Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sangraka Mustofa Muchlis

NIM : 2111988011

UAS FILSAFAT PANCASILA

1. Memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai sesama


mahluk ciptaan Tuhan. Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban antar
sesama manusia Tanpa memandang perbedaan ras, agama, suku, dan status sosial dan
Memilki sikap toleransi yang tinggi antar sesama manusia.

2. Manusia sebagai makhluk konopluralis artinya terdiri dari banyak segi tetapi
merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Monopluralis suatu paham
yang mengakui bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai unsur beraneka ragam,
seperti suku, adat dan budaya, agama, namun semuanya terikat menjadi satu-kesatuan.

3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mengandung makna bahwa semua


aktivitas kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan Pancasila. 
•Pertama, pancasila dijadikan petunjuk untuk menyelesaikan berbagai permasalahan
yang terjadi di masyarakat. Baik itu permasalahan yang terjadi di Indonesia atau
bahkan di masyarakat dunia. 
•Kedua, pancasila bisa menjadi cara untuk menyelesaikan masalah budaya, sosial,
ekonomi, dan politik agar negara kita semakin maju.. 
•Ketiga, warga negara Indonesia jadi memiliki keinginan untuk membangun dirinya
berdasarkan apa yang menjadi cita-cita bangsa.
•Keempat, pancasila sebagai pandangan hidup bisa mempersatukan masyarakat yang
memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Pancasila harus dijadikan sebagai
pandangan hidup oleh seluruh warga negara Indonesia. 

Pengertian Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa akan dibagi dalam masing-
masing butir pancasila sebagai berikut: 
1. Ketuhanan yang Maha Esa
Sila Pertama ini mengartikan bahwa kita sebagai warga negara Indonesia
mempercayai dan bertakwa pada Tuhan, yang disesuaikan dengan agama dan
kepercayaan yang dimiliki oleh masing-masing- masing-masing orang. Karena itu
makna dari sila ini juga berarti kita perlu saling menghormati antar umat beragama
sehingga tercipta kehidupan yang rukun. 
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kedua ini kita sebagai warga negara diminta untuk memahami bahwa setiap
manusia memiliki derajat yang sama, sehingga kita harus saling mencintai satu sama
lain. Kita juga harus saling menjaga dan membantu sesama, membela kebenaran dan
keadilan, dan tentang keadilan negara kita. 
3. Persatuan Indonesia
Sila ketiga berarti kita harus menempatkan kesatuan, persatuan, dan kepentingan
negara dari masing-masing kepentingan. Kita harus memiliki kepribadian yang rela
berkorban demi Indonesia, mencintai bangsa Indonesia dan tanah air, serta bangga
pada negara. 
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Khidmat dan Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan
Sila keempat ini mengajak kita untuk tidak menginginkannya pada orang lain dan
mengutamakan kepentingan negara dan orang lain. kadang kita akan menemukan
perbedaan pendapat dan cara pandang. Namun, kita harus menyelesaikannya dengan
cara bermusyawarah atau berkreasi. 
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Makna dari sila ini berarti mengembangkan luhur dengan cara kekeluargaan dan
gotong royong, selalu perbuatan adil. Selain itu kita harus seimbang antara hak dan
kewajiban dengan menghormati hak-hak orang lain.

4. Dengan menerapkan pancasila dalam setiap iptek, maka diharapkan bangsa


Indonesia memiliki iptek yang berlandaskan pancasila. Saat ini masyarakat tidak bisa
lepas dari teknologi informasi oleh sebab itu masyarakat harus lebih bijak dalam
menggunakan atau memanfaatkan teknologi informasi tersebut dan sebaiknya
gunakan untuk hal-hal yang positif seperti dibidang pendidikan, ekonomi, politik dan
bidang lainnya.

Pancasila merupakan titik acuan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan


teknologi di Indoneia. Dalam perserbaran iptek ke Indonesia pastinya masih
mengandung nilai-nilai budaya barat atau nilai dari pembuat iptek tersebut yang
terkadang berisikan nilai yang bertentangan/tidak sesuai dengan nilai budaya bangsa
Indonesia. 

Untuk itu pancasila dibutuhkan sebagai acuan agar nilai-nilai yang tidak sesuai
dengan pancasila dibuang, sehingga bangsa Indonesia tidak terpengaruhi dan tetap
memiliki ciri khas atau identitas sebagai Bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai