Anda di halaman 1dari 11

Kehidupan Masyarakat Multikultural Dalam

Mempertahankan Pedoman Kebhinekaan Pada Era


Industri 4.0

I. PENDAHULUAN
Kehidupan masyarakat multikultural dalam
mempertahankan kebhinekaan pada era industri 4.0
sangatlah penting. Era industri 4.0 menuntut adanya
kemajuan teknologi dan informasi yang cepat,
sehingga mempengaruhi cara hidup masyarakat.
Namun, dalam menjaga keberagaman dan
kebhinekaan, kita juga harus memperhatikan isu-isu
yang terkait dengan umum, seperti diskriminasi,
ketidakadilan, dan intoleransi. Penyadaran, pendidikan,
toleransi, dan upaya-upaya untuk memahami budaya
serta kebiasaan yang berbeda muncul menjadi
semacam kunci penting dalam menjaga kehidupan
multikultural yang sehat.
Dalam era industry 4.0, kesadaran akan
keberagaman sosial dan adanya perbedaan yang ada
sangat penting untuk mewujudkan kehidupan yang
harmoni dan sejahtera. Masyarakat multikultural yang
berkembang di era industri perlu berperan aktif dalam
mendorong inklusivitas, toleransi, dan penghargaan
kepada setiap individu, tanpa memandang latar
belakang mereka. Hal ini akan membawa dampak
positif bagi kemajuan industri dan kesejahteraan
masyarakat secara keseluruhan. Berikut adalah
beberapa hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat
multikultural dalam mempertahankan kebhinekaan
pada era industri 4.0.
Perkembangan yang terjadi pada era saat ini
menuntun manusia menuju perubahan seiring dengan
perkembangan jaman. Indonesia sebagai Negara
kepulauan terbesar di dunia dan penduduknya yang
tersebar dari sabang sampai merauke menjadikan
Negara Indonesia sebagai Negara multikultural atau
biasa disebut dengan masyarakat majemuk atau
pluralisme. Yang berarti bangsa Indonesia penuh
dengan keberagaman, dari nilai budaya, ras, etnis,
bahasa, sejarah dan adat istiadat yang menjadi
kebiasaan di daerah setempat yang tersebar di seluruh
wilayah di Indonesia.

II. PEMBAHASAN
1. Menciptakan Generasi Pelajar Pancasila
Perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar
sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global
dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,
dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia,
berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri,
bernalar kritis, dan kreatif.
Dimensi profil pelajar pancasila harus
diperlakukan sebagai satu kesatuan yang tidak
terpisahkan. Jika dimensi dihilangkan, maka tidak
ada artinya. Indonesia memiliki banyak agama
yang dianut oleh masyarakat. Meningkatkan
toleransi dan saling menghargai antar sesama.
Masyarakat multikultural harus saling menghargai
perbedaan yang ada dan tidak memaksakan
kehendaknya pada orang lain. Dalam hal ini,
pendidikan multikultural dapat menjadi salah satu
solusi untuk meningkatkan toleransi dan saling
menghargai antar sesama.

2. Meningkatkan pemahaman tentang budaya,


bahasa, dan agama yang dimiliki oleh
masyarakat Indonesia.
Dalam era industri 4.0, informasi dapat dengan
mudah diakses melalui internet. Oleh karena itu,
masyarakat multikultural dapat memanfaatkan
teknologi untuk meningkatkan pemahaman tentang
budaya, bahasa, dan agama yang dimiliki oleh
masyarakat Indonesia. Sama
halnya dengan alasan anak perlu mengenal
budaya untuk mempertahankan makna,
mempertahankan keunikan sangat diperlukan.
Keunikan ini menjadi pembeda dengan bangsa
lain. Sejalan dengan makna, keunikan seperti
atribut budaya memiliki lambang.
Cintai dan banggakan bahasa Indonesia
dalam berbagai konteks kehidupan di negeri ini
sebagai upaya untuk bekerja sama dan bergotong
royong untuk mewujudkan kecerdasan dan
kesejahteraan rakyat Indonesia dalam rangka
memperingati janji dan komitmen sumpah pemuda
28 Oktober 1928. Salam satu bahasa, bahasa
Indonesia.

3. Meningkatkan kerja sama antar masyarakat


multikultural.
Sebagai perkembangan masyarakat sejatinya
multikultural telah memiliki kesadaran tentang
keragaman ras, suku bangsa, agama, dan golongan
dalam satu kesederajatan. Meskipun demikian,
pada kenyataannya masyarakat multikultural tetap
mengalami masalah-masalah sosial.
Masyarakat multikulturalisme bisa dikatakan
sebagai serangkaian pandangan untuk lebih
memilih hidup secara bersama diatas segala
peredaan yang dalam kehidupan masyarakat.
Adapun sejarah terbentunya masyarakat
multikultural ini bisa di dasari dari adanya nasib
yang telah terbentuk dengan proses sosial dan
interaksi sosial yang panjang.
Kerja sama antar masyarakat multikultural
dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang
melibatkan masyarakat dari berbagai latar belakang
budaya, bahasa, dan agama. Dalam hal ini,
pemerintah dapat memfasilitasi kegiatan-kegiatan
tersebut agar dapat berjalan dengan baik.

