“Keindonesiaan”
Disusun Oleh :
NIM : 1903402081045
Keindonesiaan merupakan suatu perjalanan yang sangat dinamis dan sudah
melalui berbagai tahapan, yang awalnya menjadikannya kenyataan politik,
menjadikannya kenyataannya hukum, dan sekarang sedang bergulat untuk
meneguhkan Indonesia ini sebagai kenyataan kultural.
Kita generasi muda yang hidup di era milenial dengan teknologi yang semakin
canggih ini harus waspada dan berhati – hati terutama dengan mulai melunturnya
identitas bangsa kita yaitu Pancasila. Lunturnya nilai – nilai Pancasila dapat dapat
disebabkan oleh banyak aspek misalnya dalam segi agama. Saya ambil contoh agama
islam. Mereka yang tidak paham dengan kedudukan Pancasila akan mudah tergiur
oleh pertanyaan “ Pancasila dan Al – Qur’an itu tinggi mana kedudukanya?” secara
otomatis orang yang tidak paham betul akan memikirkan pertanyaan tersebut dan
dirasionalkan. Pancasila dan Al – Qur’an itu dibandingkan. Padahal sudah jelas
bahwa disini beda konteks. Pancasila sebagai dasar negara, dan ideology bangsa
Indonesia. Sedangkan Al Qur’an adalah sumber hukum ajaran islam. Hal yang sangat
saya khawatirkan adalah jika generasi muda tidak bisa berfikir secara cerdas dan
cermat mereka akan terjerumus ke dalam pemikiran yang dapat menyebabkan
disintegrasi bangsa.
Kita sebagai pemuda kaum intelektual harus bisa memilih dan memilah mana
yang baik dan tidak baik, dalam segala situasi/kondisi yang sedang terjadi di negara
kita. Jangan mudah tergiur oleh isu – isu yang belum jelas adanya (hoax). Generasi
muda adalah generasi emas bangsa Indonesia, jika generasi muda banyak yang
rusak/mudah dirusak maka hancurlah Indonesia pada masa mendatang. Karena nasib
sebuah bangsa itu tergantung dari pemudanya.
Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk menjaga identitas bangsa Indonesia yaitu
dengan menjunjung tinggi nilai toleransi. Dengan saling menghormati antar suku, ras,
agama, menghargai hasil karya orang lain dan saling menjaga, disitu kita sudah
melindungi dan menghormati keberagaman yang ada di Indonesia. Maka terjadilah
integrasi yang semakin kuat, dan kita harus bangga terhadap apa yang dimiliki negara
kita.
Bagaimna 4.0 jika sdm belum bisa? Kapasitas yang kuat, yang survive
Ketertinggalan mindset
Tips 4.0
Hal konkrit apa yang perlu dilakukan pemuda untuk teknologi 4.0? ngoco.o
Apapun itu outputnya harus ke manusiaan. Kita ini adalah kader.kita haru siap
komdisi saat ini, mandiri ekonomi, punya trobosan untuk memimpin Indonesia.
Tidak ada kemewahan baruketika kami survive, kehebatan diluar daerah itu tidak
seberapa??
Bagaimana mindset kita bias berkembang, growth minset? Yaitukembali kepada kita
sendiri, kita harus survive, yang pertama growth minset, ada kemauan untuk belajar,
ada kemauan untuk berfikir global, caranya bagaimana membaca situasi, membaca
literasi, mcara mengatasi masalah, kedua ada kemauan untuk berkolaborai,karena kita
tidak bias bergerak sendiri,cari orang yang berpengaruh di suatu desa itu.
Berikan pemahaman, berikan edukasi, jangan mikir dampakdlu,tapi konkritkan ide itu
menjadi nyata.
Asalkan punya maping, apayang akan digagas, kemudian menjadi project social,
dancari yang berpengaruh. Apabila ditolak ya dipelan –pelanin.