Anda di halaman 1dari 2

MENELAAH STRUKTUR TEKS PIDATO

PERSUASIF

A. Pendahuluan
Hadirin sekalian yang saya muliakan, sambutlah salam satu Indonesia dari saya.

B. Isi
- Pernyataan posisi
Bangsa Indonesia saat ini sedang mengalami krisis multidimensi akibat dari
perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bangsa Indonesia tepat hari ini
menemui hari ulang tahunnya yang ke 74. Se yogyanya bangsa Indonesia telah
mengalami kemerdekaan dalam segala hal. Tetapi itu semua tidak sesuai dengan
kenyataan yang dapat kita saksikan saat ini. Mari kita simak merebaknya kasus
kebangsaan seperti Qanun Aceh, hubungan antar kelompok beragama,
primordialisme dalam otonomi daerah yang mengedepankan presepsi orang kita dan
bukan orang kita. Munculnya gerakan radikalisme, terorisme, dan dakwa – dakwa
agama yang keras, yang dengan mudahnya mengkafirkan dan menjelekkan orang
lain. Fenomena – fenomena seperti inilah yang menjadikan karakter sejati pemuda
pemudi bangsa yang senantiasa maju dan bergerak positif cenderung melakukan hal –
hal berbau negative. Ini menunjukan kepada kita semua betapa lemahnya karakter
kebangsaan yang dimiliki setiap pelakunya. Persoalan seperti ini membuat banyak
masyarakat terbelah, banyak golongan bermusuhan, sehingga ini mengindikasikan
terjadinya sebuah disintegerasi. Bangsa kita telah mengalami sebuah degradasi.
Kemunduran, jika hal seperti ini terus dibiarkan maka tidak menutup kemungkinan
bangs akita yang sudah merdeka lebih dari setengah abad ini, akan terpecah belah.
- Tahapan argumen
Lalu, apakah kita sebagai generasi muda hanya akan duduk diam menunggu
kehancuran bangsa kita? Don’t wait, let’s do something. Tidak perlu langsung
melakukan suatu hal yang besar, tapi mulailah memperbaiki mentalitas kebangsaan
kita dengan memperdalam pemahaman kita mengenai 4 konsensus nasional atau lebih
familiar disebut dengan 4 pilar kebangsaan yang menjadi presistem bangsa Indonesia,
yakni yang pertama Pancasila. Pancasila memiliki fungsi yang sangat fundamental
dalam pembangunan karakter bangsa. Berkarakter Pancasila? Seperti apa?
Berkarakter Pancasila artinya bangsa Indonesia memiliki ciri dan watak religius,
humanis, nasionalis, demokratis, dan mengutamakan kesejahteraan rakyat. Pancasila
diposisikan sebagai dasar negara agar bangsa Indonesia tetap kokoh dan tidak mudah
terpengaruh terhadap paham sekularisme, sektarianisme, dan fundamentarisme. Itu
semua dapat benar-benar terwujud jika kita dapat memaknai Pancasila dengan
sungguh sebagai jati diri bangsa dan negara ini. Pancasila adalah kebudayaan
Indonesia dan kebudayaan Indonesia adalah Pancasila. Pancasila tidak dapat
dipisahkan dari NKRI demikianpun sebaliknya, tanpa Pancasila Indonesia tidak ada.
Yang kedua Undang – Undang Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945
merupakan landasan konstitusional negara yang juga memiliki peran yang sangat
penting dalam building national character, karena didalamnya juga memuat
pandangan – pandangan filosofis, sosiologis, yuridis, dan politis dari tokoh-tokoh
bangsa yang telah disepakati untuk melandasi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kita semua harus mematuhi setiap nilai-nilai dan norma-norma yang terkandung
didalamnya untuk terus menjaga keutuhan bangsa dan negara. Ini negara kesatuan
Republik Indonesia, jika ada yang tidak mematuhi peraturan perundang-undangan ini
patut dipertanyakan. Dia tinggal di negara mana? Apa dia orang negara mana? Ada
apa dengannya? Yang ketiga Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara
yang diperoleh dengan semangat kebangsaan, yang terdiri dari beribu-ribu pulau
beragam suku bangsa dan agama. Kita semua harus mempertahankan keutuhan ini
karena ingat saudara-saudara, negara kita adalah negara yang diperoleh dengan susah
payah, banyak air mata mengalir, banyak darah tercurah, dan pada saat itu nyawa
seakan dijadikan barang murah oleh para pejuang untuk mendapatkan kemerdekaan
ini. Lalu apakah pantas kita membayar semua itu dengan kekacauan, kerusuhan, dan
bahkan kehancuran? Mari kita semua jaga, pertahankan, lindungi NKRI kita agar
tetap kuat, agar tetap kokoh. Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang,
kapan lagi? Yang keempat Bhineka Tunggal Ika merupakan semboyan yang
dipertunjukan untuk menyatukan ragam perbedaan, mmebentuk persatuan dan
kesatuan bangsa. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang lahir dengan keanekaragaman
dan perbedaan yang dipersatukan oleh semangat bersama untuk hidup menjadi suatu
bangsa yang merdeka dan berdaulat. Karakter bangsa Indonesia adalah menghargai
dan mencintai perbedaan. Saudara-saudaraku sekalian jika engkau tidak dapat
menghargai dan mencintai perbedaan, jangan berani engkau mengaku sebagai bangsa
Indonesia.
- Penguatan pernyataan posisi
Paham nasionalisme kita adalah Pancasila. Pancasila adalah rumah Bhineka Tunggal
Ika, wawasan kebangsaan kita adalah wawasan Nusantara, dengan demikian wawasan
Nusantara kita adalah Bhineka Tunggal Ika. Wawasan kebangsaan adalah peletakan
dasar semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Keempat konsensus nasional inilah
yang menjadi fondasi utama dalam development of Indonesian character. Tanpa
keempat pilar ini, tanpa keempat konsensus nasional ini, bangsa Indonesia tidak akan
dapat menjadi bangsa yang aman, damai, dan bersatu. Bung Karno pernah
mengatakan, “berikan aku seribu orang tua niscaya akan aku cabut semeru dari
akarnya, dan berikan aku sepuluh pemuda niscaya akan ku guncangkan dunia.” Bung
Karno berkata seperti ini dengan dasar, ia yakin terhadap seorang pemuda. Pemuda
merupakan agent of change, pemuda mampu merubah segala-galanya, pemuda
merupakan manifestasi bangsa. Karena itu, sudah saatnya kita generasi muda
mengambil alih peranan dalam membangun dan membenahi negeri ini, karena masa
depan bangsa ini kepada kita para pemuda. Apakah masih menggunakan keempat
konsensus nasional ini sebagai dasar dakam kehidupan berbangsa dan bernegara atau
tidak, tetapi ingat development of Indonesian character harus dalam arah yang
berkesesuaian. Bernafaskan Pancasila, berdetak jantungkan konstitusional dalam
kerangka NKRI dan menjamin keanekaragaman suku bangsa dan agama. Jika salah
satu fondasi ini diabaikan, maka bangsa Indonesia akan hancur. Karena itu saya
mengajak kita semua, mari merealisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam keempat
konsensus nasional ini dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

C. Penutup
Mengakhiri pidato ini, saya ingin menyampaikan beberapa hal kepada kita semua
terutama rekan generasi muda, jangan terlena dengan arus globalisasi yang menyimpang
dari nilai-nilai bangsa. Don't every miss tomorrow, let's contribute and do the best for our
beloved country. Tunjukan kita anak-anak Raijua, anak- anak Nusa Tenggara Timur,
anak-anak Indonesia baik, berkarakter, serta memiliki daya saing sehingga kita dapat
mewujudkan Indonesia yang hebat, mewujudkan Indonesia yang maju, Indonesia yang
berkarakter. Sekiranya dari apa yang dapat saya sampaikan, dapat memupuk rasa
nasionalisme, patriotisme, dan heroisme kita sebagai bangsa Indonesia dalam menjaga
keutuhan dan kedaulatan negara ini. Perubahan bukan sebuah mimpi, perubahan tidak
dapat terjadi tanpa adanya perjuangan dan kerja keras. Saya, anda, kita semua sedang
berjuang. Merdeka!
Sekian dari saya terimakasih banyak atas perhatian yang baik dari kita semua, mohon
maaf apabila ada salah kata dan perbuatan selama saya menyampaikan pidato. Salam satu
Indonesia!

Anda mungkin juga menyukai