Anda di halaman 1dari 4

“Keadilan Sosial yang Susah Untuk Diraih”

oleh : Khansa Naj’la Candrasmurti

Disini kita akan membahas tentang Pancasila. Siapa yang tidak tau apa itu Pancasila,
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia, ya negara yang kita tinggali saat ini. Negara
yang mulai luntur nilai Pancasilanya. Masyarakat sekarag ini kurang memperhatikan nilai
dari Pancasila sendiri. Kurang mengamalkannya pula, jadi seakan akan Pancasila hanya
sekedar dasar negara tanpa kita amalkan atau kita laksanakan. Bahkan, Maneger Nasution
yang menjabat sebagai Komisioner Komnas HAM RI ini juga pernah menyebutkan jika
bangsa kita ini miskin Pancasila. Sebelum kita makin jauh membahas tentang Pancasila, kita
akan membahas tentang apa itu Pancasila dulu. Jadi, Pancasila merupakan dasar negara
Indonesia yang ada sejak tahun 1945 tepatnya pada tanggal 1 Juni. Maka dari itu sekarang ini
setiap 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Pancasila terdiri dari 5 sila. Yang
pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, ketiga
Persatuan Indonesia, keempat Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakilan dan yang kelima adalah Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Di artikel ini kita tidak akan membahas semua sila dengan intens karna akan
menjadi novel nantinya hehehe

Sila yang pertama dulunya tidak berbunyi seperti itu melainkan berbunyi Ketuhanan
dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk pemeluknya. Mengapa diubah?
Karna di Indoneia ini masyarakatnya bukan hanya pemeluk agama Islam melainkan dari
agama lain pula seperti Kristen,Hindu maupun Buddha. Dulu ketika itu diputuskan,
masyarakat Indonesia langsung saling cekcok karena adanya perbedaan agama tersebut.
Akhirnya diganti bunyinya menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa, jadi semua pemeluk agama
dapat mengamalkannya entah agama apa yang mereka peluk.

Yang kedua berbunyi Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Kita semua sebagai
masyarakat Indonesia terutama kita mahasiswa harus punya rasa kemanusiaan kepada
sesama. Dan kita harus memperlakukan semua masyarakat dengan adil dan pastinya beradab,
maksud dari adil adalah kita tidak membeda - bedakan dari golongan masyarakat dan beradab
maksudnya kita tidak semena – mena memerlakukan masyarakat di sekitar kita. Kita harus
punya sopan santun, kita harus tau jika kita harus menghomarti semua orang terutama orang
yang lebih tuadari kita dan yang punya kedudukan jauh lebih tinggi dari kita.
Yang ketiga berbunyi Persatuan Indonesia. Masyarakat Indonesia terdiri dari banyak
ras, suku, agama, dan bahasa. Kita tidak dapat membeda – bedakan masyarakat menurut
perbedaan itu, kita harus menganggapnya sama. Apalagi kita sebagai mahasiwa yang berasal
dari berbagai daerah, kita tidak dapat berlaku tidak adil kepada mereka. Jika kita berada
didepan mahasiswa yang dari luar jawa, kita janganlah memakai bahasa jawa karna akan
menyulitkan mereka dalam memahaminya, memang mereka juga perlu untuk belajar bahasa
jawa karna mereka tinggal dijawab sekarang namun, mereka pasti akan membutuhkan waktu
untuk beradaptasi, kita juga sebagai temannya harus membantu mereka dalam belajar bahasa
jawa. Contohnya lagi, mahasiswa dari Papua, mereka berkulit hitam sedangkan kita berkulit
kuning langsat atau sawo matang. Kita tidak boleh mengejek atau mengolok mereka karna
warna kulit yang berbeda, arna kita semua ini warga Indonesia yang harus bersatu agar tidak
terpecah belah. Bayangkan saja jika kita tidak punya rasa toleransi, kita akan saling
mengolok anatar agama dan akhirnya membuat kita terpecah belah dan mmebuat negara
asing tertarik untuk masuk kedalam negara Indonesia dan mengambil alih negara kita ini,
aduh jangan sampai itu terjadi ya gengs.

Lalu yang keempat berbunyi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan dan perwakilan. Maksud dari sila tersebut adalah, kita semua
masyarakat Indonesia dipimpin dengan pemimpin yang bijaksana, yang mengambil
keputusan dengan musyawarah bersama para perwakilan dari rakyat.

