Anda di halaman 1dari 58

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Dasar Pemikiran

Sebagai salah satu wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi, Kuliah Kerja Nyata (KKN)
merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan
lintas keilmuan dan penerapan teknologi tepat guna yang bermanfaat bagi masyarakat.
Melalui KKN mahasiswa belajar mengaitkan antara dunia akademik-teoritik dengan dunia
empirik-praktis bagi pemecahan permasalahan yang dihadapi masyarakat, dan
memberdayakan masyarakat supaya mereka dapat hidup mandiri dan menolong dirinya
sendiri (to help people to help themselves).
Beberapa manfaat dapat diperoleh dari KKN diantaranya, pertama, bagi perguruan
tinggi KKN memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berbagi pengalaman hidup di
tengah masyarakat dan belajar memahami dan menghayati kompleksitas permasalahan yang
dihadapi masyarakat dan sekaligus memecahkan masalah (problem solving), dan melakukan
pendampingan untuk peningkatan kualitas kehidupan masyarakat. Demikian pula dosen
sebagai pembimbing KKN dapat membagikan hasil temuan (penelitian) yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat, diantaranya teknologi tepat guna dan ide-ide berpikir ilmiah
untuk memecahkan masalah. Kedua, masyarakat sebagai sasaran progam dapat merasakan
dampak positif yaitu adanya peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
diwujudkan dalam bentuk partisipasi masyarakat terhadap pembangunan di pedesaan yang
lebih besar. Ketiga, pemerintah dan perusahaan/lembaga swasta yang berkepentingan
dapat memanfaatkan informasi yang dihasilkan dari program KKN untuk dimanfaatkan dalam
pengambilan kebijakan, misalnya dalam penyusunan program pemerintah berbasis
pembangunan perdesaaan dan membantu terlaksananya program pemerintah yang sedang
berjalan lebih baik.
Melihat begitu besarnya manfaat yang bisa diperoleh dari program KKN, Universitas
Siliwangi berkomitmen menyelenggarakan program KKN secara regular dan berkelanjutan
sebagai wujud dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Diharapkan pula program KKN
dapat meningkatkan akselerasi peningkatan sinergitas dan harmonisasi hubungan
institusional antara pemerintah, perusahaan/lembaga swasta, perguruan tinggi, dan
masyarakat untuk bersama-sama meningkatan performa pembangunan di Indonesia yang
lebih berkualitas, menyeluruh dan tepat sasaran, khususnya di daerah perdesaan dimana
lokasi program KKN Universitas Siliwangi berada.

1.2 Pengertian, Ciri, dan Sifat KKN Tematik

Pengertian. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bagian integral dari proses
pendidikan yang mempunyai ciri-ciri khusus. Oleh karena itu, sistem penyelenggaraannya
memerlukan landasan idiil yang secara filosofis akan memberikan petunjuk serta
mengendalikan pola tindakan dalam setiap proses penyelenggaraannya.
KKN yang diselenggarakan oleh Universitas Siliwangi menggunakan prinsip KKN Tematik,
yaitu KKN yang berorientasi pada program/kegiatannya terfokus pada bidang tertentu sesuai
dengan permasalahan kemasyarakatan dan arah kebijakan pembangunan yang
diselenggarakan pemerintah pada wilayah tertentu (Kabupaten/Kota). Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa KKN Tematik berbasis problem solving untuk memecahkan masalah
dengan tema tertentu sehingga kegiatan mahasiswa terfokus untuk mengatasi masalah
tertentu dan untuk mencapai target tertentu sesuai dengan permasalahannya

1
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

Ciri. Kegiatan KKN Tematik dilaksanakan dengan memiliki ciri-ciri:


1. Program kegiatan dirancang tematik, melembaga, berkesinambungan dan berbasis
kompetensi.
2. Program kegiatan mencerminkan kompleksitas permasalahan masyarakat dan arah
kebijakan pembangunan pemerintah.
3. Dilaksanakan oleh mahasiswa, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), pemerintah
setempat, dan masyarakat.
4. Diselenggarakan dalam waktu terbatas, efisien, efektif dengan mengedepankan
kepentingan akademik dan kepentingan masyarakat.

Sifat. Sifat KKN Tematik adalah melembaga, koordinatif, interdisipliner,


berkesinambungan dan berbasis kemasyarakatan.

1.3 Maksud dan Tujuan KKN Tematik

Maksud KKN Tematik adalah untuk:


1. Pengembangan dan peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan mahasiswa
sehingga memiliki kepedulian dan kemampuan untuk mengkaji, merumuskan dan
memecahkan masalah-masalah kemasyarakatan yang berbasis kompetensi, profesional,
pragmatis dan interdisipliner sebagai upaya untuk lulusan Universitas Siliwangi yang
cendikiawan dan peduli terhadap masalah lingkungan.
2. Dicapainya akselerasi dan efektivitas program pembangunan yang ditandai oleh semakin
baiknya kualitas kehidupan masyarakat dan semakin meningkatnya partisipasi dan
keberdayaan masyarakat dalam program pembangunan di Kabupaten/Kota.
3. Terintegrasikan peran perguruan tinggi, pemerintah dan masyarakat dalam upaya
peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Tujuan KKN Tematik adalah untuk:

1. Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa tentang penerapan ilmu


pengetahuan dan teknologi secara interdisipliner dalam memecahkan masalah-masalah
dalam pemberdayaan masyarakat serta menumbuhkan dan mengembangkan kepedulian
dan tanggung jawab sosial terhadap kemajuan masyarakat di Kabupaten/Kota.
2. Meningkatkan peran mahasiswa sebagai MODIN-AKSI (motivator, dinamisator,
akselerator, dan sumber informasi) dalam kegiatan pembangunan di Kabupaten/Kota.
3. Meningkatkan kemampuan berpikir dan bertindak warga masyarakat dalam
memecahkan masalah serta memenuhi kebutuhan kehidupan dan penghidupannya serta
kemampuan untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program-program
pembangunan di Kabupaten/Kota.
4. Membentuk kader-kader dalam masyarakat khususnya di lokasi KKN sehingga dapat
mendorong dinamika kehidupan masyarakat yang positif dalam pencapaian
pembangunan daerah di Kabupaten/Kota.
5. Memberikan informasi sebagai bahan masukan bagi pemerintah daerah dalam
menyusun model perencanaan pembangunan ekonomi di perdesaan.
6. Membantu pemerintah daerah Kabupaten/Kota dalam mempercepat peningkatan
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan (sustainable economic development).

2
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

7. Meningkatkan kemampuan dan partisipasi perguruan tinggi untuk bekerjasama dengan


pemerintah maupun pihak-pihak lainnya dalam pembangunan masyarakat. Disamping
itu juga KKN Tematik dapat memberi masukan bagi pengembangan kurikulum yang
disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan di Kabupaten/Kota.

1.4 Status, Beban Kredit, dan Peserta KKN

Status. Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Universitas Siliwangi Tasikmalaya merupakan


kegiatan intra-kurikuler wajib dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa program pendidikan
strata satu (S-1) sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaannya.

Beban Akademik. Beban kredit KKN adalah minimal 2 SKS dengan rincian; 1 SKS
dilaksanakan untuk kegiatan Workshop di kampus, dan minimal 1 SKS atau setara dengan 30
s.d. 40 hari pelaksanaan kegiatan di lapangan atau di masyarakat.

Peserta KKN. Peserta KKN adalah mahasiswa yang sudah memenuhi persyaratan-
persyaratan:
1. Terdaftar sebagai mahasiswa Unsil Program S-1.
2. Telah di vaksin Covid-19 minimal tahap 1.
3. Telah menempuh minimal 100 sks.
4. Memiliki IPK minimal 2.0.
5. Sudah Melakukan Kontrak dan melakukan Validasi KRS dan telah melakukan pendaftaran
melalui SIM KKN Universitas Siliwangi
6. Mengisi biodata secara on-line dan meng-upload pas foto ukuran 3X4 cm.
7. Mengikuti kegiatan Workshop KKN.
8. Mengikuti kegiatan lapangan di desa lokasi KKN.
9. Membuat laporan kegiatan KKN secara tertulis sesuai pedoman yang ditetapkan.

1.5 Tema dan Topik KKN Tematik


Tema sentral KKN tahun akademik 2021/2022 adalah: “Pemberdayaan Masyarakat
Desa melalui KKN Tematik untuk Mendukung Peningkatan IPM pasca pandemi”.
Topik kegiatan KKN tahun akademik 2021/2022 diarahkan dan diselaraskan dengan
program pemberdayaan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah dengan memfokuskan
pada topik peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) yaitu:
1. Peningkatan kualitas pendidikan,
2. Peningkatan kualitas kesehatan, dan
3. Peningkatan daya beli.

1.6 Kriteria Keberhasilan

Kegiatan KKN Universitas Siliwangi Tasikmalaya dipandang berhasil apabila memenuhi


kriteria keberhasilan, sebagai berikut:
1. Adanya perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa setelah melaksanakan
KKN, terutama dalam pendekatan cara bekerja serta cara berpikir interdisipliner dan
multidisipliner.
2. Para mahasiswa terampil dalam menyusun dan melaksanakan program pemberdayaan
masyarakat untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM).

3
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

3. Terbentuknya sikap, rasa cinta, dan tanggung jawab, serta empati mahasiswa terhadap
masyarakat.
4. Diperoleh informasi balik untuk merumuskan pola dan model pemberdayaan
masyarakat bagi pemerintah daerah dan Universitas Siliwangi Tasikmalaya.
5. Adanya kerjasama antara Universitas Siliwangi dengan pemerintah daerah serta instansi
lain dalam melaksanakan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN).
6. Terbentuknya kader-kader di masyarakat yang memiliki rasa tanggungjawab dan
berperanserta dalam pembangunan masyarakat dan dalam upaya peningkatan
kemampuan dirinya (to help themselves).

1.7 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

Dosen pembimbing lapangan adalah anggota tim pelaksana kegiatan Kuliah Kerja Nyata
Universitas Siliwangi di tingkat unit kerja yaitu di lokasi tempat Kuliah Kerja Nyata
ditempatkan. Dosen Pembimbing Lapangan mempunyai peran sebagai pembina, pengarah,
penasehat, penghubung, pengawas, penyuluh, dan sekaligus penilai kegiatan mahasiswa di
lapangan. Dengan status sebagai pengajar, Dosen Pembimbing lapangan berfungsi di dalam
menciptakan situasi dan kondisi di lapangan agar para mahasiswa KKN secara aktif berupaya
merubah perilaku masyarakat sebagai bagian dari proses belajarnya. Atas dasar fungsi dan
peran tersebut maka tugas-tugas Dosen Pembimbing Lapangan meliputi :
1. Mengikuti workshop DPL KKN.
2. Membantu memperlancar dan mendayagunakan proses pendekatan sosial mahasiswa
melalui kerjasama dengan perangkat kecamatan, kelurahan/ Desa, instansi/dinas,
masyarakat serta mitra kerja lainnya di lokasi KKN Tematik.
3. Membimbing dan mendampingi mahasiswa dalam identifikasi potensi dan masalah serta
penyusunan langkah-langkah pemecahan yang akan menjadi program kerja KKN-
Tematik.
4. Mendampingi peserta KKN saat menyusun kurikulum pelatihan, pelaksanaan dan
evaluasi proses pelatihan.
5. Menjaga dan membina disiplin mahasiswa agar menunaikan tugas dengan penuh
tanggung jawab sesuai dengan aturan yang berlaku.
6. Membentuk iklim untuk timbulnya kreativitas, serta mendorong semangat dan keaktifan
mahasiswa di lapangan secara individu maupun kelompok, agar selalu mengarah pada
pencapaian tujuan KKN.
7. Menampung segala permasalahan yang timbul dan hambatan yang dihadapi mahasiswa
serta memberikan saran dan bantuan cara pemecahannya.
8. Sebagai narasumber sepanjang materi yang disampaikan sesuai dengan keahliannya.
9. Membimbing mahasiswa dalam penyusunan laporan serta menilai kegiatan mahasiswa
dalam rangka menentukan nilai prestasi keberhasilan mahasiswa peserta KKN.
10. Membuat laporan tertulis sesuai format yang disediakan Tim Pelaksana KKN tentang
kegiatan bimbingan yang telah dilakukan mahasiswa setiap periode bimbingan dan wajib
diserahkan kepada Tim Pelaksana KKN.
11. Melakukan penilaian terhadap mahasiswa maupun terhadap penyelenggaraan KKN
Tematik dalam rangka evaluasi KKN Tematik.
12. Melakukan pengarahan dan pendampingan pada saat lokakarya hasil KKN.
13. Pada Akhir periode DPL wajib menyusun laporan mengenai pelaksanaan program dan
pembimbingan mahasiswa peserta KKN Tematik serta memberikan saran-saran untuk
perbaikan dan keberlanjutan program.
14. Melakukan koordinasi dengan koordinator DPL atau bagian lainnya berkaitan dengan
informasi relevan dengan pelaksanaan kegiatan KKN

4
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

1.8 Tata Tertib Peserta KKN


Agar Pelaksanaan KKN terarah, terkendali dan sesuai dengan tujuan diselenggarakanya
KKN maka diperlukan adanya tata tertib yang wajib dipatuhi oleh semua peserta KKN, antara
lain sebagai berikut:
1. Seluruh mahasiswa calon peserta KKN wajib mengikuti seluruh acara
workshop/pembekalan sebagaimana tata tertib perkuliahan pada umumnya. Bila
ketidakhadiran pada kegiatan pembekalan tanpa alasan yang sah dan dapat
dipertanggungjawabkan, maka mahasiswa dinyatakan gugur sebagai peserta KKN.
2. Calon Peserta KKN yang telah mengikuti seluruh acara pembekalan dinyatakan sebagai
peserta KKN dan dizinkan untuk mengikuti kegiatan lapangan.
3. Bagi Peserta yang sudah terdaftar dan tidak hadir di lapangan atau mengundurkan diri
tanpa seizin Tim Pelaksana KKN, maka peserta tersebut dianggap gugur.
4. Peserta KKN wajib menjunjung tinggi dan menjaga citra dan nama baik almamater Unsil.
5. Bergaul dengan baik, menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan memberi suri
tauladan dalam sikap berkarya di masyarakat.
6. Mengikuti seluruh kegiatan KKN dengan penuh rasa tangung jawab.
7. Wajib mematuhi tata tertib yang telah ditetapkan oleh LP2M-PMP Unsil dan pemerintah
daerah tempat lokasi KKN.
8. Mahasiswa peserta KKN wajib tinggal di desa/lokasi selama kegiatan KKN berlangsung,
karena hari efektif pelaksanaan KKN adalah 7 hari dalam satu minggu.
9. Izin secara tertulis meninggalkan lokasi KKN hanya dapat diberikan oleh DPL.
10. Peserta KKN yang meninggalkan lokasi KKN tanpa izin selama 2 (dua) hari selama
kegiatan lapangan, akan dikenakan sanksi teguran tertulis serta pengurangan nilai
kehadiran dan disiplin.
11. Segala jenis kegiatan KKN di desa harus mendapat persetujuan dari Kepala Desa dan
Dosen Pembimbing.
12. Keberadaan di desa tidak memberatkan masyarakat setempat.
13. Biaya hidup selama KKN sepenuhnya ditanggung oleh peserta KKN.
14. Membina kekompakan dan saling tolong diantara rekan sekelompok maupun dengan
masyarakat.
15. Bila menghadapi kesulitan mahasiswa harus dapat memecahkannya dengan jalan
musyawarah kelompok. Apabila perlu dapat meminta bantuan Dosen Pembimbing dan
Kepala Desa.
16. Setiap mahasiswa wajib menjaga kesehatan fisik dan mental, agar dapat melaksanakan
tugas dengan sebaik-baiknya.
17. Setiap mahasiswa wajib melaksanakan protokol Kesehatan disetiap kegiatan.
18. Kelompok peserta mahasiswa peserta KKN harus menetapkan tempat yang menjadi
pusat kegiatan KKN di Desa/dusun dan membuat jadwal kegiatan.
19. Ketua kelompok wajib melaporkan kegiatan secara teratur, baik lisan maupun secara
tertulis kepada Dosen Pembimbing
20. Ketua Kelompok menyerahkan laporan dalam bentuk hardcopy dan softcopy masing-
masing satu buah.
21. Menyerahkan laporan akhir kelompok paling lambat satu minggu setelah KKN berakhir di
lapangan.
22. Dalam menyelenggarakan kegiatan di lokasi KKN, peserta KKN tidak diperkenankan
menggunakan sponsor rokok dari perusahaan rokok manapun.
23. Selalu memakai atribut KKN (almamater dan tanda peserta) selama melaksanakan
kegiatan di lapangan.
24. Bekerja sesuai dengan situasi dan kondisi setempat dan mengevaluasi kegiatan yang
belum terlaksana.

