Anda di halaman 1dari 4

UTS Pendidikan Kewarganegaraan

Nama : Yonathan Hadijaya Suprianto


NPM : 201710966

1. Apa akibatnya jika Pendidikan Kewarganegaraan tidak diwajibkan diberikan di


Perguruan Tinggi? Jelaskan!

Jawab:

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata kuliah pengembangan kepribadiaan.


Mata kuliah ini mengajarkan nilai-nilai moral dan sikap siswa. Hal ini mewajibkan
Pendidikan Kewarganegaraan menjadi mata kuliah wajib pada Perguruan Tinggi. Tanpa
adanya Pendidikan Kewarganegaraan, mahasiswa akan berakibat tidak terbentuknya moral
serta sikap mahasiswa terhadap nilai-nilai tersebut. Mahasiswa sulit untuk beradaptasi di
masyarakat atau pun di kehidupan sosialnya karena mengabaikan nilai-nilai ini. Mereka akan
sulit diterima di masyarakat karena etikanya yang buruk dan tidak tau norma. Karena itu
mahasiswa patut dibekali nilai-nilai tersebut dan juga pengamalannya dalam kehidupan
sehari-hari agar nantinya dapat diterima dan beradaptasi dengan masyarakat sosial.

2. Prinsip-prinsip dasar Pancasila sebagai identitas nasional diperoleh atau diambil dari
mana? Jelaskan!

Jawab:

Prinsip-prinsip dasar Pancasila sebagai identitas nasional diperoleh dari masyarakat


Indonesia sendiri. Sejak dahulu sudah tertanam di masyarakat Indonesia, kebhinekaan suku,
budaya, adat, agama, dan nilai-nilai yang beragam. Pancasila ada karena dibuat untuk
menyatukan semuanya itu. Ir. Soekarno memikirkan dan mengusulkan ide atas dasar-dasar
yang akan digunakan sebagai identitas sekaligus untuk menyatukan bangsa Indonesia. Dasar-
dasar itu disimpulkan menjadi lima dasar Pancasila. Karena dasar tersebut berasal sendiri dari
jiwa dan semangat masyarakat Indonesia.
3. Bagaimana nilai-nilai Pancasila dalam sejarah Bangsa Indonesia, apakah sudah
dilaksanakan pada jaman dahulu? Jelaskan!

Jawab:

Nilai-nilai Pancasila sejak dahulu sudah mulai terlaksana. Karena semangat pejuang-
pejuang dan kaum-kaum muda yang merasakan langsung bagaimana masa penjajahan dan
mereka semua menginginkan kemerdekaan Indonesia, maka sudah pasti mereka berusaha
mengamalkan nilai-nilai Pancasila demi kelangsungan kemerdekaan. Biarpun ada banyak
oknum-oknum yang berusaha menjatuhkan Bangsa Indonesia, namun tetap saja ada
perlawanan dari masyarakat untuk melawan balik ancaman-ancaman tersebut. Dan karena
juga Pancasila berasal dari jiwa dan semangat masyarakat Indonesia yang berbhineka juga.

4. Indonesia termasuk ideologi terbuka atau tertutup? Jelaskan!

Jawab:

Indonesia termasuk ideologi yang terbuka, karena sejak 1985, Pancasila berada di
tengah-tengah ideologi dunia. Ini membuat Pancasila harus fleksibel dalam perubahan
sehingga tidak ketinggalan zaman. Namun bukan berarti nilai-nilai dalam Pancasila dapat
diganti dengan yang lain. Tapi nilai-nilai dasar dalam Pancasila yaitu Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan haruslah bisa dikembangkan dari zaman
ke zaman agar terus berevolusi dan beradaptasi serta disesuaikan dengan perkembangan
zaman.

5. Apa yang menjadi kewajiban negara terhadap warga negara? Jelaskan!

Jawab:

Kewajiban negara terhadap warga negaranya yaitu menjamin sistem hukum yang adil,
menjamin HAM, memberi kebebasan beribadah, mengembangkan sistem pendidikan
nasional, memajukan kebudayaan nasional, menyejahterakan rakyat, memberi jaminan dan
perlindungan sosial. Kewajiban-kewajiban terebut diambil dari peraturan tertulis UUD 1945
pasal 27 sampai 34.
6. Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara diatur dalam Pasal
34 ayat (1) UUD Negara RI 1945. Apakah ketentuan tersebut telah dilaksanakan oleh
negara? Jelaskan!

Jawab:

Sudah karena pada saat-saat genting contohnya sekarang sedang ada pandemi
covid19, pemerintah memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar dengan adanya
bantuan-bantuan dari pemerintah. Memang lebih diprioritaskan pada orang-orang yang belum
menerima bantuan apa-apa. Jika ada orang yang tidak dapat bantuan dari pemerintah dalam
bentuk (BLT) untuk membantu masyarakat dalam pandemi, mungkin saja mereka memang
sudah menerima bantuan lainnya selama ini seperti bantuan sembako setiap bulannya dari
pemerintah. Namun ada saja oknum yang berusaha menguntungkan diri sendiri, akibatnya
ada bantuan-bantuan yang salah sasaran. Untuk usaha UMKM, pemerintah membantu
UMKM dengan mengadakan bantuan-bantuan yang disediakan UMKM, sehingga bisnis
mereka makin lancar. Lalu pemerintah bekerja-sama dengan berbagai mitra untuk
memperbanyak dan memperluas donasi ke seluruh Indonesia demi membantu masyarakat
terutama fakir miskin akibat covid19.

7. Salah satu ciri negara demokratis adalah persamaan kedudukan di muka hukum. Apa
maksud dari persamaan kedudukan di muka hukum tersebut? Jelaskan!

Jawab:

Maksud dari persamaan kedudukan di muka hukum berdasar pada ciri negara
demokratis adalah memiliki hak yang sama di muka hukum. Maknanya siapapun orangnya,
dari manapun kota asalnya selama masih berwarganegara tersebut, dan apapun jabatannya.
Memiliki hak dan kewajiban yang sama di muka hukum. Artinya semuanya harus patuh pada
hukum dan memiliki hak yang sama untuk berpendapat. Karena pada negara demokrasi, siapa
saja bisa menjadi presiden dengan mengikuti syarat-syarat yang ada. Tidak peduli dari mana
dan siapa orang tersebut. Mereka berhak menyalonkan dan memilih seorang pemimpin
dengan adil. Dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
8. Salah satu pilar demokrasi adalah Demokrasi dengan Pengadilan yang Merdeka. Apa
yang dimaksud dengan Pengadilan yang Merdeka? Jelaskan!

Jawab:

Maksud dari Pengadilan yang Merdeka ini adalah demokrasi menghendaki sistem
pengadilan yang independen menurut Undang-Undang. Maksudnya adalah memberi semua
pihak untuk mencari dan menemukan hukum yang seadil-adilnya. Penggugat dan terdakwa
dengan pengacaranya, serta penuntut bebas mencari dan menyelidiki serta membuktikan
bahwa pihaknya masing-masing bersalah atau tidak dengan fakta-fakta, saksi, barang bukti,
dan alibi-alibi yang mereka punya. Namun semuanya memiliki hak yang sama, tidak peduli
siapa dan dari manapun orangnya. Karena semua orang sama di depan hukum.

Anda mungkin juga menyukai