat. KKN bukan sekedar menjalankan
Tri Darma Perguruan Tinggi “Pengabdian Kepada Masyarakat”. Tapi KKN adalah
proses pendewasaan, karena tak lama lagi kita akan berlebur bersama masyarakat.
dua bulan. Banyak hal mengesankan yang tidak akan saya lupakan. Hal yang selalu
membuat saya bahagia adalah ketika melihat anak-anak kecil tertawa dengan
kanak dan menikmati serunya bermain bersama teman-teman. Selain itu, penduduk
desa Tonasa adalah orang yang ramah. Hal itulah yang membuat saya berat hati
merasa gelisah. Saya menghitung hari.. “kapan yah program ini berakhir? Namun
lambat laun saya begitu menikmati ber-KKN di desa yang indah ini. Desa yang
penuh dengan anak-anak yang lucu yang selalu memanggil nama saya ketika saya
Irwansyah, Tonasa adalah salah satu desa yang terdapat di Desa Tonasa,
KecamatanTombolo Pao, Kabupaten Gowa. Di desa tersebutlah saya dan lima orang
(KKN). Kelima teman posko berasal dari daerah yang berbeda-beda. Untuk
‘’Babatua’’dari Papua, Sri Wahyuningsih JS, ‘’Nuniq’’ dari Gowa, Nurul Kusuma
Wardaniyah, ‘’Bona’’ dari Barru, Rahmat Hidayat, ‘’Gale’’ dari Bone, dan terakhir
dengan yang lainnya belum saling kenal. Diantara kami tidak ada yang berani
2017 menjadi hari pertama kami berada di lokasi KKN. Kami mendapat sambutan
yang baik oleh tuan rumah, ibu dan bapak desa beserta ketiga buah hatinya,
Fadalampe, Fauzan dan Aulia. Telah ada dalam benak saya jauh hari bahwa momen
KKN ini harus ditaburi cerita indah di dalamnya, dengan kawan-kawan, dengan
keluarga baru dan dengan masyarakat desa atau desa. Mewujudkan target tersebut,
Untuk itu, bagi saya, ibu dan bapak posko beserta ketiga anak-anaknya
adalah keluarga baru yang harus dijaga keharmonisannya. Bentuk penjagaan saya
misalnya dengan membantu mengerjakan pekerjaan dapur seperti cuci piring dan
masak-memasak. Begitu pula dengan kelima teman-teman baru saya yang harus
umum pada satu orang. Sementara untuk masyarakat adalah obyek pengabdian.
Maka dari itu, kami berusaha mengabdikan diri dengan semaksimal mungkin melalui
dari kawan-kawan saya mampu menjaganya. Dari situlah terkadang ada konflik
batin, haruskah saya menjaga keharmonisan ini atau tidak. Jika ia, niscaya saya yang
akan menjadi tumbal dalam menjaganya. Artinya, saya yang harus menutupi semua
maka saya akan pulang dengan kekecewaan karena tidak dapat cerita indah seperti
Namun, seiring berjalannya waktu, ternyata saya tetap pulang dengan cerita
saya tidak ingin terjebak dalam ide dan harus tetap realistis bahwa ide tidak
Ippang. Saya anak terakhir dari tujuh bersaudara, saya dilahirkan di kota Jeneponto,
pada 23 Mei 1995. Saat ini usia saya sudah hampir menginjak 23 tahun, sekarang
saya sibuk dengan dunia kampus yang menuntut saya untuk lebih menghargai waktu.
Keterlambatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) membuat semua jadi tidak tepat pada
waktunya. Seharusnya sarjana pada bulan Desember tahun 2017 namn hingga saat ini
belum kesampaian juga. Sarjana tepat pada waktunya mungkin tinggal harapan yang
tidak mungkin terjadi, uang pembayaran yang harusnya bisa dipergunakan untuk hal
yang lebih penting namun karena keterlambatan ini yang membuat semuanya jadi
seperti ini. Menyesal?? Mungkin iya, tetapi mau bagaimana lagi, sekarang saya
cuman bisa menjalani semua apa adanya, seperti seharusnya, dan mungkin saja
semua ini sudah Allah kehendaki. Saya bahagia atas apa yang sedang saya jalani.
Menceritakan kisah hidupku mungkin tak akan selesai jika selembar hingga ribuan
kertas karena kisahku sudah sangat banyak dan tak akan ada habisnya jika saya
ceritakan. Namun di program Kuliah Kerja Nyata saya mempunyai beberapa hal
yang menarik untuk diketahui atau saya bagikan kepada orang lain.
Kisah ini saya berikan tema "Pendidikan Apakah Kunci Keberhasilan?", Pasti
telah timbul pertanyaan dibenak yang membaca kisah ini, mengapa saya mengambil
tema tersebut. Pertama, perkenalkan tempat KKN untuk angkatan 56 UIN Alauddin
Makassar berada di Desa Tonasa, Kec. Tombolo Pao, Kab. Gowa, yang diisi oleh
teman-teman dari berbagai jurusan dengan jumlah 30 orang. Desa Tonasa merupakan
desa yang asri dan kaya akan hasil pertaniannya terbagi menjadi 7 desa. Dari ketujuh
desa tersebut hanya diisi 5 desa saja. Yang terdiri dari Desa Tonasa, Desa Buki, Desa
Tonasa, desa tersebut merupakan desa yang bisa dibilang masih tergolong tertinggal.
Awalnya saya menganggap bahwa Kuliah kerja Nyata (KKN) itu sangat
membosankan. Situasi kota yang hampir setiap hari menjadi bagian dari aktifitas,
seketika harus tergantikan oleh suasana desa yang berbeda sembilan puluh derajat
dari suasana kota. Sejujurnya, saya sudah lama tidak berada di desa untuk waktu
yang cukup lama, sehingga saya pikir butuh waktu untuk beradaptasi. Namun semua
itu terbantahkan setelah saya mengenal teman KKN dari berbagai jurusan.
menyenangkan. Walaupun baru saling mengenal tapi kami seakan sudah berteman
sejak lama. Tidak dimungkiri bahwa perbedaan karakter di antara kami kadang
Kami di tempatkan di suatu desa yang bisa dikatakan tertinggal dari desa lain
di desa itu. Namun kami tak berkecil hati karena masyarakatnya sangat menerima
besarnya kepada bapak dan ibu desa yang telah mengizinkan kami tinggal selama
dua bulan dengan segala keramahan. Mereka seakan menjadi orang tua kedua kami,
mereka sangat baik dan juga sangat perhatian. Selama proses bakti berlangsung
begitu banyak hal dan keseruan yang terjadi dan itu sudah menjadi bagian dari kisah
kami. Mulai dari saat awal berkenalan dengan teman seposko yang bagi saya mereka
adalah orang asing. Sesaat setelah berkenalan ternyata mereka asik juga, walaupun
baru berkenalan tetapi seperti sudah serasa berteman lama. Berkenalan dengan yang
punya rumah, Keluarga besar bapak Desa Tonasa, saya pribadi merasa tegang atas
perkenalan itu, saya tidak tahu mau memulai percakapan dari hal apa, itu menjadi
tantangan tersendiri bagi saya dan mungkin saja bagi teman-teman yang lain.
Keesokan harinya kami survey ke sekolah, MI dan MTs Guppi Al-Jihad, itu adalah
nama sekolah yang kami akan tempati berbagi atas apa yang kami ketahui dan yang
seperti itu.
dengan berjalan kaki merupakan tantangan tersendiri bagi saya, jalanan yang
dipenuhi bebatuan, tanjakan, dan penurunan tajam bukanlah suatu halangan bagi
kami. Ada yang menarik dari survey saat itu, kami bertemu dengan salah satu
penduduk desa tersebut yang sedang menanam benih tomat, langsung kami datangi
saja, dengan ucapan salam yang ramah dari kami ternyata juga disambut baik oleh
penduduk tersebut. Ada hal yang cukup lucu terjadi saat itu, dimana beberapa teman
kami tidak tahu berbahasa daerah Makassar sehingga mereka sulit menangkap atas
apa yang sedang penduduk itu bicarakan. Setelah itu kami kembali ke posko untuk
beristirahat sekaligus makan siang. Ini adalah makanan pertama yang dimasak oleh
teman seposko, untuk ukuran seorang mahasiswa masakan tersebut lumayan enak,
atau mungkin saja karena saat itu kami sedang kelaparan jadi apapun akan terasa
enak. Waktu terus berlalu kedekatan juga semakin terlihat di antara kami,
karakterpun mulai terlihat, hal-hal yang mungkin saja mengganjal di antara kami
telah bermunculan satu sama lain. Hingga akhirnya ketua posko mengumpulkan
teman-teman untuk rapat evaluasi terkait hal-hal apa saja yang tidak mengenakkan
atau mungkin saja ada yang ingin dsampaikan. Awalnya semua merasa tegang atas
apa yang sedang terjadi di rapat evaluasi tersebut. Namun pada saat tegang-
tegangnya salah satu dari kami ada yang kentut, spontan semua hanya bisa tertawa
terbahak bahak sehingga suasana perlahan menjadi cair. Rapat menjadi seperti
Hari-hari telah berlalu dan tidak terasa masa bakti akan segera berakhir, kami
serasa dilema akan keadaan tersebut. Kami sudah sangat merasa nyaman berada di
desa tersebut, desa yang memiliki udara sejuk, pemandangan yang sempurna, kabut
yang menyelimuti, seakan sudah menjadi bagian dari kehidupan kami. Bapak desa
sekeluarga juga sudah sangat dekat dengan kami, anak-anaknya yang lucu membuat
semuanya tidak akan berlalu dengan mudah begitu saja. Di sisi lain kami juga masih
harus melanjutkan studi di kampus, masih banyak hal yang akan menyibukkan untuk
meraih gelar sarjana. Hari penarikan telah tiba, suasana yang ceria perlahan berubah
menjadi menegangkan, campur aduk, sedih, bahagia, kami juga tak tahu. Air mata
menghiasi hari tersebut, ucapan terima kasih yang tiada henti terus kami utarakan dan
berakhir dengan kata “kita akan berjumpa lagi” terima kasih untuk semuanya selama
ini.
Akbar Ali, Tonasa itulah Desa di mana saya ditempatkan bersama dengan
lima mahasiswa lainnya. Kesan pertama yang membuat saya nyaman, adalah tentang
keramahan bapak dan ibu posko. Awal pembagian lokasi, dosen pembimbing
mengatakan Tonasa merupakan daerah yang paling sejuk. Saya tidak menyangka
bahwa kesejukan yang digambarkan melebihi apa yang saya bayangkan. Saya
mempunyai penyakit asma yang bisa kambuh apa bila terlalu dingin. Namun, setelah
beberapa lama, saya justru merasa cocok dengan cuaca dingin di sana. Sebelum
pemberangkatan menuju lokasi KKN, saya selalu berpikir tentang karakter dan sifat
teman-teman posko nantinya. Akan tetapi, Alhamdulillah teman seposko saya adalah
orang yang baik, walaupun terkadang sering terjadi perdebatan di antara kami. Yang
paling saya sukai adalah saat duduk bersama dan saling bertukar fikiran. Ada
Irwansyah dari Bima yang merupakan Koordinator desa yang sering di panggil
dengan sebutan Om Dus.Ada Rahmat Hidayatullah dari Bone atau akrab dipanggil
Bang Bewok. Selanjutnya ada Sri Wahyuningsih JS atau Nunik, asli orang Tombolo
Pao. Ada juga Nurul Kusuma Wardaniyah atau Nurul dari Barru. Dan yang terakhir
adalah Irfan Ramadhan dari Jeneponto. Walaupun berbeda-beda tetapi kita tetap satu,
hehehe.
selalu membuat Om Dus emosi, Om Dus yang selalu menggoda Nurul, Nurul yang
selalu berseteru dengan Om Dus, Nunik yang selalu mengingatkan dalam hal-hal
KKN (Kuliah Kerja Nyata), yaitu wadah mengaplikasikan ilmu yang telah didapat
dari berbagai teori keilmuan yang di kelas. KKN juga menjadi sarana berbagi
Paoyang masyarakatnya memiliki perbedaan agama namun tetap hidup rukun. Saya
di tempatkan bersama dengan lima mahasiswa lainnya dan tinggal di rumah Bapak
Desa Tonasa.
Bertemu dan saling berkenalan dengan orang asing itu tidak mudah. Namun
hebatnya, dalam hitungan jam kami sudah saling kenal dan akrab. Kami
atau biasa dipanggil Nunik, jurusan Jurnalistik. Dia berasal dari Tombolo, kurang
lebih 10 Km dari desa tempat kami berKKN. Seharusnya Nunik tidak berada di
posko ini dengan beberapa alasan, tapi karena takdir Allah SWT kami akhirnya satu
posko. Dia teman yang aktif menasehati kami, bisa diajak sharing dan kebetulan saya
sepaham dengan dia. Selanjutnya ada Irwansyah jurusan Ilmu Politik yang berasal
dari Bima. Akrap dipanggil Om Dus, dia adalah koordinator desa yang waktu itu
tidak saya pilih dan tidak saya inginkan menjadi koordinator desa. Tetapi Allah
berkehendak lain dan lagi-lagi ditakdirkan berada diposko yang sama. Dia sosok
Manajemen Ekonomi dari Jeneponto. Kesan awal yng ditunjukkan, dia adalah sosok
yang pendiam dan lugu tapi pada kenyataannya berbanding terbalik. Dia sosok yang
cerewet dan cukup humoris. Selanjutnya, Akbar Ali. Dipanggil Akbar jurusan
Hukum Pidana dan Ketatanegaraan. Kesannya dia religius dan susah move on dari
game. Dan yang terakhir adalah Rahmat Hidayat, jurusan Hukum Pidana dan
Ketatanegaraan yang berasal dari Bone. Kebetulan kami satu bahasa, dia orangnya
terlihat cuek namun dia teman yang baik dan peduli. Perbincangan pertama saat kita
KKN yang lainnya, yaitu tergolong terlambat karena berKKN di semester sembilan.
Dibalik keterlambatan kami, banyak alasan yang unik dari setiap individunya. Bukan
berarti kita gagal. Kami melakukan survei lokasi, survei di sekolah dan lainnya. Saat
survei di sekolah, saya sangat prihatin dengan keadaan sekolah dan peserta didiknya
yang sangat membutuhkan perhatian dari tenaga pendidik dan pemerintah setempat.
Kebetulan saya berasal dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, jurusan Pendidikan
Biologi. Sejak saat itu saya merasa bahwa saya masih sangat beruntung bisa belajar
Ketika saya dihadapkan dengan peserta didik yang berbagai karakter yang
Ibtidaiyah Guppi Al Jihad. Beberapa penyebabnya antara lain perbedaan bahasa yang
kerap menimbulkan kesalahpahaman terkait apa yang mereka katakan dan mereka
inginkan. Selain itu kurangnya motivasi dari tenaga pendidik dan rendahnya minat
belajar peserta didik dikarenakan masih banyak peserta didik yang kurang
bermain. Belum lagi ketika dirumah peran orang tua sangat penting untuk
Terlebih peserta didik disekolah ini masih belajar dengan metode konvensional
dimana guru masih mendominasi dalam proses pembelajaran. Pendidik disekolah ini
peserta didik. Selain itu kurangnya fasilitas seperti media pembelajaran yang kreatif
dan menarik. Sementara peserta didik sangat membutuhkan itu semua agar minat
belajarnya bertambah. Saya pernah mengajar di kelas lima, waktu itu saya
menggunakan media yang sederhana dan metode yang pernah saya dapatkan di
bangku perkuliahan dan saya coba aplikasikan karena peserta didik membutuhkan
sesuatu hal yang berbeda. Saya berharap, hal ini mendapatkan perhatian untuk
Terlepas dari pendidikan yang ada di sekolah Desa Tonasa, saya ingin beralih
ke pendidikan yang ada dirumah. Madrasah pertama bagi pendidikan anak adalah ibu
karena ibulah yang berada di rumah dan bertemu setiap saat dengan si anak. Ia
membawa peran penting bagi kehidupan anaknya, ia harus memiliki bekal ilmu jadi
tidak ada salahnya jika seorang perempuan sarjana yang hanya menjadi ibu rumah
tangga karena justru semakin berilmu seorang ibu semakin baik dalam mendidik
seorang anak, karena ia yang akan mendidik dan menanamkan akhlak yang baik
kepada anaknya.
Meskipun ibu adalah madrasah bagi anaknya, tapi kepala sekolahnya adalah
ayah. Ayah berperan sebagai pemimpin yang menentukan kurikulum, visi dan misi
dalam keluarga dan mengevaluasi semua permasalahan yang ada dalam keluarganya.
Mereka akan bekerja sama untuk menghadapi kesulitan dan hambatan yang akan
dihadapi secara bersama sehingga dapat mendidik anaknya dengan baik. Ketika anak
permasalahannya tersebut jika dia berbuat salah katakan salah dengan memberi
pengertian tanpa membentak, karena jika anak dibentak atau dimarahi anak akan
tambah ketakutan dan semakin tinggi pula kerusakan pada neuronnya, jika anak
ketakutan maka otaknya juga merespon dan menghasilkan hormon kortisol yang
menyebabkan berjuta-juta saraf-saraf yang ada di otaknya akan mati, dampak jika
anak sering dibentak yaitu proses berpikir dari anak akan terganggu, anak tidak dapat
menerima informasi dengan baik, tidak bisa mengambil keputusan dan pada akhirnya
anak akan kurang percaya diri, dan banyak hal seperti itu terjadi termasuk di Desa
Sebaiknya dalam mengasuh anak tentukan pola pengasuhan tetapi pola asuh
yang baik itu menurut psikologi adalah pola asuh demokratis, di mana pola asuh ini
mengendalikan mereka. Orang tua dengan pola asuh ini memiliki pemikiran dan
memilih dan melakukan suatu tindakan tetapi tetap dalam pengawasan orang tua dan
baik di lingungan sosialnya seperti teman, mampu menghadapi stress dan memiliki
minat terhadap hal-hal baru. Inilah kerja sama yang baik, jadinya anak akan tumbuh
belajar memahami berbagai karaketer teman-teman, karakter bapak ibu posko dan
dari berbagai pengalaman yang mereka ceritakan. Banyak pelajaran yang saya
peroleh setelah berKKN dimana harus tetap bersyukur kepada apa yang kita dapat
karena tidak semua orang bisa merasakan apa yang kita alami seperti banyak yang
terjadi di Desa Tonasa banyak anak-anak yang ingin melanjutkan sekolah tetapi
keterbatasan dalam biaya, tidak hanya itu saya memiliki kekaguman dan mendapat
pelajaran bahwa kita tidak boleh sombong dengan ilmu yang didapat pada desa ini di
mana banyak petani yang sukses bertani dengan hasil tani yang melimpah tetapi tidak
memiliki pendidikan, tetapi jika dipikir bertani juga butuh ilmu karena dalam bertani
kita harus tau kondisi tanah, cuaca, tanaman apa yang cocok di daerah ini, kapan
harus memberi pupuk, dapat membedakan pupuk yang baik, membuat bibit unggul
semua itu dapat diketahui dengan menempuh pendidikan di bangku sekolah atau
perkuliahan dalam bidang pertanian, tetapi realita yang saya lihat petani di Desa
Tonasa ini bertani dengan berbagai pengalaman yang dialami selama bertani,
mendengarkan cerita dari pengalaman dari petani-petani lainnya melalui itu mereka
belajar. Jadi sebenarnya proses pembelajaran itu dapat terjadi kapanpun dan
dimanapun.
sebuah blog atau forum. Apakah kamu bisa menulis sambil membaca ? Apakah kamu
bisa menciptakan lagu saat mendengarkan lagu ? Pertanyaan itu sering terdengar di
telinga saya hingga membuat saya berpikir dan merasakan. Fakta yang kita terima
berkomunikasi, dan mencipta pada saat bersamaan. Tentu kita bisa melakukannya
Kita semua melakukan itu, sering.Namun dari kegiatan itu, saya pun menjadi
proses mencipta dan kita menjadi asyik, misal berkomunikasi melalui media sosial,
lalu kembali lagi melanjutkan proses mencipta. Aktifitas itu membuat kita akan
kehilangan waktu untuk berpikir kreatif. Fokus kita akan berkurang untuk
memunculkan ide-ide kreatif, walupun hanya sedikit. Ini terjadi setiap kali kita
ada kaitannya dengan proses mencipta itu sendiri. Untuk memulainya lagi perlu
tenaga lebih, bahkan bisa jadi lebih besar dari pada tenaga yang dibutuhkan di awal.
komunikasi yang kita lakukan, dan semua proses perpindahan dari mencipta ke
untuk mencipta. Jadi, mencipta merupakan proses yang benar-benar berbeda dari
mengonsumsi dan berkomunikasi, tidak akan terjadi secara bersamaan. Mungkin kita
dapat melakukannya silih berganti, tetapi energi yang kita punya akan berkurang
Saya pun memahami bahwa menjalin interaksi dengan kawan dan membaca
dan mengonsumsi informasi membantu saya dalam proses mencipta. Oleh karena itu,
kita sebaiknya tidak menolak untuk berkomunikasi dan mengonsumsi sehingga dapat
melipat gandakan kekuatan kreatif yang tidak kita sangka sebelumnya. Saat
berkomunikasi dan berkaloborasi, kita dapat bertukar ide kreatif dari apa yang kita
katakan, saling belajar satu sama lain, menyatukan ide yang baru menjadi menarik,
kita punya pun meningkat. Kita menemukan inspirasi dari yang telah dilakukan oleh
orang lain. Kita mendapatkan ide dan mengumpulkan materi mentah untuk mencipta.
membutuhkan waktu untuk duduk dan hanya mencipta atau berdiri dan hanya
Kabupaten Gowa, sekelebat membuat saya diselimuti rasa tak biasa. Kaget, kecewa,
sedikit tentang bagaimana menjalani KKN di daerah sendiri tidak pernah saya
lakukan, walaupun pada dasarnya Tonasa merupakan kawasan yang belum pernah
saya kunjungi sebelumnya. Saya merupakan orang yang lahir dan besar di Tombolo,
walaupun sempat menempuh pendidikan dan menamatkan salah satu jenjang studi di
daerah lain. Tombolo, Kelurahan Tamaona, terletak hanya kurang lebih 10 Km dari
desa Tonasa. Jika diperhadapkan pada kasus serupa, saya rasa sebagian besar Anda
Banyak hal yang mulai menghantui yang akhirnya membuat saya melakukan
segala usaha untuk dipindahkan ke daerah lain. Awalnya berhasil. Saya sempat
terdaftar dan bergabung dengan KKN Kelurahan Gantarang dengan cara bertukar
dengan rekan saya, Ulfa. Hehe. Saya sudah diberikan amanah untuk menjadi
sekertaris kelurahan saat itu. Bukan hanya itu, saya telah sampai pada pembagian
dan Fikar. Namun qadarullah, satu hari sebelum pemberangkatan, usaha tersebut
gagal. Saya dan Ulfa diminta bertukar sesuai posisi penempatan semula. Saya di
Tonasa, Ulfa di Gantarang. Usaha saya tidak sampai di situ, hehe (maafkan saya
banyak membatin, saya mulai menerima. Ini takdir dan yang menakdirkan tentu
punya alasannya. Rencana dan target indah berKKN yang sebelumnya melayang
menjauh, kembali saya tanamkan. Menimbun luka, lalu tersenyum. Eak. Dan benar
saja, hal-hal berkesan perlahan menunjukkan diri satu persatu. Teman-teman posko
perkenalan saya dengan mereka baru dimulai pada saat menginjakkan kaki di posko.
Nurul anak Mammi, partner belajar masak dan kawan curhat, atau lebih
tepatnya kawan curhat ketika masak. Hehe. Sering janjian mogok masak kalau lagii
mantapp. Banyak rencana eksperimen membuat olahan kue, tapi entah batal melulu.
Mungkin karena ada Akbar dengan pisang goreng kotaknya, atau Ippang dengan ubi
jalar goreng kriuknya, atau Om Dus dengan mangga muda bumbu royconya.
Irwan yang lebih keren dipanggil Om Dus, serba kaku dan terlampau serius,
tapi pintar masak dan jago tadarus. Pemuda Bima ini merupakan partner Bapak
Posko dalam menghadiri kegiatan-kegiatan adat, mulai dari Tonasa hingga ke desa
sebelah. Jasanya yang tidak akan pernah saya lupakan, adalah ketika Ia dengan berat
hati menemani saya ke Keluharan Gantarang mengambil koper yang tertukar. Hehe.
lunglai dan lesu. Hehe, maafkan Om Dus. Baru berkenalan namun langsung
merepotkan.
