Anda di halaman 1dari 138

Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang.

56 Desa Tonasa 2017-2018

BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk kegiatan pengabdian kepada

masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada

waktu dan daerah tertentu. Pelaksanaan kegiatan KKN biasanya berlangsung antara

satu sampai dua bulan dan bertempat di daerah setingkat desa. Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi di Indonesia telah mewajibkan setiap perguruan tinggi untuk

melaksanakan KKN sebagai kegiatan intrakurikuler yang memadukan tri dharma

perguruan tinggi yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Kuliah kerja nyata dilaksanakan secara melembaga dan terstruktur sebagai

bagian dari pelaksanaan kurikulum pendidikan tinggi, yang wajib diikuti oleh setiap

mahasiswa program studi ilmu hukum strata satu (S1) dengan status intrakurikuler

wajib.

Kuliah Kerja Nyata sesungguhnya adalah kuliah yang dilakukan dari ruang

kelas ke ruang masyarakat. Ruang yang sangat luas dan heterogen dalam menguji

teori-teori keilmuan yang telah didapatkan di bangku kuliah. Masyarakat adalah guru

kehidupan yang ditemukannya di lokasi KKN.

Teori-teori keilmuan yang didapatkan di bangku kuliah, kemudian

diperhadapkan pada fakta-fakta lapangan sebagai salah satu alat menguji kebenaran

teori tersebut. Di sinilah dibutuhkan kreatifitas mahasiswa sebagai bagian dari

pengembangan diri dan uji nyali sebelum terjun ke masyarakat yang sesungguhnya.

Panorama Desa Tonasa |1


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Melalui KKN mahasiswa mengenal persoalan masyarakat yang bersifat

“cross sectoral” serta belajar memecahkan masalah dengan pendekatan ilmu

(interdisipliner). Mahasiswa perlu menelaah dan merumuskan masalah yang dihadapi

masyarakat serta memberikan alternatif pemecahannya (penelitian), kemudian

membantu memecahkan dan menanggulangi masalah tersebut.

Tujuan besar yang didapatkan oleh mahasiswa dari program Kuliah Kerja

Nyata adalah untuk mengoptimalkan pencapaian maksud dan tujuan perguruan

tinggi, yakni menghasilkan sarjana yang menghayati permasalahan masyarakat  dan

mampu memberi solusi permasalahan secara pragmatis, dan membentuk kepribadian

mahasiswa sebagai kader pembangunan dengan wawasan berfikir yang

komprehensif.

Sedang, manfaat Kuliah Kerja Nyata yang diharapkan sebagai modal besar

bagi mahasiswa dari program wajib ini antara lain agar mahasiswa mendapatkan

pemaknaan dan penghayatan mengenai manfaat ilmu,teknologi, dan seni bagi

pelaksanaan pembangunan, mahasiswa memiliki skill untuk merumuskan serta

memecahkan persoalan yang bersifat “cross sectoral” secara pragmatis ilmiah dengan

pendekatan interdisipliner, serta tumbuhnya kepedulian social dalam masyarakat.

Bagi masyarakat dan Pemerintah, program Kuliah Kerja Nyata adalah bagian

dari kerja kreatif mahasiswa dalam memberikan bantuan pemikiran dan tenaga dalam

pemecahan masalah pembangunan daerah setempat, dalam memperbaiki pola pikir

dalam merencanakan, merumuskan, melaksanakan berbagai program pembangunan,

khususnya dipedesaan yang kemungkinan masih dianggap baru bagi masyarakat

Panorama Desa Tonasa |2


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

setempat, serta menumbuhkan potensi dan inovasi di kalangan anggota masyarakat

setempat dalam upaya memenuhi kebutuhan lewat  pemanfaatan ilmu dan teknologi.

Kepentingan lain dari program kuliah kerja nyata ini dapat ditemukan antara

lain : Melalui mahasiswa dosen pembimbing, diperoleh umpan-balik sebagai

pengayaan materi kuliah, penyempurnaan kurikulum,  dan sumber inspirasi bagi

suatu rancangan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang lain atau penelitian.

Demikian pula, diperolehnya bahan masukan bagi peningkatan atau perluasan

kerjasama dengan pemerintahan setempat, termasuk dengan instansi vertikal yang

terkait.

B. Legenda & Sejarah Desa Tonasa

Nama Desa Tonasa diambil dari kata “Tonasa” yang berasal dari bahasa

Makassar dialeg Konjo Pegunungan atau Konjo Tombolo yang artinya “keras”

merupakan inti dari kayu yang sangat keras dan kuat yang berposisi di dalam (di

tengah batang kayu). Karena letak secara geografis berada di tengah-tengah wilayah

kerajaan Balassuka, maka diberi nama Tonasa yang pada awal pemerintahan

dipegang oleh seorang yang bergelar Gallarrang Tonasa. Di masa pemerintahan

Kolonial Belanda Tonasa berada di bawah kewenangan Distrik Pao sebelum dilebur

menjadi satu wilayah dengan Distrik Parigi menjadi Kecamatan Tinggimoncong

dengan Pusat Pemerintahan di Malino. Setelah peleburan kedua distrik tersebut

menjadi Kecamatan Tinggimoncong maka dibentuklah secara resmi desa defenitif

yaitu Desa Manggottong dengan Kepala Pemerintah (Kepala Desa Pertama) adalah

Panorama Desa Tonasa |3


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

MUH. ADNAN yang wilayahnya meliputi wilayah kekuasaan Gallarrang Tonasa,

selanjutnya beberapa tahun kemudian Desa Manggottong bersama Desa Bontopanno

dilebur ke dalam satu wilayah desa menjadi Desa Tamaona Kecamatan

Tingimoncong.

Pada tahun 1985 Desa Tamaona dimekarkan menjadi 3 Desa (tiga) Desa,

yaitu Desa Tonasa dan Desa Erelembang sebagai Desa Persiapan dan Desa Tamaona

sebagai Desa Induk. Pada saat itu A. ABD RAUF Kr TOMBONG diangkat sebagai

Pelaksana Tugas Kepala Desa pertama. Pada tahun 1992 dilakukan Pemilihan

Kepala Desa pertama dan kembali A. ABD RAUF Kr TOMBONG terpilih menjadi

Kepala Desa yang mejabat sampai tahun 2000 dan pada tahun 2000-2005 digantikan

oleh MUHAMMAD ALIRUDDIN berdasarkan hasil Pemilihan Kepala Desa Tonasa,

dan pada Pemilihan Kepala Desa Tonasa tahun 2005-2011 digantikan oleh A.-

SOMMENG LINTA’ sampai tahun 2011. Tahun 2012 diadakan Pemilihan Kepala

Desa Tonasa periode 2012-2018 dan terpilihlah ANWAR JAMA selaku Kepala Desa

yang akan mejabat sampai tahun 2018.

C. Permasalahan

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan selama 6 hari, ditemukan beberapa

masalah yang memungkinkan untuk diselesaikan selama masa Kuliah Kerja Nyata, di

antaranya :

1. Bidang Edukasi :

Panorama Desa Tonasa |4


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

 Kurangnya perhatian masyarakat dalam merawat dan menjaga kebersihan

masjid

 Rendahnya Sumber Daya Manusia

 Kurangnya kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya pendidikan

 Rendahnya motivasi belajar peserta didik

 Tenaga profesional guru dibidang pengetahuan umum yang masih kurang

 Tidak adanya sarana dan prasarana sebagai penunjang pendidikan atau

tempat baca

 Fokus belajar anak terganggu karena ikut bekerja membantu orang tua

sebagai petani

2. Bidang Keagamaan

 Minim pemahaman masyarakat desa tentang pentingnya sholat berjamaah

dimasjid.

 Kurangnya partisipasi pemuda desa dalam kegiatan keagamaan.

3. Bidang Pembangunan dan Sosial

 Kurangnya sarana olahraga

 Minimnya pengembangan TPA

 Kurangnya insfrastruktur desa & dusun

 Kurang optimalnya pengelolaan hasil tani

 Tidak adanya pengelolaan potensi wisata air terjun Kaloro Larang

Panorama Desa Tonasa |5


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

D. Kompetensi Mahasiswa KKN Angk. Ke-56 Desa Tonasa

Mahasiswa KKN Angkatan ke-56 berasal dari berbagai kompetensi keilmuan,

yaitu :

Wawan Roesandy, merupakan mahasiswa jurusan hukum pidana &

ketatanegaraan angkatan 2013. Kompetensi keilmuan yang dimiliki bidang ilmu

hukum pidana & ketatanegaraan. Dan juga memiliki keterampilan dibidang

informatika dan design grafis.

Khaerul Risky, merupakan mahasiswa jurusan ilmu politik angkatan 2013.

Kompetensi keilmuan yang dimiliki bidang ilmu politik. Dan juga dia mahasiswa

yang selalu mencari pengalaman baru dan tak pernah puas akan pengalaman.

Muh. Abrar, merupakan mahasiswa jurusan manajemen angkatan 2013.

Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang ilmu manajemen.

Ryan Nurfitriah, merupakan mahasiswa jurusan ilmu hukum angkatan 2013.

Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang ilmu hukum. Dan juga memiliki

keterampilan dibidang bisnis dan olahraga.

Resky Yulianti, merupakan mahasiswa jurusan perencanaan wilayah dan

kota angkatan 2013. Kompetensi keilmuan yang dimiliki bidang teknik perencanaan

wilayah dan kota. Dan juga memiliki keterampilan dibidang memasak.

Riezky Mauldyah, merupakan mahasiswa jurusan ilmu ekonomi angkatan

2013. Kompetensi keilmuan yang dimiliki bidang ilmu ekonomi. Dan juga memiliki

keterampilan dibidang memasak.

Panorama Desa Tonasa |6


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Asmadi, merupakan mahasiswa jurusan ilmu politik angkatan 2013.

Kompetensi keilmuan yang dimiliki bidang ilmu politik. Dan juga memiliki

keterampilan dibidang kesenian.

Alif Sulfakar, merupakan mahasiswa jurusan ilmu hukum angkatan 2013.

Kompetensi keilmuan yang dimiliki bidang ilmu politik. Dan juga memiliki

keterampilan dibidang kesenian, kekaryaan dan organisator.

Jamaluddin, merupakan mahasiswa jurusan matematika angkatan 2012.

Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang matematika. Dan juga memiliki

keterampilan dibidang mengajar.

Moh. Rean, merupakan mahasiswa jurusan perbandingan mashab dan hukum

angkatan 2013. Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang ilmu perbandingan

mashab dan hukum. Dan juga memiliki keterampilan dibidang olahraga.

Nashruddin, merupakan mahasiswa jurusan teknik informatika angkatan

2013. Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang teknik informatika. Dan juga

memiliki keterampilan dibidang olahraga.

Muhammad Fuad, merupakan mahasiswa jurusan ilmu hukum angkatan

2013. Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang ilmu hukum. Dan juga memiliki

keterampilan dibidang seni musik dan olahraga.

Irwansyah, merupakan mahasiswa jurusan ilmu politik angkatan 2013.

Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang ilmu politik. Dan juga memiliki

keterampilan dibidang penceramah.

Panorama Desa Tonasa |7


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Irfan Ramadhan, merupakan mahasiswa jurusan manajemen angkatan 2013.

Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang ilmu hukum. Dan juga memiliki

keterampilan dibidang mengajar.

Akbar Ali, merupakan mahasiswa jurusan hukum pidana & ketatanegaraan

angkatan 2013. Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang ilmu hukum pidana &

ketatanegaraan. Dan juga memiliki keterampilan dibidang seni.

Rachmat Hidayatullah, merupakan mahasiswa jurusan hukum pidana &

ketatanegaraan angkatan 2013. Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang ilmu

hukum pidana & ketatanegaraan. Dan juga memiliki keterampilan dibidang seni

musik.

Nurul Kusuma Wardaniyah, merupakan mahasiswa jurusan pendidikan

biologi angkatan 2013. Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang ilmu

pendidikan biologi. Dan juga memiliki keterampilan dibidang mengajar.

Sri Wahyuningsih JS., merupakan mahasiswa jurusan jusnalistik angkatan

2013. Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang jurnalistik. Dan juga memiliki

keterampilan sebagai seorang jusnalis.

Usman Ali, merupakan mahasiswa jurusan ilmu politik angkatan 2013.

Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang ilmu politik. Dan juga memiliki

keterampilan dibidang kaligrafi dan kesenian.

Anwar Sadat, merupakan mahasiswa jurusan ekonomi islam angkatan 2013.

Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang ilmu ekonomi islam. Dan juga

memiliki keterampilan dibidang olahraga.

Panorama Desa Tonasa |8


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Wahyudi Syam, merupakan mahasiswa jurusan hukum pidana &

ketatanegaraan angkatan 2013. Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang ilmu

hukum pidana & ketatanegaraan. Dan juga memiliki keterampilan dibidang kesenian.

A. Lutfian, merupakan mahasiswa jurusan hukum pidana & ketatanegaraan

angkatan 2013. Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang ilmu hukum pidana &

ketatanegaraan. Dan juga memiliki keterampilan dibidang kesenian.

Ummu Khaerah Irsyam, merupakan mahasiswa jurusan pendidikan bahasa

inggris angkatan 2013. Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang ilmu

pendidikan bahasa inggris. Dan juga memiliki keterampilan dibidang mengajar dan

fasih berbahasa inggris.

Fitriani M., merupakan mahasiswa jurusan ilmu hukum angkatan 2013.

Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang ilmu hukum. Dan juga memiliki

keterampilan dibidang memasak.

Muh. Adnan, merupakan mahasiswa jurusan perbandingan mashab dan

hukum angkatan 2013. Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang ilmu

perbandingan mashab dan hukum. Dan juga memiliki keterampilan dibidang

olahraga.

Nurfajar Ramli, merupakan mahasiswa jurusan ilmu hukum angkatan 2013.

Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang ilmu hukum. Dan juga memiliki

keterampilan dibidang bisnis.

Panorama Desa Tonasa |9


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Khaerunnas, merupakan mahasiswa jurusan ilmu politik angkatan 2013.

Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang ilmu politik. Dan juga memiliki

keterampilan dibidang seni karya.

Salahuddin, merupakan mahasiswa jurusan ilmu politik angkatan 2013.

Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang ilmu politik. Dan juga memiliki

keterampilan dibidang seni karya.

Faisal, merupakan mahasiswa jurusan ilmu hukum angkatan 2013.

Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang ilmu hukum. Dan juga memiliki

keterampilan dibidang olahraga.

Dedi Miswar, merupakan mahasiswa jurusan pendidikan bahasa inggris

angkatan 2013. Kompetensi keilmuan yang dimiliki dibidang pendidikan bahasa

inggris. Dan juga memiliki keterampilan dibidang design grafis dan organisator.

E. Fokus atau Prioritas Kerja Desa Tonasa

Program kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan ke-56 Tahun 2017

meliputi bidang Pendidikan, bidang Sosial Kemasyarakatn, bidang Pembinaan

Keagamaan.

Fokus Permasalahan Prioritas Program dan Kegiatan


- Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah
Bidang Pendidikan - Pembinaan Anak SD/MI Ekskul Olahraga
- Seminar Pendidikan
Bidang Sosial dan - Kerja Bakti di Kantor Desa Tonasa
Kemasyarakatan - Seminar Program Kerja
- Kerja Bakti Bersih Mesjid
- Jum’at Ibadah di Kantor Desa Tonasa
- Kerja Bakti Pembenahan Jembatan

Panorama Desa Tonasa |10


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

- Kerja Bakti Pembenahan Jalan


- Kerja Bakti Penanaman Bunga
- Silaturrahmi dengan Warga Desa Tonasa
- Bakti Sosial Korban Kebakaran
- Pertandingan Olahraga Tingkat Desa
Tonasa
- Membantu Pelaksanaan Pernikahan
- Membantu Pekerjaan Pembangunan Rumah
- Ramah Tamah Mahasiswa KKN
- Ceramah Jum’at
- Pengajian Bersama Majelis Ta’lim
- Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Bidang Keagamaan
- Kamis Ibadah
- Pembinaan TK/TPA
- Pertandingan Festival Anak Shaleh
- Penambahan/Pembenahan Atribut Desa
- Penambahan/Pembenahan Atribut Dusun
- Penambahan/Pembenahan Atribut TPA
- Penambahan/Pembenahan Atribut Mesjid
Bidang Pembangunan
- Pembuatan Tempat Sampah
- Pembuatan Pagar Tanaman
- Penambahan Atribut Posyandu
- Pengadaan/Pembinaan Buku Tamu RK/RT
- Pembinaan Pelatihan Qasidah
Bidang Kesenian
- Pembinaan Pembuatan Kaligrafi

F. Sasaran dan Target

Setiap program kerja yang dilaksanakan di lokasi KKN Angkatan 56

memiliki sasaran dan target, yaitu :

No. Program/Kegiatan Sasaran Target

Bidang Pendidikan
Kegiatan Belajar Mengajar di Membantu Guru
1 Mengajar di Sekolah SD/MI Se- SD/MI di Desa Tonasa
Desa Tonasa
2 Pembinaan Anak SD/MI Siswa(i) Meningkatkan
Ekskul Olahraga SD/MI Se- pengetahuan dan
Desa Tonasa pengalaman siswa(i) di

Panorama Desa Tonasa |11


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

bidang olahraga
Seminar Pendidikan Semua kalangan Meningkatkan
masyarakat Se- kesadaran masyarakat
3
Desa Tonasa mengenai pentingnya
pendidikan
Bidang Sosial dan Kemasyarakatan
Kerja Bakti di Kantor Masyarakat Meningkatkan
Desa Desa Tonasa kesadaran masyarakat
4
dalam menjaga
kebersihan kantor desa
Kerja Bakti Bersih Masyarakat Meningkatkan
Mesjid Desa Tonasa kesadaran masyarakat
5
dalam menjaga
kebersihan mesjid
Jum’at Ibadah di Kantor Masyarakat Meningkatkan
Desa Tonasa Desa Tonasa pengetahuan
6
masyarakat dalam ilmu
keagamaan
Kerja Bakti Pembuatan Masyarakat Meningkatkan
Jembatan Desa Tonasa kesadaran masyarakat
7 untuk saling gotong
royong dalam
pembangunan desa
Kerja Bakti Pembuatan Masyarakat Meningkatkan
Jalan Desa Tonasa kesadaran masyarakat
8 untuk saling gotong
royong dalam
pembangunan desa
Kerja Bakti Penanaman Masyarakat Meningkatkan
Bunga Desa Tonasa kesadaran masyarakat
9 untuk saling gotong
royong dalam menjaga
keindahan desa
Silaturahmi dengan Mahasiswa Meningkatkan
Warga Masyarakat KKN UINAM kesadaran masyarakat
10
Ang. 56 untuk menjaga
silaturahmi
Bakti Sosial Korban Seluruh Meningkatkan
Kebakaran Masyarakat kesadaran masyarakat
11 untuk saling tolong
membantu orang yang
ditimpa musibah

Panorama Desa Tonasa |12


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Pembinaan Penggunaan Ketua RK/RT Meningkatkan


Buku Tamu RK/RT pengetahuan
12
masyarakat dibidang
administrasi
Pertandingan Olahraga Masyarakat Menjalin silaturahmi
Tingkat Desa Tonasa Desa Tonasa lewat antar masyarakat
13
desa lewat
pertandingan olahraga
Membantu Pelaksanaan Mahasiswa Menjalin silaturahmi
14 Pernikahan KKN UINAM dengan masyarakat
Ang. 56
Membantu Pembangunan Mahasiswa Menjalin silaturahmi
15 Rumah KKN UINAM dengan masyarakat
Ang. 56
Bidang Keagamaan
Ceramah Jum’at Mahasiswa Menambahkan
KKN UINAM wawasan masyarakat
16
Ang. 56 mengenai pendidikan
dan agama
Pengajian Bersama Masyarakat Meningkatkan
Majelis Ta’lim Desa Tonasa kesadaran masyarakat
dan agar aktif
17
Mahasiswa melaksanakan kegiatan
KKN UINAM agama
Ang. 56
Peringatan Maulid Nabi Masyarakat Meningkatkan
Muhammad SAW. Desa Tonasa kesadaran masyarakat
dan untuk menjaga tradisi
18 Mahasiswa umat beragama Islam
KKN UINAM dan mengenang
Ang. 56 perjuangan Nabi
Muhammad SAW.
Kamis Ibadah Ibu - Ibu Desa Menambahkan
Tonasa dan pengetahuan mengenai
19 Mahasiswa mandi junub kepada
KKN UINAM ibu-ibu desa tonasa
Ang. 56
Pembinaan TK/TPA Santri(wati) Menambahkan
TK/TPA Se- pengetahuan dan
20
Desa Tonasa keterampilan
santri(wati) TK/TPA.
21 Pertandingan Festival Santri(wati) Meningkatkan motivasi

Panorama Desa Tonasa |13


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Anak Shaleh TK/TPA Se- belajar santri(wati)


Desa Tonasa TK/TPA Se-Desa
Tonasa
Bidang Pembangunan
Penambahan/Pembenahan Masyarakat Meningkatkan
Atribut Kantor Desa Desa Tonasa kesadaran masyarakat
22
untuk memperhatikan
atribut kantor desa
Penambahan/Pembenahan Masyarakat Meningkatkan
Atribut Dusun Dusun kesadaran masyarakat
23
untuk memperhatikan
atribut dusun
Penambahan/Pembenahan Masyarakat Meningkatkan
Atribut TK/TPA Desa Tonasa kesadaran masyarakat
24
untuk memperhatikan
atribut TK/TPA
Penambahan/Pembenahan Masyarakat Meningkatkan
Atribut Posyandu Desa Tonasa kesadaran masyarakat
25
untuk memperhatikan
atribut posyandu
Penambahan/Pembenahan Masyarakat Meningkatkan
Atribut Mesjid Desa Tonasa kesadaran masyarakat
26
untuk memperhatikan
atribut mesjid
Pembuatan Tempat Masyarakat Meningkatkan
Sampah Desa Tonasa kesadaran masyarakat
27 untuk memperhatikan
pentingnya tempat
sampah
Pembuatan Pagar Masyarakat Meningkatkan
Tanaman Desa Tonasa kesadaran masyarakat
28 untuk memperhatikan
keindahan lingkungan
sekitar
Pengadaan Buku Tamu Ketua RT/RK Meningkatkan
RK/RT kesadaran masyarakat
29 untuk memperhatikan
kelengkapan
administrasi
Bidang Kesenian
30 Pembinaan Pelatihan Santri(wati) Meningkatkan
Qasidah TK/TPA keterampilan

Panorama Desa Tonasa |14


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

santri(wati) TK/TPA
dibidang kesenian
Islam
Pembinaan Pembuatan Masyarakat Meningkatkan
Kaligrafi DesaTonasa keterampilan
31
masyarakat dalam
pembuatan kaligrafi

G. Jadwal Pelaksanaan Program Kerja

Kegiatan ini dilaksanakan selama 60 hari pada

Tanggal : 7 November 2017 – 6 Januari 2018

Tempat : Desa Tonasa, Kec. Tombolo Pao, Kab. Gowa, Prov. Sulawesi

Selatan

Secara spesisifik waktu implementatif kegiatan KKN Reguler Angkatan ke-

56 ini dapat dirincikan sebagai berikut :

1. Pra-KKN (Oktober 2017)

No Uraian Kegiatan Waktu


.

1 Pembekalan KKN Angkatan 56 21 - 22 Oktober 2017

2 Pembagian Lokasi KKN 30 Oktober 2017

3 Pertemuan Pembimbing dan


1 November 2017
pembagian kelompok

4 Pelepasan 7 November 2017

2. Pelaksanaan program di lokasi KKN (November 2017 – Januari 2018)

No Uraian Kegiatan Waktu


.

1 Penerimaan di Kantor Desa Tonasa 7 November 2017

Panorama Desa Tonasa |15


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

2 Kunjungan Dosen Pembimbing 9 November 2017

3 Observasi dan survey lokasi 7 - 13 November 2017

4 Kunjungan Dosen Pembimbing 3 Desember 2017

Implementasi Program Kerja 7 November 2017 – 6


5
Januari 2018

Kunjungan Pimpinan UIN Alauddin


6 3 Desember 2017
Makassar dan Dosen Pembimbing

Kunjungan Dosen Pengawas


7 7 Desember 2017
Mahasiswa KKN

8 Penarikan Mahasiswa KKN 6 Januari 2018

H. Sumber Dana dan Sasaran Pembiayaan

Adapun sumber dana dan sasaran pembiayaan program kerja mahasiswa

KKN Ang. 56, yaitu:

Sasaran
No. Sumber Dana Nominalnya Jumlah
Pembiayaan
Mahasiswa Implementasi
1 KKN Dusun Program Kerja di 150.000 x 6 900.000
Parangbobbo Dusunnya
Mahasiswa Implementasi
2 KKN Dusun Program Kerja di 150.000 x 6 900.000
Balang Buki Dusunnya
Mahasiswa Implementasi
3 KKN Dusun Program Kerja di 100.000 x 6 600.000
Mangottong Dusunnya
Mahasiswa Implementasi
4 KKN Dusun Program Kerja di 200.000 x 6 1.200.000
Buki Dusunnya
Mahasiswa Implementasi
5 KKN Dusun Program Kerja di 150.000 x 6 900.000
Tonasa Dusunnya
6 Mahasiswa Implementasi 100.000 x 30 3.000.000
KKN Angkatan Program Kerja di

Panorama Desa Tonasa |16


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

56 Desa Tonasa Desa Tonasa


Jumlah Penggunaan Dana Rupiah (Rp.) dalam
7 Implementasi Program Kerja Mahasiswa KKN 7.500.000
Angkatan 56 di Desa Tonasa

BAB II

PENDEKATAN DAN METODE PELAKSANAAN PROGRAM

A. Metode Observasi dan Inventarisasi Masalah

Metode observasi merupakan metode pengamatan secara sistematik terhadap

gejala-gejala yang tampak pada suatu subyek penelitian. Dalam hal ini metode

observasi dilakukan sebagai langkah awal pengamatan terhadap permasalahan-

permasalahan apa saja yang terjadi ditengah-tengah masyarakat. Melalui metode ini

dapat diketahui bagaimana kemampuan, kebutuhan dan permasalahan masyarakat

Desa Tonasa.

Metode observasi ini dilakukan dengan dua cara yakni dengan survei

langsung ke lapangan dan metode interview, dengan mewawancarai masyarakat

secara langsung. Survei dan interview ini dilakukan dengan cara berbaur, mengamati

terlebih dahulu dan bahkan mendengarkan segala keluh kesah mereka. Menanyakan

informasi tentang kondisi ekonomi, pendidikan, serta sosial dan masyarakat. Dari

beberapa survey dan interview ini kemudian disimpulkan hal-hal yang dibutuhkan

oleh masyarakat yang mungkin dapat dikembangkan. Setelah itu, informasi-

informasi tersebut kemudian direalisasikan dengan membuat program kerja yang

berkaitan dengan hal-hal yang dibutuhkan tersebut.

1. Tujuan Metode Observasi

Panorama Desa Tonasa |17


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Menurut Irwin & Bushnell,1984, metode observasi memiliki beberapa

tujuan, di antaranya yaitu observasi adalah sarana untuk menggeneralisasi

hipotesis atau ide, kedua observasi dapat digunakan sebagai sarana untuk

menjawab suatu pertanyaan yang khusus atau spesifik. Ketiga, observasi juga

dapat digunakan untuk memberikan gambaran yang lebih realistik tentang suatu

peristiwa atau masalah, dibandingkan metode pengumpulan informasi lainnya.

Selain itu dengan metode observasi, suatu masalah dapat lebih dipahami. Sebagai

suatu metode yang kami pilih untuk mengidentifikasi masalah yang ada di Desa

Tonasa, metode observasi ini berkontribusi besar sebai langkah awal dalam

mengetahui kebutuhan warga untuk mengetahui segala sesuatu yang

berhubungan dengan jelas tanpa perlu mengira-ngira.

2. Manfaat Metode Observasi

Beberapa manfaat observasi, di antaranya yaitu :

a. Deskripsi sebagai suatu hasil dari gambaran dunia nyata

b. Kronologi peristiwa atau suatu masalah yang ditemukan dapat dicatat

dengan berurutan

c. Mencatat situasi yang tidak dapat direplikasikan dalam eksperimen

3. Tahapan Metode Observasi

a. Menentukan objek apa yang akan diobservasi

b. Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan

diobservasi

Panorama Desa Tonasa |18


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

c. Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik

primer maupun sekunder

d. Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi

e. Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk

mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancer

f. Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti

menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan

alat-alat tulis lainnya.

Setelah metode observasi dilakukan, langkah selanjutnya adalah inventarisasi

masalah. Inventarisasi masalah adalah pendataan atau pencatatan masalah, dengan

cara mengumpulkan semua hasil masalah yang telah dikumpulkan di metode

observasi.

B. Metode dalam Implementasi Program Kerja

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adala suatu upaya dari Perguruan Tinggi untuk

membuat mahasiswa mengintegrasikan diri (meleburkan diri) ke tengah-tengah

masyarakat.Untuk upaya keberhasilan pelaksanaan KKN, sangat dibutuhkan

pendekatan-pendekatan sosial terhadap masyarakat dalam upaya perencanaan dan

pelaksanaan program kerja. Dikarenakan partisipasi dan keaktifan masyarakat sangat

dibutuhkan dalam pengidentifikasian masalah-masalah yang diupayakan untuk

diselesaikan dan diprogramkan dalam program kerja. Dengan melibatkan masyarakat

dalam masyarakat mengidentifikasi berbagai ekspektasi, kebutuhan dan

Panorama Desa Tonasa |19


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

permasalahan nyata yang dihadapi masyarakat, mahasiswa KKN Desa Tonasa dapat

menyusun rencana dan bahkan program kerja yang tepad dan realistis.

Dalam mengimplementasikan program-program kerja yang telah disusun,

mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar Angkatan 56 Desa Tonasa senantiasa

menjalin kerjasama yang baik dengan tokoh terkait, baik aparat pemerintahan, tokoh

masyarakat, ataupun tokoh agama. Dengan adanya kerjasama tersebut, mahasiswa

mampu melaksanakan program kerja secara lebih terstruktur dan terarah. Sehingga,

hasil yang didapatkanpun mampu maksimal dan sesuai dengan apa yang ditargetkan.

Selain itu, internal mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar Angkatan 56 Desa

Tonasa juga menjadi hal yang diperkuat. Misalnya dengan adanya diskusi dan

evaluasi yang rutin dilaksanakan. Sehingga meskipun terhitung sedikit dari segi

kuantitas, yaitu enam orang, namun dengan kerjasama yang optimal mampu

menghasilkan kualitas yang maksimal.

Pada tahap pelaksanaan program kerja, keterlibatan masyarakat juga masih

sangat dibtuhkan dalam membangun komunikasi dan hubungan sosial yang harmonis

untuk bersama mengimplementasikan setiap rencana yang telah disusun. Apabila

keterlibatan masyarakat kurang, maka dapat dipastikan jika pelaksanaan program

kerja yang telah direncanakan sebelumnya akan mengalami kegagalan. Sehingga,

pendekatan sosial pada masyarakan utamanya dalam tahap pelaksanaan memegang

peranan penting dan harus banyak dilakukan oleh para peserta KKN Desa Tonasa.

Kegagalan dalam melakukan pendekatan sosial dapat berdampak terhadap kegagalan

penyelenggaraan KKN itu sendiri. Sebagus apapun program yang dirancang, jika

Panorama Desa Tonasa |20


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

tanpa didukung pendekatan sosial yang memadai maka hanya akan menghasilkan

kesia-sian. Oleh karena itu, betapa pentingnya penguasaan tentang pendekatan sosial

dari setiap mahasiswa KKN di Desa Tonasa.

Dalam upaya pemberdayaan masyarakat, pendekatan sosial terhadap

masyarakat juga sangat penting untuk dilakukan, dikarenakan tujuan utama pada

KKN sebenarnya hanyalah bagaimana keterlibatan mahasiswa dalam masyarakat

untuk memberdayakan masyarakat itu sendiri. Kontribusi mahasiswa KKN haruslah

berperan besar dalam pemberdayaan masyarakat disekitarnya.

Pendekatan sosial mahasiswa KKN Desa Tonasa merupakan interaksi sosial

yang di dalamnya terdapat beberapa peran yang seharusnya dijalankan oleh setiap

mahasiswa KKN, diantaranya yaitu:

1. Komunikator

Mahasiswa KKN Desa Tonasa berperan dalam mengkomunikasikan

segenap program KKN yang akan dilaksanakan kepada masyarakat setempat,

agar masyarakat yakin dan mau dalam berpartisipasi aktif dalam seluruh kegiatan

dan program kerja KKN. Sebagai komunikator, mahasiswa KKN Desa Tonasa

seharusnya memiliki dan menguasai berbagai teknik komunikasi, di antaranya

yaitu menguasai teknik persuasif, instruksi, dan teknik informatif.

2. Fasilitator

Sebagai fasilitator, mahasiswa KKN bertugas membantu, serta memberi

kemudahan kepada masyarakat untuk dapat memberdayakan dan

mengembangkan dirinya. Mahasiswa KKN seharusnya sebagai fasilitator

Panorama Desa Tonasa |21


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

berupaya dalam memecahkan masalah-masalah yang ada ditengah-tengah

masyarakat.

3. Motivator

Bertugas untuk memberikan dorongan kepada masyarakat agar dapat

berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan di daerahnya sendiri merupakan

peran mahasiswa dalam melakukan pendekatan sosial kepada masyarakat.

4. Inovator

Mahasiswa KKN Desa Tonasa sebagai innovator berperan penting dalam

berbagai proses pembaharuan untuk kepentingan dan kemajuan warga

masyarakat. Karena pada dasarnya mahasiswa adalah agen perubahan.

5. Mediator

Sebagai mediator yang berperan dalam menghubungkan kepentingan

masyarakat dengan pihak ketiga.

Panorama Desa Tonasa |22


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

BAB III

KONDISI UMUM DESA TONASA

A. Peta Desa Tonasa

B. Kondisi Geografis

Desa Tonasa merupakan salah satu desa dari 9 (sembilan) Desa / Kelurahan

dalam wilayah Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa. Secara geografis Desa

Panorama Desa Tonasa |23


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Tonasa terletak antara 5° 11' 30" LS - 5° 14’ 30" LS dan 119° 54' 30" BT - 119° 58'

0" BT dengan luas wilayah ± 2.125,65 ha atau ± 21,25 km² .

Batas Wilayah Administratif Desa Tonasa Kecamatan Tombolo Pao sebagai

berikut :

 Sebelah Utara : Kelurahan Tamaona dan Desa Mamampang

 Sebelah Timur : Desa Mamampang dan Desa Kanreapia

 Sebelah Selatan : Desa Kanreapia dan Kelurahan Pattapang

 Sebelah Barat : Desa Erelembang dan Kelurahan Tamaona

Dari luas wilayah 2.125,65 Ha (21,25 km²) terbagi atas kurang lebih 20%

berupa pemukiman, 30% berupa lahan kehutanan dan 48% untuk lahan pertanian,

serta 2 % berupa lahan budidaya perikanan dan peruntukan lainnya. Sebagaimana

umumnya wilayah tropis, Desa Tonasa mengalami musim kemarau dan musim

penghujan dalam tiap tahunnya. Rata-rata perbandingan musim penghujan lebih

besar daripada musim kemarau, hal itu disebabkan karena wilayah yang masih hijau

dengan vegetasi serta relatif dekat dengan wilayah Hutan.

Jarak pusat desa dengan ibu kota kabupaten dapat ditempuh melalui

perjalanan darat sejauh kurang lebih 94 km. Kondisi prasarana jalan poros desa yang

masih berupa jalan konstruksi hotmix dengan kondisi rusak parah mengakibatkan

waktu tempuh menggunakan kendaraan bermotor mencapai kurang lebih 3-4 jam.

Sedangkan jarak pusat desa dengan ibu kota kecamatan yang dapat ditempuh melalui

perjalanan darat kurang lebih 2 km. Kondisi ruas jalan poros desa yang dilalui juga

berupa jalan aspal dengan kondisi rusak parah.

Panorama Desa Tonasa |24


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Desa Tonasa merupakan wilayah paling potensial untuk usaha pertanian

sayuran hortikultura yaitu jenis sayuran dataran tinggi seperti kentang, tomat, kubis,

wortel, dan berbagai jenis sayuran lainnya serta peternakan sapi dan budidaya ikan

air tawar. Hal tersebut didukung oleh kondisi geografis serta sistem pengairan yang

baik. Dukungan pemerintah daerah untuk pengembangan potensi sumber daya alam

tersebut di atas diwujudkan dengan menetapkan wilayah Desa Tonasa sebagai

bagian Kawasan pengembangan sayuran dataran tinggi. Berdasarkan kondisi desa ini

maka akan dijabarkan permasalahan, potensi, hingga daftar Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Desa (RPJMDes) yang diprogramkan untuk 6 (enam) tahun.

C. Kondisi Demografis Desa

Berdasarkan data profil desa, jumlah penduduk Desa Tonasa adalah 4875

jiwa dengan komposisi tersaji dalam tabel berikut :

Tabel 2.1.2.a Demografi Desa Tonasa

JUMLAH PENDUDUK
NO DUSUN JML
JML KK LAKI-LAKI PEREMPUAN
JIWA
1 TONASA 172 326 333 659
2 MAROANGING 107 199 202 401
3 BUKI 204 416 396 812
4 MANGOTTONG 226 444 482 926
5 BALANGBUKI 131 281 261 542
6 PARANGBOBBO 236 451 426 877
7 LANGKOWA 149 318 340 659
JUMLAH 1225 2435 2440 4875
Sumber : Data / Profil Desa Tonasa

Panorama Desa Tonasa |25


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Tabel 2.1.2.b Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur

Mangottong

Maroanging
Balangbuki
Klp.

Langkowa

JUMLAH
Umur

Tonasa
Parang
bobbo

(Tahun)

Buki
0–4 104 89 53 65 63 36 62 472
6-10 79 97 56 100 73 32 82 519
11-15 90 111 77 86 60 43 77 544
16-20 100 109 61 80 66 33 64 513
21-25 92 80 38 64 46 40 43 403
26-30 66 47 36 47 47 26 52 321
31-35 76 80 42 84 34 23 51 390
36-40 58 56 26 57 35 36 45 313
41-45 46 65 38 65 43 30 38 325
46-50 34 46 38 35 53 22 39 267
51-55 34 30 21 31 32 13 24 185
56-60 31 35 14 38 30 18 20 186
61-65 18 20 11 18 19 15 12 113
66-70 11 20 8 15 17 8 16 95
71-75 18 14 9 13 18 8 10 90
76-80 0 0 0 0 0 0 0 0
81-85 6 7 5 4 6 5 8 41
86-90 3 7 2 2 5 5 7 31
91-95 0 2 0 1 3 2 2 10
96-100 0 0 0 0 2 0 0 2
101 < 0 0 0 1 0 0 0 1
JUML
866 915 535 806 652 395 652 4821
AH
Sumber : Data / Profil Desa Tonasa

Adanya fasilitas pendidikan yang memadai serta pemahaman masyarakat

tentang pentingnya menempuh pendidikan formal maupun non formal

mempengaruhi peningkatan taraf pendidikan. Agama, kebudayaan, adat istiadat dan

Panorama Desa Tonasa |26


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

kebiasaan yang ada juga beragam. Secara detail, keadaan sosial penduduk Desa

Tonasa tersaji dalam tabel berikut.

Tabel 2.1.3 Keadaan Sosial Desa Tonasa

N
URAIAN JUMLAH SATUAN KETERANGAN
O
A Tingkat Pendidikan
1.Belum Sekolah 591 JIWA
2.SD / Sederajat 1283 JIWA
3.SMP / Sederajat 373 JIWA
4.SMA / Sederajat 307 JIWA
5.Diploma / 109 JIWA
Sarjana
B Agama
1.Islam 4822 JIWA
2.Kristen Katolik 0 JIWA
3.Kristen Protestan 53 JIWA
4.Hindu 0 JIWA
5.Budha 0 JIWA
6.Kongfuchu 0 JIWA
Sumber : Data / Profil Desa Tonasa 2015

Wilayah Desa Tonasa memiliki kekayaan potensi sumber daya alam yang

cukup potensial untuk dikembangkan. Potensi tersebut dapat meningkatkan taraf

perekonomian dan pendapatan masyarakat disamping memberikan peluang

kehidupan yang lebih maju dalam sektor formal maupun non formal. Tabel berikut

menyajikan data keadaan ekonomi penduduk Desa Tonasa.

Tabel 2.1.4 Keadaan Ekonomi Penduduk Desa Tonasa

NO URAIAN JUMLAH SATUAN KET


A Tingkat Kesejahteraan Sosial
1. Keluarga Prasejahtera 68 KK
2. Keluarga Prasejahtera 1 72 KK
3. Keluarga Prasejahtera 2 74 KK
4. Keluarga Prasejahtera 3 76 KK

Panorama Desa Tonasa |27


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

5. Keluarga Prasejahtera 3 plus 62 KK


JUMLAH 352 KK
B Mata Pencaharian
1. Belum Bekerja 509 org
2. Buruh Harian Lepas 7 org
3. Buruh Tani 10 org
4. dokter swasta 1 org
5. Guru swasta 41 org
6. Ibu Rumah Tangga 1103 org
7. Karyawan Honorer 10 org
8. Karyawan Perusahaan Swasta 78 org
9. Montir 3 org
10. Nelayan 1 org
11. Pedagang barang kelontong 27 org
12. Pedagang Keliling 25 org
13. Pegawai Negeri Sipil 23 org
14. Pelajar 1475 org
15. Pelaut 1 org
16. Pembantu rumah tangga 26 org
17. Pemuka Agama 1 org
18. Pengusaha kecil, menengah dan org
besar 3
19. Perangkat Desa 4 org
20. Perawat swasta 3 org
21. Petani 1105 org
22. Purnawirawan/pensiunan 7 org
23. Sopir 31 org
24. Tidak Mempunyai Pekerjaan Tetap 230 org
25. TNI 2 org
26. Tukang Batu 27 org
27. tukang jahit 6 Org
28. tukang kayu 1 Org
29. tukang kue 1 Org
30. Wiraswasta 114 Org
JUMLAH 4875 Org
Sumber : Profil Desa Tonasa

Sebagai desa yang berkembang di Desa Tonasa terdapat hasil pembangunan

sarana dan prasarana seperti tersaji dalam tabel berikut.

Tabel 2.1.5 Sarana dan Prasarana Desa

Panorama Desa Tonasa |28


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

NO Sarana / Prasarana Jumlah Satuan Keterangan


1 Balai Desa 0 unit
2 Kantor Desa 1 unit
3 Polindes 0 unit
4 Masjid 13 unit
5 Mushollah 1 unit
6 Gereja 2 unit
7 Tempat Pemakaman unit
7
Umum
8 Pos Kamling 14 unit
9 PAUD 3 unit
10 TK / PAUD 6 unit
11 SD / Sederajat 7 unit
12 SMP / Sederajat 1 unit
13 TPQ 7 unit
14 Pustu 1 unit
15 Posyandu 6 unit
16 Jalan Hotmix 1 titik
17 Jalan Aspal Penetrasi 1 titik
18 Jalan Perkerasan 11 titik
19 Rabat Beton 8 titik
20 Jalan Tanah 12 titik
Sumber : Profil Desa Tonasa

D. Kelembagaan Desa

Wilayah Desa Tonasa dibagi menjadi 7 (tujuh ) dusun dan setiap dusun

dipimpin oleh Kepala Dusun. Pembagian wilayah Desa Tonasa tersaji dalam tabel

berikut .

Tabel 2.2.1 Pembagian Wilayah Desa Tonasa

JUMLAH JUMLAH
NO NAMA DUSUN Ket.
RW RT
1 Dusun Tonasa 2 4
2 Dusun Maroanging 2 4
3 Dusun Buki 2 4
4 Dusun Mangottong 2 4
5 Dusun Balangbuki 2 4
6 Parangbobbo 3 6

Panorama Desa Tonasa |29


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

7 Dusun Langkowa 2 4

Struktur Organisasi pemerintah Desa Tonasa menganut sistem kelembagaan

pemerintah desa dengan pola sebagaimana tersaji dalam diagram berikut :

Struktur Organisasi Pemerintah Desa Tonasa

Panorama Desa Tonasa |30


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Struktur Organisasi Pemerintah Desa sesudah rekruitmen perangkat desa

E. Potensi dan Masalah Desa

1. Potensi

Untuk mendukung perencanaan dari proses pembangunan di Desa Tonasa

terdapat berbagai potensi sebagaimana tersaji dalam Tabel berikut ;

Tabel 3.1. Daftar Potensi Desa Tonasa

NO BIDANG POTENSI
A. Pendidikan 1.Ada Gedung Sekolah Taman Kanak-Kanak
(TK)
2.Ada Gedung Sekolah Sekolah Dasar (SD)
3.Ada Gedung Sekolah Sekolah Menengah
Pertama (SMP)
4.Ada Gedung PAUD
5.Adanya Siswa dan Calon Siswa TK, SD, SMP,
SMA.

Panorama Desa Tonasa |31


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

6.Adanya Guru TK, SD dan SMP


B Kesehatan 1.Adanya Gedung PUSTU Desa
2.Adanya Gedung Posyandu
3.Adanya Bidan Desa
4.Adanya Sumber Mata Air Bersih
5.Aktifnya Kegiatan Posyandu
6.Ada Kendaraan Ambulan Desa

C Sarana dan Prasarana 1.Dilalui Jalan Poros Propinsi


2.Adanya Jalan Poros Desa
3.Adanya Jalan Dusun
4.Adanya Jalan Usaha Tani
5.Adanya Saluran Irigasi Irigasi
6.Toko Sarana Bahan Bangunan
D Lingkungan Hidup 1.Ketersediaan Bibit Tanaman untuk penghijauan
2.Ketersediaan Lahan
3.Adanya Kelompok Pencinta Alam

E. Sosial Budaya 1.Adanya Mesjid / Mushola


2.Adanya Gereja
3.Adanya Pos Keamanan Lingkungan
4.Adanya Tanah Milik Desa Untuk
Pembangunan Sarana Olahraga
5.Adanya Kelompok Remaja
6.Adanya Kegiatan Karang Taruna
7.Adanya Kegiatan Pengajian Rutin bulanan
Desa
8.Adanya Club Sepakbola dan Bola Volley dan
Club Olahraga Lainnya
9.Adanya Kegiatan PKK
10.Adanya Guru Baca Alquran
11.Adanya Kegiatan TPQ di setiap Dusun

F Koperasi dan Usaha 1.Kelompok SPP aktif


Masyarakat 2.Usaha Pertanian Sayuran
3.Adanya Kelompok Pembudiadaya Ternak
4.Adanya Usaha Penggilingan Padi
5.Adanya Usaha Meubeler
6.Adanya Industri Rumah Tangga pembuatan
Sirup dan Dodol Markis
7.Adanya Usaha peternakan ternak sapi dan
Unggas.

Panorama Desa Tonasa |32


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

8.Adanya Usaha penjahit pakaian


9.Adanya Usaha pembibitan
10.Adanya Usaha Bunga Potong
11.Adanya Usaha perbengkelan
12. Adanya Usaha Budidaya Tanaman Hias

G Pemerintahan 1.Struktur Perangkat Desa Lengkap


2.Struktur dan Pengurus BPD lengkap
3.Sarana Kantor Cukup memadai

H Pertanian 1.Ketersediaan Lahan Pertanian Sawah / ladang


yang bisa dilolah sepanjang tahun
2.Iklim yang sangat cocok untuk semua jenis
tanaman Sayuran Dataran tinggi.
3.Ketersediaan Sarana produksi pertanian
4.Adanya Sungai sebagai sumber pengairan
5.Pemasaran hasil pertanian mudah
6.Ketersediaan tenaga petani penggarap
7.Adanya buruh tani
I Kehutanan 1.Areal kawasan Hutan masih cukup luas
2.Hutan Pinus
3.Hutan Rakyat

J Pariwisata 1.Kawasan Wisata Air Terjun Kaloro Larang


2.Kawasan Wisata Hutan Pinus Langkowa
3.Puncak Indah Mangottong
4.Agrowisata Sayuran
Sumber : Data Pengkajian Desa Tonasa

2. Masalah

Berdasarkan pengkajian keadaan desa, terdapat beberapa masalah

yang terjadi di desa Tonasa sebagaimana tersaji dalam tabel berikut ini ;

Panorama Desa Tonasa |33


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Tabel 3.2. Daftar Masalah Desa Tonasa

A. Pendidikan 1. Masih adanya anak putus sekolah pendidikan


dasar
2. Tidak tersedia perpustakaan desa
3. Tidak adanya honor guru PAUD / TK dan
TPQ
4. Kurangnya ruang belajar di SD
5. Kurangnya pengusaan aplikasi komputer bagi
murid SMP
6. Ruang belajar gedung TK kurang memadai
B. Kesehatan 1. Adanya masyarakat yang tidak memiliki
MCK
2. Sulit memperoleh air bersih pada musim
kemarau
3. Program BPJS Kesehatan belum merata di
masyarakat
4. Belum dikembangkannya TOGA
5. Kurangnya pelayanan kesehatan bagi lansia
6. Kurangnya tenaga medis di polindes
C Sarana dan Prasarana 1. Jalan lingkungan sulit dilalui pada waktu
hujan
2. Jalan poros desa rusak parah
3. Jalan usaha tani sulit dilalui pada waktu hujan
4. Tidak tersedianya jaringan telpon / speedy /
internet
5. Adanya pemukiman yang tidak tersentuh
jaringan listrik
6. Bendungan untuk suplay air ke persawahan
dan areal pertanian masih non teknis
7. Saluran irigasi untuk pengairan kolam masih
non teknis
8. Penampungan panen ikan masih non teknis
D. Lingkungan Hidup 1. Adanya masyarakat yang membuang sampah
ke saluran irigasi
2. Adanya genangan air di tepi dan badan jalan
ketika hujan
E. Sosial Budaya 1. Adanya perjudian / sabung ayam tersembunyi
2. Adanya mesjid / musholla yang belum
memadai
3. TPQ tidak mempunyai tempat khusus
4. Terkadang terjadi tidakan kejahatan
pencurian

Panorama Desa Tonasa |34


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

5. Generasi muda kurang partisipatif dalam


musyawarah desa
6. Masih ada penyandang cacat belum
mendapatkan santunan
7. Ada rumah masyarakat yang tidak layak huni
8. Acara keagamaan kurang diminati oleh
pemuda / pemudi
F. Koperasi dan Usaha 1. Kurangnya jumlah pinjaman untuk kelompok
Masyarakat SPP
2. Kurangnya pembinaan terhadap Kelompok
Tani
3. Pembudidaya ikan masih ketergantungan
modal dengan pengusaha ikan
4. Adanya usaha masyarakat tidak memiliki ijin
usaha
5. Bengkel motor tidak memiliki mekanik
bersertifikat
6. Belum dikembangkannya usaha peternakan
itik
7. Belum dikembangkannya usaha pengolahan
hasil perikanan dan peternakan oleh
masyarakat
8. Kurangnya kelompok usaha perempuan
G. Pemerintahan 1. Kinerja perangkat desa dan BPD belum
memadai
2. Administrasi desa belum tertata dengan baik
3. Kuranganya penguasaan teknologi informasi
dan aplikasi komputer oleh perangkat desa
4. Ada masyarakat yang belum memiliki Kartu
Keluarga
5. Ada masyarakat yang belum memiliki e-KTP
6. Belum adanya Balai Desa
7. Belum adanya kantor BPD
8. Tidak tersedianya balai dusun di setiap dusun
9. Minimnya insentif perangkat desa dan BPD
10. Sarana kantor desa masih kurang memadai
11. Insentif pemerintahan desa masih kurang
I. Pertanian 1. Pupuk bersubsidi sulit diperoleh
2. Harga hasil pertanian yang rendah
3. Masih adanya lahan pertanian yang tidak
digarap (lahan tidur)
4. Adanya virus ikan pada musim tertentu
5. Harga pakan ikan tinggi

Panorama Desa Tonasa |35


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

6. Belum adanya koperasi yang melayani


pembelian hasil pertanian masyarakat
7. Belum dikembangkannya usaha pengolahan
hasil perikanan dan peternakan
J. Kehutanan 1. Masih adanya perambahan hutan
K. Pariwisata 1. Belum ada akses jalan ke tempat pariwasata
2. Kawasan wisata belum ada
pengembangan/belum terkelola dengan baik
Sumber ; Data Pengkajian Keadaan Desa

Berdasarkan uraian potensi dan masalah tersebut di atas, maka dirumuskan

peringkat masalah, tindakan pemecahan masalah, penentuan peringkat tindakan dan

akhirnya menentukan kegiatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa

(RPJMDes) yang disusun untuk jangka waktu 6 (enam) tahun.

Panorama Desa Tonasa |36


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

BAB IV

DESKRIPSI DAN HASIL PELAYANAN PEMBERDAYAAN DESA TONASA

A. Kerangka Analisis Masalah

Untuk mempermudah analisis terhadap satu per satu permasalahan Desa

Tonasa dapat dilakukan dengan menggunakan metode Analisis SWOT (Strengths,

Weakness, Opportunities, and Threats). Metode analisis SWOT adalah suatu bentuk

analisis di dalam manajemen perusahaan atau di dalam organisasi yang secara

sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang

untuk mencapai tujuan, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.

Penjelasan mengenai empat komponen analisis SWOT yaitu: 1.) Strenght (S)

yaitu anaisis kekuatan, situasi maupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu

perusahaan ataupun organisasi. 2.) Weaknesses (W) yaitu analisis kelemahan, situasi

ataupun kondisi yang menjadi kelemahan suatu organisasi ataupun perusahaan saat

ini. 3.) Opportunity (O) yaitu analisis peluang, suatu kondisi yang merupakan kondisi

peluang diluar suatu organisasi atau perusahaan yang memberikan peluang

berkembang dimasa depan. 4.) Threats (T) yaitu analisis ancaman, cara menganalisis

ancaman atau tantangan yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun

organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak

menguntungkan bagi perusahaan ataupun organisasi.

Analisis SWOT dianggap sebagai metode paling dasar yang bermanfaat untuk

meliahat suatu topik ataupun suatu permasalahan dari empat sisinyang berbeda.

Dalam suatu permasalahan, dapat digali kekuatan atau potensi yang sudah dimiliki,

Panorama Desa Tonasa |37


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

kemudian dicari kelemahan yang ada sehingga hal tersebut menjadi suatu

permasalahan.Lebih jauh lagi, upaya pemecahan masalah digali melalui kesempatan

atau dukungan suportif yang dimiliki serta meluruskan hambatan yang ada.

Penjelasan permasalahan Desa Tonasa melalui metode analisis SWOT diuraikan

berdasarkan setiap program kerja yang telah diprogramkan sebelumnya, yaitu:

Analisis SWOT 01 Bidang Pendidikan


Strenghts Weakness Opportunities Threats
Besarnya Kurangnya Tingginya minat Siswa sekolah
dukungan yang kedisiplinan belajar siswa dasar masih sulit
diberikan oleh para tenaga sekolah dasar diatur sehingga
pihak sekolah pendidik dalam menerima pelajaran yang
dasar dan dalam pelajaran yang diberikan oleh
masyarakat mengefisienk diberikan oleh mahasiswa KKN
Desa Tonasa an waktu mahasiswa KKN. belum bisa
kepada yang di maksimal.
mahasiswa amanahkan,
KKN dalam serta
memeberikan minimnya
pendidikan sarana dan
formal maupun prasarana
nonformal. yang ada di
sekolah
Dari Analisis SWOT diatas, maka kelompok kami menyusun program-
program sebagai berikut
- Kegiatan belajar mengajar di SD/MI Se-Desa Tonasa
- Pembinaan siswa(i) SD/MI Se-Desa Tonasa melalui ekskul olahraga
- Seminar Pendidikan
Analisis SWOT 02 Bidang Sosial dan Kemasyarakatan
Strenghts Weakness Opportunities Threats
Masyarakat Kurangnya - Dengan Mulai terkikisnya
Desa Tonasa kesadaran semangat dan jiwa gotong
sangat masyarakat kerja keras royong dalam diri
memberikan tentang mahasiswa masyarakat.
dukungan dan pentingnya KKN dalam .
antusias dalam menjaga memberikan
bidang sosial kebersihan, contoh kerja
seperti mesjid bakti sehingga
dan menarik minat

Panorama Desa Tonasa |38


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

lingkungan masyarakat
sekitar untuk ikut serta
berpartisipasi
dalam kegiatan
kerja bakti
tersebut
Dari Analisis SWOT diatas, maka kelompok kami menyusun program
program sebagai berikut:
- Seminar Program Kerja
- Bakti sosial korban kebakaran
- Silaturahmi dengan Masyarakat
- Pertandingan olahraga tingkat Desa Tonasa
- Ramah Tamah Mahasiswa KKN
Analisis SWOT 03 Bidang Keagamaan
Strenghts Weakness Opportunities Threats
Semangat dan Kurangnya - Memadainya Kurangnya
minat fasilitas kafabelitas kesadaran
masyarakat pendukung Mahasiswa masyarakat
terutama anak sehingga KKN dalam tentang
anak sangatlah menghambat memberikan pentingnya Shalat
besar dalam proses pembinaan dan berjamaah di
mengikuti pembinaan. pelatihan Masjid, dimana
proses terhadap anak- itu merupakan
pembinaan anak TK-TPA salah satu contoh
keagamaan. - Semangat dan positif bagi anak-
antusias Anak- anak.
anak dalam
mempelajari
Ilmu
keAgamaan
Dari Analisis SWOT diatas, maka kelompok kami menyusun program
program sebagai berikut:
- Ceramah Jum’at
- Pembinaan TK/TPA
- Pertandingan Festival Anak Shaleh
Analisis SWOT 04 Bidang Pembangunan
Strenghts Weakness Opportunities Threats
Adanya fasiliats Kurangnya Sumbangsi Kurangnya
yang deberikan kesadaran mahasiswa bantuan dalam
masyarakat serta masyarakat dalam KKN dalam penambahan/pem
dukungan dalam memperhatikan penambahan/pe benahan atribut
penambahan/pem kelengkapan mbenahan desa terkendala

Panorama Desa Tonasa |39


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

benahan atribut di atribut desa. atribut desa oleh kurangnya


desa tonasa. dapat membuat bantuan tenaga
tampilan desa dalam tahapan
lebih baik lagi. pengerjaan.
Dari Analisis SWOT diatas, maka kelompok kami menyusun program
sebagai berikut :
- Penambahan/pembenahan atribut di Desa Tonasa

Analisis SWOT 05 Bidang Kesenian


Strenghts Weakness Opportunities Threats
Adanya fasiliats Kurangnya Sumbangsi Kurangnya SDM
yang deberikan keterampilan mahasiswa yang dimiliki
masyarakat serta masyarakat dalam
KKN dalam masyarakat
dukungan dalam bidang kaligrafi
kegiatan sehingga
melakukan pembinaan kegiatan
kegiatan dapat pembinaan
pembinaan memberikan kesenian belum
keterampilan berjalan dengan
baru bagi baik.
masyarakat.
Dari Analisis SWOT diatas, maka kelompok kami menyusun program
sebagai berikut :
- Pembinaan Pelatihan Qasidah
- Pembinaan Pembuatan Kaligrafi

B. Gambaran Pelaksanaan dan Hasil yang dicapai

1. Bidang Pendidikan

Bidang Pendidikan
Nomor Kegiatan 01
Nama Kegiatan Kegiatan belajar mengajar di SD/MI Se-Desa
Tonasa
Tempat / Tanggal SD/MI Se-Dese Tonasa
Mulai 14 November – 31 Desember 2017
Lama pelaksanaan 07:30 – 10:00 Wita
Tim Pelaksana Penanggung Jawab : Kepala Sekolah Setiap
SD/MI Se-Desa Tonasa
Kontributor : Seluruh Mahasiswa KKN
Tujuan Membantu para guru mengajar siswa(i ) SD/MI
Se-Desa Tonasa

Panorama Desa Tonasa |40


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Sasaran Siswa(i) SD/MI Se-Desa Tonasa


Target Untuk meningkatkan motivasi belajar para
siswa(i) SD/MI
Deskripisi Kegiatan Kegiatan ini dilakukan karena merupakan
kewajiban mahasiswa kkn untuk menjadi tenaga
pendidik di lokasi kkn
Hasil Kegiatan Kegiatan ini terlaksana sebanyak 30x dan
kegiatan ini bagus dilanjutkan lagi oleh
mahasiswa kkn yang akan datang.

Gambar 1 & 2 Mahasiswa KKN Sedang Melakukan Proses Belajar Mengajar di


Salah Satu SD di Desa Tonasa

Panorama Desa Tonasa |41


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Gambar 3 & 4 Mahasiswa KKN Sedang Melakukan Proses Belajar Mengajar di


Salah Satu SD di Desa Tonasa

Panorama Desa Tonasa |42


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Bidang Pendidikan
Nomor Kegiatan 02
Nama Kegiatan Pembinaan siswa(i) SD/MI Se-Desa Tonasa
melalui ekskul olahraga
Tempat / Tanggal SD/MI Se-Dese Tonasa
Mulai 04 Desember – 10 Desember 2017
Lama pelaksanaan 16:00 – 17:00 Wita
Tim Pelaksana Penanggung Jawab : Kepala Sekolah Setiap
SD/MI Se-Desa Tonasa
Kontributor : Seluruh Mahasiswa KKN
Tujuan Untuk meningkatkan motivasi para siswa(i)
dalam menggali potensi diri mereka
Sasaran Siswa(i) SD/MI Se-Desa Tonasa
Target Agar para siswa(i) dapat meningkatkan potensi
diri mereka khususnya bidang olahraga
Deskripisi Kegiatan Kegiatan ini dilakukan karena adanya potensi
dari para siswa(i) dibidang olahraga
Hasil Kegiatan Kegiatan ini terlaksana sebanyak 7x dan kegiatan
ini bagus dilanjutkan lagi oleh mahasiswa kkn
yang akan datang.

Gambar 5. Mahasiswa KKN melakukan pembinaan ekskul olahraga

Panorama Desa Tonasa |43


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Bidang Pendidikan
Nomor Kegiatan 03
Nama Kegiatan Seminar Pendidikan
Tempat / Tanggal MI dan MTS Guppi Al-Jihad Balangbuki
16 Desember 2017
Lama pelaksanaan 09:00 – 12:00 Wita
Tim Pelaksana Penanggung Jawab : Kepala Dusun Balangbuki
Kontributor : Seluruh Mahasiswa KKN
Tujuan Untuk meningkatkan motivasi masyarakat untuk
terus melanjutkan pendidikan
Sasaran Siswa(i) SD/MI Se-Desa Tonasa
Target Aparat Pemerintahan Desa dan Masyarakat Desa
Deskripisi Kegiatan Kegiatan ini dilakukan karena masih kurangnya
perhatian masyarakat mengnai pentingnya
pendidikan
Hasil Kegiatan Kegiatan ini terlaksana sebanyak 1x dan kegiatan
ini bagus dilanjutkan lagi oleh mahasiswa kkn
yang akan datang.

Gambar 6.Mahasiswa KKN Gelar Seminar Pendidikan di Dusun Balangbuki Desa


Tonasa

Panorama Desa Tonasa |44


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

2. Bidang Sosial & Kemasyarakatan

Bidang Sosial & Kemasyarakatan


Nomor Kegiatan 04
Nama Kegiatan Bakti sosial korban kebakaran
Tempat / Tanggal Kota Makassar & Kampus UIN Alauddin
Makassar
07 Desember – 10 Desember 2017
Lama pelaksanaan N/A
Tim Pelaksana Penanggung Jawab : Kepala Desa Tonasa
Kontributor : Seluruh Mahasiswa KKN
Tujuan Untuk membantu meringankan beban materil
korban kebakaran
Sasaran Masyarakat Kota Makassar
Target Mendapatkan sumbangan dana yang akan
disalurkan kepada korban kebakaran
Deskripisi Kegiatan Kegiatan ini dilakukan dengan mencari
sumbangan di pelataran lampu merah Kota
Makassar dan kampus UIN Alauddin Makassar
Hasil Kegiatan Kegiatan ini terlaksana sebanyak 1x dan kegiatan
ini bagus dilanjutkan lagi oleh mahasiswa kkn
yang akan datang jika adanya masyarakat yang
dianggap membutuhkan bantuan.

Gambar 7. Mahasiswa KKN Melakukan Penggalangan Dana di Kota Makassar


Untuk Membantu Korban Kebakaran di Desa Tonasa

Panorama Desa Tonasa |45


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Gambar 8 & 9. Mahasiswa KKN Melakukan Penggalangan Dana di Kota Makassar


dan Pemberian Dana Baksos Kepada Korban Sebesar Rp. 12.500.000

Panorama Desa Tonasa |46


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Bidang Sosial & Kemasyarakatan


Nomor Kegiatan 05
Nama Kegiatan Silaturahmi dengan Masyarakat
Tempat / Tanggal Desa Tonasa
07 November 2017 – 08 Januari 2018
Lama pelaksanaan N/A
Tim Pelaksana Penanggung Jawab : Kepala Desa Tonasa
Kontributor : Seluruh Mahasiswa KKN
Tujuan Untuk menjalin hubungan silaturahmi dengan
masyarakat desa
Sasaran Seluruh masyarakat Desa Tonasa
Target Untuk bertukar pikiran dengan masyarakat Desa
Tonasa
Deskripisi Kegiatan Kegiatan ini dilakukan sebagai jalan agar kami
mahasiswa kkn diterima di masyarakat
Hasil Kegiatan Kegiatan ini terlaksana sebanyak kurang lebih
60x dan baik dijadikan kegiatan lanjutan

Gambar 10. Mahasiswa KKN Silaturahmi Kerumah Warga di Dusun Buki

Panorama Desa Tonasa |47


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Gambar 11 & 12. Mahasiswa KKN Silaturahmi Bersama Pemuda Desa Tonasa

Panorama Desa Tonasa |48


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Bidang Sosial & Kemasyarakatan


Nomor Kegiatan 06
Nama Kegiatan Pertandingan olahraga tingkat Desa Tonasa
Tempat / Tanggal Lapangan Assamaturu Dusun Buki
14 Desember – 25 Desember 2017
Lama pelaksanaan 15:30 – 16:00 Wita.
Tim Pelaksana Penanggung Jawab : Kepala Desa Tonasa
Kontributor : Seluruh Mahasiswa KKN &
Masyarakat Desa Tonasa
Tujuan Untuk menjalin hubungan silaturahmi dengan
masyarakat desa
Sasaran Seluruh masyarakat Desa Tonasa
Target Untuk bertukar pikiran dengan masyarakat Desa
Tonasa
Deskripisi Kegiatan Kegiatan ini dilakukan sebagai jalan agar kami
mahasiswa kkn diterima di masyarakat
Hasil Kegiatan Kegiatan ini terlaksana sebanyak kurang lebih
60x dan baik dijadikan kegiatan lanjutan

Gambar 13. Pembukaan Pertandingan Olahraga KKN 56 Cup Oleh Kepala Desa
Tonasa

Panorama Desa Tonasa |49


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Gambar 14 & 15. Suasana Selama Kegiatan Pertandung Olahraga KKN 56 Cup

Panorama Desa Tonasa |50


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Bidang Sosial & Kemasyarakatan


Nomor Kegiatan 07
Nama Kegiatan Ramah Tamah Mahasiswa KKN
Tempat / Tanggal Kantor Desa Tonasa
06 Januari 2018
Lama pelaksanaan 19:00 – 24:00
Tim Pelaksana Penanggung Jawab : Kepala Desa Tonasa
Kontributor : Seluruh Mahasiswa KKN &
Masyarakat Desa Tonasa
Tujuan Untuk menjalin hubungan silaturahmi lewat
apresiasi seni
Sasaran Seluruh masyarakat Desa Tonasa
Target Memberikan kesan baik kepada masyarakat
diakhir kkn
Deskripisi Kegiatan Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk terima
kasih mahasiswa kkn kepada seluruh masyarakat
Desa Tonasa
Hasil Kegiatan Kegiatan ini terlaksana sebanyak 1x dan baik
dijadikan kegiatan lanjutan

Gambar 16. Persiapan Malam Ramah Mahasiswa KKN 56 di Kantor Desa Tonasa

Panorama Desa Tonasa |51


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Gambar 17 & 18. Pemberian Piagam Penghargaan Kepada Juara Lomba FASI dan
Kepada Aparat Pemerintah Desa Tonasa

Panorama Desa Tonasa |52


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

3. Bidang Keagamaan

Bidang Keagamaan
Nomor Kegiatan 08
Nama Kegiatan Ceramah Jum’at
Tempat / Tanggal Mesji di Dusun Balangbuki
24 November 2017
Lama pelaksanaan 12:15 – 12: 45 Wita
Tim Pelaksana Penanggung Jawab : Kepala Dusun Balangbuki
Kontributor : Mahasiswa KKN
Tujuan Untuk menyalurkan pengetahuan keagamaan
Sasaran Masyarakat Desa Tonasa
Target Meningkatkan semangat masyarakat untuk terus
belajar mengenai keagamaan
Deskripisi Kegiatan Kegiatan ini dilakukan sebagai wadah untuk
menyalurkan pengetahuan dan meningkatkan
motivasi masyarakat di bidang keagamaan
Hasil Kegiatan Kegiatan ini terlaksana sebanyak 2x dan kegiatan
ini baik di lanjutkan lagi oleh mahasiswa kkn
yang akan datang

Gambar 19. Mahasiswa KKN Sedang Membawakan Ceramah Jum’at

Panorama Desa Tonasa |53


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Bidang Keagamaan
Nomor Kegiatan 9
Nama Kegiatan Pembinaan TK/TPA
Tempat / Tanggal Seluruh TK/TPA di Desa Tonasa
13 November – 29 Desember 2017
Lama pelaksanaan 15:30 – 17:00 Wita
Tim Pelaksana Penanggung Jawab : Kepala Desa Tonasa
Kontributor : Mahasiswa KKN
Tujuan Untuk menyalurkan pembinaan keagamaan
Sasaran Santri(wati) TK/TPA
Target Meningkatkan semangat santri(wati) untuk terus
belajar mengenai keagamaan
Deskripisi Kegiatan Kegiatan ini dilakukan sebagai wadah untuk
menyalurkan pengetahuan dan meningkatkan
motivasi belajar santi(wati) di bidang keagamaan
Hasil Kegiatan Kegiatan ini terlaksana sebanyak 21x dan
kegiatan ini baik di lanjutkan lagi oleh
mahasiswa kkn yang akan datang

Gambar 20. Mahasiswa KKN Melakukan Pembinaan TPA di Dusun Buki Desa
Tonasa

Panorama Desa Tonasa |54


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Gambar 21 & 22. Mahasiswa KKN Melakukan Pembinaan TPA di Dusun Tonasa &
Dusun Balangbuki

Panorama Desa Tonasa |55


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Bidang Keagamaan
Nomor Kegiatan 10
Nama Kegiatan Pertandingan Festival Anak Shaleh
Tempat / Tanggal Mesjid Dusun Mangottong
03 Desember 2017
Lama pelaksanaan 08:00 – 17:00 Wita
Tim Pelaksana Penanggung Jawab : Kepala Desa Tonasa
Kontributor : Mahasiswa KKN & Pemuda Desa
Tonasa
Tujuan Untuk meningkat perhatian masyarakat dalam
kegiatan bidang keagamaan
Sasaran Aparat Pemerintah, Masyarakat & Santri(wati)
TK/TPA
Target Meningkatkan semangat santri(wati) untuk terus
belajar mengenai keagamaan
Deskripisi Kegiatan Kegiatan ini dilakukan sebagai wadah untuk
meningkatkan motivasi belajar santi(wati) di
bidang keagamaan
Hasil Kegiatan Kegiatan ini terlaksana sebanyak 1x dan kegiatan
ini baik di lanjutkan lagi oleh mahasiswa kkn
yang akan datang

Gambar 23. Mahasiswa KKN Gelar Festival Anak Shaleh dan di Hadiri Oleh Wakil
Rektor 1 UIN Alauddin Makassar

Panorama Desa Tonasa |56


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Gambar 24 & 25. Penampilan Qasidah & Lomba Tilawah Pada Kegiatan Festival
Anak Shaleh

Panorama Desa Tonasa |57


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

4. Bidang Pembangunan

Bidang Pembangunan
Nomor Kegiatan 11
Nama Kegiatan Pembenahan/Penambahan Atribut di Desa
Tonasa
Tempat / Tanggal Seluruh Kawan Desa Tonasa
14 November 2017 – 06 Januari 2018
Lama pelaksanaan N/A
Tim Pelaksana Penanggung Jawab : Kepala Desa Tonasa
Kontributor : Mahasiswa KKN & Masyarakat
Desa Tonasa
Tujuan Untuk meningkat perhatian masyarakat agar
lebih memperhatikan atribut desa
Sasaran Aparat Pemerintah, Masyarakat & Pemuda Desa
Tonasa
Target Agar kelengkapan atribut desa dapat terpenuhi
dengan baik
Deskripisi Kegiatan Kegiatan ini meliputi penambahan/pembenahan
atribut Kantor Desa, Dusun, RT/RK, TK/TPA,
Mesjid, Sekolah & Posyandu
Hasil Kegiatan Kegiatan ini terlaksana sebanyak beberapa kali
selama proses kkn berlangsung dan kegiatan baik
di lanjutkan.

Gambar 26. Pemasangan Papan Informasi Dusun

Panorama Desa Tonasa |58


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Gambar 27 & 28. Proses Pembuatan Tempat Sampah dan Pagar Tanaman

Panorama Desa Tonasa |59


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Gambar 29 & 30. Proses Pembenahan Batas Desa dan Batas Dusun

Panorama Desa Tonasa |60


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

5. Bidang Kesenian

Bidang Kesenian
Nomor Kegiatan 12
Nama Kegiatan Pembinaan Pelatihan Qasidah
Tempat / Tanggal Sekretariat Grup Qasidah Desa Tonasa
20 Desember – 26 Desember 2017
Lama pelaksanaan 19:30 – 21:00 Wita
Tim Pelaksana Penanggung Jawab : Ketua Grup Qasidah Desa
Tonasa
Kontributor : Mahasiswa KKN & Masyarakat
Desa Tonasa
Tujuan Untuk meningkat perhatian masyarakat dalam
pembinaan grup qasidah
Sasaran Aparat Pemerintah, Masyarakat & Pemuda Desa
Tonasa
Target Meningkatkan motivasi anggota grup qasidah
agar lebih giat berlatih
Deskripisi Kegiatan Kegiatan ini dilakukan karena adanya potensi
masyarakat dan semangat masyarakat dalam
pembinaan grup qasidah
Hasil Kegiatan Kegiatan ini terlaksana sebanyak 7x dan kegiatan
ini baik dilanjutkan

Gambar 31. Proses Pembinaan Qasidah Oleh Mahasiswa KKN

Panorama Desa Tonasa |61


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Bidang Kesenian
Nomor Kegiatan 13
Nama Kegiatan Pembinaan Pembuatan Kaligrafi
Tempat / Tanggal Rumah Warga Dusun Buki
20 November – 17 Desember 2017
Lama pelaksanaan 19:30 – 21:00 Wita
Tim Pelaksana Penanggung Jawab : Ketua Grup Qasidah Desa
Tonasa
Kontributor : Mahasiswa KKN & Masyarakat
Desa Tonasa
Tujuan Untuk meningkat perhatian masyarakat dalam
pembinaan grup qasidah
Sasaran Aparat Pemerintah, Masyarakat & Pemuda Desa
Tonasa
Target Meningkatkan motivasi anggota grup qasidah
agar lebih giat berlatih
Deskripisi Kegiatan Kegiatan ini dilakukan karena adanya potensi
masyarakat dan semangat masyarakat dalam
pembinaan grup qasidah
Hasil Kegiatan Kegiatan ini terlaksana sebanyak 7x dan kegiatan
ini baik dilanjutkan

Panorama Desa Tonasa |62


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

BAB V

PENUTUP

A. Berbagi Kisah

Wawan Roesandy, Terdampar di Desa Tonasa, Kecamatan Tombolo Pao,

Kabupaten Gowa menjadi awal kisah ini. Perjalanan Makassar-Tonasa memakan

waktu sekitar 3 jam dengan menggunakan jalan darat. Berangkat bersama satu

rombongan dengan berbagai karakter seakan menjadi tantangan tersendiri. Kamipun

tiba di desa Tonasa. Berjalan lunglai karena tenaga terkuras selama perjalanan.

Minggu pertama hidup bersama lebih banyak dilalui dengan penyesuaian diri. Saling

bercanda, saling bercerita antara satu teman dengan teman lain adalah pemandangan

biasa. Dalam minggu pertama ini, rutinitas yang pasti dilakukan adalah bermain

kartu. Permainan ini rupanya mengakrabkan kami semua. Permainannya simple:

yang kalah akan dicolek mukanya dengan tepung. Seakan terjangkit Home

Sick Syndrom, pada minggu pertama ini banyak anggota yang ingin segera kembali

ke daerahnya masing-masing.

Minggu kedua, kami mulai menyusun program kegiatan bagi masyarakat

sekitar. Tujuan kami untuk memberikan seluruh kemampuan untuk kemaslahatan

masyarakat sekitar. Namun karena isi otak kami berbeda-beda, rapat program kerja

layaknya perang badhar. Lagi-lagi kedewasaan masing-masing individu menjadi

penengah dalam perbedaan-perbedaan itu. Saya selaku kordinator desa Tonasa

berusaha menjadi penengah diantara mereka. Dalam semalam, Program Kegiatan

KKN sudah tersusun dengan baik. Minggu kedua kami sudah mulai mengurus ini-itu

Panorama Desa Tonasa |63


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

untuk kepentingan program. Kegiatan kami bermacam-macam, mulai dari pengajaran

di sekolah, mengajarkan mengaji pada anak-anak kecil dan sebagainya. tim kami

semakin solid. Kami sudah saling memiliki, saling berbagi, bahkan saling

menguatkan. Soliditas tim inilah yang membuat berbagai pekerjaan dilalui dengan

mudah.

Ryan Nurfitrah, Selama 60 hari kami (30 orang) diharuskan tinggal di suatu

daerah di kabupaten Gowa tepatnya di desa Tonasa. sekarang saya akan

menceritakan pengalamannya sebagai “Mas-Mas KKN” di sana. Pertama-tama yang

harus kami lakukan adalah memikirkan apa saja program kerja yang harus kita

lakukan, apa saja program yang benar-benar dibutuhkan oleh warga Desa Tonasa

yang tentu saja kami harapkan dapat membantu pengembangan desa mereka.

Program utama kami jatuh pada “pengajaran di sekolah. Memang banyak yang

beranggapan program tersebut program yang basi dan sudah sering dilakukan di

tempat KKN lain, tapi tidak untuk kami, melihat antusiasme anak-anak yang setiap

hari datang ke Posko KKN kami membuat kami lebih semangat mengajar mereka.

Selama kurang lebih sebulan kami ikut mengajar mereka.

Mengajar mereka bukan hanya memberikan pengalaman tetapi juga pelajaran

bagi kami. Sementara pelajaran yang kami dapatkan tentu adalah betapa berharganya

pendidikan, betapa berharganya pendidikan bagi mereka, betapa bersemangatnya

mereka mengikuti dan mempelajari pelajaran. Karena ya Indonesia butuh anak muda

yang selalu bersemangat dalam belajar dan mereka masuk ke dalam kategori itu,

kami bangga pernah menjadi guru mereka.

Panorama Desa Tonasa |64


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Itulah sedikit kisah kami sebagai tim KKN Desa Tonasa, mungkin bagi

mereka yang belum merasakan mata kuliah KKN, pasti banyak yang berfikir seperti

“palingan buang-buang tenaga saja ikut KKN” atau mungkin “kayaknya seru deh..”.

kami senang pernah punya kesempatan untuk ikut membantu di Desa Tonasa, bukan

karena ini mata kuliah yang wajib kami lakukan tapi lebih seperti kami merasakan

kami memiliki manfaat lebih disana.

Muh. Abrar, Kuliah kerja nyata (KKN), sebelum dijalani pasti akan terasa

sungguh berat. Hal itu karena saya tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya

masuk ke pelosok-pelosok daerah. Namun, keadaan bisa bisa berubah jika setelah

dijalani. Ada momen-momen KKN yang tidak bisa saya lupakan, seperti Lahirnya

keluarga kecil yang baru. Saya menemukan keluarga kecil yang tulus mencintai saya.

Selanjutnya, mendadak jadi artis selama berbulan-bulan. Di lokasi KKN saya

mendapat perhatian besar oleh warga setempat. Dari buka mata di pagi hari hingga

menutup mata di malam hari, saya selalu diperhatikan warga, serasa mendapat

profesi artis secara mendada. Saya sangat menikmati pengalaman kerja sebagai artis

yang hanya dimiliki sekali seumur hidup. Inilah bahagianya KKN. Selanjutnya,

Mempunyai bakat baru yaitu sebagai guru. saya secara spontan mengeluarkan bakat

saya sebagai guru. Hampir setiap hari saya harus mengajar di sekolah dan saya

sangat menikmatinya. Berawal dari teman yang saling cuek, menjadi teman akrab.

KKN harus dijalani selama berbulan-bulan. saya mempunyai teman sekelompok

KKN yang awalnya saya tidak tahu siapa mereka, akhirnya malah menjadi teman

akrab. Bahkan KKN sudah selesai, kami tetap menjalin pertemanan yang akrab.

Panorama Desa Tonasa |65


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Dekat dengan pemuda-pemudi desa setempat. saya beradaptasi dengan warga melalui

bantuan pemuda-pemudi desa setempat. Kami saling bertukar pikiran tentang adat

kebiasaan daerah masing- masing. Banyak pelajaran yang saya dapat dari mereka.

Khaerul Risky, Pada tanggal 7 November 2017 tahun lalu, saya dan teman-

teman mahasiswa lainnya berkesempatan mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN)

angkatan 56 di desa Tonasa, kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa. Tiap

kelompok terdiri dari 6 anggota. Sebagai seorang introvert, ini pengalaman pertama

saya bertemu dengan orang baru yang super unik dan dengan waktu yang singkat

harus bisa beradaptasi dengan mereka yang akan menjadi partner dilapangan nanti

dan bahkan harus bersama-sama dari masa observasi hingga pembuatan laporan akhir

sepulang nanti. Ada beberapa moment berkesan dari perjalanan singkat kami.

Misalnya KKN bukan berarti kami hanya terus berada di desa yang sudah

ditetapkan. Ini merupakan momen dimana kami juga bisa mengunjungi desa lain dan

tempat-tempat yang tidak pernah kami kunjungi sebelumnya. Selain juga sebagai

bagian untuk melepas penat dan bosan. Selanjutnya, KKN tidak lengkap tanpa foto di

kebun. Yap begitulah istilahnya. Kami selalu menyempatkan waktu ke kebun untuk

membantu warga memanen hasil tanamannya. Selanjutnya, Makan bersama. Makan

bersama pasti beda rasanya dengan makan sendiri. Mau menunya sederhana ataupun

sempurna, rasanya tetap lebih nikmat melebihi masakan chef. Karena bumbunya

kebersamaan dan kekeluargaan.

KKN bukan berarti hanya sebatas pertemanan untuk 60 hari Mungkin bagi

sebagian tim, KKN hanya sebatas hubungan untuk 60 hari sebagai tim. Tapi bagi

Panorama Desa Tonasa |66


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

kami, hubungan ini akan terus berlanjut selamanya. Tidak hanya sebagai tim, tapi

bagian dari persahabatan. inilah pengalaman singkat kami, tapi berkesan untuk

seumur hidup. pengalaman yang mungkin tidak akan terulang kembali. KKN tidak

hanya berarti Kuliah Kerja Nyata sebagai bagian dari pengabdian masyarakat. Tapi

KKN mempertemukan kami dengan orang-orang baru, pengalaman unik, dan kesan

yang tidak pernah kami dapatkan sebelumnya.

Riezky Mauldyah, Melaksanakan KKN di desa Tonasa adalah salah satu hal

yang paling mengesankan dalam hidup saya. Tidak sedikit hal-hal baru yang saya

ketahui dan saya alami bersama teman-teman KKN angkatan 56. Kami yang

notabene telah lama tinggal di Makassar sebagai mahasiswa, merasakan suasana

yang benar-benar baru dan berbeda dengan suasana Makassar misalnya air yang

begitu dingin. Selama melaksanakan KKN di desa Tonasa saya merasa sangat

bahagia ketika bercanda dengan anak-anak kecil. Mereka selalu menghibur saya

dengan kepolosan mereka yang membuat saya tertawa tiada henti. KKN merupakan

momen bahagia karena saya belajar sesuatu yang baru dari lokasi KKN.

Pemandangan istimewa itu lenyap seketika ketika saya harus memberi salam

perpisahan dengan keluarga baru saya. Perpisahan itu memberi pembelajaran bagi

saya bahwa bahagia itu sederhana, yaitu memberi yang terbaik untuk orang lain.

Betapa sedihnya momen perpisahan KKN ini, karena saya akan meninggalkan

mereka.

Resky Yulianti, Tanggal 7 November 2017 adalah hari yang saya tunggu-

tunggu karena pada hari itulah saya dan teman-teman akan berangkat menuju lokasi

Panorama Desa Tonasa |67


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

KKN kami. Lokasi KKN kami adalah sebuah desa yang bernamakan Desa Tonasa

yang terletak di kecamatan Gowa kabupaten Tombolo pao. Sesampainya di Desa

Tonasa kami disambut oleh para aparat desa. Saya sangat mendambakan untuk dapat

tinggal di lingkungan yang masih sangat asri dan jauh dari gedung-gedung tinggi dan

asap kendaraan. Dan apa yang saya inginkan akhirnya tercapai. Suatu ketika saya dan

teman-teman kkn berjalan berkeliling desa untuk dapat lebih mengenal situasi di desa

Tonasa khususnya dusun Buki, lucunya adalah selama kita melewati perumahaan

warga, warga-warga sekitar melihat kita dengan pandangan penasaran, kagum, kaget,

dan bingung. Seakan-akan mereka seperti melihat artis-artis ibu kota. Yang membuat

saya merasa senang adalah walaupun pandangan mereka seperti itu tetapi setelah kita

menyapa mereka, mereka menyambut kita dengan sangat ramah dan mengundang

kami untuk bertamu kerumahnya.

Masyarakat dusun Buki adalah masyarakat yang suka sekali bercerita bahkan

tentang masalah pribadinya. Mereka senang sekali menjalin silaturahim dan

bercengkrama meskipun itu adalah orang yang baru dikenal. Bisa-bisa minimal 1 jam

waktu habis hanya untuk mendengarkan mereka bercerita tetapi itu bisa menjadi

pelajaran bagi saya bahwa kita harus saling menjalin silaturahim satu sama lain dan

terus bersikap ramah terhadap sesama. Itulah beberapa hal yang membuat saya

merasa sulit sekali untuk dapat meninggalkan desa ini.

Asmadi, Pertama kali saya datang ke Desa Tonasa kabupaten Gowa, saya

baru sadar betapa ramahnya masyarakat Indonesia di desa ini. Saya juga baru sadar

betapa melimpahnya kekayaan alam yang ada di negeriku tercinta ini. saya sungguh

Panorama Desa Tonasa |68


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

bangga menjadi Warga Negara Indonesia ini. Minggu pertama kami lalui dengan

melakukan observasi guna menyusun program kerja dusun maupun desa. Kami juga

banyak berbaur dengan warganya mulai dari anak kecil, remaja hingga dewasa. Kami

mengajar di sekolah dan juga di TPA dan program desa yang kami usung yaitu

festival anak sholeh dan kompetisi dalam bidang olahraga. Saya sangat menikmati

KKN di desa ini terlebih lagi karena pemandangan di desa ini begitu indah membuat

saya begitu berat meniggalkan desa ini.

Muh. Fuad Umaryadi Yusrin, Sejak awal saya datang ke desa Tonasa,

setiap berpapasan dengan warga pasti diberikan senyum hangat yang sudah jarang

kita dapati diperkotaan, tak lupa pula suguhan untuk mampir sekedar minum kopi di

rumah masing-masing. Feels like home, begitu orang barat mengatakannya. Merasa

diterima sebagai keluarga menjadikan saya bahagia berada di desa ini, memudahkan

kami menjalankan kegiatan KKN Pemberdayaan Masyarakat dan mengingatkan kita

kembali akan budaya timur yang khas dengan keramah-tamahannya saat sebagian

orang sudah mulai condong ke arah berlawanan.

Nasruddin, Minggu – minggu awal saya berada di desa Tonasa, saya mulai

bingung, gelisah, galau, malas makan karena timbul pertanyaan – pertanyaan

misterius dipikiran saya. “Sebenernya buat apa sih KKN? Sepenting apakah KKN

sehingga jadi syarat kelulusan? Program demi program mulai berjalan, pikiran saya

mulai terbuka dan tercerahkan.. ya, saya mendapatkan jawaban atas kegelisahan saya

terhadap KKN! dengan mata kepala saya sendiri, saya melihat antusias warga desa

yang luar biasa. Mulai dari partisipasi mereka ketika kerja bakti, sambutan hangat

Panorama Desa Tonasa |69


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

dari perangkat desa ketika baru tiba, sambutan positif para pelajar dan warga desa

ketika kita melaksanakan program kerja, bahkan tidak jarang saya diundang oleh

warga sekitar untuk berkunjung ke rumah mereka, terus mereka mulai cerita

masalah-masalah hidup mereka dan menawarkan makan dan minum.

Awalnya saya sempat berpikir, “kenapa mereka mau cerita masalah-masalah

hidupnya ke saya? tapi setelah saya renungkan baik-baik, sayapun menemukan

alasan kenapa warga desa begitu antusias dengan kehadiran kami sebagai mahasiswa.

Yaitu karena WARGA DESA MENARUH HARAPAN TINGGI KEPADA

ANAK MUDA” mereka menggantungkan nasib mereka pada pemuda yang masih

netral dari kepentingan, yang nantinya pasti akan menjadi orang yang memiliki peran

penting dalam pemerintahan dan sekaligus juga menentukan nasib orang banyak,

terutama warga desa seperti mereka.

Alif Sulfakar, Desa Tonasa dalam kacamata saya adalah desa dengan paket

lengkap yang terdiri dari pemandangan yang indah dan masyarakat yang ramah.

Selama disini saya sangat terkesan dengan keramahan dan keakraban yang

diperlihatkan oleh warganya kepada kami selaku pendatang. Selayaknya keluarga,

kami diperlakukan dan dilibatkan dalam kegiatan – kegiatan desa. Kami ikut dalam

pengajian yang dilaksanakan oleh majelis ta’lim, ikut dalam rapat desa dan masih

banyak lagi. Kegiatan rutin yang kami lakukan yaitu mengajar di sekolah, mengajar

TPA dan jumat bersih.

Moh. Rean Harsono Putra, Desa Tonasa, desa ini merupakan desa yang

saya tempati bersama teman-teman KKN angkatan 56 selama kurang lebih 2 bulan.

Panorama Desa Tonasa |70


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Saya kagum dan merasa senang bisa merasakan menjadi bagian warga desa Tonasa.

Keasrian desa dan ketaatan masyarakat dalam beribadah, membuat saya kagum

dengan desa ini. Banyak sekali pengalaman yang saya dapat dan tidak akan bisa saya

lupakan. Masyarakat desa ini yang ramah semakin membuat saya betah disini.

Mereka selalu mengajak kami mahasiswa KKN untuk singgah di rumah mereka

walaupun hanya sekedar minum kopi. Selain itu, banyak juga anak kecil yang

memberikan kami buah-buahan terutama buah jambu.

Jamaluddin, Desa Tonasa merupakan tempat KKN saya yang dimana saya

dan teman-teman melaksanakan program dan mengabdi kepada masyarakat dalam

jangka waktu 2 bulan. Warga desa Tonasa sangat antusias terhadap program yang

kami tawarkan. KKN itu memberi arti yang mendalam bagi saya pribadi,

memberikan saya suatu pembelajaran yang berarti dan tak akan terlupakan yang

mungkin tak bisa saya dapatkan disekolah maupun dikampus. Belajar hidup bersama,

belajar menghargai, belajar menerima, belajar menyayangi dan belajar menjadi

pribadi yang lebih baik.Bahagia dan bangga rasanya bisa mengenal kalian kawan-

kawan dan masyarakat desa Tonasa.Sejuta lukisan cerita indah ini tak akan mampu

saya gambarkan dengan kata-kata, cerita dan kenangan tentang kita akan tersimpan

indah dalam hati ini dan semoga kita bisa menggenggam erat mimpi-mimpi besar

kita.

Usman Ali, Banyak hal yang saya rasakan selama menjalani program KKN

di desa Tonasa. Bahagia, sedih, takut, suka, marah, kesal, benci hingga cinta semua

pernah dirasakan selama tinggal dirumah KKN yang biasa kami menyebutnya

Panorama Desa Tonasa |71


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

“Posko”.Sebelum saya mengikuti program KKN tersebut, hal yang terbesit dibenak

saya adalah “tidak enak”. Karena sebelumnya, para senior saya selalu menceritakan

hal-hal yang memang sungguh tidak enak didengar. Namun, saya mengabaikannya.

Saya selalu percaya bahwa semua hal bisa dinikmati dari segala sisi. Semua

tergantung pola pikir kita masing-masing. Pengalaman selama ber-KKN ria memberi

saya banyak pelajaran. Seperti yang saya jelaskan tadi, segala hal bisa dilihat dari

berbagai sisi. Jika pada malam hari, teman sejati disekitaran posko kami adalah

kegelapan dan kesunyian. Dari sini saya belajar keberanian, dan belajar menikmati

kesunyian. Bukankah sebelumnya saya sudah menikmati hiruk-pikuknya kehidupan

dikota? saya membenarkan itu dalam hati.

Kemudian kami yang berjumlah 30 orang mempunyai pola pikir yang sangat

jauh berbeda-beda. Ada yang pendiam, ada yang jarang mengeluarkan pendapat, ada

yang keras kepala, ada yang suka marah, ada yang egois tingkat dewa, bahkan ada

yang sama sekali tidak peduli dengan program KKN yang sedang diikutinya. Sangat

sulit untuk menyatukan pendapat dari 30 kepala itu. Kesabaran adalah kuncinya.

Kesabaran itu sendiri akan memudarkan kemarahan yang memuncak dihati. Dari situ

akan muncul ketenangan yang akan mendatangkan rasa memahami pada orang lain.

Anwar Sadat, Saya berkesempatan untuk melaksanakan kuliah kerja nyata di

desa Tonasa. Salah satu program kami dalam masa pengabdian di desa tersebut

adalah mengajar di sebuah Sekolah. Menyenangkan bisa dekat dengan adik-adik itu.

Saya mendapatkan banyak jawaban mengenai kehidupan dan cita-cita mereka. Masih

banyak yang tidak punya kesadaran betapa pentingnya menjadi manusia yang

Panorama Desa Tonasa |72


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

berilmu. Bahkan, ada diantara mereka yang tidak hafal perkalian hingga tidak dapat

membaca. Dalam hal ini, siapa yang harus disalahkan? Ternyata, penting untuk

menyadari bahwa sumber segala motivasi adalah diri kita sendiri. Tanpa peduli

seberapa lantangnya guru memotivasi muridnya untuk belajar, jika muridnya

memang tidak ingin maka usaha sang guru hanyalah sia-sia. “Keinginan yang kuat

akan membuka jalan hebat untuk kita.” Itu yang pernah saya sampaikan kepada adik-

adik disana. Dengan harapan semoga mereka bisa memotivasi diri mereka dengan

impian-impian besar nan mulia yang akan segera mereka realisasikan.Dan pada

akhirnya waktu telah menyeret diri pergi begitu cepat.Segala jenis perasaan kesal,

marah, benci, pernah hinggap dihati selama masa pengabdian. Berbedanya kondisi

lingkungan, sudut pandang, pola pikir, dan tingkat emosional menjadikan faktor-

faktor yang sangat sulit untuk ditumbangkan kecuali dengan kesabaran.

A. lutfian, Saya mulai percaya dengan pernyataan orang bahwa KKN

memang menyenangkan, meski harus bergelut dengan banyak rintangan yang tak

terduga. Dengan sedikit pembekalan dari kampus, menuntut setiap mahasiswa agar

bisa mandiri dan menerapkan ilmu nya dalam kehidupan bermasyarakat. Karena

hidup dengan buku dan pena terkadang tak memberi jaminan bahwa kita telah benar-

benar hidup. Apalagi harus terus sembunyi di balik meja dan mendengarkan ceramah

dosen hingga tugas yang menumpuk. Lebih tepatnya itu membuat kita jemu. Namun,

ketika KKN ada hal baru yang kami rasakan. Tanggal 7 November 2017 yang lalu,

kami berkumpul jadi satu di desa Tonasa kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa.

Panorama Desa Tonasa |73


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Di sana, kami menemukan teman dari berbagai jurusan di satu kampus yang

telah kita huni selama kurang lebih 4 tahun. Ada 30 orang. 24 laki-laki dan 6 orang

perempuan. Saya hanya membayangkan bahwa kelompok ini akan mampu

memberikan kerjasama yang baik dan mencapai hasil akhir yaitu lulus KKN dengan

nilai terbaik. Kami mampu untuk mengenal satu sama lain dalam waktu yang cukup

singkat. Sejak saat itu, sudah terukir canda tawa kita bersama.

Wahyuni Zam, Melaksanakan KKN di desa Tonasa meninggalkan banyak

kenangan bagi saya pribadi. Mulai dari observasi hingga proposal dadakan yang

memaksa mata untuk melihat lebih lama dari biasanya hingga perkara dana yang

harus disiapkan untuk bekal hidup selama di sana. Agak terasa gatal di telinga ketika

mendengar harus iuran. Tapi begitulah kewajiban kita untuk menuntaskan tugas yang

kita bawa dari kampus dan untuk memberikan yang terbaik bagi diri kita

sendiri. Perselisihan juga muncul karena kami berbeda pendapat dan berbeda paham.

Bagi kami semuanya biasa. Hal itu tak memberikan perbedaan apapun pada

kekompakan kami. Bahkan kita saling mengenal karakter satu sama lain.

Kebersamaan kami harus berakhir karena masa pengabdian kami telah habis

di Desa Tonasa. Kami harus berpindah pada aktivitas baru, namun dengan rasa

kekeluargaan yang sama. Jabat tangan yang begitu erat seolah tak ingin lepas,

memberikan saya jaminan bahwa keluarga ini tak akan sampai di sini saja.

Ummu Khaerah, Pada awal mula dilaksanakannya program ini, mahasiswa

memiliki tanggapan yang berbeda ketika harus menjalani program KKN. Banyak

yang khawatir akan merepotkan dan tidak betah dengan keadaaan di tempat KKN

Panorama Desa Tonasa |74


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

nanti. Seperti saya sendiri yang awalnya sempat berpikir bahwa KKN sangat

merepotkan, “Pasti akan ribet karena harus jauh dari rumah selama dua bulan. Semua

yang terpikirkan tentang ribetnya KKN berubah ketika saya menjalani program

tersebut. Pengalaman saya di desa Tonasa khususnya di dusun Buki ternyata

menyenangkan. Ternyata begitu menjalani KKN tidak sesulit dan semenderita yang

dibayangkan sebelumnya.

Hari-hari pertama menjalani KKN sempat berpikir apa gunanya program ini,

tapi begitu dijalani semakin lama ternyata mengasyikkan dan jadi pengalaman bagi

saya. Saya pribadi, sangat bersyukur bisa ditempatkan di dusun Buki. Sebuah dusun

di desa Tonasa yang dipenuhi dengan penduduk yang ramah dan taat beragama

begitupula dengan bapak dan ibu posko saya. Mereka menganggap kami sebagai

anak sendiri. Kami memanggil mereka dengan sebutan mama aji dan bapak aji.

Lewat buku laporan KKN ini, saya ingin mengucapkan “terima kasih” lagi kepada

mereka. Sebenarnya, saya sudah mengucapkan terima kasih kepada mereka secara

langsung. Namun, ada sesuatu yang berbeda saya rasa ketika ucapan “terima kasih”

saya, saya kekalkan di dalam buku laporan ini. Yang terucap akan hilang, yang

tertulis akan kekal. Dan terkhusus untuk keluarga saya, terima kasih karena selalu

mendukung saya. Love you so much.

Fitriyani M., Kuliah Kerja Nyata adalah salah satu jawaban dari doa-doaku

selama ini. Hingga pada akhirnya, aku memiliki satu kesempatan emas yang tak

boleh terlewatkan. Hari yang dinanti pun tiba dan pada akhirnya aku menginjakkan

kaki di desa Tonasa. saya mengikuti KKN selama dua bulan dengan 29 orang lainnya

Panorama Desa Tonasa |75


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

dengan latar belakang jurusan yang berbeda. Kami ditempatkan di Desa Tonasa,

Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa.

Setelah sampai di desa Tonasa, kamipun segera ke posko untuk beristrahat.

Setelah itu, kami berkeliling desa untuk mengenal lebih dekat warga satu dan yang

lainnya. Mereka menyambut kami dengan hangat, mengajak kami untuk singgah ke

rumahnya untuk makan bersama. Ini pertama kalinya saya mengunjungi desa yang

dipenuhi dengan orang-orang yang ramah.

Muhammad Adnan, Saya mulai KKN pada tanggal 7 November 2017 tahun

kemarin. Tempat KKN saya berada di desa Tonasa kecamatan Tombolo Pao

kabupaten Gowa. Saya berada disana selama kurang lebih 2 bulan.yaa, waktu yang

cukup membuat saya kangen rumah. Awal kedatangan kami kelompok KKN

angkatan 56 di sambut baik oleh bapak kepala desa setempat. Hari pertama dimulai

dengan observasi hingga tiba saatnya kami melaksanakan seminar desa. Setelah

seminar, kamipun bertemu dengan warga, bersalaman dan memperkenalkan diri

kemudian memberitahukan kegiatan-kegiatan yang akan kami laksanakan selama

kami KKN. Setiap warga di desa Tonasa menyambut kami dengan hangat. Mereka

begitu ramah dan menganggap kami sebagai keluarga sendiri.

Dedi Miswar, Dalam menjalani program KKN, kami dibagi ke dalam lima

kelompok untuk satu desa yang terdiri dari 6 mahasiswa setiap dusunnya. Proker

yang kami cetuskan yaitu mengajar di sekolah serta di TPA. Untuk proker fisiknya

kami juga membuat papan nama jalan dan papan informasi dusun. Sedangkan untuk

proker desa ada dua yaitu festival anak sholeh dan kompetisi dalam bidang olahraga.

Panorama Desa Tonasa |76


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Kegiatan-kegiatan yang kami rancang memiliki dampak positif tidak hanya untuk

masyarakat setempat, tetapi juga untuk kami sendiri. Pada awalnya saya bukan orang

yang suka anak kecil, tetapi karena KKN saya jadi terbiasa dan sayang sama mereka.

Faisal, Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau pengabdian kepada masyarakat

mempunyai banyak sekali tujuan, namun saya tidak akan menjelaskan tentang

tujuannya. Tapi saya menceritakan sepenggal kisah keluarga baru dari Kelompok

Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan 56 di desa Tonasa. Kelompok saya banyak

sekali mengalami kejadian-kejadian yang membuat saya cukup sedih tapi dalam

waktu yang bersamaan saya pun merasa bersemangat menjalaninya. Mempunyai

pengalaman hidup dengan 6 orang yang baru dikenal selama 2 bulan penuh membuat

saya semakin memahami bagaimana cara berkontribusi, kerjasama, berkomunikasi,

menghargai bahkan mempercayai. Seiring berjalannya waktu, banyak sekali kisah

sedih, senang, bangga yang mengharukan hati saya. Pertama kali bertemu dengan

anggota kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN), saya melihat banyak sekali perbedaan

sifat yang bisa dikatakan jauh berbeda dengan sifat saya.

Nurfajar Ramli, Banyak hari yang telah dilewati dengan berbagai

pengalaman. Bertemu dengan banyak orang baru dengan karakter yang berbeda.

Dihadapakan dengan berbagai karakter dan  problematika masyarakat yang sama

sekali tak pernah terduga. Ada hari dimana kami merasa terlalu sulit untuk

melewatinya, lelah. Bahkan ingin kabur sejenak. Atau ada hari dimana kami bahkan

tak tau harus melakukan apa. Fokus mengurus kuliah selama ini, menjadikan KKN

Panorama Desa Tonasa |77


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

sebagai liburan panjang dengan pengalaman hebat yang tak bisa dibayar atau pun

diulang kembali.

Meratapi nasib sama sekali bukan solusi terbaik, jika kita bergerak maka

semuanya bisa berubah. Memberanikan diri keluar dari zona nyaman, sesekali

merasakan hidup bebas. Bebas dalam artian tanpa pantauan langsung orang tua, tapi

tetap bisa “Menjaga Diri”. Bebas karena kita harus belajar mengatur diri dari

sekarang. Mungkin KKN’lah jawaban yang tepat. KKN bukan sekedar menjalankan

Tri Darma Perguruan Tinggi “Pengabdian Kepada Masyarakat”. Tapi KKN adalah

proses pendewasaan, karena tak lama lagi kita akan berlebur bersama masyarakat.

Khaerunnas, Saya melaksanakan KKN di desa Tonasa selama kurang lebih

dua bulan. Banyak hal mengesankan yang tidak akan saya lupakan. Hal yang selalu

membuat saya bahagia adalah ketika melihat anak-anak kecil tertawa dengan

polosnya, bermain bersama teman-temannya. Ingin rasanya kembali ke masa kanak-

kanak dan menikmati serunya bermain bersama teman-teman. Selain itu, penduduk

desa Tonasa adalah orang yang ramah. Hal itulah yang membuat saya berat hati

kembali ke bangku akademik untuk melaksanakan rutinitas sebelumnya.

Salahuddin, Di minggu pertama melaksanakan KKN di desa Tonasa, saya

merasa gelisah. Saya menghitung hari.. “kapan yah program ini berakhir? Namun

lambat laun saya begitu menikmati ber-KKN di desa yang indah ini. Desa yang

penuh dengan anak-anak yang lucu yang selalu memanggil nama saya ketika saya

lewat di depan mereka.

Panorama Desa Tonasa |78


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Irwansyah, Tonasa adalah salah satu desa yang terdapat di Desa Tonasa,

KecamatanTombolo Pao, Kabupaten Gowa. Di desa tersebutlah saya dan lima orang

mahasiswa lainnya ditempatkan untuk melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata

(KKN). Kelima teman posko berasal dari daerah yang berbeda-beda. Untuk

menunjukkan keakraban, saya memberikan panggilan khusus. Ada Akbar Ali,

‘’Babatua’’dari Papua, Sri Wahyuningsih JS, ‘’Nuniq’’ dari Gowa, Nurul Kusuma

Wardaniyah, ‘’Bona’’ dari Barru, Rahmat Hidayat, ‘’Gale’’ dari Bone, dan terakhir

ada Irfan Ramadhan, ‘’Oiponto’’ dari Jeneponto.

Merupakan sebuah keniscayaan bagi manusia ketika manusia yang satu

dengan yang lainnya belum saling kenal. Diantara kami tidak ada yang berani

memulai untuk saling berkenalan, namun seiring berjalannya waktu, dengan

sendirinya kami saling mengetahui nama dan pribadi masing-masing. 7 November

2017 menjadi hari pertama kami berada di lokasi KKN. Kami mendapat sambutan

yang baik oleh tuan rumah, ibu dan bapak desa beserta ketiga buah hatinya,

Fadalampe, Fauzan dan Aulia. Telah ada dalam benak saya jauh hari bahwa momen

KKN ini harus ditaburi cerita indah di dalamnya, dengan kawan-kawan, dengan

keluarga baru dan dengan masyarakat desa atau desa. Mewujudkan target tersebut,

cukup dengan satu langkah, yaitu harmonisasi.

Untuk itu, bagi saya, ibu dan bapak posko beserta ketiga anak-anaknya

adalah keluarga baru yang harus dijaga keharmonisannya. Bentuk penjagaan saya

misalnya dengan membantu mengerjakan pekerjaan dapur seperti cuci piring dan

masak-memasak. Begitu pula dengan kelima teman-teman baru saya yang harus

Panorama Desa Tonasa |79


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

dijaga keharmonisan dalam berkawan yaitu dengan tidak membebankan pekerjaan

umum pada satu orang. Sementara untuk masyarakat adalah obyek pengabdian.

Maka dari itu, kami berusaha mengabdikan diri dengan semaksimal mungkin melalui

kegiatan-kegiatan formal maupun nonformal.

Meskipun ada inisiatif untuk menjaga keharmonisasian, tentu tidak semua

dari kawan-kawan saya mampu menjaganya. Dari situlah terkadang ada konflik

batin, haruskah saya menjaga keharmonisan ini atau tidak. Jika ia, niscaya saya yang

akan menjadi tumbal dalam menjaganya. Artinya, saya yang harus menutupi semua

kemalasan teman-teman saya dalam menjaga keharmonisan tersebut. Jika tidak,

maka saya akan pulang dengan kekecewaan karena tidak dapat cerita indah seperti

yang selama ini saya harapkan.

Namun, seiring berjalannya waktu, ternyata saya tetap pulang dengan cerita

yang setengahnya menyenangkan dan sisanya mengecewakan. Meskipun demikian,

saya tidak ingin terjebak dalam ide dan harus tetap realistis bahwa ide tidak

meniscayakan realitas,namun realitaslah yang meniscayakan ide.

Irfan Ramadhan, Perkenalkan nama saya Irfan Ramadhan biasa dipanggil

Ippang. Saya anak terakhir dari tujuh bersaudara, saya dilahirkan di kota Jeneponto,

pada 23 Mei 1995. Saat ini usia saya sudah hampir menginjak 23 tahun, sekarang

saya sibuk dengan dunia kampus yang menuntut saya untuk lebih menghargai waktu.

Keterlambatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) membuat semua jadi tidak tepat pada

waktunya. Seharusnya sarjana pada bulan Desember tahun 2017 namn hingga saat ini

belum kesampaian juga. Sarjana tepat pada waktunya mungkin tinggal harapan yang

Panorama Desa Tonasa |80


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

tidak mungkin terjadi, uang pembayaran yang harusnya bisa dipergunakan untuk hal

yang lebih penting namun karena keterlambatan ini yang membuat semuanya jadi

seperti ini. Menyesal?? Mungkin iya, tetapi mau bagaimana lagi, sekarang saya

cuman bisa menjalani semua apa adanya, seperti seharusnya, dan mungkin saja

semua ini sudah Allah kehendaki. Saya bahagia atas apa yang sedang saya jalani.

Menceritakan kisah hidupku mungkin tak akan selesai jika selembar hingga ribuan

kertas karena kisahku sudah sangat banyak dan tak akan ada habisnya jika saya

ceritakan. Namun di program Kuliah Kerja Nyata saya mempunyai beberapa hal

yang menarik untuk diketahui atau saya bagikan kepada orang lain.

Kisah ini saya berikan tema "Pendidikan Apakah Kunci Keberhasilan?", Pasti

telah timbul pertanyaan dibenak yang membaca kisah ini, mengapa saya mengambil

tema tersebut. Pertama, perkenalkan tempat KKN untuk angkatan 56 UIN Alauddin

Makassar berada di Desa Tonasa, Kec. Tombolo Pao, Kab. Gowa, yang diisi oleh

teman-teman dari berbagai jurusan dengan jumlah 30 orang. Desa Tonasa merupakan

desa yang asri dan kaya akan hasil pertaniannya terbagi menjadi 7 desa. Dari ketujuh

desa tersebut hanya diisi 5 desa saja. Yang terdiri dari Desa Tonasa, Desa Buki, Desa

Parangbobbo, Desa Maroanging, dan Desa Tonasa. Saya ditempatkan di Desa

Tonasa, desa tersebut merupakan desa yang bisa dibilang masih tergolong tertinggal.

Awalnya saya menganggap bahwa Kuliah kerja Nyata (KKN) itu sangat

membosankan. Situasi kota yang hampir setiap hari menjadi bagian dari aktifitas,

seketika harus tergantikan oleh suasana desa yang berbeda sembilan puluh derajat

dari suasana kota. Sejujurnya, saya sudah lama tidak berada di desa untuk waktu

Panorama Desa Tonasa |81


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

yang cukup lama, sehingga saya pikir butuh waktu untuk beradaptasi. Namun semua

itu terbantahkan setelah saya mengenal teman KKN dari berbagai jurusan.

Suasanayang menurut saya membosankan malah menjadi sesuatu yang

menyenangkan. Walaupun baru saling mengenal tapi kami seakan sudah berteman

sejak lama. Tidak dimungkiri bahwa perbedaan karakter di antara kami kadang

membuat perseteruan yang menegangkan. Namun semua hanya sementara dan

kesemuanya menjadi pelengkap kisah KKN kami.

Kami di tempatkan di suatu desa yang bisa dikatakan tertinggal dari desa lain

di desa itu. Namun kami tak berkecil hati karena masyarakatnya sangat menerima

dan mengapresiasi keberadaan mahasiswa KKN. Ucapan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada bapak dan ibu desa yang telah mengizinkan kami tinggal selama

dua bulan dengan segala keramahan. Mereka seakan menjadi orang tua kedua kami,

mereka sangat baik dan juga sangat perhatian. Selama proses bakti berlangsung

begitu banyak hal dan keseruan yang terjadi dan itu sudah menjadi bagian dari kisah

kami. Mulai dari saat awal berkenalan dengan teman seposko yang bagi saya mereka

adalah orang asing. Sesaat setelah berkenalan ternyata mereka asik juga, walaupun

baru berkenalan tetapi seperti sudah serasa berteman lama. Berkenalan dengan yang

punya rumah, Keluarga besar bapak Desa Tonasa, saya pribadi merasa tegang atas

perkenalan itu, saya tidak tahu mau memulai percakapan dari hal apa, itu menjadi

tantangan tersendiri bagi saya dan mungkin saja bagi teman-teman yang lain.

Keesokan harinya kami survey ke sekolah, MI dan MTs Guppi Al-Jihad, itu adalah

nama sekolah yang kami akan tempati berbagi atas apa yang kami ketahui dan yang

Panorama Desa Tonasa |82


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

pantas diberikan kepada adik-adik. Penanggung jawab sekolah itu sangat

mengapresiasi kedatangan kami, spontan kami sangat bahagia melihat suasana

seperti itu.

Setelah survey ke sekolah selesai kami berjalan mengelilingi desa tersebut

dengan berjalan kaki merupakan tantangan tersendiri bagi saya, jalanan yang

dipenuhi bebatuan, tanjakan, dan penurunan tajam bukanlah suatu halangan bagi

kami. Ada yang menarik dari survey saat itu, kami bertemu dengan salah satu

penduduk desa tersebut yang sedang menanam benih tomat, langsung kami datangi

saja, dengan ucapan salam yang ramah dari kami ternyata juga disambut baik oleh

penduduk tersebut. Ada hal yang cukup lucu terjadi saat itu, dimana beberapa teman

kami tidak tahu berbahasa daerah Makassar sehingga mereka sulit menangkap atas

apa yang sedang penduduk itu bicarakan. Setelah itu kami kembali ke posko untuk

beristirahat sekaligus makan siang. Ini adalah makanan pertama yang dimasak oleh

teman seposko, untuk ukuran seorang mahasiswa masakan tersebut lumayan enak,

atau mungkin saja karena saat itu kami sedang kelaparan jadi apapun akan terasa

enak. Waktu terus berlalu kedekatan juga semakin terlihat di antara kami,

karakterpun mulai terlihat, hal-hal yang mungkin saja mengganjal di antara kami

telah bermunculan satu sama lain. Hingga akhirnya ketua posko mengumpulkan

teman-teman untuk rapat evaluasi terkait hal-hal apa saja yang tidak mengenakkan

atau mungkin saja ada yang ingin dsampaikan. Awalnya semua merasa tegang atas

apa yang sedang terjadi di rapat evaluasi tersebut. Namun pada saat tegang-

tegangnya salah satu dari kami ada yang kentut, spontan semua hanya bisa tertawa

Panorama Desa Tonasa |83


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

terbahak bahak sehingga suasana perlahan menjadi cair. Rapat menjadi seperti

bercerita lepas, tanpa beban seperti hal sebelumnya.

Hari-hari telah berlalu dan tidak terasa masa bakti akan segera berakhir, kami

serasa dilema akan keadaan tersebut. Kami sudah sangat merasa nyaman berada di

desa tersebut, desa yang memiliki udara sejuk, pemandangan yang sempurna, kabut

yang menyelimuti, seakan sudah menjadi bagian dari kehidupan kami. Bapak desa

sekeluarga juga sudah sangat dekat dengan kami, anak-anaknya yang lucu membuat

semuanya tidak akan berlalu dengan mudah begitu saja. Di sisi lain kami juga masih

harus melanjutkan studi di kampus, masih banyak hal yang akan menyibukkan untuk

meraih gelar sarjana. Hari penarikan telah tiba, suasana yang ceria perlahan berubah

menjadi menegangkan, campur aduk, sedih, bahagia, kami juga tak tahu. Air mata

menghiasi hari tersebut, ucapan terima kasih yang tiada henti terus kami utarakan dan

berakhir dengan kata “kita akan berjumpa lagi” terima kasih untuk semuanya selama

ini.

Akbar Ali, Tonasa itulah Desa di mana saya ditempatkan bersama dengan

lima mahasiswa lainnya. Kesan pertama yang membuat saya nyaman, adalah tentang

keramahan bapak dan ibu posko. Awal pembagian lokasi, dosen pembimbing

mengatakan Tonasa merupakan daerah yang paling sejuk. Saya tidak menyangka

bahwa kesejukan yang digambarkan melebihi apa yang saya bayangkan. Saya

mempunyai penyakit asma yang bisa kambuh apa bila terlalu dingin. Namun, setelah

beberapa lama, saya justru merasa cocok dengan cuaca dingin di sana. Sebelum

pemberangkatan menuju lokasi KKN, saya selalu berpikir tentang karakter dan sifat

Panorama Desa Tonasa |84


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

teman-teman posko nantinya. Akan tetapi, Alhamdulillah teman seposko saya adalah

orang yang baik, walaupun terkadang sering terjadi perdebatan di antara kami. Yang

paling saya sukai adalah saat duduk bersama dan saling bertukar fikiran. Ada

Irwansyah dari Bima yang merupakan Koordinator desa yang sering di panggil

dengan sebutan Om Dus.Ada Rahmat Hidayatullah dari Bone atau akrab dipanggil

Bang Bewok. Selanjutnya ada Sri Wahyuningsih JS atau Nunik, asli orang Tombolo

Pao. Ada juga Nurul Kusuma Wardaniyah atau Nurul dari Barru. Dan yang terakhir

adalah Irfan Ramadhan dari Jeneponto. Walaupun berbeda-beda tetapi kita tetap satu,

hehehe.

Banyak cerita mengesankan, utamanya dari teman-teman posko. Ippank yang

selalu membuat Om Dus emosi, Om Dus yang selalu menggoda Nurul, Nurul yang

selalu berseteru dengan Om Dus, Nunik yang selalu mengingatkan dalam hal-hal

kebaikan, serta Bang Bewok yang selalu memainkan gitar.

Nurul Kusuma Wardaniyah, Salah satu dari proses perkuliahan adalah

KKN (Kuliah Kerja Nyata), yaitu wadah mengaplikasikan ilmu yang telah didapat

dari berbagai teori keilmuan yang di kelas. KKN juga menjadi sarana berbagi

pengalaman antara mahasiswa dan masyarakat, dan sebaliknya. Saya adalah

mahasiswa yang ditempatkan di Desa Tonasa, Desa Tonasa, Kecamatan Tombolo

Pao. Daerah ini dikenal sebagai satu-satunya kawasan di Kecamatan Tombolo

Paoyang masyarakatnya memiliki perbedaan agama namun tetap hidup rukun. Saya

di tempatkan bersama dengan lima mahasiswa lainnya dan tinggal di rumah Bapak

Desa Tonasa.

Panorama Desa Tonasa |85


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Bertemu dan saling berkenalan dengan orang asing itu tidak mudah. Namun

hebatnya, dalam hitungan jam kami sudah saling kenal dan akrab. Kami

dipertemukan dengan berbagai karakter yang berbeda. Pertama, Sri Wahyuningsih JS

atau biasa dipanggil Nunik, jurusan Jurnalistik. Dia berasal dari Tombolo, kurang

lebih 10 Km dari desa tempat kami berKKN. Seharusnya Nunik tidak berada di

posko ini dengan beberapa alasan, tapi karena takdir Allah SWT kami akhirnya satu

posko. Dia teman yang aktif menasehati kami, bisa diajak sharing dan kebetulan saya

sepaham dengan dia. Selanjutnya ada Irwansyah jurusan Ilmu Politik yang berasal

dari Bima. Akrap dipanggil Om Dus, dia adalah koordinator desa yang waktu itu

tidak saya pilih dan tidak saya inginkan menjadi koordinator desa. Tetapi Allah

berkehendak lain dan lagi-lagi ditakdirkan berada diposko yang sama. Dia sosok

pemimpin yang sangat serius dan tidak gampang dibercandai.

Kemudian ada Irfan Ramadhan yang biasa dipanggil Ippang jurusan

Manajemen Ekonomi dari Jeneponto. Kesan awal yng ditunjukkan, dia adalah sosok

yang pendiam dan lugu tapi pada kenyataannya berbanding terbalik. Dia sosok yang

cerewet dan cukup humoris. Selanjutnya, Akbar Ali. Dipanggil Akbar jurusan

Hukum Pidana dan Ketatanegaraan. Kesannya dia religius dan susah move on dari

game. Dan yang terakhir adalah Rahmat Hidayat, jurusan Hukum Pidana dan

Ketatanegaraan yang berasal dari Bone. Kebetulan kami satu bahasa, dia orangnya

terlihat cuek namun dia teman yang baik dan peduli. Perbincangan pertama saat kita

bertemu kenapa terlambat KKN?

Panorama Desa Tonasa |86


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Kami mahasiswa KKN yang dapat dikatakan berbeda dengan mahasiswa

KKN yang lainnya, yaitu tergolong terlambat karena berKKN di semester sembilan.

Dibalik keterlambatan kami, banyak alasan yang unik dari setiap individunya. Bukan

berarti kita gagal. Kami melakukan survei lokasi, survei di sekolah dan lainnya. Saat

survei di sekolah, saya sangat prihatin dengan keadaan sekolah dan peserta didiknya

yang sangat membutuhkan perhatian dari tenaga pendidik dan pemerintah setempat.

Kebetulan saya berasal dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, jurusan Pendidikan

Biologi. Sejak saat itu saya merasa bahwa saya masih sangat beruntung bisa belajar

dengan fasilitas yang memadai dibandingkan adik-adik yang bersekolah di Madrasah

Ibtidaiyah Guppi Al Jihad dan Madrasah Tsanawiyah Guppi Al Jihad.

Ketika saya dihadapkan dengan peserta didik yang berbagai karakter yang

berbeda-beda, saya sempat kewalahan menghadapi para peserta didik di Madrasah

Ibtidaiyah Guppi Al Jihad. Beberapa penyebabnya antara lain perbedaan bahasa yang

kerap menimbulkan kesalahpahaman terkait apa yang mereka katakan dan mereka

inginkan. Selain itu kurangnya motivasi dari tenaga pendidik dan rendahnya minat

belajar peserta didik dikarenakan masih banyak peserta didik yang kurang

memanfaatkan waktu belajarnya disekolah atau lebih banyak keinginan untuk

bermain. Belum lagi ketika dirumah peran orang tua sangat penting untuk

mendorong anak-anaknya agar bisa memanfaatkan waktu untuk belajar.

Mengajar disekolah ini membuat saya harus benar-benar ekstra sabar.

Terlebih peserta didik disekolah ini masih belajar dengan metode konvensional

dimana guru masih mendominasi dalam proses pembelajaran. Pendidik disekolah ini

Panorama Desa Tonasa |87


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

masih ada yang belum menggunakan metode pembelajaran yang mengaktifkan

peserta didik. Selain itu kurangnya fasilitas seperti media pembelajaran yang kreatif

dan menarik. Sementara peserta didik sangat membutuhkan itu semua agar minat

belajarnya bertambah. Saya pernah mengajar di kelas lima, waktu itu saya

menggunakan media yang sederhana dan metode yang pernah saya dapatkan di

bangku perkuliahan dan saya coba aplikasikan karena peserta didik membutuhkan

sesuatu hal yang berbeda. Saya berharap, hal ini mendapatkan perhatian untuk

menghasilkan peserta didik yang berkualitas.

Terlepas dari pendidikan yang ada di sekolah Desa Tonasa, saya ingin beralih

ke pendidikan yang ada dirumah. Madrasah pertama bagi pendidikan anak adalah ibu

karena ibulah yang berada di rumah dan bertemu setiap saat dengan si anak. Ia

membawa peran penting bagi kehidupan anaknya, ia harus memiliki bekal ilmu jadi

tidak ada salahnya jika seorang perempuan sarjana yang hanya menjadi ibu rumah

tangga karena justru semakin berilmu seorang ibu semakin baik dalam mendidik

seorang anak, karena ia yang akan mendidik dan menanamkan akhlak yang baik

kepada anaknya.

Meskipun ibu adalah madrasah bagi anaknya, tapi kepala sekolahnya adalah

ayah. Ayah berperan sebagai pemimpin yang menentukan kurikulum, visi dan misi

dalam keluarga dan mengevaluasi semua permasalahan yang ada dalam keluarganya.

Mereka akan bekerja sama untuk menghadapi kesulitan dan hambatan yang akan

dihadapi secara bersama sehingga dapat mendidik anaknya dengan baik. Ketika anak

sedang bermasalah atau sedih jangan memarahinya atau memaksa untuk

Panorama Desa Tonasa |88


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

menceritakannya tetapi rangkullah dia cobalah tanya secara perlahan tentang

permasalahannya tersebut jika dia berbuat salah katakan salah dengan memberi

pengertian tanpa membentak, karena jika anak dibentak atau dimarahi anak akan

tambah ketakutan dan semakin tinggi pula kerusakan pada neuronnya, jika anak

ketakutan maka otaknya juga merespon dan menghasilkan hormon kortisol yang

menyebabkan berjuta-juta saraf-saraf yang ada di otaknya akan mati, dampak jika

anak sering dibentak yaitu proses berpikir dari anak akan terganggu, anak tidak dapat

menerima informasi dengan baik, tidak bisa mengambil keputusan dan pada akhirnya

anak akan kurang percaya diri, dan banyak hal seperti itu terjadi termasuk di Desa

Tonasa ini anak-anak kurang percaya diri.

Sebaiknya dalam mengasuh anak tentukan pola pengasuhan tetapi pola asuh

yang baik itu menurut psikologi adalah pola asuh demokratis, di mana pola asuh ini

mengutamakan kepentingan anak, akan tetapi orang tua tidak ragu-ragu

mengendalikan mereka. Orang tua dengan pola asuh ini memiliki pemikiran dan

bersikap rasional, realistik dengan kemampuan anak, tidak mengharap yang

berlebihan dengan kemampuan anak, memberikan kebebasan kepada anak untuk

memilih dan melakukan suatu tindakan tetapi tetap dalam pengawasan orang tua dan

pendekatannya kepada anak bersikap hangat. Pola asuh ini menghasilkan

karaketeristik anak-anak yang mandiri, dapat mengontrol diri, memiliki hubungan

baik di lingungan sosialnya seperti teman, mampu menghadapi stress dan memiliki

minat terhadap hal-hal baru. Inilah kerja sama yang baik, jadinya anak akan tumbuh

dan berkembang dengan baik pula.

Panorama Desa Tonasa |89


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Dalam posko kami juga sedang melakukan proses pembelajaran di mana

belajar memahami berbagai karaketer teman-teman, karakter bapak ibu posko dan

anak-anaknya. Di dalam posko kami banyak mendapatkan ilmu dari teman-teman

dari berbagai pengalaman yang mereka ceritakan. Banyak pelajaran yang saya

peroleh setelah berKKN dimana harus tetap bersyukur kepada apa yang kita dapat

karena tidak semua orang bisa merasakan apa yang kita alami seperti banyak yang

terjadi di Desa Tonasa banyak anak-anak yang ingin melanjutkan sekolah tetapi

keterbatasan dalam biaya, tidak hanya itu saya memiliki kekaguman dan mendapat

pelajaran bahwa kita tidak boleh sombong dengan ilmu yang didapat pada desa ini di

mana banyak petani yang sukses bertani dengan hasil tani yang melimpah tetapi tidak

memiliki pendidikan, tetapi jika dipikir bertani juga butuh ilmu karena dalam bertani

kita harus tau kondisi tanah, cuaca, tanaman apa yang cocok di daerah ini, kapan

harus memberi pupuk, dapat membedakan pupuk yang baik, membuat bibit unggul

semua itu dapat diketahui dengan menempuh pendidikan di bangku sekolah atau

perkuliahan dalam bidang pertanian, tetapi realita yang saya lihat petani di Desa

Tonasa ini bertani dengan berbagai pengalaman yang dialami selama bertani,

mendengarkan cerita dari pengalaman dari petani-petani lainnya melalui itu mereka

belajar. Jadi sebenarnya proses pembelajaran itu dapat terjadi kapanpun dan

dimanapun.

Rachmat Hidayatullah, ‘’Ya, mencipta memang tidak mudah. Bagi saya,

menciptakan karya berupa menulis sambil mengobrol atau membaca artikel di

sebuah blog atau forum. Apakah kamu bisa menulis sambil membaca ? Apakah kamu

Panorama Desa Tonasa |90


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

bisa menciptakan lagu saat mendengarkan lagu ? Pertanyaan itu sering terdengar di

telinga saya hingga membuat saya berpikir dan merasakan. Fakta yang kita terima

bersama adalah hampir tidak mungkin melakukan kegiatan-kegiatan mengonsumsi,

berkomunikasi, dan mencipta pada saat bersamaan. Tentu kita bisa melakukannya

silih berganti, termasuk saat menulis sambil mendengarkan lagu.

Kita tak jarang berusaha menciptakan sesuatu sambil melakukan kegiatan-

kegiatan yang bernuansa mengonsumsi dan menjalin interaksi melalui komunikasi.

Kita semua melakukan itu, sering.Namun dari kegiatan itu, saya pun menjadi

bertanya-tanya, “ seberapa efektifkah kita dalam mencipta jika kita melakukan

dengan cara seperti itu”?

Saat sedang menciptakan sesuatu, belum selesai mencipta, kita menghentikan

proses mencipta dan kita menjadi asyik, misal berkomunikasi melalui media sosial,

lalu kembali lagi melanjutkan proses mencipta. Aktifitas itu membuat kita akan

kehilangan waktu untuk berpikir kreatif. Fokus kita akan berkurang untuk

memunculkan ide-ide kreatif, walupun hanya sedikit. Ini terjadi setiap kali kita

kembali kepada proses mencipta, setelah menyelipkan kegiatan-kegiatan yang tidak

ada kaitannya dengan proses mencipta itu sendiri. Untuk memulainya lagi perlu

tenaga lebih, bahkan bisa jadi lebih besar dari pada tenaga yang dibutuhkan di awal.

Semua kegiatan mengonsumsi informasi yang kita lakukan, segala

komunikasi yang kita lakukan, dan semua proses perpindahan dari mencipta ke

mengonsumsi dan berkomunikasi serta sebaliknya, akan menggerogoti waktu kita

untuk mencipta. Jadi, mencipta merupakan proses yang benar-benar berbeda dari

Panorama Desa Tonasa |91


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

mengonsumsi dan berkomunikasi, tidak akan terjadi secara bersamaan. Mungkin kita

dapat melakukannya silih berganti, tetapi energi yang kita punya akan berkurang

setiap kali kita mulai melakukannya lagi.

Saya pun memahami bahwa menjalin interaksi dengan kawan dan membaca

buku-bukunya tidak penting dalam proses mencipta atau menulis. Berkomunikasi

dan mengonsumsi informasi membantu saya dalam proses mencipta. Oleh karena itu,

kita sebaiknya tidak menolak untuk berkomunikasi dan mengonsumsi sehingga dapat

melipat gandakan kekuatan kreatif yang tidak kita sangka sebelumnya. Saat

berkomunikasi dan berkaloborasi, kita dapat bertukar ide kreatif dari apa yang kita

katakan, saling belajar satu sama lain, menyatukan ide yang baru menjadi menarik,

bahkan mampu menciptakan sesuatu yang tidak bisa dihasilkan ataupun di

bayangkan jika hanya sendirian. Dengan mengonsumsi informasi, kreativitas yang

kita punya pun meningkat. Kita menemukan inspirasi dari yang telah dilakukan oleh

orang lain. Kita mendapatkan ide dan mengumpulkan materi mentah untuk mencipta.

Mengonsumsi dan berkomunikasi bukanlah mencipta, mengonsumsidan

berkomunikasi membantu proses mencipta, memberikan pondasi. Namun, kita

membutuhkan waktu untuk duduk dan hanya mencipta atau berdiri dan hanya

mencipta. Hanya mencipta, tidak sambil mengonsumsi maupun berkomunikasi.

Hanya mencipta. Pernahkah aku mencipta?

Sri Wahyuningsih JS., Setelah tercatat sebagai mahasiswa KKN Angkatan

56 yang ditempatkan di desa Tonasa, Desa Tonasa, Kecamatan Tombolo Pao,

Kabupaten Gowa, sekelebat membuat saya diselimuti rasa tak biasa. Kaget, kecewa,

Panorama Desa Tonasa |92


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

tidak senang, berbaur ke dalam satu rasa. Jangankan membayangkan, memikirkan

sedikit tentang bagaimana menjalani KKN di daerah sendiri tidak pernah saya

lakukan, walaupun pada dasarnya Tonasa merupakan kawasan yang belum pernah

saya kunjungi sebelumnya. Saya merupakan orang yang lahir dan besar di Tombolo,

walaupun sempat menempuh pendidikan dan menamatkan salah satu jenjang studi di

daerah lain. Tombolo, Kelurahan Tamaona, terletak hanya kurang lebih 10 Km dari

desa Tonasa. Jika diperhadapkan pada kasus serupa, saya rasa sebagian besar Anda

juga tentu merasakan hal yang sama.

Banyak hal yang mulai menghantui yang akhirnya membuat saya melakukan

segala usaha untuk dipindahkan ke daerah lain. Awalnya berhasil. Saya sempat

terdaftar dan bergabung dengan KKN Kelurahan Gantarang dengan cara bertukar

dengan rekan saya, Ulfa. Hehe. Saya sudah diberikan amanah untuk menjadi

sekertaris kelurahan saat itu. Bukan hanya itu, saya telah sampai pada pembagian

posko yang di tempatkan di Posko Lembang Panai 2. Bahkan beberapa kali

melakukan pertemuan dengan kawan-kawan posko, Wawan, Yusuf, Usman, Yuyu

dan Fikar. Namun qadarullah, satu hari sebelum pemberangkatan, usaha tersebut

gagal. Saya dan Ulfa diminta bertukar sesuai posisi penempatan semula. Saya di

Tonasa, Ulfa di Gantarang. Usaha saya tidak sampai di situ, hehe (maafkan saya

Pak). Hari pemberangkatanpun, saya masih menyusun strategi. Qadarullah, gagal.

Saya tersedu, terkoyak banyak rasa tidak menyenangkan. Hingga setelah

banyak membatin, saya mulai menerima. Ini takdir dan yang menakdirkan tentu

punya alasannya. Rencana dan target indah berKKN yang sebelumnya melayang

Panorama Desa Tonasa |93


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

menjauh, kembali saya tanamkan. Menimbun luka, lalu tersenyum. Eak. Dan benar

saja, hal-hal berkesan perlahan menunjukkan diri satu persatu. Teman-teman posko

yang mengagumkan dengan segala keunikannya masing-masing salah satunya. Meski

perkenalan saya dengan mereka baru dimulai pada saat menginjakkan kaki di posko.

Nurul anak Mammi, partner belajar masak dan kawan curhat, atau lebih

tepatnya kawan curhat ketika masak. Hehe. Sering janjian mogok masak kalau lagii

mager-magernya dengan mengandalkan bakso Mama Rayyan di warung sebelah,

mantapp. Banyak rencana eksperimen membuat olahan kue, tapi entah batal melulu.

Mungkin karena ada Akbar dengan pisang goreng kotaknya, atau Ippang dengan ubi

jalar goreng kriuknya, atau Om Dus dengan mangga muda bumbu royconya.

Irwan yang lebih keren dipanggil Om Dus, serba kaku dan terlampau serius,

tapi pintar masak dan jago tadarus. Pemuda Bima ini merupakan partner Bapak

Posko dalam menghadiri kegiatan-kegiatan adat, mulai dari Tonasa hingga ke desa

sebelah. Jasanya yang tidak akan pernah saya lupakan, adalah ketika Ia dengan berat

hati menemani saya ke Keluharan Gantarang mengambil koper yang tertukar. Hehe.

perjuangannya luar biasa, melawan mabuk perjalanan yang membuatnya lemas,

lunglai dan lesu. Hehe, maafkan Om Dus. Baru berkenalan namun langsung

merepotkan.

Irfan atau Ippang, awalnya disangka pemalu dan dingin, ternyata jadi yang

paling banyak bicara dengan bahan candaan yang selalu saja ada. Pernah suatu ketika

saya berboncengan menuju rumah Pak Satgas karena satu hal penting. Sepulangnya

saat hari mulai gelap, sepanjang perjalanan kami asik berdiskusi, salah satunya

Panorama Desa Tonasa |94


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

tentang kehebatan dan perjuangan Pak Satgas dalam bidang pendidikan. Saat asik

berbincang, kami terjatuh. Lebih tepatnya, saya terpelanting, jatuh di tanah bebatuan

sementara Ippang dalam posisi menahan motor. Kejadian tersebut merupakan kali

kedua saya jatuh dalam posisi seperti itu, posisi yang akan mengundang gelak tawa

siapa saja yang melihatnya. Pesan moralnya, ucapkan Basmalah ketika akan

berkendara. (Eh, nyambungnya di mana yah?)

Akbar, gamer tingkat provinsi yang akut namun hobbi koleksi video-video

dakwah, semoga diaplikasikan. Ketika Akbar, Ippang, dan Bang Wok sudah mulai

duduk manis memegang handphone dan bermain mobile legend, di situlah saya

merasa risih dan jengkel. Bagaimana tidak, hal tersebut terkadang membuat mereka

lupa waktu dan bagi saya sangat menyita moment kebersamaan untuk duduk bersama

dan diskusi. Untung saja, Om Dus bukan gamer. Jika iya, terpaksa saya dan Nurul

juga harus jadi gamer. Hehe.

Dan terakhir ada Rahmat, Bang Brewok dengan petikan gitar yang

meneduhkan serta aroma kopi hitamnya yang khas. Suatu malam kami berenam

duduk bersama membahas berbagai hal. Hingga tiba-tiba Bang Wok membentak saya

karena satu sebab dengan ekspresi mukanya yang menyeramkan (bagaimana tidak,

jenggotnya lebat sekali). Saya kaget. Bagaimanapun saya tidak suka ditegur dengan

cara seperti itu. Sedikit berbesar hati, saya mengajak diri sendiri untuk berdamai.

Hehe. Namun pada dasarnya, Bang Wok adalah kawan yang baik hati dan peduli,

sedikit bicara banyak actionnya.

Panorama Desa Tonasa |95


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Selain itu adalah tentang panorama dari Desa Tonasa. Desa ini adalah

keindahan yang telah mendatangkan banyak inspirasi bagi saya untuk menuliskan

banyak hal. Tentang matahari pagi yang meneduhkan, keceriaan anak-anak petani

yang saling kejar di ladang, kicau burung yang saling berbalasan, mawar yang mekar

di pekarangan, hingga hujan dan rindu yang menyeruak karenanya. Juga, tentang

kehangatan Ibu posko dan keluarga. Tentang Fadal yang unik, suka mengganggu

tetapi paling khawatir ketika ada di antara kami yang mengeluh sakit. Ahh, saya jadi

ingat pertengkaran Fadal dengan Rahmat. Hehe. Saya hanya bisa tersenyum geli dari

balik kamar mendengar mereka berdua berperang. Seminggu sebelum penarikan,

Fadal mulai menunjukkan kesedihannya. Hehe. Air matanya jatuh melulu.

Nampaknya kabut haru tak bisa ia bendung. Kata Om Dilan, jangan rindu. Itu berat.

Bisa bikin asma. Eh, apa ba’

Fauzan, anak kedua dari Ibu dan Bapak Posko. Awalnya saya kira dia punya

kembaran. Usut punya usut, eh ternyata anak tetangga sebelah. Namanya Dika, sama-

sama si mata sipit yang jail. Saya tidak bisa lupa, saat kami berenam ke sekolah

untuk pamit pulang, Fauzan and the genknya, saling berangkul mengusap air mata.

Duh duh duh. Kalian bisa aja. Aulia, dedek gemmesh yang super imut. Darinya saya

hafal lagu yang didominasi lirik sayang-sayang ummi. Kelima kawan saya pun

begitu. Heha. Saya selalu ingin mengulang, berpelukan dengan Aulia, mendengarkan

suaranya yang lucu, melihatnya dari jendela dapur memberi makan ayam di kandang,

sampai ketika meminta ASI kepada ibu posko.

Panorama Desa Tonasa |96


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Bapak posko yang cool. Saban pagi telah duduk di kursi dekat pintu

belakang. Menyeruput secangkir kopi panas dengan kretek yang ia mainkan di antara

jari tengah dan telunjuk. Sesekali memandangi kebun di halaman belakang rumah.

Sesekali pula berbincang dengan Ibu Posko yang tengah menyiapkan sarapan pagi

untuknya. Asseeekkk. Terakhir, Ibu Posko yang cantik. Dari Ibu Posko saya jadi

tahu, ternyata kacang merah cocok dikolaborasikan dengan kentang dan wortel untuk

disajikan menjadi sebuah sup. Dari Ibu Posko saya bisa mencicipi bohang untuk

pertama kali. Saya juga jadi tahu cara membuat bolu kukus, jalangkote dan panada.

Kemampuan memasak menjadi salah satu hal yang terbentuk melalui KKN ini.

Haha.Terima kasih juga untuk Mama Raihan, Mama Nisa dan mama Rayyan. Terima

kasih juga kepada Ibu-ibu dari siswa-siswa yang telah menghadiahi kami banyak

sayuran untuk dibawa pulang. Hehe, menang banyak. Kesimpulannya, Tonasa,

menjadi salah satu tempat yang menghipnotis saya. Saya akan pulang, berkali-kali.

B. Testimoni Masyarakat Desa Tonasa

Anwar Jama (Kepala Desa Tonasa), Pertama, saya mengucapkan terima

kasih kepada pihak UIN Alauddin Makassar yang telah mempercayakan desa Tonasa

sebagai tempat Mahasiswa untuk mengabdi. Saya sangat bersyukur dengan kehadiran

mahasiswa KKN di desa Tonasa. Program-program kerja yang diusung oleh

mahasiswa juga sangatlah bermanfaat bagi masyarakat desa Tonasa. Mahasiswa

KKN telah menjalankan perannya sebagaimana mestinya yaitu pemberdayaan

masyarakat. Dan tibalah saatnya mahasiswa KKN kembali menjalankan rutinitas

Panorama Desa Tonasa |97


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

mereka seperti biasanya. Maka dengan berat hati, saya melepas adik-adik untuk

melanjutkan perjuangan di bangku akademik. Pesan saya, Tuntutlah ilmu setinggi-

tingginya, raihlah mimpimu dan ketika kamu berhasil ingatlah desamu.

Mansyur Jama (Kepala Dusun Mangottong), Kehadiran Mahasiswa KKN di

desa Tonasa khususnya di dusun Mangottong membawa perubahan sedikit demi

sedikit bagi para pemuda-pemudi desa Tonasa. Maka dari itu, saya berharap jika

kedepannya apabila desa Tonasa dipercayakan kembali menerima mahasiswa KKN

UIN Alauddin Makassar, nantinya akan memberikan pengaruh yang bisa

meningkatkan kualitas para pemuda-pemudi di desa Tonasa khususnya dusun

Mangottong.

Hasir A. (Kepala Dusun Parangbobbo), Pelaksanaan KKN di desa Tonasa

membawa kebahagiaan tersendiri bagi saya terkhusus karena mereka memberikan

kontribusi untuk desa dan masyarakat sehingga menjadikan masyarakat mempunyai

SDM yang lebih berkualitas.

Asri S.Pdi. (Kepala Dusun Buki), Saya selaku kepala dusun Buki sangat

senang dengan kedatangan mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar di desa Tonasa

khususnya di dusun Buki. Pelaksanaan KKN di desa ini sangat memberikan manfaat

bagi masyarakat khususnya para pemudanya dan saya juga berharap semoga

pelaksanaan KKN ini juga memberikan manfaat bagi mahasiswa itu sendiri. Waktu

terus berjalan, Setiap pertemuan pasti ada perpisahan dan tibalah saatnya mahasiswa

KKN kembali ke bangku akademik melaksanakan rutinitas seperti biasanya untuk

meraih masa depan yang cerah. Pasan saya, Teruslah belajar dan tetaplah

Panorama Desa Tonasa |98


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

menyambung tali ukhuwah dengan kita disini dan mohon maaf yang sebesar-

besarnya apabila saat pelaksanaan KKN di desa ini khususnya di dusun ini ada

beberapa hal yang kurang berkenang dihati adik-adik ataupun dari perguruan tinggi

pelaksana KKN di desa ini.

Amir Bahar (Kepala Dusun Maroanging), Saya sangat bersyukur atas

kehadiran anak-anak KKN angkatan 56 UIN Alauddin Makassar di desa Tonasa

khususnya di dusun Maroanging. Program unggulan yang dicetuskan membuat saya

begitu bangga dengan mereka misalnya mengajar di sekolah, mengajar TPA adalah

beberapa program yang mereka cetuskan untuk membawa desa Tonasa khususnya

dusun Maroanging pada perubahan.

Irman (Kepala Dusun Tonasa), Saya selaku kepala dusun Tonasa merasa

sangat puas dengan kinerja para mahasiswa KKN angkatan 56 UIN Alauddin

Makassar. Saya berharap semoga para pemuda di desa ini khususnya dusun ini

mampu mengikuti jejak para mahasiswa untuk melanjutkan study nya ke perguruan

tinggi.

Najo Enre (Kepala Dusun Balangbuki), Pertama, kami sangat mengapreasi

dengan dijadikannya Desa Tonasa sebagai desa binaan dari UIN Alauddin Makassar

dengan beragam kerjasama yang dijalin, salah satunya yaitu KKN. Khusus di

Tonasa, Angkatan 56 merupakan KKN yang kedua kalinya ditempatkan di sini.

Sebagai aparat pemerintah, kami tentu berharap kedatangan mahasiswa benar-benar

mengabdikan diri dalam masyarakat. Aktif melaksanakan kegiatan sebagai wujud

dari implementasi ilmu yang diperoleh di bangku kuliah maupun organisasi.

Panorama Desa Tonasa |99


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Terutama bagi mahasiswa dari UIN Alauddin ini, benar-benar harus menjadi

cerminan yang baik bagi masyarakat. Sebab di sini, UIN dikenal sebagai kampus

Islami, kampus berperadaban. Agar bagaimana kemudian masyarakat mampu

berubah penggambarannya tentang sosok mahasiswa. Sehingga, masyarakat juga

termotivasi untuk memberi kesempatan menempuh pendidikan kepada anak-anaknya

hingga jenjang universitas. Karena, di Tonasa ini, lulusan sarjana masih dalam

hitungan jari.

Selama dua bulan berada di Tonasa ini, mahasiswa KKN UIN Alauddin

sekiranya telah memberikan segala usaha yang maksimal. Walaupun kami sangat

berharap lebih banyak lagi kegiatan yang dilakukan dengan menyentuh segala aspek.

Sukses terus dan semoga secepatnya menyelesaikan studi.

Sapir (Kepala Dusun Langkoa), Pelaksanaan KKN di desa Tonasa tentunya

memberikan manfaat bagi masyarakat desa maupun bagi mahasiswa itu sendiri.

Saya selaku kepala Dusun Langkoa sangat senang dengan kedatangan mahasiswa

KKN di desa kami dalam hal pemberdayaan masyarakat. Harapan saya, jika

kedepannya desa Tonasa dipercayakan lagi untuk menerima KKN, semoga ada juga

yang mengabdi di dusun Langkoa.

Drs. Hamzah Pasu (Satgas UIN Alauddin Makassar Desa Tonasa),

Kehadiran mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar angkatan ke-56 menjadi ikon

atau sarana untuk memperluas kembali jaringan, baik internal maupun eksternal

(Satgas UIN, perangkat Desa Tonasa, dan keluarga besar UIN). Suatu kehormatan

bagi Satgas Desa Tonasa karena telah kedatangan mahasiswa KKN UIN Alauddin

Panorama Desa Tonasa |100


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Makassar yang bertujuan untuk menyelesaikan salah satu mata kuliah dengan jumlah

4 SKS atau istilah kerennya Kuliah Kerja Nyata (KKN).

BerKKN di Desa Tonasa bukan hanya masalah menyelesaikan tugas dari

dosen pembimbing dan program kerja desa, tetapi lebih kepada menjalin hubungan

manis antara adik-adik mahasiswa dengan masyarakat, agar mahasiswa juga dapat

merasakan suka dan duka kehidupan yang bisa menjadi energi positif atau motivasi

menuju masa depan yang cerah. Dengan berKKN, mahasiswa juga dapat merasakan

menjalani kehidupan di tempat yang memiliki keterbatasan sarana dan prasarana

seperti kurangnya jaringan selular. Namun selain harus merasakan suka duka

kehidupan, mahasiswa juga dapat merasakan nikmatnya nuansa pegunungan

pedesaaan secara cuma-cuma alias gratis dan masih banyak kesenangan lain yang

bisa dirasakan saat berKKN. Semua itu bisa menjadi kenangan yang indah dan tak

terlupakan. Selamat jalan adik-adikku tersayang, terus semangat menyelesaikan sisa

tugas kuliah demi menyandang gelar sarjana.

Ramli Umar S.Pdi. (Imam Desa Tonasa), Saya selaku imam Desa Tonasa

merasa sangat senang dengan kedatangan mahasiswa KKN dari UIN Alauddin

Makassar karena banyak membantu khususnya dalam bidang keagamaan seperti

mengajar mengaji anak – anak, mengajar adzan, mengajar shalat. Sekecil apapun

yang dlakukan mahasiswa KKN saya sangat hargai, karena telah menyumbangkan

tenaganya untuk pembinaan TPA di Desa Tonasa. Saya sendiri berpesan kepada

mahasiswa KKN agar tidak melupakan Desa Tonasa, meskipun KKN selama 2 bulan

telah berlalu, Namun silaturahmi pada masyarakat harus tetap terjalin.

Panorama Desa Tonasa |101


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Hendrik Stevanus (Tokoh Pendeta Desa Tonasa), Puji Tuhan Yesus saya

selaku masyarakat nasrani di Desa Tonasa merasa bangga dan berterima kasih

kepada mahasiswa KKN-56. Karena meskipun kami berbeda agama mereka tidak

sungkan untuk menjalin silaturahmi dengan kami masyarakat kristiani Desa Tonasa.

Saya bangga dengan mahasiswa KKN-56 karena mereka mampu

mengimplementasikan toleransi sesama umat beragama.

Jamaluddin S.H. (Anggota BPD Desa Tonasa), Saya selaku anggota BPD

Desa Tonasa sangat menghargai mahasiswa KKN yang telah datang bermasyarakat

di Desa Tonasa dan saya sangat mengakui bahwa mahasiswa KKN UIN Alauddin

Makassar sangat mengedepankan gotong royong sehingga kami masyarakat Desa

Tonasa merasa seperti keluarga sendiri dengan mahasiswa KKN. Saya doakan

semoga kalian semua mahasiswa KKN yang telah datang di Desa Tonasa dapat

meraih kesuksesan sesuai dengan apa yang diinginkan. Terus belajar dan jangan

sombong serta tetaplah bermasyarakat.

Amrullah S.E. (Tokoh Pemuda dan Ketua GPA Tombolo Pao), Hidup

bersama ke-30orang mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar mengajarkan bahwa

perbedaan memberikan warna dalam hidup. Keseharian mereka dengan segala

macam karakter dan problem menunjukkan bahwa mereka juga tengah berproses.

Sebuah kebahagiaan lain memiliki mereka sebagai keluarga terlepas dari masalah

kesehariannya dirumah. Aktivitas sehari-hari mereka yang kadang perlu diingatkan

seperti menjadi alarm lain buat saya sebagai saudara untuk saling mengingatkan.

Semoga pengalaman selama 2 bulan di Desa Tonasa, makan bersama, tertawa,

Panorama Desa Tonasa |102


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

liburan, saling menggoda, mengajar adik-adik TPA mengaji, mengajar di sekolah dan

lain-lain akan menjadi kenangan yang terus membekas dan mengikat kita untuk

saling mengingat. Salam kompak dari para pemuda Desa Tonasa.

Dg. Tayang (Tokoh Masyarakat), Saya selaku tokoh masyarakat di Desa

Tonasa, tidak dapat mengungkapkan banyak kata, yang jelas bagi saya

mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar bagus, bagus dan bagus. Hanya itu

yang dapat saya ungkapkan, intinya semua mahasiswa KKN dari UIN

Alauddin Makassar baik yang kemarin angkatan lalu maupun yang sekarang

ini sangat bermasyarakat. Semoga kalian semua menjadi apa yang kalian

inginkan, mendapat pekerjaan yang baik serta dapat berguna bagi sesama.

Keluarga besar SDN Tonasa Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa

dalam rangka menyelesaikan pendidikan anak-anak kita diperguruan tinggi baik

swasta maupun negeri, mereka harus melewati beberapa jenjang atau fase termasuk

yang mereka laksanakan di desa kami yaitu kegiatan kuliah kerja nyata. Adapun

keberadaan KKN UIN angkatan 56 di desa Tonasa kecamatan Tombolo Pao ini

menurut kami sangat baik sebab disamping membantu membenahi kegiatan-kegiatan

kemasyarakatan di desa ini seperti bakti sosial, membina anak-anak TPA,

mengadakan berbagai lomba dalam bidang olahraga dan keagamaan, mereka juga

terjun langsung membantu kami di sekolah-sekolah. Jadi menurut kami, kegiatan

seperti ini patutlah kita dukung agar kelak mereka dapat lebih peka dan jeli meniti

masa depannya berbekalan pengalaman yang mereka dapatkan selama ber-KKN di

Panorama Desa Tonasa |103


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

desa-desa. Harapan kami semoga mereka semua sukses dan tidak melupakan desa

tempat mereka ber-KKN, meskipun keberadaannya terpencil si dataran tinggi.

C. Biografi dan Testimoni Penulis

Wawan Roesandy, sering di panggil Wawan. Anak ketiga

dari tiga bersaudara dari pasangan suami istri Waris Dg.

Tompo dan Hasniah Dg. Bollo. Lahir di Ujuang Pandang 19

Agustus 1993. Dia mengawali pendidikannya di TK Kuncup

Mekar Makassar, Kemudian lanjut SMP Negeri 4

Sungguminasa tahun 2004, Kemudian lanjut di SMK Negeri 2

Makassar tahun 2009, Kemudian lanjut di UIN Alauddin Makassar pada tahun 2013

dengan mengambil jurusan Hukum Pidana & Ketatanegaraan di Fakultas Syariah dan

Hukum.

KKN (Kuliah Kerja Nyata) program perkuliahan ini sangat baik untuk para

mahasiswa karena melalui program ini mahasiswa betul – betul diarahkan untuk

menyalurkan pengetahuan mereka kepada masyarakat desa. Program ini sangat

memberikan manfaat baik bagi mahasiswa karena mahasiswa akan sangat

mendapatkan pelajaran nilai – nilai kehidupan dari masyarakat desa. Selain

bermanfaat bagi mahasiswa program ini bermanfaat juga bagi masyarakat desa

karena masyarakat akan mendapat pengetahuan dan inovasi baru dari para

mahasiswa KKN.

Ryan Nurfitrah, sering di panggil Ryan. Dia anak pertama dari

tiga bersaudara dari pasangan suami istri Aipda Asri A. Rani dan

Panorama Desa Tonasa |104


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Rajmiaty R. Lahir pada 03-03-1995 SIDRAP. Dia mengawali pendidikannya di TK

Sahareng yang beralamat di kabupaten Takalar kec. Pol-Ut, Kemudian lanjut pada

SD Lerekang yang beralamat di kabupaten Takalar kec. Pol-Ut, Kemudian lanjut

pada SMP neg.1 POLUT yang beralamat di kabupaten Takalar kec. Pol-Ut,

Kemudian lanjut pada SMA neg.1 TAKALAR yang beralamat di kabupaten Takalar

kec. Pattallassang, Kemudian lanjut pada salah satu universitas di ternama di kota

Makassar yaitu UIN ALAUDDIN MAKASSAR dan mengambil jurusan ILMU

hukum pada fakultas SYARIAH & HUKUM.

Kuliah kerja nyata atau di singkat KKN sangat bermanfaat bagi para

mahasiswa karna di sana mereka bisa langsung terjun ke lapangan dan bersosialisasi

dengan orang yang baru mereka kenali, kemudian berperan membantu

mengembangkan desa dengan program kerja mereka, dengan 2 bulan masa KKN

pada kec.Tombolo pao des.Tonasa dus.Manggottong telah merubahnya menjadi

mahasiswa yang cukup aktif.

Khaerul Risky, sebutan harian ikki biasa juga dipanggil eru ,

lahir pada tanggal 06 desember 1995 ,cikoro tepatnya kec

tompobulu, kab, Gabrarowa.Penulis merupakan anak terakhir

dari enam bersodara dari pasangan H. Syamsuddin dan Hj.

Muliati. Penulis memulai pendidikan pertamanya di SD Impres

Malakaji kemudian lanjud ke MTS Lembangbu’ne lanjud ke SMA NEGERI 1

TOMPO BULU dan sekarang berganti nama menjadi SMA negeri 7 Gowa. Setelah

itu penulis melanjudkan studynya di salasatu Universitas negeri yang ada di

Panorama Desa Tonasa |105


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Makassar yaitu Universitas islam Negeri alauddin Makassar. Sejak tahun 2013 dan

mengambil jurusan Ilmu Politik.

Kuliah kerja nyata atau sering di singkat KKN merupakan salah satu mata

kuliah wajib untuk memenuhu persayratan lulus/selesai untuk menyandang gelar S,1.

KKN merupakan wadah atau jalan untuk lansung berbaur kepada masyarakat atau

mengabdi kepada masyarakat

Muh. Abrar, biasa dipanggil Abrar, lahir di desa

RANTEBARU, 17 JUNI 1996. Anak bungsu dari tiga

bersaudara. Pendidikan pertama di MADRASAH

IBTIDAIYAH lanjut SMP Negeri 1 RANTEANGIN dan

kemudian lanjut SMKN 3 MAKASSAR. Setelah tamat

kemudian melanjutkan pendidikan di Universaitas Islam Negeri Makassar, sejak

tahun 2013 mengambil jurusan MANAJEMEN fakultas ekonomi dan bisnis islam

Semoga dengan mengambil jurusan ini dapat menjadi jembatan untuk menggapai

cita-cita yang diridhoi oleh Allah SWT.

Menjadi salah satu peserta KKN angkatan 56 UIN Alauddin Makassar,

tepatnya di dusun mangottong, desa Tonasa, kabupaten Gowa menjadi pengalaman

yang tidak terlupakan. Dengan mengikuti KKN ini menjadi salah satu pembelajaran

yang memberi kesan yang tak bisa dilupa, dimana dengan ber-KKN secara pribadi

dapat melatih kepribadian dan mengasah ke-ilmuan yang ada di

Panorama Desa Tonasa |106


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

bangku perkuliahan kemudian dapat diterapkan dan diaplikasikan dimasyarakat.

Kesan saya itu terutama ketika bagaimana kita selaku mahasiswa KKN diterima

dengan baik oleh masyarakat dan dapat bekerjasama serta belajar banyak dan banyak

belajar yang utamanya dari masyarakat.

Riezky Mauldyah, di panggil Kiki. Lahir Di Soppeng,02 Agustus 1995. Yang

merupakan anak kedua dari lima bersaudara dari pasangan Azis dan Suraida.

Pendidikan pertama SD inpres Malengkeri II Makassar. Kemudian lanjut di SMPN 1

Watansoppeng, Kemudian lanjut di SMKN 1 Makassar . Setelah selesai dari SMKN

1 Watansoppeng melanjutkan perkuliahan di Universitas Islam Negeri Alauddin

Makassar, Sejak tahun 2013 mengambil Jurusan Ilmu Ekonomi di Fakultas Ekonomi

Dan Bisnis Islam . Mudah mudahan dengan mengambil jurusan ini dapat menjadi

jembatan untuk menggapai cita-cita yang di Ridhoi Oleh Allah SWT.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib di

ikuti oleh setiap mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, dalam

kurun waktu dua bulan. KKN merupakan pada dasarnya sebagai wadah pegabdian

bagi Mahasiswa kepada masyarakat, sesuai dengan keahlian dan disiplin ilmu yang

di miliki oleh masing masing mahasiswa. Dalam kurun waktu dua bulan KKN di

Desa Tonasa dusun Mangottong , membuka mata kami bahwa kehidupan masyarat di

desa jauh berbeda dengan pekotan, mulai dari masyarakat, perekonomian, serta sosial

budaya.

Resky Yulianti, sebutan harian Ui’ , lahir pada tgl 29 Juli 1995 di

Sebuah Desa, tepatnya Kec. Rilau Ale kab. Bulukumba. Dia

Panorama Desa Tonasa |107


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

merupakan anak pertama dari 3 bersaudara dari pasangan Alm. A. Abd Rahman dan

Darmawati. Dia Mengawali pendidikanya di TK Handayani Palampang, Lanjut di

SMP 01 Bulukumpa, Setelah itu Melanjutkan di SMA 01 Rilau Ale. Setelah Lulus

SMA dia melanjutkan studynya di salah satu Universitas Negeri yang ada di

Makassar yaitu Universitas Islam Negeri alauddin Makassar. Sejak tahun 2013 dan

mengambil jurusan Teknik Perencanaan Wilayah Dan Kota.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib di

ikuti oleh setiap mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, dalam

kurun waktu dua bulan. KKN merupakan pada dasarnya sebagai wadah pegabdian

bagi Mahasiswa kepada masyarakat, sesuai dengan keahlian dan disiplin ilmu yang

di miliki oleh masing masing mahasiswa. Dalam kurun waktu dua bulan KKN di

Desa Tonasa dusun Mangottong , membuka mata kami bahwa kehidupan masyarat di

desa jauh berbeda dengan pekotan, mulai dari masyarakat, perekonomian, serta sosial

budaya.

Asmadi, biasa di panggil madi, lahir di tingkayu, 22 februari

1994. Anak bungsu dari tiga bersaudara dari pasangan H.

Aras Hj. Mariam. Pendidikan pertama di SD Negeri wia-

Wia kolaka timur lanjut Mts as’adiyah sengkangdan

kemudian lanjut ke MDIA Bontoala makassar. Setelah tamat

kemudian melanjutkan pendidikan di Universaitas Islam Negeri Makassar, sejak

tahun 2013 mengambil jurusan ilmu politik fakultas ushuluddin filsafat dan politik.

Panorama Desa Tonasa |108


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Semoga dengan mengambil jurusan ini dapat menjadi jembatan untuk menggapai

cita-cita yang diridhoi oleh Allah SWT.

Menjadi salah satu peserta KKN angkatan 56 UIN Alauddin Makassar,

tepatnya di dusun Parang Bobbo, desa Tonasa, kabupaten Gowa menjadi pengalaman

yang tidak terlupakan. Dengan mengikuti KKN ini menjadi

salah satu cara kita belajar bergaul dengan masyarakat cara

melatih keterampilan bersosialisasi dengan lingkungan baru.

Kita dituntut untuk sebisa mungkin menerapkan ilmu yang

didapat selama dibangku perkuliahan

Alif Sulfakar, biasa di panggil Accung, lahir di Jeneponto, 24 April 1996. Anak

bungsu dari tiga bersaudara dari pasangan Drs. A. Ali Akbar M.Si & Rahmatia Syam

S.E. Pendidikan pertama di SD Inpres 227 Romanga lanjut SMP Negeri 1 Binamu

dan kemudian lanjut SMA 1 Binamu Kab, Jeneponto. Setelah tamat kemudian

melanjutkan pendidikan di Universaitas Islam Negeri Makassar, sejak tahun 2013

mengambil jurusan Ilmu Hukum fakultas Syariah & Hukum. Semoga dengan

mengambil jurusan ini dapat menjadi jembatan untuk menggapai cita-cita yang

diridhoi oleh Allah SWT.

Menjadi salah satu peserta KKN angkatan 56 UIN Alauddin Makassar,

tepatnya di dusun Parang Bobbo, desa Tonasa, kabupaten Gowa menjadi pengalaman

yang tidak terlupakan. Dengan mengikuti KKN ini menjadi salah satu pembelajaran

yang memberi kesan yang tak bisa dilupa, dimana dengan ber-KKN secara pribadi

dapat melatih kepribadian dan mengasah ke-ilmuan yang ada di bangku perkuliahan

Panorama Desa Tonasa |109


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

kemudian dapat diterapkan dan diaplikasikan dimasyarakat. Kesan saya itu terutama

ketika bagaimana kita selaku mahasiswa KKN diterima dengan baik oleh masyarakat

dan dapat bekerjasama serta belajar banyak dan banyak belajar yang utamanya dari

masyarakat.

Nasruddin, di panggil Nas. Lahir di Mattirowalie, 20 Juni 1996.

Yang merupakan anak ke empat dari pasangan Alm.Abd Latief

dan Nawa. Pendidikan pertama SD 58 ULO, kemudian lanjut di

SMP Negeri 2 Tellusiattinge, kemudian lanjut di SMA Negeri 1

Tellusiattinge yg sekarang menjadi SMA Negeri 14 Bone. Setelah tamat di SMA

Negeri 14 Bone melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Alauddin Makassar,

sejak tahun 2013 mengambil Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan

Teknologi. Mudah mudahan dengan mengambil jurusan ini dapat menjadi jembatan

untuk menggapai cita-cita yang di Ridhoi Oleh Allah SWT.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib di

ikuti oleh setiap mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, dalam

kurun waktu dua bulan. KKN merupakan pada dasarnya sebagai wadah pegabdian

bagi Mahasiswa kepada masyarakat, sesuai dengan keahlian dan disiplin ilmu yang

di miliki oleh masing masing mahasiswa. Dalam kurun waktu dua bulan KKN di

Desa Tonasa dusun Parangbobbo, membuka mata kami bahwa kehidupan masyarat

di desa jauh berbeda dengan pekotan, mulai dari masyarakat, perekonomian, serta

sosial budaya.

Panorama Desa Tonasa |110


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Moh. Rean Harsono Putra, biasa dipanggil Rean. Lahir di daehar toli-toli, 04

januari 1995. Anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Hafid Harsono dan

Nurtita. Pendidikan pertama SD 10, lanjut di SMP Negri 1 dan kemudian lanjut di

SMK Suakarya setelah tamat di SMK selanjutnya melanjutkan di pendidikan tinggi

UIN Alauddin makassar, sejak tahun 2013 di jurusan perbandingan mashab dan

hukum di fakultas syariah dan hukum. Mudah mudahan dengan mengambil jurusan

ini dapat menjadi jembatan untuk menggapai cita-cita yang di Ridhoi Oleh Allah

SWT.

Menjadi salah satu peserta KKN angkatan 56 UIN Alauddin Makassar,

tepatnya di dusun Parang Bobbo, desa Tonasa, kabupaten Gowa menjadi pengalaman

yang tidak terlupakan. Dengan mengikuti KKN ini menjadi salah satu cara melatih

keterampilan bersosialisasi dengan lingkungan baru. Kita dituntut untuk sebisa

mungkin menerapkan ilmu yang didapat selama dibangku perkuliahan.

Jamaluddin, biasa disapa Jamal. Lahir di Bone, 19 November

1993. Anak Sulung dari empat bersaudara dari pasangan Saimin

dan Hj. Resmi. Pendidikan pertaman di SD Negeri 116 Timurung,

lanjut di SMP Negeri 5 Ajangale dan kemudian kejenjang

selanjutnya SMA Negeri 1 Ajangale yang sekarang berganti nama

SMA Negeri 4 Bone. Setelah tamat di SMA Negeri 4 Bone melanjutkan pendidikan

di Universitas Islam Alauddin Makassar, sejak tahun 2012 mengambil jurusan

Matematika Fakultas Sains dan Teknologi. Mudah mudahan dengan mengambil

Panorama Desa Tonasa |111


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

jurusan ini dapat menjadi jembatan untuk menggapai cita-cita yang di Ridhoi Oleh

Allah SWT.

Menjadi salah satu peserta KKN angkatan 56 UIN Alauddin Makassar,

tepatnya di dusun Parang Bobbo, desa Tonasa, kabupaten Gowa menjadi pengalaman

yang tidak terlupakan. Dengan mengikuti KKN ini menjadi salah

satu cara melatih keterampilan bersosialisasi dengan lingkungan

baru. Kita dituntut untuk sebisa mungkin menerapkan ilmu yang

didapat selama dibangku perkuliahan.

Muh. Fuad Umaryadi Yusrin, akrab dipanggil Fuad/Umar,

Lahir di Takalar 23 Desember 1995. Anak pertama dari empat bersaudara. Ia adalah

anak dari pasangan Muh Yusrin Razak dan St. Maryawati. Mengawali pendidikan di

SD INPRES 133 PARI’RISI, kemudian melanjutkan sekolah di SMPN 02

TAKALAR, selanjutnya di SMAN 02 TAKALAR. Sekarang ia mahasiswa aktif di

UIN Alauddin Makassar, Fakultas Syariah dan Hukum, Jurusan Ilmu Hukum.

Ber-KKN di Desa Tonasa tepatnya di Dusun Parangbobbo adalah sebuah

berkah tersendiri, dimana kita membangun relasi dengan orang-orang baru. Dengan

mengikuti KKN ini menjadi salah satu cara kita belajar bergaul dengan masyarakat

cara melatih keterampilan bersosialisasi dengan lingkungan baru.

Irwansyah, Lahir di Bima, 10 Februari 1995. Diamanahkan sebagai

koordinator desa Tonasa KKN 56 UIN Alaudddin Makasar. Ia

memandang KKN sebagai wadah mengabdikan diri dalam

masyarakat dengan sebenar-benarnya. Sehingga memberikan yang

Panorama Desa Tonasa |112


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

terbaik kepada masyarakat adalah hal yang wajib baginya melalui komunikasi dan

interaksi yang baik.

Irfan Ramadhan, Lahir di Jeneponto dari pasangan Nurdin dan Bunga pada 23 Mei

1995. Futsal dan editing video menjadi hal yang ia gemari.Banyak hal berkesan yang

ia dapatkan selama menjalani proses KKN selama dua bulan lamanya. Salah satunya,

mendapatkan hidayah tentangnya haramnya praktik pacaran. Aktif di sosial media

dengan nama akun @dhan4official.

Rachmat Hidayatullah, biasa dipanggil bang bewok. Ia

merupakan kallolo (pemuda) dari Tanah Bugis, yang lahir dari

rahim yang penuh dengan keikhlasan, Kartini nama pemilik rahim

itu. Ia lahir di Watampone pada 8 Oktober 1994. KKN menurutnya

adalah kegiatan yang menuntut dia meniti perjalanan hidup, dan di

ujungnya, Ia menemukan makna kebahagiaan itu. Dapat diintip di akun sosial media

@bang_wok.

Akbar Ali, Lahir di Jeneponto dari pasangan Nurdin dan Bunga

pada 23 Mei 1995. Futsal dan editing video menjadi hal yang ia

gemari.Banyak hal berkesan yang ia dapatkan selama menjalani

proses KKN selama dua bulan lamanya. Salah satunya,

mendapatkan hidayah tentangnya haramnya praktik pacaran. Aktif di sosial media

dengan nama akun @dhan4official.

Sri Wahyuningsih, Lahir di Tombolo, 10 Juli 1995 dari pasangan

Jabbar Sitonra dan Fatmawati. Baginya KKN adalah satu halaman

Panorama Desa Tonasa |113


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

baru dalam cerita hidupnya, karena berkesan sehingga tertinggal di bilik hati. Nunik

atau Nu’ begitu ia disapa, dapat dihubungi melalui akun sosial media di @jsnunik_

atau melalui email di jsnunik@gmail.com.

Nurul Kusuma Wardaniyah, akrab dipanggil Nurul.

Merupakan dara kelahiran Barru, 10 Februari 1995.Saat ini

tercatat sebagai mahasiswa Pendidikan Biologi, Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan. Cuti karena sakit menjadi alasannya

terlambat menjalani proses KKN. Namun baginya, menjalani KKN di semester

sembilan bukanlah kegagalan. Sehingga maksimal dalam berusaha selalu menjadi

prinsip yang ia junjung. Untuk berinteraksi, silahkan mengunjungi di Instagramnya,

@nurulkw__.

Usman Ali, biasa dipaggil Usman, lahir di jeneponto, 14 april

1995. Anak k2 dari 4 bersaudara. Saya adalah anak dari pasangan

M. Ali dan Hasna Mengawali pendidikan di SDI Impres 242

Kanang-Kanang, kemudian melanjutkan ke MTs DDI

Mattoanging Bantaeng selanjutnya di SMAN 1 Bantaeng.

Sekarang, Saya adalah mahasiswa aktif di UIN Alauddin Makassar mengambil

jurusan Ilmu Politiks fakultas Politik, Ushuluddin, dan Filsafa. Semoga Berkah

Amiiiinnn......

BerKKN di Desa Tonasa tepatnya di Dusun Buki adalah sebuah berkah

tersendiri, bagaimana tidak lingkungan dengan udara yang dingin mampu

terhangatkan dengan senyuman yang terpancarkan dari masyarakat Buki. Meskipun

Panorama Desa Tonasa |114


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

mayoritas penduduk Buki bukan native atau berasal dari berbagai daerah itu tidak

mengurangi solidaritas masyarakat di Dusun tersebut.

A. Lutfian, dipanggil Ian. Lahir di Bulukumba, 7 Maret 1995.

Anak dari pasangan A. Hasna dan A. Syamsuddin. Mengawali

pendidikan di SDN 1 Bulukumba, selanjutnya SMP 01 dan SMA

01 Bulukumba. Sekarang ia adalah mahasiswa aktif di fakultas

syariah dan hukum jurusan Hukum pidana dan ketatanegaraan.

BerKKN di Desa Tonasa tepatnya di Dusun Buki adalah sebuah berkah

tersendiri, bagaimana tidak lingkungan dengan udara yang dingin mampu

terhangatkan dengan senyuman yang terpancarkan dari masyarakat Buki. Meskipun

mayoritas penduduk Buki bukan native atau berasal dari berbagai daerah itu tidak

mengurangi solidaritas masyarakat di Dusun tersebut.

Wahyudi Zam, di panggil Ewa, Lahir di bontocinde, 25 juni

1995. Anak dari pasangan Zyamsualam dan Hj. St. Marliah.

Mengawali pendidikan di TK Andika, selanjutnya SDN

CENTRE 01 Patalassang, SMPN 2 TAKALAR, SMAN 1

TAKALAR. Dan sekarang ia adalah mahasiswa aktif di UIN

Alauddin Makassar mengambil konsentrasi ilmu hukum.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib di

ikuti oleh setiap mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, dalam

kurun waktu dua bulan. KKN merupakan pada dasarnya sebagai wadah pegabdian

bagi Mahasiswa kepada masyarakat, sesuai dengan keahlian dan disiplin ilmu yang

Panorama Desa Tonasa |115


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

di miliki oleh masing masing mahasiswa. Dalam kurun waktu dua bulan KKN di

Desa Tonasa dusun Buki, membuka mata kami bahwa kehidupan masyarat di desa

jauh berbeda dengan pekotan, mulai dari masyarakat, perekonomian,

serta sosial budaya.

Anwar Sadat, di panggil Sadat. Lahir di Pamboang, 2 Mei 1994.

Yang merupakan anak ke empat dari pasangan Suharli dan Sulaeha.

Pendidikan pertama di TK Pertiwi Galung-galung, kemudian lanjut di SD Inpres 25

Galung-galung, kemudian lanjut di SMP PPM Al-ikhlash Lampoko, lanjut ke SMA

PPM Al-ikhlash. Setelah tamat di SMA PPM Al-Ikhlash melanjutkan pendidikan di

Universitas Islam Alauddin Makassar, sejak tahun 2013 mengambil jurusan Ekonomi

Islam Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam. Mudah mudahan dengan mengambil

jurusan ini dapat menjadi jembatan untuk menggapai cita-cita yang di Ridhoi Oleh

Allah SWT. Amin Ya Robbal Alamin.

KKN merupakan pada dasarnya sebagai wadah pegabdian bagi Mahasiswa

kepada masyarakat, sesuai dengan keahlian dan disiplin ilmu yang di miliki oleh

masing masing mahasiswa. Dalam kurun waktu dua bulan KKN di Desa Tonasa

dusun Buki, membuka mata kami bahwa kehidupan masyarat di desa jauh berbeda

dengan pekotan, mulai dari masyarakat, perekonomian, serta sosial budaya.

Ummu Khaerah Irsyam, akrab di panggil Ummu, lahir di Barru,

23 Juni 1996. Anak ketiga dari enam bersaudara. Ia adalah anak

dari pasangan H. Irhamuddin Syam dan Hj. Suharti. Mengawali

pendidikan di SDI Mattirowalie Barru, kemudian melanjutkan ke

Panorama Desa Tonasa |116


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

SMPN 1 Barru selanjutnya di SMAN 1 Barru. Sekarang, ia adalah mahasiswi aktif di

UIN Alauddin Makassar mengambil jurusan pendidikan bahasa inggris fakultas

tarbiyah dan keguruan. Ia adalah penikmat sastra sehingga di waktu senggangnya, ia

akan menulis sajak-sajak ataupun kutipan-kutipan berdasarkan fenomena kehidupan

yang ia saksikan.

Melaksanakan kuliah kerja nyata di desa Tonasa tepatnya di dusun Buki

merupakan salah satu pengalaman yang paling mengesankan, berbaur dengan orang-

orang baru, belajar hal-hal baru serta belajar menjadi pribadi dewasa ketika

menghadapi masalah.

Fitriani M, biasa dipanggil Fitri,lahir dipandang timur 11

januari 1995. Anak ke-3 dari 3 bersaudara. Saya adalah anak

dari pasangan bapak Muhiddin dan Ibu St. Sawalia. Mengawali

pendidikan di SD INPRES 87 UJUNG, kemudian melanjutkan

sekolah di SMPN 2 PASIMASUNGGU TIMUR selanjutnya

diSMAN 1 Pasimasunggu Timur. Sekarang saya mahasiswa aktif di UIN

ALAUDDIN MAKASSAR mengambil jurusan Ilmu Hukum di Fakultas SYARI’AH

DAN HUKUM. Semoga berkah, AMIN

BerKKN diDesa Tonasa tepatnya didusun Buki merupakan salah satu

pengalaman yang paling mengesankan.Berbaur dengan orang baru, belajar hal-hal

baru dengan masyarakat desa Tonasa khususnya dusun Buki.

Muh. Adnan, di panggil Adnan . Lahir Di Makassar , 17 Mei

1995. Yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara dari

Panorama Desa Tonasa |117


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

pasangan As’ad dan Hadrawati. Pendidikan pertama SD 001 Polewali, Kemudian

lanjut ke SMP pesantren IMMIM Makassar sampai selesai. Kemudian lajut

pedidikan di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Sejak tahun 2013

mengambil jurusan Syari’ah Dan Hukum . Mudah mudahan dengan mengambil

jurusan ini dapat menjadi jembatan untuk menggapai cita-cita yang di Ridhoi Oleh

Allah SWT.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib di

ikuti oleh setiap mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, dalam

kurun waktu dua bulan. KKN merupakan pada dasarnya sebagai wadah pegabdian

bagi Mahasiswa kepada masyarakat, sesuai dengan keahlian dan disiplin ilmu yang

di miliki oleh masing masing mahasiswa. Dalam kurun waktu dua bulan KKN di

Desa Tonasa dusun Tonasa dan,Maroanging membuka mata kami bahwa kehidupan

masyarat di desa jauh berbeda dengan pekotan, mulai dari masyarakat,

perekonomian, serta sosial budaya.

Nurfajar Ramli, biasa di panggil Fajar, Lahir di Ujungpandang

22-04-1995. Anak kedua dari lima bersaudara. Ia adalah anak

dari Mia dan Samsuddin. Sekarang ia mahasiswa aktif di UIN

Alauddin makassar, fakultas syariah dan hukum jurusan ilmu

hukum.

Salahuddin, akrab dipanggil Saldi Lahir di Dompu, 5

maret1995. Anak pertama dari tiga bersaudara. Ia mengawali

pendidikan SD.Negeri 09 woja kemudian lanjut sekolah di

Panorama Desa Tonasa |118


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

MTSN. Kandai dua, dan lanjut MAN KANDAI DUA DOMPU. Sekarang ia

mahasiswa aktif di UIN Alauddin makassar, fakultas usuluddin filsafat dan politik

jurusan ilmu politik.

Khaerunnas, biasa di panggil nas, Lahir di Dompu 21-09-1995.

Anak pertama dari empat bersaudara. Ia adalah adak dari

Atiyah. Samsuddin mengawali pendidikan SD.Negeri 09 woja

kemudian lanjut sekolah di MTSN. Kandai dua, dan lanjut MAN

KANDAI DUA DOMPU. Sekarang ia mahasiswa aktif di UIN

Alauddin makassar, fakultas usuluddin filsafat dan politik.

KKN adalah pengalaman yang terbaik buat saya. Karena lewat program kkn ini

saya telah mempunyai keluarga baru yang sangat jauh dari kampung halaman saya.

Dedi Miswar, biasa dipanggil Dedi merupakan anak kedua dari

pasangan Miswar dan Rahmiati. Lahir di Ujungpandang, 9

september 1995. Pendidikan pertama di SD Inpres 1 Kajuara.

Kemudian lanjut di SMP Negeri 3 Bone. Kemudian Lanjut di

SMA Negeri 3 Bone. Pendidikan saat ini di UIN Alauddin Makassar Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.

KKN merupakan wadah yang sangat baik dari kampus. Karena lewat KKN kita

akan mampu belajar untuk menjadi pribadi yang mandiri dan pribadi yang dapat

berguna bagi orang lain.

Faisal Sabir, akrab disapa ical. Lahir di Makassar, 14 April

1995 yang merupakan anak kedua dari dua bersaudara dari

Panorama Desa Tonasa |119


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

pasangan Muh. Sabir dan Asmawati. Pendidikan pertama di SD Inpres Bangkala 3

Makassar. Kemudian lanjut di SMP Negeri 19 Makassar. Kemudian lanjut di SMA

Negeri 13 Makassar. Dan pendidikan saat ini di UIN Alauddin Makassar Fakultas

Syariah dan Hukum Jurusan Ilmu Hukum.

Ber-KKN di Desa Tonasa tepatnya di Dusun Tonasa adalah hal yang sangat

menyenangkan buat saya. Karena saya sangat banyak mendapatkan hal baru yang

bernilai positif untuk diri saya sendiri maupun untuk orang lain.

Panorama Desa Tonasa |120


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

LAMPIRAN

Lamp. 1. Mahasiswa KKN ikut serta melakukan kerja bakti di kantor Desa Tonasa

Panorama Desa Tonasa |121


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Lamp. 2. Mahasiswa KKN ikut serta bergotong royong dengan masyarakat untuk
melakukan pembenahan jalan di dusun mangottong.

Panorama Desa Tonasa |122


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Lamp. 3. Mahasiswa KKN ikut serta bergotong royong bersama siswa dan guru
dalam kegiatan pembenahan jalan di SDN Satap Tonasa

Panorama Desa Tonasa |123


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Lamp. 4. Mahasiswa KKN ikut serta bergotong royong bersama masyarakat dalam
kegiatan pembenahan jalan di dusun langkoa

Panorama Desa Tonasa |124


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Lamp. 5. Mahasiswa KKN ikut serta bergotong royong bersama masyarakat dalam
kegiatan persiapan dan pelaksanaan pernikahan warga

Panorama Desa Tonasa |125


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Lamp. 6. Mahasiswa KKN ikut serta bergotong royong bersama masyarakat untuk
membantu pembangunan rumah warga

Panorama Desa Tonasa |126


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Lamp. 7. Mahasiswa KKN ikut serta bergotong royong bersama masyarakat dalam
kegiatan pembenahan jembatan

Panorama Desa Tonasa |127


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Lamp. 8. Mahasiswa KKN ikut serta bergotong royong bersama masyarakat dalam
kegiatan penanaman bunga

Panorama Desa Tonasa |128


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Lamp. 9. Mahasiswa KKN ikut serta bergotong royong bersama masyarakat dalam
kegiatan bersih mesjid

Panorama Desa Tonasa |129


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Lamp. 10. Mahasiswa KKN ikut serta dalam kegiatan peringatan Maulid Nabi
Muhammad SAW yang di adakan oleh pemerintah Desa Tonasa

Panorama Desa Tonasa |130


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Lamp. 11. Mahasiswa KKN dan Satgas UIN Alauddin Makassar Desa Tonasa ikut
serta dalam kegiatan Majelis Ta’lim Desa Tonasa

Panorama Desa Tonasa |131


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Lamp. 12. Mahasiswa KKN ikut serta dalam kegiatan Jum’at Ibadah Desa Tonasa

Panorama Desa Tonasa |132


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Lamp. 13. Publikasi Kegiatan Mahasiswa KKN Angkatan 56 UIN Alauddin


Makassar di Desa Tonasa

http://edukasi.rakyatku.com/read/78399/2017/12/17/kkn-uin-di-dusun-balang-buki-
gowa-gelar-seminar-pendidikan
http://www.harianamanah.com/berita-jaga-semangat-cinta-islam-kkn-uin-56-tonasa-
gelar-festival-anak-saleh
http://www.harianamanah.com/berita-30-mahasiswa-kkn-uin-selesaikan-pengabdian-
di-masyarakat
https://makassar.terkini.id/potensi-wisata-panorama-dusun-balangbuki-gowa/

Panorama Desa Tonasa |133


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Panorama Desa Tonasa |134


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Panorama Desa Tonasa |135


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Panorama Desa Tonasa |136


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Panorama Desa Tonasa |137


Seri Laporan Mahasiswa KKN Ang. 56 Desa Tonasa 2017-2018

Panorama Desa Tonasa |138

Anda mungkin juga menyukai