5
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

KHUSUS:

1. Tamu/keluarga yang berkunjung wajib membawa dan menunjukkan identitas diri


(KTP/SIM) serta memberitahukan alasan kunjungan kepada DPL / aparat desa setempat.
2. Tamu bukan keluarga peserta KKN selain membawa identitas diri wajib meminta izin
terlebih dahulu kepada DPL / aparat desa setempat.
3. Peserta KKN tidak dibenarkan membawa senjata api, senjata tajam dan minuman keras,
segala macam jenis narkoba dan obat-obatan psikotropika.
4. Peserta KKN tidak dibenarkan membuat kegiatan yang mengarah pada orientasi ideologi
atau paham tertentu seperti partai politik dan organisasi lainnya.
5. Tidak dibenarkan terlibat keributan atau perkelahian dengan warga masyarakat.
6. Apabila peserta KKN melanggar tata tertib ini, dapat dinyatakan gugur dan harus
mengikuti KKN dalam periode mendatang secara penuh.
7. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian.

6
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

BAB 2
KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN KKN TEMATIK

Pelaksanaan KKN Unsil meliputi tahapan kegiatan sebagai berikut : 1) Kegiatan


Persiapan, 2) Workshop; 3) Kegiatan Lapangan; 4) Monitoring dan Evaluasi; 5) Penyusunan
Laporan, dan 6) Penilaian.

2.1 Persiapan

1. Menetapkan lokasi dan tema KKN yang selaras dengan kebutuhan masyarakat di lokasi
KKN.
2. Melaksanakan observasi ke desa calon lokasi KKN dengan memperhatikan kriteria desa
yang selaras dengan bidang keilmuan peserta KKN, tema KKN, kepentingan Universitas
Siliwangi, pemerintah daerah, dan masyarakat.
3. Menetapkan mahasiswa KKN, mahasiswa yang diperbolehkan mengikuti KKN adalah
yang telah memenuhi persyaratan :
1) Mahasiswa jenjang S-1 Universitas Siliwangi dibuktikan dengan kartu mahasiswa.
2) Telah menempuh mata kuliah paling sedikit 100 SKS dengan IPK minimal 2,0.
3) Menyatakan sanggup mentaati tata tertib KKN serta sanggup ditempatkan di
seluruh lokasi KKN yang ditetapkan oleh Tim Pelaksana.
4) Khusus mahasiswa yang berstatus sebagai karyawan, harus mendapat izin tertulis
dari atasan langsung dan suratnya diserahkan ke Tim Pelaksana KKN.
4. Menetapkan Tim Pelaksana dan dosen pembimbing lapangan KKN.

2.2 Workshop

1. Workshop KKN bagi mahasiswa, dengan tujuan agar mahasiswa dapat :


1) Memahami konsep, maksud dan tujuan KKN.
2) Memiliki kemampuan pendekatan sosial.
3) Memiliki keterampilan praktis yang dapat digunakan dalam kegiatan KKN di
lapangan.
4) Memperoleh bekal pengetahuan untuk mempertajam penginderaan kegiatan IPM,
baik permasalahan maupun pemecahannya.
5) Memperoleh informasi tentang potensi dan permasalahan desa lokasi KKN.
6) Dapat berpikir dan bekerja dalam kelompok secara interdisipliner dan antar sektor.
7) Dalam kaitan dengan pengembangan profesi, mahasiswa memperoleh tambahan
bekal untuk meningkatkan kemampuan dalam mengamalkan ilmu yang sedang
dipelajarinya.

2. Target yang harus dicapai dalam kegiatan diklat ini adalah :


1) Materi latihan dapat diserap dengan baik, sehingga mahasiswa memiliki wawasan
tentang garapan yang akan dikerjakan di lapangan.
2) Mahasiswa memahami konsep, maksud dan tujuan KKN.
3) Mahasiswa makin mengenal tugas, misi almamater, masyarakat dan pemerintah
yang sedang giat membangun.
4) Mahasiswa mampu menyusun rencana program / praprogram, melalui simulasi dan
diskusi kelompok yang diarahkan oleh dosen pembimbing lapangan.

7
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

2.3 Kegiatan Lapangan

1. Peserta KKN dilepas, diberangkatkan, dan diserahkan oleh Rektor Universitas Siliwangi
kepada Pemerintah Kabupaten/Kota. Kemudian Pemerintah Kabupaten menyerahkan
kepada pihak kecamatan. Di kecamatan pemerintah kecamatan menyerahkan peseta
KKN kepada Kepala desa tempat peserta KKN akan melaksanakan kegiatan.
2. Mahasiswa peserta KKN harus bertempat tinggal di Desa selama kegiatan lapangan
berlangsung.
3. Susunan organisasi kelompok harus sudah disusun sebelum kegiatan lapangan,
pemberian dan pembagian tugas dalam kelompok, dengan memperhatikan petunjuk
pelaksanaan dan arahan dosen pembimbing lapangan.
4. Pada minggu pertama di lapangan, peserta KKN melakukan observasi, beradaptasi, dan
mengadakan pendekatan terhadap masyarakat. Mahasiswa peserta KKN bersama dosen
pembimbing lapangan, pemerintah desa dan tokoh masyarakat mengadakan
musyawarah untuk menyusun dan menetapkan program KKN atau menyempurnakan
praprogram KKN sesuai dengan kebutuhan masyarakat, mahasiswa Universitas Siliwangi,
dan pemerintah desa.
5. Program KKN yang disusun, di antaranya harus memuat:
1) Tujuan dan kegunaan tiap-tiap aspek program.
2) Jenis kegiatan KKN
3) Pelaksanaan program, misalnya mahasiswa secara mandiri atau kerjasama dengan
pemerintah desa, dan masyarakat atau kerja sama antara ketiganya.
4) Sasaran program, yakni masyarakat berbasis institusi atau komunitas (community-
base development) yang menjadi sasaran program tersebut.
5) Biaya dan sumber biaya.
6) Tempat pelaksanaan program.
7) Skala prioritas.
8) Aspek lain yang perlu dicantumkan dalam program KKN.
9) Program KKN tersebut kemudian disajikan dalam bentuk jadwal kegiatan atau time
schedule / matrik program.
6. Selama mahasiswa melaksanakan KKN diharapkan berperan sebagai informator,
motivator, inovator, dinamisator dan pelopor dalam upaya pemberdayaan masyarakat
untuk peningkatan IPM di lokasi KKN.
7. Selama mahasiswa melaksanakan KKN, perlu malaksanakan koordinasi dengan
pemerintah daerah, dinas-dinas terkait, serta tokoh masyarakat.
8. Peranan Dosen Pembimbing.
Dosen pembimbing mempunyai peranan sebagai pembina, pengarah, penasehat,
penghubung, pengawas, penyuluh, dan sekaligus penilai kegiatan mahasiswa di
lapangan. Dengan status sebagai pengajar, dosen pembimbing berfungsi di dalam
menciptakan situasi dan kondisi di lapangan agar para mahasiswa KKN secara aktif
berupaya mengubah perilaku sebagai bagian dari proses belajarnya. Kunjungan
lapangan secara periodik oleh dosen pembimbing lapangan bertujuan untuk memberi
arahan, bimbingan, dan evaluasi seluruh program KKN agar dapat dilaksanakan secara
tepat guna dan berhasil guna.
9 Administrasi kegiatan KKN selama di lapangan yang harus dibuat oleh tiap kelompok
adalah :

1) Buku program Kegiatan KKN, antara lain :


a. Rencana Program KKN (Lampiran 1),
b. Matriks Program (Time schedule) (Lampiran 2).
2) Kegiatan Harian Kelompok, berisi catatan seluruh kegiatan kelompok mulai tahap
observasi sampai dengan evaluasi keberhasilan KKN (Lampiran 3).

8
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

3) Buku kehadiran, diisi tiap hari, apabila pada hari tersebut mahasiswa secara penuh
berada di lokasi KKN (Lampiran 4).
4) Daftar Hadir Kegiatan, diisi pada setiap melakukan kegiatan dengan nama peserta
yang hadir pada setiap kegiatan (Lampiran 5).
5) Buku Tamu, untuk mencatat kehadiran tamu kelompok KKN, baik tamu pribadi
maupun tamu dari pemerintah, masyarakat, kehadiran dosen pembimbing atau
tamu Universitas Siliwangi, dan lain-lain (Lampiran 6).
6) Matrik Program, disajikan dalam satu lembar kertas manila/karton dan ditempelkan
pada dinding.
7) Peta Kegiatan KKN, yang menggambarkan program KKN, tempat kegiatan KKN, dan
tempat penting lain yang berhubungan dengan kegiatan KKN.
8) Setiap kelompok wajib mengisi serta mengirimkan Laporan Berkala diserahkan
kepada pembimbing setiap kali pembimbing melakukan bimbingan (Lampiran 7).
9) Seluruh administrasi kegiatan kelompok tersebut, akan diperiksa oleh dosen
pembimbing lapangan, Tim Pelaksana KKN, unsur pimpinan Fakultas maupun
Universitas.
10 Menjelang akhir tugas lapangan, peserta KKN harus meneliti keseluruhan pelaksanaan
program dan apabila ada bagian yang belum terselesaikan, diusahakan untuk
menyampaikan hal tersebut kepada Kades dan Tokoh Masyarakat, serta dimuat dalam
laporan hasil KKN.
11 Pada minggu terakhir kegiatan KKN, peserta KKN harus sudah mempersiapkan materi
mengenai program KKN yang telah dilaksanakan untuk dipresentasikan dan dinilai oleh
Dosen Pembimbing lapangan (DPL)

2.4 Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dilakukan selama kegiatan lapangan dilaksanakan yang melibatkan pejabat


rektorat dan dekanat didampingi oleh Tim Pelaksana.
Evaluasi dilakukan terhadap keseluruhan tahapan kegiatan KKN yang dilakukan oleh
mahasiswa dan DPL.

2.5 Penyusunan Laporan

Jenis Pelaporan kegiatan KKN terdiri dari pelaporan yang dibuat oleh dosen pembimbing
lapangan dan Mahasiswa:
1. Laporan dosen pembimbing, ada dua macam, yaitu :
1) Laporan Berkala, berisi laporan hasil kunjungan setiap kali mengunjungi lokasi KKN
sesuai format yang sudah ditentukan oleh Tim Pelaksana KKN (Lampiran 8)
2) Evaluasi Pelaksanaan KKN, merupakan laporan lengkap keseluruhan kegiatan
bimbingan. antara lain menggambarkan keseluruhan kegiatan mahasiswa,
perkembangan desa dan program kerja KKN, informasi persoalan dan usaha
pemecahannya, dan saran-saran pembimbing untuk menyempurnakan model dan
kegiatan KKN sesuai format yang sudah ditentukan oleh Tim Pelaksana KKN
(Lampiran 9)
2. Laporan mahasiswa ada dua macam, yaitu :
1) Laporan berkala, yang berisi laporan mingguan mulai minggu pertama sampai
terakhir. Laporan disampaikan kepada dosen pembimbing, format laporan
disesuaikan dengan kebutuhan tiap kelompok.
2) Laporan kelompok, disahkan oleh dosen pembimbing, kepala desa, dan Ketua
Pelaksana KKN Unsil. Penekanan isi laporan ini adalah pelaksanaan program kerja
KKN oleh kelompok, proses belajar serta hasil belajar yang dicapai melalui kegiatan
KKN. Kesimpulan dan saran serta hal lain yang perlu dilaporkan. Laporan diketik
rapi 1,5 spasi. Laporan Kelompok dibuat rangkap 4 yaitu untuk:(a) Dosen

9
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

Pembimbing; (b) Kepala Desa; (c) Tim Pelaksana KKN/LP2M-PMP (ditambah soft
Copy dalam CD); (d) Arsip Mahasiswa.

3. Ketentuan Laporan Kegiatan KKN


1) Ukuran kertas A4.
2) Jenis huruf Times New Romans, ukuran huruf font 12 (kecuali untuk huruf dalam
table ukurannya 10).
3) Margin atas 4, kiri 4, bawah 3, dan kanan 3.
4) Nama tabel disimpan di atas table.
5) Nama gambar disimpan di bawah gambar.
6) Dalam lembaran bab, nomor halaman disimpan di bawah (tengah-tengah).
7) Dalam lembaran bukan bab halaman disimpan di kanan atas.
8) Lampiran diberi nomor halaman.
9) Setiap bab diberi pembatas kertas warna kuning
10) Warna cover putih untuk tema kesehatan, warna kuning untuk tema pendidikan,
warna merah untuk tema daya beli.
11) Di sudut cover kanan atas ditulis tema KKN yang diambil (dibuat dalam kotak, ditulis
dengan huruf capital, dengan ukuran 12
12) Lembar pengesahan ditandatangani ketua kelompok (sisi kanan), dosen
pembimbing lapangan (sebelah kiri), kemudian diketahui oleh kepala desa (sebelah
kanan), ketua pelaksana KKN (sebelah kiri) disimpan di bawah tandatangan ketua
kelompok dan pembimbing.
13) Laporan dibuat 4 (empat) rangkap, untuk mahasiswa (kelompok), dosen
pembimbing lapangan, kepala desa, dan LP2M-PMP.
14) Laporan diserahkan ke LP2M-PMP disertai dengan soft copy (CD) berisi laporan
lengkap, dokumen pendukung lain seta dokumentasi kegiatan.
15) Jumlah halaman laporan minimal 40 halaman (di luar lampiran).

Laporan kelompok harus disusun sesuai dengan format yang ditetapkan oleh Tim
Pelaksana KKN, mulai dari jilid, lembar pengesahan maupun isi dari laporan tersebut,
meliputi Tema dan Fokus kegiatan KKN, lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi,
daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, bab 1 (analisis situasi, perumusan masalah,
tujuan dan manfaat, sasaran, metode yang digunakan), bab 2 gambaran umum desa lokasi
KKN (letak geografis, profil desa, program kerja desa lokasi KKN), bab 3 kerangka
pemecahan masalah (Uraikan landasan teoritis tentang strategi dalam menentukan macam,
jenis, seta cara kerja untuk masalah yang diamati), bab 4 pelaksanaan program dan hasil
(realisasi pemecahan masalah, faktor pendorong, faktor penghambat), bab 5 simpulan dan
saran (simpulan, saran), daftar pustaka, dan lampiran.
Penjelasan singkat mengenai isi laporan adalah sebagai berikut:

TEMA DAN FOKUS KEGIATAN KKN


Tema adalah tema kegiatan KKN yaitu “Pemberdayaan Masyarakat Desa melalui KKN
Tematik untuk Mendukung Peningkatan IPM Kabupaten/Kota”. Tema ini berlaku untuk semua
kelompok peserta KKN, sedangkan fokus kegiatan KKN sesuai dengan ketentuan, meliputi 1)
Peningkatan kualitas pendidikan 2) Peningkatan kualitas kesehatan, dan 3) Peningkatan daya
beli.

10
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

JILID LAPORAN KEGIATAN KKN

Pada jilid laporan kegiatan KKN ditulis tema pada kotak di sebelah kanan atas, di
bawahnya ditulis Sub Tema (Peningkatan Kualitas Pendidikan, Peningkatan Kualitas
Kesehatan, Peningkatan Daya Beli), Judul Program, Nomor kelompok Desa, Kecamatan,
Kabupaten/Kota (Lampiran 10).

LEMBAR PENGESAHAN
Lembar pengesahan merupakan bentuk legitimasi dari laporan kegiatan KKN, yang harus
ditandatangani oleh Ketua Kelompok, dosen pembimbing lapangan, dan ketua pelaksana
KKN (Lampiran 11).

KATA PENGANTAR
Berisi penjelasan umum secara singkat mengenai kegiatan pelaksanaan KKN, serta
ucapan terimakasih kepada pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan KKN, pesan, kesan dan
harapan mengenai kemanfaatan kegiatan KKN.

DAFTAR ISI
Daftar isi menyajikan daftar isi dari laporan kegiatan KKN (Lampiran 12).

DAFTAR TABEL
Daftar tabel menyajikan keterangan mengenai nomor tabel, nama tabel dan halaman
tabel tersebut disajikan dalam laporan kegiatan KKN (Lampiran 13).

DAFTAR GAMBAR

Daftar gambar menyajikan keterangan mengenai nomor gambar, nama gambar dan
halaman gambar tersebut disajikan dalam laporan kegiatan KKN (Lampiran 14).

DAFTAR LAMPIRAN
Daftar lampiran menyajikan keterangan mengenai nomor lampiran, nama-nama
lampiran dan halaman lampiran tersebut disajikan dalam laporan kegiatan KKN (Lampiran
15).

BAB I PENDAHULUAN
Analisis situasi, merupakan langkah awal setelah melakukan observasi atau
pengamatan dengan terlebih dahulu harus melakukan (1) penentuan khalayak sasaran, (2)
Menentukan bidang permasalahan yang akan dianalisis. Dalam menentukan khalayak
sasaran perlu ditetapkan kelompok sasaran apakah:
a) Masyarakat secara keseluruhan
b) Komunitas tertentu
c) Khalayak atau organisasi tertentu
d) Orang-orang tertentu dalam masyarakat.
Bidang permasalahan yang akan dianalisis perlu ditetapkan cara yang akan ditempuh
dengan dua kemungkinan, yaitu :
a) Secara komprehensif, artinya mencoba menemukan, melihat, dan mempelajari
keseluruhan masalah yang dihadapi oleh khalayak sasaran. Ini memerlukan
pendekatan multidisipliner.
b) Secara terbatas artinya hanya terbatas pada satu dua bidang permasalahan saja.

Analisis situasi masyarakat, dapat juga diartikan sebagai kajian hubungan antara
tujuan dan tindakan-tindakan alternatif pemecahan masalah (perencanaan program).
Informasi-informasi yang dikaji adalah yang relevan dan berkaitan dengan pilihan-pilihan nilai

11
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

yang akan diambil dalam penentuan kebijakan pemecahan masalah. Masalah adalah
kesenjangan (gap) antar yang diharapkan dengan keadaan sesungguhnya terjadi. Dengan
perkataan lain, telah terjadi ketidakpuasan di kalangan masyarakat sebagai akibat adanya
penyimpangan-penyimpangan baik dalam aspek pencapaian kebutuhan masyarakat maupun
dalam pemanfaatan potensi yang seharusnya digunakan. Dengan melakukan analisis situasi,
kita akan mengetahui permasalahan yang sebenarnya dihadapi masyarakat dalam ruang
lingkup dan waktu tertentu dan faktor-faktor apa yang menyebabkan/mempengaruhi agar
dapat dirumuskan alternatif-alternatif pemecahannya secara efesien dan efektif. Mengetahui
masalah secara tepat melalui tahap-tahap analisis situasi akan membantu para mahasiswa
peserta Kuliah Kerja Nyata untuk mengambil keputusan yang terbaik dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapi masyarakat (khalayak sasaran).
a) Mengenal situasi yang sebenarnya lewat analisis sistematis.
b) Menggunakan teknologi tepat guna dan terpercaya untuk meneliti faktor-faktor
penyebab timbulnya masalah.
c) Menyelidiki sumber persoalan yang sebenarnya dalam situasi yang mendesak lewat
pernyataan-pernyataan yang cocok dan relevan.

Tujuan analisis situasi adalah mencari faktor penyebab yang sebenarnya dari suatu
masalah tertentu yang dihadapi oleh masyarakat atau khalayak sasaran, dengan tahapan
sebagai berikut :
1) Mengidentifikasi Penyimpangan.
Suatu masalah dicirikan oleh adanya penyimpangan-penyimpangan dari harapan-
harapan semestinya. Jika kita merasa bahwa faktor-faktor penyebab masalah tidak
diketahui, analisis masalah harus dimulai dengan pernyataan singkat tentang
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
2) Merinci Masalah
Langkah spesifikasi masalah ini ditekankan pada kebutuhan untuk mendapatkan
gambaran yang akurat dan komplit. Definisikan dan kelompokkan setiap uraian masalah
ke dalam karakteristik khusus. Uraian karakteristik masalah ditujukan oleh suatu
gambaran spesifik yang terbatas. Dia memiliki identitas yang tertentu yang berbeda
dengan hal-hal dan kondisi lainnya. Dia terjadi dalam suatu lokasi tertentu yang berbeda
dari tempat lain. Selain itu, dia cenderung mempunyai besaran yang dapat dihitung.
Karena itulah spesifikasi yang tepat dan komplit seharusnya memasukkan informasi yang
sudah mengandung pertanyaan antara lain: Apa (identitas), Dimana (lokasi), Kapan
(waktu), Mengapa, Luasnya (berapa jauh, berapa banyak).
Teknik lain untuk menguraikan karakteristik suatu masalah adalah memusatkan pada
dua segi masalah, yaitu pertama pada objek masalahnya, dan kedua pada
penyimpangan.
Berikut ini, bagaimana menemukan suatu masalah yang spesifik lewat pengajuan
sejumlah pertanyaan, sebagai berikut:
(a) Untuk mencari identitas
Apa saja penyimpangan yang spesifik? Unit, barang, manusia dan kondisi apa saja
yang terlibat?
(b) Untuk mengetahui lokasi
Dimanakah (dalam pengertian geografis) objek masalah diobservasi ?
Apakah kejadian itu juga terdapat di lokasi kejadian tersebut ?
(c) Untuk mengetahui waktu kejadian
Kapan objek masalah (penyimpangan) pertama kali diobservasi? Sejak kapan
kejadian buruk terjadi dan kapan kejadian yang serupa pernah terjadi ?
(d) Untuk mengetahui berapa luasnya
Berapa banyak unit, bagian, orang dan sebagainya yang terlibat? Adakah
kecenderungan menurun, menaik dan konstan? Apakah ukuran luas, dan derajat
kerusakan?

12
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

Jadi bila pendekatan untuk menguraikan situasi di atas sudah dilakukan benar maka
ini akan merupakan setengah usaha pemecahan masalah yang berhasil. Ini berarti
pula bahwa hal-hal lain di luar yang menyangkut identitas, lokasi, waktu, dan
luasnya masalah tidak termasuk ke dalam persoalan yang telah diuraikan di atas.
Hal ini penting dalam kaitannya dengan pembatasan analisis di samping untuk
menghindari kesimpangsiuran.

3) Mencari faktor-faktor penyebab


Faktor-faktor yang diduga mungkin sebagai sebab masalah perlu ditetapkan dahulu
sebelum dilakukan pengujian faktor yang sebenarnya. Untuk mengetahui hal itu, maka
pengalaman dan pengetahuan seseorang dalam pengelolaan program pengabdian pada
masyarakat baik secara teoritis maupun praktis akan sangat membantu. Tanpa itu,
maka identitas faktor-faktor yang diduga sebagai penyebab masalah akan makan waktu,
biaya dan tenaga yang tidak efisien.
Salah satu cara mencari faktor-faktor penyebab itu adalah dengan cara memisahkan
mana yang termasuk masalah dan mana yang bukan masalah. Dari keduanya kemudian
dapat ditarik apa saja perbedaan yang kontras. Ada tiga cara meneliti atau memeriksa
kebenaran suatu faktor penyebab, yaitu dengan bukti logis, pegujian yang nyata dan
pengujian hasil analisis.
(a) Bukti logis
Bukti logis dipakai ketika kita meneliti kebenaran penyebab, yaitu apakah faktor
tersebut menjelaskan semua fakta ataukah tidak?. Asumsi-asumsi yang dipakai
selama tahap-tahap sebelumnya seharusnya diteliti lagi untuk meyakinkan
kebenaran asumsi tersebut.
(b) Pengujian yang nyata
Disamping lewat pendekatan yang logis, pengujian faktor-faktor penyebab diukur
dengan bukti nyata, misalnya secara langsung bukti tersebut dites apakah ada
pengaruhnya terhadap aspek-aspek lain atau tidak. Bahkan secara fisik dapat
ditunjukkan bagaimana bekerjanya faktor-faktor penyebab terhadap masalah
tertentu.
(c) Pengujiaan hasil analisis
Bukti yang logis dan pengujian secara nyata dipakai sebelum suatu tindakan
diambil. Sedangkan pengujian hasil analisis dilakukan setelahnya. Tindakan-
tindakan dalam bentuk bagaimana caranya agar masalah dapat dipecahkan.
Walaupun tidak jarang cara ini mahal dan bahkan banyak memakan waktu, namun
yang lebih penting untuk melihat cara pemecahan masalah yang tepat.

3) Perumusan Masalah
Merumuskan inti fenomena yang ada di lapangan.

4) Tujuan dan Manfaat


a) Tujuan
(1) Mengungkapkan arah dan tujuan umum yang akan dicapai, sebagai lanjutan
dari perumusan masalah.
(2) Mengetengahkan indikator-indikator apa yang ditemukan di lapangan,
terutama yang berkaitan dengan variabel-variabel sesuai dengan tema KKN.
b) Manfaat
Paragraf ini menjelaskan tentang manfaat, baik teoritis maupun praktis.

5) Sasaran
Masyarakat di wilayah desa yang memiliki potensi yang relevan dengan penguasaan
keilmuan peserta KKN dan mampu meningkatkan ilmu dan keterampilan kewirausahaan.

13
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

6) Metode yang digunakan


Penelaahan dilakukan secara deskriptif dengan metode survei adalah “penyelidikan yang
diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari
keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu
kelompok ataupun suatu daerah“
Adapun Teknik Pengumpulan Data di lapangan digunakan dengan pendekatan kualitatif,
dengan metode sebagai berikut:
a) Kajian Pustaka, digunakan untuk menelaah, mengkaji literatur dan dokumen
tertulis yang relevan dengan penyelidikan.
b) Observasi, digunakan untuk mendapatkan gambaran objektif mengenai fenomena
atau kejadian pada lokasi.
c) Wawancara mendalam (depth interview), digunakan untuk menggali informasi
dengan tokoh-tokoh kunci yang mengetahui maupun yang terlibat.
d) Diskusi Kelompok Terfokus, mengungkapkan dan menggali informasi mengenai
berbagai temuan isu dalam rangka menguatkan atau melakukan silang pendapat di
lapangan.

BAB II. GAMBARAN UMUM DESA LOKASI KKN


Bab ini menjelaskan keadaan secara umum objek penelitian baik mengenai tempat
maupun khalayak sasaran berkaitan dengan tema KKN. Dalam gambaran umum dijelaskan
pula dinamika khalayak sasaran dalam hal ini masyarakat baik dari segi perekonomiannya
maupun dinamika kelompoknya.

BAB III. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH


Bab ini menjelaskan teori-teori yang relevan dengan masalah yang ada di lapangan.
Kerangka pemecahan masalah ini dapat pula berisi uraian tentang data sekunder yang
diperoleh dari jurnal-jurnal ilmiah atau hasil penelitian pihak lain yang dapat dijadikan
pertimbangan dan kaidah-kaidah teoritis serta asumsi-asumsi yang memungkinkan terjadinya
penalaran untuk menjawab masalah.

BAB IV. PELAKSANAAN DAN HASIL


Bab ini menguraikan apa, bagaimana dan mengapa hasil diperoleh. Dikemukakan pula
deskripsi hasil studi maupun pengamatan yang bisa menyangkut perkembangan objek yang
diselidiki/diteliti. Uraian hasil penelitian diikuti dengan pembahasan, dan pada akhir bab
dapat diberikan rangkuman hasilnya. Rangkuman ini diperoleh dari data faktual.

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan merupakan kristalisasi hasil analisis dan interprestasi, cara pembahasan
dirumuskan dalam bentuk pernyataan secara ketat dan padat sehingga tidak menimbulkan
penafsiran lain.
Informasi yang disampaikan dalam kesimpulan bisa berupa pendapat baru, koreksi atas
pendapat lama, pengukuhan pendapat lama, atau penggabungan pendapat lama.
Saran, berupa anjuran, yang dapat menyangkut aspek operasional, kebijakan maupun
konseptual serta langkah apa yang harus dilakukan untuk menindaklanjuti kegiatan yang
belum terselesaikan, belum tergarap atau seharusnya dilakukan untuk kegiatan berikutnya.
Saran hendaknya bersifat kongkrit, realistik, bernilai praktis, dan terarah.

DAFTAR PUSTAKA
Dalam membuat daftar pustaka, pengetikan buku, jurnal yang digunakan sebagai bahan
referensi, dilakukan sebagai berikut :
(1) Jarak spasi yang digunakan untuk pengetikan daftar pustaka adalah satu spasi.
(2) Baris kedua tiap buku referensi diketik menjorok ke dalam lima ketukan
(3) Judul buku diketik miring

14
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

(4) Judul jurnal tidak diketik dengan huruf miring (elite), yang diketik dengan huruf miring
adalah nama jurnalnya.
Adapun urutan pengetikannya sebagai berikut :
(1) Urutan penulisan buku harus berdasarkan alfabet
(2) Nama penulis baik Indonesia maupun bukan Indonesia, dimulai dengan nama belakang
(diketik lengkap), diikuti nama depan (diketik singkatannya). Diakhiri dengan tanda titik
(.)
(3) Tahun terbit, diakhiri dengan tanda titik (.)
(4) Judul buku, diketik dengan huruf miring (elite), diakhiri dengan tanda titik (.)
(5) Kota tempat penerbit diakhiri dengan tanda titik dua (.)
(6) Nama penerbit, diakhiri dengan tanda titik (.)

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran-lampiran berisi tabel, peraturan-peraturan, peta. Contoh kuesioner,
perhitungan-perhitungan statistik, dan hal lain yang dianggap penting dan relevan dengan isi
laporan. Lampiran-lampiran tersebut harus diberi nomor halaman merujuk nomor halaman
sebelumnya.Lampiran-lampiran tersebut harus diberi identitas dan nomor halaman
melanjutkan nomor halaman sebelumnya.

2.6 Penilaian
Penilaian kegiatan KKN mencakup empat komponen, yaitu:
1. Pembekalan KKN
1) Daftar hadir mahasiswa
2) Nilai = n/m x 100 (n=jumlah hadir, m=jumlah materi pembekalan).
3) Pembuatan matrik program kegiatan KKN dibuat kelompok.
4) Bagi mahasiswa yang tidak hadir pembekalan, diberi tugas yang sepadan dengan
kegiatan pembekalan,
Nilai maksimal adalah 80.

2. Pelaksanaan Kegiatan KKN di lapangan


1) Kehadiran mahasiswa (35 hari)
Nilai = n/35 x 100 (n=jumlah hadir)
2) Kinerja mahasiswa di lapangan
a. Disiplin
b. Kerjasama
c. Penghayatan
d. Pelaksanaan program
Disipilin
(a) Kepatuhan terhadap kewajiban tinggal di lokasi KKN Tematik
(b) Ketepatan dalam penggunaan waktu
(c) Kepatuhan terhadap tata tertib yang berlaku

Kerjasama
(a) Kemampuan untuk mengadakan kerjasama antar mahasiswa
(b) Kemampuan untuk mengadakan kerjasama antara mahasiswa dengan pejabat,
mahasiswa dengan pemuka masyarakat dan mahasiswa dengan anggota
masyarakat (interpersonal)
(c) Kemampuan untuk mengadakan kegiatan yang dihubungkan dengan bidang lain
(interdisipliner)
Penghayatan
(a) Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi lokasi
KKN.

15
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

(b) Kemampuan dalam melakukan pendekatan terhadap masyarakat dengan


segala norma dan sistem nilainya.
(c) Kemampuan untuk tanggap terhadap permasalahan yang ada di lokasi KKN.

Pelaksanaan Program
(a) Kemampuan atau keberhasilan memanfaatkan dan menggali potensi,
mengungkapkan serta menyelesaikan permasalahan.
(b) Ketrampilan untuk melaksanakan program pengembangan dan pembangunan
yang relevan.
(c) Kemampuan mengevaluasi keberhasilan program yang telah dilakukan.

Masukan Penilaian Pelaksanaan di Lapangan


1) Pejabat desa
2) Pemuka masyarakat
3) Karangtaruna
4) DKM
5) Kordes

3. Laporan Akhir Pelaksanaan kegiatan KKN


1) Kelengkapan laporan (pengesahan, sistimatika laporan)
2) Analisis keberhasilan program
a. Analisis peluang,
b. Kendala pelaksanaan,
c. Solusi pelaksanaan
d. Output pelaksanaan

4. Pendadaran/presentasi:
Pendadaran dilakukan untuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan
kegiatan mahasiswa di lokasi KKN:
1) Daftar hadir mahasiswa
2) Pengujian individu mahasiswa
3) Pengujian keberhasilan program.

No Komponen Penilaian Bobot Penilaian Penilai


1 Pembekalan KKN (PK) 30%
2 Pelaksanaan Kegiatan KKN (PKK) 50%
3 Laporan Pelaksanaan kegiatan (LPK) 10%
4 Pendadaran/presentasi (LP) 10%

NILAI AKHIR
Nilai Akhir KKN (NAK) = (PK x 0,3) + (PKK x 0,5) + (LPK x 0,1) + (LP x 0,1)
Dengan ketentuan:
NAK ≥ 80 adalah A
70 ≤ NAK < 80 adalah B
60 ≤ NAK < 70 adalah C
50 ≤ NAK < 60 adalah D
NAK < 50 adalah E

16
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

BAB 3
KETENTUAN KHUSUS PELAKSANAAN KKN TEMATIK

Pedoman khusus ini dibuat untuk menjadi acuan pelaksanaan KKN Universitas Siliwangi
yang akan dilaksanakan dengan menggunakan basis desa. Hal-hal penting yang harus
dipahami oleh peserta KKN antara lain meliputi: 1) Model KKN, 2) Struktur Organisasi, 3) Alur
pikir pelaksanaan KKN, dan 4) Esensi garapan di lokasi KKN,

3.1 Model Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik

1. Kegiatan KKN Mahasiswa Universitas Siliwangi Tasikmalaya tahun akademik 2021/2022


menggunakan model desa stay, yaitu mahasiswa peserta KKN dibagi dalam kelompok
per desa dan tinggal di desa tempat lokasi KKN ditetapkan.
2. Peserta KKN yang ditempatkan di setiap desa merupakan kombinasi dari mahasiswa
setiap Fakultas peserta KKN.
3. Seorang dosen pembimbing lapangan membimbing 18-40 orang peserta KKN, atau
berdasarkan pertimbangan lain dari LP2M-PMP.

3.2 Struktur Organisasi

1. Struktur Organisasi di Desa

Dosen
Kepala Desa/ Pembimbing Tokoh Maysarakat
Lurah Lapangan

Ketua
Kelompok

Anggota Anggota Anggota Anggota

Gambar 1: Struktur Organisasi di Desa Lokasi KKN Tematik

17
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

Struktur organisasi mencerminkan alur koordinasi antar bagian, berdasarkan struktur


organisasi yang disajikan pada gambar 1, maka Alur pokok Koordinasi Peserta KKN berbasis
desa dideskripsikan sebagai berikut :

2. Ketua Kelompok
1) Ketua Kelompok tingkat Desa adalah mahasiswa peserta KKN yang dipilih oleh peserta
KKN di desa tersebut.
2) Ketua Kelompok dipilih pada hari terakhir diklat/pelatihan pada saat pertemuan dengan
Dosen Pembimbing.
3) Ketua Kelompok bisa dibantu oleh seorang sekretaris berdasarkan musyawarah dengan
para ketua kelompok tingkat desa.
4) Ketua Kelompok berkewajiban melakukan koordinasi dengan seluruh peserta yang ada
di wilayah desa tersebut, mengenai segala permasalahan yang berkaitan dengan
pelaksanaan program kerja KKN.
5) Ketua Kelompok berkewajiban melakukan koordinasi dengan dosen pembimbing,
pemerintah desa, dan tokoh masyarakat berkaitan dengan upaya kelancaran
pelaksanaan kegiatan KKN.
6) Ketua Kelompok bisa melakukan koordinasi langsung dengan Tim Pelaksana KKN/LP2M-
PMP dalam kaitan penyampaian informasi mengenai pelaksanaan kegiatan KKN.

3.3 Alur Kegiatan Pelaksanaan KKN Tematik

Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh masing masing kelompok desa berkaitan
muatan kegiatan dalam program kerja di lokasi KKN sebagaimana tersirat pada gambar 2,
diantaranya sebagai berikut :
1. Kegiatan peserta KKN di lokasi KKN harus didasarkan pada program kerja masing
masing kelompok yang mengacu kepada tema yang ditetapkan oleh LP2M-PMP sebagai
contoh sederhana alur kegiatan tersebut disajikan pada Gambar 4:
2. Program kerja dirancang berdasarkan penelahaan, identifikasi, evaluasi dan keselarasan
dengan potensi desa yang menjadi lokasi KKN
3. Program kerja harus dirancang secara rasional (faktor waktu, biaya, kemampuan, dan
daya manfaat bagi masyarakat)
4. Perancangan program kerja, pelaksanaan, sampai dengan pelaporan harus berdasarkan
hasil koordinasi dan sepengetahuan dosen pembimbing.
5. Selain koordinasi dengan dosen pembimbing, peserta KKN juga harus berkoordinasi
dengan pihak pemerintah setempat maupun tokoh masyarakat sesuai dengan keperluan.
6. Program kerja dirancang harus bermuara pada upaya pemberdayaan masyarakat di
lokasi KKN.
7. Pembimbingan dilaksanakan setiap dua kali dalam satu bulan, dan setiap dua minggu
mahasiswa harus menyelesaikan sekitar 50% program yang telah direncanakan dan
melaporkan kepada dosen pembimbing pada saat pembimbingan.
8. Pelaporan Kegiatan KKN adalah laporan kelompok.
9. Laporan kelompok dibuat dengan mengacu terhadap program kerja yang dilaksanakan
oleh kelompok peserta KKN, mengenai format dan isi laporan sesuai dengan yang
ditetapkan Tim Pelaksana KKN/LP2M-PMP (lihat di pedoman umum dan lampiran)

18
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

Tema:
Mahasiswa Peserta KKN “Pemberdayaan Masyarakat Desa melalui
KKN Tematik untuk Mendukung
Peningkatan IPM Kabupaten ”.

Kegiatan KKN
Mahasiswa Sub Tema:

1. Peningkatan Kualitas
Pendidikan
FKIP
2. Peningkatan Kualitas
FE Kesehatan
FT
FAI 3. Peningkatan Daya Beli
FIK
FISIP

Peningkatan kualitas
Pendidikan, Kesehatan,
dan Daya Beli.

Identifikasi Potensi
Desa

Pemberdayaan
Peningkatan
Masyarakat desa
IPM

Gambar 2: Alur Kegiatan Pelaksanaan KKN Tematik

19
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

BAB 4
PROGRAM KKN TEMATIK
Program KKN Tematik didasarkan pada beberapa masalah yang dihadapi masyarakat
hasil dari kajian LP2M-PMP universitas Siliwangi, disamping pertimbangan program bidang
kegiatan kewilayahan dan pertimbangan lain. Adapun tema yang diusung dalam kegiatan
KKN tematik Tahun Akademik 2021/2022 adalah meliputi 3 program tema utama yaitu: 1)
Peningkatan Kualitas Pendidikan, 2) Peningkatan Kualitas Kesehatan, dan 3) Peningkatan
Daya Beli.

4.1 Program KKN Tematik Bidang Pendidikan

Undang-undang Nomor : 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dalam BAB
IV pasal 6 ayat 1, menyebutkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib
mengikuti pendidikan dasar, maka program pendidikan dasar bagi warga Negara Indonesia
di tingkatkan dari universal basic educational menjadi compulsary education. Ini artinya ada
konsekuensi, yaitu perlu adanya sanksi bagi yang tidak mau melaksanakan tanggung
jawabnya.

1. Tujuan
Tujuan Umum:
1) Mendukung program penuntasan wajib belajar pendidikan dasar dua belas tahun
2) Meningkatkan peran dan fungsi stakeholders terkait dalam penuntasan wajib belajar dua
belas tahun
3) Membantu Pemerintah Kabupaten/Kota, baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi maupun dalam mempertajam umpan balik program penuntasan wajar dua belas
tahun yang sedang dijalankan.

Tujuan khusus:
1) Melakukan pendataan tentang Pendidikan di Desa Lokasi KKN (seperti melakukan
pemetaan terhadap penduduk usia dasar (7 – 15 tahun)
2) Mengidentifikasi permasalahan dan kendala sebagai faktor penyebab penduduk usia
sekolah tidak sekolah atau lulusan SD/MI tidak melanjutkan kejenjang SMP/MTs atau
sederajat, atau lulusan SMP/MTs tidak melanjutkan ke jenjang SMA/SMK atau sederajat.
3) Mendorong tingkat kesadaran masyarakat dan institusi terkait untuk mendukung
penuntasan wajar dua belas tahun.
4) Merevitalisasi penyelenggaraan Pendidikan non formal (Paket A, B, dan C) , seperti SKB,
PKBM, pesantren, Lembaga Keterampilan dan Pelatihan (LKP) dan lembaga non formal
lainnya.

2. Pelaksanaan Program Bidang Pendidikan:


1. Sosialisasi program KKN wajar dikdas dua belas tahun melalui rapat mingguan desa,
rembug desa, anjang sono, temu kader, pengajian, atau kegiatan lainnya. Sasaran
sosialisasi meliputi camat, kepala desa, ketua RW/RT/kampung, kader PKK, posyandu,
dan atau tokoh masyarakat
2. Melakukan pendataan terhadap:
1) Penduduk usia sekolah (7 – 15 tahun)
2) jumlah anak sekolah tingkat SD
3) Lulusan SD yang melanjutkan/tidak melanjutkan ke SMP/M.Ts/; Lulusan SMP/MTs
yang melanjutkan/tidak melanjutkan ke SMA/SMK atau sederajat
4) Kondisi orang tua yang anaknya tidak melanjutkan ke SMP/M.Ts/sederajat atau ke
SMA/SMK atau sederajat
5) Jumlah dan kondisi fasilitas pendidikan SD/SMP/SMA atau sederajat

20
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

3. Melakukan analisis data yang dihasilkan dari poin b) untuk mengetahui:


1) Jumlah penduduk usia SD, SMP, dan SMA
2) Jumlah siswa SD, SMP, dan SMA
3) Jumlah lulusan SD yang melanjutkan ke SMP/M.Ts; jumlah lulusan SMP/MTs yang
melanjutkan ke SMA/SMK atau sederajat
4) Jumlah lulusan SD/MI/sederajat yang tidak melanjutkan ke SMP/MTs; jumlah
lulusan SMP/MTs yang tidak melanjutkan ke SMA/SMK atau sederajat ( by name by
address)
5) Faktor-faktor penyebab lulusan SD/MI/sederajat yang tidak melanjutkan ke
SMP/MTs/sederajat dan lulusan SMP/Mts/sederajat ke jenjang SMA/SMK/sederajat
6) Merumuskan rekomendasi program untuk mengatasi lulusan SD/MI/sederajat yang
DO atau tidak melanjutkan ke SMP/MTs/sederajat; lulusan SMP/MTs/ sederajat
yang tidak melanjutkan ke SMA/SMK/sederajat
7) Lokakarya hasil KKN bidang pendidikan

Tabel 1: Rencana Program Aksi Sub Tema Peningkatan Kualitas Pendidikan

No Program Uraian Kegiatan Indikator Capaian Hari Ke


A. PROGRAM UTAMA (50 %)
1. Wajar dikdas a. Sosialisasi program a. Tertanamnya kesadaran
sembilan KKN wajar dikdas dua masyarakat untuk peduli
tahun belas tahun melalui dengan pendidikan dengan
rapat minggon desa, dibuktikan menyekolahkan
rembug desa, anjang anak-anaknya
sono, temu kader, b. Terpetakannnya data usia
pengajian, atau sekolah untuk SD, SMP, dan
kegiatan lainnya. SMA
Sasaran sosialisasi c. Diketahui kondisi dan jumlah
meliputi camat, Kepala fasilitas pendidikan untuk
UPTD kecamatan, tingkat SD, SMP, dan SMA
kepala desa, ketua d. Munculnya program
RW/RT/kampung, pendidikan kesetaraan
kader PKK, posyandu, sebagai jawaban dari masalah
dan atau tokoh yang dihadapi warga yang
masyarakat tidak menyekolahkan anaknya
b. Melakukan pendataan atau tidak melanjutkan
terhadap: anaknya ke jenjang SMP atau
1) Penduduk usia Sekolah SMA
(7 – 15 tahun)
2) Jumlah Siswa
SD/MI/sederajat
3) Lulusan SD yang
melanjutkan/tidak
melanjutkan ke
SMP/M.Ts/ sederajat
4) Lulusan SMP/MTs atau
sederajat yang
melanjutkan/tidak
melanjutkan ke
SMA/SMK atau
sederajat
5) Kondisi orang tua yang
anaknya tidak
melanjutkan ke
SMP/M.Ts/sederajat
atau ke SMA/SMK atau
sederajat
6) Jumlah dan kondisi

21
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

fasilitas pendidikan
SD/SMP/SMA atau
sederajat
c.
Melakukan analisis data
yang dihasilkan dari
poin b sehingga
diketahui jumlah APK,
APS, APM penduduk
desa bersangkutan,
dan rata-rata lama
sekolah
d. Membuat program
alteratif solusi terhadap
permasalahan
pendidikan di desa
bersangkutan, misalnya
membantu
penyelenggaraan paket
A,B,dan C yang telah
dilakukan oleh
penyelenggara
pendidikan Non formal
setempat, Misal SKB,
PKBM, dst.
e. Melaksanakan
Lokakarya keberhasilan
program penuntasan
wajar dikdas dua belas
tahun di desa atau
kecamatan
A. PROGRAM PENDUKUNG (40%)
1. Ketrampilan a. Penyelenggaraan a. Masyarakat melek aksara,
Fungsional penguatan keaksaraan berpengetahuan dan
warga belajar Paket A, berketrampilan yang
B, dan C melalui ditunjang dengan sikap
kegiatan Membaca, ulet/rajin dan percaya diri
Menulis, Berhitung untuk maju.
berbasis Keterampilan
Fungsional, seperti
kegiatan bercocok
tanam, Kerajinan
tangan, Kuliner atau tata
boga, tata busana dan
keterampilan fungisonal
lainnya yang bertujuan
dapat membeirkan
penguatan
keberaksaraan namun
memiliki manfaat
kecakapan hidup yang
bisa digunakan oleh
warga belajar untuk
hidup mandiri dan
berpendidikan.

2. Revitalisasi a. Revitalisasi Manajemen a. Penyelenggara Pendidikan


Penyelengga lembaga PKBM, LKP, Non formal dapat
ra Pondok Pesantren, dst. mengembangkan layanan
Pendidikan b. Membantu networking pendidikan kesetaraan (paket
Non Formal lembaga dengan A, B, dan C) yang lebih luas

22
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

yang stakeholder lain yang dan berkualitas


bergerak di bersama-sama bergerak b. Program pemberdayaan
Pendidikan dalam penuntasan wajar masyarakat yang
Kesetaraan dikdas dua belas tahun diselengarakan lebih kuat dan
(Paket A, B, dan pemberdayaan produktif karena lembaga
C) dan masyarakat berbasis memliki jejaring yang kuat
program pendidikan dan luas.
Pemberdaya
an
masyarakat
berbasis
Pendidikan
3 Taman a. Mendirikan atau a. Terbentuknya pusat informasi
bacaan merevitalisasi Taman dan penguatan keberaksaran
Masyarakat bacaan Masyarakat yang dimiliki desa agar
melalui program “Peduli masyarakat tetap melek
Seribu Buku” dan aksara dan berkarya
memanfaatkan sarana b. Tersedianya bahan pustaka
yang ada atau yang dibutuhkan oleh warga
membantu networking setempat dengan berbagai
bantuan buku dan jenis pustaka, seperti:
penyediaan bahan pertanian, perikanan, budaya,
pustaka melalui internet pendidikan, dst.
b. Revitalisasi program c. Masyarakat sadar membaca
seperti peningkatan dan merasakan hasil kegiatan
budaya membaca membaca untuk kehidupan
melalui lomba bercerita, nyata secara langsung.
dst. Misalnya membaca untuk
meningkatkan keterampilan
fungsional membuat kue atau
kerajinan tangan yang bisa
dijual dan mendapat
penghasilan baik secara
ekonomi
4. Pendidikan a. Membantu menguatkan a. Meningkatknya kuantitas dan
anak usia kelembagaan kualitas pembinaan PAUD.
dini (PAUD) penyelengara PAUD b. Meningkatnya kesadaran
b. Membantu keluarga yang memiliki anak
meningkatkan kuantitas usia PAUD untuk mendukung
dan kualitas PAUD program PAUD di
c. Membantu lingkungannya.
meningkatkan sosialisasi c. Bertambahnya anak usia
dan gerakan program PAUD yang mengikuti
PAUD. program pembinaan PAUD

C. PROGRAM TAMBAHAN (10%)


Program diluar tema Pendidikan

1. Program KKN Bidang Pendidikan


Program KKN Tematik dibagi ke dalam 3 klasifikasi program, yaitu:
1. Program Utama/Tema yaitu program bidang pendidikan yang diprioritaskan pada KKN
Tematik tahun ini (Pengentasan wajar dikdas dua belas tahun), dengan tetap diperkaya
dengan program pendidikan pendukung lain yang dibutuhkan sesuai kondisi lokasi dan
masyarakat setempat. Bobot program utama 50%
2. Program Pendukung yaitu program bidang pendidikan lainnya diluar Program
Pengentasan Wajar Diksdas dua belas tahun tetapi keberadaan program pendukung ini
dibutuhkan oleh masyarakat berdasarkan analisis situasi ataupun masukan dari
masyarakat/tokoh masyarakat baik formal/informal. Bobot program pendukung 40 %

23
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

3. Program Tambahan yaitu program bidang non pendidikan tetapi keberadaan program
dianggap dibutuhkan oleh masyarakat berdasarkan analisis situasi ataupun masukan dari
masyarakat/tokoh masyarakat baik formal/informal. Bobot program tambahan 10%.

Tujuan Program Utama Bidang Pendidikan adalah:


1) Menanamkan pemahaman yang benar kepada masyarakat tentang Wajib Belajar Dua
Belas Tahun sesuai yang diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 20 tahun 2003.
2) Memberikan data mengenai APK, APS dan APM, dan Rata-rata Lama Sekolah Penduduk
di desa lokasi KKN
3) Memberikan bantuan terhadap program-program dalam menunjang wajar dikdas seperti
membantu penyelenggaraan Program Pendidikan Kesetaraan: Paket A, Paket B, dan
Paket C

Tujuan Program Pendukung Bidang Pendidikan adalah:


1) Mendukung program utama dalam pengentasan Wajib belajar dua belas tahun berupa
penyelenggaraan keterampilan fungsional bagi warga paket A, paket B, dan paket C
2) Mendukung pogram utama melalui revitalisasi penyelenggara program pendidikan
kesetaraan dan keaksaraan, dan program pemberdayaan masyarakat berbasis
pendidikan, seperti PKBM, LKP, pesantren, dst.
3) Mendukung program utama berupa revitalisasi Taman Bacaan Masyarakat (TBM) untuk
penguatan keberaksaraan warga pendidikan kesetaraan dan keaksaraan di lokasi KKN
dan revitalisasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk advokasi pendidikan sejak dini.

Tujuan Program Tambahan Bidang Pendidikan adalah:


Merespon kebutuhan masyarakat untuk solusi masalah diluar tema bidang pendidikan
(atau bidang daya beli dan kesehatan) berdasarkan analisis situasi atau masukan
masyarakat/tokoh masyarakat, yang secara tidak langsung berpengaruh pada program
utama (pendidikan)

2. Strategi Pelaksanaan:
Dalam mengembangkan program di bidang pendidikan, mahasiswa KKN diharapkan:
1. Melibatkan seluruh unsur masyarakat yang terkait dan dibangun komitmen bersama,
2. Melakukan diskusi (forum group discussion) dengan beberapa stakeholder yang terkait
dengan bidang pendidikan,
3. Membuat perencanaan yang matang,
4. Menyusun rencana kerja yang riil.

3. Indikator Keberhasilan:
Indikator keberhasilan bidang pendidikan adalah:
1. Terpetakannya data yang akurat tentang anak usia pendidikan dasar
2. Jumlah penduduk usia SD, SMP, SMA (7 – 15 tahun)
3. Jumlah dan identitas anak putus sekolah SD, SLTP,SMA dan sederajat
4. Jumlah dan identiras anak SD baik yang akan melanjutkan maupun yang tidak
melanjutkan ke SLTP/sederajat
5. Jumlah anak usia SMP (13-15 taun) yang sedang sekolah di SLTP/sederajat
6. Jumlah dan identiras anak usia SMP (13-15 tahun / lulusan SD/MI/sederajat yang tidak
sekolah di SLTP/sederajat
7. Tereviewnya APK SLTP untuk dijadikan APK pembanding dengan APK yang sudah
dihitung oleh dinas pendidikan setempat
8. Meningkatnya APK SMP/M.Ts.
9. Mengurangi angka DO SMP/M.Ts.

24
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

4.2 Program KKN Tematik Bidang Kesehatan

Bidang kesehatan adalah salah satu bidang garapan dalam meningkatkan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) selain bidang pendidikan dan daya beli. Beragamnya masalah
kesehatan yang terdapat di masyarakat bisa disebabkan dari masalah non kesehatan. Pemicu
masalah kesehatan bisa dikarenakan masalah pendidikan masyarakat serta rendahnya taraf
ekonomi masyarakat. Sehingga penyelesaian masalah kesehatan harus dibarengi
penyelesaian masalah pendidikan dan peningkatan taraf ekonomi masyarakat. Program kerja
KKN tematik bidang kesehatan menitikberatkan pada “Program Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS)”. Program KKN ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat
akan PHBS, menyikapi PHBS secara positif serta mampu mengadopsi PHBS sebagai perilaku
kesehatan keseharian pada akhirnya.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan
atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga
mampu menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakatnya. Jadi PHBS merupakan wujud keberdayaan masyarakat yang
sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS.
Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok
dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan
edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap serta perilaku hidup bersih dan sehat,
melalui pendekatan pimpinan (advokasi), bina suasana (social support) dan pemberdayaan
masyarakat (empowerment). Dengan demikian diharapkan masyarakat dapat mengenali dan
mengatasi masalahnya sendiri melalui penerapan cara-cara hidup sehat dengan menjaga
serta meningkatkan status kesehatannya.
Promosi kesehatan (Health Promotion) adalah proses pemberdayaan masyarakat untuk
memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya (the process of enabling people to
control over and improve their health), lebih luas dari pendidikan atau penyuluhan
kesehatan. Pendidikan atau penyuluhan kesehatan merupakan bagian penting dari Promosi
Kesehatan.

1. Tujuan :

Tujuan Umum:
1. Mendukung program pemerintah menuju Indonesia sehat tahun 2020
2. Meningkatkan peran dan fungsi stakeholders terkait dalam peningkatan kesehatan
melalui kegiatan PHBS
3. Membantu pemerintah Kabupaten/Kota, baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi maupun dalam mempertajam umpan balik program PHBS pada tahun berjalan.

Tujuan khusus:
1. Melakukan pendataan tentang kualitas kesehatan di Desa Lokasi KKN (seperti melakukan
pendataan terhadap fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan yang dimiliki keluarga atau
pemerintah desa Mengidentifikasi permasalahan dan faktor penyebab permasalahan
dalam PHBS yang dihadapi masyarakat dan problem solvingnya.
2. Mendorong tingkat kesadaran masyarakat dan institusi terkait untuk mendukung
pelaksanaan Hidup bersih dan Sehat baik di lingkungan keluarga, sekolah, tempat kerja,
dan tempat umum.
3. Peningkatan program KB dan revitalisasi Posyandu di desa Lokasi KKN
4. Melakukan pengendalian pencemaran lingkungan melalui sosialisasi program 3 R
(Reduce, Reuse, Recycle) dan pencegahan penyakit menular di desa lokasi KKN

25
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

2. Pelaksanaan Program Bidang Kesehatan:

1. Promosi kesehatan pada tatanan rumah tangga


Beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di rumah tangga
yaitu:
1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2) Memberi bayi ASI eksklusif
3) Menimbang bayi dan balita setiap bulan
4) Mencuci tangan dengan air bersih dan memakai sabun
5) Menggunakan air bersih
6) Menggunakan jamban sehat
7) Memberantas jentik nyamuk di rumah
8) Makan sayur dan buah setiap hari
9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10) Tidak merokok di dalam rumah

2. Promosi kesehatan di sekolah

Indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah yaitu:
1) Mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun
2) Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
3) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
4) Olah raga yang teratur dan terukur
5) Memberantas jentik nyamuk
6) Tidak merokok di sekolah
7) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan
8) Membuang sampah pada tempatnya

3. Promosi kesehatan di institusi kesehatan


Indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di institusi kesehatan yaitu:
1) Menggunakan air bersih
2) Menggunakan jamban
3) Membuang sampah pada tempatnya
4) Tidak merokok di institusi kesehatan
5) Tidak meludah sembarangan
6) Memberantas jentik nyamuk

4. Promosi kesehatan di tempat-tempat umum


Indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di tempat-tempat umum,
yaitu:
1) Menggunakan air bersih
2) Menggunakan jamban
3) Membuang sampah pada tempatnya
4) Tidak merokok di tempat umum
5) Tidak meludah sembarangan
6) Memberantas jentik nyamuk

5. Promosi kesehatan di tempat kerja


Indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di tempat kerja yaitu:
1) Tidak merokok di tempat kerja
2) Membeli dan mengkonsumsi makanan di tempat kerja
3) Melakukan olah raga/aktivitas fisik secara teratur
4) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang
air besar atau buang air kecil

26
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

5) Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja


6) Menggunakan air bersih
7) Menggunakan jamban saat buang air kecil dan buang air besar
8) Membuang sampah pada tempatnya
9) Menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai jenis pekerjaannya

Tabel 2: Rencana Program Aksi Sub Tema Peningkatan Kualitas Kesehatan


No Program Uraian Kegiatan Indikator Capaian
A. PROGRAM UTAMA (50%)
1. PHBS a. Melakukan survei kepada a. Terlaksananya survei yang dimaksud
masyarakat tentang dengan memperhatikan kaidah metodologi
perilaku Hidup bersih dan seperti sampel, jumlah sampel, teknik
sehat dan melakukan pengambilan sampel, serta analisis datanya
pendataan terhadap serta hasil serta kesimpulan pelaksanaan
fasilitas kesehatan dan survey sehingga diketahui permasalahan
tenaga kesehatan yang kesehatan yang dihadapi masyarakat dan
dimiliki oleh keluarga dan indicator pemecahan masalahnya.
pemerintah desa

b. Melaksanakan program b. Terlaksananya program utama sesuai


PHBS sesuai rencana temuan masalah perilaku kesehatan dan
(berdasarkan hasil kelompok sasaran serta pendekatan
temuan) dan pada dengan faktor pendukung. Dibuktikan
kelompok sasaran dengan presensi peserta program PHBS,
spesifik sesuai masalah berita acara kegiatan, dokumentasi
perilaku kesehatan kegiatan
yang ditemukan.
Bentuk program PHBS
seperti penyuluhan
PHBS, demo PHBS
(misal gerakan cuci
tangan bersama,
gerakan gosok gigi
bersama dll), bermain
peran PHBS (misal
sandiwara/ pentas
teater tentang tema
tertentu dari PHBS),
pembagian leaflet
PHBS, pemasangan
spanduk PHBS,
pengajian dengan
pendekatan tema
PHBS, pelatihan kader
PHBS, lomba
lingkungan sekolah
atau RT bersih dan
sehat dll.

PROGRAM PENDUKUNG (40%)


1 Peningkatan a. Penyuluhan KB di a. Terlaksananya penyuluhan KB di
Program masyarakat (saat kegiatan masyarakat minimal 1 kali, dengan bukti
Keluarga Posyandu, Pengajian dan berita acara penyuluhan yang diketahui
Berencana lain-lain) tokoh masyarakat/Kepala Dusun/Kepala
b. Kegiatan pemasangan alat Desa, materi penyuluhan, absen peserta
kontrasepsi masal dan dokumentasi
bekerjasama dengan b. Terjalin kerjasama dengan instansi terkait

27
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

Puskesmas/Bidan dalam pelaksanaan pemasangan alat


desa/Pustu kontrasepsi, minimal 1 kali, dengan bukti
c. Pembinaan dukun beranak berita acara kerjasama yang diketahui
yang pelaksanaannya Kepala Puskesmas
bekerjasama dengan c. Terlaksananya pembinaan dukun beranak
pihak Puskesmas/PLKB sebagai motivator KB dan membantu
dalam sosialisasi KB dan sosialisasi KB di masyarakat, dengan bukti
dukun sebagai motivator berita acara yang diketahui Bidan
KB desa/Pustu/Kepala Puskesmas
d. Advokasi pelayanan d. Minimal 1 calon peserta KB dari masyarakat
pemasangan alat miskin mampu dilayani penggunaan alat
kontrasepsi bagi kontrasepsi secara gratis dengan bukti
masyarakat miskin berita acara yang diketahui Kepala
Puskesmas/Pustu/Bidan desa

2. Revitalisasi a.Pendataan kader a. Adanya data kader kesehatan potensial


Posyandu. kesehatan potensial minimal 10 orang dengan bukti berita
b. Penggalangan dukungan acara kegiatan dan bukti komitmen
tokoh formal dan kesediaan menjadi kader kesehatan desa.
informal masyarakat b. Adanya dukungan dan komitmen tokoh
untuk pembentukan atau formal dan informal masyarakat untuk
penyegaran kembali pembentukan atau penyegaran kembali
kegiatan Posyandu. kegiatan Posyandu, dibuktikan dengan
c. Pembinaan kader adanya berita acara dukungan dan
kesehatan untuk komitmen tokoh masyarakat.
pembentukan atau c. Terlaksananya pembinaan kader kesehatan
penyegaran kembali secara periodik dan simultan baik yang
kegiatan Posyandu yang dilakukan oleh mahasiswa dan petugas
bekerjasama dengan Puskesmas/Pustu sampai pada kesiapan
Puskesmas/Pustu kader kesehatan mengelola Posyandu
secara mandiri. Dibuktikan dari test
pemahaman dan ketrampilan kader
kesehatan yang sesuai standard dan berita
acara komitmen pembentukan atau
penyegaran kembali kegiatan Posyandu
yang ditandatangani para kader
kesehatan, berita acara kegiatan yang
diketahui Kepala Desa/Puskesmas/Pustu.
3. Rasionalisasi a. Sosialisasi manfaat apotik 1a. Terlaksananya minimal 1 kali sosialisasi
Apotik Hidup hidup ke masyarakat apotik hidup untuk tiap desa dengan bukti
b. Pengadaan tanaman berita acara kegiatan yang diketahui Kepala
(benih) apotik hidup Desa, materi sosialisasi dan dokumentasi.
untuk masyarakat b. Tersedianya minimal 5 jenis tanaman
c. Penanaman tanaman (benih) apotik hidup untuk tiap desa
(benih) apotik hidup pada dengan bukti berita acara serah terima
lokasi apotik hidup tanaman (benih) apotik hidup yang
percontohan diketahui Kepala Desa (masing-masing jenis
10 pohon/benih)
c. Terlaksananya penanaman bersama
tanaman (benih) apotik hidup di lokasi
terpilih (minimal 1 lokasi percontohan)
dengan bukti berita acara kegiatan yang
diketahui kepala desa, dokumentasi.
4. Pencegahan, a. Sosialisasi/Penyuluhan a. Minimal 1 kali terlaksana
Pemberantas tentang penyakit menular sosialisasi/penyuluhan tentang penyakit
an Penyakit seperti Filariasis, DBD, menular (minimal 1 tema penyakit
Menular Leptospirosis, TBC, menular disesuaikan masalah penyakit
Pneumonia, Malaria, menular di masyarakat) dengan bukti
Kusta, Rabies dll. berita acara kegiatan yang diketahui
b. Penelusuran kasus Kepala Desa, dokumentasi dan materi

28
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

penyakit menular tsb di sosialisasi


masyarakat b. Minimal 1 kali terlaksana penelusuran
c. Advokasi pengobatan kasus penyakit menular yang disesuaikan
penderita penyakit kasus penyakitnya di masyarakat, dengan
menular ke Puskesmas bukti berita acara kegiatan yang diketahui
d. Pengendalian vector Kepala Desa/Kepala Puskesmas serta data
penyakit menular penderita penyakit yang ditemukan di
(DBD,Filariasis, masyarakat.
Leptospirosis, Malaria dll) c. Adanya koordinasi dengan Puskesmas
e. Pengendalian faktor risiko dalam pengobatan penderita penyakit
kejadian penyakit menular menular yang ditemukan di masyarakat,
misal perbaikan sistem dengan bukti berita acara kegiatan yang
ventilasi rumah, diketahui Kepala Puskesmas
pembagian genteng kaca, d. Minimal 1 kali terlaksana program
penyemenan lantai tanah, pengendalian vector penyakit menular
pembuatan sirkulasi udara (untuk 1 jenis penyakit menular hasil
pada dapur rumah temuan di masyarakat) dengan bukti
penduduk. berita acara kegiatan yang diketahui
Kepala Desa/Kepala Puskesmas
e. Minimal 1 kali terlaksana program
pengendalian factor risiko penyakit
menular (untuk 1 jenis penyakit menular
hasil temuan di masyarakat) dengan bukti
berita acara kegiatan yang diketahui
Kepala Desa/Kepala Puskesmas

5. Pengendalian a. Sosialisasi program 3 R a. Minimal 1 kali terlaksana sosialisasi


Pencemaran (Reduce, Reuse, program 3 R dengan dibuktikan berita
Lingkungan Recycle) bahan yang acara kegiatan yang diketahui Kepala
memungkinkan dipakai Desa, materi sosialisasi dan dokumentasi
masyarakat b. Terlaksananya praktek bersama
masyarakat tentang pengomposan
b. Pengolahan sampah sampah organik dibuktikan dengan berita
yang ramah lingkungan acara kegiatan yang diketahui Kepala
misal pengomposan Desa, dokumentasi
c. Terlaksananya praktek pemisahan sampah
c. Pemisahan sampah organik dan anorganik di masyarakat
organik dan anorganik di dengan dibuktikan berita acara kegiatan
masyarakat yang diketahui Kepala Desa, dan
dokumentasi
d. Pelatihan pemanfaatan d. Terlaksananya minimal 1 kali pelatihan
sampah plastik untuk pemanfaatan sampah plastik untuk
kerajinan tangan atau kerajinan tangan atau pemanfaatan yang
pemanfaatan yang lain lain yang dibuktikan dengan berita acara
yang diketahui Kepala Desa
e. Penghijauan lahan kritis e. Terlaksananya minimal 50 pohon untuk
di lokasi KKN penghijauan lahan kritis yang dibuktikan
berita acara kegiatan yang diketahui
f. Perlindungan mata air Kepala Desa
dari pencemaran f. Minimal 1 sumber mata air yang
dilakukan perlindungan dengan dibuktikan
g. Pembuangan tinja yang berita acara yang diketahui Kepala Desa,
tidak berdampak dan dokumentasi
pencemaran air g. Minimal terbangun 1 septic tank
tanah/sumur gali percontohan dengan dibuktikan berita
acara yang diketahui Kepala Desa dan
dokumentasi.

C. PROGRAM TAMBAHAN (10%)


Program diluar tema Kesehatan

29
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

3. Program KKN Bidang Kesehatan


Program KKN Tematik dibagi ke dalam 3 klasifikasi program, yaitu:
1. Program Utama/Tema yaitu program bidang kesehatan yang diprioritaskan pada KKN
Tematik tahun ini (Program PHBS), dengan tetap diperkaya dengan program kesehatan
pendukung lain yang dibutuhkan sesuai kondisi lokasi dan masyarakat setempat. Bobot
program utama 50%
2. Program Pendukung yaitu program bidang kesehatan lainnya diluar Program PHBS tetapi
keberadaan program pendukung ini dibutuhkan oleh masyarakat berdasarkan analisis
situasi ataupun masukan dari masyarakat/tokoh masyarakat baik formal/informal. Bobot
program pendukung 40 %
3. Program Tambahan yaitu program bidang non kesehatan tetapi keberadaan program
dianggap dibutuhkan oleh masyarakat berdasarkan analisis situasi ataupun masukan dari
masyarakat/tokoh masyarakat baik formal/informal. Bobot program tambahan 10%.

Tujuan Program Utama adalah:


1. Menanamkan pemahaman yang benar kepada masyarakat tentang perilaku hidup
bersih dan sehat agar masyarakat berperilaku sesuai standar kesehatan yang dapat
mendukung derajat kesehatannya
2. Memberikan masukan perilaku hidup bersih dan sehat yang sesuai persyaratan
kesehatan kepada masyarakat agar menjadi bagian menentukan sikap terutama sikap
positif sebagai landasan untuk berperilaku yang sesuai persyaratan kesehatan
3. Merubah perilaku masyarakat yang tidak sesuai persyaratan kesehatan agar mau dan
mampu mengadopsi PHBS.

Tujuan Program Pendukung adalah:


1. Mendukung program utama dalam penyelesaian masalah kesehatan di masyarakat
2. Merespon kebutuhan masyarakat untuk solusi masalah kesehatan di masyarakat
berdasar analisis situasi atau masukan masyarakat/tokoh masyarakat
3. Melengkapi program utama agar masalah kesehatan dapat diselesaikan dengan
berbagai pendekatan program.

Tujuan Program Tambahan adalah:


Merespon kebutuhan masyarakat untuk solusi masalah diluar tema bidang kesehatan
(atau bidang daya beli dan pendidikan) berdasarkan analisis situasi atau masukan
masyarakat/tokoh masyarakat, yang secara tidak langsung berpengaruh pada program
utama (kesehatan)

4. Strategi Pelaksanaan
Program utama agar tercapai tujuan dan target pencapaiannya maka beberapa hal
berikut dapat dilaksanakan :
1. Melakukan pendekatan kepada tokoh formal (Kepala desa, RW, RT, Kepala Puskesmas,
Kepala Puskesmas Pembantu/Pustu, Bidan desa, Kepala sekolah, pemilik usaha) dan
tokoh informal (ulama, ketua/tokoh karangtaruna, kader kesehatan dan lainnya).
2. Melibatkan tokoh masyarakat formal dan informal dalam penyusunan rencana program
kerja utama, pendukung dan tambahan ataupun dalam pelaksanaan program kerja
utama, pendukung dan tambahan
3. Menyusun program kerja utama, pendukung dan tambahan yang didasarkan hasil survei
di masyarakat serta hasil wawancara dengan tokoh formal/informal
4. Mengkomunikasikan program kerja utama, pendukung dan tambahan kepada
pembimbing KKN.

30
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

5. Indikator keberhasilan program PHBS:


Terlaksananya minimal 2 program PHBS untuk tiap kelompok sasaran (rumah tangga
dan sekolah) dan terlaksananya minimal 1 program PHBS pada institusi kesehatan atau
tempat-tempat umum atau tempat kerja. Dibuktikan berita acara kegiatan yang diketahui
pejabat setempat (Kepala desa/Kepala sekolah/Kepala puskesmas/Pemilik usaha), bahan
program PHBS, dokumentasi, absen peserta program PHBS.

4.3. Program KKN Tematik Bidang Daya Beli

Peningkatan indeks daya beli masyarakat merupakan masalah lainya yang dihadapi oleh
Kabupaten yang mana kendala utamanya disebabkan karena rendahnya kontribusi unsur
usaha kecil dan menengah terhadap perekonomian, oleh karena itu fokus KKN Tematik
dalam bidang ekonomi adalah Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Perdesaan.
KKN Tematik pemberdayaan ekonomi masyarakat perdesaan diharapkan dapat berfungsi
sebagai media untuk melatih mahasiswa meningkatkan rasa percaya diri. Mereka diharapkan
secara cermat mendengar, melihat dan melakukan analisis ilmiah untuk mencari pemecahan
masalah pembangunan ekonomi rakyat yang ada di lokasi KKN.

1. Tujuan:
Tujuan Umum
1. Mendukung program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan melalui penguatan
kelembagaan ekonomi yang dapat membantu pelaku ekonomi lemah mengakses
pembiayaan usaha
2. Meningkatkan peran dan fungsi stakeholders terkait dan masyarakat dalam
pemberdayaan ekonomi melalui pola swadaya
3. Membantu pemerintah daerah, baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi
maupun dalam mempertajam umpan balik program pengentasan kemiskinan yang
sedang dijalankan pada saat ini

Tujuan Khusus
1. Melakukan pendataan terhadap lembaga ekonomi yang dimiliki oleh pemerintah desa di
Lokasi KKN (seperti melakukan pendataan terhadap jumlah koperasi, BMT, dan jenis
usaha lainnya yang dikembangkan oleh masyarakat)
2. Membentuk kelembagaan ekonomi kreatif dan mengembangkan potensi ekonomi baik
SDM maupun SDA yang dimiliki oleh perdesaaan di lokasi KKN
3. Merevitalisasi kelembagaan ekonomi yang sudah terbentuk di desa lokasi KKN, baik dari
segi manajemen, program, dan networking.

Tabel 3: Rencana Program Aksi Sub Tema Peningkatan Daya Beli

No Program dan Uraian Kegiatan Indikator Capaian


Uraian Kegiatan
A. Program Utama (50%)
1. Membentuk a. Pembentukan a. Terbentuknya
Kelembagaan kelembagaan ekonomi Kelembagaan ekonomi
Ekonomi di seperti Koperasi Warga rakyat yang akan
Tingkat desa atau Kelompok Usaha menjadi wadah kegiatan
Bersama usaha rakyat perdesaan

31
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

2. Pengembangan a. Sosialisasi Program KKN a.Masyarakat memiliki


Industri Kreatif Tematik, khususnya pemahaman terhadap
dan Wirausaha peningkatan daya beli perannya sebagai warga
Muda Kreatif kepada masyarakat desa yang memiliki
b. Melakukan Pendataan dan tanggung jawab bersama
analisis data terhadap dalam meningkatkan daya
potensi ekonomi dan beli, yang dibuktikan
kelembagaan ekonomi dengan apresiasi diri
(Jumlah Koperasi, Jumlah menjadi anggota lembaga
BMT, Jenis Usaha yang ekonomi
dikembangkan masyarakat, b.Tersedianya data riil jumlah
Jumlah Kelompok Tani, lembaga ekonomi di lokasi
Potensi Ekonomi dan usaha KKN dan terpetakannya
yang dapat dikembangkan Potensi ekonomi baik SDM
sesuai dengan daya dukung maupun SDA pada desa di
wilayah) lokasi KKN

c. Merumuskan rekomendasi c.Terdapatnya masukan


program penguatan program dari para tokoh
kelembagan ekonomi masyarakat melalui rembug
masyarakat desa desa dan dihasilkan
d. Mengadakan pelatihan rekomendasi penguatan
Penguatan Manajemen kelembagaan ekonomi
Kelembagaan ekonomi dan yang disetujui dan
Pelatihan keterampilan didukung baik secara
kepada warga masyarakat pendanaan maupun
sesuai potensi kemampuan kemudahan birokrasi dari
SDM dan SDA lokal pemerintah setempat
e. Lokakarya bidang d.Lembaga ekonomi yang
peningkatan daya beli yang lebih sehat yang dibuktikan
telah dilakukan di desa oleh terciptanya lembaga
lokasi KKN ekonomi yang kuat secara
manajemen dan SDM yang
disertai dengan
meningkatnya kemampuan
dan keterampilan
anggota/masyarakat dalam
menghasilkan produk-
produk dengan nilai
ekonomi dan manfaat
yang lebih tinggi.
e.Apresiasi masyarakat
semakin baik terhadap
program KKN tematik Unsil,
khususnya bidang
peningkatan daya beli,
yang dibuktikan dengan
kehadiran warga setempat
untuk menghadiri lokakarya
dan tindak lanjut kegiatan
yang diagendakan dalam
program desa pada periode
berikutnya

32
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

1 a. Pelatihan Memberikan pelatihan kepada Apresiasi pemuda yang


usaha bagi pemuda produktif perdesaan mengikuti pelatihan tinggi
pemuda mengenai kewirausahaan dan dan semakin kuat manajemen
produktif dan pelatihan manajemen dan dan sehatnya administrasi
Pelatihan pembukuan kepada UKM keuangan UKM yang dimiliki
pembukuan, warga dan UKM mendapatkan
produksi, keuntungan yang lebih baik
pemasaran sebagai hasil dari pemasaran
bagi Usaha produk yang lebih luas
Kecil dan
Menengah
UKM
2 b. Budidaya Memotivasi masyarakat untuk Masyarakat memiliki
tananam atau melakukan budidaya tanaman tambahan penghasilan dari
ternak atau ternak sesuai potensi budidaya yang dilakukan
wilayah KKN bagi warga
setempat

3 c. Membangun Membantu lembaga ekonomi UKM memiliki bapak asuh


kerjasama untuk penguatan atau jejaring dalam
dengan Pihak Kelembagaan, produksi, dan melakukan kegiatan
Luar pemasaran usahanya mulai dari
pendampingan manajemen,
produksi dan permodalan,
dan pemasaran hasil/produk.
C. Program Tambahan (10%)
Program di luar tema daya beli

2. Program KKN Bidang Daya Beli


Program KKN Tematik dibagi ke dalam 3 klasifikasi program, yaitu:
1. Program Utama/Tema yaitu program bidang daya beli yang diprioritaskan pada KKN
Tematik tahun ini (Program pemberdayaan ekonomi masyarakat perdesaan), dengan
tetap diperkaya dengan program bidang daya beli pendukung lain yang dibutuhkan
sesuai kondisi lokasi dan masyarakat setempat. Bobot program utama 50%
2. Program Pendukung yaitu program bidang daya beli lainnya diluar Program
pemberdayaan ekonomi masyarakat perdesaan tetapi keberadaan program pendukung
ini dibutuhkan oleh masyarakat berdasarkan analisis situasi ataupun masukan dari
masyarakat/tokoh masyarakat baik formal/informal. Bobot program pendukung 40 %
3. Program Tambahan yaitu program bidang non daya beli tetapi keberadaan program
dianggap dibutuhkan oleh masyarakat berdasarkan analisis situasi ataupun masukan dari
masyarakat/tokoh masyarakat baik formal/informal. Bobot program tambahan 10%.

Tujuan Program Utama adalah:


1. Menanamkan pemahaman yang benar kepada masyarakat tentang pemberdayaan
ekonomi masyarakat perdesaan agar masyarakat memiliki pengetahuan dan
keterampilan meningkatkan kemampuan secara ekonomi melalui pembentukan ataupun
penguatan kelembagaan ekonomi
2. Melakukan pendataan potensi ekonomi yang dimiliki desa setempat dan melakukan
analisis data yang mana hasilnya dapat dijadikan sebagai rekomendasi program bagi
pemerintah setempat untuk memiliki program pemberdayaan ekonomi masyarakat
perdesaan berbasis informasi yang akurat.

33
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

3. Memberikan revitalisasi terhadap kelembagaan ekonomi secara manajemen sehingga


terciptanya kelembagaan yang sehat baik dari segi manajemen dan SDMnya

Tujuan Program Pendukung adalah:


1. Mendukung program utama dalam program pemberdayaan ekonomi masyarakat
perdesaan melalui pelatihan pembukuan, produksi, dan pemasaran bagi UKM
2. Mendukung program utama melalui perluasan jejaring untuk bapak asuh bagi para UKM
sehingga kegiatan efek pendampingan tidak saja pada penguatan dari segi manajemen
tetapi juga keuangan atau permodalan
3. Memberikan pelatihan budi daya ternak dan tanaman sehingga dapat membantu
pemasukan secara ekonomi warga setempat

Tujuan Program Tambahan adalah:


Merespon kebutuhan masyarakat untuk solusi masalah diluar tema bidang daya beli
(atau bidang kesehatan dan pendidikan) berdasarkan analisis situasi atau masukan
masyarakat/tokoh masyarakat, yang secara tidak langsung berpengaruh pada program
utama (daya beli)

3. Strategi Pelaksanaan
Untuk mengembangkan kegiatan ini mahasiswa diharapkan:
1. Melibatkan semua unsur masyarakat yang potensial termasuk kelembagaan yang sudah
ada dalam masyarakat saat ini seperti BKM dan dibangun komitmen bersama.
2. Melakukan lokakarya mini untuk menjaring aspirasi dan kebutuhan yang diharapkan
masyarakat.
3. Menyusun Rencana Kerja Riil

Dalam rangka menjaga suistainabilitas pengembangan program ini mahasiswa dapat


melakukan pendekatan yang bersifat:
1. Enabling, menciptakan suasana/iklim yang memungkinkan potensi masyarakat
berkembang.
2. Empowering, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat.
3. Protecting, mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang serta eksploitasi
yang kuat atas yang lemah.

4. Indikator Keberhasilan Bidang Daya Beli


1. Terpetakan Potensi Ekonomi Desa Lokasi KKN baik secara sumber daya manusia
maupun sumber daya alam
2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas Kelembagaan Ekonomi yang sehat yang mampu
menyelenggarakan pemberdayaan ekonomi masyarakat perdesaan setelah dilakukan
pembentukan dan penguatan.
3. Adanya partisipasi masyarakat yang tinggi yang dibuktikan dengan keikutsertaan
masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat perdesaan diantaranya
menjadi anggota kelembagaan ekonomi (seperti Koperasi) dan mengikuti pelatihan
usaha yang berdampak pada peningkatan kekuatan ekonomi masyarakat
4. Terbentuknya jejaring peningkatan daya beli masyarakat melalui kerjasama dengan
stakeholders terkait maupun dengan perusahaan, sehingga pendampingan usaha dapat
dilakukan tidak saja pada tingkat manajemen tetapi permodalan.

34
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

Lampiran 1: Rencana Program KKN

RENCANA PROGRAM KKN

KELOMPOK : ………………..
DESA : …………………
KECAMATAN : …..…………….
KABUPATEN/KOTA : …………………
TEMA : …………………

Pencetus Ide/
Jenis Peserta Tempat Biaya Sumber Lama
Inisiator Ket.*)
No Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Biaya Kegiatan
Kegiatan

Program Utama (50%)


1
2
Dst
Program Pendukung (40%)
1
2
Dst
Program Tambahan (10%)
1
2
dst.

Mengetahui, Ketua Kelompok,


Dosen Pembimbing

………………………………… ……………………………….

Catatan:
*) Keterangan diisi dengan indikator keberhasilan program yang dilaksanakan, misalnya

prosentase kehadiran warga yang mengikuti program dari target yang ingin dicapai,
ketercapaian outcome, dst.

35
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

Lampiran 2: Matriks Program (Time Schedule)

MATRIKS PROGRAM (TIME SCHEDULE)

KELOMPOK : ………………..
DESA : …………………
KECAMATAN : …..…………….
KABUPATEN/KOTA : …………………
TEMA : …………………
BULAN : …………………

Hari ke Ket.*)
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 .. .. .. 40
Program Utama (50%)

dst

Program Pendukung (40%)

dst

Program Tambahan (10%)

dst

Mengetahui, Ketua Kelompok,


Dosen Pembimbing

………………………………… ……………………………….
Catatan:
*)
keterangan diisi dengan status program misal, selesai, sedang berjalan, belum
berjalan, atau gagal/tidak jadi (status akan berubah setiap hari atau ketika program
telah dikerjakan)

36
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

Lampiran 3 : Kegiatan Harian Kelompok

KEGIATAN HARIAN KELOMPOK

KELOMPOK : ………………..
DESA : …………………
KECAMATAN : …..…………….
KABUPATEN/KOTA : …………………
TEMA : …………………
KEGIATAN KE : …………………

Hari/Tanggal Uraian Tentang Kegiatan

Diperiksa oleh Pembimbing, tanggal : ……………………………………….


Komentar atau saran tentang kegiatan yang dilaksanakan:

Tanda tangan Pembimbing :

Catatan:
*)Keterangan diisi dengan Kegiatan, masalah yang ditangani, lokasi, khalayak sasaran, waktu,

metode pelaksanaan, proses, serta hasil pelaksanaan, stakeholders yang terlibat, dan biaya
yang digunakan

37
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

Lampiran 4: Buku Kehadiran

BUKU KEHADIRAN

KELOMPOK : ………………..
DESA : …………………
KECAMATAN : …..…………….
KABUPATEN : …………………
TEMA : …………………
BULAN :………………….

Nama Minggu ke.. Minggu ke.. Ket.


No /NIM
S S R K J S M S S R K J S M

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Dst

Mengetahui, Ketua Kelompok,


Dosen Pembimbing

………………………………… ……………………………….

Catatan:
kehadiran diisi oleh individu yang bersangkutan dengan cara diparaf atau ditandatangan dan
kolom keterangan diisi dengan tidak ada keterangan, izin, atau penugasan (khusus izin dan
penugasan harus ada bukti yang dikeluarkan)

38
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

Lampiran 5: Daftar Hadir Kegiatan

DAFTAR HADIR KEGIATAN

KELOMPOK : ……………………
NAMA KEGIATAN : ……………………
HARI/TGL : ......................
TEMPAT : ……………………
WAKTU : ……………………
KEGIATAN KE : ……………………

No Nama Alamat/Institusi Jabatan Tanda tangan

Tasikmalaya, 2022

Mengetahui, Ketua Kelompok,


Dosen Pembimbing

………………………………… ……………………………….

Catatan:
Daftar hadir kegiatan diisi oleh peserta kegiatan baik dari unsur masyarakat, pemerintah,
lembaga/perusahaan, dan mahasiswa peserta KKN

39
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

Lampiran 6: Buku Tamu

BUKU TAMU

KELOMPOK : …………………
DESA : ………………….
KECAMATAN : …..……………..
KABUPATEN/KOTA : ………………….
TEMA : ....................

TANDA
NO HARI/TANGGAL NAMA INSTANSI KEPERLUAN KESAN/PESAN
TANGAN
1

10

11

12

13

19

Dst.

40
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

Lampiran 7: Laporan Berkala Kelompok

LAPORAN BERKALA KELOMPOK

A. Kelompok KKN :.......................................................


B. Lokasi : Desa ..............................................
Kecamatan......................................
Kabupaten/Kota ..............................
C. Tema KKN :.......................................................................................
D. Jumlah peserta KKN per kelompok :....................................................
E. Laporan berkala minggu ke................................................................
F. Program KKN yang telah dilaksanakan:

1. …………………………………………………………………………………………………
2. …………………………………………………………………………………………………
3. Dst.

G. Tingkat pencapaian pelaksanaan program KKN: (secara prosentase standar penilaian


berdasarkan indikator keberhasilan pencapaian tiap program KKN yang telah ditetapkan.

1. ....................................................................................................
2. …………………………………………………………………………………………………
3. Dst.

H. Kendala dalam pelaksanaan progam dan upaya pemecahan masalah (problem solving)
yang dilakukan:

…………………………………………………………………………………………………….
I. Program KKN yang akan dilaksanakan pada minggu berikutnya dan bagaimana strategi
pelaksanaannya.

1. ……………………………………………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………………………………………
3. .......................................................................................................
4. Dst.

Tasikmalaya, …………………2022

Mengetahui, Ketua Kelompok,


Dosen Pembimbing

………………………………… ……………………………….

Catatan:
Laporan berkala kelompok diisi perminggu dan diserahkan kepada Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL) setiap Monitoring/Pembimbingan

41
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

Lampiran 8: Laporan Berkala Pembimbing

LAPORAN BERKALA*

1. Laporan ke : I/II/III**
2. Tanggal Bimbingan : ..................................................
3. Tempat Bimbingan : ..................................................
4. Metode Bimbingan :Perorangan/Kelompok/Gabungan
keduanya
5. Teknik Bimbingan : Pengamatan/Wawancara/Diskusi*
6. Masalah yang dibimbingkan serta materi bimbingan :
a. ………………………………………………………….
b. ………………………………………………………….
c. ………………………………………………………….
Dst.
7. Lain-lain : (Gambarkan tentang pelaksanaan program--success story program dan sikap
mahasiswa selama di lokasi KKN—kerjasama, ketekunan, disiplin, kreativitas.

Tasikmalaya, …………………2022

Pembimbing,

…………………..…………

Catatan : * Diisi oleh DPL


**Lingkari yang dibutuhkan

42
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

Lampiran 9: Evaluasi Pelaksanaan KKN

EVALUASI PELAKSANAAN KKN

(Diisi oleh Dosen Pembimbing Lapangan)


1. Nama Pembimbing :…………………………………………………………………………
2. Kelompok KKN :……………………………………………………………………
3. Lokasi KKN : Desa……………………………….............................
Kecamatan……………………………….....................
Kabupaten/Kota ..............................................
4. Tema KKN : ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
5. Jumlah peserta KKN:……………………………..
6. Program KKN yang telah dilaksanakan:
Program Utama
a…………………………………………………………………………………………………..
b…………………………………………………………………………………………………..
dst.
Program pendukung:
a…………………………………………………………………………………………………..
b……………………………………………………………………………………………………
dst
Program Tambahan:
a…………………………………………………………………………………………………..
b……………………………………………………………………………………………………
dst.
7. Capaian pelaksanaan program KKN (dinilai secara kuantitatif berdasar indikator
keberhasilan setiap program KKN dan diurutkan berdasar program KKN yang telah
dilaksanakan pada point 6 diatas) :
Program Utama:
a…………………………………………………………………………………………………..
b…………………………………………………………………………………………………..
dst.
Program Pendukung:
a…………………………………………………………………………………………………..
b……………………………………………………………………………………………………
dst

43
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

Program tambahan:
a…………………………………………………………………………………………………..
b……………………………………………………………………………………………………
c. dst.
8. Kendala / Masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program KKN:
a…………………………………………………………………………………………………..
b…………………………………………………………………………………………………..
c…………………………………………………………………………………………………..
e. dst.
9. Alternatif pemecahan masalah:
a…………………………………………………………………………………………………..
b…………………………………………………………………………………………………..
c…………………………………………………………………………………………………..
e. dst.
10. Rencana tindak lanjut:

a…………………………………………………………………………………………………..
b…………………………………………………………………………………………………..
c………………………………………………………………………………………………….

Tasikmalaya ……………….. 2022

Dosen Pembimbing Lapangan,

……………………….………………..

Catatan: Diisi pada akhir kegiatan oleh DPL untuk memperoleh data tentang kegiatan KKN

44
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

Lampiran 10 : Jilid Laporan Akhir Kegiatan KKN

Tema : Pendidikan (Contoh)

Judul Program: “Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Wajar Dikdas 12 tahun”

LAPORAN AKHIR
KEGIATAN KKN TEMATIK

Diajukan untuk Melengkapi Tugas Akhir


Pelaksanaan Program Kuliah Kerja Nyata

Oleh:

Kelompok : ……………………
Kecamatan : ......................
Kabupaten : ……………………

LEMBAGA PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, DAN PENJAMINAN MUTU


PENDIDIKAN (LPPM-PMP) UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2022

45
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

Lampiran: 11 : Lembar Pengesahan

LEMBAR PENGESAHAN

Tema : ..............................................................................

Judul Laporan :...............................................................................

Ketua : Nama (NIM )

Anggota : Nama (NIM )

...................... .......................
....................... .......................
...................... .......................
....................... .......................
...................... .......................
....................... .......................
...................... .......................
....................... .......................
...................... .......................
....................... .......................
...................... .......................
....................... .......................
...................... .......................

Tasikmalaya , 2022

Dosen Pembimbing Lapangan, Ketua Kelompok,

………………………………………. ...................................................

Mengetahui,

Ketua Pelaksana KKN,

Eri Carhrial, MP.


NIDN.0414045901

46
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

Lampiran 12: Daftar Isi

DAFTAR ISI

Halaman:

TEMA DAN FOKUS KEGIATAN KKN.....................................................................


LEMBAR PENGESAHAN .....................................................................................
KATA PENGANTAR ...........................................................................................
DAFTAR ISI .....................................................................................................
DAFTAR TABEL ................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................


1.1 Analisis Situasi .............................................................................
1.2 Perumusan Masalah .....................................................................
1.3 Tujuan dan Manfaat .....................................................................
1.4 Sasaran .......................................................................................
1.5 Metode yang Digunakan ...............................................................

BAB II. GAMBARAN UMUM DESA LOKASI KKN ...................................................


2.1 Letak Geografis ............................................................................
2.2 Profil Desa ...................................................................................
2.3 Program Kerja Desa Lokasi KKN ....................................................

BAB III. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH ......................................................


(Uraikan landasan teoritis tentang strategi dalam menentukan
macam, jenis, serta cara kerja untuk masalah yang diamati)

BAB IV. PELAKSANAAN PROGRAM DAN HASIL ...................................................


4.1 Realisasi Pemecahan Masalah ..........................................................
4.2 Faktor Pendorong ...........................................................................
4.3 Faktor Penghambat .........................................................................

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................


5.1 Simpulan ......................................................................................
5.2 Saran ...........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

LAMPIRAN ......................................................................................................

47
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

Lampiran 13 : Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

Nomor Nama Tabel Halaman:

1 ........................................................... ...........
2 ........................................................... ...........

Dst

48
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

Lampiran 14: Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

Nomor Nama Gambar Halaman:

1 ........................................................... ...........
2 ........................................................... ...........

Dst

49
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

Lampiran 15: Daftar Lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Nama Lampiran Halaman:

1 ........................................................... ...........
2 ........................................................... ...........

Dst

50
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

Lampiran 16: Penilaian Pembimbing

LEMBAR PENILAIAN PEMBIMBING

Pembimbing : ....................................................................
Desa : ....................................................................
Kecamatan : ....................................................................

Aspek Penilaian Prestasi Kelompok *)


No NRP Nama Rata-rata
1 2 3 4

10

*) Pembimbing
1. Disiplin
2. Kerjasama
3. Penghayatan
4. Pelaksanaan program ...............................
SE.,
Nilai diisi dalam bentuk angka dengan kisaran 0 – 100

51
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

Lampiran 17: Penilaian Pendadaran/Presentasi

LEMBAR PENILAIAN PENDADARAN/PRESENTASI

Nama Peserta KKN :


Kelompok KKN :
Lokasi KKN : Desa:
Kecamatan:
Kabupaten/Kota:

NO Aspek penilaian Bobot Skor


1 Tema : 5
Jawaban jelas dan benar

2 Masalah yang dihadapi 25


Masalah disampaikan dengan jelas berdasarkan
data hasil dari teknik pengumpulan data yang
benar (misal, interview, observasi, kuesioner, dll)

3 Metode Pemecahan masalah (problem Solving) 25


Melibatkan satu atau lebih metode/pendekatan
tertentu dalam upaya memecahkan masalah

4 Indikator Keberhasilan 25
Metode yang dipakai dapat menunjukan ada
perubahan positif pada masyarakat

5 Administrasi selama Kegiatan di Lokasi KKN 10


Adminstrasi lengkap (daftar hadir, laporan harian,
laporan kegiatan

6 Rekomendasi atau Rencana tindak lanjut 10


Ada rekomendasi sebagai rencana kegiatan tindak
lanjut yang disampaikan kepada lembaga,
masyarakat, pemerintah daerah, dan stakeholder
lainnya
Jumlah 100

Tasikmalaya, …….2022
Pembimbing

__________________
Catatan:
1. Ujian diselenggarakan oleh DPL pada saat pendadaran/presentasi
2. Disampaikan oleh perwakilan kelompok
3. Anggota kelompok wajib hadir

52
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

Lampiran 18: Penilaian Akhir KKN

LEMBAR PENILAIAN AKHIR

Desa : .....................................................................
Kecamatan : .....................................................................
Kabupaten/Kota : .....................................................................

Pelaksan
Laporan
aan KKN
Pelaksana Pendadara NILAI
Nama di
No NPM an n/Presenta AKHIR
Mahasiswa lapangan
Kegiatan si (10%) (100%)*)
(50%)
(10%)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Keterangan:
*) Nilai Akhir:
Nilai Akhir KKN (NAK) = (PK x 0,3) + (PKK x 0,5) + (LPK x 0,1) + (LP x 0,1)
Dengan ketentuan:
NAK ≥ 80 adalah A
70 ≤ NAK < 80 adalah B
60 ≤ NAK < 70 adalah C
50 ≤ NAK < 60 adalah D
NAK < 50 adalah E
Tasikmalaya, ____________2022
Mengetahui,
Dosen pembimbing,

……………………………………

53
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

Lampiran 19: Laporan Pencapaian Program

LAPORAN PENCAPAIAN PROGRAM

KELOMPOK : ……………….
DESA : ……………….
KECAMATAN : …..……………
TEMA : ………………..
JUMLAH PESERTA : ...................
JUMLAH YANG HADIR : ...................

No Rencana Masalah / Pemecahan Pencapaian Rencana Tindak Lanjut


Program Kendala Masalah Program
PROGRAM UTAMA
1
2
dst

PROGRAM PENDUKUNG
M
1
2

dst
PROGRAM TAMBAHAN
1
2
dst

Mengetahui, Ketua Kelompok,


Dosen Pembimbing

………………………………… ……………………………….

54
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

Lampiran 20: Monitoring

MONITORING

KELOMPOK : ….…………….
DESA : ….…………….
KECAMATAN : …..……………
TEMA : ………………..
HARI/TGL : ...................

KELENGKAPAN ADMINISTRASI (dicek list)


NO URAIAN YA TIDAK KETERANGAN
1 Matriks Program
2 Peta Desa
3 Kehadiran Pembimbing
4 Buku Tamu
5 Daftar Hadir Harian
6 Berita Acara Kegiatan
PENCAPAIAN PROGRAM
No Rencana Masalah / Pemecahan Pencapaian Rencana Tindak Lanjut
Program Kendala Masalah Program
PROGRAM UTAMA
1
2
dst

PROGRAM PENDUKUNG
1
2
dst

PROGRAM TAMBAHAN
1
2
dst

Tasikmalaya, 2022
Yang melakukan monitoring,

……………………………….

55
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

Lampiran 21: Izin Meninggalkan Lokasi KKN

IZIN MENINGGALKAN LOKASI KKN

Yang bertanda tangan di bawah ini Koodinator Desa............ Kecamatan...............


Kabupaten....................

Menerangkan bahwa:
Nama Mahasiswa : ......................................
NRP : ......................................
Pada hari ......................tanggal...............................tidak berada di lokasi KKN untuk
keperluan ..............................................................
........................................................................................................
.................................................................................................

Tasikmalaya, .................. 2022

Ketua Kelompok,

----------------------------

Disetujui oleh:

Dosen Pembimbing,

-----------------------------

Catatan:
1) Izin meninggalkan lokasi hanya diberikan maksimal 2 (dua) kali selama kegiatan KKN
berlangsung.
2) Selama meninggalkan lokasi, tugas ybs. digantikan oleh peserta yang lain.
3) Surat izin dibuat 3 rangkap diserahkan ke Dosen Pembimbing, Mahasiswa,

56
Pedoman KKN Tematik Universitas Siliwangi

Lampiran 22: Contoh Berita Acara Kegiatan

BERITA ACARA

Pada hari ini Senin 9 Januari 2022 telah dilaksanakan :

1. Nama Kegiatan : Sosialisasi Rencana Program KKN


2. Lokasi : Aula Desa
3. Waktu : Pkl. 08.30 s.d. 12.00
2. Sasaran : Aparat Desa, ketua RW dan RT serta Tokoh masayarat dan
Pemuda
4. Jumlah Peserta : 35 orang
5. Deskripsi kegiatan:
Kegiatan berjalan dengan baik dan mendapat respons positif dari undangan sbb:
a. Rencana program KKN diterima dengan beberapa saran dan masukan dari
audiens diantaranya:
b. Sebaiknya lokasi, sasaran, waktu pelaksanaan disesuaikan dengan potensi
SDM dan SDA yang ada.
c. Sebaiknya indikator capaian program jelas dan terukur (misalnya:
terbentuknya kelompok belajar dengan sarana penunjangnya atau
terbentuknya kelompok usaha bersama, dll.)
d. dst.

Tasikmalaya, ___________2022

Mengetahui, Penanggung jawab Kegiatan,


Kepala Desa

----------------------------- -----------------------------

57

Anda mungkin juga menyukai