Anda di halaman 1dari 12

Bhineka tunggal Ika

Kelompok 3:
Zharfanazhira, Novi Isnain, Ardiansyah Ibrahim, Zahara Salsabila
Pancasila,  Pancasila adalah identitas yang digali dari kearifan serta kekayaan
nilai bumi Indonesia. Agar terus hidup sebagai ciri bangsa,
Identitas Pancasila tidak sekadar dihafalkan, tetapi juga diamalkan.
Pancasila adalah nilai yang hidup sebagai jati diri bangsa. Pada
Bangsa sebuah bangsa yang majemuk, Pancasila adalah jawaban yang
tepat sebagai jati diri. Sejarah bangsa Indonesia adalah kisah
Indonesia tentang sebuah negara yang majemuk.
 Keberagaman tidak bisa kita ingkari sebagai fakta sosiologis
sekaligus sebagai kenyataan alami yang memang demikian
adanya. Pancasila kemudian membingkainya dan sekaligus
memayungi keberagamaan tersebut. Masyarakat yang berbeda
latar belakang agama, etnis ataupun suku, bisa hidup di dalam
bingkai tersebut.
Mengenali,  Di dunia ini, ada beragam identitas. Baik identitas individu
maupun kelompok. Identitas yang tercipta secara alamiah atau
Menyadari, dibentuk secara sosial. Keragaman merupakan hukum alam yang
harus disadari dan diterima oleh siapapun. Bangsa Indonesia
Menghargai sedari awal telah menyadari akan hal ini. Kita hidup dalam
Keragaman keragaman, tetapi ingin tetap berada dalam payung yang bisa
mengayomi kebinekaan itu. Inilah hakikat dari semboyan
Identitas “Bhinneka Tunggal Ika”.
 Sebagaimana para pendiri bangsa yang menyadari bahwa
Indonesia adalah negara dengan keragaman budaya, agama,
etnis, suku dan bahasa, begitupun juga yang harus dilakukan oleh
generasi penerus. Kesadaran tentang kebinekaan, harus
dilanjutkan oleh kehendak untuk mengenali yang lain. Berkenalan
dengan identitas lain di luar dirinya merupakan cara terbaik ketika
kita hidup dengan mereka yang berbeda.
 Indonesia adalah negara yang memiliki dua identitas sekaligus.
Identitas pertama bersifat primordial atau jati diri yang berkaitan
dengan etnis, suku, agama, dan bahasa. Identitas kedua bersifat
nasional. Jika dalam identitas primordial kita melihat banyak
sekali jati diri, tidak demikian halnya dengan identitas nasional.
Dalam jati diri kita yang bersifat nasional itu, kita bersama-sama
memiliki satu warna, satu identitas. Dengan begitu, keunikan
Indonesia terletak pada keragaman sekaligus kesatuannya.
Keragaman pada identitas kita yang bersifat primordial sementara
kesatuan dan persatuan terletak pada jati diri kita yang bersifat
nasional.
 Tugas besar yang membentang di hadapan kita sebagai sebuah
bangsa yang besar adalah mengelola keragaman sebagai sebuah
kekuatan yang saling mendukung satu dengan lainnya. Tidak ada
cara lain bagi segenap elemen bangsa untuk terus mengingat dan
menyadari eksistensi kita sebagai bangsa yang dicirikan oleh
kebinekaan pada identitas kita yang bersifat primordial. Tak hanya
menyadari, tetapi proses selanjutnya harus terus diupayakan,
yakni mengenali keragaman-keragaman tersebut. Dalam setiap
upaya pengenalan, ada tujuan mulia yang tersimpan di dalamnya,
yakni menghargai setiap budaya, religi, suku, serta bahasa
sebagai identitas khas dan unik yang melekat pada diri manusia.
 Kolaborasi merupakan sebuah kerja sama yang dilakukan, baik
Kolaborasi individu maupun kelompok. Mereka yang terlibat dalam kerja
sama itu mendasarkan dirinya pada nilai yang disepakati,
Antarbudaya komitmen yang dijaga serta keinginan untuk menunjukkan
di Indonesia kepada khalayak bahwa perbedaan latar belakang budaya, tidak
menghalangi siapapun untuk bisa bekerja bersama-sama. Dengan
semangat kolaboratif, jati diri yang berbeda itu bisa
bergandengan tangan menciptakan prakarya kebudayaan.
 Karena bersifat kolaborasi, maka identitas-identitas yang turut di
dalamnya tidak kehilangan jati dirinya. Persis seperti gambaran
tentang jati diri bangsa Indonesia yang berasal dari keragaman
identitas yang masih sangat terjaga, meski dalam satu waktu, ada
identitas yang secara bersama-sama disepakati sebagai identitas
nasional.
 Di negara Indonesia, semua kebudayaan memiliki posisi yang
Belajar dari sama. Tidak ada satu budaya yang lebih unggul atau lebih superior
dibandingkan dengan budaya lainnya. Semua warga negara
Kekayaan dengan segala identitas kelompok yang melekat padanya; agama,
Tradisi etnis, bahasa dan lainnya, berada pada payung yang sama.
Mereka dijamin untuk beribadah sesuai dengan keyakinannya,
dan diberi kesempatan yang sama pula untuk mengembangkan
dan memajukan kebudayaan serta tradisi leluhurnya.
 Sebagai sebuah bangsa, kita telah cukup teruji sebagai negara
yang mampu mengelola keragaman kebudayaan tersebut,
sehingga terhindar dari disintegrasi. Kita telah melewati ujian
yang sangat menentukan, terutama ketika pada masa reformasi
tahun 1998. Konlik bernuansa etnis dan agama, banyak terjadi di
berbagai daerah di Indonesia. Namun, fase tersebut bisa dilewati
dengan baik, meski tentu saja tidak sempurna. Kita pun terhindar
dari perpecahan
 Kebanggaan akan tradisi dan budaya, sebaiknya tidak hanya
berhenti sebatas perayaan saja. Tradisi tidak hanya perlu
dilestarikan agar terjaga dari kerusakan. Lebih dari itu, tradisi
harus terus dihidupkan sekaligus dikukuhkan. Nilainya perlu
dipertahankan dalam situasi yang terus berubah. Tantangan yang
dihadapi saat ini datang dari berbagai dimensi (sosial, ekonomi,
budaya) serta berasal dari semua arah (lokal, nasional dan
internasional).

Anda mungkin juga menyukai