Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nabila Khadijah I

NIM : 195020207111006
Kelas : 8BI
Mata Kuliah : Pancasila
UJIAN AKHIR SEMESTER
GANJIL 2021/2022

1. Apa hakekat dari suatu ideologi ?


Jawab : Ideologi adalah gagasan atau teori yang menyeluruh tentang makna hidup dan nilai-
nilai yang menentukan bagaimana manusia harus hidup dan bertindak. Menurut pemikiran
seorang profesor bernama. Ideologi juga diartikan sebagai ajaran, doktrin, teori, atau ilmu
yang diyakini kebenarannya yang disusun secara sistematis dan diberi petunjuk
palaksanaannya dalam menanggapi dan menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kehadirannya di dalam mysrakat untuk
mngusulkan suatu kepemiminan dan menyeimbangkannya dengan sekumpulan gagasan
maupun pemikiran yang bersumber pada tindakan yangtertata menjdi sebuah sistem yang
teratur dan menyeluruh.Seperti dalam kehidupan berolitik, hukum, stabilitas negara, sosial
budaya maupun dalam segi keyakinan beragama.

2. Ideologi Pancasila penting bagi bangsa Indonesia mengapa?


Jawab : Karena pada Pancasila tercantum visi atau arah dari kehidupan berbangsa dan
bernegara di Indonesia. Dimana terwujudnya kehidupan yang menjunjung tinggi nilai-nilai
Ketuhanan, Nilai Kemanusiaan, Nilai Persatuan, Kerakyatan, serta Nilai Keadilan.
Pancasila sebagai ideologi negara berkenaan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila menjadi cita-cita normatif dalam penyelenggaraan pemerintahan negara. Ideologi
Pancasila penting bagi bangsa Indonesia karena berarti juga sebagai cita-cita bernegara dan
sarana yang mempersatukan masyarakat perlu perwujudan yang kongkret dan operasional
aplikatif, sehingga tidak hanya dijadikan slogan belaka.

3. Hubungan Pancasila dan pembukaan UUD 1945 sangat kuat mengapa?


Jawab : Karena ideologi nasional bangsa Indonesia “Pancasila” tercemin dan terkandung
dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945. Pembukaan UUD 1945 yang mengandung
pokok-pokok pikiran yang dijiwai Pancasila, dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal
Batang tubuh UUD 1945. Dengan kata lain, pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945 itu tidak lain adalah Pancasila, Pembukaan UUD 1945 memenuhi
persyaratan sebagai ideologi yang memuat ajaran doktrin, teori, dan/atau ilmu tentang cita-
cita (ide) bangsa Indonesia yang diyakini kebenarannya dan disusun secara sistematis serta
diberi petunjuk pelaksanaannya.
Oleh karena itu justru dalam Pembukaan itulah secara formal yuridis Pancasila
ditetapkan sebagai dasar filsafat Negara Republik Indonesia. Maka hubungan antara
Pembukaan UUD 1945 adalah bersifat timbal balik sebagai berikut :
• Hubungan Secara Formal – Dengan dicantumkannya Pancasila secara formal di
dalam Pembukaan UUD 1945, maka Pancasila memperolehi kedudukan sebagai
norma dasar hukum positif. Dengan demikian tata kehidupan bernegara tidak hanya
bertopang pada asas-asas sosial, ekonomi, politik akan tetapi dalam perpaduannya
dengan keseluruhan asas yang melekat padanya
• Hubungan Secara Material – Bilamana kita tinjau kembali proses perumusan
Pancasila dan Pembukaan UUD 1945, maka secara kronologis, materi yang
dibahas oleh BPUPKI yang pertama-tama adalah dasar filsafat Pancasila baru
kemudian Pembukaan UUD 1945. Setelah pada sidang pertama Pembukaan UUD
1945 BPUPKI membicarakan dasar filsafat Negara Pancasila berikutnya
tersusunlah Piagam Jakarta yang disusun oleh Panitia 9, sebagai wujud bentuk
pertama Pembukaan UUD 1945.

4. Bagaimana penjabaran sila ke-empat dan sila ke-lima dari Pancasila dalam UUD
1945 ?
Jawab :
Sila ke 4 – “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan” dijabarkan dengan UUD 1945 pada pasal :
Pasal 1
(1) Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.
(2) Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.
(3 )Negara Indonesia adalah negara hukum.
Penjelasan : kedaulatan berada ditangan rakyat dan segala bentuk musyawarah rakyat
dipimpin oleh MPR.

Pasal 2
(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan
anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih
lanjut dengan undang-undang.
(2) Majelis Permusyawaratan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibu
kota negara.
(3) Segala putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat ditetapkan dengan suara yang
terbanyak.
Pejelasan : MPR, DPR dan DPD anggota-anggotanya dipilih lewat pemilu dan di atur
dengan Undang-undang, segala keputusan MPR ditetapkan melalui suara terbanyak.

Sila ke 5 – “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” Sila kelima berhubungan
dengan pasal :

Pasal 33
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.
Penjelasan : sistem perekonomian nasional dijalankan lewat asas kekeluargaan, pemberian
wewenang kepada negara untuk mengelola sistem perekonomian Indonesia, dengan
menjadikan demokrasi ekonomi sebagai dasarnya, yang turut diikuti pula dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian,
serta menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

5. Bagaimana merumuskan solusi untuk mengatasi masalah moral bangsa, misal :


a. Anarkisme
Jawab : Dalam mengatasi masalah moral seperti anarkisme, menurut saya semua aspek
negara perlu ikut serta dalam tindakan preventifnya. Seperti di bidang Pendidikan, perlu
adanya pendidikan karakter kepada siswa dan mahasiswa di Indonesia. Pada bidang
hukum, perlu adanya penegakkan hukum yang adil. Pemerintah perlu melakukan
pemerataan di segala lapis sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia. Masalah moral
seperti anarkisme dan radikalisme dapat diatasi dengan memahami Pancasila secara
benar. Pemahaman secara benar adalah memahami Pancasila berdasarkan sila
demi sila secara detail dan menyeluruh dalam satu kesatuan yang utuh.
b. Radikalisme
Jawab : Upaya-upaya dalam mencegah radikalisasi secara mandiri dilakukan dengan
menanamkan jiwa nasionalisme, berpikiran terbuka dan toleran, waspada terhadap
provokasi dan hasutan. Pemerintah juga penting turut serta dalam mengatasi masalah
moral ini. Dalam hal ini adapun program pemerintah yang dianggap dapat menangani
gerakan radikalisme yang meliputi program jangka pendek (menangulangi tindakan
terorisme, menanamkan nilai-nilai Pancasila dilembaga pendidikan formal maupun
nonformal mengadakan sosialisasi tentang pencegahan terorisme, mengenalkan dan
memberikan. pemahaman tentang anti terorisme) dan program jangka panjang
(menanamkan pemahaman tentang sistem dan langkah-langkah dalam mencegah
radikalisme, membuat perangkat nasional team keamanan cyber).

6. Bagaimana strategi pengembangan ilmu agar makin memanusiakan manusia bukan


sebaliknya?
Jawab : Istilah memanusiakan manusia merupakan upaya untuk membuat manusia menjadi
berbudaya dan atau berakal budi. Sesama manusia harus saling menghargai, menghormati
dan tidak mengadili. Tidak ada tindakan yang merendahkan, mencibir atau hal lain yang
membuat sakit hati dan sebagainya. Pendidikan sebaiknya berperan bukan hanya
mempersiapkan masa depan saja, tetapi dapat menjadikan manusia dapat hidup guna
melaksanakan tugas kemanusiaannya yaitu mampu menemukan kesempurnaannya sebagai
manusia yang dianugerahkan oleh Tuhan, mengembangkan karena manusia, bertumbuh
dan berkembang guna mencapai perkembangan secara maksimal, dan menunjukkan,karena
manusia butuh diakui sebagai manusia di antara sesamanya serta eksistensinya sebagai
manusia yang sempurna. Hal ini juga tercantum pada pancasila sila ke-2 “Kemanusiaan
yang adil dan beradab” yang menekankan humanisasi dan hak asasi manusia di Indonesia.
Strategi yang bisa dilakukan dalam pengembangan ilmunya hal yang disampaikan bukan
hanya melulu teori, melainkan anak diajak untuk dapat mengalami dan memahami
peristiwa tersebut. Kegiatan survei, kunjungan terhadap anak jalanan, panti asuhan, dan
sikap-sikap hidup yang baik, sebagai contoh kesaksian guru dalam memperlakukan anak
didik menjadi suatu fokus yang membawa anak pada pemahaman dan penanaman nilai-
nilai kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai