Anda di halaman 1dari 8

Grafik Fungsi Logaritma – Pada topik sebelumnya telah dibahas tentang grafik fungsi eksponen

dengan bentuk y = axdengan a suatu konstanta dan a > 0 serta a ≠ 0 . Pada topik ini, kita akan
membahas tentang grafik fungsi logaritma. Agar kamu lebih mudah memahami tentang grafik fungsi
logaritma, mari kita ingat kembali tentang fungsi logaritma.
Definisi Fungsi Logaritma
Invers dari fungsi eksponen y = ax untuk a > 0 dan a ≠ 1 adalah fungsi logaritma.
Persamaan y= ax dalam bentuk eksponen ekuivalen dari persamaan y = a log x dalam bentuk
logaritma.
Bila a > 0 dan a ≠ 0 maka fungsi yang didefinisikan oleh g (x) = a log x dengan x > 0 dinamakan
fungsi logaritma.
Untuk selanjutnya penulisan fungsi logaritma cukup ditulis dengan bentuk f (x)
= a log x atau y= alog x atau y = loga x...
Contoh:
f (x) = 2 log x (fungsi logaritma)
g (x) = log x (fungsi logaritma)

Ada dua cara dalam menggambarkan grafik fungsi logaritma yaitu dengan menggunakan grafik fungsi
eksponen dan substitusi titik.

Menggunakan Grafik Fungsi Eksponen


Grafik fungsi y = a log x dapat diperoleh dari grafik fungsi inversnya yaitu y = ax.
Untuk melukis grafik y = a log x, kurva y = ax dapat dicerminkan terhadap garis y = x seperti contoh di
bawah ini.
Contoh:
Gambarkan grafik fungsi y = 2 log x dengan menggunakan grafik y = 2x berikut.

Bila y = 2x dicerminkan terhadap garis y = x, seperti tampak pada gambar di atas, maka hasil
pencerminan dari y = 2x adalah y = 2 log x.
Substitusi Titik
Misalkan kita akan menggambar grafik dari f (x) = 3 log x untuk -3 ≤ y ≤ 3, y ϵ Ɍ.
Untuk membantu kita dalam melukis grafik fungsi logaritma, mula-mula pilih nilai y yang terletak pada
selang yang diketahui, kemudian substitusikan ke f (x) untuk memperoleh nilai x.

Titik yang diperoleh dilukiskan pada diagram kartesius berupa titik (bulatan kecil). Titik tersebut
dihubungkan sehingga membentuk kurva f (x) = 3 log x seperti gambar di bawah ini.
Dari gambar di atas diperoleh bahwa:

• Bila nilai x bertambah, maka nilai f (x) bertambah, dan bila x berkurang mendekati nol, maka
nilai f (x) juga semakin berkurang.
• Garis x = 0 merupakan asimtot tegak.
• Grafik fungsi logaritma y = 3 log x selalu naik untuk setiap x, dengan kata lain
fungsi y = a log xdengan a > 1 merupakan fungsi naik.
Dengan demikian, dapat disimpulkan:
Fungsi logaritma y = a log x dengan a > 1 merupakan fungsi monoton naik, sebab
bila x1 < x2maka a log x1 < a log x2
Misalkan kita akan menggambar dari grafik y = 13log x untuk -3 ≤ y ≤ 3, y ϵ Ɍ.
Untuk membantu kita dalam melukis grafik fungsi logaritma, mula-mula pilih nilai y yang terletak pada
selang yang diketahui, kemudian substitusikan ke f (x).
Titik yang diperoleh dilukiskan pada diagram kartesius berupa titik (bulatan kecil). Titik tersebut
dihubungkan sehingga membentuk kurva y = 13 log x seperti gambar di bawah ini.