Irfan atau Ippang, awalnya disangka pemalu dan dingin, ternyata jadi yang
paling banyak bicara dengan bahan candaan yang selalu saja ada. Pernah suatu ketika
saya berboncengan menuju rumah Pak Satgas karena satu hal penting. Sepulangnya
saat hari mulai gelap, sepanjang perjalanan kami asik berdiskusi, salah satunya
tentang kehebatan dan perjuangan Pak Satgas dalam bidang pendidikan. Saat asik
berbincang, kami terjatuh. Lebih tepatnya, saya terpelanting, jatuh di tanah bebatuan
sementara Ippang dalam posisi menahan motor. Kejadian tersebut merupakan kali
kedua saya jatuh dalam posisi seperti itu, posisi yang akan mengundang gelak tawa
siapa saja yang melihatnya. Pesan moralnya, ucapkan Basmalah ketika akan
Akbar, gamer tingkat provinsi yang akut namun hobbi koleksi video-video
dakwah, semoga diaplikasikan. Ketika Akbar, Ippang, dan Bang Wok sudah mulai
duduk manis memegang handphone dan bermain mobile legend, di situlah saya
merasa risih dan jengkel. Bagaimana tidak, hal tersebut terkadang membuat mereka
lupa waktu dan bagi saya sangat menyita moment kebersamaan untuk duduk bersama
dan diskusi. Untung saja, Om Dus bukan gamer. Jika iya, terpaksa saya dan Nurul
Dan terakhir ada Rahmat, Bang Brewok dengan petikan gitar yang
meneduhkan serta aroma kopi hitamnya yang khas. Suatu malam kami berenam
duduk bersama membahas berbagai hal. Hingga tiba-tiba Bang Wok membentak saya
karena satu sebab dengan ekspresi mukanya yang menyeramkan (bagaimana tidak,
jenggotnya lebat sekali). Saya kaget. Bagaimanapun saya tidak suka ditegur dengan
cara seperti itu. Sedikit berbesar hati, saya mengajak diri sendiri untuk berdamai.
Hehe. Namun pada dasarnya, Bang Wok adalah kawan yang baik hati dan peduli,
Selain itu adalah tentang panorama dari Desa Tonasa. Desa ini adalah
keindahan yang telah mendatangkan banyak inspirasi bagi saya untuk menuliskan
banyak hal. Tentang matahari pagi yang meneduhkan, keceriaan anak-anak petani
yang saling kejar di ladang, kicau burung yang saling berbalasan, mawar yang mekar
di pekarangan, hingga hujan dan rindu yang menyeruak karenanya. Juga, tentang
kehangatan Ibu posko dan keluarga. Tentang Fadal yang unik, suka mengganggu
tetapi paling khawatir ketika ada di antara kami yang mengeluh sakit. Ahh, saya jadi
ingat pertengkaran Fadal dengan Rahmat. Hehe. Saya hanya bisa tersenyum geli dari
Nampaknya kabut haru tak bisa ia bendung. Kata Om Dilan, jangan rindu. Itu berat.
Fauzan, anak kedua dari Ibu dan Bapak Posko. Awalnya saya kira dia punya
kembaran. Usut punya usut, eh ternyata anak tetangga sebelah. Namanya Dika, sama-
sama si mata sipit yang jail. Saya tidak bisa lupa, saat kami berenam ke sekolah
untuk pamit pulang, Fauzan and the genknya, saling berangkul mengusap air mata.
Duh duh duh. Kalian bisa aja. Aulia, dedek gemmesh yang super imut. Darinya saya
hafal lagu yang didominasi lirik sayang-sayang ummi. Kelima kawan saya pun
begitu. Heha. Saya selalu ingin mengulang, berpelukan dengan Aulia, mendengarkan
suaranya yang lucu, melihatnya dari jendela dapur memberi makan ayam di kandang,
Bapak posko yang cool. Saban pagi telah duduk di kursi dekat pintu
belakang. Menyeruput secangkir kopi panas dengan kretek yang ia mainkan di antara
jari tengah dan telunjuk. Sesekali memandangi kebun di halaman belakang rumah.
Sesekali pula berbincang dengan Ibu Posko yang tengah menyiapkan sarapan pagi
untuknya. Asseeekkk. Terakhir, Ibu Posko yang cantik. Dari Ibu Posko saya jadi
tahu, ternyata kacang merah cocok dikolaborasikan dengan kentang dan wortel untuk
disajikan menjadi sebuah sup. Dari Ibu Posko saya bisa mencicipi bohang untuk
pertama kali. Saya juga jadi tahu cara membuat bolu kukus, jalangkote dan panada.
Kemampuan memasak menjadi salah satu hal yang terbentuk melalui KKN ini.
Haha.Terima kasih juga untuk Mama Raihan, Mama Nisa dan mama Rayyan. Terima
kasih juga kepada Ibu-ibu dari siswa-siswa yang telah menghadiahi kami banyak
menjadi salah satu tempat yang menghipnotis saya. Saya akan pulang, berkali-kali.
kasih kepada pihak UIN Alauddin Makassar yang telah mempercayakan desa Tonasa
sebagai tempat Mahasiswa untuk mengabdi. Saya sangat bersyukur dengan kehadiran
mereka seperti biasanya. Maka dengan berat hati, saya melepas adik-adik untuk
sedikit bagi para pemuda-pemudi desa Tonasa. Maka dari itu, saya berharap jika
Mangottong.
Asri S.Pdi. (Kepala Dusun Buki), Saya selaku kepala dusun Buki sangat
senang dengan kedatangan mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar di desa Tonasa
khususnya di dusun Buki. Pelaksanaan KKN di desa ini sangat memberikan manfaat
bagi masyarakat khususnya para pemudanya dan saya juga berharap semoga
pelaksanaan KKN ini juga memberikan manfaat bagi mahasiswa itu sendiri. Waktu
terus berjalan, Setiap pertemuan pasti ada perpisahan dan tibalah saatnya mahasiswa
meraih masa depan yang cerah. Pasan saya, Teruslah belajar dan tetaplah
menyambung tali ukhuwah dengan kita disini dan mohon maaf yang sebesar-
besarnya apabila saat pelaksanaan KKN di desa ini khususnya di dusun ini ada
beberapa hal yang kurang berkenang dihati adik-adik ataupun dari perguruan tinggi
begitu bangga dengan mereka misalnya mengajar di sekolah, mengajar TPA adalah
beberapa program yang mereka cetuskan untuk membawa desa Tonasa khususnya
Irman (Kepala Dusun Tonasa), Saya selaku kepala dusun Tonasa merasa
sangat puas dengan kinerja para mahasiswa KKN angkatan 56 UIN Alauddin
Makassar. Saya berharap semoga para pemuda di desa ini khususnya dusun ini
mampu mengikuti jejak para mahasiswa untuk melanjutkan study nya ke perguruan
tinggi.
dengan dijadikannya Desa Tonasa sebagai desa binaan dari UIN Alauddin Makassar
dengan beragam kerjasama yang dijalin, salah satunya yaitu KKN. Khusus di
Terutama bagi mahasiswa dari UIN Alauddin ini, benar-benar harus menjadi
cerminan yang baik bagi masyarakat. Sebab di sini, UIN dikenal sebagai kampus
hingga jenjang universitas. Karena, di Tonasa ini, lulusan sarjana masih dalam
hitungan jari.
Selama dua bulan berada di Tonasa ini, mahasiswa KKN UIN Alauddin
sekiranya telah memberikan segala usaha yang maksimal. Walaupun kami sangat
berharap lebih banyak lagi kegiatan yang dilakukan dengan menyentuh segala aspek.
memberikan manfaat bagi masyarakat desa maupun bagi mahasiswa itu sendiri.
Saya selaku kepala Dusun Langkoa sangat senang dengan kedatangan mahasiswa
KKN di desa kami dalam hal pemberdayaan masyarakat. Harapan saya, jika
kedepannya desa Tonasa dipercayakan lagi untuk menerima KKN, semoga ada juga
Kehadiran mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar angkatan ke-56 menjadi ikon
atau sarana untuk memperluas kembali jaringan, baik internal maupun eksternal
(Satgas UIN, perangkat Desa Tonasa, dan keluarga besar UIN). Suatu kehormatan
bagi Satgas Desa Tonasa karena telah kedatangan mahasiswa KKN UIN Alauddin
Makassar yang bertujuan untuk menyelesaikan salah satu mata kuliah dengan jumlah
dosen pembimbing dan program kerja desa, tetapi lebih kepada menjalin hubungan
manis antara adik-adik mahasiswa dengan masyarakat, agar mahasiswa juga dapat
merasakan suka dan duka kehidupan yang bisa menjadi energi positif atau motivasi
menuju masa depan yang cerah. Dengan berKKN, mahasiswa juga dapat merasakan
seperti kurangnya jaringan selular. Namun selain harus merasakan suka duka
pedesaaan secara cuma-cuma alias gratis dan masih banyak kesenangan lain yang
bisa dirasakan saat berKKN. Semua itu bisa menjadi kenangan yang indah dan tak
Ramli Umar S.Pdi. (Imam Desa Tonasa), Saya selaku imam Desa Tonasa
merasa sangat senang dengan kedatangan mahasiswa KKN dari UIN Alauddin
mengajar mengaji anak – anak, mengajar adzan, mengajar shalat. Sekecil apapun
yang dlakukan mahasiswa KKN saya sangat hargai, karena telah menyumbangkan
tenaganya untuk pembinaan TPA di Desa Tonasa. Saya sendiri berpesan kepada
mahasiswa KKN agar tidak melupakan Desa Tonasa, meskipun KKN selama 2 bulan
Hendrik Stevanus (Tokoh Pendeta Desa Tonasa), Puji Tuhan Yesus saya
selaku masyarakat nasrani di Desa Tonasa merasa bangga dan berterima kasih
kepada mahasiswa KKN-56. Karena meskipun kami berbeda agama mereka tidak
sungkan untuk menjalin silaturahmi dengan kami masyarakat kristiani Desa Tonasa.
Jamaluddin S.H. (Anggota BPD Desa Tonasa), Saya selaku anggota BPD
Desa Tonasa sangat menghargai mahasiswa KKN yang telah datang bermasyarakat
di Desa Tonasa dan saya sangat mengakui bahwa mahasiswa KKN UIN Alauddin
Tonasa merasa seperti keluarga sendiri dengan mahasiswa KKN. Saya doakan
semoga kalian semua mahasiswa KKN yang telah datang di Desa Tonasa dapat
meraih kesuksesan sesuai dengan apa yang diinginkan. Terus belajar dan jangan
Amrullah S.E. (Tokoh Pemuda dan Ketua GPA Tombolo Pao), Hidup
macam karakter dan problem menunjukkan bahwa mereka juga tengah berproses.
Sebuah kebahagiaan lain memiliki mereka sebagai keluarga terlepas dari masalah
seperti menjadi alarm lain buat saya sebagai saudara untuk saling mengingatkan.
liburan, saling menggoda, mengajar adik-adik TPA mengaji, mengajar di sekolah dan
lain-lain akan menjadi kenangan yang terus membekas dan mengikat kita untuk
Tonasa, tidak dapat mengungkapkan banyak kata, yang jelas bagi saya
mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar bagus, bagus dan bagus. Hanya itu
yang dapat saya ungkapkan, intinya semua mahasiswa KKN dari UIN
Alauddin Makassar baik yang kemarin angkatan lalu maupun yang sekarang
ini sangat bermasyarakat. Semoga kalian semua menjadi apa yang kalian
inginkan, mendapat pekerjaan yang baik serta dapat berguna bagi sesama.
swasta maupun negeri, mereka harus melewati beberapa jenjang atau fase termasuk
yang mereka laksanakan di desa kami yaitu kegiatan kuliah kerja nyata. Adapun
keberadaan KKN UIN angkatan 56 di desa Tonasa kecamatan Tombolo Pao ini
mengadakan berbagai lomba dalam bidang olahraga dan keagamaan, mereka juga
seperti ini patutlah kita dukung agar kelak mereka dapat lebih peka dan jeli meniti
desa-desa. Harapan kami semoga mereka semua sukses dan tidak melupakan desa
Makassar tahun 2009, Kemudian lanjut di UIN Alauddin Makassar pada tahun 2013
dengan mengambil jurusan Hukum Pidana & Ketatanegaraan di Fakultas Syariah dan
Hukum.
KKN (Kuliah Kerja Nyata) program perkuliahan ini sangat baik untuk para
mahasiswa karena melalui program ini mahasiswa betul – betul diarahkan untuk
bermanfaat bagi mahasiswa program ini bermanfaat juga bagi masyarakat desa
karena masyarakat akan mendapat pengetahuan dan inovasi baru dari para
mahasiswa KKN.
tiga bersaudara dari pasangan suami istri Aipda Asri A. Rani dan
Sahareng yang beralamat di kabupaten Takalar kec. Pol-Ut, Kemudian lanjut pada
pada SMP neg.1 POLUT yang beralamat di kabupaten Takalar kec. Pol-Ut,
Kemudian lanjut pada SMA neg.1 TAKALAR yang beralamat di kabupaten Takalar
kec. Pattallassang, Kemudian lanjut pada salah satu universitas di ternama di kota
Kuliah kerja nyata atau di singkat KKN sangat bermanfaat bagi para
mahasiswa karna di sana mereka bisa langsung terjun ke lapangan dan bersosialisasi
mengembangkan desa dengan program kerja mereka, dengan 2 bulan masa KKN
TOMPO BULU dan sekarang berganti nama menjadi SMA negeri 7 Gowa. Setelah
Makassar yaitu Universitas islam Negeri alauddin Makassar. Sejak tahun 2013 dan
Kuliah kerja nyata atau sering di singkat KKN merupakan salah satu mata
kuliah wajib untuk memenuhu persayratan lulus/selesai untuk menyandang gelar S,1.
KKN merupakan wadah atau jalan untuk lansung berbaur kepada masyarakat atau
tahun 2013 mengambil jurusan MANAJEMEN fakultas ekonomi dan bisnis islam
Semoga dengan mengambil jurusan ini dapat menjadi jembatan untuk menggapai
yang tidak terlupakan. Dengan mengikuti KKN ini menjadi salah satu pembelajaran
yang memberi kesan yang tak bisa dilupa, dimana dengan ber-KKN secara pribadi
Kesan saya itu terutama ketika bagaimana kita selaku mahasiswa KKN diterima
dengan baik oleh masyarakat dan dapat bekerjasama serta belajar banyak dan banyak
merupakan anak kedua dari lima bersaudara dari pasangan Azis dan Suraida.
Makassar, Sejak tahun 2013 mengambil Jurusan Ilmu Ekonomi di Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis Islam . Mudah mudahan dengan mengambil jurusan ini dapat menjadi
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib di
ikuti oleh setiap mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, dalam
kurun waktu dua bulan. KKN merupakan pada dasarnya sebagai wadah pegabdian
bagi Mahasiswa kepada masyarakat, sesuai dengan keahlian dan disiplin ilmu yang
di miliki oleh masing masing mahasiswa. Dalam kurun waktu dua bulan KKN di
Desa Tonasa dusun Mangottong , membuka mata kami bahwa kehidupan masyarat di
desa jauh berbeda dengan pekotan, mulai dari masyarakat, perekonomian, serta sosial
budaya.
Resky Yulianti, sebutan harian Ui’ , lahir pada tgl 29 Juli 1995 di
merupakan anak pertama dari 3 bersaudara dari pasangan Alm. A. Abd Rahman dan
SMP 01 Bulukumpa, Setelah itu Melanjutkan di SMA 01 Rilau Ale. Setelah Lulus
SMA dia melanjutkan studynya di salah satu Universitas Negeri yang ada di
Makassar yaitu Universitas Islam Negeri alauddin Makassar. Sejak tahun 2013 dan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib di
ikuti oleh setiap mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, dalam
kurun waktu dua bulan. KKN merupakan pada dasarnya sebagai wadah pegabdian
bagi Mahasiswa kepada masyarakat, sesuai dengan keahlian dan disiplin ilmu yang
di miliki oleh masing masing mahasiswa. Dalam kurun waktu dua bulan KKN di
Desa Tonasa dusun Mangottong , membuka mata kami bahwa kehidupan masyarat di
desa jauh berbeda dengan pekotan, mulai dari masyarakat, perekonomian, serta sosial
budaya.
tahun 2013 mengambil jurusan ilmu politik fakultas ushuluddin filsafat dan politik.
Semoga dengan mengambil jurusan ini dapat menjadi jembatan untuk menggapai
tepatnya di dusun Parang Bobbo, desa Tonasa, kabupaten Gowa menjadi pengalaman
Alif Sulfakar, biasa di panggil Accung, lahir di Jeneponto, 24 April 1996. Anak
bungsu dari tiga bersaudara dari pasangan Drs. A. Ali Akbar M.Si & Rahmatia Syam
S.E. Pendidikan pertama di SD Inpres 227 Romanga lanjut SMP Negeri 1 Binamu
dan kemudian lanjut SMA 1 Binamu Kab, Jeneponto. Setelah tamat kemudian
mengambil jurusan Ilmu Hukum fakultas Syariah & Hukum. Semoga dengan
mengambil jurusan ini dapat menjadi jembatan untuk menggapai cita-cita yang
tepatnya di dusun Parang Bobbo, desa Tonasa, kabupaten Gowa menjadi pengalaman
yang tidak terlupakan. Dengan mengikuti KKN ini menjadi salah satu pembelajaran
yang memberi kesan yang tak bisa dilupa, dimana dengan ber-KKN secara pribadi
dapat melatih kepribadian dan mengasah ke-ilmuan yang ada di bangku perkuliahan
kemudian dapat diterapkan dan diaplikasikan dimasyarakat. Kesan saya itu terutama
ketika bagaimana kita selaku mahasiswa KKN diterima dengan baik oleh masyarakat
dan dapat bekerjasama serta belajar banyak dan banyak belajar yang utamanya dari
masyarakat.
sejak tahun 2013 mengambil Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan
Teknologi. Mudah mudahan dengan mengambil jurusan ini dapat menjadi jembatan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib di
ikuti oleh setiap mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, dalam
kurun waktu dua bulan. KKN merupakan pada dasarnya sebagai wadah pegabdian
bagi Mahasiswa kepada masyarakat, sesuai dengan keahlian dan disiplin ilmu yang
di miliki oleh masing masing mahasiswa. Dalam kurun waktu dua bulan KKN di
Desa Tonasa dusun Parangbobbo, membuka mata kami bahwa kehidupan masyarat
di desa jauh berbeda dengan pekotan, mulai dari masyarakat, perekonomian, serta
sosial budaya.
Moh. Rean Harsono Putra, biasa dipanggil Rean. Lahir di daehar toli-toli, 04
januari 1995. Anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Hafid Harsono dan
Nurtita. Pendidikan pertama SD 10, lanjut di SMP Negri 1 dan kemudian lanjut di
UIN Alauddin makassar, sejak tahun 2013 di jurusan perbandingan mashab dan
hukum di fakultas syariah dan hukum. Mudah mudahan dengan mengambil jurusan
ini dapat menjadi jembatan untuk menggapai cita-cita yang di Ridhoi Oleh Allah
SWT.
tepatnya di dusun Parang Bobbo, desa Tonasa, kabupaten Gowa menjadi pengalaman
yang tidak terlupakan. Dengan mengikuti KKN ini menjadi salah satu cara melatih
SMA Negeri 4 Bone. Setelah tamat di SMA Negeri 4 Bone melanjutkan pendidikan
jurusan ini dapat menjadi jembatan untuk menggapai cita-cita yang di Ridhoi Oleh
Allah SWT.
tepatnya di dusun Parang Bobbo, desa Tonasa, kabupaten Gowa menjadi pengalaman
Lahir di Takalar 23 Desember 1995. Anak pertama dari empat bersaudara. Ia adalah
anak dari pasangan Muh Yusrin Razak dan St. Maryawati. Mengawali pendidikan di
UIN Alauddin Makassar, Fakultas Syariah dan Hukum, Jurusan Ilmu Hukum.
