Anda di halaman 1dari 5

Nama : NUR AULIA

NIM : 105191101418

Dosen : Dra. NURANI AZIZ, M.Pd.I

Mata Kuliah : Civic Education

RESENSI BUKU
DATA BUKU:

Judul Buku : Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Rangka


Pengembangan Karakter Bangsa.
Penulis : Dr. Mardenis,S.H.,M.Si.
Penerbit : Rajawali Pers
Tahun Terbit : 2016
Cetakan : Ke-4
Tebal Buku : 178 halaman
Harga Buku : Rp. 75.000

HASIL RESENSI:

Pada bagian pertama buku ini menjelaskan tentang UUD nomor 20 tahun
2003 tentang system pendidikan nasional yang merumuskan fungsi dan
tujuan pendidikan yang di gunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan
di Indonesia “Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, maniri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Dimana pasal tersebut
mengandung 3 proses yaitu transfer nilai, transfer ilmu pengetahuan dan transfer
keterampilan/skill. Jadi, ketiga proses tersebut merupakan beberapa bagian yang
saling menyempurnakan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain
sehingga ketika berjalan sesuai dengan apa-apa yang telah di tentukan di
dalamnya tentu akan menghasilkan peserta didik yang berkualitas.

Selanjutnya, terkait dengan Hak dan Kewajiban Warga Negara. Dimana


pendidikan kewarganegaraan dalam rangka pengembangan kepribadian bangsa ini
memberikan dan mampu untuk menunjang pengetahuan di dalamnya mencakup
pengetahuan formal, informal terlebih lagi memberikan pengetahuan dalam
lingkup nonformal. Buku ini mampu menambah wawasan kita terkait bagaimana
kita melaksanakan kewajiban dan mendapatkan hak kita sebagai warga Negara.
Jadi kewajiban kita sebagai warga Negara yang baik yakni menaati semua
peraturan perundang-undangan yang berlaku di dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, baik tertulis atau pun tidak terlulis. Jadi untuk
membangun negeri ini tentu sangat di perlukan kerja sama antara semua elemen
yang ada di suatu Negara.

Adapun hak-hak warga Negara adalah sebagai berikut:

1. Hak di perlakukan sama di depan hukum dan pemerintahan.


2. Hak berserikat, berkumpul, dan menegluarkan pikiran scara lisan ataupun
tulisan.
3. Hak kemerdekaan memeluk agama sesuai dengan keyakinan masing-
masing.
4. Hak pertahanan dan keamanan.
5. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
6. Hak untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran.
7. Hak fakir miskin dan anak terlantar di pelihara oleh Negara.

Jadi, apabila hak hak di atas dapat di lakukan sesuai ketentuan dan
proporsinya tentu akan menciptakan masyarakat yang sejahtera lahir dan
batin dan membawa Negara menuju perkembangan dan kemakmuran dan
akan menjadi masyarakat madani.

Selanjutnya pada bab Demokrasi. Ketika mendengar atau membaca kata


demokrasi maka tentu yang terpikir oleh kita adalah dari rakyat, oleh rakyat dan
untuk rakyat. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan
pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung)
atau melalui perwakilan (demokrasi perwakilan). Berbicara mengenai demokrasi
adalah memperbincangkan tentang kekuasaan, atau lebih tepatnya pengelolaan
kekuasaan seara beradab. Ia adalah system menejemen kekuasaan yang di landasi
nilai-nilai dan etika serta peradaban yang menghargai martabat manusia. Pelaku
utama demokrasi adalah kita semua, setiap orang yang selama ini di atas namakan
namun tak pernah ikut menentukan. Menjaga proses demokratisasi adalah
memahami dengan secara benar hak-hak yang kita miliki, menjaga hak-hak itu
agar siapapun menghormatinya. Demokrasi pada dasarnya adalah aturan orang
(people rule), dan didalam system politik yang demokratis warga Negara
mempunyai hak, kesmepatan dan suara yang sama di dalam mengatur dunia
pemerintahan di public.

Berbicara mengenai Hak Asasi Manusia atau biasa di sebut HAM. Jadi
HAM ini dibutuhkan untuk melindungi harkat dan mart6abat kemanusiaan yang
sebenarnya sama antara semua umat manusia. Namun, penegakan HAM juga
mengalami dinamika yang cukup beragam dan walaupun perlindungan terhadap
HAM telah tercantum didalam UUD 1945 bukan berarti penegakan HAM sudah
cukup sampai disitu dimana kita ketahui bersama masih sangat banyak
pelanggaran HAM yang terjadi di negeri kita ini seperti, pemenjaraan tanpa
pengadilan dan bukti yang sangat nyata yaitu pemblokiran media social dan pers
yang mana semua itu merupakan bentuk pelanggaran yang sangat miris dan baru-
baru terjadi di negeri ini. Harus di akui bahwa perkembanga arus politik dan
demokrasi telah mendorong adanya perbaikan upaya untuk melindungi HAM. Di
samping itu, patut kita catat bahwa dunia internasional juga sangat mendukung
dan semakin gencar dalam menyuarakan HAM sebagai nilai yang universal. Ham
juga sangat erat kaitannya dengan kebebasan mengemukakan pendapat dimana
tentu hal itu sangat membantu dalam pengembangan suatu Negara. Namun
sebaliknya apabila kebebasan tersebut dikekang maka akan timbul perselisihan
dan ketidaksesuaian di tengah-tengah masyarakat. Perlu digaris bawahi bahwa
meskipun setiap orang memiliki hak kebebasan dalam mengeluarkan pikiran dan
pendapat, kebebasan tersebut bukanlah kebebasan mutlak tanpa batas. Kebebasan
yang di jalankan tersebut melainkan kebebasan yang bertanggung jawab.
Kebebasan seseorang dalam mengemukakan pendapat di batasi oleh kebebasan
orang lain, nilai-nilai dan norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Selain karena kebebasan kebebasan mengeluarkan
pendapat sendiri menimbulkan perbedaan pendapat, maka setiap orang harus
menghargai hak orang lain dalam mengeluarkan pendapat. Oleh sebab itu, setiap
orang tidak boleh memaksakan kehendak dan pendapat terhadap orang lain.
Dengan demikian, setiap orang harus menyadari bahwa orang lain memiliki hak
yang sama. Sehingga segala perselisihan, permasalahan, atau perbedaan pendapat,
dapat di selesaikan dengan baik, penuh kekeluargaan, kejujuran, keikhlasan, dan
penuh rasa tanggung jawab.

Jadi sebagai kesimpulan, pendidikan kewarganegaraan sebagai


pengembangan kepribadian bangsa dapat membantu kita untuk menjadi warga
Negara yang baik sekaligus paham antara menjalankan hak dan kewajiban, dapat
hidup demokrasi, dengan di bekai nilai-nilai moral yang berlaku dalam kehidupan
masyarakat sehingga dapat di andalkan untuk membangun bangsa dan Negara
berdasarkan pancasila dan UUD 1945 yang sesuai denga bidang keilmuan dan
profesinya. Jadi mulai sekarang dan selanjutnya mari mempelajari, membiasakan
serta melatih diri untuk menjadi warga Negara yang baik sesuai dengan dasar-
dasar pancasila dan UUD 1945. Hal ini dapat kita mulai dalam lingkup yang kecil,
seperti didalam keluarga mengikuti perkataan orang tua, memberi masukan
dengan berkata yang baik, jujur dalam berkata santun dalam bertingkah, saling
membantu sesama saudara, saling memberi kasih dan sayang dll. Jadi tentu ketika
seseorang telah terbiasa melakukan hal-hal yang tidak melanggar aturan dan
moral tentu hal itu merupajan langkah awak untuk menjadi warga Negara yang
baik serta mampu menadi teladan untuk orang lain dan tidak hanya sebatas
berteori dan hal ini pula akan menjadikan hidup kita dan hidup masyarakat luas
menjadi lebih baik dan mampu menuju ke masyarakat madani.

Anda mungkin juga menyukai