Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH: PENDIDKAN KEWAGANEGARAAN


WAKTU : 100 MENIT
Ismacoryanata06@gmail.com

Soal:
1. Jelaskan Pancasila sebagai karakter bangsa dan bernegara
2. Jelaskan bagaimana nasionalisme Indonesia
3. Jelaskan bagaimana sistem politik dan ketatanegaraan Indonesia
4. Jelaskan bagaimana hak warga negara
5. Jelaskan bagaiaman kewajiban warga negara
6. Jelaskan bagaimana pelaksanaan demokrasi di Indonesia

Selamat bekerja

Note:
Harus kerjakan sendiri
Tidak Boleh buka buku dan HP
Ingat ada Allah SWT yang selalu mengawasi adik
Terserah mo ditulis tangan/diketik
Nama : Dela Azzihra Febriane
NPM : C0C020030
Mata Kuliah : PKN
Dosen pengampu : Isma Coryanata, S.E., M.Si. Ak

1. Pancasila disebut sebagai karakter bangsa. Pendidikan karakter dilakukan untuk meperbaiki
atau membenahi moral anak bangsa yang semakin hari semakin bobrok tak terarah.
Keterbukaan informasi tidak hanya membawa nilai positif bagi kehidupan bangsa,tetapi juga
dampak negatif . Bisa di lihat dari perilaku yang negatif seperti perilaku seksual yang
dilakukan anak dibawah umur , disebabkan karena dipengaruhi oleh meniru perilaku seksual
artis tertentu yang beredar luas dan mudah di akses dari telepon seluler. Perilaku
penyimpangan seperti ini tidak akan terjadi apabila seseorang memiliki kepribadian dan
karakter kuat yang mampu menjadi penyaring terhadap nilai-nilai negatif yang tidak sesuai
dengan nilai luhur masyarakat Indonesia. Dengan demikian, pendidikan karakter yang
sesungguhnya adalah mematikan nilai-nilai pancasila pada pikiran,hati,dan perilaku setiap
individu anak bangsa. Sehingga hasil dari keberhasilan Pancasila yang bermartabat akan
membentuk keagungan peradaban bangsa Indonesia. Karakter adalah sebuah keyakinan dan
kebiasaan yang mengarahkan tindakan seorang individu . Karena itu jika pengetahuan
mengenai karakter seseorang itu dapat diketahui,maka dapat diketahui pula bagaimana
individu tersebut akan bersikap terhadap kondisi-kondisi tertentu. Disinilah dapat dilihat
bahwa Pancasila adalah wujud karakter bangsa Indonesia, bangsa yang berketuhanan Yang
Maha Esa, bangsa yang berkemanusiaan adil dan beradab, bangsa yang mengedepankan
persatuan dan kesatuan,bangsa yang selalu mengedepankan musyawarah untuk mufakat, dan
bangsa yang menjunjung tinggi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Nasionalisme adalah suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah
negara dengan mewujudkan suatu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia yang
memiliki tujuan atau cita-cita yang sama dalam mewujudkan kepentingan nasional, juga untuk
mempertahankan negaranya, baik secara internal maupun eksternal.

Sebagai upaya menumbuhkan rasa nasionalisme di Indonesia diawali dengan pembentukan


identitas nasional yaitu dengan adanya penggunaan istilah “Indonesia” untuk menyebut negara
kita ini. Dimana selanjutnya istilah Indonesia dipandang sebagai identitas nasional, lambang
perjuangan bangsa Indonesia dalam menentang penjajahan. Kata yang mampu
mempersatukan bangsa dalam melakukan perjuangan dan pergerakan melawan penjajahan,
sehingga segala bentuk perjuangan dilakukan demi kepentingan Indonesia bukan atas nama
daerah lagi.
Rasa nasionalisme Indonesia muncul akibat adanya pengaruh luar (ekstern) dan dalam
(intern).

1. Faktor intern

Faktor inter yang memunculkan rasa nasionalisme Indonesia adalah sebagai berikut.


a. Adanya kesulitan hidup, kesengsaraan dan penderitaan yang sama di seluruh masyarakat
Indonesia sehingga muncul rasa nasionalisme untuk sama-sama berjuang.

b. Adanya keinginan bersama-sama memisahkan diri dari imperalisme.

c. Adanya para kaum muda terpelajar yang berinisiatif dan mampu menggerakan masyarakat
untuk berjuang mewujudkan cita-cita bersama-sama.

d. Adanya rasa kesatuan tempat tinggal dari Sabang sampai Merauke yaitu sebagai Bumi
Nusantara.

2. Faktor ekstern

Faktor ekstern yang memunculkan rasa nasionalisme Indonesia adalah sebagai berikut.

a. Adanya pengaruh paham-paham dari luar.

b. Adanya kekalahan tentara Jepang yang pada saat itu sedang menjajah Indonesia
menimbulkan rasa cinta tanah air sehingga memunculkan pergerakan nasional.

c. Adanya suatu gerakan dari negara-negara Asia yang terjajah sehingga menginspirasi
masyarakat Indonesia.

d. Adanya ajaran Islam yang mengajarkan bahwa cinta kepada tanah air merupakan bagian
dari iman sekaligus sebagai wujud syukur atas karunia Allah swt yang patut diperjuangkan.

3. Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan
dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penetuan
tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilang keputusan, seleksi dan penyusunan
skala prioritasnya. Konstitusi Negara Indonesia adalah UUD 1945 yang mengatur kedudukan
dan tanggung jawab penyelenggara negara, kewenangan tugas, dan hubungan antara
Lembaga-lembaga negara legislatif, eksekutif, dan yudikatif. UUD 1945
juga mengatur hak dan kewajiban warga negara. Lembaga legislatif terdiri atas Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Lembaga
Eksekutif terdiri atas presiden, yang dalam menjalankan tugasnya di bantu oleh seorang wakil
presiden dan kabinet. Di tingakat regional, pemerintahan provinsi dipimpin oleh seorang
gubernur, sedang kan di pemerintahan kabupaten/kotamadya dipimpin oleh seorang bupati/
walikota/lembaga yudikatif menjalankan kekuasaan kehakiman yang dilakukan oleh Mahkam
ah Agung (MA) sebagai lembaga kehakiman tertinggi bersama badan-badan kehakiman lain
yang berada di bawahnya. Fungsi MA adalah melakukan pengadilan, pengawasan, memberi
nasihat dan, fungsi adminsitrasi. Saat ini UUD 1945 telah mengalami beberapa kali
amandemen yang telah memasuki tahap amandemen ke empat. Amandemen konstitusi ini
mengakibatkan perubahan mendasar terhadap tugas dan hubungan - hubungan dan lembaga -
lembaga negara.
4. Di Indonesia, hak dan kewajiban warga negara tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945,
khususnya pada pasal 27 hingga 34. Berikut adalah penjelasan tentang hak dan kewajiban
warga negara Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945:
Hak warga negara Indonesia:
 Berhak mendapat pekerjaan serta penghidupan yang layak.
 Berhak untuk hidup serta mempertahankan kehidupannya.
 Berhak untuk berkeluarga serta melanjutkan keturunannya melalui perkawainan yang sah.
Berhak untuk untuk keberlangsungan hidup, tumbuh, serta berkembang.
 Berhak untuk mendapatkan pendidikan, ilmu pengetahuan serta teknologi dan memenuhi
kebutuhan hidupnya demi meningkatkan kualitas hidup.
 Berhak untuk memperjuangkan hak secara kolektif untuk membangun, masyarakat, bangsa
serta negara Indonesia.
 Berhak untuk mendapat pengakuan, perlindungan serta kepastian hukum.
 Berhak untuk hidup merdeka secara pikiran, bergama, tidak diperbudak dan tidak disiksa.
Contoh hak warga negara Indonesia:
 Berhak memeluk agama yang diyakininya serta menjalankan kewajiban agamanya.
 Berhak mendapat serta menggunakan fasilitas kesehatan. Misalnya BPJS Kesehatan.
 Berhak mengeluarkan pendapat asal tidak melanggar hukum. Misalnya melalui petisi.
 Berhak menggunakan fasilitas umum yang telah disediakan pemerintah. Misalnya
transportasi umum dan jalan tol.
 Berhak mendapat perlindungan hukum termasuk memiliki hak pembelaan diri di
pengadilan.
 Berhak mendapat fasilitas pendidikan yang sama rata, misalnya pendirian sekolah negeri.
Berhak memiliki kedudukan yang sama di mata hukum tanpa membeda-bedakan.
 Berhak untuk dibebaskan oleh pemerintah Indonesia jika menjadi tawanan atau sandera.
 Berhak memiliki kebebasan dalam menentukan pilihan presiden dan wakil presiden.
 Berhak mendapat akses teknologi yang sama, misalnya pendistribusian jaringan internet
dan listrik.

5. Di Indonesia, hak dan kewajiban warga negara tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945,
khususnya pada pasal 27 hingga 34. Berikut adalah penjelasan tentang hak dan kewajiban
warga negara Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945:
Kewajiban warga negara Indonesia  umum:
 Wajib menjunjung hukum serta pemeritahan.
 Wajib ikut dan turut serta dalam usaha pertahanan serta keamanan negara.
 Wajib menghormati Hak Asasi Manusia (HAM) sesama manusia.
 Wajib ikut dan turut serta dalam upaya pembelaan negara.
 Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang.

Kewajiban warga negara Indonesia:


 Wajib membayar pajak tepat pada waktunya. Misalnya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
 Wajib menjaga fasilitas umum dengan tidak merusaknya.
 Wajib menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan sekitar.
 Wajib menaati peraturan serta perundang-undangan yang berlaku. Wajib menaati norma
yang berlaku, misalnya norma kesopanan dan norma hukum.
 Wajib menaati peraturan lalu lintas, misalnya menggunakan helm saat naik sepeda motor.
 Wajib membayar sejumlah biaya setelah menggunakan fasilitas umum. Misalnya
membayar biaya jalan tol dan transportasi umum.
 Wajib menghormati serta menjaga toleransi antar umat beragama agar persatuan Indonesia
tetap utuh.
 Wajib menghormati hak hidup serta HAM setiap manusia dengan tidak membahayakan
hidup orang lain. Wajib melakukan bela negara. Contohnya dengan penggunaan produk
lokal Indonesia serta mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

6. Pelaksanaan demokrasi masa 1945 – 1949 (masa Undang-Undang Dasar 1945 kurun
waktu yang pertama)
Sebagai negara yang baru merdeka Indonesia menghadapi berbagai rongrongan.
Mempertahankan kemerdekaan. Oleh karna itu kita dapat memahami terjadinya perubahan
ketatanegaraan seperti :
1. Tanggal 16 Oktober 1945 pemerintah mengeluarkan maklumat No. X/1945 yang
memberikan kewenangan yang luar biasa kepada BP KNIP untuk menjalankan kekuasaan
legislatif dan menetapkan GBHN.
2. Tanggal 3 Nopember 1945 di keluarkan maklumat Pemerintah agar rakyat di beri
kesempatan yang seluas-luasnya untuk mendirikan partai politik. Setelah di keluarkan
Maklumat tersebut secara resmi berdiri 10 partai politik.
3. Maklumjat pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 yang merubah sistem pemerintahan
presidensiil menjadi kabinet parlementer yang berdasarkan asas-asas demokrasi liberal yang
di pimpin oleh perdana mentri Syahrir. Dlam kabinet ini mentri-mentri tidak lagi menjadi
pembantu dan bertanggung jawab kepada Presiden tetapi bertanggung jawab kepada KNIP.

Pelaksanaan demokrasi kurun waktu tahun 1949 – 1950, masa konstitusi RIS
Pada masa ini telah terjadi perubahan konstitusi dari Undang-Undang Dasar 1945 menjadi
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Serkat. Sejak berlakunya konstitusi RIS yang
berlaku adalah demokrasi liberal dengan sistim parlementer. Pelaksanaan demokrasi pada
masa ini tidak berlangsung lama karena bentuk negara serikat yang di anut dalam konstitusi
RIS tidak cocok dengan bangsa Indonesia oleh karenanya pada tanggal 17 Agustus 1950 kita
kembali lagi ke bentuk negara kesatuan RI.

Pelaksanaan demokrasi kurun waktu tahun 1950 -1959, masa UUDS


Pada masa ini bangsa Indonesia untuk pertama kalinya menyelenggarakan pemilu untuk
memilih anggota konstituante dan anggota DPR. Lembaga konstituante yang di beri tugas
untuk membentuk UUD ternyata tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, hal ini
disebabkan oleh adanya konflik antar partai dalam tubuh konstituante. Akibat macetnya tugas
penyusunan UUD, keadaan ketatanegaraan menjadi sangat rawan, dan sangat membahayakn
kelangsungan hidup bangsa Indonesia, maka Presiden mengeluarkan dekrit 5 Juli 1959 yang
isinya menetapkan :
1. Pembubara konstituante
2. Berlakunya UUD 1945 tidak berlakunya UUD Sementara Tahun 1950.
3. Pembentukan MPRS yang terdiri atas anggota DPR di tambah utusan daerah dan
golongan serta pembentukan DPAS.
Pelaksanaan Demokrasi kurun waktu tahun 1959 – 1966
Melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Undang-Undang Dasar 1945 berlaku kembali, Demokrasi
yang berlaku adalah Demokrasi terpimpin dengan sistem pemerintahaan Presidensil,
menggantikan demokrasi liberal dengan sistem pemerintahan parlementer. Demokrasi
terpimpin adalah demokrasi yang sesuai dengan sila keempat pancasila, yaitu demokrasi khas
indonesia yang dipimpin oleh hikmah kebikjasanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Akhirnya semua kebijaksanaan yang di tempuh harus bisa di kembalikan dengan sila keempat
Pancasila. Presiden Soekarno mengungkapkan demokrasi terpimpin tersebut tidak
bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 serta budaya bangsa namun identik dengan
Demokrasi pancasila. Namun dalam prakteknya yang di maksud dengan terpimpin adalah di
pimpin oleh Presiden, sehingga terjadi pemusatan kekuasaan pada satu tangan yaitu Presiden.

Pelaksanaan demokrasi kurun waktu tahun 1966 – 1998


Pada masa ini pancasila di jadikan sumber tindakan otoriter dengan diikuti manipulasi pasal-
pasal dalam UUD 1945. Maka dari itu rakyat menuntut reformasi untuk mengembalikan
Pancasila pada fungsi dan kedudukan yang sebenarnya yaitu sebagai dasar negara buikan alat
untuk memperkokoh kedudukan penguasa. Akhirnya lahirlah gerakan reformasi yang ditandai
dengan tumbangnya orde baru pada tanggal 21 Mei 1998.

Pelaksanan Demokrasi kurun waktu tahun 1988 sampai sekarang


Dalam praktek orede baru hanya membawa kebahagiaan semu, Perekonomian merosot,
Ekonomi mengarah pada kapitalis dan banyak lagi. Puncaknya di tandai dengan hancurnya
ekonomi nasional. Maka timbul sebagai gerakan masyarakat yang menuntut roformasi di
segala bidang terutama politik, ekonomi, hukum. Maka reformasi saat ini banyak di salah
artikan sebagai gerakan masyarakat untuk melakukan pemaksaan kehendak, merusak fasilitas
umum, dan penganiyayaan yang hakekatnya merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia.

Anda mungkin juga menyukai