Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

Nama : Deallis Sabilla Huda

NIM : 22.A1.0121

Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila 08

1. Pancasila secara etimologis menurut ajaran Budhisme mengandung ajaran


moral,oleh karena itu kita sebenarnya jangan hanya memandang Pancasila
sebagai Ideologi Negara saja tetapi ada ajaran moral yang terkandung di
dalamnya. Jelaskan! 

Secara etimologis, kata "Pancasila" berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua
kata yaitu "pancha" yang berarti lima dan "sila" yang berarti prinsip atau aturan moral.
Dalam ajaran Budhisme, lima sila atau prinsip moral yang dipegang teguh oleh para
penganutnya adalah: tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berbohong, tidak melakukan
perbuatan yang merusak kesucian seksual, dan tidak mengambil barang yang tidak
diberikan. Prinsip-prinsip ini sesuai dengan lima asas dalam Pancasila yang juga
menjadi dasar negara Indonesia, yaitu: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia.

Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila sejalan dengan ajaran Budhisme
mengenai tindakan tidak membunuh, yang menunjukkan penghormatan terhadap
kehidupan. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab mengandung nilai-nilai moral yang
terkait dengan tidak mencuri dan tidak berbohong, serta menempatkan manusia
sebagai makhluk sosial yang saling mendukung dan membantu. Persatuan Indonesia
mengajarkan pentingnya kerjasama dan persatuan di antara semua elemen bangsa,
sedangkan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan menunjukkan pentingnya pengambilan keputusan melalui
konsensus dan musyawarah, serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang
sesuai dengan ajaran Budhisme mengenai kesetaraan dan keterlibatan sosial. Dalam
hal ini, Pancasila bukan hanya dianggap sebagai Ideologi Negara saja, tetapi juga
mengandung ajaran moral yang berasal dari berbagai kepercayaan dan keyakinan,
termasuk ajaran Budhisme. Oleh karena itu, Pancasila dapat dipandang sebagai
pandangan hidup yang meliputi nilai-nilai moral dan etika, serta ideologi yang mendasari
kehidupan sosial, politik, dan ekonomi bangsa Indonesia.
2. Dalam Pendidikan Pancasila kita diajak untuk menelusuri kerajaan Nusantara
(Kutai, Sriwijaya, Majapahit) sebagai inspirasi yang mengilhami perumusan
Pancasila. Menurut anda apa yang menarik dari pembelajaran terhadap sejarah
nusantara tersebut? 

Menurut saya, hal yang membuat menarik dari perumusan Pancasila dari pembelajaran
terhadap sejarah nusantara adalah :

1. Keanekaragaman budaya: Sejarah Nusantara menunjukkan bahwa Indonesia memiliki


keanekaragaman budaya yang sangat kaya, yang mencakup bahasa, adat istiadat,
agama, seni, dan lain sebagainya. Pembelajaran ini dapat memperkaya pemahaman
kita tentang kekayaan budaya Indonesia dan mendorong kita untuk menghargai
keberagaman tersebut.
2. Persatuan dan kesatuan: Meskipun Indonesia terdiri dari banyak suku dan budaya yang
berbeda, sejarah Nusantara menunjukkan bahwa bangsa Indonesia juga memiliki
sejarah persatuan dan kesatuan yang kuat. Kerajaan-kerajaan Nusantara seperti
Sriwijaya dan Majapahit mampu menguasai wilayah yang luas dan mempersatukan
berbagai suku dan budaya. Pembelajaran ini dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk
memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
3. Kemandirian: Kerajaan Nusantara juga menunjukkan bahwa bangsa Indonesia memiliki
tradisi kemandirian yang kuat. Kerajaan Kutai, misalnya, dikenal sebagai kerajaan
maritim yang mampu menguasai perdagangan di kawasan Asia Tenggara.
Pembelajaran ini dapat mendorong kita untuk mengembangkan kemandirian bangsa
Indonesia di berbagai bidang.
4. Kebijakan luar negeri: Kerajaan Nusantara juga memiliki kebijakan luar negeri yang
cerdas dan proaktif. Kerajaan Sriwijaya, misalnya, memiliki hubungan dagang dengan
Tiongkok dan India yang sangat erat, sehingga mampu memperkuat posisi Sriwijaya di
kawasan Asia Tenggara. Pembelajaran ini dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk
mengembangkan kebijakan luar negeri yang lebih cerdas dan efektif.

3. Hymne Unika Soegijapranata antara lain menyadarkan pada kita bahwa


Pancasila itu menjadi bagian yang penting bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara. Dalam kehidupan di Kampus Unika Soegijapranata ini bagaimana
semangat Bhineka Tunggal Ika bisa dilaksanakan? 

Sebagai mahasiswa, semangat Bhineka Tunggal Ika dapat diterapkan dalam berbagai
aspek kehidupan, antara lain:
1. Menghargai keberagaman: Sebagai mahasiswa, kita sering bertemu dengan orang-
orang dari berbagai latar belakang, suku, agama, dan budaya. Semangat Bhineka
Tunggal Ika mendorong kita untuk menghargai keberagaman tersebut dan menjalin
kerjasama yang baik dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda.
2. Menghormati perbedaan: Semangat Bhineka Tunggal Ika juga mendorong kita untuk
menghormati perbedaan dan menerima perbedaan sebagai suatu hal yang wajar
dan tidak perlu menjadi sumber konflik.
3. Menghindari diskriminasi: Dalam konteks kampus, semangat Bhineka Tunggal Ika
juga mendorong kita untuk menghindari diskriminasi terhadap mahasiswa dari suku,
agama, atau budaya tertentu. Kita harus memperlakukan semua mahasiswa dengan
sama dan memberikan kesempatan yang sama untuk berkembang.
4. Menghargai toleransi: Semangat Bhineka Tunggal Ika juga mengajarkan kita untuk
menghargai toleransi dan memperkuat dialog antarbudaya dan agama. Sebagai
mahasiswa, kita dapat membantu membangun kesadaran dan kerjasama
antarbudaya dan agama di kampus dan lingkungan sekitarnya.

Dengan menerapkan semangat Bhineka Tunggal Ika, kami sebagai mahasiswa dapat
memainkan peran yang penting dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia dan mempromosikan perdamaian dan toleransi di lingkungan kampus dan
masyarakat luas.

4. Jelaskan perumusan Pancasila dari pidato Moh. Yamin, Soepomo dan Ir.
Soekarno hingga rumusan yang tersirat pada Piagam Jakarta sampai diresmikan
pada sidang PPKI 18 Agustus 1945! 

Pada tanggal 1 Juni 1945, Moh. Yamin memberikan pidato di hadapan Badan
Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) tentang
perlunya merumuskan dasar negara. Pada pidatonya, Yamin menyatakan bahwa
Indonesia harus memiliki dasar negara yang mengandung nilai-nilai moral dan agama
yang tinggi. Ia juga mengusulkan lima dasar negara yang meliputi kemerdekaan,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.

Soepomo juga memberikan kontribusi penting dalam perumusan Pancasila. Pada


tanggal 7 Juni 1945, ia memberikan pidato tentang rumusan dasar negara yang
dianggapnya harus mencerminkan nilai-nilai Indonesia. Ia mengusulkan bahwa dasar
negara harus mencakup ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluknya, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan, kerakyatan, dan keadilan
sosial.
Setelah itu, pada tanggal 22 Juni 1945, Ir. Soekarno mengemukakan gagasannya
tentang dasar negara yang disebutnya sebagai "Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya". Namun, usulan tersebut menuai
kontroversi karena dianggap cenderung menonjolkan agama Islam.

Kemudian, pada tanggal 1 Juli 1945, diadakan rapat yang membahas rumusan dasar
negara. Dalam rapat tersebut, Soepomo mengusulkan lima dasar negara yang mirip
dengan usulan Moh. Yamin, namun dengan penambahan kata "ketuhanan yang maha
esa" sebagai dasar pertama. Usulan tersebut kemudian diterima oleh rapat dan menjadi
pandangan umum yang kemudian dikenal sebagai Piagam Jakarta.

Pada tanggal 18 Agustus 1945, sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia


(PPKI) secara resmi menyetujui dan mengesahkan rumusan dasar negara Indonesia
yang terdiri dari lima dasar, yang kemudian dikenal sebagai Pancasila. Rumusan
tersebut adalah:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pancasila kemudian menjadi dasar negara Indonesia yang diabadikan dalam


Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Anda mungkin juga menyukai