VEKTOR
Vektor adalah suatu besaran yang mempunyai besar dan arah. Salah satu contoh
vektor yang paling sederhana adalah sebuah garis yang memiliki panjang tertentu.
Misalkan terdapat sebuah garis ( ) dimana titik pangkal P dan titik ujung Q, maka
vector tersebut disebut vektor PQ . Panjang vektor PQ dilambangkan dengan PQ .
Q (titik ujung)
PQ
P (titik pangkal)
P (titik pangkal)
P (titik pangkal)
A B
Vektor posisi pada dimensi dua dari titik pangkal O (0,0) dan berujung pada titik P
(x, y) juga dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier vektor satuan sebagai berikut.
Y
Dapat ditulis :
P (x1,y1) x
OP a x iˆ y ˆj
y
y1
X
O x1
Sedangkan Vektor posisi pada dimensi tiga dari titik pangkal O (0,0,0) dan berujung
pada titik P (x,y,z) juga dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier vektor satuan
sebagai berikut.
Z
Dapat ditulis :
x
P (x1,y1,z1)
OP a y x iˆ y ˆj z kˆ
z
o Y
X
Penulisan vektor i , j , dan k menyatakan vektor satuan pada sistem koordinat.
Vektor satuan i adalah searah dengan sumbu X positif dan besarnya 1 satuan.
Vektor satuan j adalah vektor yang searah dengan sumbu Y positif dan besarnya 1
satuan. Dan Vektor satuan k adalah vektor yang searah dengan sumbu Z positif
dan besarnya 1 satuan.
Apabila titik vektor tidak berada pada koordinat titik O(0,0) dimensi dua, maka :
Y
Dapat ditulis :
B (x2,y2) AB a B A
x x
2 1
y 2 y1
A (x1, y1)
X
O
Apabila titik vektor tidak berada pada koordinat titik O(0,0,0) dimensi tiga, maka :
Z
Dapat ditulis :
B (x2,y2,z2) AB a B A
x2 x1
y2 y1
z z
A (x1,y1,z1) 2 1
o Y
X
Jawab :
x x
Diketahui : Vektor AB 2 1 ATAU
y 2 y1
6 3 Titik A (x1, y1) = (3, 8)
4 8 Titik B (x2, y2) = (6, 4)
3
3, 4 Panjang vektor
4
Ditanya :
AB x2 x1 2 y2 y1 2
Panjang vektor AB x2 x1 2 y2 y1 2 6 32 4 82
32 42 32 42
9 16 9 16
25 5 satuan 25 5 satuan
Z Perhatikan gambar di samping !
Besar vektor AB adalah panjang AB . Panjang
B (x2,y2,z2)
vektor AB ditulis AB Berdasarkan teorema
Jawab :
x 2 x1
Diketahui : Vektor AB y 2 y1 ATAU
z z
2 1 Titik A (x1, y1, z1) = (4, 4, 2)
64 Titik B (x2, y2, z2) = (6, 5, -1)
5 4
1 2
Panjang vektor
2 AB x2 x1 2 y2 y1 2 z2 z1 2
1 2, 1, 3
3 6 42 5 42 (1 2) 2
Ditanya : 22 12 (3) 2
Panjang vektor
4 1 9
AB x2 x1 2 y2 y1 2 z2 z1 2
14 satuan
22 12 (3) 2
4 1 9
14 satuan
3. Kesamaan Vektor
Dua buah vektor ⃗⃗⃗ dan ⃗⃗⃗ dapat dikatakan sama, jika
⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗ kedua vektor tersebut mempunyai besar (panjang) dan
arah yang sama. Diperoleh ⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗
Misal :
* Dimensi Dua
a b
a 1 atau a a1 i a2 j , dan b 1 atau b b1 i b2 j
a2 b2
Maka a b jika dan hanya jika a1 = b1, a2 = b2.
* Dimensi Tiga
a1 b1
a a2 atau a a1 i a2 j a3 k , dan b b2 atau b b1 iˆ b2 ˆj b3 kˆ
ˆ ˆ ˆ
a b
3 3
Maka a b jika dan hanya jika a1 = b1, a2 = b2, a3 = b3.
4. Vektor Negatif
Vektor yang besarnya sama dengan vektor a tetapi
a a
arahnya berlawanan disebut vektor a
5. Vektor Nol
Vektor nol adalah vektor yang besarnya nol atau biasanya digambar hanya berupa
titik saja (tidak memiliki arah tertentu). Vektor nol pada dimensi dua dilambangkan
0
dengan 0 atau titik 0 0,0 . Dan pada dimensi tiga dilambangkan dengan
0
0
atau 0 0 .
0
1. Penjumlahan Vektor
a. Secara Grafis (Garis)
Cara Segitiga
Penjumlahan vektor dengan cara segitiga itu dapat dilakukan dengan cara
menghubungkan ujung garis vektor a dengan pangkal garis vektor b ,
setelah itu, tarik garis lurus dari pangkal vektor a menuju ujung vektor b .
Maka itulah garis vektor a b .
⃗ ⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗
Titik Ujung ⃗
Titik Pangkal
⃗
Titik Ujung ⃗ ⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗
Titik Pangkal
garis bantu
Cara Poligon
Penjumlahan vektor dengan cara poligon itu hanya bisa dilakukan ketika
terdapat lebih dari dua vektor. Dan caranya sama dengan cara segitiga.
⃗ ⃗
b. Secara Analitis
Penjumlahan vektor secara analitis dilakukan dengan cara menjumlahkan
komponen-komponennya.
Dimensi Dua
a b a b1
Rumus : a 1 dan b 1 , maka a b 1
a2 b2 a 2 b2
Atau
a a1 iˆ a2 ˆj b b1 iˆ b2 ˆj (a1 b1 )iˆ (a2 b2 ) ˆj
Dimensi Tiga
a1 b1 a1 b1
a b
Rumus : a 2 dan b 2 , maka a b a 2 b2
a b a b
3 3 3 3
Atau
a a1 iˆ a2 ˆj a3 kˆ b b1 iˆ b2 ˆj b3 kˆ (a1 b1 )iˆ (a2 b2 ) ˆj (a3 b3 )kˆ
2. Pengurangan Vektor
Pengurangan vektor adalah penjumlahan dengan vektor negatifnya atau
a b a b
Contoh :
Arah vektor berbalik
⃗ ⃗
⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗
Dimensi Tiga
a1 b1 a1 b1
a b
Rumus : a 2 dan b 2 , maka a b a2 b2
a b a b
3 3 3 3
Atau
a a1 iˆ a2 ˆj a3 kˆ b b1 iˆ b2 ˆj b3 kˆ (a1 b1 )iˆ (a2 b2 ) ˆj (a3 b3 )kˆ
Dimensi Tiga
a1 k .a1
k . a k . a2 k .a2 atau k . a k. (a1 iˆ a2 ˆj a3 kˆ) k.a1 iˆ k.a2 ˆj k.a3 kˆ
a k .a
3 3
2. iketahui vektor a 2iˆ 3 ˆj 5kˆ dan b 2iˆ ˆj 3kˆ . Tentukanlah a . b !
Jawab :
a . b a1.b1 a2 .b2 a3 .b3
2.2 3.1 5.3
4 3 15
22
Jawab :
a .b 4 ( 2)
cos
a.b BA a 3 3
55
BA . BC
cos ABC 6
BA . BC
0
6.6 0.0 0.(6) 0
6 2 0 2 0 2 6 2 0 2 (6) 2
36 0 0 4 (2)
36 36 36 BC b 3 3
36 36 1 5
6 6 2 36 2
6
1
0
2 6
1 2 1
2
2 2 2
1
cos 2 45
2
a
c b
Setelah memperhatikan gambar proyeksi di atas, jika yang ditanyakan panjang dari
vektor c maka disebut Proyeksi Skalar. Akan tetapi jika yang ditanyakan
persamaan vektor c maka disebut Proyeksi Ortogonal.
a. Proyeksi Skalar
a .b
Rumus : c
b
b. Proyeksi Ortogonal
a .b
Rumus : c 2 . b
b
Contoh Soal dan Pembahasan
Diketahui vektor a 3, 5, 10 dan b 0, 3, 4 , jika c adalah proyeksi dari a ke b .
Maka carilah panjang c dan vektor c nya adalah …
Jawab :
Proyeksi Skalar (karena mencari besar vektor) 3 0
a .b a . b 5 3
c
b 10 4
0 15 40 0
5 15
55 40
c 11
5
Proyeksi Ortogonal (karena mencari persamaan vektor) b 0 2 32 4 2
a .b 0 9 16
c 2 .b
b 25
0 0 5
0 15 45 55
. 3 . 3
52 4 25 4
0 0
11
. 3 33
5 5
4 44 5
33 44
c 0, ,
5 5