Anda di halaman 1dari 3

UAS

NAMA : MUSDALIFAH
NIM : 220103502016
KELAS : PENDIDIKAN FISKA B

SOAL
1. Buatlah naskah pidato singkat dengan tema “ Hari Lahir Pancasila”
2. Panjang naskah pidato minimal 500 kata dan maksimal 1000 kata

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


Alhamdulillah wa syukurillah. Hamdan katsiron thoyyiban mubarokan fih.

Hadirin yang saya hormati,

Pertama-tama Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia dan
rahmat-Nya kita dapat berkumpul di sini pada hari yang begitu istimewa, yaitu peringatan Hari
Lahir Pancasila. Saya merasa sangat terhormat dapat berdiri di hadapan kalian semua untuk
berbicara tentang tema yang begitu penting ini.

Pancasila, sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia, telah membimbing perjalanan kita
sebagai sebuah bangsa selama lebih dari tujuh puluh tahun. Pada tanggal 1 Juni 1945, kelima sila
yang terdiri dari Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, secara resmi
dideklarasikan oleh para pendiri negara kita sebagai dasar bagi negara kita yang baru merdeka.

Pancasila, dalam esensinya, mewakili nilai-nilai luhur yang menjadi tonggak bangsa Indonesia.
Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, mengajarkan kita untuk menjunjung tinggi nilai-nilai
agama, tanpa membedakan agama yang dianut oleh setiap individu. Sila kedua, Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab, mengajarkan kita untuk saling menghormati dan bertindak adil terhadap sesama
manusia, tanpa memandang suku, agama, ras, atau status sosial.

Sila ketiga, Persatuan Indonesia, mengajarkan kita untuk bersatu sebagai satu bangsa, mengatasi
perbedaan dan membangun kerukunan dalam keragaman. Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin
oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, mengajarkan kita tentang
pentingnya partisipasi aktif dari seluruh rakyat Indonesia dalam pengambilan keputusan yang
berdampak pada kehidupan mereka. Terakhir, sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia, mengajarkan kita tentang pentingnya memastikan bahwa kekayaan negara dan
kesempatan yang ada didistribusikan secara adil untuk kesejahteraan seluruh rakyat.
Hari Lahir Pancasila adalah momen yang tepat bagi kita untuk merenungkan dan mengingatkan
diri kita tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari. Mari kita
bergandengan tangan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan kita.
Kita harus menerapkan persatuan dan kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat, bermusyawarah
dalam pengambilan keputusan, dan berbuat adil dalam segala hal.

Oleh sebab itu, hendaknya kita semua memiliki sikap toleransi, saling menyayangi, saling
menghargai, saling menolong, saling membantu meskipun dengan saudara yang berbeda agama.
Hindari perpecahan, hindari pertikaian, hindari prasangka buruk, dan jangan sampai kita
melakukan hal yang merupakan kejahatan.

Keindahan toleransi telah dipupuk oleh bangsa Indonesia sejak lama. Indonesia pun dapat hidup
berdampingan antar suku, golongan, agama, dan ras karena saling menghargai dan sadar atas
adanya hak asasi manusia.

Kedua, bangkitkanlah sikap saling menolong, membantu, peduli satu sama lain dan mengasihi satu
sama lain. Tidak ada alasan untuk tidak berbuat baik kepada orang lain.

Semuanya adalah saudara sebangsa dan setanah air. Siapa lagi yang akan membantu kita jika bukan
keluarga kita di bangsa ini? Oleh karena itu, hendaknya saling peduli dengan orang lain. Pastikan
keluarga dan saudara kita baik-baik saja dan dapat hidup dengan layak tanpa membuat mereka tidak
nyaman.

Ketiga, didiklah anak-anak kita untuk mencintai bangsa Indonesia. Berikan, ceritakan, gaungkan
kisah para pahlawan yang berjuang demi kemerdekaan, merumuskan dasar negara, pengorbanan
perang, dan lain sebagainya. Biarkan nilai-nilai di dalamnya membuat kita menjadi bangsa yang
utuh dan sempurna serta terus maju.

Keempat, selesaikanlah masalah dengan bermusyawarah untuk mencapai mufakat. Hindari


pertikaian dan permusuhan. Terimalah pendapat orang lain, dengarkan pendapat orang lain yang
penting dan bermanfaat.

Apabila muncul ketidakcocokan dalam beropini, sampaikanlah pendapat dengan baik. Jangan
menghujat, jangan menghina, minimalkan ujaran kebencian, bijaklah dalam bertutur kata.

Kemudian, peradaban sudah semakin maju. Hindari penggunaan kata-kata tercela di media sosial.
Bijaklah memilih role model, bijaklah bertutur kata dimanapun kapanpun, bawalah wibawa bangsa
Indonesia kemanapun saudara pergi, bawalah kebanggaan bangsa agar tetap memegang teguh janji
menjadi warga Indonesia yang baik dan benar bahkan berprestasi.

Kelima, bersikaplah adil kepada setiap orang. Jangan ambil hak orang lain. Bersikaplah seadil
mungkin dalam keadaan apapun. Timbang risiko, ambil risiko untuk tujuan besar dan bermanfaat
untuk negara.
Demikianlah pidato yang bisa saya sampaikan dalam rangka memetik momentum peringatan
Hari Lahirnya Pancasila. Kurang dan lebihnya saya mohon maaf jika ada salah kata yang terucap,
dan atas perhtiannya saya ucapkan terimah kasih.

Saya akhiri;

Wa Shallahu ala Muhammad wa ala alihi wa shohbihi wa sallim, wa akhiru da'wana anil
hamdulillahi rabbil alamin

Semoga Shalawat dan salam tercurah kepada nabi muhammad, beserta keluarga dan sahabatnya.
dan sekian penutup dari pidato saya, segala puji bagi Allah tuhan semesta alam.
Wassalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai