Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MATA KULIAH UMUM


PENDIDIKAN TATA BOGA SEM. IV UJIAN TENGAH
SEMESTER GENAP T.A 2019/2020

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan Nama Mhs : Yolanda Yosevina


Sifat Ujian : Take Home Kelas : Pend. Tata Boga B’18
Waktu : Pkl 08.00 hingga 12.00
Dosen Pengampu : Dr. Osberth Sinaga, M.Si

Soal :
1. Apakah Pendidikan Kewarganegaraan saat ini masih relevan untuk diajarkan, berikan
alasannya !
2. Sebutkan dan jelaskan 2 (dua) teori lahirnya sebuah bangsa dan tokohnya. Manakah
dari kedua teori tersebut yang sesuai dengan lahirnya bangsa Indonesia dan
penjelasannya.
3. Mengapa setiap bangsa memerlukan integrasi ? Dan hal-hal apa saja yang
diintegrasikan ?
4. Bagaimana pendapat anda jika ada kelompok tertentu yang ingin mengganti
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan konstiusi
yang lain ? Jelaskan
5. Menurut penilaian anda apakah pelaksanaan HAM di seluruh dunia harus sama ?
Bagaimanakah pelaksanaan hak dan kewajiban warga negara di negara kita ? Jelaskan

Jawab :
1. Menurut saya masi relavan sekali apalagi Kepada mahasiswa karena dalam halnya
Mahasiswa adalah bibit unggul bangsa yang di mana pada masanya nanti bibit ini akan
melahirkan pemimpin dunia. Karena itulah diperlukan pendidikan moral dan akademis
yang akan menunjang sosok pribadi mahasiswa. Kepribadian mahasiswa akan tumbuh
seiring dengan waktu dan mengalami proses pembenahan, pembekalan, penentuan, dan
akhirnya pemutusan prinsip diri. Negara, masyarakat masa datang, diperlukan ilmu yang
cukup untuk dapat mendukung kokohnya pendirian suatu Negara.
Kompetensi yang diharapkan dari mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan antara lain
agar mahasiswa mampu menjadi warga negara yang memiliki pandangan dan komitmen
terhadap nilai-nilai demokrasi dan HAM, agar mahasiswa mampu berpartisipasi dalam
upaya mencegah dan menghentikan berbagai tindak kekerasan dengan cara cerdas dan
damai, agar mahasiswa memilik kepedulian dan mampu berpartisipasi dalam upaya
menyelesaikan konflik di masyarakat dengan dilandasi nilai-nilai moral, agama, dan nilai-
nilai universal, agar mahasiwa mampu berpikir kritis dan objektif terhadap persoalan
kenegaraan, HAM, dan demokrasi, agar mahasiswa mampu memberikan kontribusi dan
solusi terhadap berbagai persoalan kebijakan  publik, agar mahasiswa mampu meletakkan
nilai-nilai dasar secara bijak (berkeadaban).
Pendidikan Kewarganegaraan lah yang mengajarkan bagaimana seseorang menjadi warga
negara yang lebih bertanggung jawab. Karena kewarganegaraan itu tidak dapat diwariskan
begitu saja melainkan harus dipelajari dan di alami oleh masing-masing orang. Apalagi
negara kita sedang menuju menjadi negara yang demokratis, maka secara tidak langsung
warga negaranya harus lebih aktif dan partisipatif. Oleh karena itu kita sebagai mahasiswa
harus memepelajarinya, agar kita bisa menjadi garda terdepan dalam melindungi negara.
Garda kokoh yang akan terus dan terus melindungi Negara walaupun akan banyak aral
merintang di depan.
Maka dari itulah pendidikkan kewarganegaraan sangat penting dan relavan dipelajari
karena sangan dibetuhkan untuk generasi muda untuk memimpin dunia.
2. - Teori yang bersifat Spekulatif
Teori ini meliputi teori teokratis, teori perjanjian masyarakat, dan teori kekuatan atau kekuasaan.
Teori Teokrasi (ketuhanan) menurut teori ketuhanan, segala sesuatu di dunia ini adanya atas kehendak
Allah Subhanahu Wata’ala, sehingga negara pada hakekatnya ada atas kehendak Allah. Penganut teori
ini adalah Fiedrich Julius Stah, yang menyatakan bahwa negara tumbuh secara berangsur-angsur melalui
proses bertahap mulai dari keluarga menjadi bangsa dan negara.
Teori perjanjian masyarakat. Dalam teori ini tampil tiga tokoh yang paling terkenal, yaitu Thomas
Hobbes, John Locke dan J.J. Rousseau. Menurut teori ini negara itu timbul karena perjanjian yang
dibuat antara orang-orang yang tadinya hidup bebas merdeka, terlepas satu sama lain tanpa ikatan
kenegaraan. Perjanjian ini diadakan agar kepentingan bersama dapat terpelihara dan terjamin, supaya
”orang yang satu tidak merupakan binatang buas bagi orang lain” (homo homini lupus, menurut
Hobbes).
Teori kekuasaan/kekuatan. Menurut teori kekuasaan/kekuatan, terbentuknya negara didasarkan atas
kekuasaan/kekuatan, misalnya melaluipendudukan dan penaklukan. Ditinjau dari teori kekuatan,
munculnya negara yang pertama kali, atau bermula dari adanya beberapa kelompok dalam suatu suku
yang masing-masing dipimpin oleh kepala suku (datuk). Kemudian berbagai kelompok tersebut hidup
dalam suatu persaingan untuk memperebutkan lahan/wilayah, sumber tempat mereka mendapatkan
makanan. Akibat lebih jauh mereka kemudian berusaha untuk bisa mengalahkan kelompok saingannya.
- Teori yang Bersifat Evolusi
Teori yang evolusi atau teori historis ini merupakan teori yang menyatakan bahwa lembaga –
lembaga sosial tidak dibuat, tetapi tumbuh secara evolusioner sesuai dengan kebutuhan –
kebutuhan manusia. Sebagai lembaga sosial yang diperuntukkan guna memenuhi kebutuhan –
kebutuhan manusia, maka lembaga – lembaga itu tidak luput dari pengaruh tempat, waktu, dan
tuntutan – tuntutan zaman. Menurut teori yang bersifat evolusi ini terjadinya negara adalah
secara historis-sosio (dari keluarga menjadi negara). Termasuk dalam teori ini yang bersifat
evolusi ini antara lain teori hukum alam. Berdasarkan teori hukum alam ini, negara terjadi
secara alamiah.
3. Mengapa setiap bangsa memerlukan integrasi ?
Setiap bangsa memerlukan integrasi untuk menyatukan berbagai kelompok sosial dan
buadaya yang berbeda guna mencapai tujuan nasional.
Hal-hal yang diintegrasikan dalam integrasi bangsa adalah suku, kelompok budaya,
sosial, agama dan ras. Integrasi bangsa merujuk pada proses penyatuan berbagai
kelompok budaya dan sosial dalam satu kesatuan wilayah.
4. Pada kejadian tersebut, kelompok tertentu tersebut akan dapat dijadikan sebuah
kelompok pemberontak yang dimana kemudian akan berujung pada makar.
Dalam hal ini, kelompok tersebut adalah orang orang yang dimana memiliki potensi
untuk merusak kedaulatan sebuah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selain itu, hal ini menjadi sebuah ancaman yang dimana dapat dikatakan secara serius
harus dilawan dan diberantas oleh pihak aparatur dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia karena dikarenakan ingin mengubah undang undang dasar republik Indonesia
tahun 1945 akan memberikan sebuah potensi untuk mendatangkan berbagai macam dari
aksi yang dimana dikenal dengan sebutan aksi terorisme yang dimana akan
menyerbarkan ketakutan yang dimana ada di masyarakat sehingga melemahkan
kedaulatan negara. Apabila sebuah undang undang dasar kemudian diganti menjadi
yang lain, hal tersebut juga akan memberikan sebuah potensi untuk hancurnya Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang dimana pada awalnya negara ini dengan adanya
sebuah undang undang dasar republik Indonesia tahun 1945 kemudian akan melepaskan
dirinya satu per satu dari bumi pertiwi dikarenakan tidak ada lagi mengapa sebuah
Negara Kesatuan Republik Indonesia harus tetap terbentuk.
Oleh karena itu, apabila kelompok tertentu ingin mengubah undang undang dasar
republik Indonesia 1945 adalah sebuah bentuk ancaman serius bagi bangsa Indonesia.
5. Tidak akan sama dikarenakan setiap negara berbeda beda tentang hak asasi manusia

1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela,
mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh.
2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh
pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda).
3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan
pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya.
4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum
yang berlaku di wilayah negara indonesia.
5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa
agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai