tinggi
yang
menyelenggarakan
jenjang
S-1,
civitas
maupun
pengelompokan
mahasiswa
yang
bersifat
dengan
segala
interdisipliner,
(2)
Mempunyai
bobot
akademik
SKS/
konsekuensinya,
(3)
(4)
SKS
kelestarian
lingkungan
hidup.
Memperhatikan
karakteristik
ditekankan pada mahasiswa KKN agar image masyarakat bahwa KKN membawa
dana yang besar untuk mengembangkan masyarakat dapat dihindari.
D. Pengorganisasian Kegiatan KKN
Pada umumnya pelaksanaan kegiatan KKN dibawah kordinasi LPPM, yang telah
melakukan perencanaan secara matang meliputi ;
a. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan lapangan dilakukan atas dasar pemikiran akan
pentingnya pengenalan wilayah pengabdian dan sosialisasi yang baik terhadap
pihak-pihak yang terkait dengan KKN, seperti masyarakat, kepala desa, camat
maupun pejabat pemerintah dan instansi lain. Pengenalan wilayah yang baik akan
sangat membantu kedalaman dan keluasan pandangan para pengelola / DPL dan
mahasiswa pada tahap pembekalan.
Sedang proses sosialisasi yang berjalan baik, akan menentukan kesiapan
masyarakat dan wilayah pengabdian. Pengalaman menunjukan bahwa persoalan
menempatkan mahasiswa / memondokkan dan bantuan biaya hidup dapat
dikompromikan sejak awal sehingga tidak terjadi benturan dikemudian hari.
b. Tahap Pembekalan
Tahap pembekalan diadakan guna mempersiapkan mahasiswa agar dapat
melaksanakan KKN dengan baik dan benar, sehingga dapat tercapai tujuan yang
direncanakan. Materi pembekalan diarahkan kepada penambahan kemampuan,
pengetahuan dan keterampilan mahasiswa yang di modivikasi dengan penjajakan
lokasi dan kejadian wilayah yang meliputi potensi dan masalah-masalah yang
memungkinkan untuk diatasi selama KKN.
c. Tahap Pelaksanaan
Rancangan program kerja yng telah disusun pada saat pembekalan, perlu
disesuaikan dengan kondisi lokasi KKN. Oleh sebab itu, kesempatan awal ini
dipergunakan untuk mematangkan program kerja, apalagi dipacu dengan
keharusan untuk membicarakannya dengan unsur-unsur dalam masyarakat,
sehingga program tersebut selaras dengan program pemerintah setempat maupun
sejalan dengan kebutuhan riil masyarakat. Secara ringkas, program kerja KKN
disusun sesuai urutan kegiatan, seperti : ( 1 ) Pengumpulan data / observasi
lapangan, ( 2 ) Analisa situasi lokasi, ( 3 ) Perumusan masalah, ( 4 ) Penentuan
tujuan program kerja, dan (5 ) Penyusunan rencana kerja.
Pelaksanaan program kerja oleh mahasiswa peserta KKN tidak lain adalah
menjalankan rencana kegiatan yang sudah disusun dengan keterlibatan aktif
unsur-unsur masyarakat maupun kerjasama dengan pemerintah setempat. Kunci
keberhasilan dipengaruhi oleh pendekatan sosial, motivasi, dinamisasi, dan
partisipasi.
d. Tahap akhir KKN
Tahap akhir KKN dilakukan evaluasi yang meliputi : evaluasi prestasi
mahasiswa KKN dan evaluasi program KKN
Tantangan dan Permasalahan
Pada masa akhir ini ada pro dan kontra terhadap pelaksanaan KKN,
terlepas dari filosofi KKN itu sendiri. Namun demikian, ada hal-hal yang perlu
dicermati berkaitan dengan isu yang muncul akhir-akhir ini, seperti :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
agar mampu
TEAMWORK
Oleh: Arisul Ulumuddin
Kau yang disana yang berjiwa lemah, mendekat padaku dan raih tanganku
karena kudisini pantang menyerah. Bersatu kita kuat, bersama kita hebat dan tak
terkalahkan (sebuah syair)
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa masih banyak cara atau ide-ide
yang perlu dilakukan agar bisa menjadi kuat, hebat dan tak terkalahkan, salah
satunya adalah bekerja bersama-sama secara tim. Yang menjadi pertanyaan adalah
mampukah hal ini di lakukan secara maksimal? dengan harapan bisa menjadikan
KKN Posdaya berhasil dengan maksimal.
Dalam kegiatan KKN tidak mungkin kita bisa menyelessaikan kegiatan
atau program dengan sekelompok individu, tetapi harus bersama-sama dalam tim
yang memiliki tujuan yang sama, setiap anggota saling ketergantungan, bekerja
dalam suasana saling percaya, saling memotivasi, dan permasalahan diseelesaikan
secara win-win solution.
Apakah yang dimaksud tim itu? tim merupakan singkatan dari Team
Work, Excellence, Achieving dan Moving Forward.
Teamwork
Teamwork dapat diartikan kerja tim atau kerjasama, teamwork atau kerja
sama tim merupakan bentuk kerja kelompok dengan keterampilan yang saling
melengkapi serta berkomitmen untuk mencapai target yang sudah disepakati
sebelumnya untuk mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien. Harus
disadari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi
satu pribadi untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan
pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi yang paling
populer di tim.
Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling
bergandeng-tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak
menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat
dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim,
beban dibagi untuk satu tujuan bersama.
Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci
kesuksesan dari teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan
ini. Meskipun terjadi perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera
menyingkirkannya terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan
terganggu, bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar belakang divisi yang
berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan. Makanya sangat penting
untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim di atas segalanya.
Dalam sebuah teamwork harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
anggota teamwork harus selalu proaktif, mandahulukan yang utama, selalu mulai
dengan tujuan akhir, berusaha mengerti orang lain sebelum dimengerti orang lain,
selalu bersinergi dengan siapapun, selalu dapat mengembangkan diri pada tujuan
akhir, anggota mampu bekerjasama dengan tim lain.
Perlu diketahui, teamwork yang solid akan mampu memberikan hasil yang
maksimal, tentu karena kerja keras tim yang didukung oleh mahasiswa KKN yang
hebat sebagai anggota tim, sehingga dapat menghasilkan pemikiran-pemikiran
yang hebat, ide-ide yang super, bisa memberikan hasil yang maksimal dan luar
biasa dalam super tim tersebut. Sekiranya seperti itulah pengertian tentang
teamwork yang selama ini sering kita dengarkan dan sering kita bicarakan baik
dalam lingkup kuliah kerja nyata.
Excellence
Excellence dapat diartikan prima, unggul atau keunggulan yang dapat
diartikan sebagai hasil atau output dari proses yang sistematik dan sah atau legal
untuk mendapatkan dan menganalisa informasi mengenai peluang rencana yang
sangat potensial sesuai program KKN Posdaya.
Achieving
Achieving dapat di artikan capai atau mencapai target, ada hal yang perlu
diperhatikan dalam pencapaian target yaitu: mencoba bekerja dengan baik atau
benar, mengekspresikan keinginan untuk bekerja dengan lebih baik. Dengan
demikian dalam membuat program harus dapat diilaksanaan dengan baik.
10
Moving Forward
Moving Forward dapat diartikan bergerak terus-menerus atau melangkah
lebih maju kedepan, bisa juga dijabarkan sebagai suatu usaha yang dilakukan
secara terus-menerus pada suatu program atau usaha tertentu yang bertujuan untuk
melangkah lebih maju dan lebih baik dari saat ini.
Hal ini dapat dicapai atas tujuan bersama, apabila sudah ditetapkan objek
dan targetnya. Ini sangat penting agar seluruh aktifitas yang berhubungan kerja
sama harus kesepahaman gerak dan mempunyai langkah atau ide untuk
direalisasikan bersama. Dalam sebuah tim apabila ada seorang anggota kelompok
ada suatu masalah, maka harus diberitahukan kepada yang lainnya untuk dicarikan
solusi bersama agar mendapatkan langkah dan kerja yang selaras untuk mencapai
tujuan bersama. Mahasiswa KKN harus mampu membuat program/perencanaan
yang baik sesuai dengan ciri khas Posdaya dan dapat dilaksanakan semua anggota
secara bersama-sama dengan niat semangat kebersamaan untuk mencapai tujuan.
Dalam Kuliah Kerja Nyata(KKN), kerjasama antar tim tidak cukup tetapi
melibatkan masyarakat, RT/RW, dusun, kelurahan, kecamatan, sponshorship,
donatur, tokoh masyarakat dari tingkat kecil sampai tingkat kabupaten/kota, dan
pihak universitas(lembaga) sering kali ada permasalahan yang harus dipecahkan.