4. Pentingnya Pendidikan Pancasila dan


kewarganegaraan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
secara umum dijadikan sebagai pendidikan moral
karena didalamnya terdapat nilai luhur Pancasila,
sehingga diharapkan dapat membangun karakter
warga negara. Pancasila dijadikan pedoman
dalam berperilaku serta dijadikan pijakan tiap
keputusan penyelenggara serta
penyelenggaraannya, dengan kata lain Pancasila
berfungsi sebagai pedoman hidup dalam
berperilaku bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Pancasila mengandung nilai-nilai
dasar sebagai cerminan hidup masyarakat
indonesia terutama untuk generasi muda di
Indonesia.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
merupakan upaya untuk menguatkan jati diri
bangsa Indonesia dari permasalahan krisis karakter
yang sedang dihadapi oleh generasi muda saat ini.
Nilai-nilai Pancasila perlu ditanamkan sejak dini
untuk membentuk seorang warga negara yang
memiliki karakter kebangsaan yang dapat
mencerminkan jati diri bangsa Indonesia.

5. Pembentukan karakter bangsa


Karakter masyarakat multikultural yang
berbeda inilah yang menjadikan konflik sangat
mudah terjadi. Indonesia tidak hanya di isi oleh
orang pulau jawa saja, tetapi masih ada pulau
Kalimantan, Pulau Sumatera, Pulau Sulawesi, dan
Pulau Papua, maka tidak heran setiap daerah
masyarakatnya pun mempunyai karakter dan
pola pikir yang berbeda-beda.
Dari hal tersebut seharusnya bisa menyadarkan
masyarakat Indonesia akan kebergaman yang
tinggi, maka peluang terjadinya gesekan konflik
juga tinggi dan seharusnya hal tersebut tidak
membuat gesekan konflik tersebut semakin luas
dan tidak menjadi kebiasaan dari masyarakat
Indonesia pendidikan Pancasila.

6. Kesadaran Masyarakat
Peran yang paling penting dalam menjaga
keanekaragam suatu masyarakat majemuk ada
pada masyarakatnya sendiri. Masyarakat berperan
penuh karena mereka adalah tokoh utama dari
multikutural. Kesadaran masyarakat menjadi
dasar substansi dalam menjaga keanekaragaman
agar tetap utuh. Perbedaan menjadikan ilmu buat
kita, perbedaan membuat kita belajar memahami
dari arti toleransi, empati, menghargai dan
menerima. Kesadaran tersebut yang membuat kita
selalu berusaha untuk menyebarkan kebaikan,
saling merangkul walaupun tetap saja ada yang
tidak sepaham dengan dengan kita, tapi sebisa
mungkin kita sendiri tetap harus belajar menghargai
hal tersebut karena itulah arti dari bentuk
“kesadaran”.
Sebagai bangsa multikultural kita menyadari
akan keberagaman yang berbeda, mulai dari
perbedaan agama, ras, etnis, sosial-budaya dan
adat istiadat dalam menjaga persatuan agar tetap
utuh caranya dengan kita mulai dari diri kita sendiri,
kita rubah pola pikir kita lebih maju tanpa
menghilangkan budaya asli kita. Belajar untuk
menghargai dan menghormati orang lain disekitar
kita, menerima segala perbedaan dan
mengganggap perbedaan itu adalah bumbu dari
keanekaragaman yang bangsa kita miliki, selain
itu tetap menjaga toleransi dimanapun berada
tanpa menyakiti orang yang berbeda dari kita, dan
menggunakan sosial media dengan bijak.

III. KESIMPULAN
Kemajuan-kemajuan di segala bidang
kehidupan yang terjadi di era globalisasi ini,
generasi muda semakin dihadapkan pada
tantangan yang dapat mengakibatkan lunturnya jati
diri bangsa Indonesia yang disebabkan oleh krisis
karakter. Oleh karena itu, bangsa Indonesia
memerlukan suatu sikap atau peoman yang dapat
menjadi suatu pedoman untuk memeperkuat dan
memperteguh jati diri atau identitas yang dimilili
oleh bangsa Indonesia.
Indonesia sebagai Negara kepulauan terbesar
di dunia dan penduduknya yang tersebar dari
sabang sampai merauke menjadikan Negara
Indonesia sebagai Negara multikultural atau biasa
disebut dengan masyarakat majemuk atau
pluralisme. Yang berarti bangsa Indonesia penuh
dengan keberagaman, dari nilai budaya, ras, etnis,
bahasa, sejarah dan adat istiadat yang menjadi
kebiasaan di daerah setempat yang tersebar di
seluruh wilayah di Indonesia.
Keberagaman yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia dan terciptanya semboyan kebanggaan
bangsa Indonesia yakni "Bhieneka Tunggal Ika"
menjadikan pedoman bagi kita untuk selalu
menjaga rasa persatuan dan kesatuan yang telah
dibangun oleh pahlawan dan pendiri Negara kita
dengan keringat, darah dan air mata dalam
merebut Kemerdekaan untuk Tanah Air Indonesia.
Sudah tugas kita bersama untuk berperan menjaga
bumi ibu pertiwi ini agar keberagaman ini selalu
terjaga demi penerus bangsa yang akan datang.
Negara mutikultural yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia ini menjadikan keberagaman yang unik
yang menampilkan kemajemukan perbedaan pada
budaya, ras, etnis, dan agama. Disamping itu,
Indoenesia mempunyai keberagaman agama yang
tumbuh dan berkembang didalamnya, meliputi
agama Islam yang menjadi mayoritas agama
terbesar di Indonesia, selanjutnya ada agama
Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu.
Kemajukan ini yang dimiliki oleh bangsa Indonesia
menjadi unik karena sudah melekat sejak ratusan
tahun yang lalu sebelum Negara Indonesia ini
berdiri dan merdeka.
Namun pengaruh positif yang bisa kita
ambil dalam masyarakat majemuk di Indonesia
ini kita bisa saling menghargai dan menghormati
antar agama satu dengan yang lainnya, antar
tradisi satu dengan yang lainnya. Misalnya dalam
agama, saat penetapan hari raya idul fitri atau hari
natal kita semua bisa menikmati hari libur secara
bersama-sama tidak hanya suatu golongan saja
yang merayakan tapi semua turut merayakan dan
merasakannya. Inilah yang disebut dengan
toleransi, budaya toleransi dimana kita tetap
menghormati dan masih berpegang teguh pada
keyakinan masing-masing. Selain toleransi, ini
juga disebut sebagai sikap empati sosial kepada
sesama manusia, sikap empati dilakukan sebagai
bentuk menjaga keanekaragaman didalam
mengisi bangsa multikultural yang penuh
dengan keragaman budaya.
Dalam kesimpulannya, kehidupan masyarakat
multikultural dalam mempertahankan kebhinekaan
pada era industri 4.0 sangatlah penting.
Masyarakat multikultural harus saling menghargai
perbedaan yang ada, meningkatkan pemahaman
tentang budaya, bahasa, dan agama yang dimiliki
oleh masyarakat Indonesia, meningkatkan kerja
sama antar masyarakat multikultural, dan
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
kegiatan-kegiatan yang memperkuat kebhinekaan.
Dengan cara tersebut, kebhinekaan dapat tetap
terjaga dan dipertahankan di era industri 4.0.

DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, R.Z. and Najicha, F.U., 2022. Peran
Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Membangun
Karakter Moral Pelajar di Era Modern. Jurnal
Kewarganegaraan, 6(1), pp.422-427.
Lubis, D.A. and Najicha, F.U., 2022. Pentingnya
Pancasila Menjadi Mata Pelajaran Wajib dalam
Kurikulum Pendidikan Nasional Guna Menjaga
Keutuhan Bangsa. De Cive: Jurnal Penelitian
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 2(5).
Yasinta, Q. and Najicha, F.U., 2022. Inkonsistensi
Pendidikan Kewarganegaraan Indonesia di Era
Society 5.0. Jurnal Kewarganegaraan, 6(1),
pp.475-482.
Akbar, H.M. and Najicha, F.U., 2022. Upaya
Memperkuat Jati Diri Bangsa Melalui Pemahaman
Wawasan Nusantara Di Era Gempuran
Kebudayaan Asing. Jurnal Kewarganegaraan,
6(1), pp.2122-2127
Ratih, L.D. and Najicha, F.U., 2021. Wawasan
nusantara sebagai upaya membangun rasa dan
sikap nasionalisme warga negara: sebuah tinjauan
literatur. Jurnal Global Citizen: Jurnal Ilmiah Kajian
Pendidikan Kewarganegaraan, 10(2), pp.59-64.
Akbar, H.M. and Najicha, F.U., 2022. Upaya
Memperkuat Jati Diri Bangsa Melalui Pemahaman
Wawasan Nusantara Di Era Gempuran
Kebudayaan Asing. Jurnal Kewarganegaraan,
6(1), pp.2122-2127.
Fathoni, F. and Najicha, F.U., 2022. Pendidikan Cinta
Tanah Air Dalam Pembentukan Karakter Kaum
Milenial. Konstruksi Sosial: Jurnal Penelitian Ilmu
Sosial, 2(4), pp.1-6.
Kirani, A.P. and Najicha, F.U., 2022. Pentingnya
Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Pedoman
dalam Menghadapi Era Society 5.0 Mendatang.
Jurnal Educatio FKIP UNMA, 8(2), pp.767-773.

Anda mungkin juga menyukai