Anda di halaman 1dari 6

s

“MENEGASKAN IDENTITAS, MENGUATKAN LOYALITAS,


MENUJU KADER MUDA NU YANG BERKUALITAS”

“Keindonesiaan”

Disusun Oleh :

NAMA : SITI NUR AFIFAH

NIM : 1903402081045
Keindonesiaan merupakan suatu perjalanan yang sangat dinamis dan sudah
melalui berbagai tahapan, yang awalnya menjadikannya kenyataan politik,
menjadikannya kenyataannya hukum, dan sekarang sedang bergulat untuk
meneguhkan Indonesia ini sebagai kenyataan kultural.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbesar diseluruh dunia. Dari


sabang sampai merauke ada sekitar 17.504 pulau yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia. Selain banyaknya pulau, wilayah Indonesia juga memiliki banyak
kekayaan alam yang melimpah. Indonesia merupakan bangsa yang majemuk dan
heterogen. Tentunya sudah menjadi tugas kita semua untuk menjamin kehidupan
yang pluralistic : multicultural, multietnik, dan multiagama agar tetap rukun, damai,
dan tidak terjadikonflik dengan berasaskan UUD 1945 dan Pancasila.

Di Indonesia terdiri dari keanekaragaman suku,budaya, tradisi, adat istiadat,


bahasa hingga agama. Keanekaragaman bangsa yang menyebar pada etnis dan suku
bangsa memiliki peranan sangat penting untuk memperkuat rasa keindonesiaan dan
menekan potensi konflik di masyarakat. Pengembangan keanekargaman budaya
bukan hanya untuk kepentingan lokalitas semata, namun untuk memperkuat landasan
nasionalisme bangsa Indonesia. Ditengah konstelasi kehidupan bangsa kita perlu
mengangkat nilai – nilai kearifan lokal supaya identitas kebangsaan dapat terus
terpelihara.

Kita generasi muda yang hidup di era milenial dengan teknologi yang semakin
canggih ini harus waspada dan berhati – hati terutama dengan mulai melunturnya
identitas bangsa kita yaitu Pancasila. Lunturnya nilai – nilai Pancasila dapat dapat
disebabkan oleh banyak aspek misalnya dalam segi agama. Saya ambil contoh agama
islam. Mereka yang tidak paham dengan kedudukan Pancasila akan mudah tergiur
oleh pertanyaan “ Pancasila dan Al – Qur’an itu tinggi mana kedudukanya?” secara
otomatis orang yang tidak paham betul akan memikirkan pertanyaan tersebut dan
dirasionalkan. Pancasila dan Al – Qur’an itu dibandingkan. Padahal sudah jelas
bahwa disini beda konteks. Pancasila sebagai dasar negara, dan ideology bangsa
Indonesia. Sedangkan Al Qur’an adalah sumber hukum ajaran islam. Hal yang sangat
saya khawatirkan adalah jika generasi muda tidak bisa berfikir secara cerdas dan
cermat mereka akan terjerumus ke dalam pemikiran yang dapat menyebabkan
disintegrasi bangsa.

Kita sebagai pemuda kaum intelektual harus bisa memilih dan memilah mana
yang baik dan tidak baik, dalam segala situasi/kondisi yang sedang terjadi di negara
kita. Jangan mudah tergiur oleh isu – isu yang belum jelas adanya (hoax). Generasi
muda adalah generasi emas bangsa Indonesia, jika generasi muda banyak yang
rusak/mudah dirusak maka hancurlah Indonesia pada masa mendatang. Karena nasib
sebuah bangsa itu tergantung dari pemudanya.

Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk menjaga identitas bangsa Indonesia yaitu
dengan menjunjung tinggi nilai toleransi. Dengan saling menghormati antar suku, ras,
agama, menghargai hasil karya orang lain dan saling menjaga, disitu kita sudah
melindungi dan menghormati keberagaman yang ada di Indonesia. Maka terjadilah
integrasi yang semakin kuat, dan kita harus bangga terhadap apa yang dimiliki negara
kita.

Disini kami sebagai pelajar ipnu/ippnu juga memiliki peran untuk


menegaskan identitas bangsa Indonesia dengan menguatkan loyaliatas untuk menuju
kader muda NU yang berkualitas. Loyalitas merupakan mutu dari sikap setia atau
juga bisa di definisikan sebagai tindakan memberi atau menunjukkan dukungan dan
kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seseorang atau institusi. Dengan memiliki
loyalitas / kesetiaan terhadap NKRI maka kita akan punya rasa cinta dan tanggung
jawab yang lebih untuk bisa memberikan sikap perilaku terbaik untuk negara kita
tercinta ini.
Dengan akan diadakannya kegiatan MAKESTA (Masa Kesetiaan Anggota)
diharapkan semua calon kader ipnu/ippnu mempunyai loyalitas yang tinggi guna
meningkatkan kualitas diri kita, dan mengabdi untuk agama bangsa dan negara
Indonesia tercinta ini. Proses kaderisasi yang dilakukan oleh ipnu/ippnu semestinya
tidak sebatas mengenalkan sejarah, visi dan misi. Akan tetapi proses kaderisasi yang
mampu memberikan stimulun yang kreatif positif. Pada konteks yang lebih luas Idris
praktik melihat ipnu dan NU sebagai pintu masuk menyamai keindonesiaan yang
toleran dengan keagamaan rohmatan lil alamin.
Yang 4.0 ini teknologinya apa orangnya??

Bagaimana gagasan itu biar konkret? Ya kreatifitas

Bagaimna 4.0 jika sdm belum bisa? Kapasitas yang kuat, yang survive

Ketertinggalan mindset

Tips 4.0

- Berangkat dari permasalhan yang ada (mengapa?? Kenapa?/). Karena saya


dikuatkan dengan masalah , dimana saya ingin menjawab masalah
- Edukasi apa. Mau ada sih ada berubagah? Bersama sama berkolaborasi.
Bersinergi dg siapapun unrtuk belajar.
- Everyone is have idea, tapi bagaimana kreativitas berdampak bagiorang lan,
ya social.pastikan apa yang kita gagas, itu ada nilai yang menarik yang ingin
disampaikan kepada seseorang.

Tips menyadarkan masyarakat


- Kemandirian. Ada kemandirian ekonomi dan berfikir

Bukan dapatnya tapi cara mengelolanya

Hal konkrit apa yang perlu dilakukan pemuda untuk teknologi 4.0? ngoco.o
Apapun itu outputnya harus ke manusiaan. Kita ini adalah kader.kita haru siap
komdisi saat ini, mandiri ekonomi, punya trobosan untuk memimpin Indonesia.

Tidakpernah siapayang akan kita tolong, yang perlu ya kita tolong.

Kita harus ikut didalamnya.

Tidak ada kemewahan baruketika kami survive, kehebatan diluar daerah itu tidak
seberapa??

Bagaimana mindset kita bias berkembang, growth minset? Yaitukembali kepada kita
sendiri, kita harus survive, yang pertama growth minset, ada kemauan untuk belajar,
ada kemauan untuk berfikir global, caranya bagaimana membaca situasi, membaca
literasi, mcara mengatasi masalah, kedua ada kemauan untuk berkolaborai,karena kita
tidak bias bergerak sendiri,cari orang yang berpengaruh di suatu desa itu.

Berikan pemahaman, berikan edukasi, jangan mikir dampakdlu,tapi konkritkan ide itu
menjadi nyata.

Asalkan punya maping, apayang akan digagas, kemudian menjadi project social,
dancari yang berpengaruh. Apabila ditolak ya dipelan –pelanin.

Anda mungkin juga menyukai