Dan yang terakhir sila kelima berbunyi Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Akan saya ulas lebih dalam pada sila ini, kenapaaa? Karena sekarang ini, keadilan terhadap
rakyat kurang didapat menurut saya. Terlalu membeda – bedakan kasta. Sebagai contoh,
kasus pencurian yang ada, seorang nenek mencuri kayu bakar dihukum penjara dan denda
yang bisa dibilang banyak. Sedangkan, koruptor yang sudah merampas uang yang harusnya
menjadi hak rakyat masih berkeliaran dengan bebas dan bahagia tanpa beban sedikitpun.
Ketidakadilan kepada seluruh masyarakat juga dapat memunculkan atau mengakibatkan
kesenjangan sosial. Di negara kita ini, tingkat kesejahteraan nya bisa dibilang tidak
sepenuhnya merata antar daerah. Sehingga mengakibatkan kecemburuan sosial yang berujung
pada pelanggaran HAM. Pembegalan bisa menjadi contoh dari akibat kesenjangan sosial,
mereka para pelaku begal merasa hidupnya kurang dan cemburu akan orang lain yang
hidupnya lebih sejahtera disbanding mereka. Bukan hanya pembegalan, tidak jauh lokasinya,
lokasinya ada di Ma’had Sunan Ampel Al - Aly banyak terjadi pencurian. Pencurian oleh
mahasiswa lo, kira – kira karena apa kalo bukan karena kecemburuan. Yang hilang pun
bukan hanya laptop atau uang yang jelas – jelas bisa membuat kita jadi punya uang banyak
dalam waktu sekejap, tapi juga skincare atau makeup atau bahkan baju dijemuran umum
sekalipun. Bayangkan saja, jika semua mahasiswa punya fikiran yang seperti itu mau jadi apa
negeri ini? Wah jadi ngelantur membahas tentang kecemburuan sosial nih.

Balik lagi ke keadilan sosial di masyarakat. Keadilan dimasyarakat itu meliputi


banyak hal, seperti kita tidak membeda – bedakan orang dari segi agama, ras ataupun suku
lalu tidak membeda – bedakan orang yang menyandang disabilitas ataupun juga tidak
membeda – bedakan masyarakat yang berbeda kasta. Maneger Nasution pernah berkata pula,
jika sila yang paling ‘sial’ dalam pengamalannya adalah sila kelima ini. Dia menjelaskan
dalam konstitusi, ada tiga kewajiban yang harusnya dipenuhi oleh pemerintah yaitu
kewajiban melindungi, kewajiban menghormati dan kewajiban memenuhi. Yang pertama
kewajiba melindungi yaitu pemerintah harus memastikan dapat melindungi seluruh
masyarakat yang mayoritasnya belum mendapatkan atau menikmati keadilan sosial baik
dalam bidang sosial, ekonomi atau bahkan politik harus bisa dilindungi. Yang kedua ada
kewajiban menghormati yaitu dalam kewajiban ini pemerintah harus memberikan situasi
yang kondusif. Jangan sampai ada kelompok yang besar atau yang menang mengintervensi
negara sehingga mengahambat dalam perwujudan keadilan sosial. Pemerintah harus
mengamati dan memperhatikan jangan sampai kaum minoritas (masyarkat asing) menguasai
ekonomi negara kita. Yang terakhir ada kewajiban memenuhi, memenuhi dalam arti
memenuhi kebutuhan masyarakat yang harusnya ada dalam anggaran negara. Dengan cara
pemerintah memberikan anggaran, jadi pemerintah membentuk satuan negara yang
mempunyai tugas tertentu dalam konteks pemenuhan keadilan sosial. (dikutip dari rmol.co)

Keadilan sosial juga bisa tentang pemerataan akses jalan didaerah daerah, jadi ditiap
daerah harus diberikan akses jalan yang layak. Pemerataan akses jalan bisa dipenuhi dengan
pengawasan otonomi daerah oleh pemerintah pusat, agara otonomi daerah berjalan dengan
lancar. Pembagian fasilitas ma’had juga bisa juga masuk dalam kategori keadilan sosial,
bayangkan saja fasilitas dalam mabna putri dan mabna putra itu berbeda. Di aula mabna putra
terdapat televisi sedangkan di mabna putri tidak ada. Lalu, sudah ada larangan tentang tidak
boleh membawa heater, di mabna putra banyak mahasantri yang tetap membawa namun tidak
di apa – apakan. Di mabna putri melanggar satu pelanggaran saja langsung ditindak lanjuti
oleh keamaan huft termasuk tidak adil kan ini ? hehehe. Inti dari pembahasan diatas adalah,
kita sebagai masyarakat maupun sebagai mahasiswa harus mengamalkan nilai – nilai
Pancasila dengan benar. Seperti memperlakukan adil seluruh masyarakat yang ada, kita
sebagai penerus bangsa harus berperilaku berdasarkan Pancasila. Karena jika kita penerus
bangsa ini berperilaku tidak sesuai dengan dasar negara kita mau jadi apa negara kita ini?

Anda mungkin juga menyukai