Dalam penyelesaian permasalahan kita harus melakukan lobby dengan pihakpihak terkait agar program kita dapat terlaksana.
Lobby
Apa sih Lobby itu? Kita sering mendengar orang mengatakan Ngga tau
ya bisa apa ndak?. Aku coba lobby dulu ke orangnya !. Kalo kita tengok di
kamus bahasa Inggris arti dari lobby itu sendiri adalah (1)ruang masuk,
(2)mencoba mempengaruhi. Nampaknya pengertian kedua yang akan kita
bicarakan kali ini.
Jika seseorang merasa tidak melewati jalan yang mulus untuk
mendapatkan keinginannya maka ia akan mencoba menggunakan cara lain yang
seringkali di luar prosedur, ada yang mengatakan itu sebagai bentuk lobby. Jika
ada seseorang mencoba mengubah keputusan orang lain demi tercapai tujuannya
(entah bagaimana caranya), juga ada yang mengatakan itu sebagai bentuk lobby.
11
12
PEMBENTUKAN POSDAYA
Oleh: Drs. Sudargo, M.Si.
13
identifikasi
(pengurus
calon-calon
penggiat
Posdaya
14
Posdaya
(Pos
Pemberdayaan
Keluarga)
adalah
royong
kehidupan
di
masyarakat
berkeluarga,
dalam
dilakukan
membangun
secara
swadaya
terutama
bidang
pendidikan,
kesehatan,
Posdaya tingkat
35000
posdaya,
baik
yang
dibentuk
15
masyarakat
dan
unsur
lembaga
yang
ada
untuk
surat
keputusan
Kepala
Desa/Lurah)
kerja.
Posdaya
yang
baru
terbentuk
sesuai
berkembang,
kebutuhan.
maka
Ketika
berpeluang
Posdaya
untuk
makin
membangun
ringkas
pengembangan
tahap-tahap
Posdaya
berikut :
16
bisa
pembentukan
dilihat
pada
dan
bagan
Raker
Need Assesment
Pelatihan Kader
Tomas
Stimulasi Awal
FGD Desa + RW
MINILOK
POS
DAY
A
POS
DAY
A
KKN Tematik
5 Posdaya
POS
DAY
A
Pengesahan
Kesehatan
Program SKPD
POSDAYA
BERDAYA
Pengisian
Pendidikan
Pengisian
Agama
Pengisian
Ekonomi/
Kewirausahaan
PENGEMBANGAN
NETWORKING
17
Go Field
Posdaya
Pengisian
Lingkungan
KK
di
wilayah
Posdaya
langsung
menjadi
18
Posdaya
sesuai
kompetensinya
masing-masing.
Karena Posdaya adalah sebuah gerakan dengan ciri
khas
bottom
up
program,
yang
menggunakan
lokal
sebagai
sumber
solusi.
serta
Posdaya
lokakarya
sekretaris,
mini.
bendahara,
Biasanya
ketua
ada
koordinator,
bidang
pendidikan,
19
sehingga
yang
menjalankan
Posdaya
mengurus;
kerja;
menyusun
melaksanakan
rencana
program
dan
tersebut;
masyarakat
di
wilayah
Posdaya
secara
selama
masyarakat
masih
terus
melakukan
diperuntukkan
bagi
masyarakat
kurang
20
akan
kemiskinan
berdampak
dan
pada
upaya
peningkatan IPM.
pengentasan
Bidang tersebut
pendidikan
yang
dimaksudkan
adalah
rumah
pintar,
pemberdayaan),
Kompudaya
dan
lain-lain.
(Komputer
Sedangkan
untuk
bidang
Dan
kewirausahaan
menumbuhkan
semangat
dimaksudkan
kerja
produktif
untuk
dan
Form
lomba
posdaya,
posdaya)
21
contoh2
kegiatan
9. Pendamping Posdaya
Ada
beberapa
lembaga
yang
bermitra
dalam
Lurah/Bapak
Kepala
Desa,
PLKB,
penyuluh
semua
gratis
pengabdian
karena
itu
adalah
bagian
dari
Posdaya
yang
baru
berkembang
dan
semakin
Perguruan
tinggi
juga
berkewajiban
mendampingi
pemberdayaan
ini
lebih
sesuai
untuk
22
kontinu
sebagai
pendamping
adalah
unsur
koordinasi
dalam
melaksanakan
kegiatan.
b. Membuat masyarakat jadi lebih siap ketika ada
bantuan, dukungan atau kerjasama dari pihak luar,
karena
sudah
jelas
kegiatan
manajemen
operasionalnya.
c. Muncul ide dan kreativitas masyarakat untuk berbagi
kegiatan pemberdayaan.
d. Pelaksanaan kegiatan bisa berlangsung lebih cepat,
efektif dan efisien.
e. Posdaya mampu mempengaruhi cara pandang dan
menyiapkan
masyarakat
terhadap
bentuk-bentuk
mampu
mendinamiskan
kehidupan
keluarga-keluarga
miskin
yang
ada
di
23
h. Mulai
muncul
kegiatan-kegiatan
ekonomi
di
mulai
dan
menilai
kelestarian
penting
menjaga
lingkungan
dengan
jumlah
berkurangnya
balita
balita
kurang
ke
gizi;
Posyandu;
bertambahnya
oleh
Yayasan
Damandiri
dengan
Posdaya
Pemula,
24
Posdaya
Semi
Mandiri,
acuan
pelaksanaan
dan
acuan
monev
rapat
evaluasi
rutin
Posdaya
yang
tersebut
dengan
baik
untuk
memajukan
PKK
dengan
program
kerjanya
yang
25
bukan
unit
atau
lembaga
profit.
dari
pemerintah
atau
dinas
juga
bisa
merekrut
mahasiswa
sebagai
kegiatan
Posdaya,
misalnya
26
baik.
Modal
utama
untuk
membentuk
suatu
Posdaya
Posdaya
bukanlah
ditujukan
untuk
menjadi
lebih
berpeluang
untuk
tuntasnya
sosialisasi
Posdaya
kepada
salah
persepsi
masyarakat
mengenai
ada
dukungan
sumber-sumber
27
dana
dari
gerakan
pemberdayaan
ekonomi
di
maupun
pembangunan
berbagai
lainnya
untuk
program-program
mengembangkan
pendampingan
dari
Perguruan
Tinggi
promosi
misalnya
dengan
28
mengikuti
Pendahuluan
29
Sasaran utama posdaya bidang pendidikan adalah keluarga dengan anakanak dibawah usia 15 tahun dengan tujuan agar seluruh anak-anak usia
tersebut dapat disekolahkan, baik pada kegiatan PAUD, TK maupun sekolah dasar
dan SMP sebagai bagian wajib belajar.
B.
Pengembangan Posdaya
Permasalahannya
Bidang
Pendidikan
dan
Pemecahan
POS PAUD
Usia dini merupakan usia emas perkembangan. Untuk melejitkan potensi
perkembangan tersebut, setiap anak membutuhkan asupan gizi, perlindungan
kesehatan, pengasuhan, dan rangsangan pendidikan yang sesuai dengan tahap
perkembangan anak. Oleh karena itu, diperlukan bentuk layanan PAUD alternatif
yang lebih terjangkau dalam bentuk Satuan PAUD Sejenis SPS. Salah satu bentuk
SPS adalah layanan PAUD yang diintegrasikan dengan program Bina Keluarga
Balita (BKB) dan Pos Pelayanan terpadu (Posyandu) yang selanjutnya disebut Pos
PAUD. Adanya program Pos PAUD ini sangat mendukung keberhasilan
pengembangan kebijakan kabupaten/kota layak anak. Tujuan program Pos PAUD
itu sendiri adalah:
1. Memberikan model layanan PAUD yang dapat menjangkau masyarakat
luas hingga ke pelosok pedesaan.
2. Memberikan wahana bermain yang mendidik bagi anak-anak usia dini
yang tidak terlayani PAUD lainnya.
3. Memberikan contoh kepada orangtua dan keluarga tentang cara-cara
pemberian rangsangan pendidikan kepada anak untuk dilanjutkan di
rumah.
Adapun beberapa prinsip dasar dalam penyelenggaraan pos PAUD adalah: (1)
berbasis masyarakat, (2) Kesederhanaan baik program, mainan, pengelolaan,
tempat maupun pakaian.
Dalam pembentukan Pos PAUD, ada beberapa hal teknis yang perlu
diperhatikan:
a. Pemilihan posyandu
Kriteria posyandu yang dipilih untuk di integrasikan dengan Pos PAUD
adalah posyandu yang aktif dengan jumlah anak minimal 25 orang anak dan 4
orang kader (pendidik) Pos PAUD.
b. Penyediaan Alat Permainan Edukatif (APE)
c. Koordinasi dengan petugas terkait
Koordinasi untuk memperoleh dukungan dan arahan pembentukan Pos
PAUD. Petugas PAUD terkait atara lain penilik paud/pls sebagai pembina Pos
PAUD, PLKB sebagai pembina BKB, dan puskesmas sebagai pembina
posyandu
d. Pelaporan dan perizinan
30
31
3. Mengacu pada prinsip prinsip asuh, asih, asah sesuai tahapan tumbuh
kembang anak
4. Mendorong anak terus belajar membangun pemahaman tentang sesuatu,
mengeksplorasi lingkungan melalui interaksi dengan lingkungan sekitar
agar ia menemukan konsep akhirnya anak mampu melakukan sesuatu
yg positif dan berharga.
Sedangkan bentuk pelayanan kegiatan BKB seperti: Pertemuan penyuluhan,
Pemantauan perkembangan (KKA), Kunjungan rumah, dan Rujukan.
Secara ekonomi keluarga Balita harus dibantu mendapatkan pelatihan
ketrampilan, dibantu mendapatkan kerja bagi yang belum bekerja, serta
memperoleh kesempatan berusaha atau kesempatan membangun dirinya
menjadi wirausahawan. Kalau keluarga balita sudah mempunyai kerja atau
usaha tetapi belum cukup untuk membina keluarganya, maka Kelompok
Posdaya dapat memberi bantuan peningkatan kemampuan dan ketrampilan
agar keluarga yang bersangkutan bisa bekerja dengan upah yang lebih baik. Atau
keluarga pengusaha kecil itu dibantu dengan peningkatan mutu usahanya, atau
pemasaran sehingga penghasilannya bertambah baik.
Dengan penghasilan yang lebih baik, keluarga dalam Posdaya itu disiapkan
untuk menyegarkan kembali Gerakan Bina Keluarga Balita (BKB), sebagai
gerakan bersama antara pemerintah dan masyarakat. Gerakan Bina Keluarga
Balita bisa menjadi bagian dari Posdaya. Pokja yang mengurusi gerakan Bina
Keluarga Balita bisa mengadakan pertemuan lebih sering untuk
mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) yang dikelola oleh
masyarakat dan tenaga muda yang ada di kampungnya.
Saat anak balita mengikuti kegiatan PAUD, maka orang tua, biasanya ibu
anak-anak batita atau balita itu, diajak mengikuti pelatihan ketrampilan di tempat
yang tidak terlalu jauh dari kegiatan anak-anaknya. Dengan cara itu maka
diharapkan orang tua akan makin maju dalam bidang ekonomi. Apabila pelatihan
sudah cukup memadai, para ibu itu diajak ikut kegiatan magang atau bekerja
dalam usaha-usaha ekonomi produktif di desanya.
3.
32
33
5.
MAJELIS TAKLIM
Majelis taklim dapat digunakan sebagai basis Posdaya dimana sebagai
sarana silaturahmi warga yang peduli terhadap pemberdayaan pembangunan
manusia dan lingkungan masyarakat agar lebih sejahtera dan mandiri. Contohnya:
Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) dan Kelompok Majelis Talim guna
meningkatkan kualitas iman dan takwa masyarakat baik anak-anak maupun
dewasa.
8.
TAMAN BACAAN
Salah satu program pendidikan sebagai tindak lanjut dan implementasi
program pemerintah yang turut mendukung keberhasilan pembangunan dunia
34
KOMPUDAYA
Content
Pendidikan PAUD
Kejar Paket
Sub Content
Agama, motivasi, lingkungan dan penguatan moral
Motivasi, pengembangan diri, penguatan mata pelajaran
Kesehatan Ibu dan Anak Metode pemberian ASI, cara mendidik anak, hubungan ibu dan an
ak
Ekonomi
Remaja
Lansia
Pemasaran
Produksi
An organik
Pengolahan limbah plastik
Sumber: http://p2sdm.ipb.ac.id/ibm-komputer-untuk-pemberdayaan-keluargakompudaya/?lang=id
E. Penutup
Upaya-upaya yang dilakukan melalui Posdaya dikembangkan secara
bertahap, dan terutama ditujukan untuk peningkatan Indeks Pembangunan
Manusia (IPM/HDI). Untuk itu, kegiatan-kegiatan diprioritaskan pada empat
bidang yaitu: bidang pendidikan, kesehatan, kewirausahaan, dan lingkungan.
Dalam bidang pendidikan, melalui Posdaya telah dibentuk Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD). Dengan adanya PAUD di daerah pedesaan, maka disamping sejak
dini anak-anak telah mengenal pendidikan formal, para ibu muda juga mempunyai
kesempatan untuk meningkatkan dirinya menghadiri berbagai macam kegiatan,
seperti: belajar membuat berbagai macam handy craft yang pada gilirannya
akan bisa dimanfaatkan untuk menambah penghasilan. Disamping itu
ditingkatkan pula kegiatan seperti Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga
Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL).
Daftar Pustaka
Depdiknas. (2008). Pedoman Teknis Penyelenggaraan Pos PAUD. Jakarta.
Suyono, H dan Rohadi H. 2009. Buku Pedoman Pedoman Pelaksanaan KKN
POSDAYA. Jakarta: Citra Kharisma Bunda.
Suyono, H dan Rohadi H. 2011. Buku Pedoman Pembentukan dan Pengembangan
Pos Pemberdayaan Keluarga POSDAYA. Jakarta: Balai Pustaka.
Yayasan Damandiri. 2010. Program Yayasan Damandiri.
http://www.damandiri.or.id/index.php/main/program(diunduh tanggal 17
November 2014).
36
A. Pendahuluan
Kesehatan warga merupakan salah satu indikator tingkat kesejahteraan
masyarakat yang salah satunya dipengaruhi oleh faktor lingkungan hidup.
Masyarakat yang sehat tentunya dapat terpenuhi kecukupan sumber gizi dalam
makanannya. Namun tak dapat kita pungkiri bahwa ketersediaan pangan dalam
jumlah yang cukup sepanjang waktu merupakan keniscayaan yang tidak
terbantahkan. Hal ini menjadi prioritas pembangunan pertanian nasional dari
37
termasuk
pekarangan,
dalam
menyediakan
pangan
bagi
Bidang
Kesehatan
dan
Pemecahan
Melalui Posdaya diupayakan agar bayi dan anak balita serta ibu hamil
secara teratur mengunjungi Posyandu dan Puskesmas atau bidan-bidan yang
telah tersebar di daerah pedesaan maupun perkotaan untuk mengurangi jumlah
kematian bayi dan ibu yang melahirkan. Disamping itu digiatkan pula
kegiatan-kegiatan untuk menumbuhkan perilaku hidup yang bersih dan
sehat.Kegiatan-kegiatan Posdaya di Bidang Kesehatan antara lain yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Petugas
(PPLKB)/Penyuluh
Pengawas
Lapangan
Lapangan
Keluarga
Keluarga
Berencana
Berencana
(PLKB),
38
Bidan
39
Bidang
Lingkungan
dan
Pemecahan
Sanitasi Lingkungan.
Penghijauan Lingkungan.
Kebun Bergizi.
Bank Sampah.
Pembuatan Pupuk Kompos.
Kegiatan Lingkungan lainnya.
Dalam upaya memperbaiki lingkungan hidup daerah pedesaan maupun
perkotaan salah satu program yang paling gencar digalakkan oleh Posdaya
yaitu kebun bergizi. Masyarakat didorong untuk memanfaatkan petak-petak
tanahnya yang kurang produktif yang berada disekitar rumahnya untuk
ditanami tanaman yang bermanfaat, seperti: terung-terungan, cabe, tomat,
bayam, kecipir serta tanam-taman obat, misalnya: jahe, kunyit, kencur dan
seterusnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalamupaya pemberdayaan lingkungan
hidup dan keluarga bergizi antara lain yaitu:
40
1.
2.
3.
Sasaran lain adalah kerjasama dari seluruh anggota Posdaya untuk mencari
cara agar penduduk anggota Posdaya memperoleh akses tanpa hambatan
dari fasilitas keagamaan, sekolah, tempat kursus-kursus ketrampilan,
sarana pelayanan KB dan kesehatan, pasar atau tempat berjualan, dan
akhirnya juga lingkungan yang merangsang pemasaran produk-produk
4.
Posdaya
selain
dari
keempat
bidang
utama
Teknologi Informasi.
2.
3.
4.
Pengembangan
Teknologi
Lingkungan
sebagainya)*.
41
(biopori,
kompos,
dan
5.
Bidang Agama.
6.
hijau,
serta
mengembangkan
pengolahan
dan
pemasaran
42
43
44