berkah tersendiri, dimana kita membangun relasi dengan orang-orang baru. Dengan
mengikuti KKN ini menjadi salah satu cara kita belajar bergaul dengan masyarakat
terbaik kepada masyarakat adalah hal yang wajib baginya melalui komunikasi dan
Irfan Ramadhan, Lahir di Jeneponto dari pasangan Nurdin dan Bunga pada 23 Mei
1995. Futsal dan editing video menjadi hal yang ia gemari.Banyak hal berkesan yang
ia dapatkan selama menjalani proses KKN selama dua bulan lamanya. Salah satunya,
ujungnya, Ia menemukan makna kebahagiaan itu. Dapat diintip di akun sosial media
@bang_wok.
pada 23 Mei 1995. Futsal dan editing video menjadi hal yang ia
baru dalam cerita hidupnya, karena berkesan sehingga tertinggal di bilik hati. Nunik
atau Nu’ begitu ia disapa, dapat dihubungi melalui akun sosial media di @jsnunik_
@nurulkw__.
jurusan Ilmu Politiks fakultas Politik, Ushuluddin, dan Filsafa. Semoga Berkah
Amiiiinnn......
mayoritas penduduk Buki bukan native atau berasal dari berbagai daerah itu tidak
mayoritas penduduk Buki bukan native atau berasal dari berbagai daerah itu tidak
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib di
ikuti oleh setiap mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, dalam
kurun waktu dua bulan. KKN merupakan pada dasarnya sebagai wadah pegabdian
bagi Mahasiswa kepada masyarakat, sesuai dengan keahlian dan disiplin ilmu yang
di miliki oleh masing masing mahasiswa. Dalam kurun waktu dua bulan KKN di
Desa Tonasa dusun Buki, membuka mata kami bahwa kehidupan masyarat di desa
Universitas Islam Alauddin Makassar, sejak tahun 2013 mengambil jurusan Ekonomi
Islam Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam. Mudah mudahan dengan mengambil
jurusan ini dapat menjadi jembatan untuk menggapai cita-cita yang di Ridhoi Oleh
kepada masyarakat, sesuai dengan keahlian dan disiplin ilmu yang di miliki oleh
masing masing mahasiswa. Dalam kurun waktu dua bulan KKN di Desa Tonasa
dusun Buki, membuka mata kami bahwa kehidupan masyarat di desa jauh berbeda
yang ia saksikan.
merupakan salah satu pengalaman yang paling mengesankan, berbaur dengan orang-
orang baru, belajar hal-hal baru serta belajar menjadi pribadi dewasa ketika
menghadapi masalah.
jurusan ini dapat menjadi jembatan untuk menggapai cita-cita yang di Ridhoi Oleh
Allah SWT.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib di
ikuti oleh setiap mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, dalam
kurun waktu dua bulan. KKN merupakan pada dasarnya sebagai wadah pegabdian
bagi Mahasiswa kepada masyarakat, sesuai dengan keahlian dan disiplin ilmu yang
di miliki oleh masing masing mahasiswa. Dalam kurun waktu dua bulan KKN di
Desa Tonasa dusun Tonasa dan,Maroanging membuka mata kami bahwa kehidupan
hukum.
MTSN. Kandai dua, dan lanjut MAN KANDAI DUA DOMPU. Sekarang ia
mahasiswa aktif di UIN Alauddin makassar, fakultas usuluddin filsafat dan politik
KKN adalah pengalaman yang terbaik buat saya. Karena lewat program kkn ini
saya telah mempunyai keluarga baru yang sangat jauh dari kampung halaman saya.
SMA Negeri 3 Bone. Pendidikan saat ini di UIN Alauddin Makassar Fakultas
KKN merupakan wadah yang sangat baik dari kampus. Karena lewat KKN kita
akan mampu belajar untuk menjadi pribadi yang mandiri dan pribadi yang dapat
Negeri 13 Makassar. Dan pendidikan saat ini di UIN Alauddin Makassar Fakultas
Ber-KKN di Desa Tonasa tepatnya di Dusun Tonasa adalah hal yang sangat
menyenangkan buat saya. Karena saya sangat banyak mendapatkan hal baru yang
bernilai positif untuk diri saya sendiri maupun untuk orang lain.
LAMPIRAN
Lamp. 1. Mahasiswa KKN ikut serta melakukan kerja bakti di kantor Desa Tonasa
Lamp. 2. Mahasiswa KKN ikut serta bergotong royong dengan masyarakat untuk
melakukan pembenahan jalan di dusun mangottong.
Lamp. 3. Mahasiswa KKN ikut serta bergotong royong bersama siswa dan guru
dalam kegiatan pembenahan jalan di SDN Satap Tonasa
Lamp. 4. Mahasiswa KKN ikut serta bergotong royong bersama masyarakat dalam
kegiatan pembenahan jalan di dusun langkoa
Lamp. 5. Mahasiswa KKN ikut serta bergotong royong bersama masyarakat dalam
kegiatan persiapan dan pelaksanaan pernikahan warga
Lamp. 6. Mahasiswa KKN ikut serta bergotong royong bersama masyarakat untuk
membantu pembangunan rumah warga
Lamp. 7. Mahasiswa KKN ikut serta bergotong royong bersama masyarakat dalam
kegiatan pembenahan jembatan
Lamp. 8. Mahasiswa KKN ikut serta bergotong royong bersama masyarakat dalam
kegiatan penanaman bunga
Lamp. 9. Mahasiswa KKN ikut serta bergotong royong bersama masyarakat dalam
kegiatan bersih mesjid
Lamp. 10. Mahasiswa KKN ikut serta dalam kegiatan peringatan Maulid Nabi
Muhammad SAW yang di adakan oleh pemerintah Desa Tonasa
Lamp. 11. Mahasiswa KKN dan Satgas UIN Alauddin Makassar Desa Tonasa ikut
serta dalam kegiatan Majelis Ta’lim Desa Tonasa
Lamp. 12. Mahasiswa KKN ikut serta dalam kegiatan Jum’at Ibadah Desa Tonasa
http://edukasi.rakyatku.com/read/78399/2017/12/17/kkn-uin-di-dusun-balang-buki-
gowa-gelar-seminar-pendidikan
http://www.harianamanah.com/berita-jaga-semangat-cinta-islam-kkn-uin-56-tonasa-
gelar-festival-anak-saleh
http://www.harianamanah.com/berita-30-mahasiswa-kkn-uin-selesaikan-pengabdian-
di-masyarakat
https://makassar.terkini.id/potensi-wisata-panorama-dusun-balangbuki-gowa/