Dari gambar di atas diperoleh bahwa:

• Bila nilai x bertambah, maka nilai f (x) berkurang dan bila x berkurang mendekati nol, maka nilai f (x)
semakin besar.
• Garis x = 0 merupakan asimtot tegak.
• Grafik fungsi logaritma y = 13log x selalu turun untuk setiap x, dengan kata lain
fungsi y = a logx dengan 0 < a < 1 merupakan fungsi turun.
Dengan demikian, dapat disimpulkan:
Fungsi logaritma y = a log x dengan 0 < a < 1 merupakan fungsi monoton turun, sebab
bila x1 <x2 maka a log x1 > a log x2
Jika grafik y = 3 log x dan y = 13log x digambar pada satu diagram maka grafiknya adalah sebagai
berikut.

Berdasarkan gambar di atas, dapat diperoleh bahwa:

• Grafik y = a log x dengan 0 < a < 1 dapat diperoleh dengan mencerminkan


grafik y = a log xdengan a >1 terhadap sumbu x.
• Grafik y = a log x dengan 0 < a < 1 dan y = a log x dengan a >1 berpotongan di titik (1, 0)
• Jika x1 dan x2 adalah dua buah titik sembarang pada grafik dan x2 > x1,
maka a log x2 > a logx1untuk a > 1 dan a log x2 < a log x1 untuk 0 < a < 1.
• y = f (x) a log x merupakan fungsi naik untuk a > 1 dan merupakan fungsi turun untuk 0 < a < 1.

Mari kita mencermati beberapa contoh soal berikut ini.

Contoh 1
Gambarlah grafik dari y = 2 log (x – 1).
Penyelesaian:
Untuk mempermudah perhitungan, mula-mula pilih nilai y yang terletak di sumbu y positif, y = 0 dan
sumbu y negatif misalnya nilai y pada selang -3 ≤ y ≤ 3.
Nilai y tersebut kemudian disubstitusikan ke f (x).
Hasil dari substitusi titik dapat dituliskan pada tabel berikut.
Titik yang terdapat pada tabel dilukiskan pada diagram kartesius berupa titik (bulatan kecil). Titik
tersebut dihubungkan sehingga membentuk kurva y = 2 log (x – 1) seperti gambar di bawah ini.

Pada gambar di atas terlihat garis x = 1 merupakan asimtot tegak.


Contoh 2
Gambarlah grafik fungsi f (x) = 13log x dan g (x) = (13)x .
Penyelesaian:
Oleh karena f (x) = 13log x adalah invers dari g (x) = (13)x , maka dari grafik g (x) dapat diperoleh
dari f (x) dengan mencerminkan g (x) terhadap garis y = x.
Mula-mula gambarkan grafik f (x)
Untuk mempermudah perhitungan, pilih nilai y yang terletak di sumbu y positif, y = 0 dan
sumbu y negatif.
Nilai y tersebut kemudian disubstitusikan ke f (x) untuk memperoleh nilai x.
Dengan cara perhitungan yang sama dengan contoh-contoh sebelumnya diperoleh nilai (x, y) seperti
pada tabel berikut.

Nilai (x, y) yang ada pada tabel dilukiskan pada diagram kartesius berupa titik (bulatan kecil)
kemudian dihubungkan sehingga membentuk kurva f (x) = 13log x.
Kurva f (x) = 13log x kemudian dicerminkan terhadap garis y = x, sehingga diperoleh kurva g (x)
= (13)x seperti grafik di bawah ini.
Contoh 3
Tentukan domain dari fungsi f (x) = log (3 – 4x).
Penyelesaian:
Untuk menentukan domain (daerah asal) dari fungsi f (x) = log (3 – 4x), kita memerlukan syarat
numerus logaritma, yaitu:

Jadi, domain (Df) dari fungsi f (x) = log (3 – 4x) adalah:

Apakah kamu sudah paham dengan penjelasan di atas? Ayo perkuat pemahamanmu dengan
mengerjakan soal-soal latihan berikut. Selamat belaja

Anda mungkin juga menyukai